Category: Beritajatim.com Regional

  • Banjir Rendam Empat Desa di Mojokerto, BPBD Lakukan Pendataan Warga

    Banjir Rendam Empat Desa di Mojokerto, BPBD Lakukan Pendataan Warga

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Mojokerto sejak Senin (24/02/2025) siang menyebabkan debit air di Kali Lamong dan saluran drainase meningkat. Dampaknya, empat desa di dua kecamatan yang terletak di utara Sungai Brantas terendam banjir.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, mengungkapkan bahwa satu desa di Kecamatan Kemlagi dan tiga desa di Kecamatan Dawarblandong terdampak banjir. “Satu desa di Kecamatan Kemlagi dan tiga desa di Kecamatan Dawarblandong,” ujarnya, Selasa (25/2/2025).

    Keempat desa tersebut adalah Desa Mojogebang di Kecamatan Kemlagi serta Desa Sumberwuluh, Desa Talunblandong, dan Desa Pulorejo di Kecamatan Dawarblandong. Di Desa Mojogebang, banjir mulai merendam Dusun Gempol Lor RT 1, 2, dan 3 RW 01 sekitar pukul 17.45 WIB.

    “Berdasarkan pantauan aplikasi BMKG Juanda, wilayah Mojokerto mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama kurang lebih 6 jam, sehingga menyebabkan peningkatan debit air pada saluran irigasi atau sungai di Dusun Dempol Lor, Desa Mojogebang,” jelasnya.

    Sebanyak 75 rumah warga terdampak dengan ketinggian air di jalan desa mencapai 10 cm hingga 30 cm, sementara di dalam rumah mencapai 15 cm hingga 50 cm. Selain itu, sekitar 20 hektar area pertanian yang ditanami tebu dan padi juga terdampak.

    “Tim BPBD Kabupaten Mojokerto telah menuju lokasi untuk melakukan pendataan warga terdampak. Saat ini, air masih mengenangi jalan desa maupun di dalam rumah, dengan tren air naik perlahan. Sementara itu, di Kecamatan Dawarblandong, banjir terjadi akibat meningkatnya debit Kali Lamong,” terangnya.

    Di Dusun Sumberwuluh, banjir merendam Dusun Geneng dengan ketinggian air di jalan mencapai 25 cm hingga 30 cm serta merendam sekitar 10 hektar area persawahan. Tren air di Dusun Geneng saat ini mulai surut perlahan. Di Dusun Talunbrak, Desa Talunblandong, sekitar 80 rumah terdampak banjir.

    “Genangan air di dalam rumah berkisar antara 30 cm hingga 70 cm, sementara di jalan mencapai 25 cm hingga 80 cm. Area persawahan yang terdampak sekitar 6 hektar, dengan tren air stabil. Sedangkan di Dusun Klanting, Desa Pulorejo, sekitar 93 rumah terdampak luapan Kali Lamong dengan ketinggian air dalam rumah mencapai 30 cm hingga 60 cm,” paparnya.

    Genangan air di jalan Dusun Klanting berkisar antara 70 cm hingga 120 cm, dengan tren air yang masih naik perlahan. Tim BPBD Kabupaten Mojokerto bersama TNI, Polri, dan relawan saat ini terus melakukan pemantauan serta pendataan dampak banjir di wilayah terdampak. [tin/beq]

  • Real Sociadad Vs Real Madrid: Mengamankan Suasana Hati Dua Aset Masa Depan

    Real Sociadad Vs Real Madrid: Mengamankan Suasana Hati Dua Aset Masa Depan

    Real Sociadad Vs Real Madrid: Mengamankan Suasana Hati Dua Aset Masa Depan

  • Banjir Kali Lamong Gresik Meluas, Ratusan Rumah Terendam Banjir

    Banjir Kali Lamong Gresik Meluas, Ratusan Rumah Terendam Banjir

    Gresik (beritajatim.com)– Banjir akibat meluapnya Kali Lamong di Kecamatan Balongpanggang, Gresik, meluas ke desa lain. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ada 7 desa yang terendam banjir.

    Desa yang dimaksud yakni Jombang Delik, Desa Ngampel, Desa Wotansari, Banjaragung, Karangsemanding, Dapet, dan Desa Sekarputih.

    Banjir yang melanda desa tersebut juga menyebabkan akses jalan poros desa maupun jalan lingkungan tergenang banjir dengan ketinggian 10-50 centimeter.

    Selain akses jalan, meluapnya Kali Lamong tersebut mengakibatkan ratusan rumah milik warga tergenang banjir. Desa Ngampel 29 rumah, Desa Wotansari 163 rumah, Banjaragung 74 rumah, Desa Karangsemanding 56 rumah, Desa Dapet 132 rumah, dan Desa Sekarputih 119 rumah warga.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmicko Herlambang mengatakan, semula banjir meluapnya Kali Lamong menggenangi satu desa. Tapi saat ini meluas ke desa lain.

    “Kondisi debit air Kali Lamong sejak kemarin malam terus meningkat hingga sekarang. Kami beserta anggota di lapangan masih terus memantau perkembangan,” katanya, Selasa (25/2/2025).

    Ia menambahkan, selain menggenangi ratusan rumah warga. Imbas banjir ini juga menyebabkan puluhan hektar area persawahan tergenang. Termasuk jalan poros desa, dan jalan lingkungan.

    “Akses jalan desa dan lingkungan tergenang sehingga mengganggu aktivitas warga,” imbuhnya.

    Banjir Kali Lamong ini kesekian kalinya terjadi. Selama bertahun-tahun belum ada penyelesaian. Meski pemerintah daerah setempat sudah melakukan normalisasi. Namun, banjir masih terjadi. (dny/ted)

  • Bhabinkamtibmas di Mojokerto Evakuasi Lansia Korban Terdampak Banjir

    Bhabinkamtibmas di Mojokerto Evakuasi Lansia Korban Terdampak Banjir

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) mengevakuasi lanjut usia (lansia) korban terdampak banjir di Desa Klanting, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Menyusul debit air di Sungai Lamong meningkat dan merendam pemukiman warga.

    Hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Dawarblandong, sejak Senin (24/02/2025) pagi menyebabkan debit air di Sungai Lamong meningkat. Hal tersebut mengakibatkan puluhan rumah di wilayah Desa Klanting terendam air banjir. Polres Mojokerto Kota melalui jajaran Polsek Dawarblandong bertindak cepat.

    Anggota Bhahinkamtibmas Desa Klanting terjun bersama TNI dan relawan membantu proses evakuasi warga terdampak banjir. Hingga dalam penyisirannya, Bripka Oryza mendapatkan laporan mengenai lansia yang terjebak banjir. Dengan bantuan warga, ia membopong nenek menuju pos pengungsian.

    Bhabinkamtibmas Desa Klanting Bripka Oryza didampingi Babinsa menghimbau masyarakat untuk segera mengungsi ke posko pengungsian. Tidak hanya itu, Bripka Oryza juga menyampaikan kepada Masyarakat untuk senantiasa berhati-hati terhadap barang berharga yang di rumah.

    “Karena debit air terus naik sehingga dihimbau untuk warga segera mengungsi dan hati-hati terhadap barang berharga yang ada di rumah saat ditinggal mengungsi. Sehingga bisa meminimalisir tindak pencurian saat banjir,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri melalui Kapolsek Dawarblandong AKP Bakir menyampaikan hingga pukul 22.00 WIB, ketinggian air di Desa Klanting telah mencapai lutut orang dewasa atau sekitar 50 cm. Sehingga warga dihimbau untuk lebih hati-hati dan waspada.

    “Kepada masyarakat untuk lebih waspada dalam mengantisipasi kenaikan ketinggian air. Kami himbau kepada masyarakat Dawarblandong khususnya Desa Klanting untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam karena debit air masih tidak menentu,” himbaunya. [tin/ted]

  • Waspada Hujan! Berikut Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 25 Februari 2025

    Waspada Hujan! Berikut Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 25 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menginformasikan prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini, Selasa (25/2/2025). Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi hujan di beberapa wilayah, terutama pada pagi hingga siang hari.

    “Sejumlah wilayah di Kota Surabaya diprakirakan hujan ringan hari ini, termasuk Sidoarjo dan beberapa wilayah di Gresik,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr.

    Berikut informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di wilayah Surabaya Raya.

    Cuaca di Surabaya

    Kota Pahlawan diprediksi mengalami hujan ringan pada pagi hari, sementara siang hingga malam hari cenderung berawan. Wilayah seperti Mulyorejo, Sukolilo, Wiyung, Tambaksari, hingga Tandes diprediksi mengalami kondisi cuaca serupa.

    Suhu: 24-33 derajat Celsius
    Kelembapan: 69-97 persen
    Kecepatan angin: 4,8 km/jam dari Selatan

    Cuaca di Sidoarjo

    Sidoarjo diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB. Wilayah yang terdampak termasuk Kecamatan Prambon, Dukuhdono, Krian, dan Taman. Sementara itu, kondisi cuaca pada sore hingga malam hari cenderung berawan.

    Suhu: 23-32 derajat Celsius
    Kelembapan: 70-98 persen
    Kecepatan angin: 5,8 km/jam dari Barat

    Cuaca di Gresik

    Cuaca di Gresik cenderung berawan sepanjang hari. Namun, beberapa wilayah diprediksi mengalami hujan ringan hingga sedang pada pagi hari. Kecamatan yang terdampak antara lain Driyorejo, Dukun, Manyar, Benjeng, dan Panceng.

    Suhu: 24-29 derajat Celsius
    Kelembapan: 77-95 persen
    Kecepatan angin: 14,2 km/jam dari Barat Daya

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk selalu mempersiapkan payung atau jas hujan saat beraktivitas di luar ruangan, mengingat potensi hujan yang bisa terjadi kapan saja. Selain itu, pengguna jalan diharapkan berhati-hati terhadap kemungkinan jalan licin akibat hujan.

    Itulah prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada 25 Februari 2025. Tetap pantau informasi cuaca terbaru dari BMKG untuk persiapan aktivitas harian yang lebih baik. (fyi/ted)

  • Sedia Payung dan Jas Hujan! Ini Prediksi Cuaca Ngawi, Magetan, Ponorogo 25 Februari 2025

    Sedia Payung dan Jas Hujan! Ini Prediksi Cuaca Ngawi, Magetan, Ponorogo 25 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diperkirakan akan mengalami cuaca yang relatif serupa pada Selasa, 25 Februari 2025.

    Berdasarkan laporan dari Oky Sukma Hakim, S.Tr., Prakirawan BMKG Juanda, cuaca di ketiga wilayah tersebut didominasi oleh kondisi berawan dengan peluang hujan ringan di pagi hari. Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan perlengkapan seperti payung atau jas hujan, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

    Di Ngawi, pagi hari akan diawali dengan langit berawan sejak pukul 06.00 WIB. Hujan ringan diperkirakan turun pada pukul 09.00 WIB sebelum cuaca kembali berawan dari siang hingga malam hari.

    Suhu udara di daerah ini berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban udara cukup tinggi, mencapai 76 hingga 96 persen. Sementara itu, angin bertiup dengan kecepatan sekitar 3,8 km/jam dari arah Barat Laut.

    Sementara itu, Magetan akan mengalami pola cuaca yang hampir sama dengan Ngawi. Pagi dimulai dengan kondisi berawan, disusul hujan ringan pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, langit kembali mendung hingga malam hari.

    “Namun, suhu di Magetan ini akan sedikit lebih rendah dibandingkan Ngawi, berkisar antara 22 hingga 28 derajat Celcius,” ungkap Oky pada Senin (24/2).

    Kecepatan angin di wilayah ini pun lebih tinggi, yakni 12,2 km/jam dari arah Barat Daya, dengan tingkat kelembaban udara mencapai 75 hingga 94 persen.

    Ponorogo juga akan menghadapi cuaca yang tidak jauh berbeda. Langit diperkirakan berawan sejak pagi, lalu turun hujan ringan pada pukul 09.00 WIB. Perbedaannya terletak pada kondisi sore hingga malam hari, di mana Ponorogo akan mengalami cerah berawan mulai pukul 15.00 hingga 21.00 WIB.

    Suhu udara berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban udara di angka 74 hingga 95 persen. Angin di wilayah ini bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 5,2 km/jam. Menurut Oky Sukma Hakim, perubahan cuaca bisa terjadi sewaktu-waktu, sehingga masyarakat perlu tetap waspada.

    “Meskipun hujan yang diprediksi tergolong ringan, tetap ada kemungkinan terjadi perubahan kondisi cuaca secara tiba-tiba. Oleh karena itu, kami menghimbau warga untuk selalu memperhatikan informasi terbaru dari BMKG,” ujarnya.

    Dengan cuaca yang cenderung mendung dan berpotensi hujan di pagi hari, aktivitas di luar ruangan sebaiknya dilakukan dengan persiapan yang matang. Bagi pengendara motor, disarankan untuk berhati-hati di jalan karena permukaan jalan yang licin akibat hujan dapat meningkatkan risiko kecelakaan. (mnd/ian)

  • Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan 25 Februari 2025, Hujan Ringan pada Jam Ini

    Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan 25 Februari 2025, Hujan Ringan pada Jam Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Masyarakat di wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan diimbau untuk menyiapkan payung atau jas hujan saat beraktivitas pada pagi hari, Selasa (25/2/2025).

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, ketiga daerah tersebut diprediksi akan mengalami hujan ringan pada pagi hari sebelum cuaca berangsur membaik.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menjelaskan bahwa Kota Madiun akan diselimuti awan pada pagi hari, kemudian hujan ringan diperkirakan turun mulai pukul 09.00 WIB.

    “Setelah hujan di pagi hari, cuaca akan kembali berawan hingga sore sebelum langit sedikit lebih cerah di malam hari,” terang Oky pada Senin (24/2).

    Cuaca kembali berawan hingga pukul 18.00 WIB, sebelum langit sedikit lebih cerah pada malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB. Suhu udara di Kota Madiun berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 75 hingga 97 persen, serta angin berhembus dari arah Timur Laut dengan kecepatan 6,9 km/jam.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Madiun diperkirakan akan diguyur hujan ringan lebih awal, yakni sejak pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Setelah hujan reda, langit akan berawan hingga pukul 15.00 WIB, sebelum berangsur cerah berawan pada malam hari mulai pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Suhu di wilayah ini diprediksi berada di kisaran 23 hingga 28 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 77 hingga 97 persen, serta angin bertiup dari Timur Laut dengan kecepatan 6 km/jam.

    Di Pacitan, hujan ringan juga diperkirakan turun sejak pagi, tepatnya mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Setelahnya, kondisi langit akan cenderung berawan hingga malam hari.

    “Hujan ringan yang terjadi di pagi hari diperkirakan tidak berlangsung lama, sehingga masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasa,” tambah Oky.

    Suhu udara di Pacitan diperkirakan berada dalam rentang 21 hingga 27 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 74 hingga 98 persen. Angin bertiup dari arah Utara dengan kecepatan 7,9 km/jam.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan. Pastikan untuk selalu mengecek pembaruan prakiraan cuaca guna mengantisipasi kondisi yang lebih aman dan nyaman saat beraktivitas. (mnd/ian)

  • Kecamatan Dander, Langganan Banjir Bandang di Bojonegoro

    Kecamatan Dander, Langganan Banjir Bandang di Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Setiap kali hujan deras mengguyur Kabupaten Bojonegoro, Kecamatan Dander merupakan wilayah yang menjadi langganan banjir. Kondisi banjir ini kembali terjadi pada Senin (24/2/2025) karena hujan dengan intensitas tinggi.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebut, banjir bandang terjadi di Desa Sumberarum RT 15, 16,17 dan 18 RW 5 yang menggenangi jalan lingkungan sepanjang kurang lebih 500 meter dengan ketinggian air sekitar 10-30 cm.

    Dengan ketinggian air yang sama, banjir bandang juga menerjang Desa Karangsono, di RT 17 RW 06. Terdapat 17 rumah tergenang. Di Desa Dander, banjir bandang menggenangi jalan lingkungan sepanjang kurang lebih 1 km.

    “Hujan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB hingga menyebabkan banjir bandang. Untuk saat ini kondisinya sudah surut semua,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Heru Wicaksi.

    Banjir bandang juga menggenangi akses jalan. Namun, masih bisa dilalui kendaraan bermotor. Selain banjir bandang, satu pohon penghijauan di Desa Ngraseh Kecamatan Dander juga tumbang mengenai satu unit mobil dan kabel listrik.

    “Pohon tumbang itu menimpa sebuah mobil yang terparkir di depan toko modern dan kabel listrik juga sudah dievakuasi,” tambah mantan Camat Kepohbaru itu.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara, proses evakuasi dilakukan oleh BPBD Bojonegoro bersama petugas Dinas Damkarmat, DLH, TNI-Polri, pemerintah desa serta masyarakat setempat. [lus/ian]

  • Hujan Deras 5 Jam Picu Longsor di Pacitan

    Hujan Deras 5 Jam Picu Longsor di Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah timur Pacitan sejak Senin (24/2/2025) siang. Akibatnya, tanah longsor melanda beberapa titik di Kecamatan Ngadirojo, dan menyebabkan kerusakan pada rumah warga.

    Di Desa Wonoasri ada rumah yang terdampak longsor. Salah satunya terjadi di rumah Sugito, warga RT 002/001 Dusun Krajan, sekitar pukul 17.30 WIB. Material longsor menembus dinding ruang tamu, mengakibatkan kerusakan cukup parah.

    Longsor juga menerjang rumah Tumardi, warga RT 002/012 Dusun Sipen. Tembok sisi kanan rumahnya jebol akibat tekanan tanah yang terus bergerak. Sementara itu, satu rumah lainnya masih dalam proses pendataan oleh petugas.

    “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerusakan cukup signifikan,” ujar Camat Ngadirojo, Nanang Hardwijono, saat dikonfirmasi.

    Nanang menjelaskan, hujan deras yang berlangsung sekitar lima jam menjadi pemicu utama longsor di wilayah tersebut. Pemerintah kecamatan telah melaporkan kejadian ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan untuk tindakan lebih lanjut.

    “Saat ini kami masih terus mendata dampak yang ditimbulkan. Besok, kami akan turun langsung ke lokasi untuk memastikan langkah penanganan yang dibutuhkan,” tambahnya.

    Hingga malam hari, hujan masih turun dengan intensitas tinggi. Warga yang tinggal di daerah rawan bencana diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko yang lebih besar. (end/ian)

  • Hujan Lebat di Pacitan: Sungai Lirik Meluap, Tiga Rumah Terendam

    Hujan Lebat di Pacitan: Sungai Lirik Meluap, Tiga Rumah Terendam

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, menyebabkan debit air Sungai Lorok meningkat dan meluap. Akibatnya, banjir pun melanda Dusun Tegalarum, Desa Cangkring, pada Senin (24/2/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.

    Camat Ngadirojo, Nanang Hardwijono, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, luapan air Sungai Lorok tak hanya menggenangi jalan desa, tetapi juga masuk ke permukiman warga. Tercatat, ada tiga rumah warga terdampak akibat luapan air tersebut.

    “Air sempat memasuki rumah penduduk. Selain itu, jalan desa yang menghubungkan Cangkring dengan Wonodadi Kulon tidak bisa dilalui kendaraan,” ujar Nanang.

    Selain di Dusun Tegalarum, genangan air juga terjadi di beberapa titik di Dusun Jayan dan Dusun Punjul, Desa Bogoharjo, akibat meluapnya Sungai Lorok. Kondisi serupa ditemukan di Lingkungan Sambong, Dusun Baran, Desa Cokrokembang.

    Nanang menjelaskan, wilayah Dusun Tegalarum memang kerap menjadi langganan banjir saat hujan deras mengguyur daerah tersebut. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Komisi IV DPRD Pacitan untuk melakukan monitoring serta upaya normalisasi sungai sebagai langkah penanganan jangka pendek.

    “Normalisasi sungai sudah kami lakukan dan hasilnya cukup efektif. Namun, kami terus berkomunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS) untuk penanganan jangka panjang,” pungkasnya.

    Hingga berita ini diturunkan, genangan air di beberapa titik dilaporkan mulai surut, namun warga tetap diminta waspada terhadap potensi banjir susulan. (end/ian)