Category: Beritajatim.com Regional

  • APTI Bondowoso Imbau Petani Tembakau Tanam Varietas Lokal Sesuai Kebutuhan Pabrikan

    APTI Bondowoso Imbau Petani Tembakau Tanam Varietas Lokal Sesuai Kebutuhan Pabrikan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Bondowoso, Yasid, mengimbau para petani untuk lebih selektif dan rasional dalam menentukan varietas tembakau yang akan ditanam pada musim tanam 2025.

    Ia menekankan pentingnya menanam varietas lokal yang sesuai kebutuhan pasar, terutama pabrikan besar dan kecil seperti Maesan 1 dan 2.

    “Petani harus tahu apa yang akan ditanam. Ini varietas apa, dibutuhkan atau tidak oleh pabrikan? Jangan asal tanam hanya karena ikut-ikutan,” ujar Yasid saat ditemui di sela kegiatan persiapan musim tanam, Selasa (22/4/2025).

    Menurutnya, Varietas Maesan 1 dan Maesan 2 adalah ikon Bondowoso. Pabrikan besar datang ke Bondowoso rata-rata mencari hasil produksi dari varietas tersebut.

    “Ibarat makanan, Maesan 1 dan 2 itu lauk pauknya. Sehingga di dalam rokok itu menyumbang rasa, bukan nasi yang hanya buat isian saja,” tutur Yasid.

    Ia mengakui ada beberapa petani yang menanam varietas lain beberapa tahun lalu, namun hasilnya cukup mengecewakan. Secara kuantitas varietas baru itu memang lebih banyak sedikit dibanding Maesan 1 dan 2.

    “Tapi harga jualnya lebih murah. Varietas yang lain harga jualnya top grade hanya Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan Maesan 1 dan 2 berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 90 ribu per kilogram,” urainya.

    Saat ini petani tembakau di Bondowoso sudah memasuki masa pembibitan. Oleh sebab itu, perencanaan sejak awal harus benar-benar matang, mulai dari pemilihan bibit, persiapan lahan, hingga strategi pemeliharaan dan panen. (awi/ian)

  • Usai Menjabat Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin Pamit & Diantar Naik Delman

    Usai Menjabat Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin Pamit & Diantar Naik Delman

    Tuban (beritajatim.com) – Usai menjabat Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin bersama Nyonya Raudiah Oskar diantar menggunakan delman dari pintu gerbang Polres Tuban hingga ke rumah dinasnya.

    Naik Delman ini sebagai wujud farewell parade dan bentuk penghormatan atas pengabdian AKBP Oskar Syamsuddin, S.I.K., M.T., yang telah menyelesaikan tugasnya sebagai Kapolres Tuban.

    Selain itu, AKBP Oskar Syamsuddin juga turut berpamitan kepada seluruh anggota dan memberikan pesan-pesan terakhir sebelum melanjutkan tugas di tempat yang baru.

    “Ini merupakan suatu momen terindah di mana setiap pimpinan Polres Tuban akan merasakan hal yang sama usai menjabat,” ujar AKBP Oskar Syamsuddin. Selasa (22/04/2025).

    Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya atas kinerja loyalitas dan dedikasi yang luar biasa selama 9 bulan ia memimpin di Polres Tuban yang hingga saat ini wilayah hukum Polres Tuban masih kondusif.

    “Ini waktunya saya berpamitan, estafet kepemimpinan sudah diserahkan kepada bapak Kapolres Tuban yang baru, Bapak William Cornelis,” terang Oskar sapaannya.

    Menurutnya, tanpa kerja sama dan peran serta semua personel Polres Tuban tentunya tidak akan terwujud. Oleh karena itu, ia juga mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh jajaran jika dalam pergaulan ada tutur kata tingkah laku yang tidak berkenan.

    “Tentunya banyak sekali dinamika sebagai proses yang harus dilalui. Maka dalam kesempatan yang baik ini secara pribadi saya mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya,” harap Oskar.

    Ia juga memberikan selamat kepada Kapolres Tuban yang baru, mudah-mudahan dalam memimpin polres Tuban bisa lebih baik lagi sehingga kabupaten Tuban dalam keadaan aman damai.

    “Saya berharap ini tidak berhenti sampai di sini, hubungan silaturrahim kita bisa tetap berjalan dan terjaga,” pungkasnya. [ayu/ian]

  • Ogah Copot Cincin Warisan Leluhur, Jari Warga Bondowoso Bengkak, Minta Tolong Damkar

    Ogah Copot Cincin Warisan Leluhur, Jari Warga Bondowoso Bengkak, Minta Tolong Damkar

    Bondowoso (beritajatim.com) – Gara-gara enggan melepas cincin warisan dari leluhurnya, seorang warga di Bondowoso mengalami pembengkakan pada jarinya.

    Ia pun terpaksa meminta bantuan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk mengevakuasi cincin tersebut, Selasa (22/4/2025).

    Korban bernama Fajrin Abdillah (35), warga Perum Taman Mutiara Pejaten. Ia datang ke Mako Damkar Bondowoso sekitar pukul 10.19 WIB dan proses evakuasi selesai pada pukul 10.45 WIB.

    “Cincin itu katanya peninggalan dari mbahnya dan memang diwariskan untuk tidak dilepas,” kata Kepala Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Slamet Yantoko pada BeritaJatim.com.

    Namun karena jari membengkak dan cincin makin menyiksa, akhirnya korban datang ke Mako Damkar Bondowoso guna meminta bantuan.

    “Petugas Damkar langsung melakukan pengecekan dan menyiapkan peralatan khusus untuk mengevakuasi cincin,” tuturnya.

    Prosesnya dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai jari korban maupun merusak cincin secara fatal.

    “Cincinnya berhasil kami lepas tanpa insiden. Ini bagian dari pelayanan kemanusiaan kami, tidak hanya soal kebakaran saja,” ujar Slamet.

    Ia menambahkan, Damkar Bondowoso memang sering menangani kasus evakuasi cincin, cincin macet di jari, hingga pertolongan hewan berbahaya.

    “Masyarakat kami imbau agar tak ragu menghubungi petugas jika mengalami hal serupa,” pungkas Slamet. (awi/ian)

  • Sebelum Dibuka Secara Terbatas, Petugas Lakukan Test Drive Jalur Pacet-Canggar

    Sebelum Dibuka Secara Terbatas, Petugas Lakukan Test Drive Jalur Pacet-Canggar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur Pacet-Canggar akan dibuka secara terbatas pada, Rabu (23/4/2025) besok pasca bencana longsor yang terjadi pada, Kamis (3/4/2025) lalu. Sebelum dibuka secara terbatas, Selasa (22/4/2025) dilakukan test drive oleh petugas gabungan untuk memastikan jalur tersebut layak dan aman saat di buka untuk umum.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, petugas gabungan melakukan pembersihan sisa-sisa material di lokasi longsor sebelum dibuka secara terbatas. “Dan ini juga masih melakukan pekerjaan pengecoran di samping drainase,” ungkapnya.

    Masih kata Khakim, petugas gabungan juga melakukan pengerjaan plengsengan di atas jurang. Hingga Selasa siang, pengerjaan yang dilakukan petugas gabungan sudah mencapai 90 persen untuk pemasangan trap bambu teras siring. Sementara pengerjaan plengsengan sudah mencapai 95 persen.

    Petugas gabungan memastikan trap bambu terasiring di lokasi longsor. [Foto: Misti/Beritajatim.com]“Alhamdulillah ini, sudah bersih dan teman-teman sudah melakukan pembersihan dan jalur ini sudah bisa dilalui kendaraan. Rencananya, pembukaan jalur besok bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat, mulai jam 6 pagi sampai jam 5 sore. Pembukaan jalur Pacet-Canggar ini kondisional,” katanya.

    Meski dilakukan pembukaan kembali jalan penghubung Mojokerto-Batu terbatas, namun jika kondisi hujan dan membahayakan maka jalur tersebut akan ditutup. Dalam pengerjaannya pasca longsor, lanjut Khakim, melibatkan PU Bina Marga dan BPBD Provinsi Jawa Timur serta BPBD Kabupaten Mojokerto, Batu dan Jombang.

    “Untuk pembukaan besok, juga melibatkan petugas dari Dishub dan Polres Mojokerto. Rambu-rambu nantinya akan dipasang, sementara peringatan berbasis digital atau Early Warning System (EWS) sudah dipasang yang diharapkan bisa memberikan pengamanan ganda bagi para pengguna jalan,” tegasnya.

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus. [tin/ian]

  • Melalui Aksi Penanaman Pohon, HIPMI Dukung Pelestarian Alam di Mojokerto

    Melalui Aksi Penanaman Pohon, HIPMI Dukung Pelestarian Alam di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Mojokerto turut ambil bagian dalam aksi penanaman pohon. Kegiatan tersebut menjadi bentuk komitmen HIPMI dalam mendukung pelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Mojokerto.

    Penanaman pohon yang digelar di wisata alam Alas Veenuz di Desa Sukosari, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025. Turut hadir dalam aksi penanaman pohon tersebut Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto, Muhammad Rizal Oktavian.

    “Pemkab Mojokerto dalam memaksimalkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Mojokerto dengan mengakomodir pegiat wisata. Kami mengedukasi pelaku wisata khususnya di wilayah hutan bersama sama melestarikan alam Mojokerto untuk masa depan anak anak kita nanti,” ungkapnya.

    Perwakilan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan menyampaikan, jika Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu pilot project. “Dapat kita lihat, di sini tidak ada sampah, indah dan bersih. Di sini, Forkopimda-nya juga dapat bekerja sama dengan baik untuk berkolaborasi,” katanya.

    Perwakilan Alas Veenuz menuturkan, jika aksi penanaman pohon tersebut merupakan langkah nyata dalam menjaga bumi. Menurutnya, pihaknya juga telah melakukan perawatan terhadap hutan dan melakukan penanaman pohon di area area lahan tangkapan sumber mata air.

    “Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa di kampanyekan kepada masyarakat umum biar semua kalangan masyarakat juga bisa ikut berpartisipasi,” lanjutnya.

    Sementara itu, Bendahara HIPMI Kabupaten Mojokerto, Muhammad Fuad mengatakan, keterlibatan pengusaha muda dalam isu-isu lingkungan adalah dukungan terhadap program di Hari Bumi 2025. Karena, tegasnya, satu tindakan kecil untuk bumi hari ini bisa menjadi perubahan besar di masa depan.

    “Kita semua secara bersama-sama harus menjaga alam. HIPMI Mojokerto sangat mendukung gerakan pelestarian alam, termasuk melalui aksi nyata seperti penanaman pohon hari ini. Kita sadar, keberlanjutan bisnis ke depan juga sangat bergantung pada kelestarian lingkungan,” ujarnya.

    Alaz Veenuz menjadi salah satu contoh wisata di Kabupaten Mojokerto yang telah menggalakan penanaman pohon untuk menjaga alam. Menurutnya, Alas Veenus merupakan salah satu aset wisata alam yang luar biasa karena telah menjaga ekosistemnya, dengan menjaga masa depan wisata dan ekonomi lokal.

    “Dengan semangat kolaboratif, HIPMI Mojokerto berkomitmen untuk terus mendukung program-program pelestarian lingkungan. Khususnya yang berdampak langsung pada masyarakat dan keberlangsungan ekonomi lokal,” tegasnya.

    Dalam aksi penanaman pohon peringatan Hari Bumi 2025 tersebut melibatkan berbagai elemen masyarakat, komunitas pecinta alam, serta pelajar. Tujuan dari kegiatan tersebut dapat membangkitkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga bumi dari kerusakan lingkungan. [tin/kun]

  • Petani Tembakau Bondowoso Diimbau Rasional Sambut Musim Tanam 2025

    Petani Tembakau Bondowoso Diimbau Rasional Sambut Musim Tanam 2025

    Bondowoso (beritajatim.com) – Menjelang musim tanam tembakau tahun 2025, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Bondowoso, Yasid, memberikan imbauan penting kepada para petani di wilayahnya.

    Dalam pernyataannya, Yasid meminta agar para petani lebih jeli dan rasional dalam menganalisis peluang dan risiko usaha tani tembakau.

    “Petani jangan hanya emosional, tapi juga harus rasional. Harus bisa menganalisis peluang, kebutuhan pasar, dan kapasitas gudang sebelum memutuskan luas tanam,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).

    Menurut Yasid, lonjakan harga tembakau pada dua musim terakhir telah mendorong peningkatan luas tanam secara besar-besaran. Harga tembakau rajangan yang sebelumnya berkisar Rp55 ribu per kilogram naik menjadi Rp60 ribu, memicu lonjakan luas tanam dari 6.500 hektare menjadi lebih dari 8 ribu hektar.

    Namun, tren ini menurutnya perlu disikapi secara hati-hati. Ia mengingatkan bahwa peningkatan produksi tanpa perhitungan kapasitas gudang dan permintaan pasar justru bisa merugikan petani sendiri.

    “Kondisi gudang sekarang sudah cukup. Kalau tahun ini produksi melimpah lagi, gudang bisa penuh, dan itu berpengaruh langsung ke harga. Ini harus dipahami petani,” jelas Yasid.

    Dalam konteks manajemen usaha tani, ia menekankan pentingnya ketelitian dalam setiap tahapan—mulai dari pemilihan varietas, pembibitan, pemeliharaan hingga masa panen. Yasid menyebut bahwa varietas Maesan 1 dan 2 yang menjadi ikon Bondowoso adalah jenis yang masih dibutuhkan oleh industri, sehingga perlu menjadi prioritas petani.

    Lebih lanjut, ia mengajak pemerintah daerah untuk turut aktif memberikan edukasi kepada petani, khususnya mereka yang belum terbiasa dengan informasi pasar dan analisis usaha tani. Tujuannya adalah agar petani tidak sekadar ikut-ikutan menanam hanya karena tren harga.

    “Sedikit, tapi produktif dan berkualitas itu jauh lebih baik daripada luas, tapi akhirnya merugi. Petani harus berpikir jangka panjang,” pungkas Yasid. [awi/suf]

  • Mobil Milik Warga Bondowoso Terbakar Saat Melintas di Wonosari

    Mobil Milik Warga Bondowoso Terbakar Saat Melintas di Wonosari

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebuah insiden kebakaran kendaraan terjadi di Dusun Curah Lempet, Desa/Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Mobil bernomor polisi P 9723 AB milik warga bernama Rofik dilaporkan terbakar saat melintas di lokasi tersebut.

    Plt Kabid Damkar pada Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Martanto, menjelaskan bahwa kebakaran mobil terjadi secara tiba-tiba saat pemilik hendak mengambil muatan di wilayah tersebut.

    “Tiba-tiba muncul api dari bawah kursi pengemudi. Pemilik langsung menepi dan menyelamatkan diri. Api kemudian membakar bagian depan mobil,” terang Martanto.

    Melihat kejadian tersebut, warga sekitar berupaya memadamkan api menggunakan alat seadanya. Namun karena kobaran api cukup besar, salah satu pengguna jalan segera menghubungi petugas Damkar Bondowoso untuk meminta bantuan.

    “Petugas kami langsung bergerak cepat ke lokasi. Tiba di tempat, tim langsung melakukan pemadaman dan pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa. Kami juga mengumpulkan data terkait insiden ini,” ungkap Martanto.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Namun, bagian depan mobil mengalami kerusakan cukup parah akibat dilalap api. “Setelah proses pemadaman, petugas kembali siaga di pos masing-masing,” pungkasnya. [awi/suf]

  • Mobil Avanza Terbalik di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya

    Mobil Avanza Terbalik di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Mobil Avanza dengan nomor polisi L 1798 PW mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Kusuma Bangsa, Surabaya, tepatnya di pertigaan dekat SMA Negeri 9 Surabaya pada Selasa, 22 April 2025, sekitar pukul 12.37 WIB.

    Mobil berwarna silver tersebut terbalik usai menabrak trotoar dan dua kendaraan lain yang tengah terparkir di pinggir jalan.

    Menurut penuturan saksi mata bernama Ardini, insiden bermula ketika mobil melaju dari arah selatan ke utara. “Mobilnya diduga pecah ban, nyetirnya dari sana (selatan ke utara) oleng, enggak bisa mengendalikan kecepatan. Lalu menabrak Honda Jazz dan mobil Mazda yang pakir,” terang Ardini.

    Dini menambahkan, kecelakaan tersebut menimbulkan suara keras yang langsung mengundang perhatian warga sekitar. Warga pun segera berkerumun dan membantu proses evakuasi para penumpang dari dalam mobil yang terbalik. Mobil Avanza itu membawa empat penumpang, terdiri dari tiga orang dewasa dan satu bayi.

    Ia juga menjelaskan kondisi kendaraan yang mengalami kerusakan akibat tabrakan. “Kondisi mobil Avanza ringsek bagian depan, sementara mobil Mazda ringsek pada body kanan mobil dan depan. Sedangkan Honda Jazz, rusak di bagian belakang kanan,” kata Dini.

    Komandan Rescue Damkar Pasar Turi, M. Munir, membenarkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Korban telah ditangani medis. Kondisi luka-luka di tangani Dinkes dan PMI, sehingga kami tinggal ‘recovery’ kendaraan yang terbalik,” tandas Munir.

    Seluruh korban segera dilarikan ke RSUD dr. Soetomo untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Proses evakuasi kendaraan dan pengaturan lalu lintas sempat membuat arus kendaraan tersendat, namun situasi dapat dikendalikan tak lama setelah kejadian. [ram/suf]

  • Peringati Hari Bumi, Walhi Jatim Soroti Keterbukaan Tambang Termasuk di Bojonegoro

    Peringati Hari Bumi, Walhi Jatim Soroti Keterbukaan Tambang Termasuk di Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hari Bumi Sedunia rutin diperingati setiap tanggal 22 April. Momentum peringatan Hari Bumi Sedunia ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan kepedulian bersama terhadap kelestarian lingkungan hidup.

    Dalam momen itu, organisasi yang konsen terhadap lingkungan hidup, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur turut menyuarakan kondisi lingkungan yang terjadi saat ini. Wabil khusus, dampak terhadap eksploitasi alam berupa tambang.

    Direktur Walhi Jatim Wahyu Eka Setyawan mengungkapkan, jumlah tambang di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Bojonegoro secara resmi sejak terakhir 2018 lalu hanya ada 10-14 izin tambang. Jumlah itu, kata dia, jauh lebih sedikit dibanding realita di lapangan.

    Sedikitnya jumlah tambang berizin yang publikasikan itu menunjukkan bahwa keterbukaan informasi terhadap pengelolaan tambang masih minim.

    “Cek satudata bojonegoro itu hanya sampai tahun 2018. Apalagi ESDM Provinsi Jatim. Tambang yang paling dominan di Bojonegoro itu migas. Untuk mineral logam termasuk minim,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).

    Jumlah seluruh tambang yang masuk data di Walhi Jatim, jika digabungkan dengan ilegal, maka ada sekitar 30 tambang mineral non logam. Kebanyakan bentuknya tambang batu gamping, tanah urug dan pasir.

    Wahyu meneruskan, seharusnya terkait dengan keterbukaan informasi dokumen yang berkaitan dengan lingkungan dibuka untuk publik. Terutama menjalankan prinsip good governance sesuai dengan UU PPLH dan UU Keterbukaan Informasi.

    “Sehingga partisipasi warga dapat didorong dengan hal tersebut. Selama ini pelaksanaannya masih setengah hati,” ungkapnya.

    Dengan kurangnya keterbukaan informasi terhadap pengelolaan tambang tambang tersebut, menurut Wahyu, salah satunya dapat merusak ekosistem lingkungan, menyebabkan pendangkalan dan erosi, serta menyebabkan peningkatan bencana, terutama longsor.

    “Dampak yang signifikan adalah debu, berdampak ke kesehatan dan pertanian sehingga hasil tani tidak maksimal. Merusak jalan serta meningkatkan potensi bencana,” pungkasnya. [lus/beq]

  • HMI Geruduk Mapolres Pacitan, Desak Pengusutan Dugaan Rudapaksa oleh Oknum Polisi

    HMI Geruduk Mapolres Pacitan, Desak Pengusutan Dugaan Rudapaksa oleh Oknum Polisi

    Pacitan (beritajatim.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pacitan menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polres Pacitan, Selasa (22/4/2025), sebagai bentuk protes terhadap dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Aiptu LC, oknum polisi berdinas di Polres Pacitan.

    Dalam aksinya, mahasiswa membawa poster dan baliho yang berisi kecaman keras terhadap institusi kepolisian. Salah satu baliho bertuliskan, “Turut Berduka Cita atas Matinya Moral Kepolisian”. Aksi simbolik juga ditunjukkan melalui tabur bunga di depan gerbang Mapolres sebagai bentuk kritik atas matinya nurani aparat penegak hukum.

    Tidak hanya itu, massa aksi membawa ilustrasi visual yang menggambarkan kekerasan seksual, sebagai bentuk protes terhadap dugaan perbuatan tidak bermoral yang dilakukan di ruang tahanan wanita pada awal April 2025 terhadap korban berinisial PW.

    Yusuf Mukib, koordinator aksi, menegaskan bahwa pihaknya menuntut agar kasus tersebut diusut secara transparan, adil, dan tuntas.

    “Polisi seharusnya menjadi pelindung, bukan pelaku. Kami sangat prihatin dan mengecam keras tindak kekerasan seksual, apalagi jika dilakukan oleh aparat di ruang tahanan,” tegas Yusuf.

    Mahasiswa juga menyerukan penghentian segala bentuk intimidasi terhadap korban, serta memberikan perlindungan maksimal selama proses hukum berlangsung.

    Sebelum membubarkan diri secara tertib, para demonstran menyerahkan petisi berisi tuntutan kepada pihak kepolisian.

    Sebagai informasi, Aiptu LC diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang tahanan wanita berinisial PW di ruang tahanan wanita Mapolres Pacitan. Kasus ini tengah dalam penanganan aparat dan menuai sorotan luas dari masyarakat. [tri/beq]