Category: Beritajatim.com Regional

  • Cara Satlantas Polres Pamekasan Bangun Budaya Disiplin Para Sopir

    Cara Satlantas Polres Pamekasan Bangun Budaya Disiplin Para Sopir

    Pamekasan (beritajatim.com) – Satlantas Polres Pamekasan, mengimbau para sopir angkutan umum agar memiliki komitmen membangun budaya disiplin dan tertib, serta mengedepankan etika dalam berlalu lintas.

    Himbauan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas keamanan dan keselamatan berlalu lintas, sekaligus bentuk antisipasi terhadap beragam pelanggaran lalu lintas demi keamanan dan keselamatan bersama.

    Bahkan himbauan tersebut disampaikan langsung Kasatlantas Polres Pamekasan, AKP Bagus Wijanarko saat melakukan inspeksi keselamatan atau rampcheck di Terminal Ronggosukowati, Jl Raya Panglegur, Tlanakan, Pamekasan, Kamis (20/2/2025).

    “Inspeksi ini kita lakukan untuk memastikan kesiapan dan kelayakan setiap angkutan umum yang melayani masyarakat, sekaligus sebagai rangkaian Operasi Keselamatan Semeru 2025,” kata AKP Bagus Wijanarko.

    Selain itu, inspeksi tersebut juga dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap beragam pelanggaran lalin. “Ini bentuk antisipasi kami agar sopir dan penumpang terhindar dari kecelakaan yang diakibatkan karena masalah teknis kendaraan,” ungkapnya.

    “Kegiatan ini dilakukan dengan memeriksa surat-surat kendaraan, kondisi ban, lampu penerangan depan dan belakang, klakson, weper air dan lainnya. Guna memastikan angkutan maupun bus tidak melanggar, serta selalu memperhatikan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan para sopir agar selalu melakukan pengecekan rutin dan berkala, baik kelayakan teknis maupun administrasi sebelum bus dioperasikan. “Penting juga diperhatikan aspek kecepatan saat berkendara, jangan ngebut,” imbaunya.

    “Kami meyakini pengecekan ini dapat membangun budaya disiplin dan tertib, serta selalu mengedepankan etika berlalu lintas demi meningkatkan kualitas keselamatan berlalu lintas. Sekaligus menekan angka pelanggaran maupun fatalitas korban kebakaran lalu lintas,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, Operasi Keselamatan Semeru 2025 yang digagas Polres Pamekasan, digelar selama 14 hari, terhitung sejak Senin hingga Minggu (10-23/2/2025) mendatang. Operasi tersebut digelar sebagai upaya meminimalisir angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. [pin/ian]

  • Cari Ikan, Pria di Malang Terseret Ombak Pantai Kondang Merak

    Cari Ikan, Pria di Malang Terseret Ombak Pantai Kondang Merak

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang mengerahkan tim gabungan untuk mencari seorang pria yang hilang terseret ombak di Pantai Kondang Merak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Hingga Kamis (20/2/2025) malam, korban bernama Edi Santoso (31) masih belum ditemukan.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengatakan bahwa proses pencarian melibatkan personel Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Koramil Bantur, LMDH Wonoraharjo, dan tim Pantai Selatan Rescue (PSR). Tim gabungan memfokuskan pencarian di area palung laut yang diduga menjadi lokasi korban terseret arus.

    “Kami telah mengerahkan tim gabungan untuk menyisir perairan dengan perahu nelayan lokal dan memantau sepanjang pesisir pantai. Upaya pencarian dilakukan secara intensif dan berkesinambungan. Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan. Kami akan terus memaksimalkan pencarian dengan berkoordinasi bersama pihak terkait,” kata AKP Dadang, Kamis (20/2/2025).

    Peristiwa ini terjadi pada Rabu (19/2/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Korban bersama empat rekannya berangkat dari rumah mereka di Dusun Banjarejo, Desa Sumberbening, untuk mencari ikan dengan cara menyelam menggunakan alat snorkeling.

    Sekitar pukul 17.30 WIB, mereka tiba di Pantai Kondang Merak dan mulai turun ke laut pada pukul 18.00 WIB, memanfaatkan kondisi air yang sedang surut. Korban terakhir kali terlihat berada di sekitar palung laut bersama seorang rekannya bernama Anton.

    Sekitar pukul 19.30 WIB, Anton berteriak meminta pertolongan setelah melihat korban terseret ombak. Sejumlah warga yang tengah mencari ikan di sekitar lokasi berupaya memberikan bantuan menggunakan perahu nelayan lokal.

    Namun, setelah 30 menit pencarian, warga hanya menemukan senter milik korban yang mengapung di permukaan air, sementara tubuh korban tidak terlihat. Upaya untuk mengambil senter tersebut gagal karena ombak besar yang terus menggulung peralatan tersebut.

    “Berdasarkan keterangan saksi, korban dan rekan-rekannya tidak mengetahui keberadaan palung laut yang cukup dalam dan memiliki arus yang langsung mengarah ke tengah laut. Kondisi ini diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan korban terseret arus,” tegas Dadang.

    Dikatakan Dadang, korban diketahui memiliki postur tubuh kurus dengan tinggi sekitar 160 cm, rambut ikal, dan mengenakan kaos berwarna cokelat bermotif doreng serta celana legging hitam.

    Selain itu, korban juga memiliki tato di kedua lengannya dan mengenakan anting di telinga kiri. Sebelum kejadian, korban bersama rekan-rekannya telah rutin mencari ikan di Pantai Kondang Merak selama tiga hari berturut-turut sekitar pukul 17.00 WIB.

    AKP Dadang mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi alam dan memahami karakteristik pantai, terutama di area yang memiliki palung laut. Menurutnya, langkah ini penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan di laut.

    “Kami mengingatkan masyarakat agar tidak memaksakan diri melakukan aktivitas di area laut yang berbahaya, terutama saat kondisi gelombang tidak menentu. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” pungkasnya. (yog/ian)

  • DLH Banyuwangi Terjunkan Tim Observasi Cemaran Oli di Pantai Bangsring Underwater

    DLH Banyuwangi Terjunkan Tim Observasi Cemaran Oli di Pantai Bangsring Underwater

    Banyuwangi (Beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi terjunkan tim khusus. Tim untuk melakukan observasi mendalam terkait cemaran limbah di Pantai Bangsring Underwater, Kecamatan Wongsorejo.

    Observasi tersebut dilakukan untuk mengukur tingkat pencemaran, penyebaran, sertq darimana kemungkinan asal muasal limbah oli tersebut berasal.

    Plt Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handayani mengaku, telah mendapat kabar terkait cemaran oli di Pantai Bangsring Underwater pada Rabu (19/2) kemarin. Menurutnya, laporan yang di terima jika banyak genangan oli yang ada di rumah apung hingga bibir pantai. Sehingga mengganggu aktivitas wisata di lokasi tersebut.

    Yani menjelaskan, setelah melakukan penijauan di lokasi pencemaran oli tersebut nantinya pihaknya berharao dapat segera mengambil langkah selanjutnya agar tidak semakin merugikan wisatawan.

    “Jadi hari ini tim kami melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan masih melakukan observasi,” ujar perempuan yang akrab disapa Yani tersebut, Kqmis (20/2).

    Yani mengungkapkan, observasi juga dibantu dan bekerja sama oleh pihak pengelola Bangsring Underwater. Tujuannya agar dapat menemukan titik-titik penyebaran dan lebih optimal melakukan penyusuran.

    “Semoga dengan adanya observasi ini bisa lebih cepat penanganannya. Kami berharap juga kedepan tidak terulang kejadian serupa,” tuturnya.

    Pengelola Pantai Bangsring Underwater Sukirno menambahkan, jika beberapa waktu lalu cemaran tersebut sempat mengganggu aktivitas wisata di Pantai Bangsring Underwater. Beberapa wisatawan terlumuri cairan tersebut saat berenang di kawasan pantai.

    Ia mengaku bahwa, cemaran serupa bukan pertama kali terjadi. Pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, cairan yang serupa juga mencemari area Bangsring Underwater.

    “Sudah dua kali. Pas Nataru juga kena. Beberapa tamu komplain dan ini merugikan bagi kami. Kemarin Senin (tumpahan oli) datang lagi,” tandasnya. [alr/but]

  • Demo Indonesia Gelap Jilid 2 Digelar di Depan DPRD Jatim Besok

    Demo Indonesia Gelap Jilid 2 Digelar di Depan DPRD Jatim Besok

    Surabaya (beritajatim.com) – Kelompok gabungan masyarakat sipil, akademisi dan mahasiswa Surabaya akan kembali menggelar aksi demonstrasi ‘IndonesiaGelap’ di depan Gedung DPRD Jawa Timur, pada Jumat (21/2/2025) besok.

    Korlap Aksi, Thanthowy Syamsuddin mengatakan bahwa aksi ‘IndonesiaGelap’ kembali digelar untuk kedua kalinya di Surabaya. Merespons kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat dan melemahkan demokrasi.

    “Kami turut membawa hasil kajian substantif yang menjelaskan urgensi tuntutan aksi, dilengkapi dengan data, dampak sosial-ekonomi, serta rekomendasi kebijakan,” kata Thanthowy, Kamis (20/1).

    Thanthowy menjelaskan bahwa tuntutan pertama dalam aksi mereka besok adalah mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang yang dinilai pro rakyat, yaitu RUU Masyarakat Adat.

    “Konflik agraria dan kriminalisasi terus terjadi akibat belum adanya payung hukum yang kuat. Dampaknya, berdasarkan data Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) sekitar 1,6 juta hektar tanah adat berkonflik dengan korporasi,” jelasnya.

    Kedua, pihaknya juga meminta DPR segera mengetok RUU Perampasan Aset. Tanpa UU itu, aset koruptor akan sulit disita dan menyebabkan kerugian negara mencapai Rp200 triliun berdasarkan data ICW.

    “Dampaknya negara kehilangan potensi pemulihan aset,” ujar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu.

    Berikutnya, massa aksi juga mendorong disahkannya RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT). Pasalnya, sebanyak 4,2 juta pekerja PRT tidak memiliki perlindungan hukum.

    Kemudian, lanjut Thanthowy, pihaknya juga menolak revisi UU TNI dan Polri yang dianggap tidak pro terhadap rakyat sipil. Dan meningkatkan potensi represi dan melemahkan demokrasi.

    “Adanya potensi perluasan peran TNI-Polri di ranah sipil. Hal itu berpotensi meningkatkan represi dan melemahkan demokrasi,” rincinya.

    Terkait keberlanjutan lingkungan, Thanthowy juga mengatakan menolak revisi UU Minerba & Kejaksaan. Sebab dalam revisi ini dinilai menguntungkan oligarki tambang dan melemahkan independensi hukum.

    “Dampaknya eksploitasi sumber daya alam serta berkurangnya independensi kejaksaan,” kata dia.

    Lebih lanjut, sama seperti aksi sebelumnya massa meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan efisiensi anggaran, dan kabinet yang gemuk.

    “Pemborosan anggaran akibat struktur kabinet yang terlalu besar. Lalu pemangkasan anggaran di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Maka harus ada evaluasi INPRES No. 1 Tahun 2025 dan realokasi anggaran yang lebih tepat,” ucapnya.

    Pihaknya juga mengkritisi Program Makan Bergizi (MBG). Sebab sejauh ini telah banyak ditemukan permasalahan, di antaranya terkait distribusi, pengawasan, dan kualitas makanan yang tidak memadai.

    “Sekitar 30 persen makanan yang didistribusikan tidak layak konsumsi. Kami meminta ada audit menyeluruh, perbaikan skema distribusi atau pembatalan program,” ucapnya.

    Mereka juga mengkritisi Multifungsi TNI-Polri. Sebab kebijakan ini dinilai bertentangan dengan reformasi demokrasi. Hal itu menimbulkan potensi pelanggaran HAM meningkat.

    Terakhir mereka juga menuntut agar menghentikan proyek IKN, MBG serta Danantara yang tidak mendasar, dan lebih memprioritaskan sektor pendidikan dan kesehatan.

    “Pembebanan APBN untuk proyek-proyek non-prioritas. Bakal berdampak pada defisit anggaran diprediksi mencapai Rp150 triliun dalam 10 tahun,” tutup dia. [ram/ian]

  • Kecelakaan Maut Bangil Pasuruan: Pengendara Motor Tabrak Truk Tronton

    Kecelakaan Maut Bangil Pasuruan: Pengendara Motor Tabrak Truk Tronton

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan maut terjadi di jalan umum jurusan Banyuwangi – Surabaya, tepatnya di depan Alfamart Dusun Blawi, Desa Masangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (20/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Musibah ini melibatkan sepeda motor Honda Vario 150 dengan nomor polisi N-3670-TDQ dan truk tronton box dengan nomor polisi W-9127-UF.

    Pengendara sepeda motor, Samsol (43), warga Panggungrejo, Kota Pasuruan, mengalami luka-luka dan dilarikan ke Puskesmas Raci Bangil. Sedangkan penumpangnya, Juwita Rosyifa Intana Putri (25), warga Kraton, Kabupaten Pasuruan, meninggal dunia di tempat kejadian.

    Pengemudi truk tronton, Jumadi (63), warga Jombang, tidak mengalami luka-luka.

    “Korbannya dua orang pengendara sepeda motor satu mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara korban lainnya meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelas Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno

    Kecelakaan bermula ketika sepeda motor yang dikendarai Samsol berjalan dari arah timur ke barat. Sesampainya di tempat kejadian, Samsol diduga kurang berhati-hati dan tidak konsentrasi saat mendahului kendaraan di depannya, sehingga ia kehilangan kendali dan terdorong ke kanan.

    Nahas, pada saat yang bersamaan, dari arah berlawanan melaju truk tronton yang dikemudikan Jumadi. Sepeda motor Samsol pun menabrak bagian belakang truk tronton tersebut.

    Akibat kecelakaan ini, sepeda motor Honda Vario mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian depan. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 1.000.000.

    Polisi telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh kurangnya konsentrasi pengendara sepeda motor saat berkendara.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan konsentrasi saat berkendara. Patuhi rambu lalu lintas dan utamakan keselamatan,” imbaunya. (ada/but)

  • Jalan Raya Cerme Gresik Kembali Renggut Nyawa, Pelajar Jadi Korban

    Jalan Raya Cerme Gresik Kembali Renggut Nyawa, Pelajar Jadi Korban

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang melibatkan tiga sepeda motor terjadi di Jalan Raya Cerme, Gresik. Insiden tragis ini menyebabkan seorang pelajar bernama M. Fahri Akbar Maulana (17) meninggal dunia di tempat akibat luka parah di bagian kepala.

    Pelajar asal Desa Ngembung, Kecamatan Cerme itu mengalami kecelakaan saat mencoba mendahului truk gandeng dari sisi kanan. Namun, ia kurang memperhatikan kondisi lalu lintas di depannya hingga menabrak sebuah sepeda motor yang belum teridentifikasi dan tengah melaju searah. Akibat benturan tersebut, motor yang dikendarainya oleng dan terjatuh ke kanan jalan.

    Di saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju motor Honda PCX yang dikendarai Elrico Iffat Ramadhan (21), warga Perum Green Cerme. Karena jarak terlalu dekat, Elrico tak sempat mengerem, sehingga tabrakan antara keduanya pun tak terhindarkan.

    “Kedua motor bertabrakan, menyebabkan korban atas nama Fahri mengalami luka parah di bagian kepala hingga meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, Elrico mengalami luka di bagian kaki dan segera dilarikan ke Puskesmas Cerme untuk mendapatkan perawatan,” ujar Kanit Gakkum Lantas Polres Gresik, Ipda Aswoko, Kamis (20/2/2025).

    Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengamankan barang bukti dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Hingga kini, polisi masih menyelidiki kendaraan yang tidak dikenal yang turut terlibat dalam kecelakaan ini.

    “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, terutama untuk mengidentifikasi kendaraan yang tidak dikenal yang terlibat dalam kecelakaan ini,” imbuhnya.

    Ipda Aswoko juga mengimbau para pengendara agar lebih berhati-hati di jalan, terutama dalam menjaga jarak aman serta memperhatikan kondisi lalu lintas guna menghindari kecelakaan serupa.

    “Saya mengimbau agar pengendara selalu menaati peraturan lalu lintas, menggunakan helm berstandar SNI, serta melengkapi surat-surat kendaraan saat berkendara,” pungkasnya. (dny/but)

  • Puting Beliung Terjang Pasuruan, Puluhan Rumah Rusak

    Puting Beliung Terjang Pasuruan, Puluhan Rumah Rusak

    Pasuruan (beritajatim.com) – Angin puting beliung yang disertai hujan deras dan petir menerjang wilayah Kecamatan Purwodadi dan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, pada Rabu (19/2/2025) petang. Akibatnya, puluhan rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari atap yang lepas hingga dinding yang roboh.

    Salah satu rumah yang terdampak parah adalah milik Ponisri di Dusun Krai, Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi. Rumah tersebut tersambar petir, menyebabkan plafon kamar berukuran 3×3 meter rontok dan dinding hangus.

    Selain itu, kerusakan juga terjadi di Desa Pucangsari, Tambaksari, dan Capang, dengan banyak atap rumah yang lepas.

    Di Desa Lebakrejo, angin puting beliung bahkan merobohkan dinding rumah warga. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, terdapat enam rumah yang mengalami kerusakan parah di lokasi ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan bantuan kedaruratan kepada warga yang terdampak.

    “Kita telah melakukan asesmen dan mengirimkan bantuan kedaruratan kepada warga yang terdampak cuaca ekstrem,” kata Sugeng, Kamis (20/2/2025).

    Mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi, BPBD Kabupaten Pasuruan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,” tutup Sugeng. (ada/but)

  • Antisipasi Stok Bapokting Jelang Ramadan, Satgas Pangan Polres Mojokerto Kota Sidak Pasar

    Antisipasi Stok Bapokting Jelang Ramadan, Satgas Pangan Polres Mojokerto Kota Sidak Pasar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Mojokerto Kota menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto. Sidak dilakukan sebagai langkah antisipasi dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok penting (bapokting) menjelang bulan suci Ramadan.

    Bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto, petugas Satgas Pangan menyisir lapak-lapak pedagang. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional tersebut.

    Seperti beras, gula, minyak goreng, telur, cabai, bawang dan daging. Selain itu, petugas juga mencatat perkembangan harga guna mencegah adanya lonjakan harga yang tidak wajar jelang bulan suci Ramadan di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota tersebut.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Siko Sesaria Putra Suma mengatakan, sidak dilakukan bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan serta mencegah terjadinya penimbunan atau permainan harga yang dapat merugikan masyarakat Kota Mojokerto.

    “Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan pokok masyarakat tetap aman, khususnya menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. Hasil sidak menunjukkan bahwa secara umum ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional masih mencukupi,” ungkapnya.

    Satgas Pangan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menindak tegas pelanggaran yang berpotensi mengganggu stabilitas pangan. Ketua Satgas Pangan Polres Mojokerto Kota ini menjelaskan, jika sampai saat ini bapokting di wilayah Kota Mojokerto rata-rata masih dengan harga yang stabil.

    Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan, pihaknya akan menggelar sidak bersama Forkopimda di awal bulan suci Ramadan. Sidak akan digelar ke agen-agen dan distributor besar untuk mengantisipasi lonjakan harga bapokting.

    “Kami bersama Satgas Pangan Polres Mojokerto Kota akan terus melakukan pengawasan secara intensif hingga menjelang Idul Fitri, guna memastikan tidak terjadi kelonjakan harga yang merugikan masyarakat. Dengan adanya sidak ini, saya berharap masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan bahan pokok atau harga yang melonjak tinggi,” tegasnya. [tin/kun]

  • Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal di Muara Sungai Gembong Pasuruan

    Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal di Muara Sungai Gembong Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, Muhammad Arifin, ditemukan meninggal di pinggir Muara Sungai Gembong, Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, pada Kamis (20/2/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

    Korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Senin (10/2/2025). Berdasarkan keterangan keluarga, korban sering bermain di sekitar muara sungai untuk mencari ikan dari kapal nelayan.

    “Korban keluar rumah tanpa sepengetahuan orang tuanya pada Senin pagi dan tidak pernah kembali,” ujar Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aiptu Junaedi.

    Setelah dilakukan pencarian selama beberapa hari, jenazah korban akhirnya ditemukan oleh seorang warga yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan. Pihak keluarga telah mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah Muhammad Arifin.

    “Kami telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi,” lanjutnya.

    Polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Namun, berdasarkan informasi awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mengawasi anak-anaknya saat bermain di sekitar sungai atau tempat-tempat berbahaya lainnya,” tutupnya. (ada/but)

  • Pantai Bangsring Underwater Banyuwangi Tercemar Tumpahan Oli

    Pantai Bangsring Underwater Banyuwangi Tercemar Tumpahan Oli

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Cairan diduga oli mencemari Pantai Bangsring Underwater di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Dalam sebuah video yang beredar, tampak cairan hitam pekat menggenangi hampir seluruh area pantai.

    Pengelola Pantai Bangsring Underwater, Sukirno, membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, cairan oli yang tumpah menggenangi hampir seluruh area pantai. Mulai dari dermaga, rumah apung, hingga titik-titik perbatasan laut dan pasir.

    Sukir menjelaskan, tumpahan oli yang terjadi terlihat sejak Senin (17/2) kemarin. Sebagian oli terbawa arus dan sebagian sisanya telah dibersihkan pengelola pantai.

    Sukir mengungkapkan, bahwa tumpahan oli yang terjadi di pantai bangsring sangat merugikan. Mengingat Pantai Bangsring adalah tempat wisata. Di sisi lain juga pantai tersebut juga area konservasi.

    Menurutnya, beberapa waktu lalu, cemaran tersebut sempat mengganggu aktivitas wisata di Pantai Bangsring Underwater. Beberapa wisatawan terlumuri cairan tersebut saat berenang di kawasan pantai.

    “Kemarin yang datang pas ada rombongan anak-anak TK dari Jember. Bajunya kuning semua kena oli. Tamu yang biasanya snorkeling juga tidak berani karena adanya limbah oli tersebut,” ujarnya.

    Sukir mengaku, tidak tahu dari mana asal muasal cairan oli tersebut. Namun dugaannya cemaran itu berasal dari kapal-kapal besar yang berada di lautan dekat pantai.

    Ia mengaku bahwa, cemaran serupa bukan pertama kali terjadi. Pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, cairan yang serupa juga sempat mencemari area Bangsring Underwater.

    “Sudah dua kali ini kejadian yang sama, sebelumnya waktu Nataru juga kena. Beberapa tamu komplain dan ini merugikan bagi kami. Kemarin Senin (tumpahan oli) datang lagi,” terangnya.

    Pihaknya berharap, pencemaran ini menjadi perhatian bagi pihak-pihak terkait. Sehingga hal-hal serupa tidak kembali terjadi.

    “Sebenarnya bukan cuma dua kali ini. Dulu juga pernah, tapi yang datang oli yang sudah menggumpal. Bedanya kalau sekarang berupa cairan,” pungkasnya. [alr/beq]