Category: Beritajatim.com Regional

  • Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang dan Rumah Warga di Mojokerto Rusak

    Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang dan Rumah Warga di Mojokerto Rusak

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sejumlah pohon yang ada di tiga kecamatan, Sabtu (8/2/2025) tumbang. Tiga titik tersebut yakni Jalan Raya Kemlagi-Mantup di Kecamatan Dawarblandong, Desa Mojokusumo, Kecamatan Kemlagi dan Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, berdasarkan pantauan aplikasi BMKG Juanda di wilayah Kabupaten Mojokerto terjadi angin kencang.

    “Prakiraan cuaca angin berhembus dari arah barat Laut dengan Kecepatan 05-54 km/h. Angin kecang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto sekira pukul 18.00 WIB. Yakni di Kecamatan Dawarblandong, Kemlagi dan Gedeg,” ungkapnya.

    Khakim menjelaskan, di Kecamatan Dawarblandong angin kencang terjadi di Jalan Raya Kemlagi-Mantup, di Kecamatan Kemlagi angin kecang terjadi Dusun Kajangan Lor RT 05 RW 04, Desa Mojokusumo. Dan di Dusun Tumpak, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg.

    “Angin kencang mengakibatkan pohon tumbang dan beberapa atap rumah warga terhempas oleh angin kencang. Di Jalan Raya Kemlagi-Mantup, 2 pohon Jati dengan diameter ± 20 dan 25 cm tumbang dan sekira pukul 19.15 WIB, berhasik dievakuasi,” katanya.

    Arus lalu-lintas yang sempat tersendat di jalur alternatif Mojokerto-Lamongan tersebut kembali lancar. Angin kencang di Dusun Kajangan Lor RT 05 RW 04, Desa Mojokusumo, Kecamatan Kemlagi menyebabkan satu rumah milik warga mengalami rusak berat pada bagian atap kamar tidur.

    “Di Dusun Tumpak RT 30 RW 06, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, angin kencang menyebabkan satu rumah warga juga mengalami rusak berat pada bagian atap rumah. Evakuasi pohon tumbang akan dilakukan besok pagi,” katanya. [tin/kun]

  • Angin Kencang Terjang Wilayah Timur Magetan, Puluhan Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Angin Kencang Terjang Wilayah Timur Magetan, Puluhan Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Magetan (beritajatim.com) – Angin kencang melanda wilayah timur Kabupaten Magetan pada Sabtu (08/02/2025) sore sekitar pukul 16.10 WIB. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, mengonfirmasi bahwa beberapa wilayah terdampak cukup parah akibat peristiwa ini.

    “Sore ini Magetan Wilayah Timur diterjang angin kencang,” ujar Eka Wahyudi. Beberapa titik yang mengalami dampak signifikan meliputi:

    Jalan Raya Barat – Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat
    Jalan Raya Barat – Desa Ngumpul, Kecamatan Barat
    Jalan Raya Barat – Dusun Singgahan, Desa Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo
    Taman Ria Park Lanud Iswahjudi, Maospati
    Desa Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo
    Desa Klagen Gambiran, Kecamatan Maospati
    Dampak Angin Kencang di Magetan

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, beberapa infrastruktur mengalami kerusakan, termasuk:

    Pohon tumbang menutup hingga 100% badan jalan di beberapa titik, bahkan menimpa kabel listrik PLN. Warung milik Ibu Yatini (53) di Dukuh Bombong, Desa Bangunasri juga mengalami kerusakan sedang.

    Sebanyak 43 rumah dan 3 fasilitas umum di Desa Kartoharjo mengalami kerusakan ringan. Beberapa rumah di Desa Klagen Gambiran juga terdampak, dan saat ini masih dalam proses pendataan.

    Pohon tumbang juga menimpa sejumlah fasilitas di kawasan Taman Ria Iswahjudi. Tim BPBD Magetan bersama warga telah melakukan penanganan darurat. Pohon tumbang di Kelurahan Mangge dan Desa Ngumpul sudah berhasil dibersihkan, sehingga akses jalan kembali normal. “Sementara itu, penanganan pohon tumbang di Taman Ria Park Lanud Iswahjudi akan dilakukan pada Minggu pagi (09/02) pukul 06.30 WIB,” kata Eka.

    Angin kencang disertai hujan dengan intensitas sedang melanda wilayah Kecamatan Kartoharjo dan Maospati, menyebabkan pohon tumbang serta beberapa rumah mengalami kerusakan ringan. Laporan kejadian diterima BPBD Magetan melalui call center dan langsung ditindaklanjuti dengan upaya evakuasi serta pembersihan lokasi terdampak. BPBD Magetan mengimbau masyarakat agar selalu waspada dampak cuaca ekstram. [kun]

  • Sopir Truk Meninggal Terjepit di Antara Truk dan Tembok Jembatan di Pandaan

    Sopir Truk Meninggal Terjepit di Antara Truk dan Tembok Jembatan di Pandaan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Raya Lebaksari-Pandaan pada hari Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 12.30 WIB. Seorang sopir truk kontainer, Danuri (55), mengalami luka-luka setelah terjepit di antara truk yang dikendarainya dan tembok jembatan.

    Peristiwa ini bermula saat truk kontainer bernopol L-8009-UDC yang dikemudikan Danuri sedang berhenti di bahu jalan. Saat hendak kembali naik ke truk, tiba-tiba truk berjalan mundur dan menjepit tubuh Danuri di antara truk dan tembok jembatan.

    “Akibatnya supir truk meninggal dunia karena terjepit diantara badan trum dan juga tembok tol. Kejadiannya di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan,” kata Kasatlantas Polres Pasuruan, AKP Derie Fradesca.

    Setelah dilakukan evakuasi menggunakan exkavator untuk meminggirkan truk. Korban kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek untuk mendapatkan.

    Derie juga mengatakan bahwa sebelum terjadinya kecelakaan, pengemudi malakukan kelalaian dan tidak menarik rem tangan. Sehingga truk berjalan mundur sehingga terjadi kecelakaan.

    Selain itu, kondisi jalan yang menurun juga turut memperparah kejadian ini. “Kemungkinan besar, kondisi jalan yang menurun membuat truk sulit dikendalikan,” tambah Derie. (ada/kun)

  • Mobil Pikap Bermuatan Sapi di Ngawi Tertimpa Pohon Tumbang Saat Hujan Deras

    Mobil Pikap Bermuatan Sapi di Ngawi Tertimpa Pohon Tumbang Saat Hujan Deras

    Ngawi (beritajatim.com)– Sebuah mobil pikap bermuatan sapi tertimpa pohon trembesi besar yang tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang di Jalan Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, pada Sabtu (08/02/2025) sore.

    Akibat kejadian ini, tiga orang di dalam mobil, yaitu pengemudi dan dua penumpangnya, mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit At-Tin Husada Ngawi.

    Salah satu warga setempat, Ali Mahmudi, mengaku kaget dengan kejadian tersebut. “Tau-tau ada suara kratak-kratak, ternyata ada pohon tumbang. Terus ada yang minta tolong, saya keluar saat itu hujan deras disertai angin. Kondisi satu orang penumpang mobil terjepit dan yang dua bisa keluar. Seluruh korban dibawa ke rumah sakit. Sapinya tidak tertimpa, dan sudah diamankan warga,” ungkap Ali.

    Korban yang terjepit di dalam mobil berhasil dievakuasi dengan bantuan warga sekitar. Ketiga korban yang masih bersaudara tersebut adalah Mahdhan Nayudha Hummam (19 tahun) selaku pengemudi, serta Hari Nurwanto (30 tahun) dan Amir (25 tahun), yang semuanya merupakan warga Desa Macanan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi.

    Menurut laporan, mereka dalam perjalanan pulang ke Desa Macanan setelah mengambil seekor sapi dari Desa Tempurejo. Namun, di tengah perjalanan, pohon besar tumbang dan menimpa mobil mereka.

    Selain menyebabkan korban luka, pohon tumbang juga merusak rumah warga di sekitar lokasi kejadian. Muatan sapi dalam mobil berhasil diamankan oleh warga setempat.

    Wahyu Setyawan, seorang warga yang turut membantu evakuasi korban, membenarkan bahwa ketiga korban baru saja mengambil sapi sebelum kejadian. “Ini tadi habis mengambil sapi, Pak. Terus hujan angin, pohon ini tumbang. Ketiga korban langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

    Camat Paron, Arin Riyanto, menyebutkan bahwa cuaca ekstrem telah berdampak pada dua desa di wilayahnya, yaitu Desa Gentong dan Babadan. “Seperti dalam pantauan, akibat hujan angin ada dua desa terdampak, Desa Gentong dan Babadan. Ada pohon tumbang, aliran listrik terputus, juga pohon menimpa mobil. Korban sudah dibawa ke rumah sakit, kita masih evakuasi pohon tumbang,” jelasnya.

    Di Desa Babadan, hujan deras disertai angin kencang juga merusak atap rumah warga dan menumbangkan sejumlah pohon di pinggir jalan. Warga bersama petugas TNI-Polri bergotong royong membersihkan pohon tumbang yang menutup akses jalan. Hingga malam ini, aliran listrik di kedua desa masih padam akibat tiang listrik yang roboh tertimpa pohon. [fiq/kun]

  • Sepeda Motor Terbakar di Kota Kediri, Diduga Korsleting Listrik

    Sepeda Motor Terbakar di Kota Kediri, Diduga Korsleting Listrik

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah sepeda motor terbakar di Jl. Letjend Sutoyo, Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Sabtu (8/2/2025) pukul 15.48 WIB. Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh anggota Damkar Kota Kediri yang kebetulan melintas di lokasi.

    Piket Siaga Damkar Kota Kediri bergerak cepat ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan langsung melakukan upaya pemadaman. Satu unit mobil pemadam diterjunkan ke lokasi untuk mengendalikan api. Beruntung, api berhasil dipadamkan dengan cepat dan situasi dinyatakan aman pada pukul 16.15 WIB.

    Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Namun, pemilik kendaraan diperkirakan mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik pada kelistrikan sepeda motor.

    Kapolsek Pesantren, Kompol Siswandi, mengungkapkan bahwa pengendara sepeda motor bernama Ega Praditiya, warga Kampung Dalem, Kota Kediri, berhasil menyelamatkan diri. “Saat naik motor, pengendara merasa kakinya panas. Kemudian berhenti. Ternyata sepeda motornya terbakar,” ujar Kompol Siswandi.

    Lebih lanjut, Kompol Siswandi menegaskan bahwa kejadian ini merupakan musibah. “Ini murni musibah. Semoga tidak terjadi pada kita dan keluarga kita. Kami juga ikut prihatin,” tambahnya. [nm/kun]

  • Ganggu Ketertiban, Satpol PP Kabupaten Mojokerto Amankan 3 ODGJ

    Ganggu Ketertiban, Satpol PP Kabupaten Mojokerto Amankan 3 ODGJ

    Mojokerto (beritajatim.com) – Setidaknya tiga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) diamankan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto. Ketiganya diamankan setelah petugas mendapatkan laporan dari masyarakat.

    Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Mahendra WW mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya ODGJ yang menganggu ketentraman dan ketertiban umum.

    “Menindaklanjuti pengaduan masyarakat adanya ODGJ yang mengganggu ketentraman dan ketertiban di depan toko bangunan Wonokerto, Sekargadung dan perempatan Panjer, Kecamatan Pungging, kami mengamankan tiga ODGJ,” ungkapnya, Sabtu (8/2/2025).

    Tiga ODGJ tersebut langsung dibawa ke Kantor Satpol PP Kabupaten Mojokerto. Dari tiga ODGJ tersebut, dua ODGJ dibawa ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pesanggrahan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Majapahit di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko.

    “Sementara satu ODGJ diambil oleh pihak keluarga. Dalam pengamanan tiga ODGJ tersebut, kami tetap tetap mengedepankan pendekatan humanis dan persuasif serta menghindari tindakan arogan,” katanya. [tin/kun]

  • Hilang 5 Hari, Warga Jember Berusia 80 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Sawah

    Hilang 5 Hari, Warga Jember Berusia 80 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Sawah

    Jember (beritajatim.com) – Suratin, warga berusia 80 tahun, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dan membusuk di tengah sawah Dusun Kresek, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (8/2/2025).

    Seorang warga yang tengah ke sawah menemukan Suratin dalam keadaan telentang pada pukul setengah delapan pagi. Penemuan ini diawali bau tak sedap yang menguar sepuluh meter dari lokasi mayat. Jenazah Suratin mengenakan pakaian berkancing warna gelap dan sarung bermotif garis warna coklat kemerahan.

    Suratin menderita pikun. Sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal, dia sempat menghilang selama lima hari. “”Sudah lima hari ini kami mencarinya,” kata Ahmad Effendi, warga setempat.

    Kepala SPKT Polsek Ajung Aiptu Ibnu Yuwono sudah menerima laporan penemuan jenazah itu. Keluarga Suratin enggan jenazah diotopsi karena ingin segera memakamannya. Mereka menganggap korban meninggal secara wajar. Apalagi tidak ditemukan luka-luka bekas penganiayaan pada tubuh Suratin. [wir]

  • Kecelakaan Lalu Lintas di Pagu Kediri, Pengendara Motor Diseruduk Mobil Box

    Kecelakaan Lalu Lintas di Pagu Kediri, Pengendara Motor Diseruduk Mobil Box

    Kediri (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Joyoboyo, Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Sabtu (8/2/2025). Insiden ini melibatkan pengendara sepeda motor dan truk box.

    Kepala Unit (Kanit) Penegakan Hukum (Gakkum) Polres Kediri, Iptu Budi Winariyanto, mengungkapkan bahwa kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi (Nopol) AG 3595 ATT yang dikendarai oleh Febriyanto (21), warga Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri, dengan truk box bernopol W 8551 QC yang dikemudikan oleh Agus Priyanto (41), warga Kabupaten Pasuruan.

    “Awalnya pengendara sepeda motor melaju dari utara ke selatan hendak belok ke kanan dan berhenti di tengah jalan. Bersama itu, sopir truk box diduga hilang konsentrasi melaju kencang dari arah belakang sepeda motor dan menabrak dari belakang,” jelas Iptu Budi Winariyanto.

    Akibat benturan tersebut, pengendara sepeda motor terjatuh dan mengalami luka lecet di area wajah serta tangan. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Aura Syifa 2 Kediri untuk mendapatkan perawatan medis.

    Sepeda motor mengalami kerusakan pada bagian belakang, sementara truk box hanya mengalami kerusakan ringan di bagian depan. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan ini. [nm/ian]

  • Jalan Rusak, Warga Desa Deyeng Kediri Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Wujud Protes

    Jalan Rusak, Warga Desa Deyeng Kediri Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Wujud Protes

    Kediri (beritajatim.com) – Warga Desa Deyeng, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan rusak. Aksi ini dilakukan karena jalan yang sudah lama rusak belum juga diperbaiki oleh pemerintah setempat.

    Selain sebagai bentuk protes, penanaman pohon pisang juga dimaksudkan untuk memberi tanda bagi pengguna jalan, karena banyak pengendara yang jatuh akibat jalan berlubang.

    Salah satu warga, Erwin, menjelaskan bahwa kerusakan jalan semakin parah karena sering dilewati oleh truk pasir. “Jalan sering dilalui truk pasir, sehingga mudah rusak. Terutama saat ini musim hujan,” kata Erwin, pada Sabtu (8/2/2025). Ia menduga bahwa kerusakan jalan ini disebabkan oleh seringnya truk pasir melintasi jalan tersebut.

    Jalan yang ditanami pohon pisang ini memiliki panjang sekitar 200 meter. Nur, warga lainnya, mengungkapkan kekesalannya terhadap pemerintah yang belum juga memperbaiki jalan tersebut.

    “Banyak pengendara motor terjatuh akibat berusaha menghindari lubang di jalan. Sehingga warga menanam pohon pisang sebagai tanda titik jalan yang berlubang,” ujarnya.

    Nur menambahkan, “Kesal karena tidak diperbaiki, karena sudah banyak pengemudi motor yang terjatuh akibat jalan berlubang.”

    Jalan yang rusak ini tersebar di beberapa titik. Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki kondisi jalan, mengingat musim hujan yang kini sedang berlangsung.

    Banyak genangan air yang menutupi lubang di jalan, serta kerikil yang membuat jalan semakin licin, sehingga mengganggu mobilitas warga. [nm/ian]

  • Kereta Api Bima Hantam Lansia di Sumobito Jombang

    Kereta Api Bima Hantam Lansia di Sumobito Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang lansia berinisial Z, warga Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, tewas tertabrak Kereta Api Bima jurusan Jakarta-Stasiun Gubeng pada Sabtu (8/2/2025) dini hari. Insiden tragis ini terjadi di perlintasan rel Dusun Johoclumprit, Desa/Kecamatan Sumobito.

    Berdasarkan keterangan saksi, korban awalnya mengendarai sepeda motor Honda Beat merah dengan nomor polisi S 2998 OAZ. Sesampainya di dekat rel kereta api, Z turun tanpa mematikan mesin motor dan langsung menghadang laju kereta. Akibatnya, tubuhnya terpental dan terseret sekitar 100 meter sebelum akhirnya meninggal dunia di tempat.

    Kapolsek Sumobito AKP Bagus Tejo Purnomo membenarkan kejadian ini dan mengungkapkan bahwa dugaan aksi bunuh diri (bundir) pertama kali diketahui oleh penjaga palang pintu perlintasan, Dwi Agus Laksono.

    “Dugaan bundir ini pertama kali diketahui oleh oleh penjaga palang pintu perlintasan, Dwi Agus Laksono,” ujar AKP Bagus Tejo Purnomo.

    Hasil pemeriksaan kepolisian mengungkap bahwa korban memiliki riwayat linglung dan sering bepergian menggunakan sepeda motor hingga tersesat. “Dia pernah sampai Blitar dan tidak bisa pulang sehingga pihak keluarga menjemputnya,” tambah AKP Bagus Tejo.

    Kejadian ini menambah daftar kasus bunuh diri di perlintasan kereta api yang kerap terjadi di Indonesia. Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi mental anggota keluarga mereka, terutama lansia, guna mencegah kejadian serupa. [suf]

    Jika Kamu butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau Kamu melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri bisa menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119.