Category: Beritajatim.com Regional

  • PMII Blitar Desak Penertiban Tambang Pasir

    PMII Blitar Desak Penertiban Tambang Pasir

    Blitar (beritajatim.com) – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk tegas dalam menegakkan aturan terkait pemanfaatan tambang. Hal itu disampaikan PMII Blitar saat menggelar Forum Reboan dengan tema “Bagaimana Peran APH dalam Pengawasan Eksploitasi Tambang di Blitar?” di Sekretariat PC PMII Blitar, Rabu, (29/01/2025), malam.

    Dalam Forum Reboan itu, PC PMII Blitar mendesak aparat penegak hukum (APH) di Blitar untuk tegas dalam menegakkan aturan terkait pemanfaatan tambang. Karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat Bumi Penataran.

    PMII mendesak APH melakukan patroli dan inspeksi secara berkala di kawasan wilayah lahar (KWL). APH juga didesak melakukan penertiban aktivitas pertambangan yang tidak memiliki izin sesuai peraturan yang berlaku.

    “Blitar dilewati oleh sungai yang jadi aliran lahar Gunung Kelud, seperti Kali Putih dan Kali Bladak. Namun, pemanfaatan yang asal-asalan hanya akan memberi banyak mudharat daripada manfaatnya,” kata Ketua PC PMII Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf.

    Dalam kesempatan itu, juga ditampilkan potret di lapangan terkait kerusakan akibat eksploitasi tambang. Tanah longsor, kerusakan sawah petani, kerusakan jalan, polusi udara, jadi beberapa dampak buruk eksploitasi tambang.

    “Bahkan, beberapa waktu lalu sampai ada orang yang meregang nyawa di lokasi pertambangan di Blitar. Kalau tidak diawasi secara ketat, bukan tidak mungkin ada nyawa manusia lagi yang melayang,” ujar pria jebolan Fakultas Pertanian Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar ini.

    Oleh karena itu, PC PMII Blitar mendesak aparat penegak hukum (APH) di Blitar untuk tegas dalam menegakkan aturan terkait pemanfaatan tambang. Karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat Bumi Penataran.

    “Apabila aktivitas tambang yang menyalahi aturan tetap berjalan, maka aparat penegak hukum telah gagal dalam menjalankan tugasnya. Lebih baik mundur saja dari jabatannya,” ucapnya.

    PMII Blitar memiliki pandangan, harusnya keberadaan tambang ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Pertambangan menggunakan alat manual dinilai lebih meminimalisir dampak buruk dibandingkan menggunakan alat berat, seperti eskavator.

    “Jangan sampai yang mendapatkan untung malah masyarakat luar Blitar. Karena setelah kami tracking, ada beberapa perusahaan yang beralamat di luar Blitar. Sedangkan yang terkena imbas buruk, seperti jalan rusak dan debu kita (masyarakat Blitar),” pungkasnya. [owi/beq]

  • Ular Sanca di Atap Kandang Ternak Gegerkan Warga Pacitan, Begini Aksi Tim Damkar

    Ular Sanca di Atap Kandang Ternak Gegerkan Warga Pacitan, Begini Aksi Tim Damkar

    Pacitan (beritajatim.com) – Suara gaduh dari kandang ternak membangunkan Parnen, warga Dusun Mloko, Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan, pada Rabu (29/1/2025) tengah malam. Ketika diperiksa, Ia menemukan seekor ular besar melilit di atap kandang kambing dan ayam miliknya.

    Tak ingin mengambil risiko, Parnen pun segera menghubungi Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Pacitan untuk meminta bantuan. Diharapkan, petugas bisa segera melakukan evakuasi ular tersebut dari kandang ternaknya.

    “Tadi malam itu saya terbangun karena ada suara di kandang. Setelah dicek, ternyata ada ular, saya pun langsung minta bantuan Damkar Pacitan untuk evakuasi,” kata Parnen, Rabu (30/01/2025)

    Menerima laporan tersebut, tim piket yang terdiri dari Arfigo Rizzaldy, Langgeng Sulih Prasetyo, dan Iqbal Agung Wicaksono langsung bergegas menuju lokasi dengan membawa peralatan penyelamatan.

    “Karena lokasinya di atap kandang dan kondisi tengah malam, kami harus ekstra hati-hati dalam proses evakuasi. Selain itu, suara kambing yang terus mengembik juga membuat situasi semakin menantang,” ungkap Arfigo.

    Dalam waktu sekitar 15 menit, tim berhasil mengamankan ular sanca kembang (Python reticulatus) sepanjang dua meter tersebut. Beruntung, reptil itu belum sempat memangsa ternak sebelum dievakuasi.

    Kejadian serupa bukan hal baru bagi Damkar Satpol PP Pacitan, terutama saat musim penghujan, di mana satwa liar sering mencari tempat perlindungan di sekitar permukiman warga.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak bertindak sendiri jika menemukan hewan berbahaya. Sebaiknya, segera menghubungi petugas yang berwenang agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan aman dan efektif. [end/aje]

  • Puluhan Rumah Rusak Akibat Tanah Gerak di Pasuruan, BPBD Berikan Bantuan Logistik

    Puluhan Rumah Rusak Akibat Tanah Gerak di Pasuruan, BPBD Berikan Bantuan Logistik

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kejadian tanah gerak yang mengakibatkan puluhan rumah rusak di Kabupaten Pasuruan langsung ditangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Salah satu langkah penanganan yang dilakukan adalah pemberian bantuan logistik kepada 176 warga yang terdampak.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariadi, memastikan bahwa ratusan warga yang terdampak sudah dievakuasi. Namun, beberapa warga masih memilih bertahan di rumahnya.

    “Sebagian besar warga sudah mengungsi di SDN Cowek 2 sejak kemarin (29/1/2025) sore. Namun juga ada beberapa warga yang memilih mengungsi di rumah saudaranya,” ungkap Sugeng, Kamis (30/1/2025).

    Dalam pengungsian, warga telah menerima bantuan logistik dari BPBD Kabupaten Pasuruan. Bantuan yang diberikan mencakup makanan siap saji, selimut, matras, serta kebutuhan pokok lainnya.

    Sugeng juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengingat hingga Kamis (30/1/2025) siang masih terjadi retakan di sejumlah wilayah.

    “Kami himbau agar warga tetap waspada dan tetap berada di pengungsian, karena retakan masih terus berlangsung,” tambahnya.

    Diketahui, kejadian tanah gerak telah dirasakan warga sejak dua hari lalu, tepatnya Selasa (28/1/2025) sore. Selain merusak permukiman warga, tanah gerak juga menyebabkan akses jalan utama di wilayah tersebut mengalami kerusakan sehingga membahayakan untuk dilintasi. [ada/beq]

  • Gratis Masuk Sarangan Magetan Besok 31 Januari, Ada Ski Air usai Larung Sesaji

    Gratis Masuk Sarangan Magetan Besok 31 Januari, Ada Ski Air usai Larung Sesaji

    Magetan (beritajatim.com) – Kabar baik bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Telaga Sarangan, Magetan! Pada Jumat tanggal 31 Januari 2025, wisatawan bisa menikmati keindahan destinasi wisata ini secara gratis tanpa dikenakan retribusi masuk. Kebijakan ini merupakan bagian dari perayaan Puncak Gebyar Labuhan Sarangan yang akan berlangsung meriah.

    Berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, pembebasan retribusi ini berlaku mulai pukul 06.00 hingga 13.00 WIB.

    “Pengunjung dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati berbagai budaya dan keindahan alam yang ditawarkan oleh Telaga Sarangan. Kemudian, setelah Larung atau Labuh Sesaji, akan ada atraksi ski air,” kata Kabid Pengelolaan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Magetan, Eka Radityo, Kamis (30/01/2025).

    Kebijakan ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 97 Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam aturan tersebut, disebutkan bahwa Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat memberikan pengurangan, keringanan, pembebasan, dan penundaan pembayaran atas pokok dan/atau sanksi Pajak dan/atau Retribusi dengan memperhatikan kondisi Wajib Pajak atau Wajib Retribusi dan/atau objek Pajak atau objek Retribusi.

    Dalam gelaran Larung Sesaji Sarangan 2023 lalu, Disparbud Magetan juga menggratiskan tiket masuk Sarangan. Diketahui, masyarakat Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur masih terus nguri-uri budaya setempat. Yakni, larung sesaji tumpeng Gono Bahu dan Tidak Ripih. Kedua tumpeng tersebut masing- masing adalah tumpeng nasi setinggi dua meter dan tumpeng aneka sayuran dan hasil bumi dengan tinggi yang sama.

    Larung sesaji sarangan dilaksanakan pada Jumat Pon bulan Ruwah. Larung sesaji ini merupakan bagian dari rangkaian acara bersih desa di kelurahan setempat. Pun, acara ini jadi daya tarik wisata.

    Prosesi labuh sarangan, diawali dengan dengan mengarak dua gunungan atau tumpeng bernama Gono Bahu berupa nasi dan hasil pertanian warga setempat berupa sayur mayur mengelilingi telaga dengan perahu, kemudian dilarung atau ditenggelamkan di tengah tengah telaga. Setelah melarung sesaji, para pengunjung akan disuguh atraksi ski air. [fiq/aje]

  • Bencana Tanah Gerak di Desa Cowek Pasuruan, BMKG: Bukan Gempa

    Bencana Tanah Gerak di Desa Cowek Pasuruan, BMKG: Bukan Gempa

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, dibuat resah akibat bencana tanah gerak yang terjadi di wilayah mereka. Meski demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prigen memastikan bahwa kejadian tersebut tidak tercatat sebagai gempa bumi.

    Menurut Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto, peristiwa tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh tanah longsor di sekitar lokasi kejadian. Oleh karena itu, gerakan kecil tersebut tidak terdeteksi oleh sensor seismograf.

    “Setelah kami cek rekaman sensor seismograf yang ada di Prigen tidak ada tanda-tanda gempa. Kemungkinan hal yang terjadi dikarenakan intensitas hujan yang deras dan mengakibatkan tanah longsor, jadi bukan kategori gempa,” ungkap Suwarto.

    Sementara itu, Suhendro, warga yang terdampak langsung, mengaku bahwa kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi di desanya. Ia juga menegaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir tidak ada kejadian tanah longsor yang terdeteksi di sekitar pemukiman mereka.

    “Beberapa hari ini memang gak ada kejadian tanah longsor. Tapi dari beberapa hari kemaren memang hujan deras, terus-terusan selama dua hari,” ungkapnya.

    Diketahui bahwa jarak pemukiman warga terdampak berada sekitar 500 meter dari tebing. Hingga berita ini ditulis, pergerakan tanah masih terus terjadi di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi.

    Sebelumnya, telah dilaporkan bahwa setidaknya 47 kartu keluarga dan 176 jiwa harus mengungsi akibat retakan tanah yang mulai terjadi sejak Selasa (28/1/2025) kemarin. [ada/beq]

  • Kades Bondowoso Tak Bisa Lagi Sembarangan Pecat Perangkat Desa

    Kades Bondowoso Tak Bisa Lagi Sembarangan Pecat Perangkat Desa

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kepala desa di Kabupaten Bondowoso bakal menghadapi aturan lebih ketat dalam memberhentikan perangkat desanya. Langkah ini diambil menyusul beberapa kasus kontroversial terkait pemecatan perangkat desa oleh kepala desa terpilih setelah Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

    Sejumlah oknum kepala desa yang memenangkan Pilkades diketahui melakukan “pembersihan” terhadap perangkat desa yang diduga tidak memberikan dukungan kepadanya. Mereka yang diberhentikan kemudian digantikan oleh pendukung sang kades terpilih.

    Fenomena ini terjadi karena proses pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa selama ini cukup mudah, hanya memerlukan rekomendasi dari camat.

    Namun, pada tahun 2025, muncul wacana bahwa pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa di Bondowoso harus mendapatkan rekomendasi dari Bupati terlebih dahulu.

    “Itu agar tidak mudah dan seenaknya pemerintah desa memberhentikan perangkat,” kata Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, H. Ahmad Dhafir kepada beritajatim.com, ditulis Kamis (29/1/2025).

    Menurutnya, kebijakan ini akan dibahas dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pemerintahan desa tahun 2025. Regulasi ini juga sejalan dengan aturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

    “Di Raperda nanti juga direkomendasi Bupati. Itu sudah sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah. Sesuai regulasi,” tuturnya.

    Legislator PKB ini menilai bahwa dengan adanya syarat wajib rekomendasi dari Bupati, maka proses pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa tidak lagi dapat dilakukan secara sewenang-wenang.

    “Targetnya, biar kepala desa tidak dengan seenaknya memberhentikan perangkat desa yang tidak mendukung. Karena pengalaman pasca Pilkades pasti terjadi seperti itu,” ujarnya.

    Dengan kebijakan ini, diharapkan perangkat desa di Bondowoso dapat bekerja secara profesional tanpa tekanan politik dari kepala desa terpilih setelah Pilkades. [awi/beq]

  • Pergerakan Tanah Desa Cowek Pasuruan, 176 Warga Mengungsi

    Pergerakan Tanah Desa Cowek Pasuruan, 176 Warga Mengungsi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, dikejutkan oleh pergerakan tanah yang terjadi sejak Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Fenomena ini berlanjut hingga Kamis (30/1/2025) pagi, menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga.

    Suhendro, salah satu warga terdampak, menggambarkan situasi tersebut. “Goncangannya itu gak langsung, jadi pelan-pelan. Jadi goncangan pelan-pelan bahkan tadi pagi beberapa rumah retak,” jelas Hendro.

    Akibat pergerakan tanah ini, 47 rumah mengalami kerusakan, dengan 16 di antaranya mengalami kerusakan parah. Sebagai langkah antisipasi, sebanyak 47 kepala keluarga, total 176 orang, diungsikan ke Sekolah Dasar Negeri 2 Cowek untuk menghindari risiko lebih lanjut.

    “Ada total 47 kartu keluarga yang mengungsi. Totalnya ada 176 orang yang mengungsi di SDN 2 Cowek,” ujar Kepala Dusun, Ahmad Sumitro.

    Pergerakan tanah di wilayah ini diduga dipicu oleh hujan deras yang terus mengguyur, memperparah kondisi tanah dan meningkatkan potensi longsor. Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah mengirimkan bantuan serta melakukan pemantauan di lokasi terdampak. Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, jajaran Polsek Purwodadi, dan Kepala Desa Cowek turut hadir untuk memastikan keamanan warga.

    Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan memiliki 13 desa/kelurahan yang mengalami bencana alam tanah longsor pada periode 2019-2021.

    Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut rentan terhadap bencana serupa, sehingga diperlukan kewaspadaan dan langkah mitigasi yang tepat.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan serta menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan keselamatan warga. [ada/beq]

  • Kemenag RI Bakal Sertifikasi 5 Profesi Keagamaan, Apa Saja?

    Kemenag RI Bakal Sertifikasi 5 Profesi Keagamaan, Apa Saja?

    Jakarta (beritajatim.com)- Kementerian Agama (Kemenag) kini resmi memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) setelah menerima lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

    Lisensi ini diberikan melalui Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) setelah melewati proses full assessment yang ketat dan penyempurnaan dokumen.

    Kepala BMBPSDM, Muhammad Ali Ramdhani melansir portal resmi Kementerian Agama RI menyatakan bahwa LSP Kemenag sangat dinantikan karena kebutuhan akan tenaga profesional di bidang keagamaan semakin meningkat.

    “Banyak sektor keagamaan yang membutuhkan tenaga kompeten, dan LSP ini menjadi langkah besar dalam meningkatkan kualitas layanan keagamaan di Indonesia,” ujarnya.

    Mengawal Profesionalisme di Bidang Keagamaan

    Kepala Pusbangkom SDM Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki, mengungkapkan bahwa sejak awal pihaknya ditugaskan untuk mengawal pendirian LSP ini. Ia menekankan bahwa layanan keagamaan sangat beragam, mulai dari penyuluhan agama, dakwah, hingga pengelolaan zakat dan wakaf.

    “Selama ini, sertifikasi profesi di bidang keagamaan banyak dilakukan oleh lembaga non-pemerintah seperti ormas dan perguruan tinggi. Kini, dengan adanya LSP Kemenag, kita bisa memastikan bahwa tenaga keagamaan yang bertugas benar-benar memiliki kompetensi yang dibutuhkan,” jelas Mastuki.

    Langkah Selanjutnya: Witness dan Uji Kompetensi

    Setelah menerima lisensi, LSP Badan Litbang dan Diklat Kemenag segera menyusun rencana kerja untuk kegiatan witness. Ini merupakan tahapan penting dalam proses sertifikasi, di mana BNSP akan menyaksikan langsung uji kompetensi guna memastikan standar prosedur dan kualitas.

    “LSP diberikan waktu maksimal tiga bulan setelah lisensi diterbitkan untuk mengadakan uji kompetensi pertama dengan pengawasan langsung dari BNSP,” tambah Mastuki.

    Rencananya, witness akan diselenggarakan pada pertengahan Februari 2025 dengan mengintegrasikan pelatihan dan uji kompetensi. Sekitar 30 peserta akan mengikuti program ini sesuai skema yang dipilih sebelum diuji kelayakannya.

    Lima Skema Sertifikasi Profesi Keagamaan

    Sebagai lembaga yang menangani urusan keagamaan, Kemenag mengajukan berbagai skema okupasi kepada BNSP. Awalnya asa 12 skema yang diusulkan. Meski demikian akhirnya hanya ada 5 profesi yang mendapatkan lisensi

    Kelima profesi yang mendapatkan lisensi

    Pembimbing haji dan umrah
    Manajer bidang operasional zakat
    Supervisor pengumpulan zakat
    Penyelia halal
    Juru sembelih halal

    [aje]

  • Kecelakaan Maut di Bantul DIY, Fortuner Oleng Akibatkan Satu Nyawa Melayang

    Kecelakaan Maut di Bantul DIY, Fortuner Oleng Akibatkan Satu Nyawa Melayang

    Bantul (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Samas, Bantul DIY, pada Rabu (30/1/2025) pukul 23.50 WIB. Insiden ini melibatkan lima kendaraan, yaitu Toyota Fortuner, Toyota Vios, Toyota Innova, serta dua sepeda motor Honda. Akibatnya, satu pengendara motor meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu lainnya mengalami luka-luka.

    Kronologi Kecelakaan

    Berdasarkan laporan Unit Laka Lantas Polsek Bantul, kecelakaan bermula ketika Toyota Vios melaju dari arah utara ke selatan. Tiba-tiba, dari belakang, Toyota Fortuner dengan nomor polisi B-2717-SJL menabrak bagian belakang kanan Toyota Vios.

    Benturan tersebut menyebabkan Fortuner oleng ke kanan, melewati marka jalan, dan menabrak dua sepeda motor, yakni Honda Revo dan Honda Supra X, serta Toyota Innova yang datang dari arah berlawanan.

    Benturan keras membuat Fortuner akhirnya menabrak pohon dan mengalami kerusakan parah di bagian depan. Sayangnya, pengendara Honda Supra X, Suharyanto (56), meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara itu, FX Henky Kuswoyo (48), pengendara Honda Revo, mengalami luka-luka dan dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Bantul.

    Identitas Pengendara

    Berikut adalah daftar pengendara yang terlibat dalam kecelakaan:

    Toyota Fortuner (B-2717-SJL): Dirga Dwi Saputra (34) – Tidak mengalami luka.

    Toyota Vios (B-1242-EBE): Akhmat Sudiro (62) – Tidak mengalami luka.

    Honda Revo (AB-6252-FG): FX Henky Kuswoyo (48) – Mengalami luka lecet dan sobek di kaki, dirawat di RS PKU Muhammadiyah Bantul.

    Honda Supra X (AB-3472-VG): Suharyanto (56) – Meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Toyota Innova (AB-1199-AE): Janu Atmoko (45) – Tidak mengalami luka.

    Kerugian Materiil

    Kerusakan kendaraan akibat insiden ini cukup signifikan:

    Toyota Fortuner: Bagian depan ringsek.

    Toyota Vios: Bagian belakang kanan ringsek.

    Toyota Innova: Bodi samping kiri lecet.

    Honda Revo: Bodi ringsek.

    Honda Supra X: Bagian depan ringsek.

    Pihak kepolisian telah menangani tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan kendaraan yang terlibat. Dugaan sementara, kecelakaan terjadi karena kurangnya kewaspadaan pengemudi Fortuner yang menyebabkan kendaraan oleng dan menabrak kendaraan lain.

    Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan ini.

    Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam berkendara, terutama pada malam hari ketika visibilitas rendah. Kecelakaan ini menjadi pengingat penting akan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama. [aje]

  • Prakiraan Cuaca Malang Raya 30 Januari 2025: Hujan Ringan hingga Kabut Tebal

    Prakiraan Cuaca Malang Raya 30 Januari 2025: Hujan Ringan hingga Kabut Tebal

    Malang (beritajatim.com)- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Malang Raya pada Kamis, 30 Januari 2025. Secara umum, cuaca di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu didominasi hujan ringan, cuaca berawan, serta kabut tebal di beberapa titik.

    Cuaca Kota Malang

    Pagi hari, antara pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, Kota Malang akan diguyur hujan ringan. Menjelang siang, cuaca cenderung berawan hingga sore hari. Pada malam hingga dini hari Jumat (31/1), langit tetap berawan dengan suhu harian berkisar antara 21–27°C.

    Cuaca Kabupaten Malang

    Wilayah Kabupaten Malang diperkirakan mengalami kondisi cuaca yang beragam. Hujan ringan terjadi di sebagian besar kecamatan pada pagi hari, sementara hujan petir berpotensi terjadi di Karangploso. Selain itu, kabut tebal akan menyelimuti beberapa wilayah seperti Pagelaran, Pakis, dan Tumpang.

    Menjelang siang hingga sore hari, cuaca cenderung berawan dengan beberapa wilayah seperti Karangploso, Kasembon, dan Pujon masih diliputi kabut. Pada malam hari, cuaca tetap berawan dengan suhu harian antara 22–28°C. Dini hari, hujan petir diperkirakan turun di Poncokusumo.

    Cuaca Kota Batu

    Kota Batu yang mencakup wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo juga akan mengalami hujan ringan pada pagi hari. Pada pukul 10.00 WIB, hujan ringan dan hujan petir berpotensi terjadi, sementara siang hingga sore hari, wilayah ini akan tertutup kabut.

    Malam hari, langit Batu tetap berawan dengan kabut menyelimuti beberapa wilayah. Dini hari Jumat, hujan ringan kembali turun. Suhu harian di Kota Batu diperkirakan berkisar antara 17–21°C.

    Cuaca di Malang Raya pada 30 Januari 2025 didominasi hujan ringan, kabut, dan kondisi berawan. Masyarakat disarankan membawa perlengkapan hujan saat beraktivitas serta berhati-hati saat berkendara di daerah berkabut tebal. [dan/aje]