Category: Beritajatim.com Regional

  • Pabrik Sepatu Ardiles di Tanjungsari Surabaya Terbakar, Api Sulit Padam

    Pabrik Sepatu Ardiles di Tanjungsari Surabaya Terbakar, Api Sulit Padam

    Surabaya (beritajatim.com) – Bangunan pabrik alas kaki terletak di Jalan Tanjungsari 12, Sukomanunggal, Surabaya terbakar pada Selasa (8/3) malam. Hingga pukul 23.00 WIB, api masih berkobarm

    Kebakaran itu terjadi di salah satu gudang pabrik sejak pukul 19.00 WIB, kemudian api menjalar ke salah satu gudang di sampingnya. Total ada dua gudang terbakar.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, Laskita Rini, menyatakan bahwa anggotanya langsung diterjunkan untuk memadamkan api setelah menerima laporan.

    “Ada sebanyak 23 unit kendaraan pemadam yang kami dikerahkan. Tiga di antaranya adalah Bronto Skylift,” kata Rini.

    Rini menyampaikan, keseluruhan bangunan yang terbakar ini memiliki luas sekitar 50 meter persegi (m²). Dan diprediski proses pemadaman akan memakan waktu lama sekitar 4 – 5 jam lagi, hingga dini hari.

    “Butuh waktu sekitar 4 – 5 jam lagi. Banyak bahan terbakar ini karet. Kita sudah padamkan, api muncul lagi. Banyak tumpukan membuat api sulit dipadamkan,” urainya.

    Menurut keterangan awal dari para saksi, Kepala DPKP itu menyebutkan bahwa kebakaran diduga karena korsleting listrik, yang dipicu oleh tingginya tumpukan alas kaki, tang menyentuh aliran listrik.

    “Jam 18.00 WIB ada korleting listrik disebabkan tumpukan (alas kaki) terlalu tinggi, yang mengenai aliran listrik dan timbul asap jam 18.15 WIB, lalu 19.00 WIB dilaporkan terjadi kebakaran,” terang Rini.

    Sementara itu, salah seorang karyawan produksi yang masih bertahan di lokasi, Marsudi, mengatakan bahwa kebakaran ini semula terjadi di tempat gudang penyimpanan sandal. Selepas karyawan pulang sekitar pukul 17.00 WIB petang.

    “Iya ada di gudang belakang yang paling selatan (yang terbakar), kejadian sekitar pukul 19.00 WIB setelah para karyawan meninggalkan lokasi pada pukul 17.00 WIB,” ucap Marsudi.

  • Waspada Hujan Petir! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 9 April 2025

    Waspada Hujan Petir! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 9 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Rabu, 9 April 2025.

    “Hari ini cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik cenderung berawan. Namun, ada beberapa daerah yang pagi hari ini diguyur hujan, mulai dari intensitas ringan hingga disertai petir,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Selasa (8/3/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    Di Kota Surabaya, BMKG memprediksi hujan sekitar pukul 3.00 WIB. Kemudian, cuaca cenderung berawan pada pagi hingga malam harinya. Kondisi ini berlaku di sejumlah kecamatan seperti Gubeng, Gununganyar, Gayungan, hingga Karangpilang.

    Suhu udara: 25°C – 31°C
    Kelembapan: 67% – 96%
    Kecepatan angin: 7,9 km/jam dari arah Barat Daya

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Kondisi cuaca di Sidoarjo sekitar pukul 3.00 WIB dan 21.00 WIB diprediksi akan terjadi hujan ringan. Adapun pukul 9.00 WIB kemungkinan terik, dan selebihnya cenderung berawan. Termasuk di Kecamatan Balongbendo dan Krembung.

    Suhu udara: 24°C – 31°C
    Kelembapan: 66% – 97%
    Kecepatan angin: 5,4 km/jam dari arah Barat Daya

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Cuaca di Gresik cenderung berawan sepajang hari ini. Sekitar pukul 9.00 WIB cuaca tampak lebih terik di sejumlah daerah. Meski di Kecamatan Kedamean dan Wringinanom diprediksi akan diguyur hujan disertai petir pada pagi harinya.

    Suhu udara: 26°C – 29°C
    Kelembapan: 76% – 91%
    Kecepatan angin: 12,4 km/jam dari arah Timur

    Meski cuaca cerah mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ian)

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini di Ngawi, Magetan, Ponorogo: Waspadai Perubahan Mendadak

    Prakiraan Cuaca Hari Ini di Ngawi, Magetan, Ponorogo: Waspadai Perubahan Mendadak

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Rabu, 9 April 2025 diprediksi akan mengalami variasi yang cukup mencolok. Menurut prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., ketiga wilayah ini akan mengalami perubahan cuaca sejak pagi hingga malam hari. Perbedaan pola cuaca tersebut membuat warga diharapkan lebih memperhatikan kondisi langit, terutama jika memiliki aktivitas di luar ruangan.

    Di Ngawi, pagi hari akan dimulai dengan cuaca cerah pada pukul 06.00 WIB. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama. Menjelang siang hingga sore hari, langit Ngawi diperkirakan akan tertutup awan.

    “Malam harinya pun meski sedikit lebih cerah, cuaca tetap berawan,” ujar Oky pada Selasa (8/4).

    Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 24 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembaban udara mencapai 68 hingga 97 persen. Sementara itu, arah angin bertiup dari Barat Laut dengan kecepatan sekitar 4 km/jam.

    Sementara itu, kondisi cuaca di Magetan menunjukkan situasi yang cukup berbeda. Pada pukul 06.00 WIB, kota ini diprediksi mengalami hujan ringan. Akan tetapi setelah itu, langit akan berubah menjadi cerah terang mulai pukul 09.00 WIB.

    Cuaca kemudian menjadi berawan mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB. Menjelang malam, langit Magetan kembali cerah. Dengan suhu udara antara 22 hingga 28 derajat Celcius, kelembaban di wilayah ini cukup tinggi, yaitu antara 75 hingga 95 persen. Angin bertiup dari arah Timur dengan kecepatan 5,2 km/jam.

    Adapun di Ponorogo, pagi hari akan diawali dengan kondisi cerah berawan. Cuaca akan membaik dan berubah menjadi cerah dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Namun menjelang sore hingga malam, langit kembali diselimuti awan.

    “Kami perkirakan awan akan mendominasi langit Ponorogo mulai pukul 15.00 sampai pukul 21.00 WIB,” tambah Oky.

    Suhu udara di Ponorogo berada di kisaran 24 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembaban udara antara 69 hingga 97 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 10,1 km/jam.

    Dengan kondisi cuaca yang cukup dinamis ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan cuaca mendadak.

    “Kami sarankan untuk terus memantau informasi cuaca terkini, khususnya bagi masyarakat yang hendak bepergian atau memiliki kegiatan di luar rumah,” tutup Oky. (mnd/ian)

  • Madiun Cerah, Tapi Pacitan Berkabut! Begini Prakiraan Cuaca 9 April 2025

    Madiun Cerah, Tapi Pacitan Berkabut! Begini Prakiraan Cuaca 9 April 2025

    Madiun (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Madiun dan sekitarnya pada Rabu, 9 April 2025, diprediksi mengalami pergerakan yang cukup dinamis. Berdasarkan informasi dari prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., pagi hari akan diawali dengan cuaca cerah di sebagian besar wilayah, namun kondisi ini akan berubah menjadi berawan hingga malam hari. Bahkan di wilayah Pacitan, kabut diperkirakan akan muncul menjelang malam.

    Kota Madiun diperkirakan menikmati pagi yang cerah dan terang sejak pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Setelah itu, cuaca akan berangsur menjadi berawan dan berlangsung hingga sore hari.

    “Kondisi cuaca di Kota Madiun relatif tenang, namun tetap perlu waspada terhadap potensi perubahan mendadak,” ujar Oky pada Selasa (8/4).

    Pada pukul 18.00 WIB, langit sempat kembali cerah, namun tak bertahan lama karena kembali berawan saat malam tiba. Suhu udara di kota ini cukup hangat dengan kisaran 24 hingga 31 derajat Celcius, disertai kelembaban udara yang tinggi antara 65 hingga 96 persen.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun juga mencatatkan pola cuaca yang serupa. Pagi hari diprediksi cerah, namun saat siang, awan mulai menggantung di langit dan terus menebal hingga malam.

    Khusus pada pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB, cuaca diperkirakan akan sepenuhnya berawan. Suhu udara berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius, dengan kecepatan angin yang sedikit lebih tinggi dari Kota Madiun, yakni 10,2 km/jam dari arah Tenggara.

    Pacitan menunjukkan karakter cuaca yang sedikit berbeda. Pagi hari dimulai dengan kondisi cerah berawan, namun langit menjadi lebih tertutup pada siang hingga sore hari. Menjelang malam, tepatnya pukul 18.00 WIB, wilayah ini diperkirakan akan diselimuti kabut.

    Bahkan, pada pukul 21.00 WIB, kabut berubah menjadi udara kabur yang bisa mengganggu jarak pandang. Suhu di Pacitan cenderung lebih sejuk, berkisar antara 22 hingga 28 derajat Celcius.

    “Warga Pacitan sebaiknya berhati-hati, terutama yang berkendara malam hari. Kabut dan udara kabur bisa menurunkan visibilitas secara signifikan,” jelas Oky.

    Dengan kondisi yang cenderung lembab dan berawan, masyarakat diimbau untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan waspada terhadap perubahan cuaca. Oky juga menyarankan untuk memantau terus pembaruan informasi cuaca dari BMKG, karena tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan mendadak. (mnd/ian)

  • Kapolda: Arus Mudik dan Balik di Jatim Lancar, Angka Kecelakaan Menurun

    Kapolda: Arus Mudik dan Balik di Jatim Lancar, Angka Kecelakaan Menurun

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto menilai secara umum, arus mudik dan balik selama Lebaran 2025 di Jawa Timur lancar dan aman.

    “Kami telah melakukan pemantauan dan pengecekan langsung di beberapa titik, terutama di kota-kota yang ada di ujung atau perbatasan provinsi seperti Banyuwangi, Sumenep, juga Ngawi. Arus mudik dan balik relatif aman dan nyaman,” kata Irjen Pol Nanang.

    Pada Selasa (08/04/2025), Kapolda Jatim melakukan pengecekan kondisi arus balik di Terminal Arya Wiraraja Sumenep Madura. Kapolda juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan penumpang dan sopir bus.

    “Saya minta pada para sopir untuk tidak terburu-buru dalam mengemudikan kendaraan, dan mengutamakan keselamatan. Para penumpang tadi waktu saya tanya merasa nyaman dengan kondisi terminal di arus balik lebaran,” ujar Kapolda.

    Selain di Banyuwangi dan Sumenep Kapolda Jawa Timur juga melakukan pengecekan tempat-tempat wisata di Malang dan Magetan. Kemudian juga memantau Surabaya dari udara.

    “Saya bersyukur, dari hasil pemantauan selama arus mudik dan balik tahun ini, ada tren penurunan angka kecelakaan lalu lintas dan tingkat pelanggaran di jalan raya. Selain itu, tindak kriminal juga mengalami penurunan. Ini berkat kesadaran semua pihak,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, anggota kepolisian dan TNI didukung seluruh stake holder, terus melakukan pemantauan hingga arus balik tuntas, untuk memastikan semuanya berjalan lancar.

    Setelah pengecekan di Terminal Arya Wiraraja Sumenep, Kapolda Jawa Timur bergeser melakukan pemantauan di Bangkalan. (tem/ian)

  • Masinis KA Komuter Tewas di Gresik Terlibat Kecelakaan dengan Truk Trailer

    Masinis KA Komuter Tewas di Gresik Terlibat Kecelakaan dengan Truk Trailer

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan kembali terjadi. Kali ini KA Komuter rute Indro-Sidoarjo dengan truk trailer bermuatan kayu log di Jalan Darmo Sugondo tepatnya perlintasan kereta api km 7+600, Kelurahan Tenggulunan, Kecamatan Kebomas, Gresik.

    Akibat dari kejadian tersebut, satu orang korban asisten masinis KA Komuter atas nama Abdillah Ramdan meninggal dunia. Sementara masinis Purwo Pranoto mengalami luka berat kemudian dibawa ke RS Semen Gresik.

    Kapolsek Kebomas Kompol Gatot mengatakan, ada dua korban dan sudah dievakuasi ke RS Semen Gresik.

    “Kedua korban sudah dievakuasi dan dilarikan ke RS Semen Gresik guna mendapatkan perawatan medis,” katanya, Selasa (8/4/2025).

    Gatot menambahkan, saat dievakuasi kondisi kedua korban terjepit kayu dan tidak sadarkan diri.

    “Saat dilakukan pemeriksaan di RS Semen Gresik satu korban bernama Abdillah Ramdan asisten masinis meninggal dunia. Sedangkan korban Purwo Pranoto Masinis mengalami luka berat,” imbuhnya.

    Saat tim gabungan masih mengevakuasi truk trailer W 8708 US yang bermuatan kayu log melintang di jalan kereta api. Sementara KA komuter yang mengalami rusak parah dibagian depan ditarik mundur.  [dny/ian]

  • Keunikan Para Pemanol Gabah Ikuti Balapan Sepeda Motor di Lahan Persawahan

    Keunikan Para Pemanol Gabah Ikuti Balapan Sepeda Motor di Lahan Persawahan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tak kurang dari 50 orang, para buruh angkut hasil pertanian beradu balap sepeda bertajuk “Manol Gabah Championship” di lahan Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.

    Acara yang digelar Senin-Selasa (7-8/4/2025) tersebut berlangsung seru meski di tengah terik matahari. Diketahui pada wilayah setempat, para buruh angkut hasil pertanian tersebut disebut sebagai pemanol.

    Mereka biasa mengangkut gabah dalam sak dengan menggunakan sepeda motor di area persawahan yang jauh dari jalan raya.

    Ajang balap sepeda tersebut digelar di lahan sawah dengan rute sepanjang 400 meter. Masing-masing pembalap melintasi sirkuit sebanyak empat lap.

    Ketua Panitia Manol Gabah Championship, Deni Wahyudi mengatakan, pada dua lap pertama pemanol beradu cepat tanpa muatan. Sementara pada dua lap terakhir, mereka harus mengangkut muatan dalam sak seberat 60 kilogram (kg).

    Panitia menyiapkan sirkuit yang menantang. Mayoritas jalur berupa tanah basah dan berlumpur. Kondisi itu membuat para pembalap harus ekstra berhati-hati saat memacu kendaraannya.

    “Untuk balapan pemanol ini, sepeda motor yang dipakai adalah kendaraan yang biasa mereka pakai untuk bekerja. Jadi bukan kendaraan modifikasi balap,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).

    Deni menjelaskan, sebagian peserta balap sepada motor manol merupakan pembalap kelas lokal. Mereka bersaing dengan para pemanol asli di lintasan yang biasa dilalui oleh pemanol.

    “Ternyata yang biasa balapan juga kesusahan saat harus mengikuti ajang ini. Apalagi saat mereka harus membawa angkutan di jok belakang. Terbukti saat babak penyisihan kemarin, banyak pemanol asli yang mengalahkan pembalap,” terangnya.

    Deni mengatakan, kompetisi balap tersebut digelar untuk mewadahi para pemanol yang selama ini berperan besar saat musim panen. Mereka biasa membawa hasil pertanian dari lahan sawah ke gudang milik petani dengan cepat dan cekatan di trek yang tergolong susah.

    “Saat kami sampaikan rencana untuk membuat turnamen ini kepada para pemanol, ternyata mereka antusias. Buktinya, para peserta bukan hanya berasal dari Kecamatan Songgon, tapi juga kecamatan lain sekitar,” tambah dia.

    Pihaknya mengaku, selain pemanol warga sekitar pun antusias dengan adanya turnamen tersebut. Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi untuk menyaksikan keseruan balapan unik tersebut.

    Melihat antusiasme pemanol dan warga yang tinggi, Deni berharap ajang balap serupa bisa kembali digelar tahun mendatang.

    “Untuk perlombaan kali ini, hadiah yang disediakan dua ekor kambing dan uang tunai bagi tiga pembalap pemenang,” lanjutnya. [tar/ian]

  • Emak-emak di Mojokerto Demo Tuntut Uang Tabungan Lebaran Senilai Rp1,6 miliar

    Emak-emak di Mojokerto Demo Tuntut Uang Tabungan Lebaran Senilai Rp1,6 miliar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Puluhan emak-emak kembali menggelar aksi unjuk rasa di Balai Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Mereka menuntut kejelasan dan pengembalian dana tabungan Lebaran senilai Rp1,6 miliar.

    Mereka membentangkan poster berisi tuntutan dan buku tabungan masing-masing. Antara lain ‘Kembalikan Uang Kami’, ‘Semua Boleh Pergi Asal Jangan Tabungan’, ‘Uangku Bukan Uangmu’, ‘Ubur-ubur Ikan Lele Uangku Kau Bawa Kabur Le’. Emak-emak ini juga mengajak anak mereka.

    Mereka rutin menabung setiap hari Rabu di Koperasi Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP) di Desa Gading. Koperasi yang didirikan sejak 1998 ini dijalani oleh tiga orang, yaitu Lilik dan Samuji, warga Desa Gading, serta Isnan warga Desa Bleberan, Kecamatan Jatirejo.

    Lilik merupakan guru IMadrasah Ibtidaiyah (MI) dan Samuji merupakan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Gading. Sehingga aksi yang dilakukan para emak-emak yang merupakan kali ketiga ini kembali digelar di Balai Desa Gading.

    Ada 152 nasabah dengan total tabungan sekitar Rp1,6 miliar. Mereka berharap uang tabungan yang seharusnya dicairkan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah lalu tersebut bisa cair 100 persen.

    Salah satu korban, Sajianto (60) mengatakan, para nasabah masih melakukan aksi demo lantaran tidak ada kejelasan terkait uang mereka. “Kami sudah tiga kali demo, tapi tidak ada kejelasan. Dulu dijanjikan uang akan dibagikan sebelum lebaran, tapi sampai sekarang tidak ada,” ungkapnya Selasa (8/4/2025).

    Warga Desa Gading ini menjelaskan, jika Lilik sempat menjanjikan bahwa 50 persen dana akan dibagikan namun hingga kini tidak ada realisasi. Para korban mengaku kecewa karena tidak ada itikad baik dari pengelola koperasi untuk menemui dan memberikan penjelasan.

    “Jangan sampai kasus ini menguap begitu saja. Kami berharap pihak berwajib segera turun tangan untuk mengusut tuntas kasus dugaan arisan bodong berkedok koperasi ini, agar para korban mendapatkan keadilan karena kami juga sudah melaporkan ke Polsek Jatirejo,” katanya. [tin/ian]

  • Mini Festival Balon Udara di Tulungagung, Tradisi yang Dikemas Aman dan Kreatif

    Mini Festival Balon Udara di Tulungagung, Tradisi yang Dikemas Aman dan Kreatif

    Tulungagung (beritajatim.com) – Puluhan balon udara diterbangkan dalam mini festival balon udara yang digelar oleh Pemerintah Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Balon udara ini diterbangkan dan diikat sehingga tidak berbahaya. Kegiatan ini digelar untuk mengurangi kejadian berbahaya yang dapat ditimbulkan karena balon udara. Selain itu, mini festival ini juga dilakukan untuk mewadahi kreativitas warga.

    Salah satu peserta, Ahmad Bahri (30) mengatakan terdapat sekitar 10 balon udara yang diterbangkan dalam mini festival ini. Kegiatan tersebut sebenarnya sebagai wujud mewadahi kreasi generasi penerus. Menurutnya tradisi sebaiknya jangan dihilangkan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Bahri menambahkan seharusnya tradisi ini dikelola dengan baik supaya kreativitas tidak hilang.

    “Sebagai termasuk tradisi turun temurun. Konsep festival ini terserah karena masih awal-awal. Kalau dari kami sudah lama menggunakan bahan kertas layangan sebagai bahan balon udara,” ujarnya, Selasa (08/04/2025).

    Ditanya soal persiapan, Bahri mengaku minimal untuk pembuatan balon untuk yang motif membutuhkan waktu sehari. Namun, apabila motif lebih rumit bisa memakan waktu hingga 10 hari. Melalui mini festival ini Bahri berharap para pemuda lebih kompak dengan menunjukkan kreativitas yang dimiliki.

    “Harapan ke depan, kreativitas lebih ditingkatkan lagi. Pemandangannya lumayan bagus, jangan sampai melewatkan momen,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengapresiasi mini festival balon udara ini. Pihaknya akan mewadahi dengan mendatangkan pembuat balon udara asal Wonosobo, Jawa Tengah. Supaya remaja yang memiliki kreativitas bisa tersalurkan dan polisi tidak hanya menangkap pembuat balon udara.

    “kita akan beri pelatihan kepada seluruh perwakilan Kecamatan atau Desa, bagaimana cara membuat balon udara yang bagus dan aman nanti bulan Juli kita bikin festival balon udara”, pungkasnya. [nm/ian]

  • Kronologi Pekerja Bangunan di Parang Magetan Tewas Terjepit Talut Roboh

    Kronologi Pekerja Bangunan di Parang Magetan Tewas Terjepit Talut Roboh

    Magetan (beritajatim.com) – Suparni (44), pekerja bangunan, tewas tertimpa talut setinggi empat meter yang roboh secara tiba-tiba saat sedang bekerja, Selasa (8/5/2025)

    Peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB saat warga Desa Ngunut, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Jawa Timur itu bersama dua rekan kerjanya, Suyud dan Sardi, kembali ke lokasi pembangunan setelah beristirahat. Mereka bertiga mengerjakan proyek pelebaran rumah milik seorang warga bernama Suratmin.

    Menurut Kapolsek Parang, AKP Sukarno, insiden bermula saat ketiga pekerja mulai kembali bekerja. Tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, talut tiba-tiba ambruk saat mereka turun ke area kerja. Suyud dan Sardi berhasil menyelamatkan diri, namun nahas bagi Suparni yang terjepit di antara material talut dan dinding rumah.

    “Kami mendapat laporan dan langsung ke lokasi bersama warga untuk mengevakuasi korban dengan alat seadanya. Sekitar satu jam proses evakuasi berlangsung, tapi korban sudah meninggal dunia saat berhasil diangkat,” ungkap AKP Sukarno.

    Tim medis dari Puskesmas Parang yang melakukan pemeriksaan luar menyatakan bahwa korban mengalami luka memar pada bagian kepala dan dada akibat tertimpa material berat dari reruntuhan talut dan dinding.

    Informasi dari salah satu rekan korban, Suyud, menyebutkan bahwa mereka baru dua hari mengerjakan proyek tersebut dan tidak ada tanda-tanda akan terjadi keruntuhan.

    “Tidak ada gejala apa-apa. Kami baru saja kembali dari istirahat. Suparni turun duluan, dan tiba-tiba talut langsung roboh,” ucap Suyud dengan mata berkaca-kaca.

    Proses evakuasi korban berjalan cukup sulit karena material yang menimpa cukup berat, membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mengangkat tubuh korban dari timbunan.

    Suasana duka menyelimuti rumah duka saat jenazah Suparni tiba. Sang ibu yang sudah lanjut usia tampak terpukul dan tak kuasa menahan tangis. Diketahui, selama ini Suparni tinggal berdua dengan ibunya dan belum menikah.

    “Setelah pemeriksaan selesai, jenazah korban langsung kami serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” imbuh Kapolsek Parang.

    Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja dalam dunia konstruksi. Terutama di wilayah-wilayah rawan longsor atau dengan kondisi struktur yang berisiko runtuh.

    “Kecelakaan kerja seperti ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan kerja yang sering kali diabaikan. Semoga kejadian ini tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi semua pihak,” pungkasnya. [fiq/suf]