Category: Beritajatim.com Regional

  • Buntut Kasus Pencabulan di Surabaya, Mensos Bakal Tutup Panti Asuhan Ilegal

    Buntut Kasus Pencabulan di Surabaya, Mensos Bakal Tutup Panti Asuhan Ilegal

    Surabaya (beritajatim.com) – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menegaskan akan memberikan sanksi tegas terkait kasus tindak pidana pencabulan yang terjadi di sebuah panti asuhan di Surabaya.

    Gus Ipul menyebutkan bahwa panti asuhan yang terlibat dalam kasus ini harus ditutup dan tidak lagi dapat beroperasi.

    “Ini akan kita sanksi, dan kita harap ditutup. Sebelumnya kan di Tangerang, sekarang di Surabaya. Jadi, jangan sampai panti asuhan jadi kedok untuk melakukan kekerasan seksual,” kata Gus Ipul di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (10/2/2025).

    Ia juga menekankan pentingnya pengawasan masyarakat dan pemerintah daerah untuk mencegah kejadian serupa. Gus Ipul meminta agar semua pemerintah daerah melakukan asesmen ulang terhadap panti asuhan di wilayah masing-masing.

    Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa panti asuhan beroperasi sesuai dengan peraturan dan tidak disalahgunakan sebagai tempat untuk tindakan kekerasan seksual terhadap anak-anak.

    “Semua akan kita minta untuk dicek lagi, dipastikan izinnya, perjalanan operasinya, selama mereka berdiri, dideteksi ulang. Kita ingin masyarakat ikut mengawasi, juga pemerintah daerah, supaya kita bisa mencegah kejadian seperti ini,” tambahnya.

    Gus Ipul juga menegaskan bahwa sanksi tegas berupa penutupan panti asuhan yang terbukti melanggar akan diberlakukan. “Panti asuhan yang terlibat pasti akan ditutup. Hal ini sudah tidak bisa lagi ditoleransi, kalau sudah ada kasus-kasus seperti itu tidak bisa ditoleransi, kita harus tutup,” tegasnya.

    Kasus dugaan pencabulan ini menambah daftar panjang kasus serupa yang terjadi di beberapa panti asuhan di Indonesia. Terbaru di Surabaya. Sebelumnya, kejadian serupa juga ditemukan di Tangerang. Gus Ipul berharap, melalui tindakan tegas ini, kejadian-kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

    Pemerintah berharap agar masyarakat turut serta dalam mengawasi panti asuhan dan memastikan tempat-tempat tersebut benar-benar memberikan perlindungan bagi anak-anak yang membutuhkan. [ipl/aje]

  • Warga PSHT Blitar Meninggal Seketika, Motor Tabrak Pagar Rumah

    Warga PSHT Blitar Meninggal Seketika, Motor Tabrak Pagar Rumah

    Blitar (beritajatim.com) – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berduka usai 2 warganya meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan umum Kalipang Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Keduanya adalah MP dan YRP warga Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar.

    Menurut Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi keduanya meninggal dunia usai sepeda motor yang dikendarainya menabrak pagar rumah warga. Kedua warga PSHT itu pun meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Jadi korban pulang dari latihan PSHT, namun tidak terkait rombongan arak-arakan,” ucap Ipda Putut, Senin (10/02/2025).

    Kecelakaan ini terjadi pada Minggu (9/02/2025) malam. Awalnya kedua korban ini pulang dari tempat latihan PSHT.

    Warga PSHT meninggal di Blitar. (foto : Winanto/beritajatim.com)

    Mereka mengendarai sepeda motor dengan berboncengan 3. Kemudian sepeda motor yang ditumpangi ketiganya oleng saat hendak menyalip kendaraan di depannya.

    “Saat hendak menyalip kendaraan para korban ini selip hingga akhirnya menabrak pagar rumah warga. Ini laka tunggal,” tegasnya.

    Akibat kejadian itu, dua orang meninggal dunia sementara satu warga PSHT lainnya mengalami luka ringan. Kedua korban meninggal pun langsung dibawa ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

    Sementara satu korban luka ringan juga dilarikan polisi ke RSUD Mardi Waluyo Blitar. Kasus kecelakaan ini pun kini ditangani oleh Satlantas Polres Blitar Kota.

    “Kami juga koordinasi dengan jasa raharja untuk membantu proses santunan kepada para korban,” tegasnya. (owi/but)

  • HPN 2025, PWI Sidoarjo Siap Berkontribusi untuk Kemajuan Daerah

    HPN 2025, PWI Sidoarjo Siap Berkontribusi untuk Kemajuan Daerah

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar tasyakuran Hari Pers Nasional (HPN) 2025 sekaligus merayakan HUT ke-79 PWI, di Balai Wartawan Sidoarjo, Senin (10/2/2025).

    Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadis Kominfo) Sidoarjo, Noer Rochmawati, didampingi Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Muhammad Wildan serta Kasi Humas Polresta Sidoarjo, Iptu Tri Novi Handono.

    Tak hanya itu, puluhan wartawan dari berbagai media di Sidoarjo juga turut hadir, menikmati kebersamaan sambil berbincang santai.

    Ketua PWI Sidoarjo, Mustain, mengatakan bahwa HPN ini menjadi momen refleksi bagi para insan pers agar semakin profesional dalam menjalankan tugas jurnalistik. “Kami ingin PWI Sidoarjo bisa terus memberikan kontribusi positif untuk kemajuan daerah,” tandas Mustain.

    Sebagai bagian dari rangkaian perayaan HPN 2025, PWI Sidoarjo juga akan menggelar bakti sosial (Baksos) pengobatan gratis pada 20 Februari 2025 dan turnamen E-sport tingkat SMA pada 26 Februari 2025.

    “Kami ingin terus memperkuat kebersamaan. Terima kasih kepada semua yang telah hadir dan mendukung acara ini,” tambahnya.

    Sementara itu, Kadis Kominfo Noer Rochmawati yang hadir mewakili Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, menegaskan bahwa pers adalah pilar penting demokrasi yang berperan sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.

    “Pada era informasi yang bergerak cepat, wartawan harus semakin profesional dan bertanggung jawab dalam menyampaikan berita,” ujarnya.

    Noer juga menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo berkomitmen terhadap keterbukaan informasi publik dan berharap insan pers bisa memberitakan dengan berimbang agar masyarakat mendapat informasi yang benar dan mencerahkan.

    “Semoga sinergi antara pers dan pemerintah terus berjalan dengan baik,” harap Bu Ima, panggilan karib Noer Rochmawati. [isa/aje]

  • Rumah Kepala Sekolah di Blitar Terbakar, Uang Rp100 Juta Hangus

    Rumah Kepala Sekolah di Blitar Terbakar, Uang Rp100 Juta Hangus

    Blitar (beritajatim.com) – Rumah Sugianto (57), seorang kepala sekolah di Jalan Wisanggeni, Desa Bendowulung Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar ludes terbakar. Uang sebesar Rp100 juta milik korban pun hangus akibat kebakaran ini.

    Kasi Penanggulangan dan Investigasi Damkar Kabupaten Blitar, Tedy Prasojo mengatakan, kebakaran tersebut terjadi pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 21.50 WIB.

    “Jadi awalnya tetangga korban mendengar ada suara letusan kecil dari arah rumah korban. Saat dicek ternyata sudah muncul adanya kepulan asap dan api menjalar dari bagian rumah bapak Sugianto,” ucapnya, Senin (10/2/2025).

    Mengetahui kejadian tersebut, kemudian warga sekitar segera melapor dan memanggil pemadam kebakaran. Banyaknya bahan yang mudah terbakar membuat api dengan cepat menjalar ke seluruh bagian rumah.

    “Melihat api yang berkobar, kemudian warga memanggil pemadam kebakaran. Api berhasil kita padamakan sekitar 2 jam. Kemudian kita juga melakukan pembasahan agar tidak muncul titik api yang bisa emmantik kebakaran lagi,” imbuhnya.

    Menurut Tedy, bagian rumah yang terbakar adalah di bagian ruang tengah, kamar belakang, kamar depan, ruang tamu, ruang belakang dan dapur.

    “Kemudian sejumlah dokumen dan perabot rumah tangga juga ikut ludes terbakar. Termasuk juga uang tunai sebesar Rp100 juta sebagaian hangus terbakar,” ucapnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Ditaksir kerugian material mencapai Rp150 juta.

    “Petugas masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Kalau korban jiwa nihil. kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta,” tutupnya. [owi/beq]

  • Pemuda Batak Bersatu Desak Gugatan ke Penjual Sayur Ethek Magetan Dicabut

    Pemuda Batak Bersatu Desak Gugatan ke Penjual Sayur Ethek Magetan Dicabut

    Magetan (beritajatim.com) – Sejumlah anggota Pemuda Batak Bersatu (PBB) mendatangi Balai Desa Pesu, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Senin (10/2/2025). Kedatangan mereka bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Kepala Desa (Kades) Pesu, Gondo, yang tengah menghadapi gugatan dari Bitner Sianturi, warga setempat. Selain itu, mereka juga menegaskan dukungan terhadap para pedagang sayur ethek agar tetap bisa berjualan di mana saja.

    Dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh Forkopimca, Pemuda Batak Bersatu menyatakan beberapa sikap resmi terkait perkara ini. Mereka menyampaikan keprihatinan atas kegaduhan yang terjadi dan menegaskan dukungan terhadap pemerintah desa serta pihak terkait dalam menyelesaikan masalah ini secara positif.

    Ketua Pemuda Batak Bersatu Magetan Raya, Jaken Benediktus Sinurat, dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya tidak sependapat dengan langkah hukum yang diambil oleh Bitner Sianturi. Menurutnya, setiap warga negara berhak mencari penghidupan yang layak.

    “Kami meminta agar gugatan terhadap para pedagang sayur dan sejumlah tergugat lain agar dicabut oleh Saudara Bitner Sianturi,” ujar Jaken di Balai Desa Pesu.

    Jaken juga menambahkan bahwa tindakan yang dilakukan Bitner Sianturi justru merugikan banyak pihak. Ia menegaskan bahwa masalah ini seharusnya tidak dikaitkan dengan isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

    “Kami meminta juga pada masyarakat agar tidak melebar ke isu SARA. Karena yang berbuat seperti ini hanya oknum saja. Kami selaku Pemuda Batak Bersatu justru turut menjaga keamanan dan ketertiban selaras dengan TNI-Polri,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Jaken mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Bitner Sianturi, meskipun ia tidak mengungkapkan isi pembicaraan tersebut. Ia menegaskan bahwa langkah selanjutnya akan ditentukan setelah putusan dari Pengadilan Negeri Magetan terkait gugatan ini.

    Di sisi lain, Kades Pesu Gondo menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Pemuda Batak Bersatu. “Kami berterima kasih dan mengapresiasi ini. Tentu kami harap hasil yang terbaik nanti di persidangan selanjutnya pada Rabu (12/2/2025) nanti,” ungkapnya.

    Setelah menyatakan sikap, perwakilan Pemuda Batak Bersatu membubarkan diri dengan tertib, didampingi aparat keamanan dari TNI, Polri, dan Forkopimca Maospati. [fiq/beq]

  • Hindari Motor Berhenti Mendadak, Truk Tabrak Gran Max di Pacitan

    Hindari Motor Berhenti Mendadak, Truk Tabrak Gran Max di Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebuah truk engkel menabrak Daihatsu Gran Max di Jalan Pacitan-Trenggalek setelah berusaha menghindari motor yang berhenti mendadak. Insiden yang terjadi di Dusun Kedawung, Desa Mentoro, Kecamatan/Kabupaten Pacitan pada Senin (10/2/2025) sekitar pukul 05.10 WIB itu menyebabkan empat orang mengalami luka-luka.

    Kecelakaan bermula saat truk engkel bernomor polisi AE 8771 YF, yang dikemudikan Aris Whandi (39), warga Desa Bubakan, Kecamatan Tulakan, melaju dari arah timur menuju Kota Pacitan. Saat di sekitar lokasi kejadian, truk tersebut berusaha menghindari pengendara motor yang tiba-tiba berhenti mendadak.

    “Sopir membanting setir ke kanan, karena ada motor yang berhenti mendadak,” kata Kasat Lantas Polres Pacitan, AKP Dwi Purwanto, Senin (10/2/2025).

    Namun, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju Daihatsu Gran Max dengan nomor polisi AD 9327 DV, yang dikemudikan Bagiyono (45), warga Desa Ketro, Kecamatan Kebonagung. Karena jarak terlalu dekat, tabrakan pun tak dapat dihindari.

    Benturan keras menyebabkan pengemudi dan penumpang kedua kendaraan mengalami luka-luka. Aris Whandi mengalami benturan di dada dan luka pada lutut kanan, sementara penumpangnya, Adi Hariyanto (28), mengalami benturan di kepala. Sementara itu, pengemudi Gran Max, Bagiyono, dan penumpangnya, Astutik (40), juga mengalami benturan di dada.

    “Beruntung, seluruh korban dalam kondisi sadar dan segera mendapatkan pertolongan medis,” tambahnya.

    Akibat kejadian ini, kerugian materiil ditaksir mencapai Rp25 juta. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. [end/beq]

  • ASN Asal Surabaya Meninggal Tertimpa Pohon Roboh di Pasuruan

    ASN Asal Surabaya Meninggal Tertimpa Pohon Roboh di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Surabaya meninggal dunia setelah tertimpa pohon sengon yang roboh di wilayah perkebunan Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Insiden ini terjadi pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 15.00 WIB saat korban sedang melihat kebun yang hendak dibelinya.

    Korban diketahui bernama Yuli Purwatiningsih (57), warga Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Ia tertimpa pohon sengon yang tumbang akibat angin kencang saat berada di kebun milik Dahlan, warga Desa Janjang Wulung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.

    “Saat kejadian memang kondisi cuaca di sekitar kebun sedang bertiup angin kencang. Tapi sekitar pukul 15.00 WIB terjadi pohon tumbang jenis Sengon yang menimpa langsung ke tubuh korban hingga meninggal dunia,” jelas Kapolsek Puspo, AKP Mastuki, Senin (10/2/2025).

    Saksi yang juga pemilik kebun, Dahlan, langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Petugas kepolisian yang menerima laporan segera turun tangan untuk mengevakuasi korban bersama masyarakat sekitar.

    Evakuasi dilakukan dengan memotong batang pohon sengon yang menimpa korban. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke RS R Soedarsono, Kota Pasuruan.

    “Kami langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP beserta mengevakuasi korban. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah sakit,” tutup Mastuki. [ada/beq]

  • Kapal Pencari Ikan Asal Lamongan Terbakar di Perairan Masalembu Sumenep

    Kapal Pencari Ikan Asal Lamongan Terbakar di Perairan Masalembu Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapal pencari ikan asal Lamongan, KM Agung Barokah 02 terbakar di Perairan Masalembu Kabupaten Sumenep. Kapal itu sedianya menuju Pelabuhan Brondong, Kabupaten Lamongan.

    “Kapal itu mengangkut 19 ABK termasuk nahkoda. Semuanya merupakan warga Lamongan. Alhamdulillah semuanya selamat,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Senin (10/2/2025).

    Musibah itu berawal ketika kapal berangkat dari sebelah timur Pulau Karamian menuju Lamongan. Sekitar dua jam perjalanan laut, terjadi korsleting kabel, hingga terjadi percikan api.

    “Percikan api itu mengenai BBM kapal, sehingga langsung terjadi kobaran api,’ ungkapnya.

    Sebagian ABK dan nahkoda kapal berusaha keras memadamkan api. Sedangkan sebagian ABK lainnya membuat rakit. Namun kondisi angin kencang menyebabkan api sulit dipadamkan.

    “Karena api makin membesar, nahkoda kapal memerintahkan semua ABK untuk meninggalkan kapal dan melompat ke rakit yang telah dibuat,” terang Widiarti.

    Setelah hampir 12 jam terombang-ambing di laut menggunakan rakit, para ABK ini bertemu dengan nelayan lokal bernama Zakak yang berlayar menggunakan perahu kayu.

    “Para ABK itu dievakuasi ke perahu milik Zakak, warga Desa Masalima Pulau Masalembu, kemudian dibawa ke Masalima. Saat ini seluruh ABK ditampung di kantor UPP Kls III Masalembu dan rencana akan ikut jadwal kapal penumpang reguler,” papar Widiarti.

    Sedangkan Kapal Agung Barokah 02 yang terbakar tidak bisa diselamatkan dan bangkai kapal pun tenggelam di Perairan Masalembu.

    “Kerugian diperkirakan mencapai Rp1 miliar berupa kapal yang terbakar, serta beberapa muatan ikan dan cumi-cumi,” ungkapnya. [tem/beq]

  • Lewat MAGIS, Kemenag Pangkas Anggaran Rp680 Miliar untuk Pengawasan Madrasah

    Lewat MAGIS, Kemenag Pangkas Anggaran Rp680 Miliar untuk Pengawasan Madrasah

    Jakarta (beritajatim.com)- Kementerian Agama (Kemenag) terus berinovasi dalam meningkatkan daya saing madrasah dengan menghadirkan sistem pengawasan berbasis digital. Selain inovasi ternyata produk ini terbukti efektif mampu memangkas anggaran bagi pengawasan Madrasah senilai Rp680 miliar pertahunnya.

    Dalam 100 hari pertama kepemimpinan Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i, Kemenag memperkenalkan Madrasah Digital Supervision (MAGIS), sebuah platform inovatif yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengawasan madrasah secara daring.

    Dirjen Pendidikan Islam, Amin Suyitno, menjelaskan bahwa MAGIS bertujuan untuk mempercepat proses pengawasan, refleksi, serta perencanaan pendampingan bagi satuan pendidikan madrasah secara lebih sistematis. Dengan sistem ini, pengawas madrasah dapat menjalankan tugasnya secara lebih efisien dan berbasis data.

    “MAGIS memungkinkan pengawas melakukan refleksi serta menyusun rencana pendampingan dengan lebih sistematis dan mudah. Dengan penerapan teknologi ini, potensi penghematannya bisa mencapai Rp680 miliar,” ujar Amin Suyitno melansir portal resmi Kementerian Agama.

    Tak hanya bagi pengawas, kepala madrasah juga bisa menggunakan MAGIS untuk mengevaluasi dan meningkatkan sistem pengelolaan madrasah. Melalui pemanfaatan data digital, kepala madrasah dapat mengembangkan inovasi yang lebih tepat sesuai kebutuhan di lapangan.

    Sistem ini juga memberikan manfaat besar bagi para guru. Mereka dapat merefleksikan metode pengajaran, melakukan perbaikan berbasis data, serta berkonsultasi dengan pengawas secara lebih terstruktur.

    “Dengan adanya MAGIS, guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan lebih mudah mendapatkan bimbingan jika menghadapi kendala di kelas,” tambah Amin.

    Efisiensi dan Penghematan Anggaran

    Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, menegaskan bahwa kehadiran MAGIS merupakan langkah strategis dalam mewujudkan pengawasan madrasah yang lebih akuntabel dan efisien. Menurutnya, penerapan sistem digital ini mampu menghemat anggaran lebih dari Rp680 miliar per tahun.

    “Penghematan ini berasal dari pengurangan biaya fotokopi borang pengawasan yang selama ini dilakukan oleh 86.343 lembaga madrasah. Jika rata-rata kebutuhan fotokopi mencapai Rp3 juta per madrasah per tahun, total anggaran yang dapat dihemat mencapai Rp259 miliar,” jelas Thobib.

    Selain itu, MAGIS juga mengurangi kebutuhan biaya transportasi pengawas ke madrasah, yang diperkirakan mencapai Rp421 miliar per tahun. Dengan sistem digital ini, pengawasan dapat dilakukan secara daring tanpa perlu kunjungan fisik yang intensif.

    Transformasi Digital untuk Madrasah Unggul

    Thobib berharap, kehadiran MAGIS dapat mendorong transformasi digital dalam sistem pengawasan madrasah guna menciptakan pendidikan yang lebih unggul dan kompetitif. “MAGIS merupakan bentuk komitmen Kemenag dalam menghadirkan sistem pengawasan yang lebih adaptif, inovatif, dan berbasis data demi meningkatkan mutu pendidikan di madrasah di seluruh Indonesia,” tandasnya. [aje]

  • LMDH Adil Sejahtera Gelar Aksi Damai di Kediri, Tuntut Kejelasan Status Keanggotaan

    LMDH Adil Sejahtera Gelar Aksi Damai di Kediri, Tuntut Kejelasan Status Keanggotaan

    Kediri (beritajatim.com) – Ratusan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Adil Sejahtera dari Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, akan menggelar aksi damai pada Senin (10/2/2025)

    Berdasarkan surat pemberitahuan yang telah dikirimkan ke Polres Kediri, aksi ini akan dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai dengan tujuan Kantor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri dan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.

    Sekitar 500 peserta aksi akan membawa berbagai atribut seperti bendera Merah Putih, poster, spanduk, ban bekas, serta mobil komando dan sound system untuk menyuarakan tuntutan mereka.

    Tuntutan Aksi

    Dalam aksi ini, para peserta menuntut beberapa hal, di antaranya:

    1. Validasi Anggota LMDH oleh Perhutani

    Hingga saat ini, status keanggotaan para anggota LMDH Adil Sejahtera belum mendapatkan kejelasan dari pihak Perhutani. Mereka meminta agar segera dilakukan validasi untuk memastikan legalitas dan hak-hak anggota.

    2. Evaluasi Kinerja Pengurus LMDH Adil Sejahtera

    Para peserta aksi mendesak Perhutani agar melakukan evaluasi terhadap kepengurusan LMDH Adil Sejahtera Desa Manggis. Mereka menilai perlu ada perbaikan dalam tata kelola organisasi agar lebih transparan dan akuntabel.

    3. Investigasi Penggunaan Lahan di Petak 16

    Salah satu tuntutan utama adalah mendesak Perhutani dan pemerintah untuk turun langsung ke lokasi petak 16. Lahan tersebut dikabarkan digunakan sebagai tempat ketahanan pangan, namun muncul dugaan bahwa lahan tersebut disewakan kepada pihak luar.

    Kapolsek Kediri Kota, Kompol Ridwan Sahara, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah menyiapkan personel untuk mengawal jalannya aksi damai ini. Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh peserta aksi agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban selama menyampaikan aspirasi.

    “Kami siap mengawal jalannya aksi ini. Kami berharap peserta aksi tetap menjaga kondusivitas dan menyampaikan tuntutan dengan tertib,” ujar Kompol Ridwan Sahara.

    Aksi damai ini menjadi perhatian karena menyangkut hak-hak masyarakat desa hutan yang tergabung dalam LMDH. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Perhutani maupun Pemerintah Kabupaten Kediri terkait tuntutan yang disampaikan. [nm/beq]