Category: Beritajatim.com Regional

  • Mobil Masuk Jurang Tahura Raden Soeryo Mojokerto, Ini Identitas Pemilik

    Mobil Masuk Jurang Tahura Raden Soeryo Mojokerto, Ini Identitas Pemilik

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sejumlah barang ditemukan di sebuah mobil yang ditemukan di jurang Jalan Raya Sendi Pacet-Canggar, Kawasan Gajah Mungkur, Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Ada kartu identitas di dalam mobil Suzuki Ertiga nopol B 1572 RFP warna putih.

    Petugas yang mengevakuasi mobil dari jurang sedalam 5 meter tersebut menemukan sejumlah barang. Di antaranya seragam dinas TNI AL, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), tas, dompet dan Handphone (HP). Namun tidak ditemukan pemilik mobil yang terjun ke jurang di jalur alternatif Batu-Mojokerto tersebut.

    Dari kartu anggota tersebut diketahui jika pemilik merupakan pria kelahiran Sidoarjo, 43 tahun lalu. Pria berinisial M tersebut merupakan warga Desa Ental Sewu, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo yang berdinas Satlinlamil Surabaya dengan pangkat Kopral Satu (Koptu). Namun alamat di SIM A yang ditemukan berbeda.

    Yakni di Desa Grogol, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo dengan pekerjaan TNI AL. Usai berhasil dievakuasi, mobil Suzuki Ertiga nopol B 1572 RFP warna putih dibawa ke Laktamal V Surabaya. Sementara pemilik kendaraan tidak ditemukan saat petugas berupaya melakukan pencarian.

    “Saat di cek tidak ada orang tapi ditemukan barang-barang di dalam mobil. Ada tas, baju seragam TNI AL, HP, dompet lengkap dengan identitasnya. Mobil kondisinya nyungsep ke dalam jurang, mobil sudah dievakuasi setelah ada laporan kemarin itu. Dibawa ke Surabaya,” ungkap salah satu relawan, Sabtu (8/2/2025).

    Baik pihak Polsek Pacet maupun Polres Mojokerto belum memberikan keterangan resmi terkait penemuan mobil Suzuki Ertiga nopol B 1572 RFP warna putih di jurang Jalan Raya Sendi Pacet-Canggar, Kawasan Gajah Mungkur, Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jumat (7/2/2025) kemarin. [tin/ian]

  • Pelajar di Jombang Meninggal Usai Tabrak Truk Parkir di Jalan Gelap

    Pelajar di Jombang Meninggal Usai Tabrak Truk Parkir di Jalan Gelap

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Ploso – Kudu, Kabupaten Jombang, pada Jumat (7/2/2025) malam. Seorang pelajar berinisial MK (15), warga Desa/Kecamatan Ploso, meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak truk parkir di bahu jalan.

    Johan Maikal Tripambudi (24), seorang saksi mata, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi ketika sebuah truk dengan nomor polisi L-8115-YC yang biasanya bermuatan semen sedang berhenti di bahu jalan. Truk tersebut dikemudikan oleh Eko Febri Nurrochman, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Petak, Kabupaten Jombang.

    “Karena jarak sudah dekat, sepeda motor tersebut menabrak truk parkir itu. Benturan keras terjadi. Pengendara motor meninggal. Lokasinya agak gelap dan tidak ada penanda bahwa ada truk parkir, sehingga kecelakaan pun terjadi,” kata Johan.

    Johan juga menambahkan bahwa lokasi tersebut minim penerangan dan truk yang berhenti tidak memasang tanda peringatan. Kondisi jalan yang agak menikung membuat MK terkejut saat melihat truk di depannya, sehingga kehilangan keseimbangan sebelum akhirnya menabrak bagian belakang kendaraan besar itu.

    Kepala Unit Penegakkan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan kejadian tersebut. Pihak kepolisian telah menerjunkan tim ke lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Penyebab kecelakaan masih kita selidiki. Satu orang meninggal. Kita sudah melakukan olah TKP,” ujar Siswanto.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi pengemudi kendaraan besar untuk selalu memasang tanda peringatan saat berhenti di pinggir jalan, terutama di lokasi yang minim penerangan. Selain itu, pengendara motor diimbau untuk selalu berhati-hati dan mengurangi kecepatan saat melintas di jalur yang gelap dan menikung. [suf]

  • Bus Over Kapasitas Ditemukan saat Razia di Parkiran Makam Bung Karno Blitar

    Bus Over Kapasitas Ditemukan saat Razia di Parkiran Makam Bung Karno Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Petugas gabungan dari Polres Blitar Kota, Dinas Perhubungan Kota Blitar dan juga Dinas Kesehatan Kota Blitar menggelar pemeriksaan kendaraan umum di parkiran makam Bung Karno Kota Blitar, pada Sabtu (08/02/2025).

    Hasilnya petugas menemukan sebuah bus pariwisata yang over kapasitas. Bus tersebut diketahui telah dimodifikasi serta dilakukan penambahan kursi penumpang. Kondisi ini tentu cukup membahayakan dan tentunya melanggar aturan lalu lintas.

    “Kondisi ini tentu membahayakan karena selain over kapasitas penumpang. Bisa juga jika ada pengereman mendadak, maka penumpang justru akan terjatuh,” kata Kasatlantas Polres Blitar Koa, AKP Andreas Andang Watiyono.

    Bus itu pun langsung dilakukan penilangan oleh Satlantas Polres Blitar Kota. Sopir dan kondektur bus itu juga diminta untuk mengembalikan kendaraan tersebut sesuai dengan standar.

    “Ramcheck ini kita lakukan di PIPP karena di tempat ini, banyak bus pariwisata dari luar kota yang parkir di area Makam Bung Karno. Sehingga kita pastikan apakah kendaraan tersebut aman dan layak di jalan,” paparnya.

    Selain di parkiran makam Bung Karno, pemeriksaan kendaraan ini juga dilakukan di terminal barang di Kota Blitar. Di tempat ini petugas juga menemukan adanya kir kendaraan yang sudah mati selama 2 tahun. Kemudian juga kondisi ban yang sudah tidak layak untuk di jalan.

    “Sama seperti di lokasi yang pertama, di lokasi pemeriksaan kedua ini kita juga memberikan peringatan saja. Agar dilakukan uji kir kendaraan serta memeriksa kondisi ban truk.” urainya.

    Sopir truk itu pun diminta untuk segera mengurus uji KIR kendaraan. Polisi juga meminta agar ban dan perlengkapan kendaraan lain segera diganti agar tidak membahayakan saat di jalan.

    “Iya tadi katanya akan segera dilakukan uji kir, agar tidak kena tilang juga,” ungkapnya. (owi/ian)

  • Hamil Hingga Melahirkan di Luar Nikah, Potret Buram Remaja Blitar

    Hamil Hingga Melahirkan di Luar Nikah, Potret Buram Remaja Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pergaulan remaja di Blitar Raya kian hari semakin mengkhawatirkan. Meski hidup di sebuah kota atau kabupaten yang kecil, namun pergaulan remaja di Blitar sudah layaknya di Metropolitan.

    Berhubungan badan di luar nikah sudah seperti hal biasa bagi sebagian remaja dan anak muda di Blitar. Terbukti dari data yang dimiliki oleh UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Blitar.

    Sejak awal bulan Januari hingga awal Februari 2025 ini saja sudah ada 14 anak yang mengajukan dispensasi nikah, dari jumlah itu 9 di antaranya telah hamil duluan. Bahkan 1 remaja lainnya terpaksa melahirkan meski belum ada ikatan pernikahan secara sah.

    “Dari 14 itu yang hamil duluan ada 9 orang dan bahkan 1 lainnya sudah melahirkan,” Ungkap Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Blitar Dwi Andi Prakasa, Sabtu (8/02/2025).

    Kondisi ini tentu cukup mengkhawatirkan. Fenomena ini pun juga menjadi potret buram pergaulan anak muda di Blitar. Bagaimana bisa 9 remaja di Blitar berhubungan badan hingga hamil meski belum menikah secara resmi.

    Jumlah remaja yang hamil di luar nikah ini bisa saja bertambah. Jika pemerintah daerah dan orang tua tidak segera melakukan evaluasi tentang pengawasan pergaulan putra-putrinya.

    “Ada 4 remaja yang diajukan nikah ini karena dipaksa orang tua dan lingkungan karena dilihat selalu keluar bersama hingga larut malam, daripada berbuat tidak benar makanya 4 remaja itu diajukan untuk menikah,” imbuhnya.

    Hamil di luar nikah ini seperti fenomena gunung es. Di mana setiap tahun bahkan setiap bulan ada kasus soal remaja yang hamil di luar nikah.

    Pihak orang tua dan dinas terkait harus segera mengambil langkah cepat. Agar kasus ini tidak terus berlangsung. Sosialisasi dan pemahaman tentang edukasi pernikahan perlu ditanamkan dengan benar agar pergaulan anak-anak tersebut tidak kelewat batas.

    “Perlu pengawasan serta edukasi agar anak-anak ini tidak terjerumus dalam pergaulan bebas,” tegasnya. (owi/ian)

  • Misteri Mobil Masuk Jurang di Pacet Mojokerto, Mesin Menyala Tanpa Pemilik

    Misteri Mobil Masuk Jurang di Pacet Mojokerto, Mesin Menyala Tanpa Pemilik

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah mobil ditemukan terperosok di jurang Jalan Raya Sendi Pacet-Canggar, Kawasan Gajah Mungkur, Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jumat (7/2/2025). Mobil tersebut berada di kedalaman 50 meter tanpa tanda-tanda keberadaan pemiliknya.

    Mobil Suzuki Ertiga berwarna putih dengan nomor polisi B 1572 RFP itu pertama kali ditemukan oleh seorang pengendara yang melintas sekitar pukul 14.30 WIB. Temuan tersebut segera dilaporkan ke Petugas Keamanan Tahura Raden Soerjo, yang kemudian meneruskan laporan ke Polsek Pacet.

    Saat dilakukan pengecekan, petugas tidak menemukan pengemudi maupun penumpang di dalam mobil. Namun, mesin mobil masih dalam keadaan menyala. Di dalam mobil, petugas menemukan sejumlah barang bukti yang diduga milik pemilik kendaraan.

    “Ada warga yang laporan, ada mobil masuk jurang. Saat di cek tidak ada orang tapi ditemukan barang-barang di dalam mobil. Ada tas, baju seragam TNI AL, HP, dompet lengkap dengan identitasnya. Mobil kondisi nyungsep ke dalam jurang, mobil kemudian dievakuasi,” ungkap salah satu relawan, Sabtu (8/2/2025).

    Proses evakuasi mobil dilakukan dengan melibatkan sejumlah petugas dan relawan. Meskipun membutuhkan waktu cukup lama, akhirnya mobil berhasil diangkat dari jurang. Namun, hingga saat ini, pemilik mobil belum ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

    Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait keberadaan pemilik mobil maupun penyebab mobil tersebut terperosok ke dalam jurang di Jalan Raya Sendi Pacet-Canggar, Tahura Raden Soerjo, Mojokerto. [tin/beq]

  • Kebakaran di Blooto Mojokerto, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Kebakaran di Blooto Mojokerto, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Lingkungan Blooto, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, terbakar pada Jumat (7/2/2025) malam. Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik ini menghanguskan sebagian rumah milik Lasto.

    Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.02 WIB. Peristiwa ini bermula saat seorang warga melihat percikan api muncul dari atap rumah tersebut. Menyadari potensi bahaya, warga segera melapor ke pihak kelurahan dan menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Mojokerto.

    Kepala UPTD Damkar Kota Mojokerto, Joko Suwarno, mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga mengenai kebakaran di Lingkungan Blooto pada pukul 20.02 WIB.

    Tim pemadam langsung bergerak cepat dengan mengerahkan satu unit mobil damkar ke lokasi kejadian.

    “Proses pembasahan selesai sekitar pukul 20.50 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya kerugian material saja. Area yang terbakar 6 meter persegi, penyebab karena dugaan konsleting listrik. Untuk kerugian masih dalam penghitungan,” katanya. [tin/beq]

  • Rumah Warga Plumpung Magetan Longsor usai Hujan Deras

    Rumah Warga Plumpung Magetan Longsor usai Hujan Deras

    Magetan (beritajatim.com)– Sebuah rumah milik Subiyo (55), warga Dusun Tawing, Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, mengalami longsor dan rusak parah pada Jumat (8/2/2025) sekitar pukul 20.30 WIB. Kejadian ini diduga disebabkan oleh pergerakan tanah akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

    Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD Magetan, bersama relawan TNI/Polri dan warga setempat, segera melakukan evakuasi pada Sabtu (08/02/2025) pagi. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerusakan yang terjadi sangat parah hingga memaksa Subiyo dan keluarganya mengungsi ke rumah anaknya. Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

    Menurut Samirah, istri Subiyo, tanda-tanda longsor sudah terlihat sejak beberapa waktu sebelumnya. “Tanahnya sudah mulai retak, makin lama makin besar. Lalu sekitar pukul 20.30, rumah tiba-tiba bergetar dan langsung terseret longsor,” ungkapnya.

    Bagian depan rumah menjadi yang paling terdampak, dengan seluruh struktur bangunan ambruk terbawa longsor. Meski saat kejadian hujan tidak terlalu deras, wilayah tersebut telah mengalami curah hujan tinggi dalam seminggu terakhir.

    “Pada saat kejadian, keluarga masih berada di dalam rumah, tetapi ketika mendengar suara tanah bergerak, kami langsung keluar menyelamatkan diri,” tambah Samira.

    Didik Santoso, anggota TRC-PB BPBD Magetan, mengonfirmasi bahwa longsor terjadi akibat pergerakan tanah yang semakin melemah setelah diguyur hujan terus-menerus. “Kejadian ini terjadi pada pukul 20.30 WIB dengan hujan berintensitas ringan. Namun, dalam seminggu terakhir, curah hujan di wilayah ini cukup tinggi, ditambah dengan angin kencang,” jelasnya.

    Wilayah Plaosan sendiri memang termasuk daerah yang rawan longsor, terutama di musim hujan. Beberapa lokasi lain yang mengalami curah hujan tinggi adalah Poncol dan wilayah sekitar Pelauan.

    Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak. “Kami berharap ada bantuan dari pemerintah agar rumah bisa dibangun kembali,” ujar Samira.

    Saat ini, keluarga Subiyo masih mengungsi di rumah saudaranya, menunggu bantuan dan solusi dari pihak terkait. BPBD Magetan mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras berlangsung dalam waktu lama. [fiq/beq]

  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, DLH Kota Mojokerto Bentuk Tim Reaksi Cepat

    Antisipasi Cuaca Ekstrem, DLH Kota Mojokerto Bentuk Tim Reaksi Cepat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam upaya mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dan angin kencang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto membentuk Tim Reaksi Cepat untuk menangani potensi pohon tumbang. Langkah ini diambil guna memastikan keamanan pengguna jalan, terutama di kawasan jalan protokol Kota Mojokerto.

    Kepala DLH Kota Mojokerto, Amin Wachid, menjelaskan bahwa tim tersebut ditugaskan melakukan pemangkasan pohon di sepanjang jalan utama. Prediksi cuaca dalam beberapa hari ke depan menunjukkan potensi hujan lebat disertai angin kencang, sehingga langkah mitigasi menjadi prioritas.

    “Seperti yang kami lakukan kemarin, kami melakukan perapian ulang pada dahan dan ranting pohon di sepanjang Jalan Mojopahit Selatan. Pemangkasan ulang ini untuk meminimalisir risiko pohon tumbang,” ungkapnya, Sabtu (8/2/2025).

    Amin menambahkan bahwa pemangkasan pohon sebenarnya sudah dilakukan sejak awal Januari 2025, tetapi karena ranting kembali rimbun dan dahan menjulang tinggi, diperlukan pemotongan lanjutan.

    “Kamis kemarin di Jalan Majapahit Selatan, ada dahan pohon yang patah akibat diterpa angin kencang hingga menimpa pengendara motor. Alhamdulillah, tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Karena itu, kami terus melakukan mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang,” jelasnya.

    DLH Kota Mojokerto juga telah menyiagakan tim khusus selama musim hujan untuk penanganan cepat jika terjadi pohon tumbang. Selain di jalan utama, perapian juga dilakukan secara bertahap pada pohon peneduh di ruas jalan lainnya.

    Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan warga, terutama pengguna jalan, dari risiko pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di Kota Mojokerto. [tin/beq]

  • BMKG Ungkap Jatim Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 7-16 Februari 2025

    BMKG Ungkap Jatim Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 7-16 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengungkapkan bahwa wilayah Jawa Timur berpotensi mengalami peningkatan kecepatan angin dan cuaca ekstrem mulai 7 hingga 16 Februari 2025. Fenomena ini terjadi akibat beberapa faktor, seperti kondisi atmosfer yang labil serta pengaruh dari puncak musim hujan.

    “Angin monsun Asia terdeteksi aktif dan ditambah fenomena gelombang atmosfer Kelvin serta MJO ini juga turut mempengaruhi,” jelas Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, ditulis Sabtu (8/2/2025).

    Taufiq menambahkan bahwa fenomena siklon tropis Taliah di Samudra Hindia Selatan Jawa Barat juga berperan dalam peningkatan kecepatan angin yang mencapai 30 knots atau setara dengan 54 km/jam.

    “Peningkatan kecepatan angin ini, dapat memicu ketinggian gelombang air laut di wilayah perairan Jatim,” kata Taufiq.

    Atas kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat Jawa Timur agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Menurut Taufiq, bencana hidrometeorologi dapat terjadi kapan saja saat hujan deras disertai petir hingga 16 Februari 2025.

    “BMKG Juanda mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Termasuk ketika hujan sedang hingga lebat yang disertai petir, serta angin kencang,” terang Kepala BMKG Juanda itu.

    Selain itu, masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing juga diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan penurunan jarak pandang.

    “Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI,” pungkasnya. [ram/beq]

  • Kapolres Mojokerto Ingatkan Pentingnya Jaga Harkamtibmas

    Kapolres Mojokerto Ingatkan Pentingnya Jaga Harkamtibmas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, menegaskan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) bukan hanya tugas kepolisian, tetapi tanggung jawab bersama. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif berperan dalam menjaga stabilitas wilayah.

    Pernyataan tersebut disampaikan saat acara silaturahmi bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Kepala Desa, tokoh agama (Toga), tokoh masyarakat (Tomas), serta paguyuban pencak silat dan beladiri se-Kecamatan Sooko di Pendapa Balai Desa Sooko.

    “Kami ingin memastikan bahwa Mojokerto tetap dalam kondisi aman dan kondusif,” ujar AKBP Ihram Kustarto.

    Dalam pertemuan tersebut, Kapolres menekankan pentingnya pengamanan swakarsa yang dilakukan oleh masyarakat. Salah satu upaya yang disarankan adalah mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan seperti poskamling.

    “Untuk menjaga Harkamtibmas, penting adanya Pam Swakarsa oleh masyarakat yakni dengan kembali menghidupkan poskamling yang ada di desa-desa agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Jika ada pelanggaran hukum, tindak pidana, atau ada yang mengganggu Kamtibmas di wilayah Sooko, sikat saja!” tegasnya.

    Kapolres juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus hadir dan mendukung upaya masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.

    Selain menyoroti keamanan lingkungan, Kapolres Mojokerto juga memberikan peringatan keras terhadap peredaran narkoba di wilayah hukumnya. Menurutnya, narkoba menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi muda dan harus diberantas hingga ke akar-akarnya.

    “Jauhi narkoba! Berantas sampai ke akar-akarnya, karena jaringan ini sudah dalam genggaman saya. Siapapun yang terlibat, saya sikat! Tidak ada toleransi bagi pengedar dan pengguna narkoba yang merusak generasi muda,” tegasnya.

    Kepala Desa Sooko, Happy Iswahyudi, berharap agar komunikasi antara kepolisian dan perangkat desa semakin erat demi menjaga ketertiban masyarakat.

    Kegiatan ini akan terus dilakukan secara bergantian di 14 kecamatan dalam wilayah hukum Polres Mojokerto sebagai upaya memperkuat sinergi dan meningkatkan keamanan di masyarakat. [tin/beq]