Category: Beritajatim.com Regional

  • Bus Kecelakaan Tunggal di Exit Tol Purwodadi Pasuruan Diduga Tabrak Pembatas Jalan

    Bus Kecelakaan Tunggal di Exit Tol Purwodadi Pasuruan Diduga Tabrak Pembatas Jalan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal yang terjadi di Exit Tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan mengakibatkan bus berwarna hitam ringsek dibagian depan.

    Bus hitam ini memiliki curi-ciri bumoer depan dan belakang kuning dan pleg di keempat ban berwarna merah.

    Menurut informasi yang didapat bus hitam ini menabrak pembatas jalan pada Sabtu (1/2/2025). Kasat PJR Polda Jatim, AKBP Hendrix masih belum memberikan keterangan secara rinci.

    “Nanti tunggu olah TKP ya,’ jelasnya melalui pesan singkat.

    Sementara itu pantauan di lapangan sejumlah petugas medis dan beberapa mobil dari jasamarga telah turun di lapangan. Terdapat sekiranya dua mobil derek yang sedang berusaha mengevakuasi kendaraan.

    Sampai saat ini perugas masih berusaha mengevakuasi kendaraan, sementara beberapa korban sudah dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulance. (ada/ted)

  • Bus Diduga Rombongan Pelajar Kecelakaan di Exit Tol Purwodadi Pasuruan

    Bus Diduga Rombongan Pelajar Kecelakaan di Exit Tol Purwodadi Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan tunggal melibatkan bus warna hitam milik sebuah lembaga negara terjadi di Tol Pandaan KM 71 arah Malang pada Sabtu (1/2/2025) siang sekira pukul 11.45 WIB.

    Insiden ini menyebabkan bagian depan kendaraan ringsek parah, sementara sopir dikabarkan terjepit di dalam kabin.

    Laporan awal menyebutkan bahwa tim medis dan petugas kepolisian segera datang ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi.

    Sebuah video yang beredar di media sosial instagram @informasi_malangraya memperlihatkan kondisi bus yang mengalami kerusakan berat di bagian kaca depan, serta sejumlah petugas yang tengah berusaha mengevakuasi korban.

    “Ya Allah…Sopir tergencet,” dalam video tersebut, Sabtu (1/1/2025).

    Selain itu sejumlah foto yang beredar terlihat penumpang terjepit karena bus menanbrak papan petunjuk yang berwarna hijau.

    Evakuasi Korban dan Penanganan di Lokasi

    Tim penyelamat bergerak cepat untuk mengevakuasi korban yang terjebak di dalam kendaraan. Ambulans telah tiba di lokasi, dan beberapa korban langsung dilarikan ke RS Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Beberapa petugas kepolisian juga terlihat mengatur arus lalu lintas guna mencegah kemacetan di sekitar lokasi kejadian. Keberadaan bus yang mengalami kecelakaan di jalur tersebut sempat mengganggu kelancaran lalu lintas.

    Penyelidikan dan Dugaan Penyebab Kecelakaan

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Informasi lebih lanjut terkait jumlah korban dan kronologi kejadian masih menunggu pernyataan resmi dari pihak berwenang. (ted)

  • Pohon Besar di Wisata Sumber Cakarwesi Kediri Tumbang, Rusak Fasilitas

    Pohon Besar di Wisata Sumber Cakarwesi Kediri Tumbang, Rusak Fasilitas

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah pohon besar di kawasan Wisata Sumber Cakarwesi, Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, roboh akibat angin kencang. Kejadian yang berlangsung pada Jumat malam (31/1/2025) ini menyebabkan sejumlah fasilitas wisata mengalami kerusakan, termasuk arena permainan anak dan atap sebuah warung.

    Ketua Pokdarwis Sumber Cakarwesi Kediri, Pujiono, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebutkan bahwa pohon dengan diameter 110 cm itu tumbang akibat terpaan angin kencang yang melanda kawasan tersebut.

    “Untuk kerugian materi sekitar Rp2 juta. Pohon yang ambruk menimpa fasilitas wisata, permainan anak-anak dan atap warung milik Imam,” jelasnya, pada Sabtu (1/2/2025).

    Pasca kejadian, petugas dari BPBD Kota Kediri segera melakukan evakuasi dengan memotong bagian pohon yang menghalangi jalan dan menimpa atap warung. Proses pembersihan dilakukan guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung wisata.

    Sumber Cakarwesi, Destinasi Wisata Andalan Kota Kediri

    Sumber Cakarwesi merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Kediri. Tempat ini menawarkan sumber mata air alami yang telah dikembangkan oleh masyarakat setempat serta pemerintah.

    Keindahan alamnya didukung oleh keberadaan pohon-pohon besar dengan akar menjalar, menciptakan suasana rindang dan memberikan udara sejuk bagi para pengunjung.

    Selain panorama alam yang memukau, Wisata Sumber Cakarwesi juga menyediakan berbagai fasilitas menarik. Terdapat banyak spot foto Instagramable, kegiatan seni dan karaoke yang digelar setiap hari, serta warung-warung yang menyajikan beragam kuliner khas Kediri. [nm/beq]

  • Ramai-Ramai Penertiban Tambang Pasir di Blitar, Permanen?

    Ramai-Ramai Penertiban Tambang Pasir di Blitar, Permanen?

    Blitar (beritajatim.com) – Polres Blitar Kota dan Polres Blitar berkomitmen untuk menindak dan menertibkan tambang pasir ilegal yang ada di wilayah hukumnya. Bahkan Polres Blitar Kota telah menutup sejumlah tambang pasir di aliran sungai lahar Gunung Kelud Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.

    Penutupan dan penindakan tambang pasir ilegal ini dilakukan secara beramai-ramai dan bersamaan. Tentu hal ini mengundang tanda tanya dari sejumlah pihak, apakah penertiban ini hanya dilakukan sementara atau selamanya.

    Pasalnya tidak ada jaminan tambang ilegal itu bakal berhenti beroperasi usai dilakukan penutupan. Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar meminta agar aparat kepolisian serius dalam penindakan tambang ilegal ini.

    PC PMII Blitar khawatir, penertiban tambang Ilegal yang dilakukan Polres Blitar Kota hanya menjadi euforia sesaat tanpa dilakukan secara konsisten. Aparat kepolisian pun diminta untuk memberikan kepastian bahwa tambang ilegal tersebut tidak lagi beroperasi usai dilakukan penertiban.

    Selain konsisten menertibkan tambang di Kali Bladak, Kabupaten Blitar. PMII juga memberikan tantangan kepada Kapolres Blitar Kota untuk menertibkan tambang ilegal di kawasan/titik-titik tambang yang lain.

    “Jangan hanya di situ saja. Coba di tempat yang lain juga ditertibkan. Di aliran Sungai Brantas yang berada di wilayah hukum Polres Blitar Kota, coba disisir, ada atau tidak tambang ilegalnya,” kata Ketua PC PMII Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf, Sabtu, (1/2/2025).

    PMII mendorong Polres Blitar Kota untuk melakukan patroli dan inspeksi secara berkala di kawasan wilayah lahar (KWL). Pelaku yang terlibat tambang ilegal harus diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

    “Pasang kamera CCTV di area pertambangan atau buat pos pengamanan untuk memantau aktivitas pertambangan yang dilakukan,” ucap mahasiswa lulusan Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar ini.

    Namun demikian, PC PMII Blitar juga mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Polres Blitar Kota karena telah menertibkan tambang ilegal pada akhir Januari 2025 ini. Sehingga bisa mencegah dampak buruk eksploitasi tambang di Kabupaten Blitar.

    “Kami mengapresiasi dan mendukung langkah ini. Semoga apa yang dilakukan Polres Blitar Kota bisa menjadi contoh bagi aparat penegak hukum di wilayah hukum yang lain saat menyikapi tambang ilegal,” ujarnya.

    Sebelumnya, Polres Blitar Kota menunjukkan foto-foto lokasi tambang pasir yang ada di aliran lahar Gunung Kelud Blitar. Dalam foto itu nampak sejumlah anggota Polres Blitar yang sedang melakukan penertiban dan pengecekan lokasi tambang pasir.

    Namun ada hal yang menarik yakni dalam foto tersebut nampak sejumlah alat berat di lokasi tambang. Bukan hanya satu, namun ada beberapa alat berat yang ada di lokasi tambang pasir tersebut.

    Menurut Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar semua tambang pasir di aliran lahar Gunung Kelud Blitar sudah ditutup oleh aparat sejak Senin (27/1/2025) kemarin. Polisi juga telah menyita sejumlah alat berat yang ada di lokasi tambang pasir.

    “Polres Blitar Kota melaksanakan penutupan terhadap penambang pasir yang menggunakan alat berat,” Ungkap Iptu Samsul, Jumat (31/1/2025).

    Polres Blitar Kota pun memastikan bahwa tambang pasir ilegal dengan menggunakan alat berat sudah tidak beroperasi di aliran lahar Gunung Kelud. Menurut polisi saat ini tambang pasir yang beroperasi tinggal tambang pasir manual.

    “Alat-alat sudah tidak di lokasi yang ada tinggal penambangan manual,” tegasnya.

    Keberadaan tambang pasir dengan menggunakan alat berat ini sebenarnya dikeluhkan oleh sejumlah pihak, mulai dari masyarakat sekitar, organisasi peduli lingkungan hingga mahasiswa. Mereka pun mendesak agar tambang pasir di aliran lahar Gunung Kelud bisa ditertibkan.

    Tentunya bukan hanya temporer atau sementara. Perlu ada penertiban secara serius agar tambang pasir ini tidak merusak lingkungan, jalan hingga sumber daya alam di lereng Gunung Kelud. Untuk itu diperlukan keseriusan dari sejumlah pihak mulai Polres hingga pemerintah daerah setempat untuk melakukan penataan dan penertiban izin tambang pasir. [owi/beq]

  • Banjir di Rejoso Pasuruan Mulai Surut, Warga Kembali ke Rumah

    Banjir di Rejoso Pasuruan Mulai Surut, Warga Kembali ke Rumah

    Pasuruan (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, sejak beberapa hari terakhir akhirnya mulai surut. Sejumlah warga yang sebelumnya mengungsi kini kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa lumpur dan sampah yang terbawa arus banjir.

    Faridah, salah satu warga yang mengungsi di Masjid Besar Roudlotul Muttaqin, Desa Rejoso Lor, merasa bersyukur karena air mulai surut. “Alhamdulillah, air sudah mulai turun. Kemarin saya mengungsi di masjid, sekarang saya mau pulang dan mulai membersihkan rumah,” ungkap Faridah pada Sabtu (1/2/2025).

    Hal serupa juga diungkapkan oleh Nanang Prasetyo, warga lain yang juga telah kembali ke rumahnya setelah tiga hari mengungsi. “Banjir sudah surut, sekarang saatnya pulang dan bersih-bersih rumah,” katanya dengan lega.

    Berdasarkan data terbaru dari BPBD Kabupaten Pasuruan per Sabtu (1/2/2025) pukul 09.00 WIB, genangan air di beberapa desa di Kecamatan Rejoso mulai berkurang. Di Desa Arjosari, misalnya, air di Dusun Sarirejo tersisa hanya 10-15 cm. Sementara itu, di Desa Jarangan, Dusun Pade’an sudah dinyatakan surut.

    Namun, tidak semua wilayah mengalami penurunan signifikan. Di Desa Rejoso Lor, beberapa dusun seperti Kasuran dan Palembon masih terendam dengan ketinggian air mencapai 30-50 cm. Selain itu, di Dusun Kedungbendo dan Lirboyo, ketinggian air masih berkisar antara 20-30 cm.

    Di tengah proses pemulihan ini, dapur umum tetap beroperasi di Dusun Kedungbendo untuk membantu warga yang masih terdampak banjir. Meskipun air mulai surut, beberapa warga masih membutuhkan bantuan logistik dan makanan.

    Meskipun kondisi banjir semakin membaik, warga di wilayah Rejoso tetap diminta untuk tetap waspada. Curah hujan yang masih tinggi dan potensi pasang air laut yang dapat memperlambat surutnya genangan membuat kesiapsiagaan tetap diperlukan.

    BPBD Kabupaten Pasuruan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Pemerintah setempat juga mengingatkan warga untuk tetap memperhatikan informasi cuaca dan potensi banjir susulan. [ada/beq]

  • Banjir Terparah dalam 25 Tahun, Ribuan Rumah di Rejoso Pasuruan Terendam

    Banjir Terparah dalam 25 Tahun, Ribuan Rumah di Rejoso Pasuruan Terendam

    Pasuruan (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, pada akhir Januari 2025 menjadi yang terparah dalam 25 tahun terakhir. Curah hujan tinggi dan pasang air laut menyebabkan air sulit surut, mengakibatkan ribuan rumah terendam dan ratusan warga mengungsi.

    Menurut Kosim Mustain, Kepala Seksi Pelayanan Desa Rejoso Lor, hampir seluruh wilayah Rejoso terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. “Ini adalah banjir terbesar dalam 25 tahun terakhir. Sebagian besar rumah di Desa Rejoso Lor terendam, mencapai lebih dari 90 persen,” ungkapnya, Sabtu (1/2/2025).

    Akibat kondisi tersebut, empat titik pengungsian didirikan untuk menampung warga yang terdampak. Di Kantor Desa Rejoso Lor, sekitar 52 warga mengungsi, sementara lebih dari 200 jiwa memilih bertahan di masjid setempat. Beberapa warga yang berada di kawasan tinggi, seperti Dusun Sidowayah, mulai kembali ke rumah mereka setelah air surut.

    Rumsila, salah seorang pengungsi di Kantor Desa Rejoso Lor, mengaku sudah tiga hari berada di pengungsian. “Bantuan makanan dan obat-obatan sudah diberikan, meskipun saya sempat gatal-gatal, tetapi sudah diberi obat dari puskesmas,” katanya.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menunjukkan bahwa banjir masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Rejoso dengan ketinggian air yang bervariasi. Di Desa Kawisrejo, beberapa dusun seperti Gapuk dan Raket masih terendam setinggi 25 cm, sementara di Desa Sadengrejo, air menggenangi Dusun Sadeng setinggi 25 cm dan Dusun Rekesan 40-50 cm.

    Di Desa Arjosari, Dusun Sarirejo terendam dengan ketinggian air 30-40 cm. Sementara itu, Desa Toyaning mengalami genangan dengan ketinggian berbeda di beberapa dusunnya, yaitu 20 cm di Dusun Turi, 40 cm di Dusun Toyaning, dan 20-30 cm di Dusun Ngemplak.

    Desa yang terdampak parah adalah Rejoso Lor, di mana beberapa dusun tercatat memiliki ketinggian genangan air mencapai 50-70 cm. Untuk membantu evakuasi warga, perahu fiber disiagakan. Di Desa Jarangan, genangan tertinggi tercatat di Dusun Bandaran, dengan ketinggian air mencapai 60-90 cm.

    Sementara itu, di Desa Patuguran, Dusun Panjen terendam air setinggi 50 cm, Dusun Sekarputih 40 cm, dan Dusun Kampungbaru 20-30 cm. Di Desa Pandanrejo, air masih menggenangi Dusun Kaden setinggi 20-30 cm, sedangkan di Desa Kedungbako, kondisi banjir di Dusun Krajan mulai surut. [ada/beq]

  • Dispendik Mojokerto Tangguhkan Outing Class di Alam Bebas

    Dispendik Mojokerto Tangguhkan Outing Class di Alam Bebas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto menangguhkan kegiatan outing class yang dilakukan di alam bebas. Keputusan yang dimuat dalam Surat Edaran (SE) tersebut merupakan buntut dari insiden 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

    Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono mengatakan, SE Nomor : 421/48/416-101/2025 tersebut dikeluarkan pasca pihaknya menggelar Rapat dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (FK3S) pada, Rabu (30/1/2025) kemarin.

    “Penangguhan kegiatan outing class pada satuan pendidikan ini didasari karena faktor cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. Karena akhir-akhir ini kondisi cuaca yang kurang aman dan tidak kondusif, rencana outing class di alam bebas dan area terbuka ditunda atau ditangguhkan untuk sementara waktu,” ungkapnya, Sabtu (1/2/2025).

    Masih kata Lutfi, rencana outing clas si alam bebas dan area terbuka seperti, pantai, pegunungan dan sungai ditunda untuk sementara waktu. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah ketidakkondusifan sehingga pihaknya menunda pelaksanaan outing class yang sudah dijadwalkan masing-masing sekolah, khususnya di alam terbuka.

    “Kegiatan outing class yang menunjang pembelajaran, tetap bisa digelar asalkan berada di area edukatif. Seperti museum, cagar budaya atau candi, perpustakaan, serta wisata religi yang mendukung mata pelajaran muatan lokal. Namun jika tetap dilakukan maka dihimbau agar panitia memastikan perencanaannya,” katanya.

    Lutfi menegaskan, panitia outing class satuan pendidikan tersebut wajib membuat izin pemberitahuan yang meliputi tujuan, waktu dan lokasi kegiatan kepada Dispendik Kabupaten Mojokerto. Saat outing class, pihak sekolah harus memperhatikan keselamatan, disiplin dan pengawasan bagi peserta didik.

    “Panitia outing class harus memperhatikan keselamatan, disiplin dan pengawasan terhadap peserta didik. Satuan pendidikan juga wajib melaporkan hasil outing class kepada Disspendik, termasuk penyediaan sarana dan prasarana kendaraan yang membawa peserta didik harus sesuai standar,” ujarnya.

    Diantaranya, harus ada penyertaan kelayakan kendaraan berdasarkan uji kir dan masa berlaku kendaraan serta Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kru perjalanan. Baik sopir, cadangan sopir, dan kernet, SE yang ditujukan SD Negeri/swasta, SMP Negeri/swasta dan PAUD Negeri/swasta se-Kabupaten Mojokerto.

    “SE tersebut kita sampaikan kepada Kepala SD Negeri/swasta, Kepala SMP Negeri/swasta dan Kepala Satuan PAUD Negeri/swasta se-Kabupaten Mojokerto. SE ini berlaku sampai ada petunjuk lebih lanjut karena memang mengingat saat ini masih cuaca ekstrem,” pungkasnya. [tin/beq]

  • Dua Truk Tronton Kecelakaan di Jalan Menanjak Bojonegoro-Babat

    Dua Truk Tronton Kecelakaan di Jalan Menanjak Bojonegoro-Babat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas melibatkan dua truk tronton terjadi di Jalan Raya Bojonegoro-Babad, tepatnya di Desa Gunungsari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (1/2/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan satu pengemudi mengalami luka-luka.

    Berdasarkan informasi dari Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, kecelakaan melibatkan dua truk tronton dengan nomor polisi L 9916 UM yang dikemudikan oleh M Maftuhin (53) asal Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, dan truk tronton bernomor polisi N 8699 UA yang dikemudikan oleh Karli (59) asal Desa Mayangan, RT 02/RW 06, Kabupaten Probolinggo.

    Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama mengatakan, berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, truk tronton bernomor polisi N 8699 UA yang dikemudikan Karli sedang melintas dari arah timur ke barat. Saat tiba di lokasi kejadian, truk tersebut mengalami mogok karena kerusakan mesin di jalan menanjak.

    Pada saat bersamaan, truk tronton bernomor polisi L 9916 UM yang dikemudikan M Maftuhin, yang berada di belakang, tidak dapat menghindar karena kurang konsentrasi. “Akibatnya, terjadi tabrakan antara kedua kendaraan,” ujar Septian.

    Akibat kecelakaan tersebut, M Maftuhin mengalami luka babras dan segera dilarikan ke Puskesmas Gunungsari Baureno untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, Karli, pengemudi truk tronton lainnya, dilaporkan tidak mengalami luka serius.

    IPDA Septian menegaskan pentingnya konsentrasi pengemudi saat berkendara, terutama di jalan menanjak dan berliku. “Kami mengimbau para pengendara untuk selalu waspada dan menjaga jarak aman, terutama di kondisi jalan yang menantang seperti ini,” ujarnya.

    Apalagi, lanjut Septian, Jalan Raya Bojonegoro-Babad, khususnya di wilayah Desa Gunungsari, dikenal sebagai area rawan kecelakaan. Meskipun, di seputaran lokasi sudah ada penanda jalan dan rambu-rambu keselamatan. [lus/beq]

  • Dapat Motor Sampai Mesin Permak Baju, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Senang

    Dapat Motor Sampai Mesin Permak Baju, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Senang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang kembali menyerahkan bantuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/2/2025) pagi. Bantuan tersebut diberikan kepada tiga keluarga korban yang berasal dari Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Jombang, dan Kota Malang.

    Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo Pambudi, menyampaikan bahwa program bantuan UMKM yang ke-45 ini bertujuan untuk membantu keluarga korban agar dapat mandiri secara ekonomi.

    “Hari ini ada tiga keluarga, kita berikan bantuan untuk berjualan, kemudian ada yang menjahit dan satu lagi untuk ngojek,” ungkap Danang.

    “Mudah-mudahan bantuan dari kami bisa bermanfaat, bisa berkembang. Pemberian bantuan ini wujud dari perhatian kami dan kepedulian keluarga besar Polres Malang bagi seluruh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Memang tidak seberapa, tapi kami berdoa agar usahanya bisa berkembang,” sambungnya.

    Bantuan yang diserahkan kepada tiga keluarga korban Tragedi Kanjuruhan pagi ini berupa satu set rombong makanan, mesin obras atau permak kain, serta satu unit kendaraan bermotor lengkap beserta BPKB-nya.

    Salah satu penerima bantuan, Sri (57), ibu kandung mendiang Muhammad Haikal Maulana, warga Sumberdadi, Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima satu unit mesin obras.

    “Ya senang sekali. Rencananya saya buat permak-permak baju. Buat jahit juga,” kata Sri.

    Sri telah lama menekuni pekerjaan sebagai penjahit. “Sudah lima tahun menjahit. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat buat kami,” ujarnya.

    Sri merupakan ibu kandung dari mendiang Muhammad Haikal Maulana, yang menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. “Haikal anak saya satu-satunya,” pungkasnya. [yog/beq]

  • Cuaca Buruk Ancam Perairan Sumenep, Syahbandar Keluarkan Peringatan

    Cuaca Buruk Ancam Perairan Sumenep, Syahbandar Keluarkan Peringatan

    Sumenep (beritajatim.com) – Cuaca buruk dengan angin kencang dan ombak besar di Perairan Sumenep diprediksi terjadi hingga Minggu (02/02/2025). Kondisi ini membuat pelayaran di wilayah tersebut dinilai tidak aman.

    Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kalianget, Azwar Anas, menyampaikan bahwa berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya, cuaca ekstrem di perairan Sumenep akan berlangsung hingga 2 Februari 2025.

    “Kami sudah mengeluarkan surat edaran tentang peringatan cuaca buruk di Perairan Kalianget dan sekitarnya. Ada potensi kenaikan tinggi gelombang dan kecepatan angin, sehingga tidak aman untuk pelayaran,” katanya, Sabtu (01/01/2025).

    Dengan kondisi ini, Azwar meminta seluruh operator kapal yang melayani rute ke wilayah kepulauan agar selalu memantau perkembangan cuaca serta berkoordinasi dengan Syahbandar sebelum melakukan pelayaran.

    “Kalau badai mereda, silahkan berlayar. Tetapi sebaiknya tetap memantau kondisi laut cuaca dua jam sebelum keberangkatan. Apabila ada peningkatan kondisi cuaca saat melakukan pelayaran, tolong segera menginformasikan pada kami,” ujarnya.

    Kabupaten Sumenep memiliki 126 pulau, dengan 48 pulau berpenghuni. Secara administratif, Kabupaten Sumenep terdiri dari 27 kecamatan, di mana sembilan di antaranya merupakan kecamatan kepulauan. [tem/beq]