Category: Beritajatim.com Regional

  • Akibat Angin Kencang, 4 Kecamatan di Wilayah Tuban Terdampak

    Akibat Angin Kencang, 4 Kecamatan di Wilayah Tuban Terdampak

    Tuban (beritajatim.com) – Bencana angin kencang terjang empat Kecamatan di wilayah Kabupaten Tuban yakni Kecamatan Widang, Plumpang, Rengel dan Soko hingga menyebabkan sejumlah rumah mengalami kerusakan dan pohon yang banyak tumbang.

    Diketahui, peristiwa angin kencang terjadi sejak Minggu (09/02/2025) sore, adapun rumah warga yang terdampak yakni di Desa Kedungrojo, Kecamatan Plumpang, serta di Kecamatan Soko.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang masuk di BPBD Tuban, ada 5 desa di Kecamatan Plumpang, lalu di Kecamatan Rengel 5 desa serta di Kecamatan Soko 1 desa.

    “Dampak dan kerugian masih belum bisa memastikan,” ujar Sudarmaji. Senin (10/02/2025).

    Sebab, saat ini petugas masih proses pendataan dan ia mengimbau agar masyarakat hati-hati terhadap cuaca ekstrim yang masih melanda.

    “Iya, agar masyarakat berhati-hati dan waspada di kondisi cuaca yang sedang ekstrim,” pungkasnya. [ayu/ted]

  • Pengendara Motor Meninggal Usai Tabrak Pagar Masjid di Mojokerto, Terekam CCTV

    Pengendara Motor Meninggal Usai Tabrak Pagar Masjid di Mojokerto, Terekam CCTV

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pengendara motor di Mojokerto meninggal dunia usai menabrak pagar masjid di Jalan Raya Desa Mojowono, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Kejadian tragis ini terekam CCTV dan menunjukkan korban melaju dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya menabrak pagar masjid.

    Korban, perempuan berinisial FAS (27), mengalami kecelakaan tunggal sekitar pukul 02.00 WIB. Ia mengendarai sepeda motor Honda BeAT seorang diri dari arah timur ke barat. Dari rekaman CCTV, terlihat motor korban melaju kencang, lalu tiba-tiba oleng ke kiri dan menghantam pagar masjid. Tubuh korban terpental ke jalan, sementara motornya terus melaju hingga menabrak teras rumah warga di sisi kanan jalan.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Mulyani, menduga korban kehilangan konsentrasi saat berkendara akibat mengantuk.

    “Diduga korban mengantuk, kurang konsentrasi terhadap situasi di depannya sehingga berjalan terlalu ke kiri. Sesampai di TKP, korban menabrak tembok masjid yang ada di bahu jalan sebelah selatan. Korban meninggal di lokasi kejadian,” ungkapnya, Senin (11/2/2025).

    AKP Mulyani mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan diri berkendara dalam kondisi lelah atau mengantuk. Jika merasa lelah, lebih baik berhenti sejenak untuk beristirahat demi keselamatan.

    Jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD RA Basoeni, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, untuk proses lebih lanjut. [tin/beq]

  • Polres Tuban Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Polres Tuban Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Tuban (beritajatim.com) – Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2025 dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang Idul Fitri 2025 di wilayah Kabupaten Tuban, Senin (10/02/2025).

    Apel tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban dan Dandim 0811 Tuban. Dalam sambutannya, AKBP Oskar Syamsuddin menyampaikan bahwa operasi ini akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 23 Februari 2025 dengan fokus utama pada lalu lintas, kecelakaan, dan kemacetan.

    “Ini fokusnya terhadap lalu lintas, kecelakaan maupun kemacetan,” ujar AKBP Oskar Syamsuddin.

    Ia menambahkan bahwa operasi ini dilakukan sebagai langkah awal menjelang Idul Fitri, yang nantinya akan dilanjutkan dengan Operasi Ketupat. Tujuannya adalah memastikan pergerakan lalu lintas selama perayaan Idul Fitri berjalan aman, lancar, dan kondusif.

    “Beberapa pelanggaran yang kita targetkan ada 10 jenis, kita fokuskan sehingga pada saat aktivitas Idul Fitri nanti, pergerakan lalu lintas yang meningkat bisa diantisipasi dengan baik,” terang Oskar.

    Menurutnya, operasi ini juga bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data di Jawa Timur, angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sebesar 9,6 persen, dan ia berharap tren ini terus berlanjut.

    “Ada 9,6 persen angka kecelakaan turun, syukur-syukur bisa kita tekan lagi, sehingga keselamatan lalu lintas ini bisa terjaga,” ungkapnya.

    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas serta antisipasi terhadap kemacetan.

    “Kalau kerawanan tetap kita antisipasi, terutama kecelakaan lalu lintas karena adanya peningkatan jumlah pergerakan arus lalu lintas,” pungkasnya. [ayu/but]

     

     

     

  • Warga Desa Manggis Kediri Tuntut Hak Lahan, Perhutani Siap Fasilitasi Validasi

    Warga Desa Manggis Kediri Tuntut Hak Lahan, Perhutani Siap Fasilitasi Validasi

    Kediri (beritajatim.com) – Ratusan warga Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, yang mengaku sebagai anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Adil Sejahtera, menggelar aksi damai di Kantor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri. Mereka menuntut kejelasan hak garap lahan yang sebelumnya dicabut oleh kepengurusan LMDH di bawah pimpinan Sutarno.

    Tuntutan Warga

    Dalam aksi ini, warga mengajukan beberapa tuntutan utama, di antaranya:

    1. Validasi Anggota LMDH oleh Perhutani

    Warga meminta agar Perhutani segera melakukan validasi terhadap keanggotaan LMDH Adil Sejahtera guna memastikan legalitas serta hak-hak anggota yang merasa dikeluarkan tanpa alasan yang jelas.

    2. Evaluasi Kinerja Pengurus LMDH Adil Sejahtera

    Para peserta aksi mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap kepengurusan LMDH Adil Sejahtera. Mereka menilai bahwa organisasi perlu dikelola lebih transparan dan akuntabel.

    3. Investigasi Penggunaan Lahan di Petak 16

    Warga menuntut Perhutani dan pemerintah untuk melakukan investigasi terhadap lahan petak 16. Mereka menduga lahan yang seharusnya digunakan untuk ketahanan pangan justru disewakan kepada pihak luar tanpa persetujuan anggota.

    Pernyataan BPD Manggis

    Dalam aksi tersebut, Muliyadi, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Manggis, menyampaikan: “Terkait tuntutan kami, petani Desa Manggis yang saat ini dengan wajah menangis menuntut haknya kembali, minta validasi data dan hak kami sebagai anggota LMDH itu kembali semula, yang sebelum dicabut oleh Sutarno Cs. Kita punya hak, kita bisa menggarap dengan tenang. Tetapi ketika dipegang Sutarno Cs bersama antek-anteknya, kita tidak diberi hak, tidak diberi garapan, apa yang seperti dulu kita garap”.

    Ia menambahkan bahwa lembaga tersebut awalnya dibentuk untuk mewadahi kerja sama dengan Perhutani. Namun, dalam lima tahun terakhir, hak petani telah dicabut tanpa alasan yang jelas.

    “Kalau luasan lahan 900 sekian hektar. Alasan pencabutan itu akal-akalan lembaga. Lembaga ini sudah tidak pernah laporan pertanggungjawaban kepada anggota. Karena mengatasnamakan ormas, sehingga tidak pernah kerja sama dengan pemerintah desa,” tambahnya.

    Perhutani Akan Fasilitasi Validasi

    Menanggapi aksi ini, Miswanto, selaku Administratur Perhutani KPH Kediri, menyatakan bahwa pihaknya akan memfasilitasi permintaan warga untuk dilakukan validasi.

    “Sebenarnya ada kelompok-kelompok yang tidak puas terkait tata kelola LMDH Adil Sejahtera. Sebenarnya bukan ranah Perhutani untuk melakukan validasi, karena lembaga itu adalah mitra kita. Sehingga Perhutani tidak punya kewenangan apapun untuk mendorong melakukan apapun terkait LMDH. Tetapi karena menyampaikan dari sini kemudian ada audiensi dengan kami, Kesbangpol, kepolisian, kejaksaan juga hadir, saya sebagai mitra akan memfasilitasi sesuai tuntutan mereka untuk mendorong dilakukan validasi dan dilaksanakan hari Rabu 19 Februari 2025 sementara tempatnya di Kantor Desa,” terangnya.

    Tanggapan Kuasa Hukum LMDH Adil Sejahtera

    Heri Sunoto, SH, M.H, selaku kuasa hukum LMDH Adil Sejahtera, memilih untuk tidak memberikan banyak komentar terkait aksi tersebut.

    “Sementara saya tidak akan memberi komentar apapun. Kita akan mengikuti proses hukum yang ada dan perkembangan yang ada. Pada intinya kita hadir di sini untuk menyaksikan siapa yang beraksi, sehingga nanti ini menjadi ranah organisasi untuk membuat keputusan,” jawabnya.

    Ia menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan data untuk memastikan validitas klaim para peserta aksi.

    “Dari pengakuan mereka seperti apa, kita punya data dan kita akan ricek. Dengan hasil hari ini kita tahu, data itu siapa dan kita korelasikan dengan data di lembaga, baru keputusan organisasi kebenarannya seperti apa.”

    Mengenai klaim warga yang merasa dikeluarkan, Heri Sunoto menyatakan: “Mereka harus buktikan dulu, kita tidak bisa menjustifikasi seseorang sejauh mana. Karena nanti keputusan kebenaran hukum prosesnya di peradilan. Itu secara umum. Saat mereka mengatakan demikian, maka harus mempertanggungjawabkan apa yang diperbuat.”

    “Mereka memiliki hak untuk melakukan upaya hukum,” tutupnya. [nm/beq]

  • Akses Jalan ke Desa Ngadas Malang Tertimbun Tanah Longsor

    Akses Jalan ke Desa Ngadas Malang Tertimbun Tanah Longsor

    Judul:

    Meta Deskripsi: Hujan deras di Poncokusumo menyebabkan tanah longsor yang menutup akses jalan ke Desa Ngadas, Kabupaten Malang. BPBD masih melakukan pembersihan di tiga titik longsor.

    Kata Kunci: tanah longsor Poncokusumo, longsor Malang, akses jalan tertutup, Desa Ngadas, BPBD Kabupaten Malang, hujan deras, Coban Pelangi, bencana alam Malang.

    Akses jalan menuju Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, tertimbun tanah longsor akibat hujan deras yang terjadi pada Senin (10/2/2025) siang. Longsor menutup jalur utama yang menghubungkan desa dengan wilayah sekitarnya, sehingga menghambat mobilitas warga.

    Posko BPBD Tumpang, BPBD Kabupaten Malang, melaporkan bahwa longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di Desa Ngadas. Tebing yang tidak mampu menahan aliran air akhirnya longsor dan menutupi jalan utama.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengonfirmasi bahwa ada tiga titik longsor yang menyebabkan jalan menuju Desa Ngadas tertutup material tanah dan bebatuan.

    “Longsor berada di tiga titik. Yaitu di dekat Coban Pelangi, jalan menuju Dusun Jarak Ijo dan Jalan Raya Ngadas, Poncokusumo,” tegas Sadono.

    BPBD Kabupaten Malang saat ini masih melakukan pembersihan material longsor menggunakan alat berat. Upaya ini dilakukan agar akses jalan ke Desa Ngadas dapat segera kembali normal.

    “Pembersihan jalan sudah kita lakukan. Mobil Damkar juga sudah standby di lokasi. Termasuk alat berat dari Binamarga Kabupaten Malang sudah di lokasi,” ujarnya.

    Sadono menambahkan bahwa dua titik longsor, yaitu di Timur Vihara dan di Barat Gerbang Desa Ngadas, telah selesai dibersihkan. Namun, satu titik longsor di dekat wisata Coban Pelangi masih dalam proses penanganan.

    “Penanganan masih kita lakukan di dekat wisata Coban Pelangi ada satu titik,” pungkasnya. [yog/beq]

  • Gugatan ke Pedagang Sayur Ethek Magetan, Ganti Rugi Turun Jadi Rp10 Juta

    Gugatan ke Pedagang Sayur Ethek Magetan, Ganti Rugi Turun Jadi Rp10 Juta

    Magetan (beritajatim.com) – Menjelang mediasi kedua yang dijadwalkan pada Rabu (12/02/2025), Kepala Desa Pesu, Gondo, menyatakan kesiapannya untuk hadir. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa tidak ada bukti tambahan yang akan disiapkan.

    Gondo dan para tergugat lainnya, termasuk Sumarno dan Wiyono yang berprofesi sebagai pedagang sayur, sepakat untuk tidak membayar ganti rugi yang diminta oleh Bitner Sianturi. Sebelumnya, Bitner menggugat lima orang dengan tuntutan pembayaran sebesar Rp540 juta.

    “Saya tidak menyiapkan sesuatu yang khusus, saya akan menjalani mediasi itu apa adanya. Kami tidak mau keluar uang sepeser pun, karena gugatan dari penggugat ini tidak benar,” ungkap Gondo, Senin (10/2/2025).

    Ketika ditanya apakah ia akan tetap hadir dalam mediasi tersebut, Gondo menegaskan, “Ya saya akan datang.”

    Menurut Gondo, dalam mediasi sebelumnya, pihak tergugat memang tidak setuju untuk membayar ganti rugi.

    “Pak Kades nanti intinya itu waktu dari kesepakatan kemarin dari pihak disahkan tidak mau membayar,” ujarnya.

    Awalnya, tuntutan yang diajukan dalam perkara ini mencapai Rp540 juta. Namun, dalam perkembangan terbaru, jumlah tersebut mengalami penurunan signifikan menjadi Rp10 juta.

    “Awalnya meminta Rp540 juta. Kemudian nilainya diturunkan jadi Rp10 juta,” jelasnya. [fiq/beq]

  • Begini Kata Kapolres Mojokerto Kota Soal Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu lintas

    Begini Kata Kapolres Mojokerto Kota Soal Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu lintas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri menegaskan kurangnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu-lintas menjadi penyebab angka kecelakaan lalu-lintas. Hal tersebut disampaikan saat Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2025.

    Penyematan pita biru tanda dimulainya Operasi Keselamatan Semeru 2025 tersebut digelar di Lapangan Patih Gajah Mada, Polres Mojokerto Kota, Senin (10/2/2025). Operasi Keselamatan Semeru 2025 yang akan dilaksanakan selama 14 hari terhitung mulai dari tanggal 10 hingga tanggal 23 Februari 2025.

    Dalam kegiatan ini, diikuti oleh ratusan Personel gabungan dari Kodim 0815 Mojokerto, Denpom V/2 Mojokerto, seluruh personel Polres Mojokerto Kota, serta dinas terkait. Tidak hanya itu, Polres Mojokerto Kota juga melibatkan ojek online hingga mahasiswa serta pelajar SMA/SMK.

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S. Marunduri mengatakan, kurangnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu-lintas yang menjadi penyebab angka kecelakaan lalu-lintas.

    “Angka kecelakaan lalu-lintas tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 12 persen dari tahun 2023 lalu,” ungkapnya.

    Penyebab kecelakaan lalu-lintas diantaranya kurangnya kesadaran masyarakat untuk disiplin dan tertib berlalu-lintas. Pihaknya menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu-lintas dalam rangka cipta kondisi kamseltibcar lalu-lintas jelang Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Untuk itu, kami berkomitmen bersinergi dengan TNI dan dinas terkait dalam melaksanakan Operasi Keselamatan Semeru 2025. Ada 8 target prioritas dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025 yakni penggunaan ponsel saat berkendara dan tidak menggunakan sabuk pengaman, pengendara sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang,” katanya.

    Pengendara dalam keadaan mabuk atau pengaruh alkohol, pengemudi di bawah umur, tidak menggunakan helm Standart Nasional Indonesia (SNI) dan knalpot brong, Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TMKB) tidak sesuai spektek, melawan arus lalu-lintas dan melebihi kecepatan maksimal.

    “Dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2025, Polres Mojokerto Kota mengedepankan kegiatan pencegahan berupa edukasi disiplin lalu-lintas dengan humanis. Kepada anggota agar melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab sehingga Polri yang Presisi bisa terwujud,” tegasnya. [tin]

  • Buntut Kasus Pencabulan di Surabaya, Mensos Bakal Tutup Panti Asuhan Ilegal

    Buntut Kasus Pencabulan di Surabaya, Mensos Bakal Tutup Panti Asuhan Ilegal

    Surabaya (beritajatim.com) – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menegaskan akan memberikan sanksi tegas terkait kasus tindak pidana pencabulan yang terjadi di sebuah panti asuhan di Surabaya.

    Gus Ipul menyebutkan bahwa panti asuhan yang terlibat dalam kasus ini harus ditutup dan tidak lagi dapat beroperasi.

    “Ini akan kita sanksi, dan kita harap ditutup. Sebelumnya kan di Tangerang, sekarang di Surabaya. Jadi, jangan sampai panti asuhan jadi kedok untuk melakukan kekerasan seksual,” kata Gus Ipul di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (10/2/2025).

    Ia juga menekankan pentingnya pengawasan masyarakat dan pemerintah daerah untuk mencegah kejadian serupa. Gus Ipul meminta agar semua pemerintah daerah melakukan asesmen ulang terhadap panti asuhan di wilayah masing-masing.

    Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa panti asuhan beroperasi sesuai dengan peraturan dan tidak disalahgunakan sebagai tempat untuk tindakan kekerasan seksual terhadap anak-anak.

    “Semua akan kita minta untuk dicek lagi, dipastikan izinnya, perjalanan operasinya, selama mereka berdiri, dideteksi ulang. Kita ingin masyarakat ikut mengawasi, juga pemerintah daerah, supaya kita bisa mencegah kejadian seperti ini,” tambahnya.

    Gus Ipul juga menegaskan bahwa sanksi tegas berupa penutupan panti asuhan yang terbukti melanggar akan diberlakukan. “Panti asuhan yang terlibat pasti akan ditutup. Hal ini sudah tidak bisa lagi ditoleransi, kalau sudah ada kasus-kasus seperti itu tidak bisa ditoleransi, kita harus tutup,” tegasnya.

    Kasus dugaan pencabulan ini menambah daftar panjang kasus serupa yang terjadi di beberapa panti asuhan di Indonesia. Terbaru di Surabaya. Sebelumnya, kejadian serupa juga ditemukan di Tangerang. Gus Ipul berharap, melalui tindakan tegas ini, kejadian-kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

    Pemerintah berharap agar masyarakat turut serta dalam mengawasi panti asuhan dan memastikan tempat-tempat tersebut benar-benar memberikan perlindungan bagi anak-anak yang membutuhkan. [ipl/aje]

  • Warga PSHT Blitar Meninggal Seketika, Motor Tabrak Pagar Rumah

    Warga PSHT Blitar Meninggal Seketika, Motor Tabrak Pagar Rumah

    Blitar (beritajatim.com) – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berduka usai 2 warganya meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan umum Kalipang Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Keduanya adalah MP dan YRP warga Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar.

    Menurut Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi keduanya meninggal dunia usai sepeda motor yang dikendarainya menabrak pagar rumah warga. Kedua warga PSHT itu pun meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Jadi korban pulang dari latihan PSHT, namun tidak terkait rombongan arak-arakan,” ucap Ipda Putut, Senin (10/02/2025).

    Kecelakaan ini terjadi pada Minggu (9/02/2025) malam. Awalnya kedua korban ini pulang dari tempat latihan PSHT.

    Warga PSHT meninggal di Blitar. (foto : Winanto/beritajatim.com)

    Mereka mengendarai sepeda motor dengan berboncengan 3. Kemudian sepeda motor yang ditumpangi ketiganya oleng saat hendak menyalip kendaraan di depannya.

    “Saat hendak menyalip kendaraan para korban ini selip hingga akhirnya menabrak pagar rumah warga. Ini laka tunggal,” tegasnya.

    Akibat kejadian itu, dua orang meninggal dunia sementara satu warga PSHT lainnya mengalami luka ringan. Kedua korban meninggal pun langsung dibawa ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

    Sementara satu korban luka ringan juga dilarikan polisi ke RSUD Mardi Waluyo Blitar. Kasus kecelakaan ini pun kini ditangani oleh Satlantas Polres Blitar Kota.

    “Kami juga koordinasi dengan jasa raharja untuk membantu proses santunan kepada para korban,” tegasnya. (owi/but)

  • HPN 2025, PWI Sidoarjo Siap Berkontribusi untuk Kemajuan Daerah

    HPN 2025, PWI Sidoarjo Siap Berkontribusi untuk Kemajuan Daerah

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar tasyakuran Hari Pers Nasional (HPN) 2025 sekaligus merayakan HUT ke-79 PWI, di Balai Wartawan Sidoarjo, Senin (10/2/2025).

    Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadis Kominfo) Sidoarjo, Noer Rochmawati, didampingi Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Muhammad Wildan serta Kasi Humas Polresta Sidoarjo, Iptu Tri Novi Handono.

    Tak hanya itu, puluhan wartawan dari berbagai media di Sidoarjo juga turut hadir, menikmati kebersamaan sambil berbincang santai.

    Ketua PWI Sidoarjo, Mustain, mengatakan bahwa HPN ini menjadi momen refleksi bagi para insan pers agar semakin profesional dalam menjalankan tugas jurnalistik. “Kami ingin PWI Sidoarjo bisa terus memberikan kontribusi positif untuk kemajuan daerah,” tandas Mustain.

    Sebagai bagian dari rangkaian perayaan HPN 2025, PWI Sidoarjo juga akan menggelar bakti sosial (Baksos) pengobatan gratis pada 20 Februari 2025 dan turnamen E-sport tingkat SMA pada 26 Februari 2025.

    “Kami ingin terus memperkuat kebersamaan. Terima kasih kepada semua yang telah hadir dan mendukung acara ini,” tambahnya.

    Sementara itu, Kadis Kominfo Noer Rochmawati yang hadir mewakili Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, menegaskan bahwa pers adalah pilar penting demokrasi yang berperan sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.

    “Pada era informasi yang bergerak cepat, wartawan harus semakin profesional dan bertanggung jawab dalam menyampaikan berita,” ujarnya.

    Noer juga menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo berkomitmen terhadap keterbukaan informasi publik dan berharap insan pers bisa memberitakan dengan berimbang agar masyarakat mendapat informasi yang benar dan mencerahkan.

    “Semoga sinergi antara pers dan pemerintah terus berjalan dengan baik,” harap Bu Ima, panggilan karib Noer Rochmawati. [isa/aje]