Category: Beritajatim.com Regional

  • Sidak Polres Blitar: Stok LPG 3 Kg Aman, Masyarakat Diminta Tidak Panik

    Sidak Polres Blitar: Stok LPG 3 Kg Aman, Masyarakat Diminta Tidak Panik

    Blitar (beritajatim.com) – Untuk memastikan ketersediaan stok gas LPG 3 kilogram tetap aman, Polres Blitar bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar dan Pertamina melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pangkalan dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Bence Garum, Rabu (5/2/2025). Sidak ini bertujuan untuk menepis keresahan masyarakat terkait isu kelangkaan gas melon.

    Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman memimpin sidak ini, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar serta pejabat Pertamina Kediri. Dalam kesempatan tersebut, ia meninjau langsung proses pengisian dan pendistribusian tabung LPG 3 kg ke sejumlah pangkalan.

    Menurut Kapolres Blitar, sidak ini dilakukan menyusul kekhawatiran warga terkait ketersediaan gas LPG bersubsidi. Namun, dari hasil inspeksi, ia memastikan bahwa pasokan dalam kondisi aman. “Tapi ternyata kondisinya aman dan tidak ada kelangkaan seperti yang ditakutkan masyarakat,” ujarnya.

    Selain memantau stok di SPBE, Kapolres juga melakukan interaksi langsung dengan masyarakat, khususnya pengguna tabung LPG 3 kg. Dari hasil dialog tersebut, harga di pasaran terpantau stabil di kisaran Rp19.000 hingga Rp20.000 per tabung.

    “Jadi harga untuk eceran adalah sebesar 19 ribu sampai 20 ribu rupiah. Tapi rata-rata 19 ribu. Tadi pedagang makanan yang saya tanya katanya masih bisa mendapat gas ini. Pasokan lancar,” jelasnya.

    Kapolres Blitar mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tidak melakukan aksi penimbunan, mengingat stok LPG 3 kg tetap terjamin, bahkan menjelang bulan Ramadan. “Insyaallah aman stoknya, bahkan untuk jelang Ramadhan nanti, dipastikan tidak akan ada kelangkaan,” tandasnya.

    Sebagai langkah antisipasi, Polres Blitar akan terus melakukan sidak secara berkala di dua lokasi SPBE di Kabupaten Blitar, yakni di Kademangan dan Garum. “Jadi nanti kita lakukan sidak secara berkala di dua SPBE Kabupaten Blitar. Ada di Kademangan dan di Garum,” tutupnya. [owi/suf]

  • Pohon Jati Tumbang Timpa Kafe di Ngawi, Detik-detik Bangunan Roboh Terekam CCTV

    Pohon Jati Tumbang Timpa Kafe di Ngawi, Detik-detik Bangunan Roboh Terekam CCTV

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di kafe Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi, Rabu, 5 Februari 2025, sekitar pukul 12.30 WIB. Pohon jati besar tumbang akibat angin kencang dan menimpa bangunan kafe, menyebabkan sebagian besar strukturnya roboh. Kejadian ini sempat terekam kamera CCTV dan menunjukkan momen dramatis saat pengunjung berlarian menyelamatkan diri.

    Dalam rekaman CCTV, beberapa pengunjung tampak panik setelah mendengar suara retakan dari arah pohon jati yang berada di samping kafe. Detik berikutnya, pohon tersebut tumbang dan menimpa bangunan kafe. Pengunjung serta karyawan segera memastikan tidak ada korban jiwa yang terjebak di bawah reruntuhan.

    Pemilik kafe, Putri Ayu Ganesti, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi dalam kondisi cuaca cerah tanpa hujan, meskipun angin bertiup sangat kencang.

    “Angin puting beliung sekitar 15 menit, terus ada suara retakan, pohon tumbang timpa atap kafe. Pengunjung panik berlarian, padahal tidak ada hujan, tapi angin kencang sekali,” ujar Putri Ayu.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, pemilik kafe mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta akibat kerusakan bangunan. Setelah dilakukan pembersihan dan perbaikan, kafe tersebut kini telah kembali beroperasi seperti biasa. [fiq/suf]

  • Dua Truk ‘Adu Banteng’ di Bangkalan, Pengemudi Alami Luka-Luka

    Dua Truk ‘Adu Banteng’ di Bangkalan, Pengemudi Alami Luka-Luka

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, pada Rabu (5/2/2025). Dua truk terlibat tabrakan frontal atau adu banteng, menyebabkan kedua pengemudinya mengalami luka-luka.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto, menjelaskan bahwa kecelakaan bermula ketika truk bermuatan cabai dengan nomor polisi M-8086-UP yang dikemudikan Moh Taufik Hidayat (41), warga Kabupaten Pamekasan, melaju dari arah timur ke barat.

    “Lalu truk cabe itu mendahului kendaraan yang ada di depannya,” terang AKP Diyon Fitrianto, Rabu (5/2/2025).

    Namun, saat melakukan manuver tersebut, dari arah berlawanan datang truk Fuso bermuatan bata ringan dengan nomor polisi N-9906-UV yang dikendarai Adimas Bayu (25), warga Kabupaten Pasuruan. Akibatnya, kedua truk bertabrakan secara frontal.

    “Keduanya saling bertabrakan hingga dua kendaraan mengalami ringsek pada bagian depannya,” imbuhnya.

    Akibat kejadian ini, kedua pengemudi mengalami luka-luka dan langsung dievakuasi ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk mendapatkan perawatan medis. “Dua korban sudah dievakuasi ke rumah sakit,” pungkasnya. [sar/suf]

  • Stok Elpiji 3Kg di Surabaya Masih Langka, Pengecer Kebingungan

    Stok Elpiji 3Kg di Surabaya Masih Langka, Pengecer Kebingungan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pengecer gas elpiji 3 kilogram di Surabaya kebingungan dengan perubahan aturan penjualan gas subsidi yang terjadi terus-menerus, sementara kelangkaan tabung gas hijau melon itu masih terjadi dan menjadi masalah, Rabu (5/1/2025).

    Mulai awal Februari 2025, pemerintah melarang penjualan gas elpiji subsidi 3 kg di pengecer dan masyarakat hanya dapat membelinya di pangkalan resmi Pertamina sesuai HET, sehingga megakibatkan antrean panjang pembeli di tempat pangkalan.

    Kebijakan tersebut kemudian ditolak oleh banyak pihak, dan untuk mengubah aturan baru tersebut; pemerintah melalui Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia berencana akan mengalihkan pengecer elpiji 3 kg, ke status yang ia sebut sub-pangkalan.

    Dan selain itu, pihak sub-pangkalan akan dibekali aplikasi yang bernama MerchantApps Pangkalan Pertamina.

    Menanggapi hal itu, salah seorang pengecer elpiji 3 kg di Jalan Ngagel Madya Baru, Ahmad Bashori (30 tahun) mengatakan, masih bingung peraturan mana yang harus ia ikuti. Kata dia, gas elpiji 3 kg di toko kelontong miliknya saja langka dan selalu kehabisan stok.

    “Ya bingung, masih belum tahu seperti apa. Tapi senangnya itu sekarang sudah tidak dilarang lagi kita untuk jualan. Soalnya warga sini juga banyak yang cari elpiji 3 kg,” kata Ahmad Bashori ditemui beritajatim.com, Rabu (5/2/2025).

    Ahmad Bashori juga menyampaikan, kalau pihak agen dan pangkalan sampai hari ini belum dapat mengirim stok elpiji 3 kg sesuai permintaan, dan hanya mengirim separuh dari jumlah pengiriman normal.

    “Sekarang ada tapi memang stoknya gak banyak, belum normal seperti hari hari biasanya,” ujarnya.

    Hal yang sama juga dirasakan oleh Sumiati (36) pengecer dari Warung Madura di Jalan Juwingan, Surabaya. Dia khawatir, kalau dengan aturan baru itu ia tidak mengikutinya dan hanya menyusahkan dirinya.

    “Saya gak paham caranya kalau teknologi seperti itu. Pegang handphone (hp) saja jarang. Kemarin memang sepat distop pengirimannya, tapi hari ini mulai dikirim lagi gas elpiji 3 kg, tapi separuh dari pesanan,” jelasnya.

    Dari situ, pengecer berharap mereka bisa kembali menjual elpiji 3 kg seperti sedia kala, dengan stok pengiriman yang normal dan aturan yang mudah.

    “Ya pengen kayak dulu aja, seperti biasanya bisa jual gas elpiji 3 kg. Kalau aturannya berubah saya takut gak bisa jualan, dan kehilangan pelanggan,” ucap dia. (rma/ted)

  • Begini Kondisi Jasad Korban Tenggelam di Bengawan Solo turut Desa Kanor Bojonegoro Setelah 15 Hari

    Begini Kondisi Jasad Korban Tenggelam di Bengawan Solo turut Desa Kanor Bojonegoro Setelah 15 Hari

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jasad Tasam bin Sarim (67), warga Dusun Kanor, Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, yang hilang setelah terseret arus Sungai Bengawan Solo pada 21 Januari 2025, akhirnya ditemukan pada Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 09.15 WIB.

    Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi terapung dan telah mengalami pembusukan.

    Menurut Kapolsek Kanor, AKP Slamet Hariyanto, korban sebelumnya dilaporkan hilang saat mencari kayu hanyut di Sungai Bengawan Solo pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.15 WIB.

    Saat itu, korban terlihat melambaikan tangan dan tersangkut di tumpukan kayu sebelum akhirnya tenggelam terseret arus. Upaya warga untuk menolong dengan melempar tali jangkar tidak berhasil.

    Jasad korban ditemukan oleh warga yang sedang mencari pasir tradisional di sekitar Sungai Bengawan Solo, tepatnya di sebelah selatan Jembatan Kare, Desa Semambung, Kecamatan Kanor. Setelah diidentifikasi oleh keluarga, jasad tersebut dikonfirmasi sebagai Tasam bin Sarim.

    Ciri-ciri mayat yang ditemukan antara lain mengenakan kaos lengan panjang warna hijau dan celana pendek hitam, dengan kondisi tubuh yang sudah melepuh akibat pembusukan.

    Tim SAR/BPBD Kabupaten Bojonegoro bersama Polres Bojonegoro segera melakukan evakuasi dan membawa jasad ke RSUD Bojonegoro untuk pemeriksaan visum luar. Hasil pemeriksaan medis menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

    “Setelah proses identifikasi selesai, jasad diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” pungkas Kapolsek Kanor, AKP Slamet. [lus/ted]

  • Update! Dampak Banjir Bandang Wonoboyo Bondowoso: 113 Rumah Rusak

    Update! Dampak Banjir Bandang Wonoboyo Bondowoso: 113 Rumah Rusak

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso bergerak cepat dalam menangani dampak banjir dan tanah longsor yang melanda Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, pada Senin (3/2/2025) dan Selasa (4/2/2025) sore.

    Banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan luapan air masuk ke permukiman warga serta menutup akses jalan akibat longsor.

    Plh Sekretaris Daerah Bondowoso, Haeriyah Yuliati, memastikan bahwa Pemkab telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk percepatan penanganan bencana ini.

    “Kami telah menurunkan tim dari berbagai instansi untuk melakukan penanganan di lapangan, termasuk evakuasi warga, distribusi bantuan, serta pembersihan material longsor yang menutup akses jalan,” ujar Haeriyah kepada BeritaJatim.com, Rabu (5/2/2025) di lokasi.

    Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengungkapkan bahwa banjir dan longsor ini berdampak pada 113 rumah warga, lima musholla, serta merusak enam titik plengsengan.

    Selain itu, sekitar 50 hektare area persawahan terendam banjir, dan aspal jalan desa sepanjang 500 meter mengalami kerusakan.

    “Akses jalan dari Desa Leprak ke Desa Wonoboyo terputus, sehingga kendaraan roda empat tidak dapat melintas. Kami juga mengevakuasi 15 ekor sapi ke tempat yang lebih aman,” jelas Sigit.

    BPBD Bondowoso bersama TNI, Polri, dan relawan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak bencana.

    Petugas BPBD Bondowoso membersihkan sisa material banjir bandang di Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Rabu (5/2/2025). (Pusdalops BPBD Bondowoso)

    Sejak hari pertama, tim melakukan asesmen di lokasi, membantu warga membersihkan rumah dari material lumpur, serta membangun tembok penahan air sementara di Tangkis Gunung Putri, yang menjadi salah satu titik utama masuknya air ke permukiman.

    “Kami juga mendirikan Posko Tanggap Darurat dan Dapur Umum di rumah Kepala Desa Wonoboyo untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi,” tambahnya.

    Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso turut serta dalam penanganan bencana dengan mendistribusikan bantuan logistik bagi warga terdampak.

    Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah, menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi.

    “Kami menyalurkan bantuan berupa makanan, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya untuk warga terdampak. Selain itu, kami juga menyiapkan pendampingan psikososial bagi korban yang mengalami trauma akibat bencana ini,” ujar Anisatul.

    Menurutnya, kebutuhan mendesak saat ini meliputi tambahan logistik, alat berat untuk membersihkan material longsor, serta perbaikan sementara jalan desa yang rusak.

    Pemkab Bondowoso berencana melaksanakan kerja bakti massal untuk percepatan pemulihan pasca-banjir di Desa Wonoboyo, Rabu (5/2/2024) pagi.

    Selain itu, BPBD tengah menyiapkan Surat Pernyataan Bencana Alam dan Surat Keputusan Tanggap Darurat guna memudahkan koordinasi bantuan dari berbagai pihak. (awi/ted)

  • Buntut Insiden Trenggalek, Polres Bondowoso dan IPSI Sepakati 7 Komitmen Perdamaian

    Buntut Insiden Trenggalek, Polres Bondowoso dan IPSI Sepakati 7 Komitmen Perdamaian

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pasca insiden pengrusakan yang melibatkan perguruan silat di Kabupaten Trenggalek pada akhir pekan lalu, Polres Bondowoso menggelar pertemuan dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) serta pimpinan dan pengurus perguruan silat se-Bondowoso.

    Pertemuan yang berlangsung di Aula Polres Bondowoso pada Rabu (5/2/2025) pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh perguruan silat di wilayah Bondowoso, Kepala Bakesbangpol, serta para pejabat utama Polres Bondowoso.

    Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menegaskan pentingnya peran perguruan pencak silat dalam menciptakan situasi yang aman dan damai di tengah masyarakat.

    Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga persaudaraan serta menghindari konflik yang dapat berujung pada tindak pidana, seperti pengeroyokan, perusakan, maupun provokasi antaranggota perguruan silat.

    “Komitmen ini adalah wujud kebersamaan untuk menjadikan perguruan pencak silat sebagai garda terdepan dalam menjaga perdamaian, bukan sumber konflik,” ujar Kapolres.

    Selain itu, Kapolres menegaskan bahwa jika terjadi pelanggaran hukum yang melibatkan anggota perguruan, penanganannya akan diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Hal ini bertujuan untuk menghindari aksi balas dendam dan tindakan main hakim sendiri.

    “Kami tegaskan, percayakan penanganan hukum kepada kami. Tidak perlu ada aksi balas dendam atau tindakan main hakim sendiri. Kami akan bekerja secara profesional dan transparan untuk menuntaskan setiap pelanggaran hukum,” tegasnya.

    Dalam pertemuan ini, para tokoh perguruan silat menyambut baik langkah yang diambil oleh Polres Bondowoso. Sebagai bentuk komitmen bersama, mereka menandatangani surat kesepakatan yang berisi tujuh poin penting guna menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban di Kabupaten Bondowoso.

    Adapun isi kesepakatan tersebut antara lain:

    1. Berperan aktif dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan ketentraman di Bondowoso.
    2. Menjadi panutan serta memberikan suri teladan yang baik bagi masyarakat.
    3. Tidak mudah terpengaruh berita hoaks yang bersifat provokatif dan selalu mengklarifikasi informasi yang melibatkan perguruan silat guna menghindari kesalahpahaman.
    4. Tidak menggunakan atribut atau pakaian yang bersifat rasis atau menyinggung perguruan lain.
    5. Tidak melakukan tindak pidana seperti penganiayaan, pengeroyokan, dan perusakan terhadap anggota perguruan lain.
    6. Tidak melakukan perusakan terhadap simbol-simbol perguruan pencak silat, serta siap memperbaiki bersama jika terjadi pengrusakan.
    7. Dalam setiap kegiatan perguruan silat, wajib memastikan keamanan internal, tidak melakukan konvoi dengan knalpot brong, tidak membawa benda berbahaya, serta menghindari konsumsi miras dan narkoba.

    Kapolres Bondowoso berharap kesepakatan ini menjadi titik awal harmonisasi antar perguruan silat di Bondowoso dan dapat mencegah konflik serupa di masa mendatang.

    Sementara itu, Ketua IPSI Bondowoso, Sunargi menegaskan bahwa perdamaian adalah tanggung jawab bersama.

    “Kami akan menyampaikan komitmen ini kepada seluruh anggota perguruan agar tidak ada lagi kejadian yang mencoreng nama baik pencak silat,” ujarnya.

    Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan perguruan silat di Bondowoso semakin solid dalam menjaga keamanan dan kedamaian serta menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan di tengah masyarakat. (awi/ted)

  • Sidang Putusan Gugatan Pilwali Blitar Dibacakan Hari Ini, Catat Jamnya

    Sidang Putusan Gugatan Pilwali Blitar Dibacakan Hari Ini, Catat Jamnya

    Blitar (beritajatim.com) – Sidang putusan gugatan sengketa hasil Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Blitar akan dibacakan Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Rabu (5/02/2025).

    Informasi yang diperoleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, sidang putusan ini akan dibacakan pada pukul 19.30 WIB.

    Sidang putusan ini pun akan disiarkan secara langsung di akun YouTube Mahkamah Konstitusi (MK). Masyarakat Kota Blitar pun bisa melihat langsung sidang putusan tersebut.

    “Untuk Sidang Putusan Pendahuluan akan dilakukan Hari Rabu, 5 Februari 2024 pkl. 19.30 WIB di Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta,” ungkap Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya, Rabu (5/02/2025).

    Nasib Syauqul Muhibbin sebagai Wali Kota Blitar bakal ditentukan pada hari Rabu 5 Februari 2025 mendatang. Pasalnya pada 5 Februari 2025 mendatang, Mahkamah Konstitusi (MK) bakal mengumumkan hasil gugatan sengketa hasil Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Blitar 2024 kemarin, dimana Mas Ibin (sapaan Syauqul Muhibbin) keluar sebagai pemenangnya.

    Gugatan sengketa hasil Pilwali Blitar ini diajukan oleh rival dari Mas Ibin yakni Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro. Dalam gugatannya tim advokasi Bambang-Bayu meminta agar Mas Ibin-Elim didiskualifikasi karena dituduh melakukan politik uang semasa tenang Pilwali Blitar.

    Gugatan itu pun sudah disidang oleh MK sebanyak 2 kali. Nasib Ibin-Elim menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Blitar pun akan ditentukan hari ini.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar yakin bahwa gugatan sengketa hasil Pilkada yang diajukan oleh Pasangan Bambang-Bayu bakal ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK). KPU Kota Blitar berkeyakinan bahwa MK bakal tidak mengabulkan tuntutan yang diajukan Bambang-Bayu.

    “KPU Kota Blitar yakin yang mulia hakim MK akan menolak seluruh permohonan,” ungkap Rangga Bisma Aditya, Ketua KPU Kota Blitar, Senin (3/02/2025).

    Keyakinan KPU Kota Blitar ini bukan tanpa sebab. Pasalnya dalam proses tahapan hingga pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Blitar, KPU mengaku telah menjalankan semua prosedur dan aturan.

    KPU Kota Blitar pun menegaskan bahwa semua keputusan terkait Pilwali sudah sesuai dengan regulasi yang ada. Hal itulah yang membuat KPU Kota Blitar yakin bahwa gugatan yang diajukan Bambang-Bayu bakal ditolak MK.

    “Kami telah melakukan seluruh tahapan sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang ada,” imbuhnya. (owi/ted)

  • Misteri Jasad Mengapung di Bengawan Solo, Terungkap Setelah 15 Hari Hilang

    Misteri Jasad Mengapung di Bengawan Solo, Terungkap Setelah 15 Hari Hilang

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jasad seorang lelaki ditemukan mengapung di aliran sungai Bengawan Solo turut sekitar jembatan Kanor-Rengel (Kare) Desa Semambung Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Jasad tersebut ternyata adalah seorang warga yang telah 15 hari dinyatakan hilang.

    Warga yang mengetahui jasad tersebut kemudian langsung melaporkan ke pemerintah desa setempat dan diteruskan ke BPBD Bojonegoro. Tim Basarnas bersama BPBD Bojonegoro kemudian melakukan evaluasi jasad lelaki itu.

    “Setelah dievakuasi, atas persetujuan keluarga jasad kemudian dibawa ke RSUD Bojonegoro untuk divisum,” ujar Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Bojonegoro Agus Purnomo.

    Temuan jasad lelaki di sekitar jembatan kare tersebut diduga merupakan korban terseret arus dan tenggelam di Sungai Bengawan Solo atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB yang belum ditemukan.

    Korban diketahui saat itu sedang mencari kayu dengan menggunakan jangkar. Ia menempatkan jangkar atau gantol dari tepi sungai. Setelah menyantol kayu ia menariknya ke tepian. Namun, saat itu kondisi sungai terpanjang di Pulau Jawa itu sedang banjir.

    Korban diduga terseret karena tidak kuat menarik kayu yang dia dapat ke tepi sungai. Setelah dilaporkan hilang, korban kemudian dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan. Namun selama 7 hari pencarian korban tidak berhasil ditemukan. [lus/aje]

  • Tragedi Jalan Joyoboyo Hari Ini, Lansia Tewas Tertabrak Bus Suroboyo

    Tragedi Jalan Joyoboyo Hari Ini, Lansia Tewas Tertabrak Bus Suroboyo

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Jalan Joyoboyo, Wonokromo, yang melibatkan pejalan kaki Edy Kuncoro (60). Lansia asal Waringin Kedurus ini ditemukan tewas setelah tertabrak Suroboyo Bus saat tengah menyeberang jalan pada Rabu, 5 Februari 2025, sekitar pukul 05.45 pagi.

    Peristiwa ini langsung menarik perhatian warga dan pengendara yang melintas. Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian, saat petugas tiba untuk melakukan pemeriksaan.

    “Benar, ada laka lantas yang menyebabkan korban MD (meninggal dunia). Namun terkait laka lantas tersebut dapat koordinasi dengan kanitlantas,” ujar Kanitreskrim Polsek Wonokromo, Ipda M Zahari, mengkonfirmasi kejadian tersebut.

    Menurut informasi yang diperoleh dari BPBD Surabaya, bus yang terlibat dalam kecelakaan ini dikemudikan oleh Jagad Duto Prasetyo (30), warga Kapas Gading Madya, Tambaksari. Saat kejadian, Jagad sedang mengendarai Suroboyo Bus dengan nomor polisi L 7354 UB.

    “Lalu ketika melintas di lokasi, bus milik Pemkot Surabaya tersebut menabrak tubuh Edy Kuncoro,” jelas sumber tersebut.

    Akibat tabrakan tersebut, Edy Kuncoro meninggal dunia seketika di tempat kejadian. Jenazahnya kemudian dievakuasi oleh petugas BPBD menuju RSUD dr Soetomo untuk keperluan identifikasi lebih lanjut.

    Sementara itu, pengemudi bus, Jagad Duto, telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Jagad Duto saat ini dilaporkan sedang menjalani pemeriksaan oleh Satlantas Polrestabes Surabaya. [asg/aje]