Category: Beritajatim.com Regional

  • Bhayangkari Jatim Bagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Anak TK di Jombang

    Bhayangkari Jatim Bagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Anak TK di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Bhayangkari Jatim membagikan makanan bergizi gratis untuk anak TK di Jombang. Dukungan terhadap program pemerintah ini bertujuan meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak

    Anak-anak TK Yayasan Kemala Bhayangkari 88 Jombang tampak ceria saat menerima makanan bergizi gratis, kotak jajan, dan alat tulis dari Wakil Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Timur, Ny. Vitha Royce.

    Dalam kegiatan yang berlangsung pada Selasa (11/2/2025), istri dari Wakapolda Jatim Brigjen Pol Dr. Pasma Royce ini hadir bersama Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Daerah Jawa Timur. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Ketua Bhayangkari Cabang Jombang, Ny. Olivia Ardi, serta Kepala Sekolah TK Bhayangkari 88 Jombang, para guru, dan anak-anak yang penuh antusias.

    Ny. Vitha Royce menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Bhayangkari terhadap program pemerintah dalam pemberian makan bergizi gratis kepada pelajar.

    “Yayasan Kemala Bhayangkara (YKB) Daerah Jawa Timur berkomitmen turut menyukseskan program pemerintah yaitu pemberian makan bergizi gratis melalui asupan gizi yang sehat dan seimbang,” ujar Ny. Vitha Royce saat membagikan makanan bergizi di TK Kemala Bhayangkari 88 Jombang.

    Selain memberikan makanan, Ny. Vitha Royce juga berinteraksi langsung dengan para siswa dan guru, berbagi motivasi, serta menekankan pentingnya gizi dalam masa pertumbuhan anak.

    “Kegiatan ini juga wujud nyata dukungan Bhayangkari terhadap dunia pendidikan, serta berharap dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak sejak usia dini,” tambahnya.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bhayangkari Daerah Jawa Timur dalam mendukung kesejahteraan anak-anak melalui pendidikan dan pemenuhan gizi yang optimal. Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak semakin sehat, aktif, dan memiliki masa depan yang lebih baik. [suf]

  • Bojonegoro Dilanda Cuaca Ekstrem Selama 10 Hari, Begini Akibatnya

    Bojonegoro Dilanda Cuaca Ekstrem Selama 10 Hari, Begini Akibatnya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Selama sepuluh hari terakhir, Kabupaten Bojonegoro dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang. Kondisi ini menimbulkan berbagai kerusakan, termasuk pohon tumbang di beberapa lokasi serta kerusakan pada sejumlah rumah.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, pada 2 Februari lalu, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di Jalan Lettu Suyitno, Desa Mulyoagung, Kecamatan/Kota Bojonegoro.

    Tak hanya itu, pada 8 Februari, kejadian serupa terjadi di kawasan Jalan Monginsidi Perumahan Pacul Permai, Desa Pacul, Kecamatan/Kota Bojonegoro.

    Selanjutnya, pada 9 Februari, tiga pohon tumbang di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, akibat angin kencang. Di hari yang sama, sebuah pohon roboh menimpa rumah warga di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, mengakibatkan kerusakan pada bagian dapur rumah berukuran 4×8 meter.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga 16 Februari mendatang.

    “Kami mengharapkan seluruh warga Bojonegoro untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap hujan yang disertai angin kencang,” ujar Aeny pada Selasa (11/2/2025).

    ASN yang sebelumnya menjabat Camat Kepohbaru, itu juga meminta masyarakat segera melaporkan ke BPBD Bojonegoro jika mengetahui ada pohon tumbang. Masyarakat dapat menghubungi nomor 0811-3356-444 yang siap melayani 24 jam untuk menanggapi berbagai kejadian bencana.

    “Masyarakat diharapkan tetap waspada dan segera melaporkan kepada kami atau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) jika menemukan pohon tua yang berpotensi roboh,” tegasnya. [lus/aje]

  • 48 SMP Negeri di Lamongan Terlibat dalam International Culture Exchange Project

    48 SMP Negeri di Lamongan Terlibat dalam International Culture Exchange Project

    Lamongan (beritajatim.com) – Sebanyak 48 SMP Negeri di Kabupaten Lamongan turut ambil bagian dalam International Culture Exchange Project.

    Sekretaris Dinas Pendidikan Lamongan, Chusnu Yuli Setyo, mengatakan proyek pertukaran budaya yang berlangsung melalui Zoom Meeting tersebut melibatkan pelajar dari tiga negara, yakni Jepang, Indonesia dan Filipina.

    “Ini merupakan kesempatan emas bagi siswa untuk mengenal budaya negara lain, memperluas wawasan global mereka, dan mulai menjalin hubungan internasional,” kata Chusnu, Selasa (11/2/2025).

    Menurut Chusnu, program tersebut diselenggarakan dengan tujuan mempererat hubungan lintas negara melalui pemahaman budaya.

    “Siswa dapat bertukar pengalaman dengan teman sebaya dari Sekolah Internasional Hiroshima Global Academy, Jepang, dan Immaculate Conception School of Baliuag, Filipina,” tuturnya.

    Lebih lanjut Chusnu menyampaikan, pada sesi pertemuan yang berlangsung selama 90 menit itu, para siswa berbagi informasi mengenai tradisi, kebiasaan dan kehidupan sehari-hari di negara masing-masing.

    Siswa Lamongan mengenalkan tari Boran, silat, batik, lagu daerah, sampai masakan tradisional. Siswa Jepang banyak menampilkan origami, permainan dengan dengan internet, tempat wisata hingga makanan tradisional. Begitu juga siswa dari Filipina, menampilkan lagu daerah, anyaman dari daun kelapa, dan juga masakan tradisional,” ujarnya.

    Presentasi dan penampilan budaya menjadi bagian utama dalam kegiatan yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan memperkuat kerja sama internasional di kalangan pelajar.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif, berharap kegiatan ini menjadi program tahunan dan semakin banyak sekolah yang dapat berpartisipasi di masa mendatang.

    “Harapannya akan ada banyak sekolah yang bisa dilibatkan,” kata Munif. (fak/ted)

  • Identitas Mayat di Sungai Pacarpeluk Jombang Terungkap

    Identitas Mayat di Sungai Pacarpeluk Jombang Terungkap

    Jombang (beritajatim.com) – Identitas jasad perempuan yang ditemukan mengapung di Sungai Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Putri Regita Amanda (19), warga Desa Sebani, Kecamatan Sumobito.

    Putri adalah anak tunggal dari pasangan Misman (60) dan Wiwit Indayati. Menurut keterangan keluarga, Putri pamit kepada ayahnya pada Senin (10/2/2025) sore untuk melakukan transaksi jual beli dengan sistem bayar di tempat atau Cash on Delivery (COD).

    “Pamit kepada bapaknya untuk COD. Sudah diberi pesan agar tidak pulang malam,” ujar Suwari (64), paman korban, saat berada di kamar jenazah RSUD Jombang, Selasa (11/2/2025).

    Namun, sejak pukul 19.00 WIB, ponsel korban tidak bisa dihubungi. Hingga pukul 21.00 WIB, kondisinya tetap sama. Baru pada pukul 01.00 WIB, ponsel korban sempat berdering, tetapi tidak diangkat. Keesokan paginya, keluarga mendapat kabar bahwa korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sungai Desa Pacarpeluk.

    Sebelumnya, warga Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan tanpa identitas yang mengapung di sungai pada Selasa (11/2/2025) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

    Warga yang melihat segera menarik jasad tersebut ke tepi sungai dan melaporkan kejadian ini kepada perangkat desa serta pihak kepolisian. Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian korban. [suf]

  • Sosialisasi Amdal Reklamasi SWL Rampung, Massa Kontra Datang

    Sosialisasi Amdal Reklamasi SWL Rampung, Massa Kontra Datang

    Surabaya (beritajatim.com) – Sosialisasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Proyek Strategis Nasional (PSN) reklamasi Surabaya Waterfront Land (SWL) pada Selasa (11/2/2025) menuai penolakan. Tetapi, kelompok penolak reklamasi SWL datang ke lokasi saat sosialisasi rampung digelar.

    Pantauan di lokasi, massa berkumpul di luar ruangan sosialisasi sekitar pukul 08.45 WIB. Mereka meneriakkan penolakan atas proyek reklamasi SWL tersebut.

    Beberapa saat kemudian, sekitar pukul 08.55 WIB, sosialisasi telah selesai dilaksanakan. Lalu, massa kontra mencoba merangsek masuk ke ruangan.

    Massa berjumlah sekitar 150 orang tersebut berusaha berjalan ke panggung untuk menguasai forum. Mereka juga membentangkan spanduk berisi penolakan reklamasi.

    Karena sosialisasi telah selesai, para peserta yang hadir sejak awal memilih untuk segera meninggalkan lokasi. Sehingga situasi cukup terkendali.

    PT Granting Jaya selaku penyelenggara sosialisasi Amdal tersebut merupakan calon pengelola PSN reklamasi SWL. Perusahaan ini memiliki rekam jejak selama 50 tahun mengelola kawasan pantai Surabaya dengan usaha berupa taman wisata Kenjeran Park seluas 100 hektare (Ha).

    Sementara, kondisi pantai timur Surabaya saat ini cukup memprihatinkan. Bibir pantai sudah dipenuhi lumpur setebal 1 hingga 1,5 meter akibat sedimentasi bertahun-tahun. Air laut pun sulit terlihat.

    Dampaknya, para nelayan kesulitan melaut. Mereka terpaksa mendorong perahunya hingga beberapa kilometer sampai ke kawasan perairan dalam. Jika mengandalkan air laut pasang, mereka harus menunggu hingga 10 jam. Kondisi tersebut mengancam nelayan dari sisi ekonomi.

    Dampaknya, sebagian nelayan memutuskan untuk beralih profesi. Selain itu, pariwisata kelautan menjadi sangat terbatas dan laut tak bisa lagi dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti olahraga air.

    Kondisi tersebut kini tengah diupayakan untuk diatasi dengan proyek reklamasi pantai timur Surabaya. Proyek yang telah ditetapkan menjadi PSN tersebut dinilai dapat menjadi solusi.

    Proyek ini diharapkan dapat menyediakan lahan untuk penguatan ekonomi, khususnya bagi para nelayan. Selain itu, dapat mengoptimalkan sumberdaya kelautan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). [beq]

  • 6 Warga Binaan Lapas I Madiun Dilayar ke Nusakambangan, Ini Sebabnya!

    6 Warga Binaan Lapas I Madiun Dilayar ke Nusakambangan, Ini Sebabnya!

    Madiun (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun mengambil langkah tegas terhadap enam warga binaan yang terbukti melanggar aturan. Mereka dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, sebagai sanksi atas tindakan indisipliner selama masa pembinaan.

    Kepala Lapas I Madiun, Dr. Andi Wijaya Rivai, menegaskan bahwa pemindahan ini merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

    “Pemindahan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas untuk menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif. Kami tidak akan mentolerir setiap pelanggaran aturan di dalam Lapas. Pemindahan ini adalah bentuk peringatan bahwa semua harus patuh pada aturan yang berlaku. Enam warga binaan kami pindah pada Minggu (05/02/2025),” jelas Andi Wijaya, Selasa (11/02/2025).

    “Proses pemindahan berjalan lancar dan aman. Semua prosedur sudah kami laksanakan sesuai standar operasional yang berlaku,” tambahnya.

    Warga binaan yang dipindahkan diketahui terlibat dalam berbagai pelanggaran serius, termasuk penguasaan barang terlarang dan kegiatan yang berpotensi mengganggu keamanan di dalam Lapas. Setelah melalui proses investigasi dan koordinasi dengan pihak terkait, keputusan pemindahan mereka ke Nusakambangan diambil sebagai bentuk tindakan tegas.

    Pemindahan berlangsung dengan pengawalan ketat oleh aparat gabungan, termasuk kepolisian dan Brimob. Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera tidak hanya bagi mereka yang dipindahkan, tetapi juga bagi warga binaan lainnya agar tidak melakukan pelanggaran serupa.

    Dengan kebijakan ini, Lapas I Madiun kembali menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap pelanggaran aturan. Semua warga binaan diharapkan memanfaatkan masa hukuman mereka sebagai kesempatan untuk refleksi dan perubahan diri ke arah yang lebih baik. [fiq/aje]

  • Misteri Kematian Massal Babi di Tosari Pasuruan, Hasil Investigasi Keluar Minggu Depan

    Misteri Kematian Massal Babi di Tosari Pasuruan, Hasil Investigasi Keluar Minggu Depan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sejumlah ternak jenis babi milik warga Kabupaten Pasuruan ditemukan pemiliknya mati mendadak. Ada dua desa pemilik babi yang mati mendadak, yakni di Desa Sedaeng dan Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

    Menurut data yang diterima terdapat 50 ekor babi yang mati di Desa Sedaeng. Sementara untuk di Desa Wonokitri terdapat 10 ekor babi mati secara mendadak.

    Kepala Desa Sedaeng, Abdul Hadi, mengungkapkan bahwa sebelumnya beberapa babi yang mati terlihat sangat sehat. Beberapa pemilik babi juga merasa tak ada tanda-tanda gejala babi jika terkena sakit.

    “Babi-babi ini sebelumnya terlihat sehat, namun tiba-tiba mati tanpa menunjukkan gejala sakit. Warga sangat khawatir karena banyak di antara mereka yang mengandalkan hasil penjualan babi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelas Abdul, Selasa (11/2/2025).

    Menanggapi kejadian ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan telah mengambil sampel darah dari babi yang mati untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Hasil pemeriksaan ini diharapkan dapat mengungkap penyebab kematian massal tersebut.

    “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti kematian babi-babi ini. Hasilmya keluar setelah 5-7 hari ke depan,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiah.

    Alfia juga mengatakan bahwa beberapa babi milik warga tersebut dibeli dari pedagang di Malang. Ditakutkan, babi-babi tersebut menularkan virus African Swine Fever (ASF) seperti yang pernah terjadi pada tahun 2021 silam. (ada/but)

  • Tak Pakai Dana Pendidikan untuk MBG, DPRD Kabupaten Pasuruan Tunggu Instruksi Pusat

    Tak Pakai Dana Pendidikan untuk MBG, DPRD Kabupaten Pasuruan Tunggu Instruksi Pusat

    Pasuruan (beritajatim.com) – Peruntukan dana untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pasuruan masih belum ditentukan. Sampai saat ini Pemkab Pasuruan masih belum tahu anggaran MBG nantinya melalui bagi dana atau tidak.

    Sementara itu, Presiden Prabowo telah memberikan instruksi kepada Mentri Dalam Negri, Tito Karnavian untuk tidak mengurangi anggaran pendidikan daerah untuk MBG. Program MBG akan dilakukan secara sentralistik oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti petunjuk dari pusat. Tak hanya itu, dirinya juga akan segera melakukan koordinasi dengan Bupati Pasuruan terpilih terkait anggaran untuk pendidikan.

    “Kami akan melakukan koordinasi dulu dengan bupati terpilih nanti. Karena memang di Kabupaten Pasuruan ada ribuan sekolah yang perlu di perbaiki,” jelas Andri, Senin (10/2/2025).

    Andri juga mengatakan bahwa ribuan sekolah tersebut memiliki beberapa kategori yang akan menjadi prioritas. Mulai dari perbaikan rehab atau pembangunan ruang kelas belajar (RKB).

    “Tujuannya pasti, untuk membuat sekolah menjadi aman dan nyaman bagi murid-murid,” tutupnya.

    Diketahui sebelumnya, Pemkab Pasuruan mengusulkan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk rehab sekolah yang rusak. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk merehab sebanyak 167 sekolah dasar dan 4 sekolah menengah pertama.  [ada/aje]

  • 40 Hari Terakhir, 6 Peristiwa Kebakaran Terjadi di Pamekasan

    40 Hari Terakhir, 6 Peristiwa Kebakaran Terjadi di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Peristiwa kebakaran terjadi di 6 lokasi berbeda di Pamekasan, khususnya dalam rentang waktu sekitar 40 hari terakhir, terhitung sejak 1 Januari hingga 9 Februari 2025 kemarin.

    “Sejak awal Januari hingga saat ini, total peristiwa kebakaran terjadi 6 kali. Masing-masing 4 kejadian pada Januari 2025, serta 2 kejadian lainnya pada Februari 2025,” kata Kasi Ops Damkar Satpol-PP dan Damkar Pamekasan, Zainuddin, Selasa (11/2/2025).

    Empat kejadian kebakaran selama Januari 2025, menimpa 2 unit bangunan meliputi rumah di Dusun Laok Saba, Desa Bulanhan Barat, Kecamatan Pagantenan, Rabu (1/1/2025). Serta rumah makan ayam samsam di Desa Kangenan, Kecamatan Pamekasan, Minggu (19/1/2025).

    Dua peristiwa kebakaran lainnya terjadi pada titik tumpukan sampah di dua lokasi berbeda, masing-masing tumpukan sampah di Jl Bonorogo, Desa Serkeser, Kecamatan Pademawu, Minggu (5/1/2025). Serta tumpukan sampah di Jl Ghazali Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, Sabtu (18/1/2025) lalu.

    “Terbaru peristiwa kebakaran terjadi di dua lokasi berbeda dalam kurun waktu dua hari, masing-masing kejadian gudang tembakau gelugur di Kecamatan Palengaan, Minggu (9/2/2025). Serta kebakaran toko fotocopy dan dapur di Desa Duko Timur, Larangan, Pamaksan, Senin (10/2/2025) kemarin,” ungkapnya.

    Kondisi tersebut membuatnya kembali mengingatkan sekaligus mengimbau masyarakat, agar selalu mawas diri dan berhati-hati terhadap berbagai jenis bencana, termasuk kebakaran. “Selalu mawas diri dan melakukan melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menghindari peristiwa (kebakaran) ini,” imbaunya.

    “Karena bagaimanapun yang namanya kebakaran tidak memandang musim, apakah itu musim penghujan ataupun musim kemarau. Sehingga kita harus selalu waspada agar terhindar dari peristiwa ini ,” pungkasnya. [pin/aje]

  • Reklamasi SWL, Nelayan Titip Pesan Penting: Jangan Sampai Merugikan Kami

    Reklamasi SWL, Nelayan Titip Pesan Penting: Jangan Sampai Merugikan Kami

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah nelayan Kawasan pantai timur Surabaya menitipkan pesan penting terhadap PT Granting Jaya selaku calon pengelola Proyek Stategis Nasional (PSN) berupa reklamasi Surabaya Waterfront Land (SWL). Pesan penting tersebut yaitu jangan sampai proyek reklamasi tersebut merugikan mereka.

    Pesan tersebut disampaikan saat Sosialisasi AMDAL PSN Reklamasi SWL yang digelar PT Granting Jaya di salah satu hotel di Kota Surabaya, Selasa (11/2/2025). Hadir dalam sosialisasi tersebut, Direktur Operasional PT Granting Jaya Agung Pramono, Komisaris PT Granting Jaya Setiaji Yudho, serta kelompok nelayan dari Kecamatan Sukolilo, Kenjeran, Mulyosari, serta Bulak.

    Salah satu nelayan, Mas’ud, mengakui ada dampak yang timbul akibat reklamasi SWL ini dan langsung dirasakan oleh para nelayan. Dia pun meminta agar pelaksanaan proyek hingga selesai agar tidak merugikan nelayan.

    “Permintaan kita sederhana, jangan merugikan nelayan,” ujar Mas’ud.

    Dia juga mengatakan, proyek yang akan dijalankan PT Granting Jaya sebenarnya bisa diterima para nelayan. Namun demikian, dia kembali mengingatkan agar proyek tersebut tidak mengorbankan kepentingan nelayan.

    “Nelayan saya harus diprioritaskan,” kata dia.

    Nelayan lain, Solehan, menilai masih ada harapan dari keberadaan proyek reklamasi SWL ini, terutama dari sisi peningkatan ekonomi. Namun demikian, dia juga mengingatkan agar proyek tersebut tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan kepentingan nelayan.

    “Proyek ini harus menjaga lingkungan, tidak hanya kepentingan bisnis. Segala aktivitas pembangunan harus memperhatikan kepentingan nelayan. jangan sampai kalau proyek ini jadi, ada jalur-jalur yang tertutup untuk nelayan,” kata dia.

    Sosialisasi AMDAL PSN Reklamasi SWL. (Foto: Ahmad Baiquni/beritajatim.com)

    Sementara Munir, perwakilan KUB Kepiting, menginginkan agar proyek reklamasi SWL harus berjalan. Tetapi, dia berharap ada upaya pengerukan kawasan pantai yang akan dibangun hingga kedalaman 4 meter.

    “Kami ingin proyek ini tetap berjalan. Bahwasanya setiap pulau ada pengerukan sedalam 4 meter,” kata dia.

    Pernyataan Munir cukup beralasan. Ini lantaran dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, terjadi sedimentasi berat di kawasan pantai timur Surabaya yang membuat nelayan kesulitan melaut.

    Sedangkan menurut Munir, pengerukan kawasan pantai timur Surabaya akan mempermudah nelayan dalam melaut. Selain itu, kapal ukuran sedang dapat melintas perairan tersebut.

    Menanggapi hal tersebut, Komisaris PT Granting Jaya Setiyaji Yudho menyatakan siap menampung harapan dari para nelayan. Dia juga menekankan, reklamasi merupakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan pantai timur Surabaya.

    “Dengan proyek yang akan kami kerjakan, itu satu-satunya cara untuk memperbaiki alam. Kita itu inginnya untuk memperbaiki alam,” kata dia. [beq]