Category: Beritajatim.com Regional

  • Banjir Parah Rendam Rejoso Pasuruan, Sekolah Libur dan Warga Terisolasi

    Banjir Parah Rendam Rejoso Pasuruan, Sekolah Libur dan Warga Terisolasi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, sejak Rabu (29/1/2025) malam hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda surut. Ketinggian air yang mencapai puluhan sentimeter di sejumlah titik membuat aktivitas warga terganggu, termasuk kegiatan belajar-mengajar dan pelayanan publik.

    Seorang warga Desa Rejoso Lor, M. Nasikh, mengungkapkan bahwa banjir di wilayahnya biasanya membutuhkan waktu hingga dua minggu untuk surut. “Kasihan anak-anak tidak bisa sekolah, sementara warga tetap bertahan di rumah masing-masing. Hanya sebagian yang mengungsi,” ujarnya.

    Akibat banjir, sejumlah sekolah di Kecamatan Rejoso terpaksa diliburkan. Fatkhur Rohman, seorang guru di SD Negeri 1 Rejoso, mengatakan bahwa ruang kelas mereka juga ikut terendam. “Air di sini surutnya lama, jadi untuk sementara sekolah diliburkan,” katanya.

    Tidak hanya sektor pendidikan, banjir juga mengganggu pelayanan publik. Gugun, seorang staf Kantor Kecamatan Rejoso, mengatakan bahwa pelayanan di kantor kecamatan terpaksa dihentikan sementara. “Kapan surutnya belum bisa dipastikan. Jika air sudah benar-benar surut, pelayanan akan dibuka kembali,” ujarnya.

    Berdasarkan data terbaru BPBD Kabupaten Pasuruan per Jumat (31/1/2025), banjir masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Rejoso dengan ketinggian bervariasi. Desa Rejoso Lor menjadi salah satu yang terdampak parah dengan ketinggian air di beberapa dusun mencapai 50-70 cm. Bahkan, perahu fiber pun disiagakan untuk evakuasi.

    Desa-desa lain yang terdampak cukup parah antara lain Desa Kawisrejo, Sadengrejo, Arjosari, Toyaning, dan Jarangan. Di Dusun Bandaran, Desa Jarangan, ketinggian air mencapai 60-90 cm, menjadi titik terparah di Kecamatan Rejoso.

    Kondisi ini membuat warga kesulitan beraktivitas dan membutuhkan bantuan. Pemerintah daerah bersama relawan telah berupaya memberikan bantuan logistik dan melakukan evakuasi bagi warga yang terdampak. (ada/but)

  • Polres Pasuruan Kota Evakuasi Warga Korban Banjir di Rejosolor

    Polres Pasuruan Kota Evakuasi Warga Korban Banjir di Rejosolor

    Pasuruan (beritajatim.com) — Kepolisian Resor (Polres) Pasuruan Kota bersama jajaran pejabat utama menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 1.000 nasi kotak kepada warga terdampak banjir di Desa Rejosolor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.

    Penyaluran bantuan tersebut merupakan bagian dari program “Si Sumeh” yang melibatkan kerja sama dengan PT Cheil Jedang Indonesia (CJI).

    Bantuan tiba di lokasi banjir pada pukul 15.00 WIB dan langsung didistribusikan di bawah pimpinan Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siwara, S.I.K., M.I.Kom. Sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan ini, termasuk Wakapolres Kompol Andrian Diana Putra, SE., MH., Kabag Ops Kompol Miftahul S.H., serta Direktur PT CJI Rejoso, Mr. Justine Kim.

    Dalam sambutannya, AKBP Davis menyampaikan harapan agar bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir. “Kita semua di sini senasib, satu makan, semua ikut makan. Semoga bencana banjir ini segera surut sehingga masyarakat bisa beraktivitas kembali,” ujar Kapolres Pasuruan Kota, Kamis (30/1/2025).

    Banjir Mengancam Lahan Pertanian
    Selain merendam permukiman warga, banjir yang melanda kawasan Rejosolor juga berdampak serius pada sektor pertanian. Diperkirakan sekitar 100 hektar lahan padi mengalami gagal panen akibat bencana ini. Meski demikian, Kapolres Pasuruan Kota memastikan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

    “Alhamdulillah, untuk korban jiwa nihil. Meski banjir sempat mencapai ketinggian sepinggang, saat ini sudah mulai surut,” tegas AKBP Davis.

    Kolaborasi dengan BPBD dan Relawan
    AKBP Davis menekankan pentingnya kerja sama lintas instansi dalam menangani bencana ini. “Kami bersama BPBD, TNI, dan relawan terus berupaya mengamankan lokasi terdampak serta membantu proses evakuasi warga,” jelasnya.

    Kegiatan distribusi bantuan yang berlangsung hingga pukul 15.40 WIB berjalan lancar dan kondusif. Polres Pasuruan Kota juga memastikan koordinasi terus berlanjut dengan relawan banjir di Rejosolor untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak.

    Bantuan kemanusiaan ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah konkret dalam meringankan beban masyarakat serta memulihkan kondisi wilayah yang terdampak banjir. “Semoga kehadiran kami dapat memberikan manfaat dan semangat bagi warga yang sedang menghadapi situasi sulit ini,” pungkas AKBP Davis. (ted)

  • ASN Kecelakaan di Tol Jombang, Kadinsos Jatim: Kami Kehilangan 2 Putri Terbaik

    ASN Kecelakaan di Tol Jombang, Kadinsos Jatim: Kami Kehilangan 2 Putri Terbaik

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jatim, Restu Novi Widiani membenarkan bahwa korban kecelakaan di Tol Jombang adalah ASN Dinsos Jatim.

    “Keduanya adalah staf kami sebagai ASN Dinsos Jatim, yakni Sri Sunarsih, S.Sos sebagai Subag TU UPT RSBD Bangil Pasuruan dan akan dimakamkan di Mojokerto. Kemudian, Nita Yunita Sari, S.Tr.Sos sebagai Peksos UPT RSBD Bangil Pasuruan dan akan dimakamkan di Sukabumi,” katanya saat dikonfirmasi beritajatim.com, Jumat (31/1/2025).

    Menurut dia, kedua ASN itu akan melaksanakan perjalanan dinas ke Tulungagung UPT PSLU dan berangkat dari kediaman pukul 02.00 WIB.

    “Keluarga besar Dinsos Jatim sangat berduka kehilangan dua putri terbaik sekaligus. Dan, keluarga telah menerima dan akan dilakukan pendampingan sampai peristirahatan terakhir,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan tragis terjadi di KM 677.150 jalur B Tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Jumat (31/1/2025) sekitar pukul 04.25 WIB. Mobil Avanza L-1932-DP yang ditumpangi dua pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur (Jatim) menabrak truk hingga menyebabkan dua penumpang tewas.

    Korban diidentifikasi sebagai Nita Yunita Sari (30), tenaga honorer Dinsos asal Jakarta Barat, dan Sri Sunarsih (55), PNS Dinsos asal Sidoarjo. Sementara sopir mobil, Sudirman (49), pegawai Dinsos asal Pasuruan selamat tanpa luka. Ketiga korban merupakan pegawai UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan Dinsos Jatim.

    Menurut Panit Jatim 3 PJR Polda Jatim, Ipda Nova Ferdiansyah, kecelakaan terjadi karena pengemudi Avanza diduga kurang konsentrasi dan tidak menjaga jarak aman dengan truk di depannya. “Dua penumpang Avanza meninggal,” ujarnya. [tok/aje]

  • Banjir Sebabkan Akses Vital Terputus! Pondasi Jembatan Penghubung Ngawi di Ngale Madiun Ambles

    Banjir Sebabkan Akses Vital Terputus! Pondasi Jembatan Penghubung Ngawi di Ngale Madiun Ambles

    Madiun (beritajatim.com)– Banjir yang melanda Dusun Kebunduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, mengakibatkan kerusakan serius pada jembatan di Dusun Ngale, Desa Ngale. Pondasi jembatan sepanjang 36 meter tersebut ambles akibat terjangan arus deras yang bermuara ke sungai desa.

    Dampak dari kejadian ini membuat warga sekitar terpaksa melakukan perbaikan sementara menggunakan bambu sebagai penyangga agar jembatan tetap bisa dilalui kendaraan roda dua. Kerja bakti yang melibatkan sekitar 300 warga dilakukan pada Kamis (30/1/2025) pukul 10.00 WIB sebagai upaya darurat.

    Kepala Desa Ngale, Lilik Indarto, mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi sejak Senin (27/1/2025) menyebabkan debit air terus naik hingga akhirnya menggerus pondasi jembatan.

    “Debit air yang perlahan-lahan naik membuat jembatan tergerus air, lalu jadi patah seperti ini,” tutur Lilik, Jumat (31/01/2025)

    Ia menambahkan bahwa saat air mulai surut, terlihat bagian pondasi sayap kanan dan kiri jembatan sisi utara mengalami kerusakan parah.

    “Perlu ada perbaikan. Hari ini kami kerja bakti meski sifatnya sementara dan darurat. Kerja bakti melibatkan 300 warga setempat,” terangnya.

    Jembatan ini memiliki peran penting dalam mobilitas warga, terutama petani dan pelajar. Selain menjadi akses utama bagi masyarakat Desa Pulerejo dan Desa Krebet, jembatan ini juga merupakan jalur penghubung ke Desa Legundi, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.

    “Lalu lintas di jembatan cukup tinggi. Jembatan juga menjadi penghubung ke Desa Legundi, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi,” jelasnya.

    Jembatan yang dibangun sejak 2006 ini kini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Sementara itu, kendaraan roda empat harus mengambil jalur alternatif dengan jarak tempuh tambahan sekitar dua kilometer.

    “Jaraknya ada 2 kilometer. Jalan vital bagi petani tembakau buat setor hasil panen ke Karangjati, jadi lebih efisien buat angkut panen,” bebernya.

    Pemerintah Desa Ngale telah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun agar segera dilakukan perbaikan permanen.

    “Sementara kami buat jalan darurat agar bisa dilewati, sembari pemdes menunggu bantuan turun,” pungkasnya. [aje]

  • Geger! Penemuan Bayi di Dalam Kardus, Polres Tuban Masih Selidiki

    Geger! Penemuan Bayi di Dalam Kardus, Polres Tuban Masih Selidiki

    Tuban (beritajatim.com) – Warga Dusun Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban digegerkan penemuan bayi laki-laki yang diletakkan di Musala Al Masyhuri yang terbungkus di dalam kerdus.

    Diketahui, penemuan bayi tersebut saat takmir Musala akan mengumandangkan adzan Isya, Kamis (30/01/2025) malam, terdengar suara tangisan bayi di sekitar Musala. Saat di cek ternyata ada bayi mungil laki-laki di dalam kardus.

    Sontak warga yang melihat langsung membawa bayi tersebut di dalam rumah dan melaporkan kepada Pemerintah Desa setempat.

    Salah seorang warga bernama Putri asal Panyuran ini mengaku bahwa bayi tersebut tengah di rawat di RSUD Koesma Tuban, sebab menurutnya tali pusar tidak dipotong dengan baik, seperti ditarik oleh kemungkinan diduga ibunya sendiri.

    “Adeknya lagi di RS, alhamdulilah lengkap, sehat, gak rewel, pinter, cuman kasian tali pusarnya kayak diputus paksa, gak pake gunting atau pisau, kaya sengaja ditarik gitu,” ujar Putri, Jumat (31/01/2025).

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengatakan bahwa saat ini belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

    “Kami masih lidik mbak, untuk bayi masih kami koordinasikan dengan dinas terkait,” tutup AKP Dimas Robin Alexander. [ayu/ted]

  • Didesak Tertibkan Tambang Pasir, Ini Respon Kapolres Blitar

    Didesak Tertibkan Tambang Pasir, Ini Respon Kapolres Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menindak tegas kegiatan eksploitasi tambang berupa pasir dan batu (sirtu) di kawasan wilayah lahar (KWL) di Blitar yang dikhawatirkan dapat merusak lingkungan.

    Terkait hal itu, Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan jika pihaknya sangat berterima kasih atas masukan dari PC PMII Blitar, dan pihaknya sudah mengambil langkah-langkah strategis terkait hal tersebut (aktifitas eksploitasi tambang).

    “Kami sangat berterima kasih sekali atas masukan dari adik-adik mahasiswa. Ini menandakan bahwa tingkat kepedulian adik-adik mahasiswa terhadap Kabupaten Blitar sangat bagus, dan perlu diapresiasi,” ungkap Arif Fazlurrahman, Jumat (31/1/2025).

    Meski baru memasuki minggu kedua masa jabatannya sebagai Kapolres Blitar, AKBP Arif mengatakan jika apa yang menjadi masukan terkait masalah pertambangan tersebut, sedang didalami. Sehingga pihaknya juga berharap peran serta dan masukan informasi dari masyarakat.

    “Sedang kami pelajari, dan dalami. Karena terkait regulasinya, masalah eksploitasi pertambangan ini, musti hati-hati. Makanya kami tetap berharap adanya asupan informasi dari masyarakat,” jelasnya.

    Lebih lanjut AKBP Arif menegaskan jika pihaknya siap mengawasi secara aktif terhadap aktifitas pertambangan yang berada di wilayah blitar tersebut. Sehingga jika terbukti ada yang tidak sesuai aturan perundangan, pihaknya siap menindak.

    “Kalau ternyata tidak sesuai aturan, kami pastikan akan ditindak,” tegas perwira lulusan Akpol 2005 ini.

    Sebelumnya, Ketua PC PMII Blitar Muhammad Thoha Ma’ruf melalui rilis resminya pada Kamis (30/1/2025) mengatakan jika pihaknya memiliki temuan terkait aktifitas pertambangan sirtu yang merusak lingkungan.

    “Blitar dilewati oleh sungai yang jadi aliran lahar Gunung Kelud, seperti Kali Putih dan Kali Bladak. Namun, pemanfaatan yang asal-asalan hanya akan memberi banyak mudharat daripada manfaatnya,” katanya.

    Selain itu, dalam rilis, Thoha juga menunjukkan potret di lapangan terkait aktifitas eksploitasi yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan bencana seperti tanah longsor, kerusakan sawah petani, kerusakan jalan, polusi udara, dan beberapa dampak buruk lainnya akibat eksploitasi tambang. [owi/beq]

  • Kapal Nelayan Bangkalan Dihantam Ombak, 1 Hilang dan 2 Selamat

    Kapal Nelayan Bangkalan Dihantam Ombak, 1 Hilang dan 2 Selamat

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sebuah kapal nelayan dihantam ombak besar di perairan Tolbuk, Kecamatan Klampis, Bangkalan, menyebabkan satu nelayan hilang dan dua lainnya selamat. Kejadian tragis ini terjadi saat mereka tengah mencari rajungan di laut.

    Insiden bermula ketika perahu nelayan berangkat dari Kampung Bandaran, Bangkalan, sekitar pukul 01.00 WIB pada Kamis (30/1/2025). Para nelayan yang terdiri dari tiga orang ini tiba di perairan tujuan sekitar pukul 05.00 WIB pagi. Mereka kemudian menebar jala dan bersiap menarik hasil tangkapan satu jam kemudian.

    Namun, cuaca tiba-tiba berubah drastis. Ombak besar menerjang perahu mereka hingga terbalik dan menenggelamkan salah satu nelayan. Dua lainnya berhasil selamat.

    “Dua orang selamat dan satu orang hilang,” terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan, Taufik Efendi, Jumat (31/1/2025).

    Korban dalam insiden ini adalah Muhammad Nari (47), Rafel Anggara Putra (23), dan Moh Adiem (31), warga Jalan Pertempuran, Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan. Dari ketiga nelayan tersebut, Muhammad Nari masih belum ditemukan.

    Upaya pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, dan para nelayan setempat. Tim penyelamat telah menyisir area dari perairan Bandaran hingga perairan Tolbuk untuk menemukan korban yang hilang.

    “Ya rencananya akan dilakukan pencarian di wilayah itu,” pungkas Taufik. [sar/beq]

  • 9 Desa dan 1 Kelurahan di Blitar Porak Poranda Disapu Angin Kencang

    9 Desa dan 1 Kelurahan di Blitar Porak Poranda Disapu Angin Kencang

    Blitar (beritajatim.com) – Sebanyak sembilan desa dan satu kelurahan di Kabupaten Blitar terdampak bencana angin kencang. Sejumlah bangunan rusak dan dua orang dilaporkan luka usai tertimpa pohon tumbang.

    Data di BPBD Kabupaten Blitar tercatat ada 9 desa dan satu kelurahan yang terdampak angin kencang. Kesembilan desa yang terdampak tersebut diantaranya adalah Desa Sukosewu dan Tambakan di Kecamatan Gandusari, Kelurahan Bence, Desa Karangrejo dan Slorok di Kecamatan Garum, Desa Ploso Selopuro, Desa Jegu Sutojayan, Desa Sumberasri, Dayu dan Kedawung di Kecamatan Nglegok.

    Ivong Berttyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar menegaskan bahwa pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan evakuasi pohon serta bangunan yang rusak. BPBD Kabupaten Blitar pun kini tengah siaga untuk menangani bencana angin kencang yang sedang melanda.

    “Ada TK Alhidayah 2 di Desa Karangrejo mengalami kerusakan berat karena tertimpa pohon tumbang. Selanjutnya di Desa Sukosewu ada pohon waru tumbang menimpa dapur rumah warga sehingga mengalami kerusakan berat,” kata Ivong, Jumat (31/1/2025).

    Dalam bencana angin kencang ini ada 2 korban luka. Satu korban luka berasal dari Desa Ploso dan satu lagi berasal dari Desa Kedawung Kabupaten Blitar. Pohon yang tumbang menimpa dapur rumah warga di Desa Ploso, mengakibatkan satu orang tertimpa material tembok rumah hingga mengalami luka bagian kepala serta pundak.

    Sementara di Desa Kedawung, pohon tumbang juga menimpa atap dapur dan bangunan warga yang menyebabkan satu korban luka di kaki.Kini kedua korban sudah mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.

    “Penanganan kedaruratan sampai saat ini masih terus dilakukan seperti pembersihan lokasi dan asesmen. Untuk 2 orang yang mengalami luka ringan dipastikan sudah mendapat penanganan medis,” tegasnya.

    Salah satu bangunan yang rusak parah adalah TK Alhidayah 2 di Desa Karangrejo Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Bangunan kelas yang ada di TK tersebut rusak parah usai tertimpa pohon yang roboh.

    Beruntung saat kejadian anak-anak TK sudah pulang. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    “Ada 2 kelas yang rusak masih baru kog ini masih 8 bulan berdiri kelasnya, beruntung anak-anak sudah pulang,” kata Tamyis, pemilik yayasan TK Alhidayah 2.

    Kini warga bersama pengurus tengah melakukan pembersihan pohon yang tumbang dan menimpa bangunan kelas tersebut. Sementara waktu pembelajaran di TK tersebut juga dihentikan hingga proses evakuasi selesai. [owi/beq]

  • Dua Pegawai Dinsos Tewas dalam Kecelakaan di Tol Jombang

    Dua Pegawai Dinsos Tewas dalam Kecelakaan di Tol Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di KM 677.150 jalur B Tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Jumat (31/1/2025) sekitar pukul 04.25 WIB. Mobil Avanza L-1932-DP yang ditumpangi dua pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur (Jatim) menabrak truk hingga menyebabkan dua penumpang tewas.

    Korban diidentifikasi sebagai Nita Yunita Sari (30), tenaga honorer Dinsos asal Jakarta Barat, dan Sri Sunarsih (55), PNS Dinsos asal Sidoarjo. Sementara sopir mobil, Sudirman (49), pegawai Dinsos asal Pasuruan selamat tanpa luka. Ketiga korban merupakan pegawai UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan Dinsos Jatim.

    Menurut Panit Jatim 3 PJR Polda Jatim, Ipda Nova Ferdiansyah, kecelakaan terjadi karena pengemudi Avanza diduga kurang konsentrasi dan tidak menjaga jarak aman dengan truk di depannya. “Dua penumpang Avanza meninggal,” ujarnya.

    Head of Business & Relation Astra Tol Jomo, Udhi Dwi Saputro, membenarkan insiden tersebut dan menyatakan bahwa proses penanganan telah dilakukan oleh petugas kepolisian.

    Kecelakaan ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan rekan-rekannya di Dinsos. Nita Yunita Sari yang duduk di bagian depan mobil, serta Sri Sunarsih yang berada di belakang, dinyatakan meninggal. [suf]

  • PT SMI dan LMI Tanam 1.500 Terumbu Karang di Pantai Mutiara Trenggalek

    PT SMI dan LMI Tanam 1.500 Terumbu Karang di Pantai Mutiara Trenggalek

    Trenggalek (beritajatim.com) – Lembaga Manajemen Infaq (LMI) menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan melakukan transplantasi terumbu karang di Pantai Mutiara, Trenggalek. Sebanyak 1.500 terumbu karang dan 100 bioreftek cinta ditanam dalam kegiatan tersebut.

    Program ini mendapat dukungan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Keindahan alam Pantai Mutiara menjadi saksi upaya pelestarian lingkungan yang melibatkan berbagai pihak.

    Dalam kegiatan tersebut, hadir Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Rembeng Raya Pantai Mutiara, serta puluhan relawan LMI.

    Kepala Lembaga Perwakilan LMI Jawa Timur, Luqman Hadi, mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan pantai di Trenggalek. Ia berharap langkah yang dilakukan LMI bersama SMI dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan di wilayah tersebut.

    “Melalui dana CSR, kami berupaya menjaga kelestarian alam dengan menanam terumbu karang. Semoga program ini bermanfaat dan membawa berkah,” ujarnya.

    Selain menanam terumbu karang, LMI juga menyerahkan satu unit perahu kepada Pokmaswas Rembeng Raya. Perahu tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi pengawasan dan juga sebagai wahana wisata menuju lokasi terumbu karang.

    “Tak hanya di Trenggalek, kami juga mengelola CSR SMI di beberapa daerah lain, seperti Banyuwangi, Gunung Kidul, dan beberapa wilayah luar Jawa Timur,” tambah Luqman.

    LMI melakukan transplantasi terumbu karang di Pantai Mutiara, Trenggalek.

    Terumbu Karang Cinta, Simbol Kepedulian Lingkungan

    Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Cusi Kurniawati, mengapresiasi upaya yang dilakukan LMI dan SMI. Menurutnya, kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat dan sektor usaha.

    Ia menyebut, terumbu karang yang ditanam memiliki bentuk hati, sehingga disebut Terumbu Karang Cinta. Sebelumnya, model serupa juga pernah ditanam oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

    “Ini sejalan dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Trenggalek, yaitu mencapai net zero carbon pada 2045. Program ini sangat relevan dan patut didukung,” kata Cusi.

    Ia juga berharap agar bantuan yang diberikan tidak berhenti pada transplantasi terumbu karang dan perahu saja, melainkan ada dukungan lain bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan di Trenggalek.

    “Kami berterima kasih kepada LMI dan berharap ada program lain yang turut membantu masyarakat dalam menjaga lingkungan,” jelasnya.

    Susanto, SPV PB Laznas LMI, menyampaikan bahwa LMI mengupayakan perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Poin 14 Ekosistem Lautan dan Poin 13 Penanganan Perubahan Iklim.

    “Kami akan terus memonitor agar upaya ini tidak berhenti pada penanaman saja, tetapi sampai adanya pertumbuhan hingga revitalisasi terumbu karang ini bioreftek cinta ini betul-betul nyata.” tutupnya. [nm/aje]