Category: Beritajatim.com Regional

  • Lumba-Lumba Terdampar di Pesisir Kenjeran, Nelayan: Sudah Sering Terjadi

    Lumba-Lumba Terdampar di Pesisir Kenjeran, Nelayan: Sudah Sering Terjadi

    Surabaya (beritajatim.com) – Seekor lumba-lumba berukuran tiga meter ditemukan terdampar di Pesisir Laut Kenjeran, Surabaya, pada Senin (3/2) sore. Kejadian ini bukanlah yang pertama kali terjadi di wilayah tersebut. Nelayan setempat menyebut bahwa lumba-lumba, paus, dan ikan hiu kerap terdampar akibat ombak besar.

    “Nelayan menemukan lumba-lumba terdampar di sini sudah sering. Tidak hanya lumba-lumba, ikan hiu, atau paus juga sering ditemukan, dan saking seringnya tidak bisa dihitung,” kata nelayan Pesisir Timur Laut Kenjeran Surabaya, Mujib, saat ditemui beritajatim.com, Selasa (4/2/2025).

    Mujib menjelaskan bahwa insiden terdamparnya lumba-lumba kali ini disebabkan oleh ombak besar saat air laut pasang. Namun, dalam beberapa kejadian sebelumnya, beberapa hewan laut juga ditemukan tersangkut di jaring nelayan.

    “Lumba-lumba, paus, ikan hiu kadang terdampar murni, dan kadang juga tidak sengaja tersangkut di jaring jebakan nelayan,” jelas dia.

    Beruntung, lumba-lumba yang terdampar kemarin dapat dikembalikan ke laut lepas. Mujib menyebut bahwa lumba-lumba pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan bernama Selamet. Hewan tersebut dilepaskan kembali ke laut sekitar pukul 17.00 WIB dengan cara digiring menggunakan kain.

    “Lumba-lumba ini gak boleh ditangkap, dilindungi, kalau pun ditangkap kita bisa dihukum,” tambahnya.

    Mujib, pria berusia 45 tahun itu, juga mengisahkan bahwa sebelum adanya undang-undang perlindungan satwa, lumba-lumba yang terdampar kerap ditangkap oleh warga nelayan setempat. Hewan-hewan tersebut kemudian dipelihara dalam kandang khusus dan dipertontonkan dengan tarif tertentu.

    Tarif tersebut, lanjut Mujib, digunakan sebagai tarikan uang kas yang kemudian dialokasikan untuk pembangunan tempat ibadah, seperti masjid atau musala.

    “Kalau zaman dulu itu masih boleh ditangkap dan dipertontonkan ditarik uang kas kampung nelayan. Dari situ kita bisa dapat uang banyak, uangnya untuk pembangunan musala dan masjid,” ucap Mujib. [ram/beq]

  • Bertahan di Laut yang Mengering: Perjuangan Nelayan Surabaya Melawan Sedimentasi Lumpur

    Bertahan di Laut yang Mengering: Perjuangan Nelayan Surabaya Melawan Sedimentasi Lumpur

    Surabaya (beritajatim.com) – Pukul enam pagi, ketika mentari baru saja merekah, kami menyusuri Pesisir Timur Laut Surabaya. Di sana, para nelayan bercerita tentang perjuangan mereka melawan sedimentasi lumpur yang membentang hingga tiga kilometer; sebuah rintangan besar dalam upaya mencari rezeki di laut lepas.

    Pemandangan laut mengering, serta lumpur yang membentang sejauh tiga kilometer ini tentu berbeda dengan yang ada di dalam buku-buku puisi. Tidak ada buih, debur ombak, sorot cahaya keemasan matahari yang terpantul di permukaan air. Yang ada hanya air laut coklat yang memprihatinkan.

    Mujib (45), seorang nelayan di Pesisir Timur Laut Surabaya mengatakan bahwa kondisi seperti ini sudah lama terjadi sejak sepuluh tahun yang lalu. Akibat proyek penanaman paku bumi di Jembatan Suroboyo dan Pakuwon City, Sukolilo.

    “Dulu belum ada sedimentasi atau pendangkalan lumpur, ini baru ada sekitar 10 tahun yang lalu. Itu terjadi setelah ada proyek pembangunan Jembatan Suroboyo, serta pembangunan Gedung Pakuwon City di Mulyorejo, Sukolilo. Dampak dari pemasangan paku bumi yang menghunjam dasar laut,” terang Mujib, seraya yakin mengingat rekam ingatannya saat ditemui beritajatim.com, Selasa (4/2/2025).

    Sepuluh tahun yang lalu, 2015, Pesisir Timur Laut Surabaya semuanya pasir. Tidak ada lumpur atau sampah. Mujib mengaku, kondisi laut yang bersih zaman dulu membuat dirinya gemar mencari ikan di usia lima tahun, dan memutuskan menjadi nelayan di usia enam tahun saat masih sekolah kelas lima SD.

    Pria kelahiran 1980 itu juga merasakan turunnya hasil tangkapan ikan setelah adanya sedimentasi lumpur. Kata dia, dulu sekali pulang melaut dapat ikan 3 – 5 kwintal, sekarang sehari hanya dapat 20 – 30 kilogram. Dengan harus menempuh jarak yang jauh ke perairan luar laut Surabaya, Sidayu – Gresik.

    “Sekarang ongkos modalnya berangkat ke laut itu mahal Rp300 ribu untuk BBM saja, karena jaraknya jauh. Nelayan sini rata-rata melautnya ke arah utara di perairan Gresik, di sana itu tidak ada pengaruh lumpur dan ikannya masih banyak,” ujar dia.

    “Kita ini bisa apa? Proyek penanaman paku bumi itu kan dari pemerintah, atau yang telah disetujui oleh pemerintah. Kita harus hidup dan menghidupi keluarga. Gak boleh menyerah sama lumpur,” imbuhnya.

    Sedimentasi lumpur yang sudah menjadi bagian dari kehidupan nelayan Pesisir Surabaya ini akan meluas setelah surutnya air laut di setiap tanggal 15. Hal itu membuat sedimentasi sejauh lima kilometer dan menyusahkan nelayan saat pulang melaut, karena harus pulang berjalan kaki di atas lumpur sedalam 1,5 meter sambil membawa ikan hasil tangkapan.

    “Haduh, kalau pas musim ikan kerapu dan pas di selesai tanggal 15 itu yang paling susah. Nelayan harus menambatkan perahu di sisa air laut surut, menyeret ikan sejauh lima kilometer untuk melewati lumpur. Agar ikan kerapu tidak mati. Karena ikan kerapu ini paling mahal, dan kalau mati harganya anjlok,” ucap Mujib.

    Meskipun banyak kisah getir yang ia bagi tentang kondisi laut Surabaya, Mujib tetap menuturkannya dengan senyum dan tawa, seolah menjadi bukti nyata bahwa rasa syukurnya masih bersemi di hatinya.

    “Ya memang begini ini kehidupan nelayan, dijalani aja pokoknya,” tutup Mujib. [ram/beq]

  • Kolaborasi Media Lokal, Kunci Keberlanjutan Industri Media di Daerah

    Kolaborasi Media Lokal, Kunci Keberlanjutan Industri Media di Daerah

    Surabaya (beritajatim.com) – Local Media Community (LMC) 2025 yang digelar di Hotel Whiz Luxe Spazio Surabaya menyoroti pentingnya kolaborasi antar-media lokal untuk menjaga keberlanjutan industri media di daerah.

    Acara yang berlangsung pada 4-5 Februari 2025 ini menghadirkan puluhan media lokal dari berbagai wilayah, termasuk Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Selatan.

    LMC 2025 yang diselenggarakan oleh Suara.com bekerja sama dengan Beritajatim.com mengusung tema “Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal”. Dalam kesempatan ini, berbagai strategi untuk memperkuat ekosistem media lokal dibahas, termasuk pemanfaatan teknologi dan inovasi model bisnis.

    CEO Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya mengembangkan media lokal di berbagai daerah agar industri ini tetap bertahan di tengah tantangan yang ada.

    “Membahas media lokal di Jakarta itu tidak menarik, membahas di daerah, di provinsi, di Indonesia Barat, Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur lebih menarik,” ujar Suwarjono, Selasa (4/2/2025).

    Ia juga menyampaikan bahwa salah satu isu utama dalam bisnis media saat ini adalah keberlanjutan di tengah situasi yang tidak pasti.

    “Sepanjang kita banyak sharing, kemudian mendatangkan agensi, stakeholder untuk duduk bersama, dengan teman-teman. Saya kira ketidakpastian itu mudah-mudahan ada jalan lebih terang. Sehingga kita menghadapi media di 2025 lebih semangat,” katanya.

    Melalui LMC 2025, media lokal diajak untuk saling berkolaborasi guna memperkuat jaringan informasi serta berbagi sumber daya. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan industri media yang semakin kompleks.

    Salah satu inisiatif yang diperkenalkan dalam LMC 2025 adalah Media Innovation Grant, program yang dirancang untuk mendorong media lokal mengembangkan model bisnis baru. Program ini bertujuan agar media tidak hanya bergantung pada pendapatan dari iklan pemerintah daerah, tetapi juga mengeksplorasi sumber pendapatan alternatif.

    Selain itu, inovasi digital seperti pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) juga menjadi sorotan utama. Uji coba yang telah dilakukan Beritajatim.com dan ITTS Surabaya menunjukkan bahwa penggunaan AI dalam media lokal mampu menghasilkan konten yang lebih optimal.

    “AI yang digunakan untuk media lokal sudah diujicoba. Petunjuk dan teknisnya sudah dibuat Beritajatim dan ISTTS Surabaya dan tadi pagi saya mendapat laporan semua berita terpopuler menggunakan AI. Hasilnya jauh lebih bagus mengemas tema judul,” jelasnya.

    Dengan berbagai program dan inovasi yang diperkenalkan, LMC 2025 menjadi ajang penting bagi media lokal untuk menemukan strategi terbaik dalam menjaga keberlanjutan dan daya saing di industri media yang terus berkembang. [beq]

  • Jurnalisme Konstruktif, Gaya Baru dalam Penyajian Berita yang Menghadirkan Solusi

    Jurnalisme Konstruktif, Gaya Baru dalam Penyajian Berita yang Menghadirkan Solusi

    Surabaya (beritajatim.com) – Jurnalisme konstruktif kini menjadi pendekatan baru dalam dunia media, mengubah cara berita disajikan kepada pembaca. Tidak lagi hanya menampilkan sisi negatif dari sebuah peristiwa, pendekatan ini juga menghadirkan solusi sebagai bagian dari pemberitaan.

    Program Manager International Media Support (IMS), Eva Danayanti, menyebut jurnalisme konstruktif sebagai pendekatan editorial yang bertujuan mengurangi dampak negatif dari sebuah berita.

    Dia menegaskan bahwa jurnalisme konstruktif bukanlah genre baru dalam dunia jurnalistik, melainkan lebih kepada proses editorial dalam menyusun berita.

    “IMS mengadopsi kontruksi jurnalisme ini pertama kali muncul di Denmark,” katanya dalam diskusi bertajuk Local Media Community 2025 yang digelar di Surabaya pada 4-5 Februari 2025.

    Konsep jurnalisme konstruktif lahir dari keresahan para jurnalis yang mempertanyakan mengapa berita selalu berfokus pada hal negatif, skandal, dan sensasi. Padahal, audiens mulai merasa jenuh dengan model pemberitaan seperti itu. Eva mengutip hasil survei yang menunjukkan bahwa 39 persen orang menghindari berita sama sekali karena terlalu menekankan masalah tanpa memberikan solusi.

    Sebagai solusi atas kejenuhan audiens, jurnalisme konstruktif memberikan pendekatan yang lebih berimbang. Eva menegaskan bahwa model ini mampu mengurangi efek negatif dari berita dengan menambahkan perspektif solusi.

    “Di sinilah jurnalisme konstruktif. Karena itu ada tiga elemen utama dalam constructive journalism, yaitu solusi, nuansa, dan percakapan demokratis,” jelasnya.

    Nuansa dalam jurnalisme konstruktif mengacu pada penciptaan latar belakang masalah beserta solusinya.

    “Mengapa constructive journalism penting bagi media? Media punya tanggung jawab tidak hanya menyampaikan sesuatu, tapi juga solusinya dan memfasilitasi keterlibatan publik. Tapi perlu dipahami, solusi di sini bukan yang dibuat oleh si jurnalis atau medianya, melainkan melalui proses yang melibatkan publik dalam menemukan solusi. Ini yang berkaitan dengan percakapan demokratis,” ungkap Eva.

    Dalam proses penyusunan berita berbasis jurnalisme konstruktif, pendekatan tidak hanya terbatas pada konsep 5W, tetapi juga mengedepankan aspek ‘apa’ dan ‘bagaimana’.

    “Kemudian wawancara ada yang bergeser dari cara menuduh, menjadi lebih penasaran, dan kemudian berpikir dengan gaya terbuka. Lalu jurnalismenya dari yang dramatis kemudian kritis, kemudian berubah menjadi penasaran,” katanya.

    Jurnalisme konstruktif memungkinkan jurnalis untuk lebih aktif berkomunikasi dengan pembaca dan audiens, bersama-sama mencari solusi atas suatu permasalahan dan menyebarkan informasi yang lebih bermanfaat bagi publik. [beq]

  • Persebaya Siap Hancurkan Persis Solo, Rivera: Kami Haus Kemenangan

    Persebaya Siap Hancurkan Persis Solo, Rivera: Kami Haus Kemenangan

    Surabaya (beritajatim.com) — Fransisco Rivera, gelandang asing Persebaya Surabaya asal Meksiko, bersumpah tak ingin timnya kembali kecewa saat bertandang ke markas Persis Solo di Stadion Manahan, Jumat (7/2/2025).

    Meski lawan terpuruk di dasar klasemen, Rivera mengakui pertarungan akan sengit. “Persis punya pemain berpengalaman. Mereka berjuang hindari degradasi, tapi kami wajib fokus 100% untuk bawa pulang kemenangan,” tegasnya .

    Persiapan Matang Pascacedera
    Rivera, yang sempat absen empat laga akibat cedera sejak Desember 2024, kini kembali optimal. Ia sudah tampil sebagai pemain pengganti saat Persebaya ditahan imbang Persita Tangerang (1-1) pekan lalu.

    “Kondisi fisik saya terus membaik. Saya tambah latihan ekstra seperti gym dan lari untuk percepat pemulihan,” ujarnya .

    Pemain berjuluk “Si Kecil Berbahaya” ini juga mengaku masih merasakan nyeri ringan, namun yakin bisa pulih total sebelum laga .

    Analisis Tim Lawan dan Strategi Pelatih
    Pelatih Paul Munster dikabarkan telah menyiapkan strategi khusus untuk menekuk Persis Solo. Analisis pergerakan pemain lawan menjadi fokus utama, terutama mengingat Persis kerap mengandalkan serangan cepat.

    “Tim pelatih sudah pelajari kelemahan mereka. Yang terpenting, kami harus menjaga fisik dan konsentrasi,” tambah Rivera .

    Persebaya sendiri sedang dalam tekanan setelah gagal menang dalam lima laga terakhir (4 kekalahan, 1 imbang). Hasil buruk ini memicu protes dari suporter Bonek, yang menuntut tim segera bangkit .

    Kunci Kemenangan di Stadion Manahan
    Rivera menegaskan, kemenangan atas Persis Solo bisa menjadi momentum kebangkitan Persebaya. “Kami harus manfaatkan mental mereka yang sedang down. Jika fisik kami prima, tiga poin pasti diraih,”tegasnya .

    Dari sisi klasemen, Persebaya saat ini berada di peringkat ketiga dengan 38 poin, sementara Persis Solo tercecer di posisi juru kunci. Namun, jarak antara kedua tim di papan tengah Liga 1 terbilang tipis, membuat laga ini krusial bagi ambisi Persebaya mempertahankan posisi papan atas .

    Latihan Ekstra dan Dukungan Suporter
    Selain latihan tim, Rivera mengaku rutin melakukan sesi latihan individu untuk meningkatkan stamina.

    “Pagi latihan tim, sore gym, dan lari. Saya tak mau ada celah untuk gagal lagi,”** paparnya . Dukungan suporter Bonek juga disebut Rivera sebagai motivasi tambahan. “Mereka selalu ada untuk kami. Sekarang saatnya balas kepercayaan mereka,” tandasnya .

    Optimisme Menjelang Laga
    Dengan kembalinya Rivera, Persebaya diharapkan bisa menguasai lini tengah—sektor yang sempat kacau selama ia absen . Pertandingan di Stadion Manahan ini bukan hanya ujian bagi Persis Solo, tapi juga penentu apakah Bajul Ijo bisa mengakhiri tren negatif dan kembali bersaing di puncak klasemen . (ted)

     

  • Diduga Mengantuk, Mobil Tabrak Median Jalan dan Terpental ke Parit di Tol Ngawi

    Diduga Mengantuk, Mobil Tabrak Median Jalan dan Terpental ke Parit di Tol Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com)– Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Tol Ngawi pada Selasa, (04/02/2025, sekitar pukul 09.45 WIB. Dalam video yang beredar, terlihat sebuah mobil Kijang berwarna hitam menabrak median jalan di Kilometer 569, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Benturan keras mengakibatkan mobil terpental ke parit di sisi jalan tol.

    Dua orang yang berada di dalam kendaraan langsung mendapatkan pertolongan medis di lokasi kejadian. Kedua korban, yaitu pengemudi Eddy Mulyanto (72) dan penumpang Amanti Udoko (55), keduanya warga Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, mengalami luka serius di bagian kepala akibat benturan keras saat kecelakaan terjadi.

    Menurut informasi dari pihak kepolisian, kecelakaan bermula saat mobil yang dikemudikan Eddy Mulyanto melaju dari arah Solo menuju Jombang atau Surabaya. Sesampainya di lokasi, kendaraan tiba-tiba oleng ke kanan, menabrak median jalan, dan akhirnya masuk ke parit. Dugaan sementara, kecelakaan ini terjadi akibat pengemudi mengantuk.

    Iptu Parsidi, Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, mengonfirmasi dugaan tersebut. “Mobil melaju dari barat ke timur, sesampainya di lokasi menabrak median jalan hingga masuk parit. Diduga pengemudi itu mengantuk. Dua korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit di Ngawi,” ujarnya.

    Petugas kepolisian langsung mengevakuasi kendaraan dari lokasi kejadian dan mengamankannya ke luar tol. Kasus kecelakaan ini kini dalam penanganan Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. [fiq/kun]

  • Geger Ular Sanca Sepanjang 2 Meter di Kandang Ayam Milik Warga Mojokerto

    Geger Ular Sanca Sepanjang 2 Meter di Kandang Ayam Milik Warga Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Dusun Santren, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dikejutkan dengan kemunculan seekor ular di dalam kandang ayam milik warga, Selasa (4/2/2025). Ular jenis Sanca sepanjang 2 meter ini memakan ternak milik warga.

    Karena takut membahayakan sehingga pemilik kandang melaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Tak lama, petugas dari Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Kabupaten Mojokerto datang ke lokasi.

    Petugas Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto yang datang ke lokasi mengevakuasi ular Sanca. Prosesnya berlangsung cepat, ular berhasil dievakuasi dengan cara mengikat mulutnya menggunakan lakban dan dimasukkan ke dalam karung.

    Kemuculan ular Sanca sepanjang 2 meter ini menarik perhatian warga sekitar yang berbondong-bondong menyaksikan proses evakuasi. Beruntung selain dua ayam milik Sodikun yang telah dimangsa, tidak ada ayam milik warga lain yang menjadi korban ular tersebut.

    Pemilik kandang, Sodikun mengatakan, awalnya ia mendengar suara mencurigakan di sekitar kandang ayamnya sekitar pukul 00.00 WIB. Namun saat diperiksa, kondisi kandang terlihat tenang, tidak ditemukan ha yang mencurigakan sehingga ia kembali masuk ke dalam rumah.

    “Pagi setelah salat Subuh sekitar pukul 05.30 WIB, saya memberi makan ayam. Saat saya cek satu per satu, tiba-tiba saya melihat ular piton besar melilit di pojokan kandang. Ada dua ekor ayam milik saya menjadi santapan ular Sanca sepanjang 2 meter tersebut,” ungkapnya. [tin/kun]

  • LMC 2025: Memperluas Peran Media Lokal dalam Transisi Energi

    LMC 2025: Memperluas Peran Media Lokal dalam Transisi Energi

    Surabaya (beritajatim.com) – Local Media Community (LMC) 2025 yang digelar di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya pada 4-5 Februari 2025 menjadi ajang penting bagi media lokal untuk memperluas perannya dalam isu transisi energi.

    Acara yang diselenggarakan oleh Suara.com dan International Media Support (IMS), bekerja sama dengan beritajatim.com ini mengangkat tema “Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal”. LMC 2025 dihadiri oleh puluhan media dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Selatan.

    Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang membuka acara, menegaskan bahwa media lokal memiliki peran krusial dalam mengedukasi masyarakat mengenai transisi energi.

    “Kali ini temanya menarik transisi dan swasembada energi. Bagaimana menyambungkan keduanya menarik,” kata Emil.

    Menurutnya, transisi energi merupakan isu global yang membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk media. Keberadaan media lokal dapat menjadi jembatan dalam menyebarkan informasi yang tepat kepada masyarakat dan membangun pemahaman publik terkait pentingnya peralihan ke energi bersih.

    “Bagaimana peran media lokal, ini saya lanjutkan ke teman-teman inilah petanya, kita mau memainkan apa, atau kita akan membawa sebuah misi, sharing information membangun public interest. Kalau teman-teman punya keyakinan tidak pragmatis ya teman-teman punya peran di transisi energi,” tambahnya.

    Local Media Community 2025.

    CEO Suara.com, Suwarjono, menegaskan bahwa peran media lokal tidak hanya terbatas pada isu politik atau sosial, tetapi juga harus berkontribusi dalam menyuarakan isu-isu keberlanjutan seperti transisi energi.

    “Membahas media lokal di Jakarta itu tidak menarik, membahas di daerah, di provinsi, di Indonesia Barat, Indonesia Tengah dan Indonesia Timur lebih menarik,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

    Dalam LMC 2025, dibahas berbagai strategi agar media lokal bisa lebih aktif dalam meliput dan menyebarkan informasi terkait transisi energi, terutama dalam konteks lokal. Media di berbagai daerah memiliki kedekatan dengan masyarakat, sehingga dapat menyajikan berita yang lebih relevan dan berdampak langsung bagi komunitas setempat.

    Untuk memperkuat peran media lokal dalam isu transisi energi, LMC 2025 menghadirkan beberapa inisiatif inovatif, di antaranya pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam media local.

    Teknologi AI mulai digunakan untuk meningkatkan efisiensi pemberitaan di media lokal. Beritajatim.com dan Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) telah mengujicobakan AI dalam penyusunan berita.

    “AI yang digunakan untuk media lokal sudah diujicoba. Petunjuk dan teknisnya sudah dibuat Beritajatim dan ISTTS Surabaya dan tadi pagi saya mendapat laporan semua berita terpopuler menggunakan AI. Hasilnya jauh lebih bagus mengemas tema judul,” kata Suwarjono.

    LMC 2025 juga memperkenalkan Media Innovation Grant, sebuah program yang bertujuan untuk membantu media lokal mengembangkan model bisnis yang lebih mandiri dan tidak bergantung pada iklan pemerintah daerah.

    Tak hanya itu, LMC juga mendorong liputan transisi rnergi yang Llebih komprehensif. Media lokal didorong untuk lebih aktif dalam meliput kebijakan dan implementasi transisi energi di daerah masing-masing. Dengan liputan yang lebih luas, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya perubahan menuju energi berkelanjutan.

    LMC 2025 menjadi momentum bagi media lokal untuk memperluas perannya dalam mendukung transisi energi. Dengan strategi inovatif, pemanfaatan teknologi AI, dan kolaborasi dalam Media Innovation Grant, diharapkan media lokal dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam edukasi masyarakat tentang keberlanjutan energi di Indonesia. [beq]

  • Jalur Sarangan Lumpuh Sementara, BPBD Evakuasi Pohon Tumbang dalam 1,5 Jam

    Jalur Sarangan Lumpuh Sementara, BPBD Evakuasi Pohon Tumbang dalam 1,5 Jam

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang akibat angin kencang menghalangi akses Jalan Raya Sarangan jalur lama, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Selasa (04/02) pagi. Kejadian ini dilaporkan oleh Polsek Plaosan melalui call center BPBD Kabupaten Magetan pada pukul 07.30 WIB.

    Merespons laporan tersebut, tim TRC-PB yang sedang piket di posko segera bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan. BPBD Kabupaten Magetan, bekerja sama dengan TNI/Polri, Perhutani, dan masyarakat setempat, menggunakan chainsaw serta alat manual untuk mengevakuasi pohon tumbang tersebut.

    “Proses pembersihan pohon tumbang berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar 1,5 jam. Pada pukul 09.00 WIB, akses jalan yang sempat tertutup telah kembali normal dan dapat dilalui oleh pengguna jalan tanpa hambatan,” terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi.

    BPBD Kabupaten Magetan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana serupa. “Agar lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah jika terjadi hujan disertai angin dan petir, hindari berteduh di bawah pohon, pelankan kecepatan berkendara saat cuaca buruk berlangsung, dan pastikan peralatan elektronik aman dari risiko sambaran petir,” kata pihak BPBD dalam keterangannya.

    Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terhadap peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur pada 3-6 Februari 2025. Berdasarkan analisis pola angin gradien 3.000 kaki, BMKG mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia sebelah Australia, yang berpotensi menyebabkan peningkatan kecepatan angin secara signifikan di wilayah Jawa Timur.

    Saat ini, angin di Jawa Timur bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan mencapai 30 knot (54 km/jam). BMKG juga mengingatkan bahwa peningkatan kecepatan angin ini dapat berdampak pada tinggi gelombang di perairan Jawa Timur.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. “Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” ujar BMKG.

    Masyarakat dapat terus memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di situs stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ serta memperoleh informasi peringatan dini melalui stamet-juanda.bmkg.go.id atau media sosial @infobmkgjuanda. Layanan informasi BMKG Juanda juga dapat diakses melalui telepon 24 jam di (031) 8668989 atau WhatsApp 0895800300011. [aje]

  • Dua Kasus Dalam 3 Hari, Jombang Kembali Dikejutkan Temuan Bayi Dibuang

    Dua Kasus Dalam 3 Hari, Jombang Kembali Dikejutkan Temuan Bayi Dibuang

    Jombang (beritajatim.com) – Jombang seakan menjadi surga bagi para pembuang bayi. Betapa tidak, pada Minggu (2/2/2025) warga menemukan bayi di ember kamar mandi sebuah warung kosong Desa Jatipelem Kecamatan Diwek.

    Kini, hal serupa terjadi lagi di Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam, Selasa (4/2/2025). Praktis, dalam tiga hari ini ada dua bayi yang dibuang di wilayah hukum Jombang, meski berbeda kecamatan.

    Sosok bayi laki-laki yang masih merah ditemukan di desa tersebut. Bayi ini dibebat menggunakan kain panjang lalu dimasukkan ke dalam kardus. Penemuan ini terjadi sekitar pukul 06.00 WIB oleh warga setempat.

    Kapolsek Wonosalam AKP Darul Huda membenarkan adanya temuan bayi tersebut. Dia menjelaskan, penemuan berawal ketika salah seorang warga hendak berbelanja kebutuhan sehari-hari. Tanpa sengaja, warga melihat kardus dengan ikatan tali plastik warna kuning di bahu jalan.

    Karena curiga, warga menghampiri kardus misterius itu. Setelah dibuka, ternyata berisi bayi merah terbungkus kain hijau. “Akhirnya temuan tersebut dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan kepada kami. Saat ini bayi berada di Puskesmas Wonosalam untuk perawatan,” kata Darul menjelaskan.

    Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah warga yang menjadi saksi. Langkah ini dilakukan untuk mengungkap siapa orang yang tega membuang bayi merah di tepi jalan. Polisi juga telah memasang police line di lokasi penemuan. [suf]