Category: Beritajatim.com Regional

  • Kapal Australia Dihantam Badai dan Karam di Pulau Giliyang Sumenep

    Kapal Australia Dihantam Badai dan Karam di Pulau Giliyang Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapal Yacht ‘Australian’ asal Australia, terdampar di Perairan Pulau Giliyang Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep Madura, sekitar 100 meter dari pantai.

    “Kapal itu sekarang kandas di pinggir pantai. Ada dua awak kapal, semuanya warga Australia,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Kamis (30/1/2025).

    Dua awak kapal tersebut masing-masing bernama Watt Peter John (64) dan Delves Catherine Winifred (62). Keduanya dalam keadaan selamat, hanya masih trauma.

    Musibah laut itu pertama kali diketahui oleh masyarakat yang sedang menyebrang menuju Pulau Giliyang. Mereka melihat tembakan sejenis suar sebanyak 5 kali dari kapal yang tidak diketahui identitasnya.

    Jarak tembakan suar tersebut cukup jauh dari penglihatan, sekitar 5 mill dari arah timur perairan Lapa Timur Kecamatan Dungkek. Warga langsung melaporkan ke Satpol Air dan Polsek Dungkek terkait tembakan suar tersebut.

    Setelah dilakukan pengecekan, ternyata memang ada kapal sejenis kapal Yacht yang terombang ambing diduga akibat mesin mati. Masyarakat pun berusaha mencari solusi untuk menyelamatkan kapal tersebut.

    “Saat kejadian itu, cuaca memang buruk. Ombak tinggi dan angin kencang. Jadi tidak ada kapal kecil yang berani ke tengah,” terang Widiarti.

    Para perangkat Desa Banraas Pulau Giliyang berusaha membantu mengevakuasi menggunakan kapal Taxi KM Sriwijaya. Namun ketika hampir mendekat ke kapal Yacht, KM Sriwijaya tidak sanggup lagi karena ombak semakin tinggi. KM Sriwijaya akhirnya kembali menuju dermaga barat. Sedangkan kapal Yacht tersebut terseret arus semakin mendekati karang dangkal dan hampir kandas .

    “Akhirnya masyarakat berusaha membantu mengevakuasi 2 awak kapal Yacht dengan cara menggunakan jeriken dan pelampung untuk dibawa ke pantai,” ungkap Widiarti.

    Dua warga Australia itu pun selamat dan saat ini berada di rumah warga Giliyang yang bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris yakni Harianto Hari, di Desa Bancamara.

    Menurut pengakuan dua warga Australia itu, kapal Yacht milik mereka itu berangkat dari Australia akan ke Kupang NTT, kemudian dilanjutkan ke Bali, dan ke Kalimantan. Namun di tengah perjalanan, kapal mereka dihantam badai hingga mesin mati dan terdampar di Sumenep.

    “Akibat musibah itu, Kapal Australia ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Kerugian materialnya diperkirakan mencapai Rp 8 miliar,” terang Widiarti. (tem/but)

  • Pengendara Motor di Kediri Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang

    Pengendara Motor di Kediri Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Plosoklaten – Gurah, tepatnya di Dusun Blimbing Timur, Desa Blimbing, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Insiden ini melibatkan satu unit sepeda motor yang tertimpa pohon sengon tumbang.

    Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda Tiger warna putih dengan nomor polisi AG 2207 EAA. Pengendara motor tersebut diketahui bernama Surya Adyf Pratama (17), seorang pelajar asal Desa Candimulyo, Kabupaten Jombang.

    Akibat kejadian tersebut, Surya meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka di bagian kepala. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, jenazah dibawa ke RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri.

    Kanit Gakkum Polres Kediri Iptu Budi Winariyanto mengatakan, awalnya korban mengendarai sepeda motor Honda Tiger berwarna putih melaju dari arah Utara ke Selatan. Namun, saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba pohon sengon tumbang dan menimpa korban.

    “Insiden ini mengakibatkan pengendara terjatuh dan meninggal dunia,” ujar Kanit Gakkum Polres Kediri Kota Iptu Budi Winariyanto.

    Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini, termasuk kemungkinan faktor cuaca atau kondisi pohon yang menyebabkan tumbangnya pohon sengon tersebut.

    Sementara itu, BMKG Juanda Sidoarjo memberikan peringatan dini terhadap kewaspadaan bencana alam di Jawa Timur pada 27 Januari – 5 Februari 2025. Sejumlah daerah berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi (hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung dan hujan es).

    Wilayah yang berpotensi diantaranya, Kota dan Kabupaten Kediri. Saat ini di wilayah Jawa Timur berada di musim hujan dan sebagian besar sudah memasuki puncak musim hujan. [nm/beq]

  • Seorang Pria Dilaporkan Tenggelam Terseret Arus Sungai Kali Jagir Surabaya

    Seorang Pria Dilaporkan Tenggelam Terseret Arus Sungai Kali Jagir Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Arus sungai Kali Jagir di Kecamatan Wonokromo, Surabaya dikabarkan menyeret seorang pria tak dikenal, Kamis (30/1).

    Pria misterius yang tercebur ke arus sungai serta hilang itu pertama kali diketahui oleh pengemudi ojek online dan warga di lokasi, pada pukul 10.00 WIB.

    “Tiba-tiba pria tercebur. Kira-kira umurnya sekitar 70 tahun,” ungkap pengemudi ojol bernama Rizki, yang sempat melihat pria tenggelam di Kali Jagir, Kamis (30/1/25).

    Menurut Rizki, pria itu tenggelam sebelum ia dan warga sempat memberikan pertolongan. Dan dari ciri-cirinya pria yang tenggelam mengenakan baju kotak-kotak

    “Orangnya teriak-teriak minta tolong. Warga yang ikut melihat langsung lapor ke 112,” terang Rizki.

    Dari pantauan beritajatim.com di lokasi, petugas gabungan BPBD Surabaya bersama tim SAR saat ini melakukan pencarian korban tenggelam tersebut, dengan mengerahkan lima perahu karet. (ted)

     

  • Tak Boleh Jualan di Sekitar Sekolah, Puluhan Pedagang di Lawang Sambat ke Dewan

    Tak Boleh Jualan di Sekitar Sekolah, Puluhan Pedagang di Lawang Sambat ke Dewan

    Malang (beritajatim.com)- Puluhan pedagang kali lima (PKL) yang biasa mangkal dan berjualan di beberapa sekolah di Kecamatan Lawang mengeluh kepada anggota DPRD Kabupaten Malang lantaran tidak diperbolehkan berjualan disekitar sekolah.

    Para PKL yang mengatasnamakan Kelompok Pedagang Sekolah Sejahtera (KPSS) itu kemudian menyampaikan aspirasi mereka dan diterima oleh Komisi IV DPRD Kabupaten Malang.

    Ada beberapa poin yang disampaikan para pedagang kepada Komisi IV dalam agenda rapat dengar pendapat, Kamis (30/1/2025).

    Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, Zia’ul Haq menyampaikan, pihaknya cukup menyayangkan adanya beberapa sekolah yang tidak memperbolehkan adanya PKL berjualan.

    Menurut Zia, selama ini belum ada kebijakan dari pemerintah daerah yang melarang pedagang berjualan di area luar sekolah.

    “Kan ada sekolah yang pasang banner tidak boleh jualan. Makanya kita suruh untuk tetap berjualan saja tidak apa-apa, wong tidak ada surat edaran kok. Memang ada kantin sehat surat edarannya, kalau kantin kan di dalam,” tegas Zia.

    Dalam rapat dengar pendapat yang juga dihadiri Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Bagian Hukum itu, para pedagang juga mengaku sempat diusir ketika hendak berjualan.

    “Ada beberapa dari mereka itu yang disuruh pindah, itu salah satu keluh kesah mereka. Tadi kita juga bilang, harus bersinergi kalau memang mau diatur ya sudah nanti akan kita fasilitasi, untuk tetap boleh berjualan,” ucap Zia.

    Zia mengaku, pihaknya siap pasang badan apabila para PKL tersebut masih mendapatkan larangan untuk berjualan di area sekitar sekolah.

    “Kalaupun nanti ada kendala, diusir dan sebagainya kami akan menegur kepala sekolah. Solusinya, mereka tetap kita minta berjualan, nanti ketika ada kendala, mereka diusir, mereka di macam-macam, langsung respon ke kami, kami juga kasih nomor hotline ke mereka, di sekolah mana yang melakukan penolakan,” tuturnya.

    Politisi Partai Gerindra inipun bilang, para PKL tersebut juga dapat mengajukan Perda inisiatif agar terlindungi saat berjualan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya larangan kembali di masa mendatang.

    “Boleh mengajukan Perda inisiatif ke kami, untuk perlindungan para PKL itu,” pungkasnya. [yog/aje]

  • Lima Pengguna Jalan di Bondowoso Terluka Tertimpa Pohon Tumbang

    Lima Pengguna Jalan di Bondowoso Terluka Tertimpa Pohon Tumbang

    Bondowoso (beritajatim.com) – Lima pengguna jalan mengalami luka-luka akibat tertimpa pohon tumbang di Jalan Raya Trunojoyo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 10.32 WIB. Pohon tumbang tersebut terjadi akibat angin kencang dipicu cuaca ekstrem.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Sigit Purnomo, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat melalui WhatsApp mengenai insiden tersebut.

    “Begitu menerima laporan, tim TRC BPBD Bondowoso langsung menuju lokasi untuk melakukan assessment dan evakuasi pohon tumbang yang menutup akses jalan,” kata Sigit Purnomo kepada BeritaJatim.com.

    Menurut data BPBD, lima orang mengalami luka-luka dalam insiden ini. Mereka adalah Hilal (25), warga Bataan, Kecamatan Tenggarang, yang mengalami luka di bagian dagu; Rasudi (26), warga Bataan, yang mengalami luka di tangan; Misbahul Munir (40), warga Dusun Kepondok, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari, yang mengalami patah hidung dan luka di kepala;

    Kemudian Syifaul Qolbi (5), warga Dusun Kepondok, yang mengalami luka di pelipis mata kiri; serta Indrayani (28), warga Dusun Kepondok, yang mengalami memar di kepala.

    Selain mengakibatkan korban luka, pohon tumbang juga menimpa satu becak motor dan satu sepeda motor. Akibatnya, akses jalan sempat tertutup selama beberapa waktu.

    Selain itu, kabel Telkom dan penerangan jalan umum (PJU) sepanjang 30 meter turut terputus akibat kejadian ini.

    BPBD Bondowoso bersama Polsek Wonosari, Koramil Wonosari, perangkat desa, dan warga setempat segera melakukan evakuasi pohon tumbang agar arus lalu lintas kembali normal.

    “Saat ini, penanganan sudah selesai dilakukan, jalan sudah bisa dilalui kembali, dan situasi di lokasi kejadian sudah aman,” kata Sigit.

    BPBD Bondowoso tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, mengingat kondisi cuaca di Bondowoso saat ini masih mendung.

    “Kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait untuk memperbaiki kabel yang terputus serta memastikan tidak ada potensi bahaya lainnya akibat insiden ini,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Heroik, Warga Lamongan Gagalkan Curanmor dengan Tabrak Pelaku

    Heroik, Warga Lamongan Gagalkan Curanmor dengan Tabrak Pelaku

    Lamongan (beritajatim.com) – Aksi heroik warga berhasil menggagalkan aksi pencurian sepeda motor di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan. Caranya dengan menabrak pelaku yang berusaha membawa kabur motor curian pada Kamis (30/1/2025).

    Aksi Pencurian itu terjadi di halaman Masjid Al Muttaqin Desa Surabayan. Saat itu Abdul Azis (45) warga setempat yang baru saja selesai menunaikan salat subuh, mengetahui sepeda motornya dibawa orang. Padahal kunci motor masih ia bawa.

    Warga lain yang juga mengetahui motor jamaah masjid dibawa kabur, langsung berinisiatif untuk mengejar tersangka dengan mengendarai sepeda motor.

    Upaya pengejaran itu membuahkan hasil. Ismawan, salah satu warga, berhasil menghentikan laju tersangka dengan cara menabrakkan motornya ke motor yang dikendarai tersangka.

    “Kami menabrak motor pelaku di depan warung Mbak Ning, di Desa Sukodadi,” ujar Ismawan.

    Setelah berhasil tersangka terjatuh, Ismawan kemudian meminta tolong kepada warga lain untuk mengamankan tersangka.

    Sementara warga lain yang terlanjur geram, sempat menghakimi tersangka hingga babak belur, sebelum diamankan oleh petugas kepolisian. Di dalam tas tersangka, warga menemukan kunci T yang sudah dimodifikasi.

    “Ada tiga orang yang beraksi, dari tiga orang itu hanya satu yang berhasil kami tangkap, lainnya berhasil kabur,” tuturnya.

    Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M Hamzaid, mengatakan tersangka pencurian sepeda motor tersebut berinisial ASN (18) warga Kecamatan Kenjeran, Surabaya.

    “Tersangka sudah diamankan dan dibawa ke Polres Lamongan untuk ditindaklanjuti dan dikembangkan,” ucapnya. [fak/beq]

  • PMII Blitar Desak Penertiban Tambang Pasir

    PMII Blitar Desak Penertiban Tambang Pasir

    Blitar (beritajatim.com) – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk tegas dalam menegakkan aturan terkait pemanfaatan tambang. Hal itu disampaikan PMII Blitar saat menggelar Forum Reboan dengan tema “Bagaimana Peran APH dalam Pengawasan Eksploitasi Tambang di Blitar?” di Sekretariat PC PMII Blitar, Rabu, (29/01/2025), malam.

    Dalam Forum Reboan itu, PC PMII Blitar mendesak aparat penegak hukum (APH) di Blitar untuk tegas dalam menegakkan aturan terkait pemanfaatan tambang. Karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat Bumi Penataran.

    PMII mendesak APH melakukan patroli dan inspeksi secara berkala di kawasan wilayah lahar (KWL). APH juga didesak melakukan penertiban aktivitas pertambangan yang tidak memiliki izin sesuai peraturan yang berlaku.

    “Blitar dilewati oleh sungai yang jadi aliran lahar Gunung Kelud, seperti Kali Putih dan Kali Bladak. Namun, pemanfaatan yang asal-asalan hanya akan memberi banyak mudharat daripada manfaatnya,” kata Ketua PC PMII Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf.

    Dalam kesempatan itu, juga ditampilkan potret di lapangan terkait kerusakan akibat eksploitasi tambang. Tanah longsor, kerusakan sawah petani, kerusakan jalan, polusi udara, jadi beberapa dampak buruk eksploitasi tambang.

    “Bahkan, beberapa waktu lalu sampai ada orang yang meregang nyawa di lokasi pertambangan di Blitar. Kalau tidak diawasi secara ketat, bukan tidak mungkin ada nyawa manusia lagi yang melayang,” ujar pria jebolan Fakultas Pertanian Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar ini.

    Oleh karena itu, PC PMII Blitar mendesak aparat penegak hukum (APH) di Blitar untuk tegas dalam menegakkan aturan terkait pemanfaatan tambang. Karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat Bumi Penataran.

    “Apabila aktivitas tambang yang menyalahi aturan tetap berjalan, maka aparat penegak hukum telah gagal dalam menjalankan tugasnya. Lebih baik mundur saja dari jabatannya,” ucapnya.

    PMII Blitar memiliki pandangan, harusnya keberadaan tambang ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Pertambangan menggunakan alat manual dinilai lebih meminimalisir dampak buruk dibandingkan menggunakan alat berat, seperti eskavator.

    “Jangan sampai yang mendapatkan untung malah masyarakat luar Blitar. Karena setelah kami tracking, ada beberapa perusahaan yang beralamat di luar Blitar. Sedangkan yang terkena imbas buruk, seperti jalan rusak dan debu kita (masyarakat Blitar),” pungkasnya. [owi/beq]

  • Ular Sanca di Atap Kandang Ternak Gegerkan Warga Pacitan, Begini Aksi Tim Damkar

    Ular Sanca di Atap Kandang Ternak Gegerkan Warga Pacitan, Begini Aksi Tim Damkar

    Pacitan (beritajatim.com) – Suara gaduh dari kandang ternak membangunkan Parnen, warga Dusun Mloko, Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan, pada Rabu (29/1/2025) tengah malam. Ketika diperiksa, Ia menemukan seekor ular besar melilit di atap kandang kambing dan ayam miliknya.

    Tak ingin mengambil risiko, Parnen pun segera menghubungi Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Pacitan untuk meminta bantuan. Diharapkan, petugas bisa segera melakukan evakuasi ular tersebut dari kandang ternaknya.

    “Tadi malam itu saya terbangun karena ada suara di kandang. Setelah dicek, ternyata ada ular, saya pun langsung minta bantuan Damkar Pacitan untuk evakuasi,” kata Parnen, Rabu (30/01/2025)

    Menerima laporan tersebut, tim piket yang terdiri dari Arfigo Rizzaldy, Langgeng Sulih Prasetyo, dan Iqbal Agung Wicaksono langsung bergegas menuju lokasi dengan membawa peralatan penyelamatan.

    “Karena lokasinya di atap kandang dan kondisi tengah malam, kami harus ekstra hati-hati dalam proses evakuasi. Selain itu, suara kambing yang terus mengembik juga membuat situasi semakin menantang,” ungkap Arfigo.

    Dalam waktu sekitar 15 menit, tim berhasil mengamankan ular sanca kembang (Python reticulatus) sepanjang dua meter tersebut. Beruntung, reptil itu belum sempat memangsa ternak sebelum dievakuasi.

    Kejadian serupa bukan hal baru bagi Damkar Satpol PP Pacitan, terutama saat musim penghujan, di mana satwa liar sering mencari tempat perlindungan di sekitar permukiman warga.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak bertindak sendiri jika menemukan hewan berbahaya. Sebaiknya, segera menghubungi petugas yang berwenang agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan aman dan efektif. [end/aje]

  • Puluhan Rumah Rusak Akibat Tanah Gerak di Pasuruan, BPBD Berikan Bantuan Logistik

    Puluhan Rumah Rusak Akibat Tanah Gerak di Pasuruan, BPBD Berikan Bantuan Logistik

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kejadian tanah gerak yang mengakibatkan puluhan rumah rusak di Kabupaten Pasuruan langsung ditangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Salah satu langkah penanganan yang dilakukan adalah pemberian bantuan logistik kepada 176 warga yang terdampak.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariadi, memastikan bahwa ratusan warga yang terdampak sudah dievakuasi. Namun, beberapa warga masih memilih bertahan di rumahnya.

    “Sebagian besar warga sudah mengungsi di SDN Cowek 2 sejak kemarin (29/1/2025) sore. Namun juga ada beberapa warga yang memilih mengungsi di rumah saudaranya,” ungkap Sugeng, Kamis (30/1/2025).

    Dalam pengungsian, warga telah menerima bantuan logistik dari BPBD Kabupaten Pasuruan. Bantuan yang diberikan mencakup makanan siap saji, selimut, matras, serta kebutuhan pokok lainnya.

    Sugeng juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengingat hingga Kamis (30/1/2025) siang masih terjadi retakan di sejumlah wilayah.

    “Kami himbau agar warga tetap waspada dan tetap berada di pengungsian, karena retakan masih terus berlangsung,” tambahnya.

    Diketahui, kejadian tanah gerak telah dirasakan warga sejak dua hari lalu, tepatnya Selasa (28/1/2025) sore. Selain merusak permukiman warga, tanah gerak juga menyebabkan akses jalan utama di wilayah tersebut mengalami kerusakan sehingga membahayakan untuk dilintasi. [ada/beq]

  • Gratis Masuk Sarangan Magetan Besok 31 Januari, Ada Ski Air usai Larung Sesaji

    Gratis Masuk Sarangan Magetan Besok 31 Januari, Ada Ski Air usai Larung Sesaji

    Magetan (beritajatim.com) – Kabar baik bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Telaga Sarangan, Magetan! Pada Jumat tanggal 31 Januari 2025, wisatawan bisa menikmati keindahan destinasi wisata ini secara gratis tanpa dikenakan retribusi masuk. Kebijakan ini merupakan bagian dari perayaan Puncak Gebyar Labuhan Sarangan yang akan berlangsung meriah.

    Berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, pembebasan retribusi ini berlaku mulai pukul 06.00 hingga 13.00 WIB.

    “Pengunjung dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati berbagai budaya dan keindahan alam yang ditawarkan oleh Telaga Sarangan. Kemudian, setelah Larung atau Labuh Sesaji, akan ada atraksi ski air,” kata Kabid Pengelolaan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Magetan, Eka Radityo, Kamis (30/01/2025).

    Kebijakan ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 97 Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam aturan tersebut, disebutkan bahwa Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat memberikan pengurangan, keringanan, pembebasan, dan penundaan pembayaran atas pokok dan/atau sanksi Pajak dan/atau Retribusi dengan memperhatikan kondisi Wajib Pajak atau Wajib Retribusi dan/atau objek Pajak atau objek Retribusi.

    Dalam gelaran Larung Sesaji Sarangan 2023 lalu, Disparbud Magetan juga menggratiskan tiket masuk Sarangan. Diketahui, masyarakat Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur masih terus nguri-uri budaya setempat. Yakni, larung sesaji tumpeng Gono Bahu dan Tidak Ripih. Kedua tumpeng tersebut masing- masing adalah tumpeng nasi setinggi dua meter dan tumpeng aneka sayuran dan hasil bumi dengan tinggi yang sama.

    Larung sesaji sarangan dilaksanakan pada Jumat Pon bulan Ruwah. Larung sesaji ini merupakan bagian dari rangkaian acara bersih desa di kelurahan setempat. Pun, acara ini jadi daya tarik wisata.

    Prosesi labuh sarangan, diawali dengan dengan mengarak dua gunungan atau tumpeng bernama Gono Bahu berupa nasi dan hasil pertanian warga setempat berupa sayur mayur mengelilingi telaga dengan perahu, kemudian dilarung atau ditenggelamkan di tengah tengah telaga. Setelah melarung sesaji, para pengunjung akan disuguh atraksi ski air. [fiq/aje]