Category: Beritajatim.com Regional

  • Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Sepeda Motor

    Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Sepeda Motor

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas maut terjadi di Jalan PUK Ngasem-Kalitidu, tepatnya di Desa Ngantru, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (1/2/2025) malam sekitar pukul 19.15 WIB.

    “Kecelakaan ini melibatkan seorang pejalan kaki dan pengendara sepeda motor, yang mengakibatkan korban jiwa,” ujar Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama.

    Berdasarkan keterangan saksi, kecelakaan terjadi ketika sepeda motor Suzuki Skywave bernomor polisi S-6852-D yang dikendarai oleh Ladi (48), warga Desa Ngujo, RT 4/RW 2, Kecamatan Kalitidu, sedang melaju dari arah selatan menuju utara dengan kecepatan sedang.

    Tiba-tiba, seorang pejalan kaki bernama Maniran (65), warga Desa Ngantru, RT 19/RW 2, Kecamatan Ngasem, menyeberang jalan secara mendadak dari barat ke timur. Meskipun pengendara sepeda motor telah membunyikan klakson, Maniran tidak mendengar dan akhirnya tertabrak.

    Akibat kejadian tersebut, Maniran mengalami luka berat dan dilarikan ke Puskesmas Ngasem. Sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia saat tiba di puskesmas. Sementara itu, Ladi, pengendara sepeda motor, hanya mengalami luka ringan.

    Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, IPDA Septian Nur Pratama, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara maupun berjalan kaki, terutama di malam hari.

    “Kami mengingatkan pengendara untuk mengurangi kecepatan dan pejalan kaki untuk memastikan kondisi aman sebelum menyeberang,” ujarnya. [lus/suf]

  • Diduga Mabuk, Pemuda Asal Nganjuk Tabrak Ibu dan Balita di Kediri

    Diduga Mabuk, Pemuda Asal Nganjuk Tabrak Ibu dan Balita di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Kecelakaan terjadi di Jalan Umum Desa Gempolan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Minggu (2/2/2025) dini hari. Seorang pemuda bernama Raja (20), asal Nganjuk, diduga mengemudi dalam keadaan mabuk hingga menabrak sepeda motor yang dikendarai Sri (25), warga Desa Kerkep, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

    Kecelakaan ini juga melibatkan seorang balita bernama Thaliya Putri Rahayu (4), yang dibonceng oleh ibunya, Sri. Insiden tersebut berakhir setelah mobil yang dikendarai Raja menabrak sebuah pohon.

    Kronologi Kecelakaan

    Kepala Unit (Kanit) Penegakan Hukum (Gakkum) Polres Kediri, Iptu Budi Winariyanto, membenarkan kejadian ini.

    “Saat dilakukan penggeledahan oleh warga didapatkan sebuah minuman keras dengan merk Iceland Vodka yang diduga diminum pengendara mobil hingga mabuk,” katanya.

    Berdasarkan keterangan polisi, Raja mengemudikan mobil Honda BRV dengan nomor polisi BD 1744 EJ. Ia tidak sendirian, melainkan bersama seorang penumpang bernama Jurdalino (22).

    Sesampainya di lokasi kejadian, mobil yang melaju dari arah selatan ke utara tiba-tiba oleng ke kanan. Di saat yang bersamaan, dari arah berlawanan, Sri datang mengendarai sepeda motor dengan membonceng anaknya.

    Benturan keras tak terhindarkan hingga akhirnya mobil baru berhenti setelah menabrak sebuah pohon.

    Dugaan Pengemudi Mabuk

    Mengenai dugaan bahwa pengemudi dalam kondisi mabuk, pihak kepolisian menyerahkan pemeriksaan lebih lanjut kepada tim medis. “Tadi saya ajak ngobrol nyambung namun masih syok,” ujar Iptu Budi.

    Hingga berita ini diturunkan, kondisi korban dan perkembangan kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. [nm/suf]

  • Polisi Ngawi Bantu Evakuasi Penderita Gangguan Kejiwaan di Kedunggalar

    Polisi Ngawi Bantu Evakuasi Penderita Gangguan Kejiwaan di Kedunggalar

    Ngawi (beritajatim.com)– Polsek Kedunggalar Polres Ngawi Polda Jatim kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan membantu evakuasi seorang warga dengan gangguan kejiwaan (ODGJ). Pasien berinisial S (30), warga Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa dr. Soeroto Ngawi atas permintaan keluarganya.

    Kapolsek Kedunggalar, AKP Karno, segera mengambil tindakan dengan menugaskan Aipda Purwanto untuk mendampingi evakuasi tersebut. Proses evakuasi juga melibatkan pihak TNI, petugas Puskesmas, dan perangkat desa guna memastikan keselamatan pasien serta lingkungan sekitar.

    “Anggota kami membantu evakuasi dan mengantarkan sampai ke rumah sakit, untuk mendapat pengobatan lebih lanjut agar tidak mengganggu lingkungan,” ujar AKP Karno, Minggu (2/2/2025).

    Lebih lanjut, ia mengingatkan agar keluarga penderita ODGJ memberikan perhatian khusus, terutama dalam menjaga keselamatan mereka dalam aktivitas sehari-hari.

    “Pastikan juga untuk memiliki kontak darurat yang dapat dihubungi dalam situasi darurat. Keselamatan adalah prioritas utama, dan polisi selalu siap membantu dalam segala kesulitan,” tambahnya.

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto turut memberikan apresiasi kepada anggotanya yang telah bertindak cepat dalam menangani situasi ini.

    “Terima kasih untuk anggota yang telah ikut memantau dan membantu pasien, sehingga tidak sampai menggangu lingkungan,” ungkapnya.

    Kapolres Ngawi juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke kepolisian jika ada anggota keluarga atau warga sekitar yang membutuhkan penanganan serupa. “Silakan hubungi kepolisian terdekat. Ada Bhabinkamtibmas yang siap membantu warga,” lanjutnya.

    Masyarakat diharapkan semakin peduli dengan kondisi ODGJ di lingkungannya dan segera melapor jika melihat individu yang membutuhkan pertolongan. Dengan kerja sama antara keluarga, masyarakat, dan pihak berwenang, diharapkan penanganan ODGJ dapat dilakukan secara lebih optimal demi keamanan bersama. [fiq/suf]

  • Bayi Laki-Laki Dibuang di Bak Mandi Warung Kosong, Warga Jatipelem Jombang Heboh

    Bayi Laki-Laki Dibuang di Bak Mandi Warung Kosong, Warga Jatipelem Jombang Heboh

    Jombang (beritajatim.com) – Warga Dusun Jaten, Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan bayi laki-laki berusia sekitar empat bulan di bak mandi sebuah warung kosong pada Minggu (2/2/2025) pagi.

    Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi sehat, ditaruh di dalam bak mandi beserta selimut dan tas berisi pakaian, serta peralatan bayi. Suara tangisan bayi yang memilukan langsung menarik perhatian warga, yang kemudian melaporkan kejadian ini kepada kepolisian setempat.

    Petugas kepolisian yang tiba di lokasi segera mengamankan barang bukti, termasuk tas dan susu formula yang ditinggalkan bersama bayi.

    Kapolsek Diwek, AKP Edy Widoyono, menjelaskan bahwa bayi tersebut diperkirakan berusia empat bulan dan dalam kondisi sehat. “Bayi ditemukan di bak yang biasa dipakai mandi. Ada tas dan susu formula. Anaknya putih, cakep, dan sehat,” ujar Edy.

    Bayi tersebut langsung dibawa ke poliklinik desa untuk pemeriksaan lebih lanjut. Warga yang penasaran pun berdatangan ke lokasi, berusaha menenangkan bayi yang kadang menangis dan kadang tersenyum lucu.

    Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas orangtua atau pelaku yang tega menelantarkan bayi malang tersebut.

    Edy menambahkan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menitipkan bayi di panti sosial mitra. “Kami juga melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mencari petunjuk lebih lanjut guna mengungkap kasus ini,” jelasnya. [suf]

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 2 Februari  2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 2 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Minggu (2/2/2025) cenderung berawan.

    “Daerah di Surabaya cenderung berawan sepanjang hari ini. Namun, sejumlah daerah di Sidoarjo dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan ringan,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr..

    Berikut ini informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di Surabaya Raya hari ini.

    Cuaca di Surabaya

    Sepanjang hari ini cuaca Kota Pahlawan cenderung berawan. Tidak ada tanda-tanda akan diguyur hujan, termasuk di Kecamatan Wonokromo, Lakarsantri, Sukolilo, Tambak, dan Gubeng.

    Untuk suhu hari ini, paling rendah mencapai angka 25 dan tertinggi 30 derajat celcius, kelembapan sekitar 99-92 persen, dan kecepatan angin 19,8 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Sidoarjo

    Sama seperti Surabaya, cuaca di Sidoarjo diprediksi berawan sejak pagi hingga malam hari. Termasuk di Kecamatan

    Suhu di sini cukup rendah, yakni 26 derajat celcius dan tertinggi 30 derajat celcius. Sedangkan untuk kelembapannya sekitar 68-92 persen, dan kecepatan angin 20,5 km/jam dari Barat.

    Cuaca di Gresik

    Cuaca Gresik pun juga sama, yakni cenderung berawan sepanjang hari ini. Ada Manyar, Kedamean, Menganti, Cerme, dan Duduk Sampeyan.

    Suhu di sini juga cukup rendah, antara 26-28derajat celcius, kelembapan sekitar 89-92 persen, dan kecepatan angin 34,2 km/jam dari Barat Daya.

    Itulah cuaca di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini menurut BMKG Juanda. Prakiraan cuaca tersebut mungkin bisa berubah-ubah, sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu antisipasi payung atau jas hujan saat berkegiatan di luar ruangan. [fyi/suf]

  • Tragedi di Waduk Gedangkulut, Dua Remaja Tenggelam Saat Memancing

    Tragedi di Waduk Gedangkulut, Dua Remaja Tenggelam Saat Memancing

    Gresik (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari Desa Gedangkulut, Kecamatan Cerme, Gresik. Dua remaja, Putra (15) dan Denis (16), dinyatakan hilang tenggelam saat perahu yang mereka tumpangi terbalik saat memancing di waduk setempat.

    Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu (1/2/2025) sore. Saat itu, Putra dan Denis bersama dua teman mereka, Adam (17) dan Yoga (17), tengah asyik memancing di waduk menggunakan perahu bambu. Namun, perahu yang mereka tumpangi tiba-tiba terbalik di tengah waduk.

    Adam dan Yoga berhasil selamat dari kejadian tersebut dan langsung dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, Putra dan Denis hingga saat ini masih belum ditemukan.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, FX Driatmicko Herlambang, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian tersebut pada pukul 17.30 WIB.

    “Sewaktu perahu yang dinaiki berada di tengah, tiba-tiba terbalik di waduk Desa Gedangkulut. Dua orang sampai sekarang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian. Sedangkan dua orang selamat langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik guna mendapatkan perawatan medis,” katanya.

    BPBD Gresik bersama warga terus melakukan pencarian dengan menyisir waduk. Namun, upaya pencarian terkendala oleh kondisi cuaca yang gelap.

    “Tim kami di lapangan terkendala cuaca mengingat di area waduk gelap gulita. Mudah-mudahan korban segera ditemukan,” imbuhnya.

    Kanitreskrim Polsek Duduksampeyan, Aipda Hari Wartono, membenarkan adanya kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya bersama BPBD Gresik masih melakukan pencarian.

    “Memang benar dua orang remaja belum ditemukan saat perahu yang ditumpanginya terbalik,” ujarnya.

    Tragedi tenggelam di Waduk Gedangkulut ini bukan kali pertama terjadi. Beberapa bulan lalu, seorang siswa sekolah dasar juga mengalami kejadian serupa saat mandi di waduk tersebut. [dny/ian]

  • Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo, Sampel Makanan Diuji Laboratorium

    Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo, Sampel Makanan Diuji Laboratorium

    Ponorogo (Beritajatim.com) – Satreskrim Polres Ponorogo bergerak cepat menyelidiki kasus dugaan keracunan massal yang terjadi di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo. Petugas kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari para saksi serta mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga mengalami gejala keracunan, seperti mual, diare dan lemas.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini. Sampel makanan, termasuk sate kambing dan kuah gule yang disajikan dalam acara kenduri dzikir fida, telah dikirim ke laboratorium untuk diuji kandungannya.

    “Kami menunggu hasil uji laboratorium. Dari situ, baru bisa dipastikan, apakah makana tersebut menjadi penyebab keracunan atau karena faktor lain yang berkontribusi terhadap kondisi para korban,” kata Rudi, Sabtu (01/02/2025).

    Selain mengamankan sampel makanan, polisi juga akan memeriksa pemilik katering yang menyiapkan hidangan dalam acara tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui proses pengolahan makanan serta kemungkinan adanya unsur kelalaian.

    “Kami akan menggali informasi dari berbagai pihak, termasuk pemilik catering, warga yang mengalami keracunan dan tenaga medis yang menangani para korban,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, puluhan warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, mengalami gejala keracunan setelah menghadiri acara dzikir fida (kenduri) di salah satu rumah warga. Mereka merasakan mual, muntah, dan diare usai menyantap hidangan sate gulai yang disajikan dalam acara tersebut.

    Dari 90 orang yang hadir, sebanyak 46 warga dilaporkan mengalami gejala serupa. Bahkan, satu di antaranya, Miskun Dayun (60), meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

    Petugas Puskesmas Bondrang, Heru Kusmananto menyebutkan bahwa dua warga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat kondisi yang memburuk. Di mana salah satunya akhirnya meninggal dunia. Namun, Heru belum dapat memastikan penyebab pasti kematian korban. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi Miskun Dayun sudah dalam keadaan lemah.

    “Keluhannya diare dan lemas. Korban sempat mendapat penanganan medis, tetapi akhirnya meninggal dunia,” jelasnya. (end/ian)

  • Dua Pemuda Malang Masuk Jurang 50 Meter di TNBTS, Diduga Sopir Mengantuk

    Dua Pemuda Malang Masuk Jurang 50 Meter di TNBTS, Diduga Sopir Mengantuk

    Lumajang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di blok Watu Tulis, Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, pada Sabtu (1/2/2025). Sebuah mobil pikap Mitsubishi L300 dengan nomor polisi N-8525-EU terperosok ke jurang sedalam 50 meter, menyebabkan dua orang luka serius.

    Korban dalam insiden ini adalah Alif Alfan Ubaidillah (23), warga Kecamatan Pakis, dan rekannya, M. Rojikin (27), warga Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Keduanya mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Lumajang, Ipda Yoyok Widarto, mengungkapkan bahwa kecelakaan diduga terjadi akibat sopir mengantuk saat mengemudikan kendaraan.

    “Sopir diduga mengantuk sehingga terjadi kecelakaan tunggal. Keduanya mengalami luka-luka,” ujar Yoyok.

    Sebelum kejadian, mobil pikap tersebut dalam perjalanan pulang ke Kabupaten Malang setelah mengantarkan muatan telur dari Kabupaten Jember. Kendaraan yang melaju dari arah timur menuju barat itu diduga tidak terkendali saat menikung ke kiri, hingga akhirnya terjatuh ke jurang di sisi kanan jalan.

    Proses evakuasi korban berlangsung cukup lama dan melibatkan puluhan orang, termasuk anggota TNI, Polsek, serta warga setempat. Medan yang curam dengan kemiringan hingga 45 derajat menjadi tantangan dalam upaya penyelamatan.

    Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tumpang, Kabupaten Malang, untuk mendapatkan perawatan intensif. “Saat ini korban sudah berada di RS Tumpang dengan kondisi luka di beberapa bagian tubuh,” pungkas Yoyok.

    Pihak kepolisian mengimbau para pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama di jalur rawan kecelakaan seperti kawasan TNBTS. [vid/ian]

  • Jasad Nelayan Bangkalan Ditemukan Tersangkut di Pohon Mangrove

    Jasad Nelayan Bangkalan Ditemukan Tersangkut di Pohon Mangrove

    Bangkalan (beritajatim.com) – Muhammad Nari (48) yang sebelumnya hilang saat sedang mencari rajungan di laut, akhirnya ditemukan. Korban tersangkut di pohon mangrove yang terletak di pesisir Desa Tolbuk, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan.

    Kasatpolairud Polres Bangkalan, Iptu Muarib mengatakan, korban ditemukan setelah dua hari hilang usai tenggelam saat melaut. Saat ditemukan, korban sudah meninggal dan telah membusuk.

    “Korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal siang tadi sekitar pukul 09.30 WIB,” terangnya, Sabtu (1/2/1025).

    Ia menambahkan, korban diduga terbawa ombak hingga tersangkut di pohon mangrove. Sebab, sejak beberapa hari terakhir, kondisi laut cukup ekstrem dan berombak.

    “Korban diduga terseret arus hingga tersangkut di pohon,” imbuhnya.

    Setelah ditemukan, tim gabungan lalu mengevakuasi dan membawa korban ke rumah duka di Jalan Pertempuran, Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan.

    “Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai kecelakaan dan menolak di autopsi maupun visum,” pungkasnya.

    Sebelumnya, tiga nelayan berangkat dari Kampung Bandaran pergi mencari rajungan di perairan Tolbuk. Setelah menebar jala, mereka hendak menarik hasil laut. Namun, perahu yang mereka naiki dihantam ombak hingga perahu terbalik.

    Dua nelayan yakni Rafel Anggara Putra (23) dan Moh Adiem (31) warga Jalan Pertempuran, Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Muhammad Nari tenggelam saat perahu terbalik. [sar/ian]

  • Pesona Air Terjun Kapas Biru: Keindahan Alam Lumajang yang Menantang Adrenalin Turis Rusia

    Pesona Air Terjun Kapas Biru: Keindahan Alam Lumajang yang Menantang Adrenalin Turis Rusia

    Lumajang (beritajatim.com) – Air Terjun Kapas Biru di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, menjadi destinasi wisata yang patut dikunjungi bagi pecinta alam dan petualangan.

    Berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Lumajang, air terjun ini menawarkan pesona alam yang memukau dengan ketinggian mencapai 100 meter.

    Sesuai dengan namanya, Air Terjun Kapas Biru memiliki warna putih bersih layaknya kapas, dengan semburat kebiruan pada bagian permukaan di bawah air terjun. Keindahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

    Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus menempuh perjalanan kaki sejauh satu kilometer atau sekitar 40 menit dari pintu masuk wisata. Rute yang dilalui cukup menantang, dengan medan yang terjal serta anak tangga memiliki kemiringan hingga 40 derajat. Meskipun menguras tenaga, perjalanan ini terbayarkan dengan pemandangan hutan yang masih asri dan alami sepanjang perjalanan.

    Sesampainya di lokasi, wisatawan akan disambut oleh derasnya aliran air yang jatuh dari ketinggian, menciptakan suasana sejuk dan menyegarkan.

    Salah satu pengunjung, Firdaus (25) asal Bondowoso, mengungkapkan bahwa meski perjalanan menuju air terjun cukup melelahkan, pemandangan yang disajikan benar-benar sepadan.

    “Saya dari Bondowoso, ini pertama kalinya saya datang ke sini. Medannya memang cukup sulit, tapi begitu sampai, semua rasa lelah terbayarkan. Pemandangannya luar biasa, benar-benar destinasi wisata yang direkomendasikan,” ujar Firdaus, Sabtu (1/2/2025).

    Keindahan Air Terjun Kapas Biru juga menarik perhatian wisatawan asing, salah satunya Euginia (37), turis asal Rusia. Ini merupakan kunjungan keduanya ke Indonesia, tetapi baru pertama kali ia mengunjungi Kapas Biru.

    “I’m from Rusia, it’s my second time visit Indonesia. But, this is first time in this place,” tutur Euginia.

    Menurutnya, air terjun Kapas Biru memiliki keindahan yang memukau sekaligus menenangkan. Selain itu, wisatawan dimanjakan dengan pemandangan hutan serta tidak begitu banyak orang tang memadati lokasi wisata, sehingga sangat disukai dan ideal bagi Euginia.

    “It’s very beautiful and calm, i like that’s surrounded by forest and there’s no many people as in the many popular place, so i like it very much,” pungkas Euginia.

    Untuk menikmati keindahan Air Terjun Kapas Biru, wisatawan hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp10.000 per orang. Sementara itu, tarif parkir kendaraan roda dua dikenakan Rp5.000 dan kendaraan roda empat Rp10.000.

    Pihak pengelola wisata juga mengimbau pengunjung untuk menyiapkan kondisi fisik dan mental sebelum berkunjung, mengingat medan yang cukup ekstrem. Dengan segala tantangan yang ada, Air Terjun Kapas Biru tetap menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi bagi pecinta alam dan petualangan. [vid/ian]