Category: Beritajatim.com Regional

  • Marcelo Gantung Sepatu dengan 31 Trofi

    Marcelo Gantung Sepatu dengan 31 Trofi

    Rio de Janeiro (beritajatim.com) – “Selamanya bersyukur,” takarir singkat dalam video yang diunggah Marcelo Vieira malam ini di media sosialnya. Video berdurasi 1 menit 36 detik itu bukan video biasa. Melainkan video kaleidoskop kariernya selama 20 tahun terhitung sejak karier profesionalnya dimulai pada 2005.

    Ya, mantan bek kiri Real Madrid dan timnas Brasil itu resmi gantung sepatu di usia 36 tahun. Dia total mengoleksi 31 trofi. Rinciannya, 25 trofi bersama Real, 5 trofi bersama Fluminense, dan 1 trofi bersama Brasil.

    Koleksi trofinya itu sering membuat Marcelo disebut sebagai bek kiri terbaik sepanjang masa. Bahkan, legenda sekaligus kompatriotnya Roberto Carlos pernah menyebut Marcelo lebih baik darinya.

    Video tersebut berisikan perjalanan karier pemain bernama lengkap Marcelo Vieira da Silva Júnior itu sejak kali pertama promosi ke tim utama Fluminense. Hingga, tentu saja, yang paling fenomenal adalah bersama Los Merengues. Termasuk ketika hat-trick juara Liga Champions 2016-2018.

    Ketika memutuskan untuk kembali ke Fluminense dua tahun lalu, Marcelo menambah dua trofi lagi. Salah satunya adalah Copa Libertadores tahun lalu. Artinya, dia telah menamatkan sepak bola di level klub karena berhasil “mengawinkan” Liga Champions dan Copa Libertadores alias Liga Champions-nya Amerika Latin. (dio/kun)

  • Pemain Jaranan Gigit Telinga Penonton hingga Cuil di Banyuwangi

    Pemain Jaranan Gigit Telinga Penonton hingga Cuil di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Apa yang dilakukan pemain jaranan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, cukup mengagetkan. Perlakuan yang cukup membahayakan dilakukannya, seperti mengingatkan pada aksi petinju Mike Tyson kepada Evander Holyfield puluhan tahun silam.

    Dalam pertarungan tinju yang digelar tahun 1997 itu, Mike Tyson dengan brutal menggigit telinga Holyfield hingga mengalami sobek. Hal yang mirip dilakukan oleh pemain jaranan saat tampil di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (2/2/2025).

    Tim jaranan yang tampil saat itu adalah Budoyo Mberan Lor dari Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. Singkatnya, saat pertunjukan kesenian jaranan tengah digelar di Lingkungan Cungking, peristiwa mengejutkan terjadi.

    “Pada saat Kesenian Jaranan berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB, dua pemain jaranan mengejar salah satu penonton bernama nama Hollutfi (19), warga Desa Kecamatan Kabat,” kata Kapolsek Giri AKP Budi Mujiono, Kamis (6/2/2025).

    Korban Jaranan, Hollutfi (19), warga Kelurahan/Kecamatan Kabat, menjadi korban gigitan telinga oleh pemain jaranan.

    Saat itu, korban dipegang oleh pemain jaranan tersebut. Setelahnya, mereka menggigit telinga korban hingga ia mengerang kesakitan.

    “Saat itulah terjadi, telinga korban yang digigit oleh kedua pemain tersebut,” lanjut Budi.

    Setelah tergigit, korban selanjutnya diamankan oleh warga sekitar. Warga melihat telinga korban terluka hingga berdarah cukup banyak. Bahkan sebagian daun telinga cuil akibat digigit pemain jaranan.

    Warga sekitar sempat berupaya mengobati korban sebagai langkah pertolongan pertama. Namun karena korban terus mengerang kesakitan, akhirnya sang korban dilarikan ke RS Fatimah.

    “Korban sempat dibawa pulang. Tapi karena masih merasa sakit, terpaksa dibawa ke fasilitas kesehatan,” katanya.

    Budi menjelaskan, kondisi korban saat ini dapat dikatakan telah membaik. Namun telinganya masih dibalut dengan perban. Sementara potongan cuilan telinganya berada di RS Fatimah.

    Budi menjelaskan, hingga saat ini keluarga korban masih belum melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Pihak keluarga masih merundingkan hal tersebut bersama keluarga besar. [alr/but]

  • Seorang Ibu Melahirkan di Atas Truk di Jembatan Suramadu

    Seorang Ibu Melahirkan di Atas Truk di Jembatan Suramadu

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang ibu melahirkan di atas truk saat melintas di Jembatan Suramadu pada Kamis (6/2/2025) sekitar pukul 22.30 WIB. Beruntung, anggota Samapta Polres Bangkalan yang tengah berpatroli dengan sigap memberikan bantuan persalinan sehingga ibu dan bayinya selamat.

    Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa anggotanya secara rutin melakukan patroli di Jembatan Suramadu setiap malam.

    Saat sedang bertugas, mereka dipanggil oleh sopir truk yang berhenti tepat di bentang tengah jembatan. “Anggota kami setiap malam memang patroli di Suramadu,” terang Hendro.

    Saat dihampiri, petugas mendapati seorang ibu di dalam truk sedang melahirkan secara mandiri. Menyadari kondisi darurat tersebut, petugas segera menghubungi puskesmas terdekat untuk meminta bantuan medis.

    “Petugas langsung menghubungi puskesmas terdekat supaya segera datang untuk memberikan bantuan persalinan,” imbuhnya.

    Beruntung, proses persalinan berjalan lancar dan ibu beserta bayinya dalam kondisi sehat. Namun, kepolisian belum sempat mengidentifikasi ibu tersebut maupun sopir truk yang membantunya.

    “Anggota kami saat itu fokus penyelamatan sehingga data ibu tersebut belum kami dapatkan,” pungkas Hendro.

    Peristiwa ini menjadi sorotan karena menunjukkan kesiapsiagaan kepolisian dalam menangani situasi darurat, khususnya di kawasan Jembatan Suramadu yang menjadi jalur penting penghubung Madura dan Surabaya. [sar/suf]

  • Pemkab Lamongan Jalin Sinergi dengan Kejari untuk Cegah Penyalahgunaan Kewenangan

    Pemkab Lamongan Jalin Sinergi dengan Kejari untuk Cegah Penyalahgunaan Kewenangan

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan menjalin sinergi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan untuk mencegah terjadinya penyimpangan maupun penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan pemerintahan.

    Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dengan Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Lamongan, di Command Center Pemkab Lamongan, Kamis (6/2/2025).

    “Persoalan pembangunan semakin lama kedepan semakin kompleks. Dengan kompleknya keinganan tuntutan masyarakat, ditambah kemajuan peradapan kita harus seiring menghadapi perubahan zaman yang akan di hadapi dan terus beradaptasi menyiapkan perangkat-perangkat khususnya perangkat hukum yang harus kita kuatkan. Sehingga kedepan tidak ada permasalahan akibat kesalahan yang kita buat saat ini,” kata Yuhronur.

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menyampaikan, kemajuan teknolongi memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menyampaikan pesan ke stekholder.

    “Contohnya, beberapa waktu lalu di media sosial ada seorang anak membuat surat terbuka atau suara terbuka ke Presiden, Jaksa Agung, maupun Polri,” tuturnya.

    Menurut Pak Yes, keterbukaan media sosial menjadikan Pemkab Lamongan sebagai lembaga pemerintahan tidak luput juga dari gugatan maupun penggugat. Kejaksaan menjadi mitra untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mendampingi permasalahan pemerintahan.

    “Dengan keterbukaan informasi kita harus berupaya menghadapi situasi ini agar celah-celah hukum dalam pelaksaan pembangunan ini tidak ada, yang kemudian hari membuat kita kesulitan. Karena tindakan hukum kita kedepannya masih menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Pak Yes.

    Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lamongan, Rizal Edison, mengatakan adanya MoU menjadi payung hukum untuk Surat Kuasa Khusus (SKK). Di mana Pemkab Lamongan dapat memberikan SKK ke Kejaksaan Lamongan untuk membantu memberikan solusi dalam penyelesaian perdata dan tata usaha.

    “Kalau tidak ada surat ini (MoU) Datun tidak bisa jalan. Untuk SKK ini bapak ibu (Pemkab Lamongan) yang mengeluarkan, jadi Datun ini sifatnya pasif jadi akan memberikan saran kalau diminta. Dalam pelaksaannya, kami berharap adanya keterbukaan antara Pemkab Lamongan dengan kejaksaan untuk penyelesaian masalah,” ujarnya. (fak/ted)

  • Puskesmas Saradan Madiun Gelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 7 Desa

    Puskesmas Saradan Madiun Gelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 7 Desa

    Madiun (beritajatim.com) – Puskesmas Saradan mengadakan Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) pada Kamis (6/2/2025) pukul 10.00 WIB.

    Program ini merupakan bagian dari inisiatif kesehatan yang mendukung program Pemerintahan Prabowo – Gibran, dengan sasaran pasien dari tujuh desa di Kabupaten Madiun.

    Kepala Puskesmas Saradan, dr. Heri Setyana, menjelaskan bahwa desa-desa yang terlibat dalam program ini meliputi Desa Ngepeh, Bongsopotro, Sidorejo, Sugihwaras, Pajajaran, serta dua desa di perbatasan, yakni Desa Klangon (berbatasan dengan Bojonegoro) dan Desa Bandungan (berbatasan dengan Nganjuk).

    “Tentunya dari simulasi akan kami temukan kendala-kendala, sebagai bahan evaluasi, selama melayani pasien yang memanfaatkan PKG, bertepatan dengan hari ulang tahun ini,” ujar dr. Heri.

    Ia menambahkan bahwa layanan PKG menyasar seluruh kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia, dengan pelayanan utama berupa skrining dan edukasi kesehatan. “Skrining sesuai dengan kelompok usia atau siklus kehidupan tadi. Edukasinya juga sesuai dari hasil pemeriksaan sampai ke diagnosa ini,” tuturnya.

    Pemeriksaan ini berperan penting dalam deteksi dini penyakit, bahkan bagi masyarakat yang merasa sehat. “Karena dengan pemeriksaan lengkap akhirnya nanti ditemukan deteksi dini penyakit. Bahkan bisa jadi orangnya sehat atau sakit atau bahkan sudah komplikasi,” imbuh dr. Heri.

    Ia juga menekankan bahwa PKG bisa dimanfaatkan tanpa harus menunggu munculnya keluhan atau gejala penyakit. “Kalau pengobatan biasa, karena kaitannya dengan keluhan atau sakit itu. PKG bisa digunakan walaupun bukan orang sekitar Puskesmas Saradan,” pungkasnya.

    Di lokasi yang sama, dr. Viky Anindya, Dokter Umum Puskesmas Saradan, menjelaskan bahwa masyarakat harus mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile untuk mendapatkan tiket pemeriksaan. “Kalau tidak menggunakan tiket itu, pasien tidak memiliki catatan rekam medis. Kemudian setelah pasien memiliki tiket tersebut, akan ditempatkan di ruang-ruang sesuai usianya,” terangnya.

    Pemeriksaan dalam program PKG mencakup berbagai aspek kesehatan, mulai dari mata, telinga, mulut, status gizi, tinggi dan berat badan, tekanan darah, hingga pemeriksaan organ vital. “Harapan kami program ini dapat berkelanjutan, dan yang kedua masyarakat memiliki kesadaran untuk mau memeriksakan diri karena ini programnya sangat baik,” tambah dr. Viky.

    Salah satu pasien PKG, Yuniar, mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan ini. “Bisa dimanfaatkan cek kesehatan lengkap, apalagi bersamaan dengan Hari Ulang Tahun. Dicek lengkap tadi. Selama ini kan harus ada keluhan, dengan PKG tak perlu mengeluh baru diperiksa,” ungkapnya. (fat/ted)

  • Kopeka Desak Pemkot Surabaya Perbaiki Fasilitas Pejalan Kaki Usai Kecelakaan Maut

    Kopeka Desak Pemkot Surabaya Perbaiki Fasilitas Pejalan Kaki Usai Kecelakaan Maut

    Surabaya (beritajatim.com) – Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka) menyoroti insiden meninggalnya Edy Kuncoro (59) yang tertabrak Suroboyo Bus di simpang tiga Jalan Joyoboyo – Jalan Gunungsari pada Rabu (5/2/2025). Edy saat itu sedang berjalan kaki menyeberang jalan sekitar pukul 05.30 WIB.

    Koordinator Kopeka Kota Surabaya, Aditya Ikhsan, menegaskan bahwa seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lebih tanggap dalam menanggapi insiden tersebut dengan menyediakan fasilitas yang lebih ramah bagi pejalan kaki, seperti jalur penyeberangan dan rambu lalu lintas.

    “Saya pernah melihat, di sana memang tidak ada fasilitas penyebrangan yang memadai, sederhananya zebra cross tidak ada,” kata Aditya, Kamis (6/2/2025).

    Aditya mendorong pihak terkait untuk segera menyediakan fasilitas yang layak bagi pejalan kaki di Surabaya guna mencegah kejadian serupa yang berujung pada korban jiwa.

    Selain itu, Kopeka Surabaya juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk meningkatkan edukasi kepada pengemudi angkutan umum mengenai standar operasional yang baik serta melakukan mitigasi dengan menyediakan fasilitas penyeberangan yang merata di seluruh kota.

    “Pemerintah diharapkan gencar juga melakukan edukasi terkait hak dan kewajiban yang dimiliki oleh para pejalan kaki. Seperti pada tahun 2021 di Jakarta, ada kasus Transjakarta menabrak pejalan kaki. Setelah itu pemerintah langsung sigap melakukan penyediaan fasilitas dan edukasi, serta pengemudi yang lalai ditindak tegas,” ucapnya.

    Sebelumnya, kendaraan transportasi umum Suroboyo Bus L-7359-UB, yang dikemudikan oleh Jagad Duto Prasetyo pada Rabu (5/2/2025), menabrak Edy Kuncoro hingga tewas saat sedang menyeberang jalan.

    Kanit Gakkum Sat Lantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi akibat kurangnya konsentrasi pengemudi sehingga tidak menyadari adanya pejalan kaki yang melintas.

    “Kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga terjadi laka lantas dengan pejalan kaki yang berjalan menyeberang dari arah barat ke timur,” papar Iptu Suryadi, Rabu (5/2/2025) petang.

    Lebih lanjut, Suryadi menyebutkan bahwa sopir Suroboyo Bus masih dalam pemeriksaan intensif, namun hasil tes urine menunjukkan hasil negatif.

    “Iya, sampai sore hari ini masih dilakukan proses pemeriksaan terhadap sopir. Sudah dilakukan tes urine, hasilnya negatif,” ucap Suryadi. [ram/beq]

  • Butuh Rp12 Miliar untuk Rehab Sekolah Rusak di Pasuruan

    Butuh Rp12 Miliar untuk Rehab Sekolah Rusak di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kondisi sejumlah gedung sekolah di Kabupaten Pasuruan memprihatinkan. Banyak bangunan sekolah yang mengalami kerusakan akibat usia dan faktor alam. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan membutuhkan anggaran sebesar Rp12 miliar.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Tri Agus Budiharto, mengungkapkan bahwa dari hasil inventarisasi, terdapat sekitar 167 sekolah yang membutuhkan perbaikan. Kerusakan yang terjadi bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.

    “Sebagian besar sekolah yang rusak adalah sekolah dasar,” ujar Tri Agus. Ia menambahkan bahwa anggaran yang dialokasikan dari APBD dinilai belum mencukupi untuk memperbaiki seluruh sekolah yang rusak.

    “Dengan anggaran yang ada, kita hanya bisa memperbaiki sekitar 70 sekolah,” jelasnya.

    Salah satu sekolah yang kondisinya paling memprihatinkan adalah SDN Karangjati. Sekolah ini membutuhkan perbaikan besar-besaran karena kerusakan yang cukup parah.

    Tri Agus menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi sekolah-sekolah di Kabupaten Pasuruan. “Kami meminta pengawas dan kepala sekolah untuk melaporkan jika ada kerusakan baru,” tegasnya.

    Kondisi gedung sekolah yang tidak layak tentu akan berdampak pada kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, perbaikan gedung sekolah menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah.

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan diharapkan dapat mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk perbaikan gedung sekolah. Hal ini penting untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan siswa dalam belajar. (ada/kun)

  • Dishub Surabaya Tunggu Hasil BAP Sebelum Sanksi Sopir Suroboyo Bus

    Dishub Surabaya Tunggu Hasil BAP Sebelum Sanksi Sopir Suroboyo Bus

    Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya belum menjatuhkan sanksi kepada sopir Suroboyo Bus L-7359-UB terkait kecelakaan yang menewaskan seorang pejalan kaki di simpang tiga Jalan Joyoboyo – Jalan Gunungsari pada Rabu (5/2/2025).

    Kepala Pengelolaan Transportasi Umum Dishub Kota Surabaya, Eni Fajarsari, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari kepolisian sebelum mengambil keputusan terkait sanksi.

    “Untuk tindakan lebih lanjut kami akan menunggu hasil BAP, yang (hingga saat ini) masih dilakukan pihak kepolisian,” terang Eni Fajarsari, Kamis (6/2/2025).

    Eni menegaskan bahwa Dishub Surabaya secara rutin melakukan evaluasi kinerja, terutama setiap kali terjadi insiden yang melibatkan transportasi umum.

    “Kami selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja dan setiap kejadian yang ada,” jelasnya.

    Sebelumnya, sopir Suroboyo Bus L-7359-UB, Jagad Duto Prasetyo, terlibat kecelakaan yang menewaskan seorang pejalan kaki, Edy Kuncoro (59), yang sedang menyeberang jalan.

    Kanit Gakkum Sat Lantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi akibat kurangnya konsentrasi dari pengemudi bus sehingga tidak melihat adanya pejalan kaki yang melintas.

    “Kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga terjadi laka lantas dengan pejalan kaki yang berjalan menyeberang dari arah barat ke timur,” papar Iptu Suryadi, Rabu (5/2/2025) petang.

    Suryadi menambahkan bahwa sopir Suroboyo Bus masih dalam proses pemeriksaan intensif. Selain itu, hasil tes urine yang telah dilakukan menunjukkan hasil negatif.

    “Iya, sampai sore hari ini masih dilakukan proses pemeriksaan terhadap sopir. Sudah dilakukan tes urine, hasilnya negatif,” ucap Suryadi. [ram/beq]

  • Yuhronur-Dirham Resmi Bupati dan Wabup Lamongan Terpilih, Siap Jalankan Janji Politik

    Yuhronur-Dirham Resmi Bupati dan Wabup Lamongan Terpilih, Siap Jalankan Janji Politik

    Lamongan (beritajatim.com) – Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Lamongan terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara, langsung bersiap merealisasikan janji politik mereka. Setelah penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (5/2/2025) malam, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lamongan menggelar Rapat Paripurna, Kamis (6/2/2025), dengan agenda pengusulan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Lamongan periode 2021-2025 serta pengumuman hasil penetapan pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada serentak 2024.

    Ketua DPRD Lamongan, Mukhammad Freddy Wahyudi, menegaskan bahwa setelah rapat paripurna, tahapan selanjutnya adalah pengusulan Bupati dan Wakil Bupati Lamongan terpilih ke Gubernur Jawa Timur.

    “Hari ini kita usulkan ke tingkat provinsi, agar pemerintahan bisa tetap jalan dengan segera. Kemudian dilanjutkan ke Mendagri untuk ditetapkan menjadi bupati dan dilantik pada tanggal 20 Februari 2025,” kata Freddy.

    Yuhronur Efendi mengaku tidak memiliki persiapan khusus menjelang pelantikan. Pria yang akrab disapa Pak Yes itu lebih memilih fokus dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai landasan program kerja periode keduanya sebagai Bupati Lamongan.

    “Saya akan segera membuat RPJMD. Dalam RPJMD itu nanti ada program-program yang menjadi prioritas kami yang kita sampaikan pada saat kampanye kemarin,” kata Pak Yes.

    Pada kesempatan yang sama, Pak Yes juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk partai-partai di luar koalisi, untuk bersatu membangun Lamongan yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

    “Setelah saya dan Mas Dirham dilantik menjadi bupati dan wabup periode 2025-2030, saya mengajak seluruh masyarakat untuk kembali bersama-sama lagi. Ubur-ubur ikan lele, mari kita melebur untuk Lamongan le,” ujarnya. [fak/beq]

  • Dua Jembatan di Probolinggo Putus Diterjang Banjir, Ratusan Warga Terisolir

    Dua Jembatan di Probolinggo Putus Diterjang Banjir, Ratusan Warga Terisolir

    Probolinggo (beritajatim.com) – Dua jembatan di Probolinggo putus akibat diterjang banjir bandang dipicu hujan deras pada Kamis (6/2/2024). Ratusan warga terisolir dan sejumlah rumah terendam banjir.

    Banjir paling parah terjadi di Kecamatan Kraksaan, Krejengan, Besuk, dan Gading. Air sungai yang meluap menggenangi permukiman warga dengan ketinggian hingga 50 centimeter.

    “Air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 22.00 WIB. Banjir ini sangat cepat, kami tidak sempat menyelamatkan banyak barang,” kata Tiyo, warga Kraksaan Wetan.

    Salah satu dampak terparah dari banjir ini adalah putusnya dua jembatan. Video jembatan yang hanyut akibat derasnya arus sungai sempat viral di media sosial. Putusnya jembatan ini menyebabkan akses warga terputus dan menghambat upaya evakuasi.

    Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Syarif, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen di lokasi terdampak. “Kami akan segera melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak,” ujarnya.

    Oemar juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. “Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, relawan, dan instansi terkait untuk penanganan darurat dan pemulihan pasca-bencana,” tambahnya.

    BPBD telah mendirikan posko bantuan untuk memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak. Selain itu, tim medis juga telah disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan.

    Pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk mengatasi dampak bencana ini dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat. [ada/beq]