Category: Beritajatim.com Regional

  • Kurun Waktu Sebulan, Dua Orang Meninggal dan Belasan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Pasuruan

    Kurun Waktu Sebulan, Dua Orang Meninggal dan Belasan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Peristiwa angin kencang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk di Pasuruan raya. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, angin kencang ini terjadi mulai dari 7-16 Februari 2025.

    Akibat angin kencang ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat puluhan pohon tumbang. Ada sekitar 19 kejadian pohon tumbang yang terjadi di Kabupaten Pasuruan dalam periode satu bulan terakhir.

    Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi mengungkapkan dari kejadian pohon tumbang ini terdapat dua korban yang tertimpa. Korban mengalami luka berat dan akhirnya meninggal dunia.

    “Untuk korban sendiri ada dua orang yang meninggal dunia karena tertimpa pohon. Beberapa lainnya dalam peristiwa ini mengakibatkan beberapa bangunan rusak,” jelas Sugeng, Jumat (7/2/2025).

    Sementara itu, data dari BMKG mengatakan bahwa cuaca ekstrem ini dapat memicu beberapa bencana. Diantaranya yakni seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es di berbagai wilayah.

    Kepala BMKG Juanda Surabaya, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa saat ini Jawa Timur tengah berada pada puncak musim hujan. Kondisi ini diperparah oleh aktifnya Monsun Asia serta fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Madden Julian Oscillation (MJO).

    “Kombinasi faktor ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat memicu banjir dan tanah longsor,” ujar Taufiq.

    Selain itu, angin kencang juga diprakirakan terjadi akibat pengaruh Siklon Tropis Taliah yang saat ini berada di Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

    Berdasarkan analisis angin gradien pada ketinggian 3.000 kaki, keberadaan Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia selatan Jawa Barat turut berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin di Jawa Timur. BMKG memantau bahwa siklon ini bergerak ke arah barat dan semakin menjauh dari wilayah Indonesia.

    Selisih tekanan udara yang cukup signifikan antara Asia (BBS 1022 mb) dan Australia (BBU 1004 mb) juga menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur.

    Selain itu, Monsun Asia yang aktif sejak Januari 2025 diprediksi masih berlangsung hingga Februari dengan intensitas lebih kuat dari kondisi normal.

    BMKG juga mencatat bahwa nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) pada periode 6–16 Februari 2025 diprakirakan cenderung netral hingga negatif, yang menunjukkan adanya tutupan awan signifikan di Jawa Timur.  [ada/aje]

  • Siapa di Balik Tambang Pasir Ilegal di Blitar?

    Siapa di Balik Tambang Pasir Ilegal di Blitar?

    Blitar (beritajatim.com) – Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Blitar Kota baru-baru ini menertibkan tambang pasir ilegal di aliran lahar Gunung Kelud. Dalam operasi ini, polisi menemukan sejumlah alat berat di lokasi tambang pasir.

    Dari keterangan polisi, alat berat tersebut sudah dalam kondisi rusak dan tidak beroperasi. Namun, yang menjadi sorotan adalah tidak adanya sanksi bagi para penambang liar. Para pelaku hanya diberikan imbauan untuk memindahkan alat berat yang biasa digunakan untuk mengeruk pasir.

    “Seperti yang kita lihat, tidak ada aktivitas pertambangan dengan alat berat. Alat berat yang ada ini, sudah lama sekali. Nanti kita cari siapa pemiliknya, dan kita minta untuk mengeluarkan dari lokasi tambang pasir ini,” kata Kanit Tipidter Satreskrim Polres Blitar Kota, Iptu Yuno Sukaito saat menggelar patroli usai melakukan penutupan tambang pasir, Kamis (6/2/2025).

    Penertiban tambang pasir ini memunculkan banyak pertanyaan. Mengapa tidak ada sanksi tegas? Mengapa penertiban baru dilakukan sekarang, padahal tambang pasir ilegal di kawasan ini telah beroperasi selama belasan tahun? Fakta bahwa tambang ini bebas beraktivitas selama bertahun-tahun menimbulkan dugaan ada pihak tertentu yang melindungi operasi ilegal ini.

    Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur pun mendesak agar tambang ilegal ini ditutup secara permanen, bukan hanya untuk sementara waktu. Walhi juga menuntut agar pelaku tambang dijatuhi sanksi sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.

    “Terkait penambangan ilegal jelas-jelas merupakan kejahatan serius yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pelaku yang melakukan aktivitas penambangan tanpa izin resmi dapat dijatuhi hukuman pidana hingga 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 miliar,” kata Wahyu Eka Setyawan, Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur, Selasa (4/2/2025).

    Desakan serupa datang dari kalangan mahasiswa. Mereka menuntut aparat kepolisian untuk bertindak tegas terhadap para pelaku tambang ilegal di Blitar.

    “Siapa saja yang terlibat dalam aktivitas tambang tersebut harus ditindak. Mereka harus diberikan efek jera sebagai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilakukan,” ujar Ketua PMII Blitar, M. Thoha Ma’ruf.

    Mahasiswa juga menekankan bahwa penutupan tambang ini tidak boleh hanya bersifat sementara. Mereka meminta kepolisian melakukan patroli berkala guna memastikan tambang ilegal ini tidak kembali beroperasi.

    “Harus ditertibkan, pasalnya dampaknya sangat buruk, belum lagi ada potensi konflik sosial antara perusahaan tambang dan masyarakat lokal karena ada kerusakan jalan. Terus ada potensi eksploitasi pekerja anak dan perbudakan,” tegasnya.

    Kini, masyarakat menanti langkah konkret dari aparat kepolisian. Apakah tambang ilegal ini benar-benar akan berhenti beroperasi untuk selamanya atau hanya akan kembali muncul setelah situasi mereda? [owi/beq]

  • Pameran Sejarah Lirboyo: Jejak Perjuangan dan Peradaban Pondok Pesantren Selama 115 Tahun

    Pameran Sejarah Lirboyo: Jejak Perjuangan dan Peradaban Pondok Pesantren Selama 115 Tahun

    Kediri (beritajatim.com) – Pondok Pesantren Lirboyo Kediri menggelar pameran sejarah sebagai bagian dari peringatan 115 tahun berdirinya pesantren tersebut. Acara ini menghadirkan berbagai koleksi bersejarah, termasuk foto-foto dokumentasi, pakaian ulama terdahulu, serta artefak perjuangan yang menjadi saksi perjalanan Lirboyo sejak didirikan.

    Ketua Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Agus H Adibus Soleh (Gus Adib), menegaskan bahwa berdirinya Lirboyo bukanlah sesuatu yang instan, melainkan melalui proses panjang yang penuh perjuangan.

    “Bahwa Lirboyo berdiri bukan seperti sulapan. Tetapi berdiri dengan merangkak. Bagaimana saat ini, dari pelan-pelan, dari refleksi pameran sejarah ini, di antaranya tentang sejarah Lirboyo yang sudah berusia 115 tahun dan Madrasah Hidayatul Mubtadiin yang dimulai tahun 1925 sekarang tetap masih bisa berdiri dan ini bisa menjadi refleksi dari semua hal tentang Lirboyo disajikan dalam pameran ini,” ungkapnya, pada Jumat (7/2/2025).

    Artefak masa lampau Ponpes Lirboyo.

    Pameran ini menampilkan berbagai peninggalan bersejarah, seperti imamah milik KH. Abdul Karim, pendiri Ponpes Lirboyo Kediri, pakaian KH Marzuki, serta pedang Kiai Mahrus Aly yang digunakan dalam perjuangan melawan penjajah dan PKI. Selain itu, dipamerkan pula absensi lama para santri dan stambuk sebagai data sejarah Pondok Pesantren Lirboyo.

    “Dalam dua peristiwa besar ini bahkan tiga, mulai dari kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan bahkan sampai pemberontakan G30/SPKI, Lirboyo dari para masyayikh dan santrinya memiliki kontribusi dalam menggagalkan pihak -pihak yang tidak ingin Indonesia itu merdeka,” tegas Gus Adib.

    Rangkaian Acara 115 Tahun Pondok Pesantren Lirboyo Kediri

    Sebagai bagian dari peringatan 115 tahun Pondok Pesantren Lirboyo dan Satu Abad Madrasah Hidayatul Mubtadiin (MHM), sejumlah kegiatan telah dijadwalkan:

    Pondok Pesantren Lirboyo Kediri menggelar pameran sejarah sebagai bagian dari peringatan 115 tahun berdirinya pesantren tersebut

    Khitan Massal – Rumah Sakit Lirboyo Kediri, 9 Januari 2025.

    Lirboyo Bersholawat – Lapangan Barat Aula Muktamar, 9 Januari 2025.

    Festival Rebana – Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 16 Januari 2025.

    Semaan Dzuriyah Putri – Maqbaroh Kasepuhan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 2 Februari 2025.

    1 Juta Khataman Al-Qur’an – Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 3 Februari 2025.

    Bazar Rakyat – Timur Gedung Yayasan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 4-6 Februari 2025.

    Perlombaan Hiburan – Lapangan Barat Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 5-6 Februari 2025.

    Munas V Himasal dan Munas II LIM – Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 7-8 Februari 2025.

    Reuni Tamatan – Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 7-8 Februari 2025.

    Tahlil Akbar – Maqbaroh Kasepuhan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 8 Februari 2025.

    Malam Puncak Haul Haflah Akhirussanah 115 Tahun Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Satu Abad MHM Lirboyo, dan Reuni Akbar VI – Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 8 Februari 2025.

    Pameran sejarah dan rangkaian acara ini menjadi momentum bagi santri, alumni, dan masyarakat luas untuk mengenang sekaligus memahami perjalanan panjang Pondok Pesantren Lirboyo dalam mencetak generasi berilmu dan berakhlak. [nm/aje]

  • Warga Banyuwangi Geger Tengah Malam: Panggil Damkar karena Ular, Ternyata Kain Serbet

    Warga Banyuwangi Geger Tengah Malam: Panggil Damkar karena Ular, Ternyata Kain Serbet

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Cerita unik datang dari warga bernama Satrio. Warga Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Banyuwangi heboh saat mengetahui ada benda asing di bawah lemari di dapur rumahnya pada Rabu (5/2/2025) malam.

    Dia mengira, benda asing tersebut adalah ular berbahaya yang bersarang dirumahnya. Dengan sigap, diq lekas menghubungi petugas pemadam kebakaran (damkar) Banyuwangi untuk meminta pertolongan.

    Satrio berharap, laporan kepada petugas damkar bisa mengevakuasi benda yang dikiranya ular tersebut sehingga rumahnya lebih aman. Saat menerima laporan dari warga, petugas damkar pun bergegas ke lokasi.

    Untuk mengatasi laporan dari tersebut, banyak empat personil rescue didatangkan ke lokasi. Personil tersebut merupakan anggota Damkar Banyuwangi yang biasa menangani evakuasi hewan berbahaya, termasuk ular.

    Anggota damkar datang membawa seluruh peralatan lengkap, seperti sarung tangan safety, senter, tongkat pengait, dan penjepit ular saar datang kerumah Satrio.

    “Tim tiba di rumah warga yang malapor sekitar pukul 23.12 WIB. Personil langsung melakukan evakuasi atas laporan warga,” kata Muammar Qadhafi selaku Humas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banyuwangi, Jumat (7/2/2025).

    Begitu sampai di rumah pelapor, petugas langsung menuju ke dapur dimana lokasi tersebut menjadi titik laporan yang diduga membahayakan. Mereka menilik lokasi dilaporkannya ada benda aneh yang dikira ular. Benda tersebut terlihat di bawah meja kayu yang bolong.

    Petugas sempat curiga ketika pertama kali melihat benda tersebut. Dari bentuk dan warnanya, mereka sanksi bahwa benda itu adalah ular.

    Qadhafi menjelaskan, petugas damkar kemudian mengambil benda tersebut. Di luar dugaan, benda itu ternyata hanya sebuah kain serbet berwarna biru donker dengan motif garis-garis putih yang selayaknya dimiliki para ibu rumah tangga.

    “Kain serbet itu lalu dilihatkan ke pemilik rumah. Untuk memastikan benda itu bukan ular sungguhan,” terang dia.

    Pihaknya menjelaskan, kejadian unik dan menarik seperti evakuasi kain serbet bukanlah hal yang pertama dialami petugas Damkar Banyuwangi. Namun, Qadhafi memastikan, petugas Damkar Banyuwangi akan selalu sigap membantu warga jika dibutuhkan.

    “Kami bersiaga 24 jam penuh untuk menerima laporan jika sewaktu-waktu adanya laporan kebakaran maupun penyelamatan dari warga,” pungkasnya. [alr/aje]

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat 7 Februari 2025, Malang Hujan Ringan?

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat 7 Februari 2025, Malang Hujan Ringan?

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang raya pada 7 Februari 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca hujan petir. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan ringan dan hujan petir” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca berawan terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan.

    Hari Sabtu (8/2/2025) dini hari cuaca cerah berawan dan hujan petir. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 20 – 28 derajat celcius. Pagi hari cuaca kembali berawan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Jumat (6/2/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan dan hujan ringan. Bululawang, Jabung, Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Karangploso, Lawang, Singosari cuaca hujan petir.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca hujan ringan sebagian lainnya berawan. Cuaca hujan petir terjadi di Kepanjen, Pakisaji, Wagir.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca berkabut terjadi di Pagelaran, Pakisaji, Lawang,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca cerah berawan dan hujan ringan. Cuaca udara kabut di Dampit, Dau, Ngantang, Jabung, Kasembon, Karangploso, Lawang, Singosari. Cerah berkabut di Ngantang, Poncokusumo, Pujon.

    Dini hari Sabtu (8/2/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca berawan. Cuaca hujan ringan di sebagian lainnya. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 21 sampai 32 derajat celcius.

    Kota Batu pada Jumat 7 Februari 2025 pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan. Pukul 10.00 WIB cuaca hujan ringan. Cuaca berawan terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca udara kabut terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca udara kabut. Dini hari Sabtu 8 Februari 2025 cuaca berawan dan udara kabut. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca hujan. Suhu berada pada rentan 16 – 22 derajat celcius. [dan/aje]

  • Dalami Kasus TPPO CPMI, Polresta Malang Kota Kembali Tetapkan 1 Tersangka

    Dalami Kasus TPPO CPMI, Polresta Malang Kota Kembali Tetapkan 1 Tersangka

    Malang(beritajatim.com) – Polresta Malang Kota terus mengembangkan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan korban calon pekerja migran Indonesia (CPMI).

    Setelah menangkap HNR (45) warga Ampelgading, Kabupaten Malang, dan seorang pria berinisial DPP (37), warga Sukun, Kota Malang pada November 2024 lalu.

    Kini Polresta Malang Kota kembali menangkap satu tersangka lagi yakni seorang wanita berinisial AB (34) warga Jodipan, Kota Malang. Dia kini ditahan di Mapolresta Malang Kota usai menjalani pemeriksaan sejak Kamis, 23 Januari 2025 lalu.

    “Satreskrim sudah melakukan pemeriksaan ke AB setelah itu ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan,” ujar Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto, Kamis, (6/2/2025).

    Kasus TPPO CPMI ilegal di wilayah Kecamatan Sukun yang terungkap pada November 2024 lalu. Kasus terbongkar saat salah satu CPMI berinisial HN (21) warga Kabupaten Malang kabur karena mendapat kekerasan. Setelah kabur dia melapor ke Polresta Malang Kota.

    Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan rumah milik HNR ternyata digunakan sebagai penampungan CPMI di bawah naungan PT NSP. Yakni sebuah perusahaan yang diketahui tidak memiliki izin resmi untuk menampung calon pekerja migran.

    Sementara AB berperan aktif dalam operasional PT NSP untuk wilayah Kedungkandang Kota Malang. Setelah melakukan pemeriksaan saksi dan gelar perkara AB akhirnya ditetapkan tersangka dan kini ditahan di Mapolresta Malang Kota.

    “Berdasarkan keterangan AB bersangkutan berperan sebagai penjemput CPMI. Dari keterangan itu, saudara AB telah berperan aktif di wilayah Kedungkandang, Kota Malang,” ujar Yudi.

    Atas perbuatannya para tersangk dijerat Pasal 351 subsider Pasal 352 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara. Selain itu, ia juga dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan/atau Pasal 69 dan/atau Pasal 71 Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dengan ancaman 15 tahun penjara. (luc/ted)

  • Jari Terjepit Lubang Kursi, Siswa Sekalian Kursinya Dibawa ke Kantor Damkar Pacitan

    Jari Terjepit Lubang Kursi, Siswa Sekalian Kursinya Dibawa ke Kantor Damkar Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Ulah iseng seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pacitan, berujung ke kantor damkar. Hal itu terpaksa dilakukan setelah jari kelingkingnya tersangkut di lubang kursi kelas. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Pacitan pun turun tangan untuk membebaskan jari siswi tersebut.

    Kejadian ini menimpa Hasna Yuswiat Salma (14), siswi kelas 8 SMPN 1 Pacitan, pada Kamis (6/2/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat pelajaran berlangsung, Ia memasukkan jari kelingkingnya ke lubang kursi di kelas. Namun, nahas, jarinya tersangkut dan tidak bisa dilepaskan.

    Panik dan kesakitan, guru kelas segera membawa Hasna ke markas Damkar Satpol PP Pacitan, lengkap dengan kursinya. Petugas kemudian menggunakan gergaji kayu, pahat, dan palu untuk membebaskan jari siswi tersebut.

    “Proses evakuasi memakan waktu sekitar 30 menit, karena kami harus berhati-hati agar tidak melukai tangan korban. Siswi juga dalam kondisi kesakitan, jadi kami perlu ekstra teliti dalam penanganannya,” ujar Sugito, Kepala Bidang Damkar Satpol PP Pacitan, Kamis(05/02/2025).

    Di hari yang sama, petugas Damkar Pacitan juga mengevakuasi seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang kakinya terjepit di grill penutup selokan.

    “Tim baru saja selesai mengevakuasi siswa yang kakinya masuk kedalam grill besi selokan,”jelas Sugito.

    Kejadian ini menimpa Fedora Fawnia Putri (17), siswi SMKN 2 Pacitan, sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut keterangan saksi, usai membeli makanan, Fedora berjalan menuju ruang kelasnya. Namun, saat melewati grill penutup selokan di depan kelas, kakinya terperosok hingga mata kaki.

    Sepatunya yang terlepas jatuh ke dalam selokan, sehingga Ia mencoba mengambilnya dengan posisi duduk. Sayangnya, hal itu justru membuat kakinya semakin masuk ke dalam grill hingga sebatas lutut. Hingga akhirnya tidak bisa bergerak dan merasa kesakitan.

    “Teman Fedora akhirnya menghubungi Damkar untuk bantuan evakuasi,” ungkap Sugito.

    Dengan 2 kejadian ini, pihak sekolah diharapkan lebih memperhatikan keamanan fasilitas di lingkungan belajar, agar tidak membahayakan siswa.

    “Kami juga selalu mengimbau agar masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, lebih berhati-hati dalam beraktivitas agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkas Sugito. [end/but]

  • Hujan Deras, Tebing Setinggi 5 Meter di Pacet Mojokerto Longsor

    Hujan Deras, Tebing Setinggi 5 Meter di Pacet Mojokerto Longsor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Tebing setinggi 5 meter di Dusun Kambengan, Desa Cempokolimo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (6/2/2025) longsor. Tebing longsor diduga hujan deras yang menguyur kawasan Pacet dan sekitarnya.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, longsor yang terjadi Dusun Kambengan, Desa Cempokolimo, Kecamatan Pacet tersebut longsor sekira pukul 16.23 WIB.

    “Tebing setinggi 5 meter tersebut longsor setelah hujan deras menguyur Pacet. Berdasarkan prakiraan BMKG Juanda, sekira pukul 15.30 WIB di wilayah Kecamatan Pacet cuaca terpantau hujan dengan intensitas sedang hingga lebat” ungkapnya.

    Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tersebut mengakibatkan tebing setinggi 5 meter dengan ketebalan ± 1 meter, panjang ± 3 meter dan lebar ± 2 meter longsor. Petugas BPBD Kabupaten Mojokerto yang mendapatkan laporan langsung ke lokasi kejadian.

    “Tim BPBD Kabupaten Mojokerto menuju ke lokasi mejadian untuk melakukan assessment. Bersama teman-teman Polsek dan Koramil Pacet serta Dinas PUPR, Potensi Relawan dan warga setempat, petugas melakukan evakuasi material longsoran,” katanya.

    Tim BPBD Kabupaten Mojokerto beserta tim jajaran melakukan evakuasi material longsor. Sekira pukul 17.50 WIB, lanjutnya, proses evakuasi selesai dilakukan dan arus lalu-lintas kembali lancar. [tin/ian]

  • Kecelakaan Angkutan Umum Suroboyo Bus: Polisi Periksa Tiga Saksi – Ramp Check Kendaraan

    Kecelakaan Angkutan Umum Suroboyo Bus: Polisi Periksa Tiga Saksi – Ramp Check Kendaraan

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sopir Suroboyo Bus dan tiga saksi tambahan terkait kecelakaan maut yang terjadi di simpang tiga Jalan Joyoboyo – Jalan Gunungsari, Surabaya, Rabu (5/2/2025) lalu. Kecelakaan ini mengakibatkan seorang pejalan kaki bernama Edy Kuncoro (59) meninggal dunia.

    Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Herdiawan Arifianto, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami kemungkinan adanya unsur kelalaian atau aktivitas ugal-ugalan sebelum kejadian. “Sekarang ini masih mendalami apakah ada atau tidak aktivitas ugal-ugalan sebelumnya. Ini masih kita dalami memeriksa tiga orang saksi di tempat kejadian saat itu,” ujarnya, Kamis (6/2).

    Selain pemeriksaan saksi, polisi juga berencana melakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan terhadap kendaraan Suroboyo Bus dengan nomor polisi L-7359-UB yang dikemudikan oleh sopir saat kejadian. Proses ramp check akan dilakukan setelah pemeriksaan saksi selesai dan akan melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya. “Kami juga masih mendalami kondisi bus. Kami berkoordinasi dengan dishub minta tolong untuk dilaksanakan ramp check, cek kelayakan kendaraan Suroboyo Bus yang dikendarai sopir,” lanjut Herdiawan.

    Sebelumnya, Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi akibat sopir yang kurang konsentrasi dan tidak melihat adanya pejalan kaki yang menyeberang. “Kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga terjadi laka lantas dengan pejalan kaki yang berjalan menyeberang dari arah barat ke timur,” papar Iptu Suryadi, Rabu (5/2/2025) petang.

    Sopir Suroboyo Bus, Jagad Duto Prasetyo, masih menjalani pemeriksaan intensif. Iptu Suryadi juga menambahkan bahwa tes urine telah dilakukan terhadap sopir dan hasilnya negatif. “Iya, sampai sore hari ini masih dilakukan proses pemeriksaan terhadap sopir. Sudah dilakukan tes urine, hasilnya negatif,” ucap Suryadi. [ram/ian]

  • Marcelo Gantung Sepatu dengan 31 Trofi

    Marcelo Gantung Sepatu dengan 31 Trofi

    Rio de Janeiro (beritajatim.com) – “Selamanya bersyukur,” takarir singkat dalam video yang diunggah Marcelo Vieira malam ini di media sosialnya. Video berdurasi 1 menit 36 detik itu bukan video biasa. Melainkan video kaleidoskop kariernya selama 20 tahun terhitung sejak karier profesionalnya dimulai pada 2005.

    Ya, mantan bek kiri Real Madrid dan timnas Brasil itu resmi gantung sepatu di usia 36 tahun. Dia total mengoleksi 31 trofi. Rinciannya, 25 trofi bersama Real, 5 trofi bersama Fluminense, dan 1 trofi bersama Brasil.

    Koleksi trofinya itu sering membuat Marcelo disebut sebagai bek kiri terbaik sepanjang masa. Bahkan, legenda sekaligus kompatriotnya Roberto Carlos pernah menyebut Marcelo lebih baik darinya.

    Video tersebut berisikan perjalanan karier pemain bernama lengkap Marcelo Vieira da Silva Júnior itu sejak kali pertama promosi ke tim utama Fluminense. Hingga, tentu saja, yang paling fenomenal adalah bersama Los Merengues. Termasuk ketika hat-trick juara Liga Champions 2016-2018.

    Ketika memutuskan untuk kembali ke Fluminense dua tahun lalu, Marcelo menambah dua trofi lagi. Salah satunya adalah Copa Libertadores tahun lalu. Artinya, dia telah menamatkan sepak bola di level klub karena berhasil “mengawinkan” Liga Champions dan Copa Libertadores alias Liga Champions-nya Amerika Latin. (dio/kun)