Category: Beritajatim.com Regional

  • Tebing Bengawan Solo Longsor Tutup Akses Jalan di Malo Bojonegoro

    Tebing Bengawan Solo Longsor Tutup Akses Jalan di Malo Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tanah longsor terjadi di tebing Sungai Bengawan Solo yang terletak di Dusun Semanding, RT 9 RW 2, Desa Kemiri, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, pada Kamis, 30 Januari 2025, sekitar pukul 03.15 WIB.

    Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu, 29 Januari 2025, pukul 16.30 WIB, serta fluktuasi tinggi muka air Sungai Bengawan Solo diduga menjadi pemicu utama longsor tersebut. Akibatnya, akses jalan antara Dusun Semanding dan Gemolong harus ditutup karena membahayakan.

    “Dampak longsor itu mengakibatkan kerusakan pada jalan penghubung antara Dusun Semanding dan Dusun Gemolong. Jalan tersebut merupakan akses vital bagi warga setempat,” ujar Kepala Desa Kemiri, Anwar Jain, Senin (3/2/2025).

    Anwar Jain menambahkan bahwa akses transportasi antara kedua dusun itu ditutup untuk menghindari risiko kecelakaan. Pihak desa telah memasang rambu peringatan dan menutup jalan poros tersebut. Sebagai solusi sementara, Pemdes setempat telah membuat akses jalan darurat.

    Tebing sungai yang longsor memiliki dimensi sepanjang 30 meter, lebar 7 meter, dan ketinggian 6 meter. Untuk mengatasi dampak longsor ini, Pemdes Kemiri bersama masyarakat dan personil TNI-Polri melakukan kerja bakti dengan memasang penahan longsor darurat.

    Kapolsek Malo Polres Bojonegoro, Iptu Sri Budi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan respons cepat dari jajaran TNI-Polri dan pemerintah setempat dalam menghadapi dampak longsor yang menghambat mobilitas warga. Meski demikian, masyarakat masih dapat menggunakan akses alternatif yang tersedia.

    Selain membersihkan material longsor dan memperbaiki jalan, kegiatan ini juga mencakup pembersihan area sekitar yang terdampak. “Forkopimca Malo merasa penting untuk segera melakukan perbaikan agar warga bisa kembali beraktivitas dengan lancar,” kata Sri Budi.

    Sebagai langkah penanganan darurat, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bojonegoro, Laela Noer Aeny, menyatakan bahwa BPBD telah memberikan bantuan berupa sesek bambu dan karung berisi tanah untuk menahan longsor lebih lanjut. [lus/beq]

  • Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH M Yusuf Hasyim Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

    Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH M Yusuf Hasyim Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

    Jombang (beritajatim.com) – Kiprah dan pengabdian KH M Yusuf Hasyim atau akrab disapa Pak Ud, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang periode 1965-2006, kini menjadi sorotan.

    Putra Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari ini diusulkan sebagai pahlawan nasional atas kontribusinya yang luas di berbagai bidang, mulai dari militer, politik, sosial, kenegaraan, hingga pendidikan.

    Usulan ini mengemuka dalam seminar dan bedah buku Biografi KH M Yusuf Hasyim: Kiai Militer Pengawal Ideologi NKRI Berbasis Pesantren yang digelar Senin (3/2/2025) di aula Ponpes Tebuireng.

    Acara ini dihadiri sekitar 250 peserta, termasuk Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang terpilih Warsubi, serta Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon yang hadir secara virtual.

    Sebagai narasumber, penulis buku Aguk Irawan memaparkan proses penulisan biografi setebal 246 halaman tersebut. “Banyak sumber primer yang saya temukan, sampai bingung harus memulai dari mana,” ungkapnya.

    KH Abdul Hakim Mahfudz, pengasuh Ponpes Tebuireng saat ini, menegaskan pentingnya mengenang sejarah. “Terlebih KH Yusuf Hasyim yang menjadi pengasuh sejak 1965 sampai 2006,” ujarnya.

    Sementara itu, KH Irfan Yusuf (Gus Irfan), perwakilan keluarga, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. “Ide pengusulan gelar pahlawan nasional ini sudah muncul sekitar lima tahun lalu,” katanya.

    Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi bedah buku ini. “Banyak jejak perjuangan kiai yang tidak ditulis, padahal itu penting sebagai referensi keteladanan,” ujarnya.

    Peserta bedah buku Biografi KH M Yusuf Hasyim

    Dia juga menyinggung peran KH Yusuf Hasyim dalam mengusir PKI saat menyerang Pesantren Gontor. “Sebagai komandan Banser pertama, beliau mengajarkan santri untuk kuat secara fisik dan hati,” tambahnya.

    Prof Usep Abdul Matin dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai perjuangan KH Yusuf Hasyim memenuhi syarat khusus sebagai pahlawan nasional. “Beliau mempromosikan Islam moderat yang selaras dengan Pancasila,” tegasnya.

    Pendapat senada disampaikan Fadli Zon, yang mengenal KH Yusuf Hasyim puluhan tahun. “Beliau sangat pantas diberi gelar pahlawan nasional agar perjuangannya menginspirasi generasi penerus,” ujarnya.

    Aguk Irawan mengungkapkan rencana penerbitan tiga buku lain tentang KH Yusuf Hasyim, termasuk kisah romantis pertemuannya dengan Nyai Bariyah dari Madiun.

    Sementara KH Asep Saifudin Halim berbagi pengalaman saat mengajukan KH Abdul Halim sebagai pahlawan nasional. “Liku-liku dan tantangan harus dihadapi dengan optimisme,” pungkasnya.

    Sekadar diketahui, KH Yusuf Hasyim atau lebih dikenal dengan Pak Ud, meninggal dunia pada Minggu 4 Januari 2007, sekitar pukul 19.00 WIB di RSUD dr Sutomo Surabaya. Putra terakhir Hadratus Syeikh KH Hasyim Asyari ini berpulang pada usia ke-78. Pak Ud dikebumikan di makam keluarga Tebuireng Jombang. [suf]

  • Januari 2025, Satresnarkoba Polres Pasuruan Amankan 27 Tersangka

    Januari 2025, Satresnarkoba Polres Pasuruan Amankan 27 Tersangka

    Pasuruan (beritajatim.com) – Satresnarkoba Polres Pasuruan berhasil amankan sebanyak 27 tersangka dalam kasus narkoba selama bulan Januari 2025. Dari 27 tersangka, satu diantaranya adalah perempuan.

    Kasat Narkoba Polres Pasuruan, AKP Agus Yulianto mengatakan bahwa 27 tersangka diungkap dari 16 kasus. Beberapa tersangka diamankan diwilayah Kecamatan Pandaan, Prigen, Wonorejo, apasrepan, dan Nongkojajar.

    “Tersangka yang diamankan ada 27 orang, 1 orang lainnya perempuan sisanya pria. Total barang bukti yang kami amankan ada sekitar 490,3 gram, dan obat keras berbahaya sekitar 1.000 butir,” jelas Agus.

    Agus menambahkan bahwa selama satu bulan ini terdapat satu kasus yang menonjol yakni penangkapan tiga orang kurir. Dari penangkapan yersebut pihaknya berhasil mengamankan barang bukti sabu sebesar 296,42 gram.

    Ketiga pelaku tersebut merupakan orang dari luar Pasuruan yang hendak mengambil paket sabu di wilayah Kecamatan Pandaan. “Dari pengakuannya mereka baru satu kali mengedarkannya, untuk cakupannya diduga diedarkan di Kota Blitar,” tambahnya.

    Sementarasatu pelaku perempuan yang bernama Diah juga baru melakukan aksinya. Dirinya melakukan aksinya tersebut karena dimintai tolong oleh suaminya yang saat ini mendekam di penjara. “Gak dapat untung, karena disuruh sama suami saya. Suami sekarang ada di penjara di wilayah Pasuruan,” ungkap Diah.

    Saat ini 27 tersangka mendekam di balik jeruji Polres Pasuruan. Mereka dikenakan pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. (ada/kun)

  • Longsor di Desa Sumbercanting Bondowoso Rusak Rumah Warga

    Longsor di Desa Sumbercanting Bondowoso Rusak Rumah Warga

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kecamatan Wringin sejak Minggu (2/2/2025) menyebabkan tanah longsor di Dusun Dadapan, Desa Sumbercanting.

    Peristiwa ini terjadi pada Senin (3/2/2025) pukul 11.10 WIB dan berdampak pada satu rumah warga milik Absin (65).

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Sigit Purnomo, mengatakan bahwa longsoran tanah memiliki ukuran panjang 8 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 12 meter. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

    “Kami telah menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan assessment dan membantu warga terdampak. Saat ini, pemilik rumah telah diungsikan ke rumah kerabat terdekat,” ujar Sigit kepada BeritaJatim.com, Senin (3/2/2025).

    BPBD Bondowoso bersama Koramil Wringin, Polsek Wringin, pemerintah kecamatan dan desa setempat, serta Agen Informasi Bencana Jawa Timur 5.5 Bondowoso telah melakukan pembersihan material longsor bersama warga.

    Namun, tim di lapangan menghadapi beberapa kendala, seperti medan yang sulit, jarak tempuh yang jauh, serta keterbatasan jaringan komunikasi.

    Adapun kebutuhan mendesak yang diusulkan mencakup bantuan logistik dan material untuk warga terdampak.

    Sigit menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan provinsi untuk memastikan bantuan dapat segera disalurkan.

    Hingga laporan ini disampaikan, kondisi di wilayah Bondowoso masih terpantau aman dan terkendali (Amandali), sementara cuaca di Kecamatan Wringin saat ini berawan.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan longsor,” kata Sigit. (awi/ted)

  • Aksi Warga: Panas di Depan Kantor Pemkab Jember, Dingin di Desa Kasiyan Timur

    Aksi Warga: Panas di Depan Kantor Pemkab Jember, Dingin di Desa Kasiyan Timur

    Jember (beritajatim.com) – Warga menggelar dua aksi dengan aspirasi berbeda dalam menyikapi kerusakan jalan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (3/2/2025). Sama-sama mengklaim mewakili hajat hidup orang banyak.

    Aksi di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember diikuti ratusan orang, yang menolak pembatasan akses untuk truk bermuatan lebih dari 15 ton di jalur Kecamatan Puger hingga Rambipuji. Saat ini jalan menuju dan dari pabrik semen PT Semen Imasco Asiatic hanya boleh dilewati truk dengan muatan maksimal 15 ton.

    Demo sempat memanas saat massa mencoba masuk ke kantor Pemkab Jember dan mendobrak pagar besi yang dijaga Satuan Polisi Pamong Praja dan polisi. “Santai, jangan anarkis, jangan anarkis,” teriak koordinator lapangan dari mobil komando.

    Samsul Rizal, koordinator aksi, menegaskan komitmen sejak awal untuk menggelar aksi damai. “Yang kami minta dari aliansi masyarakat UMKM dan driver dump truck kecil, akses jalan dari Rambipuji hingga Puger harus dibuka, karena itu jalan umum, bukan jalan pribadi,” katanya.

    Rizal mempertanyakan pembatasan yang dilakukan pemerintah. “Kenapa kami dibatasi, sehingga para pelaku UMKM sangat dirugikan. Penghasilannya sangat menurun, gara-gara penolakan jalan yang tidak sesuai prosedur,” katanya.

    Rizal dan kawan-kawan meminta pemerintah daerah dan DPRD tingkat kabupaten maupun provinsi membuka akses jalan tersebut.

    “Andaikata tidak dibuka, kami menuntut keadilan. Kami sama-sama masyarakat Jember. Apapun saya berupaya akses itu harus dibuka karena itu jalan provinsi, bukan perorangan,” katanya.

    Sementara itu, pada saat bersamaan, aksi unjuk rasa dengan aspirasi berbeda terjadi di Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger. Mereka mendukung perbaikan jalan dan menolak truk-truk dengan tonase muatan berlebih melewati jalan Puger hingga Rambipuji.

    Sebagian peserta aksi unjuk rasa adalah ibu rumah tangga. Mereka menggelar spanduk di titik jalan yang paling rusak karena dilewati truk bermuatan melebihi kapasitas yang diperbolehkan. Aksi ini relatif lebih dingin daripada aksi di depan kantor Pemkab Jember.

    Para pengunjuk rasa ini menuntut penjelasan jadwal perbaikan jalan secara cor oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur dan PT Imasco. Selama pengecoran jalan belum dilaksanakan, warga mendukung pembatasan akses lalu lintas bagi truk yang bermuatan lebih dari 15 ton.

    Yuli mengingatkan bahwa jalan yang dilalui truk-truk dari dan menuju pabrik semen Imasco berstatus jalan kelas tiga dengan maksimal tonase muatan yang diizinkan lima hingga delapan ton. Saat ini warga sudah memberi toleransi dengan mengizinkan truk milik masyarakat setempat dengan tonase angkutan 15 ton lewat.

    “Kan sudah sepakat, sudah deal. Kenapa masih ada yang mau membuka akses itu?” kata Nurullah Yuli, warga Desa Kasiyan Timur.

    Kesepakatan yang dimaksud Yuli adalah kesepakatan dalam pertemuan yang dipimpin Bupati Hendy Siswanto di Pendapa Wahyawibawahraha, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (13/1/2025) sore.

    Pertemuan itu membahas penyelesaian masalah jalan rusak milik pemerintah provinsi di jalur Kecamatan Rambipuji hingga Kecamatan Puger dan Kecamatan Jombang hingga Kecamatan Puger. Tak hanya Bupati Hendy dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman, pertemuan itu juga diikuti Asisten II Pemerintah Provinsi Jatim Joko Irianto, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono, Kepala Bidang Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim Hadi Pramoedjom anggota DPRD Jatim Satib, Ketua DPRD Jember Ahmad Halim.

    Kepala Kepolisian Resor Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Komandan Distrik Militer 0824 Letnan Kolonel Artileri Medan Indra Andriansyah, para ketua fraksi di DPRD Jember juga hadir.

    “Problem utamanya adalah angkutan yang overload sampai 50 ton. Ini sangat berisiko terhadap jalan. Jalan pasti rusak,” kata Hendy saat itu.

    Gara-gara kerusakan jalan yang parah dan memakan korban, warga sempat memblokade jalur transportasi di Kecamatan Puger pada 8-11 Januari 2025. Mereka menolak truk-truk yang memuat angkutan melebihi tonase untuk jalan kelas tiga lewat.

    Rapat koordinasi itu menelurkan sembilan poin kesepakatan, di antaranya warga dilarang menutup jalan umum, dan memperkenankan kendaraan dump truck dengan kapasitas maksimal 15 ton bisa melintas. [wir]

  • Angin Kencang Robohkan Dapur Rumah Warga di Prajekan Bondowoso

    Angin Kencang Robohkan Dapur Rumah Warga di Prajekan Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Bondowoso pada Minggu (2/2/2025) menyebabkan satu rumah di Dusun Paterongan, Desa Walidono, Kecamatan Prajekan rusak.

    Berdasarkan hasil assesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, bagian dapur rumah milik Suroto mengalami roboh dengan luas kerusakan mencapai 8,7×3,4 meter persegi.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp6 juta.

    “Kami telah melakukan assessment cepat dan mendata kebutuhan logistik serta pascabencana untuk membantu pemilik rumah,” ujar Sigit kepada beritajatim.com, Senin (3/2/2025).

    Adapun kebutuhan logistik yang diusulkan meliputi sembako, terpal, selimut, makanan siap saji, lauk pauk, tambahan gizi, paket sandang pria dan wanita, serta paket kebersihan.

    Sementara untuk kebutuhan pascabencana, BPBD mengusulkan bantuan material seperti usuk, ring, dan asbes guna membantu perbaikan rumah yang terdampak.

    Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Bondowoso, Kecamatan Prajekan, Koramil Prajekan, Polsek Prajekan, serta perangkat desa setempat telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membantu warga terdampak.

    “Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyalurkan bantuan secepatnya,” terang Sigit. [awi/beq]

  • Bojonegoro Manfaatkan Hujan Atasi Krisis Air Bersih, Bisa Diminum

    Bojonegoro Manfaatkan Hujan Atasi Krisis Air Bersih, Bisa Diminum

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kabupaten Bojonegoro kini menguji coba program inovatif Panen Air Hujan sebagai solusi mengatasi krisis air bersih yang kerap terjadi saat musim kemarau. Program tersebut secara bertahap akan diterapkan di daerah yang mengalami kekeringan.

    Program ini tidak hanya menyediakan air untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menghasilkan air yang aman langsung diminum dan dimasak. “Airnya bening, rasanya segar dan tidak getar,” ujar O’im usai meminum langsung olahan air hujan tersebut, Senin (3/2/2025).

    Salah satu desa yang menjadi lokasi uji coba adalah Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo. Di desa ini, sebanyak 10 titik telah dipasangi Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH), dengan setiap titik dilengkapi tangki berkapasitas 1.000 liter untuk memenuhi kebutuhan air satu kepala keluarga (KK).

    Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Ademos Indonesia dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang bertujuan membantu masyarakat Bojonegoro mengatasi masalah kekurangan air bersih.

    Menurut perwakilan Ademos Indonesia, Zaenal Arifin, sistem IPAH memanfaatkan air hujan yang mengalir dari talang rumah. Air tersebut kemudian disaring melalui tiga tahap filtrasi, yaitu filter daun, debu kasar, dan debu halus, sebelum ditampung dalam tangki penampungan.

    “Setelah melalui proses penyaringan, air hujan sudah bisa langsung digunakan,” jelas Arifin saat ditemui di Desa Jatimulyo.

    Selain itu, sisa air yang meluber dari tangki penampung akan dialirkan ke dalam tanah melalui pipa pembuangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan cadangan air tanah, sehingga saat musim kemarau tiba, warga masih memiliki simpanan air yang cukup.

    Total, IPAH yang sudah terpasang ada 30 unit IPAH di berbagai lokasi di Bojonegoro. Selain di Desa Jatimulyo, program ini juga diimplementasikan di Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, dengan 10 titik, serta di Desa Bakalan, Kecamatan Tambakrejo, dengan 3 titik.

    Selain itu, IPAH juga dipasang di SMPN Purwosari, Kecamatan Ngasem, dan Kecamatan Baureno, masing-masing dengan 2 titik, serta satu unit di kantor Ademos Indonesia di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo.

    Kepala Dusun Kramanan, Desa Jatimulyo, Nyamin mengungkapkan bahwa program ini sangat membantu warga, terutama saat musim kemarau. “Warga sering kesulitan mencari air bersih. Bahkan, sumur bor sedalam 50 meter pun airnya sudah asin dan tidak bisa digunakan,” ujarnya.

    Salah satu penerima manfaat, Edi Hariyanto, mengaku sangat terbantu dengan adanya IPAH. “Airnya bisa langsung diminum, bahkan terasa lebih segar. Alhamdulillah, kami tidak perlu lagi mengambil air dari sumber mata air yang jauh,” tuturnya.

    Zaenal Arifin menambahkan, ke depan program ini akan dikembangkan lebih luas ke daerah-daerah lain di Bojonegoro yang mengalami kesulitan air bersih. “Kami berharap program ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk masalah krisis air di Bojonegoro,” pungkasnya.

    Dengan adanya program Panen Air Hujan, masyarakat Bojonegoro tidak hanya mendapatkan akses air bersih yang lebih mudah, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. [lus/beq]

  • Barbie Hsu Meteor Garden Meninggal Dunia Terserang Pneumonia, Ini Perjalanan Hidup dan Kariernya

    Barbie Hsu Meteor Garden Meninggal Dunia Terserang Pneumonia, Ini Perjalanan Hidup dan Kariernya

    Surabaya (beritajatim.com)– Dunia hiburan Asia berduka. Aktris legendaris asal Taiwan, Barbie Hsu, menghembuskan napas terakhirnya pada 2 Februari 2025 di usia 48 tahun.

    Kepergiannya dikonfirmasi oleh sang adik, Dee Hsu, yang menyampaikan bahwa Barbie meninggal akibat komplikasi pneumonia yang dipicu oleh influenza. Kesehatannya memburuk setelah pulang dari liburan di Jepang saat perayaan Tahun Baru Imlek.

    Perjalanan Hidup dan Awal Karier

    Lahir dengan nama Hsu Hsi Yuan pada 6 Oktober 1976 di Taipei, Taiwan, Barbie tumbuh dalam keluarga yang erat dengan dunia hiburan. Bersama sang adik, Dee Hsu, ia meniti karier di industri musik pada tahun 1994 dengan membentuk duo pop SOS (Sisters of Shu) yang kemudian berganti nama menjadi ASOS.

    Tak hanya berbakat di dunia tarik suara, Barbie mulai mengembangkan kariernya di dunia akting. Peran kecil di berbagai drama membawanya ke titik puncak karier ketika ia terpilih menjadi Shan Cai dalam “Meteor Garden” (2001). Serial ini menjadi fenomena global, memperkenalkan F4 dan menjadikan Barbie Hsu sebagai salah satu aktris paling ikonik di Asia.

    Sukses di Dunia Hiburan

    Kesuksesan “Meteor Garden” membuka banyak pintu bagi Barbie di dunia akting. Ia membintangi sejumlah drama hits lainnya, seperti “Mars” (2004), “Corner with Love” (2007), dan “Summer’s Desire” (2010).

    Di layar lebar, Barbie juga menunjukkan kebolehannya dengan membintangi film-film terkenal seperti “Reign of Assassins” (2010) dan “My Kingdom” (2011). Karakter yang diperankannya selalu kuat dan penuh emosi, membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar aktris idola.

    Kisah Cinta dan Kehidupan Pribadi

    Di luar dunia hiburan, kehidupan pribadi Barbie Hsu juga sering menjadi sorotan. Pada 16 November 2010, ia menikah dengan Wang Xiaofei, seorang pengusaha ternama asal China, dan dikaruniai dua anak. Namun, setelah satu dekade bersama, pernikahan mereka berakhir pada 2021.

    Tak butuh waktu lama, Barbie mengejutkan publik dengan pernikahan keduanya pada Maret 2022. Ia menikah dengan DJ Koo Jun-yup, seorang musisi asal Korea Selatan yang ternyata merupakan cinta lamanya dari dua dekade sebelumnya. Kisah cinta mereka yang unik menarik perhatian publik dan membuktikan bahwa cinta sejati dapat menemukan jalannya kembali.

    Warisan dan Pengaruh Barbie Hsu

    Kepergian Barbie Hsu meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabatnya tetapi juga bagi para penggemar setianya di seluruh dunia. Sosoknya sebagai Shan Cai akan selalu dikenang, mengingat betapa besar pengaruhnya dalam industri hiburan Asia.

    Lebih dari sekadar aktris, Barbie Hsu adalah ikon. Ia membuktikan bahwa kerja keras, dedikasi, dan semangat pantang menyerah dapat membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan.

    Kini, dunia hiburan telah kehilangan salah satu bintang terbaiknya. Namun, karyanya akan terus hidup di hati para penggemar dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

    [aje]

  • Kasatlantas Polres Blitar Kota Ditabrak Pelaku Balap Liar

    Kasatlantas Polres Blitar Kota Ditabrak Pelaku Balap Liar

    Blitar (beritajatim.com) – Kasatlantas Polres Blitar Kota, AKP Andreas Andang Wastiyono ditabrak pelaku balap liar di Jalan Sudanco Soepriadi. Andang sampai mengalamu luka.

    Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Mojo Kediri itu ditabrak oleh pembalap liar saat berusaha membubarkan aksi balap liar di jalanan. Diduga para pembalap liar tersebut sengaja menabrak Kasatlantas Polres Blitar agar bisa melarikan diri.

    “Faktanya seperti yang saya alami, sudah saya berhentikan tapi justru tambah kenceng sehingga saya jadi korbannya,” ungkap Kasatlantas Polres Blitar Kota, AKP Andreas Andang Wastiyono, Senin (3/1/2025).

    Akibatnya Kasatlantas Polres Blitar mengalami luka dibagian kaki. Meski tidak parah dan sudah bisa menjalankan tugas kembali, namun kejadian itu sempat membuat kaki AKP Andang sakit dan harus mendapatkan perawatan medis.

    “Mereka tidak akan mengindahkan perintah dari aparat kepolisian justru mereka akan mencari jalan keluar agar bisa lolos dari polisi,” tegasnya.

    Aksi balap di Kota Blitar sendiri memang cukup mengkhawatirkan. Meski setiap pekan dilakukan razia dan operasi namun aktivitas balap liar tetap saja berlangsung.

    Bahkan para pembalap liar ini nekat untuk melakukan apapun agar bisa lolos dari razia polisi. Tak jarang anggota polisi lah yang justru menjadi korban keganasan para pembalap liar tersebut.

    “Sudah setiap pekan kita razia tapi nyatanya tetap ada, makanya sanksi tilangnya kita lakukan selama 1 bulan, jadi kendaraan boleh diambil dan dilengkapi oleh pemilik usai 1 bulan,” tandasnya. [owi/beq]

  • Cekcok dengan Pembeli, Penjual Gorengan di Lumajang Dibacok

    Cekcok dengan Pembeli, Penjual Gorengan di Lumajang Dibacok

    Lumajang (beritajatim.com)– Cekcok antara seorang penjual gorengan dan pembelinya di Desa Mlawang, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berujung tragis. Seorang pria bernama Robi (nama korban sebenarnya tidak disebutkan dalam informasi awal) meninggal setelah dibacok oleh salah satu pembelinya pada Senin (3/2/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB di dekat sebuah SPBU.

    Menurut keterangan Kapolsek Klakah, AKP Rudi Isyanto, sebelum kejadian, tiga orang pembeli datang ke lapak gorengan Robi dan sempat nongkrong di sana. Setelah beberapa saat, mereka pergi. Tak lama kemudian, adik Robi menyadari bahwa telepon genggamnya hilang dari meja lapak.

    Robi kemudian memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi dan meyakini bahwa ketiga orang yang baru saja membeli gorengan tersebut adalah pelaku pencurian. Ia kemudian mencari ketiga orang tersebut dan menanyakan perihal telepon genggam adiknya.

    Namun, terjadi cekcok yang berujung pada penyerangan. Robi mengalami luka bacok yang serius dan dilarikan ke RSUD Dr. Haryoto Lumajang, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Istrinya yang jual gorengan, dia hanya menemani. Mereka bukan pelanggan,” ujar Rudi.

    Polisi berhasil mengamankan ketiga pelaku dan saat ini kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polres Lumajang. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi sebelum menetapkan status tersangka dan menjatuhkan hukuman kepada para pelaku.

    Jenazah Robi telah diautopsi di ruang pemulasaraan RSUD Haryoto. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keamanan, bahkan di tempat-tempat umum seperti lapak jajanan.

    “Saat ini kasus telah dilimpahkan ke Polres Lumajang. Para pelaku juga berhasil diamankan. Masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi sebelum menjatuhi hukuman,” pungkas Rudi. [dav/beq]