Category: Beritajatim.com Regional

  • Duta Genre Desa, Upaya Pemkab Mojokerto Gercep Stunting 2025

    Duta Genre Desa, Upaya Pemkab Mojokerto Gercep Stunting 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam menurunkan angka stunting terus digencarkan. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui peningkatan kapasitas Duta Genre Desa berbasis masyarakat dalam rangka melaksanakan program unggulan Gerakan Percepatan Penurunan Stunting (Gercep Stunting) tahun 2025.

    Acara yang digelar di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto pada, Selasa (15/4/2025) tersebut dihadiri Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, Ketua TP PKK sekaligus Bunda Genre Kabupaten Mojokerto Shofiya Hanak Al Barra, perwakilan ISNU Mojokerto Ghozali, serta jajaran Kepala OPD dan instansi terkait.

    Dalam laporannya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bambang Purwanto menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 366 peserta yang terdiri dari 270 Duta Genre Desa, Ketua TP PKK Kecamatan, Kasi Kemasyarakatan Kecamatan, Duta Genre Kabupaten, Insan Genre, Saka Kencana, dan para penyuluh KB.

    “Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah penguatan Duta Genre Desa sebagai figur dan motivator dari kalangan remaja di tingkat desa yang akan membantu mensosialisasikan program Genre pada remaja dan masyarakat dalam rangka pencegahan stunting dari hulu melalui remaja serta meningkatkan partisipasi remaja pada kelompok remaja di masyarakat,” ungkapnya.

    Bambang menjelaskan jika kegiatan tersebut merupakan implementasi dari berbagai regulasi nasional seperti Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009, Perpres Nomor 72 Tahun 2021, dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021. Sementara biaya kegiatan bersumber dari anggaran DAK Non Fisik Dinas P2KBP2 Tahun Anggaran 2025.

    Sementara itu, dalam arahannya, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra menegaskan bahwa penanganan stunting tidak hanya dilihat dari sisi kesehatan saja, namun mencakup dimensi yang lebih luas. Stunting merupakan suatu kondisi yang bukan hanya terkait masalah gangguan pertumbuhan fisik.

    “Tetapi juga tentang dampak yang muncul pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Balita yang mengalami stunting berisiko menghadapi penurunan kemampuan kognitif, produktivitas, dan rentan terhadap penyakit tidak menular,” jelasnya.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) menekan stunting terdapat lima kelompok yang menjadi sasaran utama stunting yakni remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita usia 0–59 bulan. Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Mojokerto telah menggulirkan berbagai program unggulan, seperti bedah rumah untuk meningkatkan kelayakan hunian masyarakat miskin.

    “Kita punya program bedah rumah. Di sini rumah-rumah yang tidak layak huni, ini memberikan sumbangsih terkait dengan statistik kemiskinan dan statistik stunting. Oleh karena itu, kita bedah rumah ini akan menyasar ribuan rumah yang tidak layak huni di Kabupaten Mojokerto, ada sekitar 15 ribu. Bedah rumah ini menjadi program kita,” ujarnya.

    Menurutnya hal tersebut menjadi faktor eksternal, faktor luar yang akan kemudian menurunkan angka stunting. Selain itu, Pemkab Mojokerto meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC) Prioritas yang memberikan jaminan layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok rentan.

    “Diperlukan kolaborasi lintas sektor dengan pendekatan pentahelix, yakni sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat. Duta genre menjadi agen perubahan bagi remaja-remaja yang lainnya. Kami berharap Anda semua akan menyasar kepada pemuda-pemuda lainnya yang memiliki kepedulian yang sama untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto,” harapnya.

    Karena stunting, lanjutnya, merupakan sesuatu yang sangat merugikan bagi masyarakat ke depannya. Gus Barra berharap para Duta Genre mampu menyebarkan edukasi tentang kesehatan reproduksi, gizi, dan perencanaan kehidupan berkeluarga kepada sesama remaja, demi membentuk generasi yang sehat, tangguh, dan siap menghadapi masa depan.

    “Kita berharap kalian semua memiliki peran yang sangat sentral dan aktif untuk menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Mojokerto, agar ke depannya anak-anak kita bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang optimis menatap masa depannya serta menjadi anak-anak yang berhasil, berguna, bermanfaat untuk agama, manusia dan bangsa Indonesia,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Hendak Kirim 56 Butir Inex ke Banjarmasin, Pemuda Bangkalan Diringkus Polisi

    Hendak Kirim 56 Butir Inex ke Banjarmasin, Pemuda Bangkalan Diringkus Polisi

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang pemuda diringkus usai tertangkap basah membawa puluhan pil Inex. Rencananya, pil tersebut akan dikirim ke Banjarmasin melalui jalur darat.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, Iptu Kiswoyo Supriyanto mengatakan penangkapan bermula saat petugas mendapatkan informasi adanya pemuda membawa puluhan pil Inex. Polisi lalu mencegat pemuda tersebut di perempatan Desa /Kecamatan Tanjung Bumi.

    Saat digeledah, petugas menemukan puluhan butir Inex yang dibawa pelaku di dalam motor yang dikendarai. Polisi lalu mengamankan pelaku dan barang bukti tersebut.

    “Pelaku yakni MR (36) warga Dusun Mandalan, Desa Bungkeng, Kecamatan Tanjung Bumi,” ujarnya, Selasa (15/4/2025).

    Ia mengatakan, saat diinterogasi, pelaku mengaku akan mengirimkan puluhan pil tersebut ke Banjarmasin. Bahkan, aksi tersebut bukan pertama kalinya dilakukan oleh pelaku.

    “Total ada 56 pil Inex yang dibawa oleh pelaku dan hendak dikirimkan ke Banjarmasin,” imbuhnya.

    Pelaku mendapatkan barang haram tersebut dari temannya dan dibeli seharga Rp 250 ribu perbutir. Rencananya akan dijual kembali ke Banjarmasin oleh pelaku seharga Rp 350 ribu perbutir.

    “Pelaku dituntut pasal 114 ayat (1) sub pasal 112 ayat (1) jo pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara,” pungkasnya. [sar/ian]

  • Cerita Keluarga Rizal Sampurna, Pekerja Migran yang Diduga Meninggal di Kamboja

    Cerita Keluarga Rizal Sampurna, Pekerja Migran yang Diduga Meninggal di Kamboja

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Cerita Rizal Sampurna, salah satu pekerja migran Banyuwangi yang dikabarkan meninggal di Kamboja, bermula saat informasi tersebut disampaikan oleh pria tak dikenal pada 5 April lalu kepada keluarga.

    Ibu Rizal, Sulastri (51) warga Kelurahan Kalipuro mengaku, seorang pria paruh baya datang menyampaikan kabar duka tersebut sambil menunjukkan data diri Rizal dan meminta data pribadi dari orang tua yang bersangkutan.

    Usai menyampaikan kabar tersebut, pria paruh baya mengatakan, selanjutnya akan ada yang menghubungi pihak keluarga untuk menyampaikan kabar duka tersebut.

    Esok harinya pada 6 April 2025, Sulastri menerima panggilan dari nomor Kamboja. Orang tersebut mengaku sebagai petugas berwajib yang mana mengabarkan bahwa sang putra Rizal telah meninggal.

    Usai menerima kabar tersebut Sulastri yang kaget dan tak percaya bahwa anak tunggalnya telah meninggal lalu meminta bukti kepada pemberi kabar. Namun, hingga saat ini tak ada informasi valid yang diterima.

    Usai menerima informasi, Sulastri pun mengabarkan informasi itu kepada suaminya dan keluarga dekat. Termasuk kepada sepupu Rizal, Saputri (25).

    Untuk membantu mencari informasi lebih dalam, Saputri mencoba menghubungi penelepon Sulastri untuk mendapat kejelasan soal kematian Rizal. Tapi yang didapat hanya foto pasport milik Rizal.

    “Dia juga bilang kalau jenazah Mas Rizal ada di Yim Undertaker Phnom Penh. Tapi setelah ditelusuri, informasinya tidak ada di sana. Jadi belum ada kejelasan,” ujarnya.

    Merasa belum puas, Saputri mencoba mendesak untuk mendapatkan informasi lebih dalam terkait Rizal. Tapi nomor teleponnya justru diblokir.

    Sulastri menyebut, keberangkatan Rizal ke Kamboja tidak diketahui keluarga. Ia hanya sempat pamit bekerja pada Oktober 2024. Tapi sang putra tidak menyampaikan bakal kerja ke mana dan tujuan jelas.

    Meski keberangkatannya bekerja tanpa kejelasan pasti, sesekali Rizal sempat berkomunikasi dengan keluarga dan Saputri. Diakui, kabar terakhir dari Rizal diterima pada 16 Maret 2025.

    “Dia bilang ingin kirim uang ke orang tuanya untuk Lebaran. Tapi tidak bisa caranya,” ucapnya.

    Usai menerima kabar terakhir sang ibu menjelaskan selanjutnya tak ada lagi kabar dari Rizal. Hingga akhirnya kabar meninggalnya sang putra diterima dari orang tak dikenal.

    Merasa informasi soal meninggalnya Rizal belum pasti, Sulastri berharap anaknya masih hidup. Doa selalu dilantunkan demi keselamatan sang anak.

    “Kalaupun informasi dia sudah meninggal itu benar, harapan kami pemerintah bisa membantu memulangkan jenazah anak kami,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Situs Suara.com Kena Serangan Siber, 285 Juta Serangan dalam 1,5 Jam

    Situs Suara.com Kena Serangan Siber, 285 Juta Serangan dalam 1,5 Jam

    Surabaya (beritajatim.com) – Situs berita Suara.com terkena serangan siber hingga mengakibatkan situs tidak bisa diakses dalam sementara waktu. Serangan yang teridentifikasi sebagai serangan DDos tersebut diketahui saat sejumlah awak Suara.com melaporkan situs sempat tidak bisa diakses.

    Belakangan diketahui, serangan tersebut terjadi sekira jam 17.50 WIB hingga 19.20 WIB.

    Pemred Suara.com, Suwarjono mengemukakan bahwa selama 1,5 jam serangan DDOs terjadi pada situs Suara.com.

    “Nyaris 285 juta serangan DDOS (terjadi) dalam 1,5 jam,” kata Suwarjono dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).

    Berdasarkan pelacakan yang dilakukan Tim IT, Suwarjono mengemukakan bahwa serangan dilakukan menggunakan bot dengan menggunakan IP dari sejumlah negara di Eropa dan ada juga dari Indonesia.

    “Serangan random dari berbagai region country,” ujarnya.

    Serangan tersebut paling banyak menggunakan IP address dari negara-negara di Eropa, seperti Belanda, Kroasia. Kemudian ada Indonesia, Rumania, Australia dan Amerika Serikat.

    Ia mengemukakan, sebelumnya situs Suara.com sempat mendapat serangan siber. Namun, saat ini merupakan yang terbesar.

    “Ini merupakan serangan siber terbesar terhadap Suara.com jika dibandingkan selama ini,” ujarnya.

    Ia juga mengemukakan, serangan siber seperti yang terjadi saat ini biasanya akan berulang dalam waktu yang tidak bisa dideteksi.

    “Metode serangan menggunakan random path, sehingga cache akan dilewatkan dan traffic langsung ke arah origin server,” lanjutnya.

    Selain itu, kanal liputan khusus (LiKS) Suara.com juga mendapat serangan siber secara massif dalam kurun waktu 72 jam terakhir.

    Berdasarkan jejak digital yang dilacak Tim IT Suara.com, serangan tersebut menyerang homepage laman LiKS. Suwarjono mengemukakan serangan tersebut merupakan satu rangkaian yang terjadi pada hari ini terhadap situs Suara.com.

    “Khusus soal LiKS diserang dalam 72 jam terakhir,” ujarnya.

    Suwarjono mengemukakan bahwa atikel-artikel yang ditulis dalam halaman LiKS menjadi jantung jurnalisme Suara.com dalam mengangkat banyak isu yang mengkritisi berbagai macam persoalan, baik politik, hukum, HAM, keamanan hingga ekonomi.

    Liputan khas di Suara.com tersebut selama ini menjadi salah satu kanal andalan untuk menyuarakan suara yang selama ini terpinggirkan baik dalam kasus pelanggaran HAM bahkan pihak-pihak yang selama ini dibungkam penguasa.

    “Tentunya hal tersebut menunjukan ada pihak-pihak yang mungkin tidak suka dengan artikel yang pernah diulas dalam LiKS,” katanya.

    “Kami sangat mengecam tindakan tersebut,” tegasnya. [ian]

  • Lompat ke Sungai, Perempuan Lansia Gresik Dicari Belum Ditemukan

    Lompat ke Sungai, Perempuan Lansia Gresik Dicari Belum Ditemukan

    Gresik (Beritajatim.com) – Seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Estu Winarni (54) dilaporkan hilang setelah nekat melompat dari perahu tambangan saat menyeberangi Sungai Kalimas di wilayah Kecamatan Driyorejo, Gresik. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (15/4/2025), dan hingga saat ini korban belum ditemukan.

    Menurut keterangan saksi, Estu Winarni datang dengan berjalan kaki ke lokasi tambangan, lalu menaiki perahu untuk menyeberang. Namun, saat perahu berada di tengah sungai, korban tiba-tiba melompat ke dalam air.

    “Sebenarnya petugas perahu sempat mencoba menyelamatkan korban, bahkan penumpang lain melemparkan ban pelampung. Tapi arus sungai terlalu deras dan korban hanyut,” ujar Joko Slamet, warga Desa Bambe.

    Petugas gabungan dari kepolisian, BPBD, dan relawan segera dikerahkan untuk melakukan pencarian. Perahu karet dikerahkan untuk menyisir sepanjang sungai, namun hujan dan derasnya arus menjadi kendala dalam proses pencarian.

    Kapolsek Driyorejo, Kompol Musihram, membenarkan kejadian tersebut. Dari hasil pemeriksaan terhadap keluarga, diketahui bahwa korban mengalami depresi dan menderita penyakit tiroid.

    “Keluarga menunjukkan surat rujukan dari psikolog yang menyatakan korban dalam perawatan. Itu menjadi bagian dari dasar penyelidikan kami,” jelas Musihram.

    Hingga berita ini diturunkan, pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan untuk menemukan keberadaan korban. [dny/but]

  • Donor Darah dan Porseni, Wujud Kepedulian Lapas Mojokerto di Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61

    Donor Darah dan Porseni, Wujud Kepedulian Lapas Mojokerto di Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto menggelar kegiatan donor darah sebagai bentuk kontribusi kemanusiaan, Selasa (15/4/2025).

    Bertempat di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto, kegiatan ini diikuti oleh puluhan pegawai Lapas yang secara sukarela menyumbangkan darahnya.

    Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, memimpin langsung kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa kegiatan donor darah ini merupakan bagian dari komitmen Lapas dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa jajaran pemasyarakatan tidak hanya fokus pada tugas dan fungsi pembinaan, tetapi juga hadir dan peduli terhadap kebutuhan masyarakat luas,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Rudi menyebut bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk menumbuhkan empati serta memperkuat solidaritas sosial di lingkungan Lapas. Mengusung tema ‘Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat untuk Masyarakat’, momentum peringatan ini diharapkan menjadi titik tolak peningkatan pelayanan pemasyarakatan yang lebih humanis.

    PMI Kota Mojokerto pun menyambut positif kegiatan tersebut dan memberikan apresiasi atas kepedulian serta partisipasi aktif dari jajaran Lapas. Kolaborasi ini dinilai sebagai langkah konkret dalam mendukung ketersediaan stok darah di wilayah Mojokerto.

    Selain donor darah, Lapas Kelas IIB Mojokerto juga mengadakan rangkaian kegiatan lain untuk menyemarakkan peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, salah satunya adalah Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang ditujukan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Berbagai lomba diselenggarakan, mulai dari bola voli, catur, tarik tambang, hingga lomba adzan dan menyanyi.

    Kegiatan ini tidak hanya bertujuan sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai bagian dari program pembinaan mental dan fisik bagi para warga binaan, sekaligus memperkuat nilai-nilai sportivitas dan kreativitas.

    Dengan semangat kepedulian dan kebersamaan, Lapas Kelas IIB Mojokerto menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi aktif dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam pembinaan narapidana, tetapi juga dalam kegiatan sosial yang berdampak langsung bagi masyarakat luas. [tin/suf]

  • Sempat Berkabar dengan Rekan, Rizal Terlihat Bekerja Sambil Tangan Diborgol

    Sempat Berkabar dengan Rekan, Rizal Terlihat Bekerja Sambil Tangan Diborgol

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Rizal Sampurna (30) seorang pekerja migran asal Banyuwangi yang dikabarkan meninggal dunia di Kamboja, diduga bekerja sebagai operator judi online (Judol).

    Melalui keterangan dari kerabat, Rizal sempat mengirim foto dan melakukan panggilan video kepada keluarga setelah beberapa bulan di Kamboja.

    Selain itu, salah satu teman Rizal yang sering ia kontak adalah Anies Zulkarnain. Anies adalah teman akrab Rizal di Banyuwangi. Meski tak menyampaikan kabar apa pun kepada pihak keluarga ketika berangkat ke Kamboja, Anies adalah salah satu orang yang menerima informasi saat korban akan pergi ke luar negeri.

    “Dia mengabari saya berangkat ke Kamboja dari Medan ramai-ramai, mungkin sekitar 20 orang lainnya turut pergi ke Kamboja saat itu,” kata Anies, Selasa (15/4/2025).

    Anies mengaku, sebelum di Medan, Rizal sempat memberinya kabar ketika bekerja di Bali dan pergi ke Jakarta. “Di Medan katanya berangkat naik kapal,” lanjutnya.

    Bahkan Anies mengatakan, Rizal sempat mengaku bahwa dirinya bekerja sebagai scamer judol di Kamboja.

    “Saya sempat tanya ke dia di sana kerja apa, si Rizqi ketawa-ketawa,” kata Anies.

    Sewaktu ketika, Rizal mengaku, sempat menghubungi Anies ketika ia sedang bekerja. Melalui panggilan tersebut, di sana Rizal bekerja di depan komputer, namun tangannya terlihat diborgol.

    Menurut Rizal, pekerjaan yang dilakoninya memang seperti itu, yakni dengan cara diborgol seperti itu. Anies menjelaskan, terakhir kali berkomunikasi dengan Rizal pada 9 Maret. Saat itu, Rizal meminta doa agar targetnya terpenuhi.

    “Rizal mengaku akan dipindah ke Myanmar atau Vietnam apabila targetnya tak terpenuhi,” kata dia.

    Anies menambahkan, Rizal juga sempat bercerita bahwa ia dijanjikan gaji 800 Dolar AS. Namun ketika sudah bekerja, gaji yang ia terima hanya 300 Dolar AS.

    “Setelah lama tidak ada kabar dan informasi saya sempat menghubungi Rizal pada 26 Maret. Tapi teleponnya sudah tidak aktif. Tentu kaget sekali mendapat kabar Rizal meninggal,” tandasnya. [tar/ian]

  • Penemuan Bayi Laki-Laki di Sawah Gegerkan Warga Madiun, Polisi Telusuri Pelaku

    Penemuan Bayi Laki-Laki di Sawah Gegerkan Warga Madiun, Polisi Telusuri Pelaku

    Madiun (beritajatim.com) – Warga Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, geger usai ditemukannya seorang bayi laki-laki yang ditinggalkan di area persawahan pada Selasa pagi (15/4/2025). Bayi tersebut pertama kali dijumpai oleh seorang warga bernama Saimi yang tengah berolahraga sekitar pukul 05.00 WIB.

    Kepala Desa Sumbergandu, Slamet Joko Santoso, menyampaikan bahwa Saimi mendengar tangisan dari arah pematang sawah milik warga bernama Sujono. “Saat dicek, ternyata benar ada bayi laki-laki yang masih mengenakan pakaian basah. Ia langsung teriak minta tolong warga lain,” ujarnya.

    Diperkirakan bayi tersebut berusia sekitar 40 hari dan saat ditemukan dalam kondisi lemah akibat udara dingin pagi hari. Meski demikian, bayi itu masih mengenakan pakaian lengkap, termasuk sarung tangan dan dibungkus selimut yang lembap. Warga setempat segera membawa bayi itu ke Puskesmas Pilangkenceng untuk mendapatkan perawatan medis.

    Petugas dari Polsek Pilangkenceng bersama tim dari Satreskrim Polres Madiun segera datang ke lokasi kejadian guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi penemuan pun diberi garis polisi untuk mendukung kelancaran proses penyelidikan.

    Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Agus Andi, mengatakan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan informasi guna mengetahui siapa yang membuang bayi malang tersebut. “Langkah awal kami adalah mengumpulkan keterangan dari para saksi di sekitar TKP. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah desa dan tenaga medis seperti bidan, untuk mengetahui apakah ada warga yang baru saja melahirkan dalam dua hingga tiga bulan terakhir,” jelasnya.

    Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bayi dalam keadaan sehat secara umum, meskipun sempat mengalami hipotermia ringan karena terkena suhu dingin dini hari. “Berat badannya 4 kilogram, panjangnya 49 sentimeter, dan saat ini sudah dirawat oleh tim medis di puskesmas,” imbuh AKP Agus.

    Kepala Desa Slamet turut menjelaskan bahwa dari pencocokan data desa, tidak ditemukan adanya warga setempat yang baru melahirkan dalam beberapa bulan terakhir. Ini menguatkan dugaan bahwa pelaku pembuangan berasal dari luar desa. “Daerah sawah sepi sebelum subuh, jadi kemungkinan besar bayi ditinggalkan saat itu. Kami tidak mendapati warga kami yang habis melahirkan baru-baru ini,” katanya.

    Polisi mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi apapun tentang bayi tersebut, termasuk dugaan ibu yang baru melahirkan namun tidak mengasuh anak, agar segera melapor. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku dan alasan di balik tindakan ini. [fiq/kun]

  • Tukang Becak di Kediri Meninggal Mendadak Saat Mengayuh Becak Menuju Pondok Lirboyo

    Tukang Becak di Kediri Meninggal Mendadak Saat Mengayuh Becak Menuju Pondok Lirboyo

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang tukang becak bernama Maman (75), warga Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, meninggal dunia secara mendadak saat sedang mengayuh becaknya pada Selasa (15/4).

    Kapolsek Mojoroto, Kompol Rudi Purwanto, menjelaskan bahwa korban saat itu tengah membawa seorang penumpang bernama Ahmad Sayuti.

    “Korban saat mengayuh becaknya mengeluh sakit kepala, tetapi korban tetap mengayuh becaknya untuk mengantarkannya ke Pondok Lirboyo,” terang Kompol Rudi Purwanto.

    Namun, sesampainya di depan Mebel Kurnia Abadi, korban tiba-tiba terjatuh dari becaknya dan mengalami kondisi serius. “Sesampainya di depan Mebel Kurnia Abadi, tiba-tiba korban jatuh dan dari mulutnya mengeluarkan busa, diduga sementara meninggal dunia di lokasi,” lanjut Kompol Rudi.

    Cucu korban yang tinggal serumah menerangkan bahwa Maman memang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak. Kondisi kesehatannya dalam beberapa hari terakhir diketahui agak menurun, dan korban juga memiliki riwayat sakit jantung.

    Berdasarkan hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Bahwa saat dilakukan olah TKP pada diri korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan pada diri kematian korban wajar karena pada kemaluan korban mengeluarkan banyak air seni,” kata Kompol Rudi.

    Ia menambahkan, “Diduga kondisi badan korban kurang fit, sehingga mengalami kelelahan saat menggayuh becak untuk mengantar penumpang ke Pondok Pesantren Lirboyo.”

    Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum ER. Pihak keluarga juga mengajukan permohonan agar jenazah tidak diotopsi dengan membuat surat pernyataan resmi. [nm/kun]

  • Hujan Deras Akibatkan Longsor di Kadur Pamekasan

    Hujan Deras Akibatkan Longsor di Kadur Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Pamekasan, dan sekitarnya mengakibatkan longsor di Dusun Nong Pote, Desa/Kecamatan Kadur, Pamekasan, Selasa (15/4/2025).

    “Sebuah tebing yang berada tepat di sisi jalan raya di Dusun Nong Pote, Kadur, Pamekasan, longsor akibat hujan lebat dengan durasi relatif lama sekitar pukul 12:30 WIB,” kata Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    Akibat peristiwa tersebut, akses jalan desa di lokasi setempat mengakibatkan aktivitas warga terganggu. “Longsor tebing ini menggerus akses jalan desa dengan panjang sekitar 14 meter dan tinggi 8 meter. Sementara akses jalan raya tergerus sekitar 2 meter,” ungkapnya.

    “Atas kejadian itu, personil dari BPBD bersama TNI-Polri, relawan dan masyarakat, bahu membahu melakukan asesmen. Di antaranya dengan menutup longsor dengan terpal guna menghindari longsor susulan, serta hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pemerintah desa serta stakeholder terkait, agar segera ditindaklanjuti. “Perbaikan tentu sangat penting untuk segera dilakukan, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.

    “Tidak kalah penting, kami juga mengimbau sekaligus mengingatkan seluruh lapisan masyarakat, agar selalu waspada terhadap berbagai bencana. Segera laporkan kepada pihak terkait jika terjadi potensi bencana di lingkungan masing-masing,” pungkasnya. [pin/ted]