Category: Beritajatim.com Regional

  • Waspada Hujan Petir! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat 18 April 2025

    Waspada Hujan Petir! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat 18 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, telah mengumumkan prakiraan cuaca di Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jumat (18/4/2025).

    Pada pagi hari ini, cuaca di wilayah Surabaya diprediksi hujan petir mulai dari pagi hingga sore hari. Sempat berawan sekitar pukul 16.00-21.00 WIB, tapi kembali hujan petir pada dini harinya. Termasuk di Kecamatan Lakarsantri, Rungkut, dan Sambikerep.

    “Suhu di wilayah ini berkisar 23-34 derajat celcius. Dengan kecepatan angin berkisar 27,7 Km/jam dan tingkat kelembapannya keseluruhan sekitar 76-97 persen,” ujar Oky Sukma Hakim, S.Tr, prakirawan BMKG Juanda Surabaya, Kamis (17/4/2025).

    Menurut Oky, beberapa wilayah sekitar Surabaya, seperti Sidoarjo juga hujan pada petir hampir sepanjang hari ini. Termasuk di Kecamatan Buduran, Taman, Waru, hingga Wonoayu.

    Untuk suhu di wilayah Sidoarjo cukup bervariasi di setiap lokasi. Suhu terendah mencapai 23 dan tertinggi 33 derajat celcius. Perihal kecepatan anginnya sama seperti Surabaya, yakni 27,8 Km/jam dari arah Barat. Sedangkan tingkat kelembapannya rata-rata 72-98 persen.

    Hari ini, di Gresik juga diprakirakan akan turun hujan ringan hingga disertai petir, seperti yang terjadi di Kecamatan Bungah, Dukun, Panceng, Sidayu, hingga Ujungpangkah.

    Tingkat kelembaban di wilayah ini cukup bervariasi. Untuk suhu terendah mencapai angka 25 dan tertinggi 31 derajat celcius. Perihal kecepatan angin di wilayah ini antara 24,3 Km/jam dari Barat. Sedangkan untuk tingkat kelembapannya yakni antara 79-94 persen.

    Meski diprediksi hujan dan cuaca cenderung berubah-ubah dalam waktu singkat, warga dihimbau untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/suf]

  • Truk Bermuatan Semen Terguling di Lamongan Akibat Rem Blong, 2 Pemotor Terluka

    Truk Bermuatan Semen Terguling di Lamongan Akibat Rem Blong, 2 Pemotor Terluka

    Lamongan (beritajatim.com) – Sebuah truk bermuatan semen menyeruduk pengendara sepeda motor, warung, hingga gapura di Jalan Raya Babat-Jombang, tepatnya di Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, Kamis (17/4/2025) malam.

    Peristiwa ini memicu kepanikan warga dan pengguna jalan lainnya, meski beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.

    Truk dengan nomor polisi S 8107 UE tersebut dikemudikan Abdul Rahman, warga Surabaya. Berdasarkan keterangan petugas, truk melaju dari arah Babat menuju Jombang saat mengalami kendala teknis di jalur menurun dekat Kantor BRI Unit Ngimbang.

    “Kecelakaan truk bermuatan semen menabrak pemotor dan rumah diduga karena rem blong di jalan raya Babat-Jombang,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan, Ipda Hadi Siswanto, Kamis (17/4/2025).

    Menurut Hadi, saat menyadari bahwa truk yang dikendarainya mengalami rem blong, Abdul Rahman berusaha memperingatkan pengendara lain yang ada di depannya dengan berteriak. Namun karena beratnya muatan dan kondisi jalan yang menurun, laju truk tidak dapat dikendalikan.

    Truk kemudian menyerempet sepeda motor yang sedang berboncengan. “Kemudian truk menghantam warung dan gapura yang mengakibatkan truk terguling ke barat jalan,” ungkapnya.

    Dua pengendara sepeda motor mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD Ngimbang untuk mendapat penanganan medis. “Korban 2 orang yang mengalami luka dan sudah dibawa ke RSUD Ngimbang untuk mendapatkan perawatan,” tandasnya.

    Petugas kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi kendaraan. Ipda Hadi juga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum digunakan, serta tetap konsentrasi dan waspada selama berkendara. “Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk konsentrasi dan waspada saat berkendara,” ucapnya.

    Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perawatan kendaraan, khususnya pada sistem pengereman, terlebih saat melintasi jalur yang rawan seperti turunan tajam. [fak/suf]

  • Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Bakal Hujan Pagi Ini? Simak Prakiraan BMKG 18 April 2025!

    Ngawi, Magetan, dan Ponorogo Bakal Hujan Pagi Ini? Simak Prakiraan BMKG 18 April 2025!

    Surabaya (beritajatim.com) – Jumat, 18 April 2025 diprediksi akan menjadi hari yang cukup basah bagi warga di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo. Berdasarkan informasi dari BMKG Juanda, ketiga daerah di Jawa Timur ini akan diguyur hujan ringan hingga sedang pada pagi hari.

    Cuaca yang kurang bersahabat ini tentu perlu menjadi perhatian, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah sejak pagi.

    Menurut prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., wilayah Ngawi akan mengalami hujan ringan sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Setelah itu, cuaca akan berubah menjadi berawan dan bertahan hingga malam hari. Suhu udara di Ngawi berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan angin bertiup dari arah Barat sejauh 9,2 km/jam.

    “Meski hanya hujan ringan, kondisi ini tetap perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan jalanan licin,” ujar Oky.

    Sementara itu, kondisi cuaca di Magetan sedikit lebih kompleks. Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan akan turun pada pukul 06.00 WIB dan kemudian berubah menjadi hujan ringan pada pukul 09.00 WIB.

    Setelahnya, udara di wilayah tersebut akan tampak kabur, lalu diselimuti awan hingga malam. Suhu udara berada di kisaran 22 hingga 27 derajat Celcius dengan kelembaban udara mencapai 96 persen.

    Kondisi yang hampir serupa juga terjadi di Ponorogo. Hujan ringan akan menyapa wilayah ini sejak pagi pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Siang hingga sore hari langit diprediksi berawan, namun menjelang pukul 18.00 WIB cuaca akan cerah.

    Sayangnya, kecerahan itu tak bertahan lama karena malam harinya kembali berawan. Suhu udara di Ponorogo tercatat antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan kecepatan angin dari arah Tenggara mencapai 5,1 km/jam.

    “Ada jeda waktu di sore hari yang cerah, jadi bisa dimanfaatkan untuk aktivitas luar, tapi tetap waspada terhadap perubahan cuaca di malam hari,” tambahnya.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat di ketiga wilayah tersebut untuk terus memantau pembaruan prakiraan cuaca dan membawa perlengkapan hujan jika hendak bepergian. Selain itu, pengendara juga diminta berhati-hati karena kondisi jalan yang licin bisa meningkatkan risiko kecelakaan.

    Dengan cuaca yang tidak menentu ini, warga diharapkan lebih siap dan waspada agar aktivitas tetap berjalan dengan lancar dan aman. (mnd/ian)

  • Langit Suram Sejak Pagi! Ini Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan Jumat 18 April 2025

    Langit Suram Sejak Pagi! Ini Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan Jumat 18 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca pada Jumat, 18 April 2025 di wilayah Madiun dan Pacitan diprediksi akan mengalami perubahan yang cukup dinamis sepanjang hari. Berdasarkan informasi dari prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., tiga wilayah di Jawa Timur yaitu Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan akan didominasi oleh hujan ringan dan langit berawan sejak pagi.

    “Khusus di Kota Madiun, masyarakat perlu waspada karena hujan ringan akan turun sejak pukul 06.00 WIB, lalu disusul dengan hujan petir pada pukul 09.00 WIB,” ujar Oky pada Kamis (18/4).

    Ia juga menambahkan bahwa kondisi akan berangsur membaik mulai siang hari, di mana langit diperkirakan akan berawan hingga malam hari.

    Suhu udara di kota ini berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius, dengan tingkat kelembaban yang cukup tinggi, mencapai 98 persen. Angin berhembus dari arah Barat Laut dengan kecepatan sekitar 8,4 km/jam.

    Sementara itu, di Kabupaten Madiun, pola cuaca yang hampir serupa juga akan terjadi. Hujan ringan diprediksi mengguyur wilayah ini pada pagi hari hingga pukul 09.00 WIB. Setelahnya, langit akan dipenuhi awan hingga pukul 21.00 WIB.

    Suhu di wilayah ini berada di kisaran 23–28 derajat Celcius dengan angin dari arah Timur Laut berkecepatan 7,1 km/jam dan kelembaban udara antara 75 hingga 97 persen.

    Berbeda dengan kedua wilayah sebelumnya, cuaca di Pacitan terbilang lebih variatif. Hujan ringan tetap akan turun di pagi hari, namun pada pukul 09.00 WIB cuaca akan berubah menjadi berawan. Menjelang siang hingga sore hari, udara di Pacitan diprediksi menjadi kabur.

    “Kondisi ini akan berlangsung cukup lama, bahkan sampai pukul 18.00 WIB. Tapi tenang, malam harinya cuaca diperkirakan cerah,” tutur Oky.

    Suhu di Pacitan sedikit lebih rendah, yakni antara 21 sampai 28 derajat Celcius, dengan angin dari arah Barat Laut berkecepatan 7,9 km/jam. Tingkat kelembaban pun tergolong tinggi, mencapai 99 persen.

    Dengan kondisi cuaca yang cenderung berubah-ubah dan kelembaban udara yang tinggi, masyarakat dihimbau untuk selalu memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari BMKG. Penggunaan perlengkapan seperti jas hujan atau payung sangat disarankan, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar rumah sejak pagi hari.

    “Cuaca memang terlihat tidak terlalu ekstrem, tetapi perubahan mendadak seperti hujan disertai petir tetap harus diwaspadai,” tutup Oky.

    Ia juga mengingatkan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam menjaga keselamatan saat kondisi cuaca tidak menentu. (mnd/ian)

  • Beri Rasa Aman Perayaan Kenaikan Yesus Kristus, Polisi di Mojokerto Sterilisasi Gereja

    Beri Rasa Aman Perayaan Kenaikan Yesus Kristus, Polisi di Mojokerto Sterilisasi Gereja

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota melakukan sterilisasi di sejumlah gereja di wilayah hukum di Polres Mojokerto Kota, Kamis (17/4/2025). Ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada jemaat yang akan melaksanakan ibadah peringatan kenaikan Isa Almasih.

    Salah satu gereja yang disterilisasi yakni Gereja Santo Yosef Kota Mojokerto. Tim Sterilisasi yang dipimpin oleh Kanit Turjawali Satsamapta Polres Mojokerto Kota ini melakukan penyisiran sebelum kegiatan peribadahan dimulai. Mulai dari setiap ruang dan sudut gereja dengan menggunakan alat metal detector dan inspector mirror.

    Sterilisasi dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan barang berbahaya khususnya peledak yang berpotensi mengganggu kegiatan ibadah. Diperkirakan 1.700 hingga 2.000 jemaat akan mengikuti ibadah di Gereja Santo Yosep Kota Mojokerto. Polres Mojokerto Kota sendiri menyiagakan 86 personel untuk melaksanakan pengamanan.

    Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri melalui Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Slamet Haryono mengatakan, pengamanan dan pelaksanaan sterilisasi merupakan bentuk perhatian Polri untuk memberikan kenyamanan bagi umat Nasrani yang melaksanakan ibadah dalam peringatan kenaikan Yesus Kristus.

    “Kami laksanakan kegiatan kemanusiaan dengan memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Nasrani yang melaksanakan ibadah di gereja. Ada sebanyak 86 personel kami siagakan di sejumlah gereja yang digunakan untuk peribadahan di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota,” ungkapnya. [tin/ian]

  • Satu Dump Truk Sampah Plastik Dikumpulkan Pelajar saat Beach Clean Up di Pantai Gemah Tulungagung

    Satu Dump Truk Sampah Plastik Dikumpulkan Pelajar saat Beach Clean Up di Pantai Gemah Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Ratusan pelajar dari MAN 2 Tulungagung bersama komunitas ALWI, BRUIN, dan DESPACITO berhasil mengumpulkan satu dump truk sampah plastik dalam kegiatan Beach Clean Up di Pantai Gemah dan Midodaren, Tulungagung, Kamis, (17/4/2025).

    Aksi ini merupakan bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil’Alamin (P5RA) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dan subtema “Bersih Lingkunganku, Hijau Bumiku: Wujudkan Masa Depan Berkelanjutan dengan Aksi Nyata.”

    Kegiatan ini menjadi bukti kepedulian generasi muda terhadap kondisi lingkungan, khususnya isu pencemaran plastik yang semakin memprihatinkan. Sampah yang terkumpul didominasi oleh plastik sekali pakai, mulai dari kemasan makanan, botol minuman, hingga kantong kresek.

    Kepala MAN 2 Tulungagung, Muhamad Dopir, M.Pd.I, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya edukatif dengan memanfaatkan lingkungan sebagai ruang belajar.

    “Program P5RA kita laksanakan di luar ruang kelas dengan memanfaatkan lingkungan sebagai ruang belajar yang nyaman, aman, dan seru. Tidak hanya memanfaatkan tapi juga menjaga dan melestarikan lingkungan agar tetap lestari sepanjang hayat,” ujarnya.

    Selain membersihkan pantai, siswa juga melakukan aksi tanam pohon dengan menanam 565 bibit pohon, termasuk 400 mangrove, sebagai bentuk kontribusi terhadap penghijauan kawasan pesisir. Kegiatan ini juga disertai dengan sensus sampah plastik, guna mengidentifikasi jenis dan jumlah sampah yang mencemari pantai.

    Perwakilan dari komunitas lingkungan ALWI, Harun, menyebut bahwa kegiatan ini penting untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.

    “Kegiatan ini dibuat untuk menyadarkan masyarakat termasuk anak muda untuk lebih peduli terhadap alam semesta di tengah kerusakan alam yang terus terjadi,” ungkapnya.

    Melalui aksi nyata ini, para siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya gaya hidup berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi jejak karbon.

    Program ini menjadi langkah awal yang inspiratif dalam mendorong partisipasi aktif generasi muda terhadap pelestarian bumi. [ian]

  • Seminggu Gas LPG Langka, Warga Bangkalan Masak Pakai Tungku

    Seminggu Gas LPG Langka, Warga Bangkalan Masak Pakai Tungku

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang warga Desa Jaddih Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, m mencari kayu dan ranting kering untuk bahan bakar memasak. Pasalnya, ia kesulitan mendapat LPG 3 kilogram.

    Sunariya (68) mengaku dirinya sudah seminggu bolak balik ke toko pengecer LPG melon namun hasilnya selalu nihil. Sebab, tabung isi ulang LPG di toko dekat rumahnya mulai langka.

    “Sudah seminggu saya cari gas elpiji 3 kilo itu selalu habis. Pasca lebaran stok di pengecer,” ujarnya, Kamis (17/4/2025).

    “Ya mau tidak mau kembali ke tungku lagi. Cari kayu dan ranting supaya bisa dibakar dan memasak di atas tungku,” imbuhnya.

    Sementara itu, salah satu pengecer, Qomaruddin (50) mengaku stok di tokonya cukup minim. Bahkan, saat ia hendak membeli ke agen dan anehnya hanya mendapatkan jatah 3 tabung.

    “Saya kemarin beli ke agen, bawa 19 tabung hanya dapat 3 tabung. Sisanya kosong. Habis lebaran itu sampai sekarang stoknya langka,” pungkasnya.

    Ia berharap pemerintah segera turun ke lapangan untuk mengecek ketersediaan LPG itu. Pasalnya, banyak keluhan masyarakat yang kehabisan LPG untuk memasak. [sar/ian]

  • Dikabarkan Meninggal di Kamboja, Keberadaan Jasad Pekerja Banyuwangi Belum Jelas

    Dikabarkan Meninggal di Kamboja, Keberadaan Jasad Pekerja Banyuwangi Belum Jelas

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Rizal Sampurna (30) dikabarkan meninggal dunia di Kamboja. Namun keberadaan jasad pria pekerja migran asal Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, itu hingga kini masih belum jelas.

    Ketua Migran Care Banyuwangi, Siti Uut Rochimatin menyampaikan bahwa cerita pilu Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dari Indonesia ke Kamboja hingga beberapa negara sekitarnya masih marak terjadi dalam beberapa tahun belakangan.

    Banyak warga Indonesia yang pergi ke tujuan tersebut dipekerjakan sebagai scamer dan admin judi online tanpa imbalan yang sesuai.

    Rizal pria berangkat tanpa sepengetahuan keluarga karena iming-iming gaji tinggi dan motivasi mengubah nasib ekonomi. Namun setelah 4 bulan bekerja, Rizal dikabarkan meninggal dunia.

    Meski dikabarkan sudah meninggal tanpa sebab yang jelas, hingga kini dimana jasad Rizal serta bagaimana kondisinya juga masih belum diketahui. Kasus ini masih ditangani oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

    Siti Uut Rochimatin menyampaikan kepedihan dan mengaku prihatin dengan apa yang dialami oleh Rizal Sampurna. Menurutnya, ini merupakan bukti bagaimana lemahnya sistem pengawasan pemerintah baik pusat hingga desa, terhadap migrasi masyarakatnya.

    “Perlindungan dan sosialisasi migrasi aman masih minim. Warga mudah tergiur karena tidak paham risikonya,” kata perempuan yang akrab disapa Uut tersebut.

    Uut mengatakan, selama ini Indonesia tidak memiliki hubungan soal pekerja migran dengan negara-negara seperti Kamboja ataupun Myanmar. Sehingga dampaknya, dipastikan mereka yang ingin bekerja ke negara tersebut berangkat lewat jalur ilegal atau unprosedural.

    Padahal belakangan tawaran kerja di Kamboja terlihat menggiurkan dengan iming-iming gaji selangit, tanpa syarat ketat seperti di dalam negeri. Bahkan, tingkat pendidikan juga bukan menjadi syarat yang tidak begitu diperhitungkan.

    “Di balik iming-iming gaji tinggi, justru banyak PMI menjadi korban perdagangan orang dan kerja paksa. Janjinya adalah bekerja sebagai operator di perusahaan, eh justru akhirnya dipaksa menjadi scammer. Mereka ditarget menipu sejumlah orang setiap hari. Jika gagal target bakal ada hukuman, bisa tidak diberi makan atau gaji,” ungkap Uut.

    Fakta-fakta itu didapati Uut dari beberapa pekerja migran Banyuwangi yang berhasil lolos dari Kamboja. Sebab sejak 2022, Migran Care telah mendampingi pemulangan pekerja migran Banyuwangi dari negara berjuluk Angkor Wat tersebut.

    “Migran Care pernah mendampingi pemulangan beberapa pekerja migran Banyuwangi di Kamboja. Saat itu ada yang dari Pesanggaran, Muncar, dan Srono,” ujar Uut.

    Uut menyebut, korban TPPO paling banyak disasar calo tenaga kerja pada usia produktif tujuan Kamboja. Oleh karenanya informasi soal tawaran kerja di Kamboja banyak didapat dari media sosial.

    Bila sepakat berangkat dengan pekerja prosesnya singkat, dalam waktu dua minggu pekerja sudah bisa terbang ke Kamboja. Sang korban sering dibawa diam-diam, bahkan sesama korban tidak saling mengenal.

    “Seperti pengakuan salah satu korban, dia tahu info dari sosmed, setelahnya ketemuan di Jajag. Iming-imingnya adalah kerja jadi operator di salah satu perusahaan. Dua minggu langsung berangkat. Tapi setelah sampai justru disekap,” jelasnya.

    Saat berhasil kabur, usai dua bulan bekerja, korban berhasil melapor akhirnya dibantu pulang melalui Kementerian Luar Negeri. Sebelumnya korban mengajukan permintaan pulang secara mandiri ke tempatnya bekerja, namun jika ingin pulang secara mandiri PMI diharuskan membayar denda hingga Rp60 juta.

    Dari berbagai problem TPPO yang terjadi, Uut mendesak dam berharap agar pemerintah memperkuat kebijakan perlindungan PMI dan menindak tegas jaringan perdagangan orang. Tanpa upaya serius, fenomena ini dikhawatirkan akan terus memakan korban.

    “Pemerintah pusat utamanya desa harus lebih ketat mengawasi warganya yang hendak bermigrasi. Perlu penguatan kebijakan, sosilisasi agar tidak semakin banyak korban. Memperbanyak lapangan kerja di dalam negeri juga menjadi solusi agar generasi kita tidak terjebak pada iming-iming yang justru merugikan,” tandasnya. [alr/but]

     

  • Suami Kerja ke Malaysa, Istri di Sampang Ditiduri Pria Lain

    Suami Kerja ke Malaysa, Istri di Sampang Ditiduri Pria Lain

    Sampang (beritajatim.com) – Perempuan inisial I (30) asal Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, diduga memasukan seorang pria selingkuhanya saat suami sedang merantau ke Malaysia.

    Naas pria selingkuhanya itu, inisal W (43) yang berasal dari Desa Pancor Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, kepergok oleh warga setempat sehingga hampir manjadi bulan-bulanan.

    Kapolres Sampang AKBP Hartono membenarkan atas kajadian itu. Beruntung petugas Polsek Karang Penang segera datang ke lokasi untuk menenangkan emosi warga.

    “Motifnya kami belum bisa memastikan karena saat ini yang bersangkutan tengah menjalankan pemeriksaan oleh tim penyidik,” ujarnya. Kamis (17/4/2025)

    Berdasarkan keterangan dari warga setempat, sejauh ini W datang ke rumah inisial I sudah berulang kali dan membuat warga setempat geram.

    Warga beramai-ramai mendatangi rumah I dan langsung mengamankan W yang pada saat itu tengah berada di kamar tidur.

    “Suami si perempuan bekerja di Malaysia,” pungkasnya. [sar/but]

  • Sopir Meninggal Saat Mengemudi, Bus Nyungsep ke Halaman Rumah di Lumajang

    Sopir Meninggal Saat Mengemudi, Bus Nyungsep ke Halaman Rumah di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal menimpa sebuah bus Ladju jurusan Banyuwangi–Surabaya di jalan nasional wilayah Desa Kedungjajang, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025). Bus bernopol N 7611 UW tersebut oleng dan menghantam pohon hingga terperosok ke halaman rumah warga. Diduga, insiden terjadi akibat sopir yang meninggal dunia saat mengemudi.

    Sopir bus bernama Sholihin (56), warga Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, sempat mengeluhkan kondisi tubuhnya sebelum memutuskan untuk memutar balik bus ke terminal. Salah satu penumpang, Beni, mengungkapkan bahwa bus semula berangkat dari Terminal Minak Koncar Lumajang dengan tujuan Surabaya namun tiba-tiba masuk ke SPBU dan kemudian berputar arah.

    “Ini busnya dari terminal mau ke Surabaya, terus kok masuk ke pom bensin, ini saya kira mau isi solar tapi ternyata putar balik. Habis itu oleng jalannya, dan akhirnya nabrak,” terang Beni di lokasi kejadian.

    Kenek bus, Hariyanto, menjelaskan bahwa sopir merasa tidak enak badan setelah keluar dari terminal dan berniat membawa bus kembali agar penumpang dipindah ke kendaraan lain. Bus saat itu mengangkut 12 penumpang.

    “Jadi rencananya itu sopir ini mau putar balik karena nggak enak, penumpangnya mau dipindah bus lain. Tadi kalau bisa sampai ya semuanya selamat nggak sampai ada tabrakan,” jelas Hariyanto.

    Sayangnya, sebelum berhasil kembali ke terminal, Sholihin meninggal dunia di balik kemudi, membuat kendaraan kehilangan kendali dan menabrak pohon di pinggir jalan.

    Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang, Ipda Dendy Cucu, membenarkan korban memiliki riwayat penyakit jantung. “Nah, ini sopir busnya meninggal dunia saat mengemudi, memang yang bersangkutan ini memiliki riwayat penyakit jantung,” ungkapnya.

    Tidak ada korban jiwa dari penumpang dalam insiden tersebut, namun para penumpang mengalami kepanikan akibat kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba. [has/beq]