Category: Beritajatim.com Regional

  • Viral! Dugaan Pungli di Sumput Driyorejo Gresik, Warganet Sebut Sudah Lama

    Viral! Dugaan Pungli di Sumput Driyorejo Gresik, Warganet Sebut Sudah Lama

    Surabaya (beritajatim.com) – Viral unggahan terkait dugaan adanya pungutan liar atau pungli di kawasan Desa Sumput, Driyorejo, Gresik.

    Dari foto yang diunggah akun Instagram (et) ssc_politik, tampak dua kertas yang diduga karcis bertuliskan, “Dana Sewa Jalan Desa Driyorejo Untuk Satu Kali Jalan” dan “Desa Sumput Untuk Satu Kali Jalan”.

    Dari karcis tersebut, keduanya tampak mencantumkan juga nominal yang harus dibayarkan, di antaranya untuk kendaraan kelas I/II dikenai biaya Rp5 ribu, kelas III bayar Rp3 ribu, dan kelas IV dikenai harga Rp2 ribu.

    Dalam unggahan tersebut, pengunggah juga menyebutkan bahwa oknum yang melakukan pungli tersebut merupakan orang-orang yang ada di lingkup Kepala Desa.

    “Buat warga Desa Sumput dan Desa Driiyorejo kalau ada pungli untuk lewat jalan sini videokan dan lapor ke kepolisian terdekat. Kalau mereka ngotot lawan jangan takut. Videokan atau foto muka muka orang yang pungli dong,” pesan akun (et) ssc_politik tersebut.

    Warganet yang sering melintasi jalan itu pun juga menyebutkan bahwa dugaan pungli sudah terjadi sejak lama.

    “Itu bagian dari karang taruna desa setempat min, praktek itu dilakukan uda menahun dari zaman batu malahan. Yang disasar truk2 dan mobil muatan yang melintas ke pabrik2 sekitar, lokasi punglinya pun terang-terangan, gak jauh dari polsek Driyorejo malahane,” ujar (et) yorky***.

    Adapun menurut kesaksian (et) xraz*** yang juga kerap melintasi jalan tersebut, menurutnya dugaan pungli itu hanya diperuntukan untuk kendaraan-kendaraan tertentu saja.

    “Itu biasanya buat golongan truck kak kalo ga salah,kalo sepeda motor ga dikasih gituan. Sering liat saya soalnya, ayah saya kerja di daerah sekitaran situ yang notabene saya lewatin mulu kalo jemput ortu,” ujarnya. (fyi/ted)

  • Banjir Terjang Bondowoso, Imbas Hujan Deras Sejak Sore sampai Malam

    Banjir Terjang Bondowoso, Imbas Hujan Deras Sejak Sore sampai Malam

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bondowoso pada Minggu (2/2). Guyuran hujan mengakibatkan banjir di dua desa di Kecamatan Klabang.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso mencatat kejadian banjir drainase dan selokan di Desa Pandak serta banjir genangan di Desa Leprak.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat melalui media sosial terkait kejadian tersebut.

    “Kami mendapat laporan pertama pada pukul 19.37 WIB tentang banjir di Desa Pandak, kemudian laporan kedua masuk pada pukul 21.00 WIB mengenai banjir di Desa Leprak,” ujar Sigit kepada BeritaJatim.com.

    Banjir di Desa Pandak terjadi akibat luapan air selokan setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 17.00 hingga 19.30 WIB.

    Akibatnya, air meluap hingga ke halaman rumah warga di RT 14 dan RT 15 Dusun Komirian serta Dusun Barat Sungai.

    BPBD mencatat dampak yang ditimbulkan antara lain Tembok penahan tanah sepanjang 8 meter dengan tinggi 4 meter ambruk; Sawah warga seluas sekitar 2 hektare terendam air; dan Halaman rumah warga di dua RT turut tergenang air.

    Tim dari BPBD Kabupaten Bondowoso bersama Forkopimcam, pemerintah desa, Polsek Klabang, dan Koramil Klabang langsung melakukan asesmen di lokasi.

    “Kami telah menerjunkan tim dari Pusdalops, TRC BPBD, dan Agen Informasi Bencana untuk mendokumentasikan kejadian ini serta melaporkannya kepada pimpinan,” jelas Sigit.

    Menurutnya, banjir di Desa Pandak sudah mulai surut pada pukul 20.00 WIB, namun asesmen lanjutan akan dilakukan esok pagi mengingat keterbatasan penerangan di lokasi.

    Sedangkan banjir genangan terjadi di Dusun Parseh, Desa Leprak, Kecamatan Klabang. Kejadian ini dilaporkan masyarakat pada pukul 21.00 WIB, dengan penyebab utama hujan deras yang mengakibatkan bronjong penahan tanah sepanjang 50 meter dengan lebar 1,5 meter rusak.

    Selain itu, sawah warga seluas sekitar 1 hektare di RT 01 Dusun Parseh juga terendam air. “Tim sudah turun ke lokasi untuk melakukan asesmen awal dan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah desa, kepolisian, dan TNI,” ujar Sigit.

    Menurut laporan BPBD, banjir di Desa Leprak sudah surut sekitar pukul 20.30 WIB. Namun, pemantauan akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada dampak lanjutan. (awi/but)

     

  • Relawan Bencana Cemaskan Banjir Bandang dari Lereng Selatan Argopuro Hantam Jember

    Relawan Bencana Cemaskan Banjir Bandang dari Lereng Selatan Argopuro Hantam Jember

    Jember (beritajatim.com) – Relawan kebencanaan mencemaskan potensi banjir bandang besar dari lereng Gunung Argopuro menghantam Kabupaten Jember, Jawa Timur. Air bah berasal dari Danau Tunjung.

    Mereka menemukan potensi ini saat memantau kondisi lereng selatan Gunung Argopuro pada 20-25 Desember 2024 bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

    “Dari Cikasur kami turun ke arah Danau Tunjung yang berada di ketinggian kurang lebih 1.800 meter di atas permukaan laut,” kata Matiyas Catur Wibowo, seorang relawan kebencanaan, Minggu (2./2/2025).

    Para relawan menemukan sejumlah retakan di bagian bawah Danau Tunjung yang mengarah ke sungai Kali Putih Jember. “Beberapa retakan terlihat jelas berjarak 200-300 meter dari bibir danau. Kedalamannya 50-60 centimeter. Lebarnya 20-30 centimeter,” kata Matiyas.

    Mereka juga menemukan banyak danau kecil yang sebelumnya tidak pernah ada. “Artinya, kemungkinan kondisi tanahnya berubah, atau kondisi tanah menurun yang menyebabkan terjadinya cekungan di atas dan bawah Danau Tunjung,” kata Matiyas.

    Dengan melihat citra satelit, Matiyas memprediksi luas danau yang terisi air kurang lebih 3,6 hektare. “Kedalaman air kami prediksi 2,5 sampai 3 meter. Kami punya foto Danau Tunjung dalam kondisi kemarau dan musim hujan sekarang,” katanya.

    Matiyas mencemaskan air yang mengalir lewat bagian bawah dan membuat bagian tanah penahan air jebol. “Itu menakutkan. Sementara di Danau Tunjung, dengan luas 3,6 hektare, kurang lebih ada 90 juta meter kubik air yang ada dalan danau itu. Kalau sampai terjadi kebocoran, bisa berbahaya karena berpotensi banjir bandang seperti 2006 lalu,” katanya.

    Banjir bandang yang menghantam Kecamatan Panti dan sekitarnya terjadi pada malam tahun baru 2006 saat hujan turun deras. Saat itu volume air bah diperkirakan sama dengan luasan 1,6 hektare Danau Tunjung. “Ini tiga kalinya. Sangat berbahaya. Kami sudah mencoba melaporkan ini dengan temuan teman-teman di lapangan. Kami berharap ada mitigasi dari pihak-pihak terkait,” kata Matiyas.

    Danau Tunjung termasuk dalam wilayah konservasi. Matiyas dan kawan-kawan melaporkan temuan ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember dan BKSDA Jatim. “Kemarin ada respons dari BKSDA untuk memonitor kawasan Danau Tunjung,” katanya.

    Matiyas juga menginformasikan hal ini kepada Kepolisian Resor Jember. “Kami berharap dengan informasi ini, bisa segera diambil langkah. Karena menurut kami ini mengerikan sekali. Urgen, harus segera dilakukan mitigasi ulang. Dicek bersama kondisi Danau Tunjung sekarang,” katanya.

    Apalagi intensitas hujan pada Januari-Februari 2025 tinggi. “Kalau kita lihat jarak Danau Tunjung dengan pemukiman terdekat kurang lebih 15 kilometer. Dengan ketinggian 1.800 meter dan volume air itu, kalau ini jebol maka memungkinkan air yang turun membawa banyak material, karena di bagian bawah banyak longsoran karena alih fungsi lahan,” kata Matiyas.

    Menurut Matiyas, tanaman kopi di lereng Argopuro lebih banyak dibandingkan 2006 silam. “Bisa jadi material yang turun berupa tanah, lumpur, batu, dan kayu-kayu. Dengan kemiringan kurang kebih 40-45 derajat dan volume air segitu, dalam waktu 12-15 menit air sudah sampai di pemukiman terdekat,” katanya.

    Matiyas tidak bisa memprediksi kemungkinan waktu terjadinya banjir bandang itu. “Harus ada mitigasi lanjutan dan tim yang lebih ahli untuk bisa memprediksi. Tanpa perhitungan seperti ini dengan intensitas hujan seperti ini, kan rawan. Namanya bencana tidak bisa diprediksi, tapi paling tidak bisa dianalisis,” katanya.

    Kepala BPBD Jember Widodo Yulianto mengatakan, berdasarkan informasi dari BKSDA pada 15 Januari 2025, kondisi Dana Tunjung tidak terlalu berpotensi menjadi ancaman signifikan. “Tidak ada potensi jebol. Aman terkendali,” katanya.

    Menurut Widodo, debit air di Danau Tunjung tidak terlalu tinggi. “Malah seluas itu banyak endapannya,” katanya.

    BPBD Jember akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi yang memiliki ahli geologi untuk melihat potensi retakan di lereng Argopuro.

    Widodo menilai informasi dari relawan kebencanaan harus dianalisis kembali oleh para pakar, termasuk pakar geologi. “Kalau tidak bawa (pakar) geologi, tidak pas. Harus ada analisis. Tapi tetap Destana (Desa Tangguh Bencana) kami imbau waspada,” katanya. [wir]

  • Mengenal Santiago Gimenez, Striker Baru AC Milan

    Mengenal Santiago Gimenez, Striker Baru AC Milan

    Milan (beritajatim.com) – AC Milan kedatangan striker anyar dari Feyenoord. Santiago Gimenez. Dia ditebus dengan nilai transfer sekitar EUR 40 juta (Rp 674,4 miliar). Tes medis dan tanda tangan kontrak akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

    “Aku bahagia (bergabung dengan ACM, Red). Salam hangat untuk Milanisti,” ujarnya dilansir Sempre Milan ketika mendarat di bandara Linate.

    Lahir di Buenos Aires, Argentina, Santi–sapaannya–lebih memilih kewarganegaraan Meksiko mengikuti jejak sang ayah, Christian Gimenez. Christian merupakan mantan pesepak bola profesional dan baru pensiun pada 2018 lalu.

    Bahkan, ada momen unik ketika Santi menjalani debut tidak resmi bersama Cruz Azul pada 2016 menghadapi Pumas di laga uji coba. Kala itu, dia satu lapangan dengan sang ayah.

    Pindah ke Italia bukannya keputusan random bagi Santi. Sebab, dia ternyata memiliki darah Italia. Itu berasal dari ibunya, Maria Bernarda Gimenez.

    Rossoneri pasti menyadari hal itu. Tetapi, keputusan mendatangkan striker 23 tahun tersebut juga didasari performanya bersama Feyenoord sejak dua musim lalu. Dari 105 laga di semua ajang, Santi mengemas 65 gol dan 14 assist. Jika dirata-rata, dia berkontribusi 0,75 gol per laga.

    ACM memang tidak sering mendatangkan pemain dari Feyenoord. Santi terinspirasi dari pembelian sukses dua dekade silam di diri Jon Dahl Tomasson sekaligus yang terakhir dari klub Eredivisie itu sebelumnya.

    Kala itu, Si Kalajengking–julukan Tomasson–didatangkan dari Feyenoord pada 2002. Selama tiga musim berkostum ACM, Tomasson mempersembahkan 5 trofi. Dia juga menghasilkan 35 gol dan 5 assist dari 114 laga.

    Bagi Santi, kepindahannya ke ACM bakal sangat emosional bulan ini. Sebab, ACM bakal berdua Feyenoord dalam playoff knockout Liga Champions. First leg digelar di De Kuip, Rotterdam 13 Februari mendatang. Sedangkan second leg dimainkan di San Siro enam hari berselang.

    “Aku memahami bahwa setiap pemain untuk berpartisipasi di level tinggi. Dan, aku mengerti situasi Santi,” ujar pelatih Brian Priske dikutip Football Italia. (dio/but)

     

  • Dua Remaja Gresik yang Tenggelam di Waduk Berhasil Ditemukan

    Dua Remaja Gresik yang Tenggelam di Waduk Berhasil Ditemukan

    Gresik (beritajatim.com) – Dua remaja asal Gresik yang tenggelam di Waduk Gedangkulut, Kecamatan Cerme, Gresik, akhirnya ditemukan dengan kondisi tak bernyawa. Kedua korban itu yakni Denis (16) dan Putra (15).

    Dua remaja ini dinyatakan meninggal dunia usai perahu dari bambu yang ditumpangi terbalik di tengah waduk saat memancing. Korban Denis ditemukan tak jauh dari rekannya Putra saat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama warga mencari keberadaan korban yang tenggelam.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gresik F.X. Driatmiko Herlambang membenarkan kedua korban telah ditemukan atas nama Denis dan Putra. “Saat ditemukan kondisinya meninggal dunia dan sudah dievakuasi dibawa ke rumah duka,” katanya, Minggu (2/2/2025).

    Sementara itu, salah satu warga Muhammad Bahrul Ghofar menuturkan, lokasi tenggelamnya dua remaja itu berada di Waduk Gedangkulut, Dusun Kedung Banteng, Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. “Sebagian waduk tersebut ikut Kecamatan Cerme dan Duduksampeyan. Korban Denis dan Putra ditemukan dan kondisinya meninggal dunia,” tuturnya.

    Ia menambahkan, korban Denis ditemukan di sebelah seberang waduk. Sedangkan korban Putra tidak jauh dari lokasi korban sebelumnya. “Semua korban sudah dievakuasi lalu dibawa ke rumah duka selanjutnya dimakamkan,” imbuhnya.

    Seperti diberitakan, empat orang remaja tenggelam di Waduk Gedangkulut Gresik saat memancing ikan. Perahu yang ditumpangi terbuat dari bambu, tiba-tiba terbalik sehingga menyebabkan dua orang selamat dan dua lainnya meninggal dunia. Diduga keempat anak tersebut sedang memancing. Atas kejadian tersebut, dua anak selamat dan dua anak tenggelam dan masih belum ditemukan.

    Dua orang yang selamat mendapat perawatan medis di RSUD Ibnu Sina. Sementara dua lagi nyawanya tak dapat diselamatkan. Kejadian ini bisa menjadi kesekian kalinya. Sebelumnya ada anak SD juga meninggal dunia saat berenang bersama-sama rekannya. (dny/but)

     

     

  • Kecelakaan Tol Sumo, Mobil Sarat Penumpang Tabrak Pembatas Jalan

    Kecelakaan Tol Sumo, Mobil Sarat Penumpang Tabrak Pembatas Jalan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah mobil sarat Penumpang menabrak pembatas jalan di tepi Rias Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) tepatnya di KM 707 +400 Desa Banci, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Akibatnya sopir dan empat Penumpang mengalami luka-luka.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Mulyani mengatakan, kecelakaan tunggal tersebut terjadi sekira pukul 12.25 WIB. “Mobil Toyota Innova nopol B 1083 KXA tersebut membawa lima penumpang berjalan dari arah barat ke timur atau dari Jombang ke Surabaya,” ungkapnya, Minggu (2/2/2025).

    Mobil Toyota Innova nopol B 1083 KXA yang dikemudikan seorang perempuan bernama Irnanda (25) tersebut membawa lima orang penumpang. Dua orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Diduga mobil yang dikendarai warga Katasura, Kabupaten Sukoharjo ini mengalami selip.

    “Diduga sopir kurang konsentrasi pada pandangan depan. Sehingga sampai di lokasi kejadian, tepatnya di KM 707 +400 mobil selip sendiri dan mengalami hilang kendali ke kanan dan turun di bahu jalan dan menabrak pembatas jalan di tepi badan jalan sebelah selatan,” jelasnya.

    Akibatnya sopir dan empat penumpang mengalami luka-luka. Keempat penumpang yang mengalami luka-luka tersebut yakni Nurrohanda (22), Siah Sutiyah (52), MTA (10) dan MTS (8). Sementara satu penumpang RAM (4) tidak mengalami luka. Para korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

    “Kami menghimbau kepada pengguna jalan agar dalam berkendara jangan lupa berdo’a, mentaati peraturan lalu-lintas, konsentrasi berkendara serta beretika di jalan. Jangan dipaksakan berkendara apabila lelah dan mengantuk, kecelakaan lalu-lintas terjadi dikarenakan adanya pelanggaran lalu-lintas,” imbaunya. [tin/but]

  • Tragedi Siswa Mojokerto di Pantai Drini Yogyakarta: Dosen UGM Beri Tips Cara Kenali dan Hindari Rip Current

    Tragedi Siswa Mojokerto di Pantai Drini Yogyakarta: Dosen UGM Beri Tips Cara Kenali dan Hindari Rip Current

    Yogyakarta (beritajatim.com)– Peristiwa tragis terjadi di Pantai Drini Gunungkidul Yogyakarta, di mana sejumlah siswa dari Mojokerto terseret ombak dan mengalami musibah.

    Kejadian ini mengingatkan kita akan bahaya rip current, arus balik kuat yang sering kali tidak disadari oleh wisatawan.

    Apa Itu Rip Current?

    Rip current adalah arus sempit yang bergerak cepat dari tepi pantai menuju laut. Arus ini terbentuk akibat gelombang yang pecah di pantai, lalu kembali ke laut melalui saluran sempit dengan energi yang besar. Fenomena ini sering terjadi di celah antar terumbu karang atau area dengan struktur bawah laut yang khas.

    Faktor Pembentuk Rip Current

    Hendi Fachturohman, S.Si., M.Sc., dosen Sekolah Vokasi UGM, mengungkapkan bahwa rip current dapat bersifat menetap atau berpindah-pindah, tergantung pada kondisi dasar laut. Faktor yang memengaruhi pembentukan rip current meliputi:

    Gelombang dan pasang surut: Semakin besar gelombang, semakin kuat arus yang terbentuk.

    Batimetri atau kedalaman dasar laut: Perbedaan kedalaman di sekitar pantai bisa membentuk saluran arus balik.

    Struktur keras seperti tebing: Memantulkan ombak dan memperkuat arus balik ke laut.

    Cara Mengenali Rip Current

    Agar terhindar dari bahaya rip current, penting untuk mengenali tanda-tandanya:

    Permukaan air tampak lebih tenang dibandingkan sekitarnya

    Tidak adanya buih atau riak air

    Perbedaan warna air karena arus balik yang lebih kuat

    Jika menemukan area seperti ini, hindari berenang atau bermain air di sekitarnya.

    Cara Menyelamatkan Diri dari Rip Current

    Jika terjebak dalam rip current, berikut langkah-langkah penyelamatan yang disarankan:

    Jangan panik dan jangan melawan arus. Melawan arus hanya akan menguras tenaga.

    Berenang ke samping (paralel dengan pantai) hingga keluar dari jalur arus.

    Ikuti aliran arus hingga melemah, lalu berenang kembali ke pantai.

    Gunakan isyarat tangan jika membutuhkan bantuan.

    Pentingnya Edukasi dan Mitigasi

    Hendi menegaskan bahwa keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas semua pihak. Pemerintah, pengelola wisata, dan tour leader perlu memberikan informasi yang memadai tentang bahaya rip current. Sosialisasi melalui media, papan peringatan, serta edukasi dalam kegiatan study tour bisa menjadi langkah preventif yang efektif.

    Dengan memahami rip current dan cara menghindarinya, wisata pantai bisa tetap aman dan menyenangkan. Selalu patuhi imbauan petugas dan jangan ragu mencari informasi sebelum berwisata ke pantai! [aje]

  • Dampak Perubahan Iklim  pada Infrastruktur, Jalan Aspal Jadi Mudah Mengelupas

    Dampak Perubahan Iklim  pada Infrastruktur, Jalan Aspal Jadi Mudah Mengelupas

    Yogyakarta (beritajatim.com)– Perubahan iklim global semakin nyata dirasakan, memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk infrastruktur transportasi. Cuaca ekstrem yang ditandai dengan kenaikan suhu dan curah hujan tidak menentu menyebabkan jalan lebih rentan mengalami kerusakan. Oleh karena itu, strategi adaptasi sangat diperlukan untuk memastikan ketahanan infrastruktur transportasi di masa depan.

    Strategi Adaptasi Infrastruktur Transportasi

    Menurut Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., diperlukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan daya tahan infrastruktur terhadap perubahan iklim. Salah satu pendekatan utama adalah inovasi dalam bahan dan konstruksi jalan yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:

    Penggunaan material yang lebih tahan terhadap perubahan iklim

    Penyemprotan air untuk pendinginan jalan saat suhu tinggi

    Mengurangi frekuensi penggantian jalan dengan desain lebih tahan lama

    Manajemen lalu lintas untuk mengatur kendaraan berat

    Standarisasi desain perkerasan jalan yang lebih adaptif terhadap iklim

    Namun, implementasi strategi ini tidak mudah karena membutuhkan pendanaan besar serta dukungan kebijakan yang kuat. Hambatan politis dan institusional sering kali menjadi kendala dalam penerapan teknologi baru di sektor infrastruktur.

    Kolaborasi untuk Infrastruktur Berkelanjutan

    Pustral UGM berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini melalui kolaborasi lintas disiplin antara akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan. Studi kasus dari Slovakia menunjukkan bahwa teknologi inovatif seperti High Modulus Asphalt Concrete (HMAC) dan Porous Asphalt dapat meningkatkan ketahanan infrastruktur jalan terhadap perubahan iklim. Diharapkan, teknologi serupa dapat diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan ketahanan jalan secara berkelanjutan.

    Para peneliti juga menyoroti solusi inovatif seperti penggunaan material ramah lingkungan, termasuk nanokomposit dan teknologi Warm Mix Asphalt (WMA), yang lebih hemat energi dan mengurangi emisi karbon.

    Infrastruktur Ramah Lingkungan sebagai Solusi Jangka Panjang

    Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc., Ph.D., selaku anggota Tim Ahli Pustral UGM, menekankan pentingnya membangun infrastruktur yang tidak hanya tahan terhadap perubahan iklim tetapi juga ramah lingkungan. Infrastruktur berkelanjutan bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan serta meningkatkan efisiensi dan masa pakai jalan. Beberapa inovasi dalam konstruksi jalan meliputi:

    Recycled Materials: Penggunaan material daur ulang untuk mengurangi limbah konstruksi

    Permeable Pavement: Mengurangi limpasan air hujan dan meningkatkan kualitas air tanah

    Biogenic Asphalt Technology: Mengurangi emisi karbon dioksida selama produksi aspal

    Warm Mix Asphalt: Mengurangi suhu pemrosesan aspal, sehingga lebih hemat energi

    Dampak Perubahan Iklim pada Infrastruktur Jalan

    Perubahan iklim berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap infrastruktur jalan. Suhu tinggi dapat mempercepat degradasi aspal, sedangkan curah hujan tinggi berpotensi merusak permukaan dan stabilitas jalan, terutama di daerah dengan tanah lempung atau air tanah tinggi yang rentan terhadap banjir. Selain itu, dampak tidak langsung seperti penurunan kualitas jalan dapat mengurangi keselamatan berkendara, meningkatkan konsumsi bahan bakar akibat perlambatan lalu lintas, serta meningkatkan polusi suara akibat kendaraan yang berjalan lambat. [aje]

  • Kecelakaan Akibat Jalan Berlubang di Jombang, Pengendara Motor Dilarikan ke Rumah Sakit

    Kecelakaan Akibat Jalan Berlubang di Jombang, Pengendara Motor Dilarikan ke Rumah Sakit

    Jombang (bertajatim.com) – Sebuah kecelakaan terjadi di Jalan Raya Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, pada Minggu (2/2/2025) siang.

    Seorang pengendara sepeda motor Honda Scoopy bernomor polisi S-2378-OW atas nama Sulastri (53) mengalami kecelakaan setelah menghantam jalan berlubang. Korban yang merupakan warga Dusun Kamotan Wetan, Desa Randuharjo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

    Berdasarkan keterangan dari Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, kecelakaan ini disebabkan oleh kondisi jalan yang berlubang. “Akibatnya, korban menderita luka-luka. Korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kecelakaan ini disebabkan oleh jalan berlubang,” ujarnya.

    Dalam kejadian ini, polisi memeriksa dua saksi, yaitu Angga Sastrawan (37), warga Desa Krajan, Kecamatan Ringinanom, Kabupaten Gresik, dan Nugroho (37), warga Dusun Penanggalan, Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.

    Selain itu, truk Hino bernomor polisi B-9758-PEU yang dikemudikan oleh Mokhamad Budiono (37), warga Dusun Plaosan, Desa Sambilawang, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, juga terlibat dalam kecelakaan tersebut. Sopir truk selamat dan tidak mengalami luka-luka.

    Menurut keterangan para saksi, kecelakaan bermula ketika sepeda motor Honda Scoopy yang dikendarai Sulastri melaju dari barat ke timur di lajur kanan. Awalnya, perjalanan lancar-lancar saja.

    Namun, mendekati lokasi kejadian, korban diduga melewati jalan berlubang dan kehilangan kendali. Setir motor oleng ke kiri, dan pada saat yang bersamaan, truk Hino yang melaju dari arah belakang menabrak korban.

    Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur jalan, terutama di daerah yang sering dilalui kendaraan berat. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan. [suf]

  • Kelola Tambang di Kampus, Pakar UGM: Investasi Masa Depan atau Ancaman Pendidikan?

    Kelola Tambang di Kampus, Pakar UGM: Investasi Masa Depan atau Ancaman Pendidikan?

    Yogyakarta (beritajatim.com)- Pemerintah tengah menggodok revisi Undang-Undang (UU) Mineral dan Batu Bara (Minerba) yang membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk mengelola tambang. Usulan ini mencuat dalam pembahasan DPR, setelah sebelumnya organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan telah diberikan izin serupa.

    Jika disahkan, perguruan tinggi dan UMKM bisa mendapatkan hak untuk mengelola sumber daya alam ini. Namun, apakah kebijakan ini akan membawa manfaat atau justru menimbulkan tantangan baru?

    Korporatisasi Kampus: Kekhawatiran Akademisi

    Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, Prof. Dr. Gabriel Lele, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap wacana ini. Menurutnya, kampus seharusnya tidak membuka ruang untuk terlibat dalam bisnis pertambangan, meskipun memiliki jurusan terkait dan teknologi yang mendukung.

    “Pemberian izin tambang kepada kampus adalah bentuk korporatisasi atau lebih tepatnya korporatisme baru di lingkungan akademik,” ungkapnya. Ia menilai bahwa kebijakan ini dapat mengarah pada pembungkaman suara kritis dari dunia kampus, karena perguruan tinggi yang mendapatkan privilege ini berpotensi kehilangan independensinya dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.

    Dampak Negatif: Potensi Korupsi dan Pergeseran Fokus Akademik

    Lebih jauh, Gabriel menyoroti risiko moral hazard dan potensi korupsi jika perguruan tinggi mulai berorientasi pada keuntungan bisnis dalam mengelola tambang. Ia menegaskan bahwa jika kampus terjun ke dalam dunia pertambangan, maka orientasinya tidak lagi murni akademik, melainkan bisnis.

    “Kampus akan dipaksa untuk memakai logika bisnis, bukan hanya logika akademik. Keputusan-keputusan yang diambil akan mempertimbangkan untung dan rugi, bukan hanya aspek ilmiah atau keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.

    Perlu Kajian Mendalam Sebelum Mengambil Keputusan

    Meskipun ada peluang bagi kampus untuk mengembangkan keilmuan dan praktik lapangan dengan izin tambang, Gabriel menekankan pentingnya kajian mendalam sebelum keputusan ini diambil. Menurutnya, universitas harus berdiskusi dan mempertimbangkan risiko serta manfaatnya dengan matang.

    “Jika kampus menerima izin ini, maka perlu dipikirkan aspek legal, etika, dan dampaknya terhadap dunia akademik. Jika menolak, perlu dikaji juga konsekuensinya. Tidak ada kebijakan yang bebas risiko, semuanya harus dipertimbangkan secara matang,” tambahnya.

    Wacana perguruan tinggi mengelola tambang menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, ada potensi peningkatan kapasitas riset dan inovasi di bidang pertambangan. Namun, di sisi lain, terdapat ancaman komersialisasi pendidikan, konflik kepentingan, hingga hilangnya independensi akademik. Oleh karena itu, keputusan ini memerlukan pertimbangan yang mendalam agar tidak merugikan dunia pendidikan dan masyarakat secara luas. [aje]