Category: Beritajatim.com Regional

  • Dua Pemuda Malang Masuk Jurang 50 Meter di TNBTS, Diduga Sopir Mengantuk

    Dua Pemuda Malang Masuk Jurang 50 Meter di TNBTS, Diduga Sopir Mengantuk

    Lumajang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di blok Watu Tulis, Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, pada Sabtu (1/2/2025). Sebuah mobil pikap Mitsubishi L300 dengan nomor polisi N-8525-EU terperosok ke jurang sedalam 50 meter, menyebabkan dua orang luka serius.

    Korban dalam insiden ini adalah Alif Alfan Ubaidillah (23), warga Kecamatan Pakis, dan rekannya, M. Rojikin (27), warga Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Keduanya mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Lumajang, Ipda Yoyok Widarto, mengungkapkan bahwa kecelakaan diduga terjadi akibat sopir mengantuk saat mengemudikan kendaraan.

    “Sopir diduga mengantuk sehingga terjadi kecelakaan tunggal. Keduanya mengalami luka-luka,” ujar Yoyok.

    Sebelum kejadian, mobil pikap tersebut dalam perjalanan pulang ke Kabupaten Malang setelah mengantarkan muatan telur dari Kabupaten Jember. Kendaraan yang melaju dari arah timur menuju barat itu diduga tidak terkendali saat menikung ke kiri, hingga akhirnya terjatuh ke jurang di sisi kanan jalan.

    Proses evakuasi korban berlangsung cukup lama dan melibatkan puluhan orang, termasuk anggota TNI, Polsek, serta warga setempat. Medan yang curam dengan kemiringan hingga 45 derajat menjadi tantangan dalam upaya penyelamatan.

    Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tumpang, Kabupaten Malang, untuk mendapatkan perawatan intensif. “Saat ini korban sudah berada di RS Tumpang dengan kondisi luka di beberapa bagian tubuh,” pungkas Yoyok.

    Pihak kepolisian mengimbau para pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama di jalur rawan kecelakaan seperti kawasan TNBTS. [vid/ian]

  • Jasad Nelayan Bangkalan Ditemukan Tersangkut di Pohon Mangrove

    Jasad Nelayan Bangkalan Ditemukan Tersangkut di Pohon Mangrove

    Bangkalan (beritajatim.com) – Muhammad Nari (48) yang sebelumnya hilang saat sedang mencari rajungan di laut, akhirnya ditemukan. Korban tersangkut di pohon mangrove yang terletak di pesisir Desa Tolbuk, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan.

    Kasatpolairud Polres Bangkalan, Iptu Muarib mengatakan, korban ditemukan setelah dua hari hilang usai tenggelam saat melaut. Saat ditemukan, korban sudah meninggal dan telah membusuk.

    “Korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal siang tadi sekitar pukul 09.30 WIB,” terangnya, Sabtu (1/2/1025).

    Ia menambahkan, korban diduga terbawa ombak hingga tersangkut di pohon mangrove. Sebab, sejak beberapa hari terakhir, kondisi laut cukup ekstrem dan berombak.

    “Korban diduga terseret arus hingga tersangkut di pohon,” imbuhnya.

    Setelah ditemukan, tim gabungan lalu mengevakuasi dan membawa korban ke rumah duka di Jalan Pertempuran, Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan.

    “Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai kecelakaan dan menolak di autopsi maupun visum,” pungkasnya.

    Sebelumnya, tiga nelayan berangkat dari Kampung Bandaran pergi mencari rajungan di perairan Tolbuk. Setelah menebar jala, mereka hendak menarik hasil laut. Namun, perahu yang mereka naiki dihantam ombak hingga perahu terbalik.

    Dua nelayan yakni Rafel Anggara Putra (23) dan Moh Adiem (31) warga Jalan Pertempuran, Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Muhammad Nari tenggelam saat perahu terbalik. [sar/ian]

  • Pesona Air Terjun Kapas Biru: Keindahan Alam Lumajang yang Menantang Adrenalin Turis Rusia

    Pesona Air Terjun Kapas Biru: Keindahan Alam Lumajang yang Menantang Adrenalin Turis Rusia

    Lumajang (beritajatim.com) – Air Terjun Kapas Biru di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, menjadi destinasi wisata yang patut dikunjungi bagi pecinta alam dan petualangan.

    Berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Lumajang, air terjun ini menawarkan pesona alam yang memukau dengan ketinggian mencapai 100 meter.

    Sesuai dengan namanya, Air Terjun Kapas Biru memiliki warna putih bersih layaknya kapas, dengan semburat kebiruan pada bagian permukaan di bawah air terjun. Keindahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

    Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus menempuh perjalanan kaki sejauh satu kilometer atau sekitar 40 menit dari pintu masuk wisata. Rute yang dilalui cukup menantang, dengan medan yang terjal serta anak tangga memiliki kemiringan hingga 40 derajat. Meskipun menguras tenaga, perjalanan ini terbayarkan dengan pemandangan hutan yang masih asri dan alami sepanjang perjalanan.

    Sesampainya di lokasi, wisatawan akan disambut oleh derasnya aliran air yang jatuh dari ketinggian, menciptakan suasana sejuk dan menyegarkan.

    Salah satu pengunjung, Firdaus (25) asal Bondowoso, mengungkapkan bahwa meski perjalanan menuju air terjun cukup melelahkan, pemandangan yang disajikan benar-benar sepadan.

    “Saya dari Bondowoso, ini pertama kalinya saya datang ke sini. Medannya memang cukup sulit, tapi begitu sampai, semua rasa lelah terbayarkan. Pemandangannya luar biasa, benar-benar destinasi wisata yang direkomendasikan,” ujar Firdaus, Sabtu (1/2/2025).

    Keindahan Air Terjun Kapas Biru juga menarik perhatian wisatawan asing, salah satunya Euginia (37), turis asal Rusia. Ini merupakan kunjungan keduanya ke Indonesia, tetapi baru pertama kali ia mengunjungi Kapas Biru.

    “I’m from Rusia, it’s my second time visit Indonesia. But, this is first time in this place,” tutur Euginia.

    Menurutnya, air terjun Kapas Biru memiliki keindahan yang memukau sekaligus menenangkan. Selain itu, wisatawan dimanjakan dengan pemandangan hutan serta tidak begitu banyak orang tang memadati lokasi wisata, sehingga sangat disukai dan ideal bagi Euginia.

    “It’s very beautiful and calm, i like that’s surrounded by forest and there’s no many people as in the many popular place, so i like it very much,” pungkas Euginia.

    Untuk menikmati keindahan Air Terjun Kapas Biru, wisatawan hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp10.000 per orang. Sementara itu, tarif parkir kendaraan roda dua dikenakan Rp5.000 dan kendaraan roda empat Rp10.000.

    Pihak pengelola wisata juga mengimbau pengunjung untuk menyiapkan kondisi fisik dan mental sebelum berkunjung, mengingat medan yang cukup ekstrem. Dengan segala tantangan yang ada, Air Terjun Kapas Biru tetap menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi bagi pecinta alam dan petualangan. [vid/ian]

  • Pria Lansia di Kediri Ditemukan Meninggal, Diduga Sudah 14 Hari

    Pria Lansia di Kediri Ditemukan Meninggal, Diduga Sudah 14 Hari

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pria lanjut usia ditemukan meninggal dunia di rumahnya yang berlokasi di Jl. WR. Supratman RT 03 RW 01 No. 18, Kelurahan Pocanan, Kota Kediri, pada Sabtu (1/2/2025). Korban yang diketahui bernama Hariyanta (59) diduga telah meninggal selama 14 hari sebelum akhirnya ditemukan warga dalam kondisi membusuk.

    Penemuan jasad korban bermula ketika warga sekitar mulai mencurigai ketidakhadirannya dalam aktivitas sehari-hari. Asto Bambang Subagijo (52), salah satu saksi, mengatakan bahwa korban tidak terlihat keluar rumah selama dua minggu terakhir.

    “Saya sudah beberapa hari mencurigai rumah korban yang tampak sepi dan tidak ada tanda-tanda aktivitas. Biasanya beliau sering keluar rumah. Lalu saya mengajak beberapa warga untuk mengecek,” ujar Asto.

    Pada pukul 10.30 WIB, Asto bersama Gesang Kariyadi (53) dan Suhendro (52), serta beberapa warga lainnya mendatangi rumah korban. Saat membuka pintu, mereka langsung mencium bau menyengat. Setelah mengecek ke dalam kamar, mereka menemukan korban tergeletak di lantai dalam kondisi membusuk.

    Sontak, warga segera melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT, yang kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Pocanan, Aiptu Hendrik K Dewangga, serta pihak kepolisian dari Polsek Kediri Kota.

    Polisi Pastikan Tidak Ada Tanda Kekerasan

    Tak lama setelah laporan diterima, pada pukul 10.45 WIB, tim gabungan dari Polsek Kediri Kota, Tim Inafis Polres Kediri Kota, serta tim DOKPOL RS Bhayangkara tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

    Kapolsek Kediri Kota, Kompol Ridwan Sahara, S.H., memastikan bahwa dari hasil olah TKP dan identifikasi medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Dari hasil pemeriksaan tim Inafis dan DOKPOL RS Bhayangkara, korban dipastikan meninggal dunia karena faktor usia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujar Kompol Ridwan.

    Menurut keterangan warga, Hariyanta memang tinggal seorang diri dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

    Pukul 11.30 WIB, proses identifikasi dan evakuasi selesai dilakukan, dengan situasi yang tetap kondusif. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

    Polsek Kediri Kota mengimbau warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri agar kejadian serupa dapat dicegah di kemudian hari. [nm/ian]

  • Kecelakaan Maut Bus Brimob di Tol Pandaan-Malang, Ini Data Korban Luka dan Meninggal

    Kecelakaan Maut Bus Brimob di Tol Pandaan-Malang, Ini Data Korban Luka dan Meninggal

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di Tol Pandaan-Malang, tepatnya di Exit Tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (1/2/2025). Sebuah bus yang membawa rombongan siswa SMAN 1 Porong, Sidoarjo, mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dua korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.

    Korban Jiwa dan Luka-Luka
    Kasie Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, mengonfirmasi jumlah korban dalam insiden ini. “Ada dua orang korban yang meninggal dunia, dan saat ini sudah berada di kamar jenazah RS Saiful Anwar Malang,” ujar Iptu Joko kepada media, Sabtu (1/2/2025). Berikut adalah data para korban:

    Korban Meninggal Dunia:

    Navia Rimbi (18 tahun, penumpang).

    Muhammad Khoirul Arufi (60 tahun, pengemudi).

    Korban Luka-Luka:

    Dirawat di IGD RS Saiful Anwar (RSSA) Malang:

    Chelsea Widia (18 tahun) – Gempol, Kabupaten Pasuruan.

    Muhammad Bayu Rizvani (18 tahun) – Mojorejo.

    Muhammad Haikal Fardani (18 tahun) – Jl. Gempol Sampurna, Porong, Sidoarjo.

    Raditya Satria Widyashana (18 tahun) – Desa Kebakalan, Porong, Sidoarjo.

    Dirawat di IGD Medika Lawang:

    Anggi Fenita (18 tahun).

    Siska Oktq (19 tahun).

    Maulidyah Lisa (19 tahun).

    Oktavian Ramadan (19 tahun).

    M. Kafi Nur Huda (18 tahun).

    Revalina Alisa (18 tahun).

    Putri Diandra (19 tahun).

    M. Zikrul Alfauzan (18 tahun).

    Bima Putra K (19 tahun).

    Erlina Erfiani (19 tahun).

    Aufa Ananda (18 tahun).

    Ananda Defi (19 tahun).

    Bilqis Lailatul (18 tahun).

    M. Wildan Albaihaqi (18 tahun).

    Elza Lidiyana (19 tahun).

    Yelena.

    Didin (Laki-laki).

    Sarirejo (Laki-laki).

    Anggi Aurella.

    Awanda Dewi Masita (Perempuan, 18 tahun).

    Dirawat di IGD Prima Husada Singosari:

    Pak Sarirejo (Jasa Marga).

    Berlina (17 tahun) – Watu Kosek.

    Dirawat di IGD RSUD Lawang:

    Putra Pradana (17 tahun) – Jl. Bhayangkara 104, Juwet Kenongo, Porong, Sidoarjo.

    Baitul Laksono (18 tahun) – Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo.

    Penyebab dan Penyelidikan

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kecelakaan tersebut. Dugaan sementara mengarah pada faktor kelalaian pengemudi atau kendala teknis pada kendaraan. (ted)

  • Dugaan Keracunan di Ponorogo, Hidangan Sate Gulai Dipesan dari Catering

    Dugaan Keracunan di Ponorogo, Hidangan Sate Gulai Dipesan dari Catering

    Ponorogo (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, mengalami gejala keracunan setelah menghadiri acara dzikir fida (kenduri) di rumah Miswaji seorang warga.

    Diduga, gejala mual, muntah, dan diare yang dialami warga muncul setelah menyantap hidangan sate gulai yang dipesan dari sebuah katering di Ponorogo.

    Miswaji menjelaskan bahwa kenduri tersebut digelar pada Kamis (30/1) malam sebagai peringatan 40 hari wafatnya ibunya. Untuk menjamu tamu, Ia memesan sate gulai kambing dari jasa katering, bukan memasaknya sendiri.

    Menurut Miswaji, kambing yang digunakan berasal dari pembelian sendiri dan dipastikan dalam kondisi sehat sebelum disembelih. Setelah dipotong, dagingnya langsung dikirim ke pihak katering untuk diolah.

    “Kambingnya sehat. Setelah disembelih, dagingnya saya serahkan ke katering. Semua proses memasak dan pengolahan dilakukan oleh mereka,” jelasnya, Sabtu (01/02/2025).

    Dari 90 orang yang hadir dalam kenduri, sebanyak 46 mengalami gejala keracunan. Dua orang sempat dirawat di rumah sakit, dan satu di antaranya, Miskun Dayun (60), meninggal dunia.

    “Yang dirawat di rumah sakit ada dua orang. Satu meninggal, sementara satu lainnya masih dalam perawatan,” ungkap Heru Kusmananto, tenaga medis Puskesmas Bondrang.

    Kepala Desa Bondrang, Baru Pria Sukaca, menjelaskan bahwa acara dzikir fida berlangsung pada Kamis (30/1) malam.

    Gejala keracunan mulai dirasakan warga keesokan harinya, tepatnya pada Jumat (31/1) pagi. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai penyebab pasti kejadian ini.

    Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan faktor pemicu keracunan massal tersebut.(end/ted)

  • RSSA Malang: Korban Kecelakaan Bus Brimob di Tol Pasuruan 2 Meninggal

    RSSA Malang: Korban Kecelakaan Bus Brimob di Tol Pasuruan 2 Meninggal

    Malang(beritajatim.com) – Korban kecelakaan di dekat pintu tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

    Selain itu 2 korban meninggal dunia akibat kecelakaan ini juga telah dibawa ke Kamar Mayat RSSA pada Sabtu, 1 Februari 2025.

    Kepala Bagian (Kabag) Humas RSSA Donny Iryan mengatakan, info sementara yang dapat mereka sampaikan hingga pukul 14.30 WIB ada 5 orang yang sedang dalam perawatan di IGD RSSA.

    “Ada 5 orang yang sedang dalam perawatan di IGD-RSSA. Terdiri 3 orang laki-laki. 2 orang perempuan,” kata Donny.

    Lalu ada 2 korban kecelakaan yang meninggal dunia di kamar jenazah. Namun, Donny tidak memberikan identitas para korban baik korban luka maupun korban meninggal dunia.

    “Meninggal dunia 1 laki-laki dan 1 perempuan,” ujar Donny.

    Diketahui sebelumnya pada pujul 11.38 WIB telah terjadi kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah bus dinas Brimob. Bus tersebut menabrak duadrill chevron di KM 72-73 Tol Pandaan-Malang.

    Setelah menerima laporan, petugas dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur segera mendatangi lokasi kejadian.

    Mereka mengamankan arus lalu lintas di sekitar lokasi dan melakukan proses evakuasi terhadap pengemudi dan penumpang yang terlibat dalam kecelakaan.

    Selain itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. Petugas juga melakukan dokumentasi serta mengumpulkan keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian.

    Kecelakaan yang terjadi di dekat exit Tol Purwodadi tepatnya di KK 72-73 Tol Pandaan-Malang mengangkut siswa sekolah. Terdapat 31 siswa dan dua guru yang berada di dalam bus dinas Brimob Watukosek.

    Siswa tersebut merupakan siswa dari SMAN 1 Porong yabg hendak keluar kota dengan menggunakan bus dinas Brimob. Untungnya dari 31 siswa tersebut semuanya selamat dan dalam perawatan di rumah sakit.

    “Totalnya ada 31 siswa dan dua orang guru. Semuanya selamat dan sekarang dalam penanganan medis di tiga lokasi yakni RS Prima Husada, RSUD Lawang, dan Lawang Medika,” jelas Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Kamran, Sabtu (1/2/2025).

    Sementara itu satu orang menurut Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, korban ditemukan dalam kondisi kritis.

    “Pengemudi ditemukan kritis dan langsung dilarikan ke RS Syaiful Anwar Kota Malang. Namun nyawanya tidak tertolong,” ungkapnya, Sabtu (1/2/2025).(luc/ted)

  • Kecelakaan Maut Bus Brimob di Tol Pandaan-Malang, Ini Data Korban Luka dan Meninggal

    31 Siswa SMA 1 Porong Sidoarjo Selamat dalam Insiden Laka Bus Brimob di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan yang terjadi di dekat exit Tol Purwodadi tepatnya di Km 72-73 Tol Pandaan-Malang mengangkut siswa sekolah. Terdapat 31 siswa dan dua guru yang berada di dalam bus dinas Brimob Watukosek.

    Siswa tersebut merupakan siswa dari SMA 1 Porong yabg hendak keluar kota dengan menggunakan bus dinas Brimob. Untungnya dari 31 siswa tersebut semuanya selamat dan dalam perawatan di rumah sakit.

    “Totalnya ada 31 siswa dan dua orang guru. Semuanya selamat dan sekarang dalam penanganan medis di tiga lokasi yakni RS Prima Husada, RSUD Lawang, dan Lawang Medika,” jelas Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, Sabtu (1/2/2025).

    Tak.hanya itu, terdapat satu orang pengemudo bus yang menjadi korban, yakni Khoirul (60) yang juga merupakan pemsiunan dari Brimob. Khoirul sendiri saat ini sudah di bawa ke RS Syaiful Anwar, Kota Malang.

    Sedangkan untuk bangkai bus Brimob sendiri saat ini sudah dilakukan evakuasi dan dibawa di Induk Jatim IV Pos Purwodadi untuk keperluan penyidikan lebih lanjut.

    Lebih lanjut dalam kejadian kecelakaan ini akan ditangani oleh Polres Pasuruan untuk memastikan kecelakaan yang terjadi.

    “Kami akan memastikan seluruh proses hukum berjalan dengan baik, serta memberikan bantuan maksimal kepada korban dan keluarga,” ujarnya.

    Diketahui sebelumnya pada Sabtu (1/2/2025) telah terjadi kecelakaan tunggal yang mengakibatkan satu unit bus dinas Brimob. Bus tersebut menabrak Duadrill Chevron di KM 72-73 Tol Pandaan-Malang. (ada/ted)

  • RSSA Malang: Korban Kecelakaan Bus Brimob di Tol Pasuruan 2 Meninggal

    Laka Bus Brimob di Tol Pandaan-Malang, 1 Korban Meninggal Dunia

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan yang terjadi di dekat pintu tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan memakan satu orang korban. Korban merupakan pensiunan dari Brimob Pusdik Watukosek Mojokerto.

    Diketahui korban bernama Khoirul (60) yang merupakan warga Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    Menurut Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, korban ditemukan dalam kondisi kritis. “Pengemudi ditemukan kritis dan langsung dilarikan ke RS Syaiful Anwar Kota Malang. Namun nyawanya tidak tertolong,” ungkapnya, Sabtu (1/2/2025).

    Diketahui sebelumnya pada pujul 11.38 WIB telah terjadi kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah bus dinas Brimob. Bus tersebut menabrak duadrill chevron di KM 72-73 Tol Pandaan-Malang.

    Setelah menerima laporan, petugas dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur segera mendatangi lokasi kejadian.

    Mereka mengamankan arus lalu lintas di sekitar lokasi dan melakukan proses evakuasi terhadap pengemudi dan penumpang yang terlibat dalam kecelakaan.

    Selain itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. Petugas juga melakukan dokumentasi serta mengumpulkan keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian.

    “Saat ini kami masih mengumpuokan keterangan dan saksi-saksi untuk mengetahui apakah ada keterlibatan kendaraan lain dalam kecelakaan ini,” tutupnya. (ada/ted)

  • Puluhan Warga Bondrang Ponorogo Diduga Keracunan Usai Santap Hidangan Kenduri, Satu Meninggal Dunia

    Puluhan Warga Bondrang Ponorogo Diduga Keracunan Usai Santap Hidangan Kenduri, Satu Meninggal Dunia

    Ponorogo (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, mengalami gejala keracunan setelah menghadiri acara dzikir fida (kenduri) di salah satu rumah warga.

    Mereka merasakan mual, muntah, dan diare usai menyantap hidangan sate gulai yang disajikan dalam acara tersebut.

    Dari 90 orang yang hadir, sebanyak 46 warga dilaporkan mengalami gejala serupa. Bahkan, satu di antaranya, Miskun Dayun (60), meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

    Petugas Puskesmas Bondrang, Heru Kusmananto menyebutkan bahwa dua warga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat kondisi yang memburuk.

    “Total ada dua warga yang dirawat di rumah sakit. Satu di antaranya meninggal dunia, sementara satu lainnya masih menjalani perawatan,” ujar Heru, Sabtu (01/02/2025).

    Namun, Heru belum dapat memastikan penyebab pasti kematian korban. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi Miskun Dayun sudah dalam keadaan lemah.

    “Keluhannya diare dan lemas. Korban sempat mendapat penanganan medis, tetapi akhirnya meninggal dunia,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Bondrang, Baru Pria Sukaca, menjelaskan bahwa acara dzikir fida berlangsung pada Kamis (30/1) malam. Gejala keracunan mulai dirasakan warga keesokan harinya, tepatnya pada Jumat (31/1) pagi.

    “Warga mulai merasa mual dan muntah sejak pagi setelah menghadiri acara kenduri malam sebelumnya,” ungkapnya.

    Hingga kini, belum ada kepastian mengenai penyebab pasti kejadian ini. Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan faktor pemicu keracunan massal tersebut.(end/ted)