Category: Beritajatim.com Regional

  • Forum Komunikasi Personalia Mojokerto Raya Perkuat Sinergi antara Dunia Usaha dan Pemda

    Forum Komunikasi Personalia Mojokerto Raya Perkuat Sinergi antara Dunia Usaha dan Pemda

    Mojokerto (beritajatim.com) – Masih dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Forum Komunikasi Personalia Mojokerto Raya menggelar halal bi halal, Rabu (16/4/2025). Halal bi halal tersebut sebagai momen istimewa untuk mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat sinergi antara dunia usaha dan pemerintah daerah (pemda).

    Halal bi halal dengan mengusung tema ‘Merajut Silaturahmi untuk Menciptakan Ekosistem Usaha yang Harmonis’ digelar di salah satu hotel di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Halal bi halal dihadiri Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra serta jajaran pejabat dan tokoh penting di wilayah Mojokerto dan Jawa Timur.

    Ketua Forum Komunikasi Personalia Mojokerto Raya, Imron Hadi dalam sambutannya menegaskan, bahwa keharmonisan ekosistem usaha tidak hanya ditentukan oleh kekuatan ekonomi semata, tetapi juga oleh kualitas komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

    “Melalui silaturahmi yang kuat dan ruang dialog yang terbuka seperti ini, kami yakin tantangan ketenagakerjaan dan dinamika industri di daerah dapat dihadapi secara bersama-sama. Kami berharap forum ini melahirkan program yang berpihak pada pengembangan SDM lokal serta kebijakan yang mendukung pertumbuhan usaha yang sehat dan inklusif,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Gus Barra (sapaan akrab, red) menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menciptakan peluang kerja yang berkualitas bagi masyarakat Mojokerto.

    “Pemerintah daerah sangat mendukung upaya dunia industri dalam merekrut tenaga kerja lokal. Kami berharap hal ini dapat meningkatkan kualitas masyarakat di Kabupaten Mojokerto agar semakin produktif, mandiri, dan berdaya saing,” harapnya.

    Halal bi halal tersebut diharapkan menjadi fondasi yang kuat dalam membangun kolaborasi berkelanjutan antara sektor swasta dan pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Mojokerto.

    Turut hadir Kepala Bangkesbangpol, Kepala Disnakertrans, Kepala Dinas PUPR, Kepala DPMPTSP Kabupaten Mojokerto, Ketua Koordinator Wilayah Wasnaker Jawa Timur, Ketua APINDO, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan, HIPMI Mojokerto, serta para praktisi HRD seluruh Mojokerto Raya. [tin/ian]

  • Jaga Stabilitas Harga Ikan, Cold Storage Masuk Ranwal RPJMD Pemkab Lamongan

    Jaga Stabilitas Harga Ikan, Cold Storage Masuk Ranwal RPJMD Pemkab Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan memasukkan cold storage dalam daftar rancangan awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan cold storage telah menjadi prioritas Pemkab Lamongan, untuk melancarkan rantai pasokan ikan sekaligus menstabilkan harga ikan di pasar.

    “Sudah menjadi prioritas kami, cold storage menjadi bagian dari pasar ikan yang akan kita bangun. Insyallah kita akan merencanakan, akan membuat pasar ikan atau memindah pasar ikan yang ada saat ini ke lokasi yang baru, insyaallah lokasinya di sekitar ringroad akan kita carikan tanahnya yang di dalamnya juga cold storage yang menyertai pasar ikan itu,” kata Yuhronur, usai Rapat Paripurna penandatanganan nota kesepakatan rancangan awal RPJMD, di Gedung DPRD Lamongan, Rabu (16/4/2025),

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes menyampaikan, adanya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, tidak menjadi hambatan. Menurutnya, efisiensi anggaran menjadi keseimbangan baru dalam finansial di tingkat pemerintah pusat maupun daerah.

    “Efisiensi persoalan menyesuaikan, kita adaptasi dengan pemerintahan yang baru saya yakin semuanya akan berjalan normal dengan kebiasaan baru, seperti kita dulu waktu ada kayak kita dulu ada covid,” ujar Pak Yes.

    Sementara Ketua DPRD Kabupaten Lamongan, Freddy Wahyudi, mengungkapkan DPRD akan mendalami lebih lanjut kisi-kisi dari Ranwal RPJMD, untuk dibahas di tingkat yang lebih lanjut.

    “RPJM Ini kan baru rancangan awal, kita kemarin juga sudah ada kisi-kisinya untuk cold storage dan sebagainya, tapi kita akan mendalami lagi setelah RPJMD rancangannya disampaikan kepada kita,” ungkapnya. (fak/ian)

  • Pererat Hubungan Budaya dan Toleransi, Konjen Amerika Serikat ke Maha Vihara Mojopahit Mojokerto

    Pererat Hubungan Budaya dan Toleransi, Konjen Amerika Serikat ke Maha Vihara Mojopahit Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam upaya mempererat hubungan budaya dan toleransi antar umat beragama antara Amerika Serikat dan Indonesia, Konsul Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Surabaya, Christopher Green melakukan kunjungan kerja ke Maha Vihara Mojopahit di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

    Christopher disambut oleh pengurus dan diajak berkeliling komplek Maha Vihara Majapahit serta patung Buddha tidur terbesar di Indonesia. Usai berkeliling rombongan makan siang dengan suguhan masakan khas Maha Vihara Majapahit dan mendengarkan penjelasan dari pengurus tentang sejarah dan peran penting Maha Vihara Majapahit.

    Konjen Amerika Serikat, Christopher Green mengatakan, ia berkeliling di Jawa Timur untuk belajar dan memahami budaya dan toleransi di Indonesia karena Amerika Serikat dan Indonesia sama-sama memiliki keragaman budaya. “Dan ini tempat yang penting bagi umat Buddha baik di Jawa Timur maupun di seluruh Indonesia,” ungkapnya, Rabu (16/4/2025).

    Menurutnya, dengan kunjungan tersebut ia dan tim belajar banyak tentang budaya dan toleransi di Indonesia. Menurutnya, Amerika Serikat dan Indonesia adalah negara yang mirip, beragam dan merayakan keberagamannya. Ia merasa senang dengan sambutan pengurus Maha Vihara Majapahit yang ramah.

    Sementara, Ketua Yayasan Lumbini Maha Vihara Mojopahit, Rudi Budiman berharap agar kunjungan tersebut menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas. Baik dalam bidang kebudayaan, pendidikan, maupun pariwisata. Menurutnya, Maha Vhihara Mojopahit terbuka untuk semua masyarakat, termasuk tamu tamu luar negeri yang memiliki kesamaan secara politik.

    “Kami siap menerima tamu dari manapun termasuk tamu mancanegara. Bawasanya kami sangat terbuka untuk semua tamu asalkan sesuai dengan Pancasila serta memiliki kesamaan politik dengan Indonesia,” tegasnya.

    Sebelumnya, rombongan Konjen Amerika Serikat melakukan kunjungan kerja ke Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Usai mengunjungi tempat suci umat Buddha di Maha Vihara Majapahit, rombongan Konjen Amerika Serikat kembali ke Surabaya. [tin/ian]

  • Besok! Pemkot Surabaya akan Dampingi 30 Korban Penahanan Ijazah Lapor ke Polisi

    Besok! Pemkot Surabaya akan Dampingi 30 Korban Penahanan Ijazah Lapor ke Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 30 mantan karyawan UD Sentoso Seal yang mengadu ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya karena ijazahnya ditahan, berencana melapor ke polisi besok, Kamis 17 April 2025.

    Korban-korban ini akan didampingi langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Surabaya, untuk melapor ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sekitar pukul 09.00 WIB pagi.

    Sebanyak 30 korban yang berencana melaporkan diri ini, menambah banyaknya jumlah korban UD. Sentoso Seal menjadi 31 orang. Setelah tiga hari sebelumnya, Senin, 14 April 2025, seorang mantan karyawan, Nila, melaporkan kasusnya ke polisi.

    “Pengawasan perusahaan ada di tingkat provinsi. Sehingga itu akan menjadi bahan untuk (Pemkot Surabaya) sampaikan kepada penyidik. Di Polres Tanjung Perak Surabaya,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota, hari Kamis (16/4/2025) petang.

    Sementara itu Kepala Disperinaker Kota Surabaya Achmad Zaini menyebut, 30 orang yang berencana melapor itu seluruhnya adalah mantan karyawan UD. Sentoso Seal, milik Jan Hwa Diana.

    “Dari data kemarin 1, yang baru 30. Berarti (total korban melapor) 31,” tandas Kepala Disperinaker, Zaini. [ram/ian]

  • Banjir Landa Pulau Bawean Gresik

    Banjir Landa Pulau Bawean Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Banjir kembali menerjang Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Akibat peristiwa ini, sebanyak 7 hektar lahan sawah di Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, terendam banjir, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 21,2 juta.

    Genangan air yang merendam area sawah menyebabkan benih padi rusak, padahal sebagian besar tanaman tersebut sudah mendekati masa panen. Hal ini membuat petani terpaksa memanen lebih awal dari jadwal yang telah diprediksi.

    Kepala Desa Lebak, Fadal, mengatakan bahwa banjir tahunan ini membuat para petani memilih memanen lebih cepat karena kondisi padi sudah rusak berat.

    “Sesuai prediksi petani, panen seharusnya seminggu lagi. Tapi akibat banyak padi yang mengalami kerusakan, sebagian besar petani memanen lebih awal,” katanya, Rabu (16/4/2025).

    Fadal menambahkan, dirinya menerima banyak keluhan dari petani yang terdampak dan telah memfasilitasi mereka untuk mengajukan klaim kerugian kepada Dinas Pertanian (Distan) Gresik.

    “Total kerugiannya ditaksir sekitar Rp 21,2 juta, dan sudah dilaporkan ke kecamatan lalu diteruskan ke Distan Gresik,” ungkapnya.

    Ia menyebut, lokasi terparah berada di Dusun Lebak dan Sungairaya. Menurutnya, banjir kali ini lebih ringan dibanding tahun lalu yang bertepatan dengan gempa.

    “Ini banjir tahunan, terjadi setiap musim hujan. Dibanding tahun ini, tahun lalu lebih parah karena bersamaan dengan terjadi gempa,” imbuhnya.

    Meski demikian, Fadal menyebutkan bahwa pertumbuhan padi tahun ini sebenarnya lebih baik dari tahun sebelumnya. Sayangnya, hujan deras dan banjir merusak sebagian besar tanaman sebelum sempat dipanen.

    Tak hanya merendam sawah, banjir kali ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk tiga titik tebing sungai yang jebol dan saluran irigasi yang ikut rusak. Akibatnya, air meluap ke area persawahan serta sejumlah pemukiman warga. [dny/but]

  • Satpol PP Tertibkan PKL yang Langgar Jam Operasional di Jalan Dhoho Kota Kediri

    Satpol PP Tertibkan PKL yang Langgar Jam Operasional di Jalan Dhoho Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar patroli penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di luar jam operasional di sepanjang Jalan Dhoho, Selasa malam (16/4/2025).

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penegakan Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima, serta Peraturan Walikota Kediri Nomor 37 Tahun 2015 mengenai jam operasional PKL.

    Dalam aturan tersebut, jam operasional PKL diatur mulai pukul 21.00 hingga 06.00 WIB. Patroli yang dilakukan di kawasan Jalan Dhoho ini merupakan langkah awal dari serangkaian tindakan yang akan dilakukan secara berkelanjutan hingga para PKL mematuhi ketentuan yang berlaku.

    Syamsul Bahri, Kepala Satpol PP Kota Kediri, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri kepada para pedagang dan pemilik toko.

    “Sebenarnya sudah ada pembicaraan yang dilakukan berkaitan dengan aturan tersebut dan kita sudah merespon hal-hal yang menjadi keberatan pembeli dan pemilik toko terhadap PKL yang beroperasi di bawah jam 21.00,” terangnya.

    Dari hasil patroli tersebut, petugas mendapati lima PKL yang melanggar aturan dengan mulai berjualan sebelum pukul 21.00 WIB. Petugas pun langsung memberikan peringatan di tempat. Syamsul menjelaskan bahwa sebelumnya Satpol PP telah memberikan kelonggaran kepada para PKL selama bulan puasa dan lebaran.

    “Kita berikan kelonggaran saat puasa dan hari raya karena ada permintaan dari PKL, makanya ini setelah hari raya kita peringatkan lagi untuk menaati Perda dan Perwal,” tegasnya.

    Patroli malam itu melibatkan lima belas personel Satpol PP. Meski terdapat kendala seperti adu argumen dengan beberapa pedagang, patroli tetap berlangsung kondusif. Syamsul menegaskan pentingnya penegakan aturan karena menyangkut penggunaan fasilitas umum seperti trotoar dan bahu jalan yang harus dijaga demi kenyamanan masyarakat.

    “Kita sebenarnya sudah memberikan kelonggaran, jadi berdasarkan peraturan jam berjualan pukul 21.00, maka kami toleransi memberikan waktu untuk persiapan,” ucapnya. Ia juga mengimbau para PKL untuk menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota serta hasil kesepakatan bersama Disperdagin mengenai jam operasional. [nm/suf]

  • Korban Penahanan Ijazah di Surabaya Bertambah Jadi 31 Orang

    Korban Penahanan Ijazah di Surabaya Bertambah Jadi 31 Orang

    Surabaya (beritajatim.com) – Jumlah mantan karyawan UD. Sentoso Seal di Surabaya yang ijazahnya ditahan bertambah menjadi 31 orang, pada Rabu 16 April 2025.

    Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, setelah pihaknya menggelar pertemuan dengan perwakilan korban dan juga awak media, di Ruang Rapat Pemkot Surabaya, hari Rabu sore.

    “Hari ini informasinya ada 30 lebih (31) karyawan yang ditahan ijazahnya oleh perusahaan,” kata Eri, Rabu (16/4).

    Eri mengatakan, pengusutan kasus ijazah ditahan oleh perusahaan UD. Sentoso Sela milik Jan Hwa Diana ini akan ia serahkan kepada pihak berwajib dan komitmen, untuk terus mendampingi korban.

    “Jadi (31) itu yang sudah (melapor) di provinsi ya. Jadi, pengawasan perusahaan itu ada di provinsi. Sehingga itu akan menjadi bahan untuk disampaikan kepada Penyidik, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” jelas Walikota Surabaya Eri.

    Polemik pelanggaran hukum oleh perusahaan di Surabaya yang menahan ijazah karyawannya ini, Eri berharap, mampu diusut tuntas. Sehingga hal tersebut tidak membuat gaduh, dan mengembalikan suasana Kota Surabaya, amam – tentram.

    “Saya harus mensupport dan mendampingi, karena ini sudah nama baik Kota Surabaya. Ketika gaduh seperti ini, ketika rame seperti ini, bukan lagi nama perusahaan. Tapi (orang) ngomongnya Kota Surabaya,” pungkas Eri. [ram/ian]

  • Mobil Damkar Pemkab Jember Mogok Saat Hendak Kawal Helikopter Kapolda Jatim

    Mobil Damkar Pemkab Jember Mogok Saat Hendak Kawal Helikopter Kapolda Jatim

    Jember (beritajatim.com) – Sebuah mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemerintah Kabupaten Jember mogok, saat akan mengawal helikopter yang ditumpangi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jendetal Nanang Avianto, Rabu (16/4/2025) sore.

    Mobil berangkat dari Markas Damkar di Jalan Danau Toba Nomor 16, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari untuk mengamankan penerbangan helikopter yang ditumpangi Kapolda.

    “Biasanya kalau ada heli mendarat, kami harus stand by sesuai (protokol) safety. Ketika tadi sore, helikopter mau naik, kami meluncur ke sana,” kata Humas Unit Pelaksana Teknis Damkar Jember Ferdy Eko Putra yang mendampingi Kepala UPT Damkar Ahmad Sidiq.

    Dalam perjalanan, mobil damkar tersebut mogok. “Akhirnya diganti truk damkar lain yang kondisinya sebenarnya sama saja,” kata Ferdy.

    Ini kali kedua mobil itu mogok dalam sepekan. Sebelumnya, pada 9 April 2025, mobil tersebut juga mogok saat hendak mengisi bahan bakar minyak.

    Ferdy mengatakan kondisi mobil damkar Jember tidak sepenuhnya layak beroperasi. “Kami kepikiran. Pekerjaan kami kan bersinggungan dengan masyarakat. Apalagi di jalanan, dan ketika sampai lokasi semua alatnya tidak bisa,” katanya.

    “Damkar melas. Monggo kalau mau main-main ke kantor kami, dan melihat alat-alat kami. Sepatu kebakaran atau fire boot saja punya teman-teman jebol. Helm saja kurang, digunakan bergantian,” kata Ferdy.

    Mobil damkar yang mogok dibeli dengan APBD Jember 2014. “Itu mogok berkali-kali. Mobil unit kami dari dulu dipaksa bekerja terus untuk melayani masyarakat Jember. Jadi mohon doanya, agar kami bisa melayani masyarakat Jember secara maksimal dengan segala keterbatasan,” kata Ferdy.

    Kualitas sumber daya manusia petugas damkar Jember, menurut Ferdy, bisa diadu dengan petugas daerah lain. “Tapi kalau masalah sarana-prasarana, APD (Alat Perlindungan Diri), anggaran, dan lain-lain, melas,” kata Ferdy. [wir]

  • Terlihat Keren, Tapi Bikin Bau! Ini 6 Kain Penyebab Bau Badan

    Terlihat Keren, Tapi Bikin Bau! Ini 6 Kain Penyebab Bau Badan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pakaian memang menjadi salah satu faktor penunjang penampilan, tapi memilih bahan yang tepat juga penting demi kenyamanan dan kebersihan tubuh.

    Pasalnya, tidak semua jenis kain cocok digunakan dalam kondisi tropis atau saat beraktivitas tinggi. Beberapa bahan justru dapat memperparah bau badan karena menyerap atau menahan keringat secara tidak efektif.

    Berikut enam jenis bahan kain yang sebaiknya kalian pertimbangkan ulang sebelum dipakai, terutama jika kalian rentan berkeringat.

    1. Polyester

    Kain polyester memang sering dipilih karena ringan, tahan kusut, dan tampilannya menarik. Sayangnya, bahan sintetis ini kurang mampu menyerap keringat. Alhasil, keringat yang menempel di permukaan kulit akan menciptakan lingkungan lembap yang mengundang pertumbuhan bakteri. Bakteri inilah yang kemudian menjadi penyebab utama munculnya bau badan tidak sedap.

    2. Crinkle

    Dengan tekstur kerut yang khas dan tampilan unik, bahan crinkle kerap dipakai untuk fashion item tertentu. Tapi dibalik keunikannya, crinkle justru menyulitkan proses penguapan keringat. Akibatnya, tubuh jadi lebih cepat bau, apalagi jika kalian memakainya seharian penuh.

    3. Nilon

    Nilon kerap digunakan untuk pakaian olahraga atau jaket karena ringan dan cepat kering. Namun, kain ini juga termasuk bahan sintetis yang kurang baik dalam menyerap keringat. Bila digunakan dalam waktu lama atau saat tubuh aktif bergerak, keringat bisa terperangkap di antara kulit dan kain.

    Ini memicu pertumbuhan bakteri dan menyebabkan bau badan tak sedap. Disarankan untuk menggunakan lapisan pakaian dalam berbahan katun jika ingin tetap memakai nilon.

    4. Satin Clarissa

    Tidak semua satin terasa nyaman dan adem di kulit. Jenis satin clarissa, misalnya, memiliki tekstur yang lebih tebal dan kaku serta minim daya serap. Biasanya kain ini lebih cocok digunakan untuk keperluan dekorasi atau pakaian yang tidak bersentuhan langsung dengan kulit seperti rok balon. Jika dikenakan terlalu lama, terutama dalam suhu panas, bahan ini bisa membuat tubuh terasa gerah dan memicu bau badan.

    5. Akrilik

    Sebagai bahan pilihan untuk pakaian musim dingin seperti sweater atau hoodie, akrilik dikenal mampu memberikan kehangatan. Namun, karena merupakan bahan sintetis, akrilik tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Keringat yang muncul saat suhu tubuh naik pun tidak terserap dengan optimal, sehingga menimbulkan bau tidak sedap bila dibiarkan terlalu lama.

    6. Rayon

    Rayon tergolong sebagai bahan semi-sintetis. Meski memiliki kemampuan menyerap kelembaban, kain ini justru sering menahan keringat di seratnya. Hasilnya, pakaian berbahan rayon bisa menimbulkan bau badan lebih cepat, terutama jika dipakai di bawah sinar matahari atau saat aktivitas berat. Kelebihan daya serapnya juga membuat bahan ini lebih mudah lembap, yang justru memperburuk masalah bau.

    Memilih bahan pakaian yang tepat sangat penting, terutama bagi kalian yang aktif berkeringat. Bahan-bahan seperti katun atau linen bisa jadi alternatif yang lebih nyaman dan breathable. Jadi, sebelum membeli atau mengenakan pakaian, jangan lupa cek dulu komposisi bahannya, ya!(mnd/ted).

  • Empat Wisata di Bondowoso Segera Terapkan E-Ticketing, Mulai dari Arak-Arak hingga Blawan

    Empat Wisata di Bondowoso Segera Terapkan E-Ticketing, Mulai dari Arak-Arak hingga Blawan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebanyak empat objek wisata unggulan di Kabupaten Bondowoso akan mulai menerapkan sistem tiket elektronik (e-ticketing) sebagai upaya peningkatan layanan dan transparansi pengelolaan keuangan.

    Empat destinasi wisata tersebut adalah Pemandangan Arak-Arak di Kecamatan Wringin, Black Lava Plalangan, Kawah Wurung, dan Pemandian Air Panas Blawan yang berada di Kecamatan Sempol.

    Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Mulyadi, mengatakan bahwa sistem e-ticketing akan memudahkan pengunjung dalam proses pembelian tiket sekaligus memudahkan pengelola dalam pencatatan pendapatan secara digital.

    “Kami tadi bersama Bank Jatim mengunjungi objek wisata Pemandangan Arak-Arak dalam rangka persiapan e-ticketing. Di lokasi ini, sinyal internet memadai, sehingga sangat mendukung penerapan sistem ini,” kata Mulyadi pada BeritaJatim.com, Rabu (16/4/2025).

    Mulyadi menyebut, faktor sinyal menjadi penentu utama dalam penerapan e-ticketing. Oleh karena itu, sebelum diterapkan, pihaknya memastikan kondisi jaringan di setiap lokasi wisata.

    Selain Arak-Arak, destinasi wisata Ijen juga masuk dalam rencana penerapan e-ticketing. Menurutnya, langkah ini akan memberi dampak positif pada pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD) karena penghitungan hasil tiket masuk bisa dilakukan secara real time.

    “Besok, Bank Jatim akan datang ke kantor untuk sosialisasi penggunaan aplikasi e-ticketing kepada para pengelola wisata,” tuturnya.

    Transparansi pengelolaan pendapatan daerah dari sektor wisata juga akan lebih transparan dengan penerapan e-ticketing.

    “Intinya, kami ingin memberi kemudahan bagi wisatawan dan memastikan sistem keuangan destinasi lebih transparan,” tegasnya.

    Objek wisata pemandangan arak-arak yang terletak di Kecamatan Wringin, Bondowoso. Destinasi wisata ini bakal menerapkan e-ticketing bulan ini. (Deni Ahmad Wijaya/BeritaJatim.com)

    Setelah empat lokasi tersebut, destinasi wisata lain di Kabupaten Bondowoso akan menyusul penerapan sistem serupa.

    “Bulan ini kami targetkan wisata arak-arak dan kawah wurung rampung. Bulan depan Black Lava dan Pemandian Air Panas. Untuk wisata lainnya menyusul,” terang Mulyadi.

    Berdasarkan data terhimpun, tiket masuk di wisata pemandangan arak-arak sebesar Rp 10 ribu per orang untuk wisatawan domestik.

    “Sedangkan wisatawan mancanegara Rp 20 ribu. Target PAD untuk wisata arak-arak selalu terpenuhi 100 persen sebesar Rp 135 juta per tahun,” sebutnya. (awi/ted)