Category: Beritajatim.com Regional

  • Kemana 31 Ijazah Mantan Karyawan Sentoso Seal Surabaya? Armuji: Alasane Mbulet

    Kemana 31 Ijazah Mantan Karyawan Sentoso Seal Surabaya? Armuji: Alasane Mbulet

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 31 mantan karyawan Sentosa Seal Surabaya telah melaporkan penahanan ijazah yang dilakukan oleh perusahaan milik Jan Hwa Diana ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (17/04/2025) kemarin.

    Selain itu, polemik penahanan ijazah ini sampai membuat Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer datang ke UD Sentoso Seal Surabaya di Jalan Margomulyo II, Asemrowo untuk meminta keterangan para karyawan dan Diana secara langsung.

    Namun, hingga saat ini tidak diketahui secara pasti di mana letak ijazah yang diakui oleh 31 karyawan sempat diserahkan kepada salah satu pegawai Sentosa Seal berisinial VR.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, Saat inspeksi mendadak (sidak) oleh Wamenaker Immanuel Ebenezer, Diana sempat diminta untuk mengembalikan ijazah 31 karyawan yang sempat ditahan.

    Diana justru berkelit dan tidak bisa menunjukkan keberadaan ijazah. Bahkan, Wamenaker Immanuel Ebenezer sempat memanggil salah satu pegawai Sentoso Seal berinisial VR yang disebut oleh karyawan menerima ijazah saat proses wawancara.

    VR mengakui mengenal karyawan yang menyebutnya menerima ijazah. Namun, VR hanya berkata bahwa pertanyaan terkait ijazah itu bukan wewenangnya untuk menjawab.

    “Alasane mbulet. Wong mbulet iku (Diana),” kata Wakil Walikota Surabaya Armuji saat ditanya terkait keberadaan ijazah para karyawan.

    Senada dengan Armuji, Anggota DPRD Jatim Fraksi Gerindra Cahyo Harjo Prakoso juga mengatakan saat ditanya terkait dengan keberadaan ijazah 31 mantan karyawan itu, pihaknya mendapatkan jawaban yang berubah-ubah dari Jan Hwa Diana. Pemilik Sentosa Seal Surabaya itu dianggap menutup-nutupi fakta yang sebenarnya.

    “Tidak ditunjukkan (Ijazahnya). Apakah hilang ? nah itu kami mendapatkan keterangan yang berbeda-beda. Ini yang menjadi catatan kami,” kata Cahyo saat diwawancarai Beritajatim.com.

    Namun, Cahyo enggan menjelaskan keterangan Diana yang berubah-ubah terkait dengan keberadaan ijazah 31 mantan karyawannya. Cahyo mengatakan biar nanti persidangan dan hasil penyidikan polisi yang mengungkap di mana letak keberadaan ijazah yang diduga ditahan oleh Diana.

    “Nanti biar hasil penyelidikan polisi dan fakta persidangan yang akan membuka di mana itu (posisi ijazahnya),” tutur Cahyo.

    Diketahui, Polemik dugaan penahanan ijazah oleh Sentosa Seal berawal dari laporan salah satu karyawan ke Wawali Armuji. Setelah mendapatkan laporan, Wawali Armuji sempat melakukan sidak ke lokasi.

    Namun, Armuji tidak dibukakan pintu oleh Diana yang saat itu mengaku sedang berada di Jakarta. Ia pun sempat menghardik Armuji dengan sebutan penipu. Selain itu, Diana juga sempat melaporkan Wawali Armuji ke Polda Jatim atas dugaan tindak pidana UU ITE sebelum akhirnya dicabut sendiri oleh Diana. (ang/ian)

  • Manasik Haji Tahap II 2025 di Jombang Dihadiri 892 Jemaah

    Manasik Haji Tahap II 2025 di Jombang Dihadiri 892 Jemaah

    Jombang (beritajatim.com) – Sebanyak 892 jemaah haji dari tingkat Kabupaten hingga Kecamatan mengikuti kegiatan Bimbingan Manasik Haji Tahap II Tahun 1446H/2025M yang digelar oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang pada Sabtu (19/4/2025).

    Acara ini berlangsung khidmat di Pendopo Kabupaten Jombang dengan lantunan talbiyah yang menggema menyambut langkah awal para tamu Allah dalam menjalankan ibadah haji.

    Mengusung tema ‘Menggapai Haji Mabrur: Meraih Kesempurnaan Spiritual dalam Ibadah Haji’, kegiatan ini menekankan pentingnya persiapan menyeluruh, baik dalam aspek spiritual, pemahaman tata cara ibadah, hingga kesiapan sosial menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Manasik kali ini juga dikonsep ramah bagi lansia dan penyandang disabilitas.

    Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jombang, Muhajir, menyampaikan bahwa dari total 1.107 jemaah yang terdata, baru 892 orang yang mengikuti bimbingan tahap II ini. “Sementara jumlah jemaah haji kita yang sudah melunasi tahap 1 dan tahap 2 itu ada 1107 orang. Sisanya akan dilakukan manasik waktunya tersendiri,” tuturnya.

    Ia juga merinci data pelunasan biaya haji dari Kabupaten Jombang, dengan 771 jemaah telah melunasi di tahap pertama. Sementara di tahap kedua, dari 660 jemaah yang berhak, baru 336 orang yang melunasi, dan 324 jemaah belum menyelesaikan kewajibannya.

    “Sebanyak 324 jemaah haji yang belum melunasi ini untuk Kabupaten Jombang. Kalau data secara nasional kemarin per tanggal 16 April 2025 yang belum lunas itu masih 55.804 jemaah. Makanya untuk pelunasan diperpanjang tanggal 25 April 2025,” rincinya.

    Bupati Jombang, Warsubi, dalam sambutannya turut mengungkapkan rasa bangganya atas kehadiran Kepala Badan Penyelenggara Haji RI, H. Irfan Yusuf atau Gus Irfan. “Manasik haji bukan hanya memberikan wawasan tentang tata cara ibadah, tetapi juga membekali jemaah dengan kesiapan spiritual, fisik dan sosial,” ujarnya.

    Abah Bupati, panggilan akrab Bupati Warsubi, juga mendorong jemaah untuk menjaga kekompakan dan kesehatan agar pelaksanaan haji berjalan lancar. Ia mengapresiasi penambahan jumlah petugas haji yang akan mendampingi jemaah selama di Tanah Suci.

    Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Haji, Irfan Yusuf, membuka sambutannya dengan menyampaikan salam hangat dari Presiden RI kepada seluruh jemaah dan undangan. Ia menegaskan bahwa ibadah haji adalah dambaan umat Islam sedunia, serta menyebut dampak ekonominya yang signifikan.

    Menurutnya, perputaran ekonomi dari penyelenggaraan ibadah haji mencapai angka Rp70 triliun. Ia berharap manfaat ekonomi ini dapat kembali ke bangsa dalam bentuk kemajuan dan kesejahteraan.

    Lebih dari itu, ia menyampaikan harapan agar haji tahun ini menghasilkan pribadi yang mabrur dan mencintai tanah air lebih kuat. Sebagai penutup, Irfan Yusuf menjamin kesiapan petugas haji tahun ini.

    “Petugas haji yang bertugas pada tahun ini adalah para individu terbaik yang telah dipersiapkan secara matang, sehingga siap siaga melayani dan mendampingi seluruh jemaah dengan sebaik-baiknya,” urainya. [suf]

  • Rem Blong, Truk Fuso Tabrak 5 Kendaraan di Simpang Empat Tunggorono Jombang, 4 Orang Terluka

    Rem Blong, Truk Fuso Tabrak 5 Kendaraan di Simpang Empat Tunggorono Jombang, 4 Orang Terluka

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun melibatkan enam kendaraan terjadi di perempatan traffic light Tunggorono, Kecamatan Jombang, pada Sabtu (19/4/2025) sekitar pukul 07.50 WIB. Kecelakaan ini dipicu oleh sebuah truk Fuso bernomor polisi N 9558 ED yang mengalami rem blong, hingga menyebabkan tabrakan beruntun yang mengakibatkan empat orang luka-luka.

    Menurut Kepala Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Siswanto, peristiwa itu bermula ketika truk Fuso yang dikemudikan Sudirman (57), warga Dampit, Kabupaten Malang, melaju dari arah selatan menuju utara.

    Sesampainya di perempatan lampu merah Tunggorono, truk diduga mengalami kegagalan sistem pengereman, dan tidak mampu berhenti saat lampu lalu lintas menyala merah.

    “Truk tersebut menabrak bagian belakang mobil Daihatsu pikap S 8692 WL yang tengah berhenti di traffic light, lalu pikap tersebut terdorong ke depan dan menabrak empat sepeda motor yang juga sedang berhenti,” terang Ipda Siswanto.

    Empat sepeda motor yang turut menjadi korban dalam insiden ini adalah: Honda Scoopy S 4118 OBR, dikendarai Firda Dian Pranata (23), warga Kepuh Pajang, Perak. Lalu, Honda Vario S 3529 YJ, dikendarai Hadi Ismanto (35), warga Surabaya.

    Kemudian Honda Grand tanpa TNKB, dikendarai Suwarno, warga Mojowarno, serta Honda Revo tanpa TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor), dikendarai Suwarnu (41), warga Brangkal, Bandarkedungmulyo. Keempat pengendara motor mengalami luka ringan dan saat ini menjalani perawatan jalan di RSUD Kabupaten Jombang.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pengemudi pikap, Samsul Dafid Septian (31), warga Temuwulan, serta pengemudi truk Fuso dinyatakan tidak mengalami luka.

    Dua saksi mata di lokasi kejadian, Sudirman (50) dan Yusnan (54)—warga setempat—membenarkan bahwa insiden terjadi sesaat setelah lampu merah menyala dan seluruh kendaraan sedang berhenti.

    Kerugian materi akibat tabrakan beruntun ini diperkirakan mencapai Rp 20 juta. “Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pengemudi truk serta kendaraan yang terlibat, dan mendalami penyebab pasti rem blong tersebut,” pungkas Ipda Siswanto. [suf]

  • Batu Besar Timbun Akses Jalan Pacitan-Ponorogo

    Batu Besar Timbun Akses Jalan Pacitan-Ponorogo

    Pacitan (beritajatim.com) – Akses utama Pacitan menuju Ponorogo kembali mengalami gangguan akibat bencana longsor yang terjadi di ruas jalan Dusun Degel, Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Sabtu (19/4/2025) pagi.

    Sebuah batu besar dengan diameter sekitar 4 meter dilaporkan menutup sebagian badan jalan, menyebabkan arus lalu lintas dari dua arah harus bergantian melintas.

    Petugas dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Bina Marga Jatim Wilayah Pacitan langsung diterjunkan ke lokasi tak lama setelah kejadian. Dua unit alat berat jenis loader pun disiagakan 24 jam untuk menangani dampak longsor serta mengantisipasi kejadian serupa.

    “Petugas sudah bergerak sejak pagi. Saat ini kendaraan sudah bisa melintas, meski kami terus memantau kondisi terbaru di lapangan,” ujar Kepala UPT Budi Harisantoso.

    Jalur penghubung Pacitan-Ponorogo memang dikenal rawan longsor, terlebih saat curah hujan tinggi. Saat ini jalur provinsi ini sudah kembali normal.

    Berdasarkan rilis dari BPBD Pacitan, wilayah utara seperti Kecamatan Nawangan, Bandar, dan Tegalombo masih berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan. (tri/ian]

  • Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang Tutup Akses Jalan Amir Kusman Bondowoso

    Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang Tutup Akses Jalan Amir Kusman Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Angin kencang disertai hujan ringan mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Amir Kusman, Bondowoso, pada Sabtu (19/4/2025) pukul 12.29 WIB. Peristiwa ini sempat menutup sebagian akses jalan dan memutus kabel listrik milik warga.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengungkapkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh kondisi pohon yang sudah lapuk dan tidak mampu menahan terpaan angin. Warga yang melihat kejadian tersebut segera melaporkan ke BPBD melalui WhatsApp.

    “Begitu laporan masuk, Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung kami turunkan ke lokasi. Pukul 12.35, penanganan pohon tumbang sudah selesai,” kata Sigit kepada beritajatim.com, Sabtu siang (19/4/2025).

    Dalam proses evakuasi dan pembersihan, BPBD bekerja sama dengan personel dari Kodim 0822 dan Polres Bondowoso. Penanganan berlangsung cepat dan lancar tanpa kendala yang berarti.

    “Tidak ada kendala dalam penanganan di lapangan. Alhamdulillah, situasi saat ini sudah aman dan lalu lintas kembali lancar,” tambah Sigit.

    Adapun tim yang terlibat dalam evakuasi ini terdiri dari personel TRC, Pusdalops, dan Danru. Mereka di antaranya Miftahul Ulum, Rudi Hartono, Gracia Sangra, Sofyan Febrianto, Dodik F.A, Bima B, dan M. Subhan Z.

    BPBD Bondowoso terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di wilayah Kecamatan Ijen dan sekitarnya yang masih mengalami hujan ringan. [awi/beq]

  • Makan Korban, Satlantas Polres Lamongan Tambal Lubang di Jalan Nasional

    Makan Korban, Satlantas Polres Lamongan Tambal Lubang di Jalan Nasional

  • Ketua Fraksi Nasdem Pimpin Evakuasi Mobil Nyemplung Sungai di Jember Dini Hari

    Ketua Fraksi Nasdem Pimpin Evakuasi Mobil Nyemplung Sungai di Jember Dini Hari

    Jember (beritajatim.com) – David Handoko Seto, Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, memimpin evakuasi sebuah mobil yang masuk ke sungai, Sabtu (19/4/2025) dini hari.

    Ponselnya berdering saat David baru keluar dari Pendapa Wahyawibawagraha kurang lebih pukul 00.00 WIB. Dia baru saja selesai rapat membahas rencana uji coba penerbangan Jember-Jakarta dengan Bupati Muhammad Fawair.

    Seseorang yang memperkenalkan diri bernama Maman, warga Kebonagung Jember, meminta bantuannya untuk mengevakuasi mobilnya, Daihatsu Xenia bernopol P 1734 AG, yang terperosok ke dalam sungai di Kecamatan Mayang.

    David langsung memerintahkan anak buahnya di Baret Rescue, sebuah unit relawan kemanusiaan di bawah Partai Nasdem, untuk mengevakuasi. “Saya sendiri waktu itu belum tahu kondisi kendaraannya,” katanya.

    Bertemu David, Maman bercerita, bahwa kecelakaan terjadi saat mobilnya yang tengah ditumpangi bersama keluarga melaju dari arah Kecamatan Silo menuju ke pusat kota Jember. “Ada delapan orang di dalam mobil yang meluncur dari Kabupaten Banyuwangi,” kata David.

    Kurang lebih 200 meter dari Markas Kepolisian Sektor Mayang, sebuah mobil Xpander di depan Xenia yang dikendarai Mamang berusaha mendahului kendaraan lain. Maman pun mengikuti manuver mobil di depannya untuk bergiliran mendahului kendaraan tersebut.

    Namun tanpa diduga, ternyata ada pengendara sepeda motor Vario yang melaju pula di depan kendaraan itu. Kecelakaan tak bisa dielakkan. Mobil Maman menyenggol bagian belakang Vario.

    Sang pengendara Vario terpelanting. Sementara mobil Xenia yang dikendarai Maman melompati bahu jalan dan masuk ke dalam sungai di depan BMT Sidogiri Mayang.

    Pengendara Vario dievakuasi ke puskesmas. “Iformasi yang saya terima semalam, korban tidak apa-apa kendati sempat dilarikan ke puskesmas terdekat,” kata David.

    Semua anggota keluarga Maman juga dievakuasi. Sebagian dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulance. Sebagian lagi dititipkan ke rumah warga.

    Sementara itu urusan evakuasi mobil dari sungai berkedalaman dari tepi jalan kurang lebih 10 meter tak semudah membalikkan telapak tangan. Malam sangat gelap, karena tidak ada cahaya penerangan. Posisi dinding sungai ke jalan raya pun tegak lurus, tidak landai.

    Baret Rescue menggunakan dua unit Jeep untuk menarik Xenia dari sungai. Setelah berusaha keras sejak pukul 01.15, David dan kawan-kawan berhasil menarik mobil itu pada pukul 03.30 WIB.

    “Alhamdulillah, evakuasi berhasil diselesaikan dan mobil diparkir sementara di tepi jalan sebelum nantinya dibawa ke bengkel,” kata David. [wir]

  • Kepanikan Warga Ngawi Selamatkan Harta saat Bengawan Solo Meluap

    Kepanikan Warga Ngawi Selamatkan Harta saat Bengawan Solo Meluap

  • 2 Badut dan 1 Pengamen di Mojokerto Dihukum Menyebutkan Isi Pancasila

    2 Badut dan 1 Pengamen di Mojokerto Dihukum Menyebutkan Isi Pancasila

    Mojokerto (beritajatim.com) – Tiga orang pengamen, dua diantaranya mengenakan cosplay badut dihukum untuk menyebutkan isi dari Pancasila. Ini setelah ketiganya kedapatan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto mengamen di sejumlah perempatan.

    Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas), Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Mahendra WW mengatakan, pihaknya menggelar patroli rutin pengendalian Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    “Selain patroli rutin, kami juga melakukan penindakan gangguan ketentraman dan ketertiban umum untuk mengantisipasi lonjakan para PMKS luar daerah pada, Jumat kemarin. Ada tiga kecamatan yang menjadi sasaran, Kecamatan Pungging, Mojosari dan Pungging,” ungkapnya, Sabtu (19/4/2025).

    Patroli rutin tersebut menyasar PMKS seperti pengamen, pengemis, anak jalanan, pengemis disabilitas, anak-anak punk dan pengemis cosplay. Patroli rutin dilakukan di sejumlah perempatan lampu merah di tiga kecamatan yang menjadi sasaran tersebut.

    “Antara lain di simpang 4 lampu merah Panjer dan simpang 4 lampu merah Lebaksono SMK Habibie Kecamatan Pungging. Simpang 4 Awang-awang dan simpang 4 Pekukuhan Kecamatan Mojosari serta Simpang 4 RA Basoeni Kecamatan Sooko,” katanya.

    “Hasilnya ditemukan tiga orang pengamen, dua diantaranya memakai cosplay badut. Ketiganya ditemukan sedang beraktivitas di simpang empat Panjer dua orang dan simpang empat Pekukuhan satu orang. Ketiganya berasal dari Kota Mojokerto, Sidoarjo dan Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto,” jelasnya.

    Ketiga pengamen tersebut dilakukan pendataan, diminta menandatangani surat peringatan, menyebutkan isi Pancasila dan berjanji tidak akan mengulangi kegiatan tersebut. Ketiga pengamen tersebut kemudian dihimbau untuk kembali ke daerahnya masing-masing.

    “Patroli ini rutin kita gelar dengan tujuan agar dari patroli rutin ini tidak lain agar para PMKS tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban umum, khususnya di wilayah Kabupaten Mojokerto,” tegasnya. [tin/ted]

  • Cegah Banjir, Sungai Tunjung di Bangkalan Dikeruk

    Cegah Banjir, Sungai Tunjung di Bangkalan Dikeruk

    Bangkalan (beritajatim.com) – Untuk mencegah banjir di Bangkalan, pemerintah setempat melakukan pengerukan di sungai Tunjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan.

    Kegiatan normalisasi tidak hanya bertujuan untuk menanggulangi banjir namun juga akibat pendangkalan dan penyempitan sungai sehingga memperlancar aliran air yang bisa dimanfaatkan untuk irigasi.

    “Ini memang sudah mengalami pendangkalan sehingga kami keruk untuk mencegah banjir dan juga mendukung sistem irigasi pertanian,” ucap Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, Jumat (18/4/2025).

    Pelaksanaan normalisasi dilakukan mulai dari Sungai Tunjung sebagai titik awal hingga ke aliran sungai di kawasan Pondok Halim 2 Bangkalan dengan total panjang sekitar 3 kilometer.

    “Ini kurang lebih 2 atau 3 tahun memang belum dilakukan normalisasi. Sehingga kami bekerja sama dengan Dinas PU Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pengerukan,” imbuhnya.

    Ia mengatakan, normalisasi juga akan dilakukan di sejumlah DAS lainnya di Bangkalan, terutama yang telah mengalami pendangkalan dan penyempitan.

    Sementara itu, Kepala Bidang Sungai, Waduk, dan Pantai Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, Moh. Wazirruddin mengatakan, pengerukan di sungai Tunjung diperkirakan akan memakan waktu hingga 2 bulan. Pengerukan dilakukan menggunakan satu unit ekskavator standar dan satu unit ekskavator mini long.

    “Untuk di Bangkalan, ada sekitar tujuh DAS yang perlu dinormalisasi secara berkala. Tahun ini kami lakukan di wilayah kota. Tahun lalu kami normalisasi di Sungai Blega dan Arosbaya,” pungkasnya.[sar/ted]