Category: Beritajatim.com Regional

  • Warga Magetan Meninggal Akibat DBD, Keluarga Keluhkan Sulitnya Akses Perawatan

    Warga Magetan Meninggal Akibat DBD, Keluarga Keluhkan Sulitnya Akses Perawatan

    Magetan (beritajatim.com) – Suyanti (33) warga Lingkungan Jenglong, Kelurahan/Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD). Istri Sudarmono (37) itu diduga terlambat mendapatkan kamar perawatan hingga terkendala dalam proses penyembuhan.

    Suyanti awalnya mengalami gejala pusing dan nyeri sendi. Suaminya segera membawanya ke dokter praktik, tetapi kondisi tidak membaik. Pemeriksaan di Puskesmas Parang menunjukkan penurunan trombosit, sehingga ia disarankan untuk dirawat di RSUD dr. Sayidiman, Magetan.

    Namun, keterbatasan fasilitas menjadi kendala. “Saya sudah menunggu berjam-jam, tetapi tetap tidak ada kamar kosong,” ungkap Sudarmono, Rabu (19/2/2025).

    Karena kondisinya semakin memburuk, keluarga akhirnya merujuk Suyanti ke rumah sakit swasta di Ponorogo. Meski mendapat perawatan intensif, ia menghembuskan napas terakhir pada Selasa pagi (18/2/2025) pukul 09.30 WIB.

    “Kami tidak menyangka, hanya sakit tiga hari, tetapi istri saya meninggal. Selama ini dia sehat dan jarang sakit,” kata Sudarmono.

    Kepala Puskesmas Parang, dr. Afnie Febriana, mengonfirmasi bahwa Suyanti sempat diperiksa sebelum dirujuk ke rumah sakit.

    “Trombositnya turun dan kadar gula darahnya tinggi, sehingga kami rujuk. Sayangnya, kamar di RSUD penuh dan keluarga memilih rumah sakit swasta,” ujarnya.

    Data Puskesmas Parang menunjukkan bahwa sejak Januari hingga Februari 2025, terdapat enam kasus DBD di wilayah tersebut, dengan satu pasien meninggal dunia. Petugas kesehatan saat ini melakukan pelacakan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

    Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Magetan, Suwantiyo, menyebut bahwa pihaknya masih menunggu hasil rekam medis dari rumah sakit tempat Suyanti dirawat. “Menurut laporan awal, pasien memiliki penyakit penyerta, yakni cairan di paru-paru dan kadar gula darah tinggi,” katanya.

    Sudarmono berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah daerah hingga pusat. “Jangan sampai ada korban DBD lain yang meninggal dunia hanya karena sulit mendapatkan layanan kesehatan,” pintanya.

    Meninggalnya Suyanti meninggalkan duka bagi keluarganya, terutama bagi anaknya yang masih bersekolah di tingkat dasar. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pencegahan DBD serta peningkatan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. [fiq/suf]

  • Takmir Masjid Darussalam Bojonegoro Didorong Segera Ajukan Proposal Perbaikan Menara Pasca Kebakaran

    Takmir Masjid Darussalam Bojonegoro Didorong Segera Ajukan Proposal Perbaikan Menara Pasca Kebakaran

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Takmir masjid diminta segera mengajukan proposal perbaikan. Hal itu menyusul terbakarnya menara Masjid Agung Darussalam Bojonegoro pada Rabu (19/2/2025) siang,

    Menara yang terletak di halaman depan masjid, tepatnya di Jalan Hasyim Asyari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Menara  ini biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan pengeras suara.

    Takmir Masjid Darussalam, Wasito menyatakan bahwa meskipun menara mengalami kerusakan akibat kebakaran, aktivitas ibadah jamaah tetap berjalan lancar tanpa gangguan.

    Menara tersebut lebih berfungsi sebagai penunjang estetika masjid dan tempat pengeras suara. “Bagian yang terbakar hanya casing-nya saja, sementara struktur beton menara masih utuh,” jelasnya.

    Struktur beton menara yang terlihat setelah kebakaran merupakan bagian lama, sedangkan lapisan luarnya yang terbuat dari aluminium dengan desain meliuk-liuk adalah hasil renovasi yang selesai pada tahun 2024. Menara ini memiliki ketinggian mencapai 23 meter.

    “Pak Pj (Penjabat) Bupati meminta saya, selaku Takmir, untuk segera mengajukan proposal perbaikan. Proposal ini nantinya akan ditujukan kepada Bupati baru, Setyo Wahono, dan kami akan segera menindaklanjutinya,” ujar H Wasito, yang juga merupakan pedagang gerabah di Pasar Kota Bojonegoro.

    Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, yang meninjau langsung lokasi kejadian, mengingatkan semua pihak agar lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik.

    Ia juga menegaskan bahwa pemerintah kabupaten akan mendampingi pengurus Masjid Darussalam dalam proses komunikasi dengan Bupati Bojonegoro yang baru. “Pemerintah kabupaten akan membantu pengurus masjid agar perbaikan menara dapat segera dilakukan,” tegas Adriyanto.

    Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Kabupaten Bojonegoro, Siswoyo, menyatakan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik.

    Namun, Tim Identifikasi Polres Bojonegoro masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab dan menghitung kerugian yang terjadi. “Diduga penyebabnya adalah korsleting listrik, namun kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Siswoyo. [lus/suf]

  • Tergiur Uang, Mahasiswi Pasuruan Ini Jadi Pengedar Sabu

    Tergiur Uang, Mahasiswi Pasuruan Ini Jadi Pengedar Sabu

    Pasuruan (beritajatim.com) – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pasuruan kembali mengungkap kasus peredaran narkoba. Kali ini, seorang mahasiswi berinisial MI (19) warga Glagasari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, ditangkap karena menjadi pengedar sabu.

    MI nekat menjadi pengedar sabu karena tergiur keuntungan besar yang bisa didapat. Ia mengaku membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin meningkat.

    “Tersangka mengaku tergiur keuntungan besar dari bisnis haram ini,” ujar Kasat Narkoba Polres Pasuruan Kota, AKP Agus Yulianto, melalui Iptu Joko Suseno, Kasi Humas Polres Pasuruan.

    Penangkapan MI berawal dari pengembangan informasi yang didapat dari masyarakat terkait maraknya peredaran sabu di wilayah Sukorejo. Berdasarkan informasi tersebut, tim Satresnarkoba melakukan penyelidikan hingga akhirnya mengarah kepada MI.

    “Kami terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba yang lebih besar,” kata Joko.

    Dari hasil penangkapan, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 3,38 gram sabu, alat timbang, dan handphone.

    Akibat perbuatannya, MI dijerat Pasal 112 dan 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 6 tahun penjara. (ada/but)

  • BPPA Umumkan 18 Nama Calon Anggota Dewan Pers Periode 2025-2028

    BPPA Umumkan 18 Nama Calon Anggota Dewan Pers Periode 2025-2028

    Jakarta (beritajatim.com) – Badan Pekerja Pemilihan Anggota (BPPA) Dewan Pers resmi mengumumkan 18 nama calon anggota Dewan Pers periode 2025-2028. Nama-nama tersebut ditetapkan dalam rapat BPPA pada Rabu, 19 Februari 2025, pukul 13.00 WIB di Sekretariat Dewan Pers.

    Dari 18 nama yang diumumkan, enam calon berasal dari unsur wartawan, enam calon dari pimpinan perusahaan pers, dan enam calon dari unsur tokoh masyarakat. Para calon ini dipilih dari 42 nama bakal calon yang sebelumnya mendaftar ke BPPA hingga penutupan pendaftaran pada Selasa, 11 Februari 2025.

    BPPA membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan terkait nama-nama calon anggota Dewan Pers tersebut. Masukan dapat dikirimkan melalui email ke [email protected] hingga Kamis, 27 Februari 2025, pukul 23.59 WIB.

    Ketua BPPA, Bambang Santoso, menegaskan bahwa proses pemilihan calon anggota Dewan Pers periode 2025-2028 telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. “Kami berharap masukan dari masyarakat ini akan mendorong terpilihnya anggota Dewan Pers yang memiliki kredibilitas, integritas, dan komitmen terhadap kemajuan pers di Indonesia,” ujar Bambang Santoso.

    BPPA menekankan bahwa setiap masukan yang diberikan harus menyertakan nama, identitas, dan nomor telepon sebagai bagian dari proses verifikasi. Identitas pemberi masukan akan dijaga kerahasiaannya.

    Masukan dari masyarakat ini akan menjadi salah satu pertimbangan BPPA dalam menetapkan sembilan anggota Dewan Pers terpilih. Keputusan final mengenai anggota terpilih dijadwalkan akan diumumkan pada Maret 2025.

    Berikut Calon Anggota Dewan Pers 2025-2028

    UNSUR WARTAWAN:
    1. Abdul Manan
    2. Maha Eka Swasta
    3. Marah Sakti Siregar
    4. Muhammad Jazuli
    5. Sayid Iskandarsyah
    6. Wahyu Triyogo

    UNSUR PIMPINAN PERUSAHAAN PERS:
    1. Dahlan Dahi
    2. Eko Pamuji
    3. Paulus Tri Agung Kristanto
    4. Syamsudin Hadi Sutarto
    5. Totok Suryanto
    6. Yogi Hadi Ismanto

    UNSUR TOKOH MASYARAKAT:
    1. Albertus Wahyurudhantho
    2. Dahlan Iskan
    3. Komarudin Hidayat
    4. M. Busyro Muqoddas
    5. Ratna Komala
    6. Rosarita Niken Widiastuti

    [beq]

  • Warga Banyuwangi Ajukan Pergantian Identitas, Terbukti Secara Medis Berjenis Kelamin Laki-laki

    Warga Banyuwangi Ajukan Pergantian Identitas, Terbukti Secara Medis Berjenis Kelamin Laki-laki

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Nur Laili Eka Febrianti (23), warga Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, merasa lega setelah mendapatkan pernyataan resmi dari dokter yang menyatakan bahwa dirinya adalah seorang laki-laki.

    Hasil pemeriksaan medis yang dilakukan di RSUD Blambangan dan RSUD Dr. Soetomo menunjukkan bahwa secara kromosom, ia memiliki kromosom XY yang menandakan jenis kelamin laki-laki.

    Atas dasar hasil pemeriksaan tersebut, anak dari pasangan Muslih (49) dan Nur Laili Eka Febrianti (40) ini mengajukan pergantian status jenis kelamin dari perempuan menjadi laki-laki secara hukum. Proses ini tengah berlangsung di Pengadilan Negeri Banyuwangi, di mana sidang perdana telah digelar pada Senin, 17 Februari 2024.

    Saat ini, ia akrab disapa dengan panggilan “Li” dan berencana mengubah namanya menjadi Eki Febliant sebagai bagian dari perubahan identitasnya.

    “Saya ingin ganti nama karena otomatis status juga berubah. Tentu saya ingin ada nama yang sesuai dengan jati diriku sekarang,” ujarnya.

    Namun, dalam proses pergantian nama, ia menghadapi kendala hukum karena aturan yang berlaku tidak memperbolehkan perubahan nama secara total bagi seseorang yang telah berusia 23 tahun.

    “Nama awalku Nur Laili Eka Febrianti. Tapi di pengadilan, umurku sudah enggak bisa ganti total. Jadi aku plesetin namaku sendiri,” tuturnya.

    Nama Eki Febliant dipilihnya dengan makna khusus. “Feb” diambil dari bulan kelahirannya, Februari, sementara “Liant” berasal dari panggilannya selama ini, “Lia”.

    “Jadi biar enggak berubah total dan orang-orang tetap bisa manggil Li. Kalau ada yang keliru manggil Lia, masih bisa aku jelasin dengan mudah,” terangnya.

    Saat ini, harapannya adalah agar seluruh proses pergantian identitasnya segera selesai sehingga ia dapat menjalani hidup dengan lebih tenang tanpa kebingungan identitas.

    “Harapanku, semuanya cepat selesai dan statusku cepat jelas. Aku ingin memperbaiki semua yang sebelumnya belum sempat kulakukan,” jelasnya.

    Selama ini, ia jarang bercerita kepada orang lain mengenai apa yang dirasakannya. Namun, kini ia merasa lebih lega karena berada di jalur yang tepat untuk mendapatkan kejelasan identitas.

    “Sebenarnya banyak masalah sepele, cuma aku orangnya enggak pernah cerita ke orang lain. Sekarang aku ingin menyelesaikan semuanya,” pungkas Li. [alr/beq]

  • Menara Masjid Agung Darussalam Bojonegoro Terbakar

    Menara Masjid Agung Darussalam Bojonegoro Terbakar

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Menara Masjid Agung Darussalam Bojonegoro di Jalan Hasyim Asyari yang memiliki ketinggian sekitar 23 meter dilanda kebakaran pada Rabu (19/2/2025) sekitar pukul 10.52 WIB.

    Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro berhasil memadamkan api pada pukul 11.39 WIB setelah berupaya selama kurang lebih 47 menit. Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik.

    Dalam operasi pemadaman, tim Damkarmat Bojonegoro mengerahkan 3 unit armada yang dibantu dengan pasokan air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro.

    “Upaya pemadaman berjalan lancar, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bojonegoro, Siswoyo.

    Kejadian kebakaran menara masjid ini menarik perhatian warga sekitar karena menara masjid tersebut yang menjadi salah satu ikon di Bojonegoro. Meskipun demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    Pihak berwenang akan melakukan evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran serta langkah pencegahan ke depan. “Tim labfor masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut,” pungkasnya.

    Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh masalah kelistrikan, serta memastikan instalasi listrik di bangunan-bangunan penting selalu dalam kondisi baik. [lus]

  • Warga Banyuwangi Ajukan Ganti Kelamin dari Perempuan Jadi Laki-laki ke Pengadilan

    Warga Banyuwangi Ajukan Ganti Kelamin dari Perempuan Jadi Laki-laki ke Pengadilan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Seorang warga asal Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, bernama Nur Laili Eka Febrianti (23), mengajukan pergantian kelamin di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Anak dari pasangan Muslih (49) dan Poniti (40) ini mengajukan pergantian status jenis kelamin dari perempuan menjadi laki-laki berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang menyatakan bahwa ia memiliki kromosom XY.

    Diketahui, Nur Laili Eka Febrianti telah menjalani proses sidang di PN Banyuwangi pada Senin, 17 Februari 2024, dengan hasil yang akan disampaikan pada akhir Februari mendatang.

    Orang tua Li mengungkapkan bahwa sejak kecil anaknya sudah menunjukkan tanda-tanda yang mengarah ke laki-laki. Ia lebih suka bermain dengan anak laki-laki, layang-layang, serta mobil-mobilan dibandingkan mengoleksi aksesori perempuan pada umumnya.

    “Diarahkan ke pakaian perempuan, pakai aksesori atau boneka tidak bisa, anaknya tidak suka. Bahkan saat SD, dia menyatakan cinta ke teman perempuannya,” kata Muslih.

    Muslih menjelaskan bahwa sejak SD bentuk badan anaknya sudah menyerupai laki-laki, termasuk suara yang cenderung lebih besar. Saat anaknya menjalani operasi usus buntu di kelas 5 SD, dokter yang menangani menyebutkan bahwa anaknya tidak memiliki rahim.

    “Dari operasi itu, dokter yang menangani sempat menyampaikan bahwa anaknya tidak punya rahim,” terangnya.

    Meski telah mendapatkan penjelasan tersebut, keluarga belum berani mengambil langkah lebih lanjut. Saat SMA, Li sempat mengalami perundungan, terutama terkait suaranya yang lebih mirip suara laki-laki. Hingga akhirnya, tiga bulan sebelum kelulusan pada tahun 2020, Li memutuskan berhenti sekolah karena beberapa faktor, termasuk kondisi kesehatannya yang sering terganggu akibat diabetes dan sakit pada ulu hati.

    Pada awal 2024, Li kembali meminta kepastian tentang identitas jenis kelaminnya. Ia kemudian menjalani pemeriksaan di klinik yang merujuknya ke dokter urologi di RSUD Blambangan. Hasil pemeriksaan medis semakin menguatkan bahwa secara biologis ia adalah laki-laki.

    “Akhirnya hasil pemeriksaan medis terbukti anak saya laki-laki,” terang Muslih.

    Li kemudian menjalani pemeriksaan lebih lanjut di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, di mana ia diperiksa oleh enam dokter spesialis urologi dan empat dokter spesialis andrologi. Hasil pemeriksaan kromosom menunjukkan bahwa Li memiliki jumlah kromosom 46, XY, yang merupakan kromosom laki-laki. Temuan medis ini menjadi dasar pengajuan pergantian jenis kelamin di pengadilan.

    Meski demikian, proses pemeriksaan medis belum selesai. Pada Senin, 24 Februari 2025, Li dijadwalkan menjalani pemeriksaan lanjutan di RSUD Dr. Soetomo. Muslih mengaku bahwa proses yang harus dijalani masih panjang dan memerlukan biaya yang belum dapat dipastikan.

    “Kalau saya inginnya sampai proses operasi, tapi kami juga belum tahu berapa biayanya. Kalau dari pihak rumah sakit menjelaskan prosesnya masih panjang,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Dua Penumpang Mobil Agya Terbakar di Sumenep Masih Dirawat Intensif

    Dua Penumpang Mobil Agya Terbakar di Sumenep Masih Dirawat Intensif

    Sumenep (beritajatim.com) – Dua penumpang mobil Agya yang terbakar di depan Masjid Jamik Sumenep hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep. Keduanya mengalami luka bakar serius akibat insiden tersebut.

    “Saya di lokasi kemarin melihat dua orang keluar dari mobil dalam keadaan terbakar. Yang satu laki-laki, yang satu perempuan. Yang laki-laki lari ke arah masjid dengan kondisi masih ada api di tubuhnya. Yang perempuan lari ke arah selatan,” kata salah satu saksi mata, Uvek Rulianto, Rabu (19/2/2025).

    Mobil Agya berwarna putih dengan nomor polisi M 1891 TI terbakar di depan Masjid Jamik Sumenep pada Selasa (18/02/2025) menjelang Maghrib. Peristiwa ini menghebohkan warga sekitar. Beruntung, lokasi kejadian berdekatan dengan kantor pemadam kebakaran sehingga petugas cepat merespons dan memadamkan api yang berasal dari dalam mobil.

    Api berhasil dipadamkan dengan cepat, namun bagian dalam mobil, terutama jok, hangus terbakar. Meski demikian, api tidak sempat merambat ke bodi kendaraan.

    Dari informasi yang dihimpun, dua korban yang berada di dalam mobil diketahui bernama Benny Faisar (36), warga Desa Manding Timur, Kecamatan Manding, dan Novita Widya Ningrum (40), warga Desa Lalangon, Kecamatan Manding.

    Saat ini, keduanya masih mendapatkan perawatan medis di RSUD Sumenep. Benny Faisar mengalami luka bakar serius tetapi kondisinya telah stabil dan dipindahkan ke ruang perawatan di paviliun. Sementara itu, Novita masih dirawat di ruang ICU.

    Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Namun, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.

    “Kami masih menunggu kedatangan Tim Labfor Polda Jatim untuk mengungkap penyebab kebakaran mobil Agya tersebut,” ungkapnya singkat. [tem/beq]

  • Sambut Ramadhan 2025, PSHT Kota Blitar Kerja Bakti Bersihkan Masjid

    Sambut Ramadhan 2025, PSHT Kota Blitar Kerja Bakti Bersihkan Masjid

    Blitar (beritajatim.com) – Ratusan warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Blitar menggelar kerja bakti membersihkan sejumlah masjid. Kegiatan ini sengaja dilakukan PSHT Cabang Kota Blitar dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 H/2025 M.

    Mulai dari area dalam hingga luar masjid semua dibersihkan oleh warga PSHT Kota Blitar. Langkah ini dilakukan PSHT Kota Blitar agar masjid menjadi bersih sekaligus tempat yang nyaman bagi umat muslim untuk menjalankan ibadah sholat tarawih hingga tadarus alquran.

    “Ratusan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Kota Blitar Pusat Madiun yang tersebar di berbagai Rayon dan Sub rayon wilayah Ranting Sukorejo dan Kepanjen kidul dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan 1446 H melakukan kegiatan kerja bakti dalam rangka wujud pengabdian kepada masyarakat dan tempat-tempat ibadah,” ungkap Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Blitar Pusat Madiun, Miskan Hadi Prasetyo, Rabu (19/2/2025).

    Ratusan warga PSHT tersebut disebar ke sejumlah masjid yang ada di Kecamatan Sukorejo dan Kepanjenkidul Kota Blitar. Masjid yang dibersihkan pun bukan hanya satu namun ada beberapa.

    Sekali lagi PSHT Kota Blitar ingin menunjukkan bahwa kehadirannya di tengah masyarakat benar-benar memberikan manfaat. Langkah ini juga bertujuan untuk menghapus stigma negatif tentang perguruan silat di mata masyarakat.

    “Kegiatan Rutin ini diadakan setelah selesai melaksanakan Ujian Kenaikan Sabuk,” imbuhnya.

    Di Wilayah sukorejo dan Kepanjenkidul ini Persaudaraan SH Terate sudah memiliki rayon dan Sub rayon, baik di lingkungan sekolah maupun di Lingkungan dusun atau kelurahan. Saat ini Persaudaraan SH Terate Ranting Sukorejo, Kepanjen kidul memiliki sekisiswa,siswa.

    Ke depan semoga anggota SH Terate di kota blitar bisa lebih memberikan manfaat kepada masyarakat luas . Sekaligus sebagai implementasi ” Memayu Hayuning Bawono. Terima kasih. [owi/beq]

  • Polisi Selidiki Identitas Mayat Mr. X, Diduga Tertemper Kereta di Tulungagung

    Polisi Selidiki Identitas Mayat Mr. X, Diduga Tertemper Kereta di Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Polisi masih menyelidiki identitas sesosok mayat tanpa identitas yang ditemukan di perlintasan kereta api wilayah Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Selasa (18/02/2025). Jenazah yang belum teridentifikasi itu diduga tertemper kereta api yang melintas dan ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

    Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, mengatakan bahwa mayat Mr X tersebut memiliki ciri-ciri mengenakan kaos lengan pendek bermotif garis berwarna hitam biru serta celana pendek hitam. Usia korban diperkirakan sekitar 50 tahun. Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB.

    “Kami menerima laporan dari warga tentang temuan jenazah Mr X ini sekitar pukul 05.00 WIB,” ujarnya, ditulis Rabu (19/2/2025).

    Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, korban diduga tertemper Kereta Api Penataran jurusan Blitar-Surabaya. Kereta api dengan nomor lokomotif CC 2108330 diketahui berangkat dari Stasiun Blitar. Sesampainya di lokasi kejadian, kereta tersebut menabrak korban.

    “Dari pengakuan saksi, kereta sempat berhenti untuk melakukan pengecekan. Setelah rangkaian dinyatakan aman, kereta api langsung melanjutkan perjalanan kembali menuju Surabaya,” tuturnya.

    Polisi yang menerima laporan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Akibat benturan keras, korban terpental sejauh 75 meter dan tubuhnya mengalami kerusakan parah. Salah satu saksi mengungkapkan bahwa sehari sebelum kejadian, korban terlihat tidur-tiduran di pos utara tugu KB. Meski tampak normal, korban terlihat murung.

    “Usai dilakukan olah TKP oleh Unit Inafis Polres Tulungagung, korban kemudian dievakuasi ke RS Dr. Iskak Tulungagung,” pungkasnya. [nm/beq]