Category: Beritajatim.com Regional

  • Jalan Raya Cerme Gresik Telan Korban Lagi, Kali Warga Kapas Madya Surabaya

    Jalan Raya Cerme Gresik Telan Korban Lagi, Kali Warga Kapas Madya Surabaya

    Gresik (beritajatim.com) — Jalan Raya Cerme Gresik kembali memakan korban jiwa. Kali ini, Qomarudin (36), warga Kapas Madya, Surabaya, meninggal dunia usai terlibat kecelakaan beruntun, Jumat (18/4/2025).

    Korban yang mengendarai motor Yamaha Vixion bernopol S 3562 DS mengalami kecelakaan beruntun dengan sebuah truk trailer B 9398 UIY serta pengendara motor lainnya.

    Kronologi kejadian bermula saat truk trailer yang dikemudikan Deny Mahendra (27), warga Karangjati, Ngawi, melaju dari arah selatan menuju utara. Saat melintasi Jalan Raya Cerme, pengemudi diduga kurang memperhatikan kondisi jalan di depannya dan jarak aman antar kendaraan, hingga akhirnya menabrak bagian belakang motor yang dikendarai Qomarudin.

    Benturan keras tersebut membuat korban mengalami luka parah di bagian kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Tidak lama setelahnya, bagian belakang truk trailer juga ditabrak oleh pengendara motor Yamaha Vixion lainnya dengan nomor polisi S 6115 DR, yang dikendarai oleh Eko Teguh (36), warga Kapas, Bojonegoro. Beruntung, Eko hanya mengalami luka ringan.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Achmad Andri Aswoko, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.

    “Kecelakaan ini menyebabkan satu pengendara motor meninggal dunia di tempat akibat luka berat di bagian kepala,” terang Aswoko.

    Ia juga menghimbau kepada seluruh pengguna jalan yang melintas di wilayah Jalan Raya Cerme untuk lebih berhati-hati, tetap menjaga konsentrasi, mematuhi peraturan lalu lintas, dan selalu berdoa sebelum berkendara.

    “Fokus dan kehati-hatian saat berkendara sangat penting untuk mencegah kecelakaan seperti ini terulang kembali,” pungkasnya. [dny/but]

  • 2 Remaja Terseret Ombak Pantai Pulau Merah, 1 Belum Ditemukan

    2 Remaja Terseret Ombak Pantai Pulau Merah, 1 Belum Ditemukan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dua orang remaja terseret ombak saat berenang di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi. Seorang berhasil diselamatkan sementara satu orang lain hingga kini masih tahap pencarian.

    Kapolsek Pesanggaran, AKP Lita Kurniawan mengaku, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (18/4) sekitar pukul 05.30 WIB. Dua korban tenggelam yakni Revan (12) dan Ronan (12).

    “Korban Revan berhasil diselamatkan, sementara Ronan masih dalam pencarian,” kata Lita.

    Lita menjelaskan, kedua korban beralamat di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Diketahui mereka masih berstatus pelajar sekolah menengah pertama (SMP).

    Mereka berangkat berempat dengan membawa dua motor. Setiba di lokasi, mereka langsung bermain di area pantai.

    “Mereka sudah sempat diperingatkan melalui pengeras suara oleh petugas penjaga, namun para korban tidak mengindahkan,” terang Lita.

    Usai tiba di lokasi, tak berselang lama, para korban mandi di bibir pantai. Saat keduanya sedang asyik bermain, tiba-tiba ombak besar datang mendadak dan menyeret hingga ke tengah laut.

    Para teman korban yang berada di pantai langsung berteriak meminta tolong. Petugas penjaga pantai segera melakukan upaya penyelamatan.

    “Salah satu korban atas nama Revan berhasil diselamatkan, sedangakan Ronan sampai saat ini masih dalam pencarian,” ujarnya.

    Lita menambahkan, saat ini pihaknya bersama petugas penjaga pantai dibantu Pokmas setempat masih berupaya melakukan pencarian korban hilang.

    “Kami terus berusaha untuk mencari korban yang masih belum ditemukan,” pungkasnya. [alr/but]

     

  • Perempuan Tua Lompat dari Jembatan Kendung Ngawi, Terekam Kamera Pemancing

    Perempuan Tua Lompat dari Jembatan Kendung Ngawi, Terekam Kamera Pemancing

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang perempuan lanjut usia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari Jembatan Kendung di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Jumat (18/4/2025), sekitar pukul 14.30 WIB. Kejadian sempat terekam kamera oleh tiga orang pemancing yang berada di pinggir Sungai Bengawan Madiun.

    Perempuan yang diketahui bertubuh kecil dan mengenakan daster merah muda itu tampak muncul di permukaan air sebanyak dua kali sebelum akhirnya hilang terbawa derasnya arus sungai. Ketiga pemancing yang menyaksikan peristiwa tersebut tidak mampu memberikan pertolongan lantaran posisi mereka yang cukup jauh dari lokasi kejadian. Tinggi jembatan yang membentang diatas Bengawan Madiun itu mencapai 15 meter.

    “Setelah lepas sandal, langsung lompat ke sungai. Saya mancing di pinggir sungai sana. Ciri-ciri perempuan sudah tua diduga sengaja bunuh diri, direkam karena melihat orang itu,” kata Krisna Bagus Setiaji, salah satu pemancing.

    “Turun dari sini saya kira cari sampah, langsung terjun. Sudah tua, badan ramping, sempat muncul dari air dua kali, saya kejar, tapi hilang,” kata Danang, pemancing lain.

    Polisi yang menerima laporan dari warga segera mendatangi lokasi. Di dekat jembatan, petugas menemukan sepasang sandal jepit berwarna biru yang diduga milik korban. Tak berselang lama, sejumlah warga dari Desa Klampisan, Kecamatan Geneng, datang ke lokasi dan mengonfirmasi bahwa korban adalah Samiyah (80), seorang nenek yang tidak pulang sejak siang hari.

    Menurut penuturan kerabat korban, Saminah sempat pergi ke tempat kerja menantunya sebelum kejadian. “Habis nyusul menantunya di tempat kerja, terus cekcok, mau nitip uang, terus pergi. Ciri-ciri sama seperti yang dilihat saksi,” ungkap Sekar Damayanti.

    Kapolsek Kwadungan, AKP Iswahjoedi, menyatakan bahwa pencarian langsung dilakukan bersama tim gabungan. “Setelah ada orang melompat dari jembatan, kita datangi lokasi, kita hubungi Damkar dan relawan BPBD untuk melakukan pencarian dengan perahu. Ketinggian jembatan sekitar 15 meter,” katanya.

    Hingga sore hari, korban belum berhasil ditemukan. Proses pencarian rencananya akan dilanjutkan pada keesokan pagi dengan melibatkan TNI-Polri, Basarnas, serta relawan setempat. [fiq]

    Seorang perempuan lanjut usia nekad lompat dari jembatan di Ngawi. Polisi dan relawan terus mencari korban yang terbawa arus Sungai Bengawan Madiun. [fiq/but]

  • 237 Personel Polres Ngawi Dikerahkan untuk Amankan Kejurnas Triathlon 2025

    237 Personel Polres Ngawi Dikerahkan untuk Amankan Kejurnas Triathlon 2025

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebanyak 237 personel dari Polres Ngawi dikerahkan untuk mengamankan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Triathlon 2025 yang digelar pada 18–20 April 2025. Langkah ini dilakukan guna memastikan seluruh rangkaian kegiatan olahraga nasional tersebut berlangsung aman, tertib, dan lancar.

    Kejurnas Triathlon 2025 menjadi agenda penting dalam kalender olahraga nasional, menggabungkan tiga cabang olahraga utama, yaitu renang, balap sepeda, dan lari. Triathlon sendiri telah menjadi cabang resmi dalam Olimpiade sejak tahun 2000. Dalam gelaran tahun ini, kompetisi akan terbagi ke dalam tiga kategori: elit, umum, dan TNI/Polri. Selain nomor utama Triathlon, peserta juga akan berlaga dalam nomor Aquathlon dan Duathlon.

    Embung Kalimati di kawasan Taman Candi, Kecamatan Ngawi, ditunjuk sebagai salah satu lokasi utama penyelenggaraan lomba. Area ini akan menjadi lintasan renang sejauh 2 x 500 meter. Untuk balap sepeda, peserta akan menempuh lintasan sejauh 20 kilometer yang melewati kawasan pinggir kota Ngawi. Sementara itu, cabang lari dengan jarak 5 kilometer akan dilangsungkan di dalam wilayah kota.

    Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, S.I.K., S.H., M.H., menyatakan bahwa pihaknya telah menyusun strategi pengamanan secara komprehensif demi mendukung suksesnya ajang olahraga tingkat nasional tersebut.

    “Pada prinsipnya, Polres Ngawi siap mengamankan penyelenggaraan Kejurnas Triathlon tahun 2025,” tegasnya pada hari Jumat (18/4/2025).

    Menurut panitia, kejuaraan ini diperkirakan akan diikuti oleh 500 hingga 600 atlet dari berbagai daerah di Indonesia. Tingginya jumlah peserta serta luasnya cakupan lokasi perlombaan menjadi tantangan tersendiri dalam hal pengamanan. Namun, dengan kesiapan yang matang, Polres Ngawi optimis dapat memberikan dukungan maksimal agar seluruh kegiatan berjalan tanpa hambatan. [fiq]

  • Supriyanto Tewas Tertabrak Motor Pelajar di Ngancar Kediri

    Supriyanto Tewas Tertabrak Motor Pelajar di Ngancar Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan umum Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Seorang pria lanjut usia, Supriyanto (67), warga Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, dinyatakan meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan dengan sepeda motor yang dikendarai dua pelajar.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Kediri, Iptu Budi Winariyanto menjelaskan bahwa peristiwa tersebut melibatkan dua kendaraan roda dua. Sepeda motor tanpa plat nomor polisi yang dikendarai korban bertabrakan dengan sepeda motor Honda Beat bernopol AG 6533 FP yang dikemudikan oleh Ardino (14), pelajar asal Kecamatan Ngancar, yang saat itu membonceng temannya, Ciko Prayoga (13).

    Berdasarkan keterangan saksi mata, kedua kendaraan melaju dari arah yang sama. “Dengan posisi sepeda motor yang dikendarai Supriyanto berada di depannya motor yang dikendarai dua pelajar tersebut,” terang Iptu Budi.

    Nahas, setibanya di lokasi kejadian, korban mendadak membelok ke arah kanan jalan. “Setelah sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kendaraan sepeda motor yang dikemudikan Supriyanto tiba-tiba membelok kanan dan ditabrak dari belakang oleh motor yang dikendarai kedua pelajar tersebut,” jelas Budi.

    Akibat benturan tersebut, Supriyanto mengalami luka parah dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, dua pelajar yang menabraknya mengalami luka-luka dan langsung mendapatkan perawatan medis.

    Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara usia lanjut dan pelajar di wilayah Kabupaten Kediri. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. [nm/but]

  • Sebelum Gantung Diri, Pria Kediri Ini Keluhkan Problem Ekonomi

    Sebelum Gantung Diri, Pria Kediri Ini Keluhkan Problem Ekonomi

    Kediri (beritajatim.com) – Warga Dusun Surowono, Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri digegerkan dengan penemuan seorang pria yang meninggal dunia dengan cara gantung diri di pekarangan samping rumahnya, Jumat (18/4/2025) pagi.

    Korban diketahui bernama Junaidi (43), yang ditemukan dalam keadaan tergantung di sebuah pohon mangga tidak jauh dari rumahnya. Kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh seorang saksi bernama Supriyono, warga setempat.

    Kapolsek Pare, AKP Rudi Darmawan, menjelaskan kronologi penemuan jasad korban. “Kejadian itu bermula ketika salah seorang saksi bernama Supriyono yang saat itu setelah menunaikan sholat Shubuh kemudian mengantar orang tuanya untuk berangkat mengaji,” ujarnya.

    Dalam perjalanan pulang, Supriyono melewati pekarangan rumah korban dan melihat sosok pria tergantung. “Setelah mengantar, ia melewati pekarangan dekat rumah korban dan melihat ada orang tergantung di pohon mangga,” lanjut Rudi Darmawan.

    Sontak Supriyono memberitahukan peristiwa tersebut kepada perangkat desa untuk kemudian diteruskan ke pihak kepolisian. Polisi langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi.

    Pihak keluarga korban pun menerima informasi duka tersebut dari Supriyono. “Istri korban mengetahui kalau suaminya meninggal dunia dengan cara gantung diri dan tahu dari tetangganya bernama Supriyono yang habis melaksanakan Sholat Subuh,” jelas AKP Rudi Darmawan.

    Dari keterangan tetangga, diketahui bahwa korban sebelumnya sempat mengeluhkan masalah keuangan. Ia mengaku memiliki banyak tanggungan hutang piutang, meskipun tidak menyebutkan secara rinci kepada siapa saja ia berhutang.

    Peristiwa ini menambah daftar kasus bunuh diri yang terjadi di wilayah Kabupaten Kediri. Kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mengetahui latar belakang dan motif pasti korban melakukan aksi nekat tersebut. [nm/but]

  • 39 Persen Calon Jamaah Haji Lamongan 2025 Berstatus Lansia

    39 Persen Calon Jamaah Haji Lamongan 2025 Berstatus Lansia

    Lamongan (beritajatim.com) – Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Lamongan yang berangkat pada musim haji tahun ini total sebanyak 1.585 jemaah.

    Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, Abdul Ghofur, mengungkapkan dari jumlah tersebut, 39 persen di antaranya merupakan lansia.

    “Saat ini masih proses perpanjangan pelunasan di tahap kedua sampai tanggal 25 April 2025 ini,” kata Ghofur, saat pembukaan bimbingan manasik haji, di Masjid Namira, Jumat (18/4/025).

    Sementara untuk tanggal berangkatan jemaah, kata Ghofur, Kemenag Lamongan masih menunggu jadwal dari Kanwil Kemenag Jawa Timur.

    “Kita tunggu jadwal rilis resmi dari Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur Insyallah dalam Minggu ini kepastian berangkat kapan jamaah haji Kabupaten Lamongan,” tuturnya.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, berpesan kepada para CJH, bahwa pelaksanaan manasik haji diniatkan untuk memberikan bekal mental, fisik, serta pengetahuan pelaksanaan ibadah haji.

    “Pelaksanaan manasik hari ini kita niatkan untuk memberikan bekal untuk jenengan semua, bekal mental, bekal pengetahuan fisik, bekal pengetahuan-pengetahuan manasik supaya kita semua dapat melaksanakan rukun dengan benar, lengkap dan menjadi haji yang mabrur,” tutur Pak Yes.

    Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu, menjaga kondisi fisik menjadi hal yang penting, mengingat pelaksanaan ibadah haji tahun ini berlangsung di akhir musim panas. Sehingga akan ada perbedaan cuaca yang dirasakan di tanah suci.

    “Jangan segan-segan apabila terasa sedikit sakit, segera hubungi petugas kesehatan, karena di sana perubahan cuaca. Ibadah yang panjang dan berat nanti menyebabkan kesehatan kita menurun. Tapi semoga semuanya sehat, apabila di sana batuk pilek itu biasa, tapi segera diobati karena dapat mengganggu rangkaian ibadah kita,” ujar Pak Yes.

    Senada dengan Pak Yes, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar, mengajak CJH untuk memperisapkan kesehatan fisik dan mental sejak awal manasik.

    “Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh bisa dimulai melalui jalan setelah Sholat Subuh. Hal ini dimaksudkan untuk membiasakan ibadah yang yang nantinya banyak dilakukan dengan jalan kaki,” ucapnya.  [fak/aje]

  • Aksi Eksibisionisme Seorang Pria di Jalan Desa Salam-Ngoran Buat Resah Warga Blitar

    Aksi Eksibisionisme Seorang Pria di Jalan Desa Salam-Ngoran Buat Resah Warga Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Aksi eksibisionisme membuat resah warga Blitar. Sejak sebulan terakhir warga melintas di jalan Desa Salam-Ngoran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar dibuat resah oleh aksi eksibisionisme seorang pengendara pria.

    Korban aksi eksibisionisme ini bukan hanya satu orang. Namun ada banyak perempuan yang menjadi korban aksi eksibisionisme pengendara pria tersebut.

    Dari kesaksian sejumlah korban, pelaku eksibisionisme ini mengendarai sepeda motor N-Max. Pelaku biasanya beraksi pada malam hari saat kondisi jalan sedang sepi.

    “Saat itu saya sedang berkendara di jalan, tiba-tiba ada pria yang juga mengendarai sepeda motor sambil melakukan aksi eksibisionisme, kaget dan takut saya langsung kabur,” ucap Alaina, salah satu korban aksi eksibisionisme.

    Alaina menceritakan bahwa yang menjadi korban bukan hanya dirinya, namun adiknya yang berstatus siswa juga mengalami hal yang sama. Pelaku juga melakukan aksi eksibisionisme di lokasi dan jam yang sama.

    Modus pelaku yakni membuntuti korban. Setelah itu pelaku menyalip kendaraan korban dan langsung melakukan aksi eksibisionisme.

    “Jelas trauma, takut tidak berani lagi pulang malam apa lagi saat jalan sedang sepi mending nunggu ada kendaraan lain,” sedihnya.

    Aksi eksibisionisme ini pun telah viral di media sosial. Para korban dan masyarakat umum pun meminta agar Polres Blitar Kota bergerak cepat menangkap pelaku.

    Pasalnya aski eksibisionisme tersebut membuat resah masyarakat. Para korban pun merasa trauma dan dilecehkan karena aksi eksibisionisme tersebut. [owi/aje]

  • Polisi Jaga 329 Lokasi Ibadah Paskah di Kabupaten Malang

    Polisi Jaga 329 Lokasi Ibadah Paskah di Kabupaten Malang

    Malang (beritajatim.com)- Kepolisian Resor Malang mengerahkan kekuatan penuh untuk mengamankan jalannya ibadah Paskah 2025 di wilayah hukumnya.

    Sebanyak 329 kegiatan ibadah Paskah terpantau berlangsung di 28 kecamatan se-Kabupaten Malang. Puncak pengamanan dilakukan pada Jumat (18/4/2025) bertepatan dengan peringatan Jumat Agung.

    Pengamanan dilakukan secara bertahap sejak Kamis Putih (17/4/2025), dilanjutkan hingga Minggu Paskah (20/4/2025) mendatang.

    Berdasarkan data dari Polres Malang, sebanyak 44 kegiatan digelar pada Kamis Putih, 131 kegiatan pada Jumat Agung, 40 kegiatan pada Sabtu Kudus, dan 114 kegiatan ibadah pada Minggu Paskah.

    Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar menegaskan, seluruh rangkaian ibadah umat Kristiani dijaga ketat oleh personel gabungan. Pengamanan dilakukan baik secara terbuka maupun tertutup demi memastikan kenyamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah.

    “Kami all out dalam pengamanan ibadah Paskah tahun ini. Total ada 329 kegiatan di seluruh Kabupaten Malang yang kami amankan sejak Kamis hingga Minggu nanti,” ujar AKP Bambang Subinajar, Jumat (18/4/2025).

    Ia menyebut, pengamanan melibatkan satuan fungsi Polres hingga Polsek jajaran. Setiap gereja yang menjadi lokasi ibadah juga telah dipetakan berdasarkan tingkat kerawanan dan jumlah jemaat.

    “Kami pastikan setiap titik kegiatan mendapat pengamanan. Personel kami siagakan untuk mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas, termasuk melalui patroli dan penjagaan melekat,” tegas Bambang.

    Koordinasi dengan pihak gereja, tokoh agama, dan unsur pengamanan internal gereja juga dilakukan secara intensif. Tak hanya itu, unsur pengamanan lain seperti Banser, Linmas, dan tokoh masyarakat turut bersinergi dalam menjaga situasi tetap kondusif.

    “Kami mengapresiasi kerja sama semua pihak dalam menciptakan suasana yang aman dan damai. Ini adalah wujud nyata toleransi antarumat beragama yang sudah terjaga dengan baik di Malang,” ucap Bambang.

    Hingga siang ini, seluruh rangkaian ibadah Jumat Agung terpantau berlangsung aman, tertib, dan khidmat. Polres Malang memastikan pengamanan terus dilanjutkan hingga seluruh rangkaian Paskah berakhir pada akhir pekan ini. [yog/aje]

  • Dukung Ekspansi Industri Pasuruan, PLN UP3 Naikkan Daya Listrik Pabrik Sepatu di Pandaan

    Dukung Ekspansi Industri Pasuruan, PLN UP3 Naikkan Daya Listrik Pabrik Sepatu di Pandaan

    Pasuruan (beritajatim.com) – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pasuruan kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung geliat sektor industri di wilayah Kabupaten Pasuruan. Melalui layanan peningkatan daya, PLN secara resmi mengoperasikan perubahan daya listrik untuk pelanggan industri, PT Santo Global Abadi, sebuah perusahaan produsen sepatu yang berlokasi di area layanan Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pandaan.

    Pengoperasian perubahan daya ini diberikan suplai listrik untuk PT Santo Global Abadi dinaikkan secara signifikan dari semula 240 kVA menjadi 555 kVA. Peningkatan daya ini merupakan respons PLN terhadap kebutuhan listrik yang semakin besar seiring dengan langkah ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur sepatu tersebut.

    PT Santo Global Abadi sendiri tengah memperluas kapasitas produksinya guna memenuhi tingginya permintaan pasar, baik di tingkat domestik maupun ekspor. Dengan peningkatan kapasitas produksi, kebutuhan akan pasokan listrik yang tidak hanya besar tetapi juga andal menjadi krusial demi menjamin kelangsungan dan efisiensi operasional pabrik di Pandaan, Pasuruan.

    Manager PLN UP3 Pasuruan, Agus Susanto, menyampaikan bahwa PLN hadir sebagai mitra strategis yang siap mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha para pelaku industri di Pasuruan. “PLN berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor industri yang merupakan tulang punggung perekonomian daerah. Hari ini kami melaksanakan pengoperasian perubahan daya untuk PT Santo Global Abadi sebagai bagian dari pelayanan prima kami dalam menjamin keandalan dan kecepatan suplai listrik,” ujar Agus Susanto.

    Agus berharap, langkah peningkatan daya ini dapat secara langsung mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing industri lokal di Pasuruan. Ia juga menambahkan bahwa PLN terus berinovasi dengan digitalisasi layanan seperti aplikasi PLN Mobile untuk memudahkan pelanggan dalam mengakses berbagai kebutuhan kelistrikan mereka.

    Di sisi lain, Albert, Kepala Bagian Produksi PT Santo Global Abadi, menyatakan apresiasi yang tinggi atas dukungan cepat dan profesional dari PLN UP3 Pasuruan.

    “Kami sangat berterima kasih atas layanan cepat dan profesional dari PLN UP3 Pasuruan. Peningkatan daya ini sangat berarti bagi kelangsungan proses produksi kami di Pandaan,” ungkap Albert.

    Dengan suplai listrik yang kini lebih stabil dan memadai, PT Santo Global Abadi optimis dapat meningkatkan output produksi secara signifikan dan menjawab kebutuhan pasar dengan lebih baik. Melalui dukungan ini, PLN UP3 Pasuruan kembali membuktikan peran nyatanya dalam mendorong pertumbuhan sektor industri, khususnya industri manufaktur sepatu, yang juga turut memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan penguatan ekonomi di Kabupaten Pasuruan. [ada/aje]