Category: Beritajatim.com Regional

  • Ratusan Warga Blitar Sholawatan Bareng 100 Hari Almarhum Uswatun Hasanah

    Ratusan Warga Blitar Sholawatan Bareng 100 Hari Almarhum Uswatun Hasanah

    Blitar (beritajatim.com) – Ratusan warga Blitar mengikuti sholawat bareng memperingati 100 hari wafatnya Uswatun Hasanah di Desa Sidodadi Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Selain sholawat ratusan warga ini juga mendoakan almarhum Uswatun Hasanah yang menjadi korban mutilasi.

    Selain dihadiri ratusan warga, orang tua Uswatun Hasanah juga tampak di acara tersebut. Ayah tiri korban, Hendi Suprapto menyebut acara doa bersama itu digelar untuk memperingati 100 hari kematian Uswatun.

    Hendi mendoakan anaknya Uswatun Hasanah agar diampuni dosanya dan ditempatkan di surga.

    “Hari ini bertepatan dengan 100 hari kematian anak saya (Uswatun). Kami menggelar doa bersama untuk mendoakannya. Sebenarnya kami juga mendapat dukungan dari donatur, jadi bisa melaksanakan acara doa bersama dengan banyak warga masyarakat,” ucap Hendi, Jumat (25/4/2025).

    Orang tua Uswatun Hasanah sendiri mengaku bersyukur karena anaknya mendapat banyak doa dari masyarakat. Keluarga berharap Uswatun mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

    “Banyak yang mendoakan anak kami, kami sangat bersyukur. Semoga amal ibadah dapat diterima Allah SWT,” imbuhnya.

    Sekedar diketahui Uswatun Hasanah sendiri menjadi korban mutilasi yang dilakukan oleh seorang pria bernama Rohmat Tri Hartanto asal Tulungagung. Jenazah Uswatun Hasanah sendiri sempat dibuang di sejumlah kota Jawa Timur.

    Pelaku sendiri telah ditangkap oleh Polda Jawa Timur. Orang tua Uswatun Hasanah pun menyerahkan sepenuhnya putusan hukum ke pihak terkait.

    “Kami serahkan seluruhnya kepada kuasa hukum dan pihak kepolisian untuk kasus ini. Kami berharap dapat hukuman yang setimpal,” jelasnya.

    Donatur sekalian perwakilan keluarga juga turut mendoakan korban, Gus Rofiq mengatakan para warga ikhlas mendoakan Uswatun agar amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT. Menurutnya, warga turut mengikuti doa bersama dan pengajian secara suka rela.

    “Kami memang mengenal korban dengan baik, korban dikenal dengan sosok bekerja keras dan sayang orang tua. Sehingga kami turut membantu doa kepada korban agar mendapat tempat terbaik, kami ikhlas membantu untuk keluarga korban agar tidak berlarut dalam masalah ini,” ungkapnya. (owi/ian)

  • Bandar Sabu di Probolinggo Jual Dagangannya Sampai Rp900 Juta

    Bandar Sabu di Probolinggo Jual Dagangannya Sampai Rp900 Juta

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo melalui Satuan Narkoba (Satnarkoba) berhasil mengungkap jaringan peredaran narkoba jenis sabu-sabu dalam skala besar yang beroperasi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Polisi membeberkan hasil operasi selama bulan April 2025 yang berhasil mengamankan belasan tersangka.

    Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, menyampaikan bahwa sepanjang bulan April 2025, Satnarkoba Polres Probolinggo berhasil mengungkap total 16 kasus terkait penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan berbahaya. Dalam pengungkapan tersebut, total 20 tersangka diamankan, di mana 11 tersangka di antaranya terkait dengan kasus narkotika, dan 9 tersangka terkait kasus obat keras dan berbahaya (OBAT).

    Untuk kasus narkotika, Satnarkoba berhasil mengungkap 7 kasus dengan 11 tersangka yang telah dilakukan penahanan. Dari pengungkapan ini, polisi menyita barang bukti sabu-sabu sebanyak 118,96 gram.

    Sedangkan untuk kasus obat keras dan berbahaya, berhasil diungkap 9 kasus dengan 9 tersangka, menyita barang bukti antara lain 3.565 butir pil Trihex dan 1.210 butir pil Dextro.

    “Para tersangka ini akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun hingga 20 tahun penjara serta denda Rp 1 miliar hingga Rp 10 miliar. Sementara untuk kasus obat keras dan berbahaya, tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar,” jelas Wisnu.

    Wisnu menambahkan bahwa ada satu pengungkapan signifikan yang dilakukan Satnarkoba Polres Probolinggo adalah penangkapan seorang bandar narkoba. Bandar tersebut kerap dijuluki ‘Escobar’ seperti yang ada di film-film layar lebar.

    Penangkapan Escobar dan jaringannya ini dilakukan pada Rabu (23/4/2025) pukul 13.30 WIB di Desa Gending, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.

    Dari hasil penangkapan di Gending tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti sabu-sabu dalam jumlah yang cukup besar, yaitu sekitar satu ons lebih. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan informasi yang didapatkan, tersangka Escobar diduga telah menjalankan aksinya sebagai pengedar narkoba di wilayah hukum Probolinggo selama kurang lebih 10 bulan.

    Setelah dilakukan pemeriksaan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu satu minggu, tersangka mampu mengedarkan sabu-sabu hingga setengah kilogram, atau sekitar empat sampai lima ons. Dengan kalkulasi tersebut, diperkirakan omset peredaran sabu dari jaringan Escobar ini bisa mencapai dua kilogram dalam satu bulan.

    “Dengan kasus ini saya sangat prihatin karena total jumlah sabu yang diedarkan sangat besar. Sabu dengan total kurang lebih dua kilogran tersebut diedarkan selama sepuluh bulan,” tambahnya.

    Kasat Narkoba Polres Probolinggo, AKP Normansah, menambahkan bahwa sasaran utama jaringan Escobar adalah kelompok-kelompok rentan di masyarakat yang sekiranya mudah dipengaruhi. Beberapa kecamatan di Kabupaten Probolinggo diidentifikasi menjadi target pasar utama kelompok tersebut.

    “Untuk harga belinya sendiri pelaku membeli sabu senilai Rp 65p juta perkilogramnya. Setelah dibeli sabu itu kembali dijual dengan harga sekitar Rp 800 hingga 900 juta,” ungkap Normansyah.

    Kapolres Probolinggo menekan kan bahwa pihaknya komitmen dalam memberantas kasus narkoba ini. Sehingga tidak menjadi penyalahgunaan narkoba diwilayah hukum Polres Probolinggo. (ada/ian)

  • Polisi Amankan Pasutri Spesialis Maling Motor Parkir di Probolinggo, Aksi Terekam CCTV di Leces

    Polisi Amankan Pasutri Spesialis Maling Motor Parkir di Probolinggo, Aksi Terekam CCTV di Leces

    Probolinggo (beritajatim.com) – Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo berhasil mengamankan sepasang suami istri yang diduga merupakan spesialis pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan sasaran motor yang terparkir. Pasangan ini dibekuk setelah salah satu aksi mereka terekam kamera pengawas (CCTV) di wilayah Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

    Penangkapan terhadap pasangan suami istri tersebut dilakukan oleh tim Satreskrim Polres Probolinggo pada Kamis (24/4/2025) malam di kediaman mereka. Polisi menyita sejumlah barang bukti yang terkait dengan aksi kejahatan mereka, termasuk alat yang diduga digunakan untuk membobol kunci motor.

    Kepala Satreskrim Polres Probolinggo, AKP Adi Fajar, mengonfirmasi penangkapan tersebut dalam keterangan persnya di Mapolres Probolinggo pada Jumat (25/4/2025) siang. “Ya, jadi tadi malam, tepatnya tanggal 24 April 2025, hari Kamis, kami sudah amankan dua pelaku curanmor TKP Leces dan Kraksaan,” ujar Adi.

    Adi menambahkan bahwa kedua pelaku ini masih berstatus terduga dan pendalaman kasus masih terus dilakukan. Pihak kepolisian menduga kuat bahwa pasangan ini telah beraksi di banyak lokasi lain di luar dua TKP yang sudah teridentifikasi.

    Pasalnya dengan mudahnya pasutri tersebut sudah lihai dalam melakukan perannya masing-masing. Bahkan salah satu pelaku diketahui merupakan residivis kasus curanmor yang baru saja bebas pada tahun 2024.

    Pengungkapan kasus ini semakin menguat setelah polisi mendapatkan rekaman CCTV dari TKP di Leces. Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas dua orang berboncengan menggunakan satu sepeda motor, satu laki-laki dan satu perempuan, yang gerak-geriknya mencurigakan di sekitar lokasi motor terparkir.

    Hasil penyelidikan mendalam dan penangkapan semalam memastikan bahwa kedua pelaku dalam rekaman CCTV tersebut adalah pasangan suami istri. AKP Adi Fajar menjelaskan modus operandi pasangan ini selalu beraksi bersama.

    Mereka berangkat ke lokasi target dengan satu motor yang dikendarai oleh sang suami. Ketika menemukan target motor yang akan dicuri, sang suami berperan sebagai eksekutor yang mengambil motor korban, sementara sang istri membawa pulang motor yang mereka gunakan saat berangkat.

    “Berangkat satu motor berboncengan yang bawa yang laki-laki. Ketika sudah ada target dan mendapatkan motor korban di TKP, motor korban dibawa oleh pelaku yang laki-laki, dan yang perempuan membawa motornya sendiri,” jelasnya.

    Adi juga menerangkan bahwa modus operandi pasangan ini adalah dengan menggunakan kunci T untuk membobol kunci kontak motor yang terparkir. Mereka bukan merupakan pelaku begal atau curas, karena saat dilakukan penggeledahan, tidak ditemukan senjata tajam pada mereka. Berdasarkan penyelidikan awal dari CCTV dan keterangan saksi, cara bertindak mereka memang fokus pada pembobolan motor yang terparkir di malam hari, dan selalu dilakukan berdua sebagai pasangan suami istri.

    Sejauh ini, polisi telah mendapatkan laporan dari dua TKP, yaitu Leces dan Kraksaan, serta berhasil mengamankan satu unit barang bukti motor hasil curian. Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa kemungkinan besar masih banyak TKP lain yang menjadi sasaran aksi pasangan spesialis maling motor parkir ini di wilayah Kabupaten Probolinggo. (ada/ian)

  • Pria di Ngawi Diduga Bundir, Tak Punya Biaya Perawatan RS untuk Kakak

    Pria di Ngawi Diduga Bundir, Tak Punya Biaya Perawatan RS untuk Kakak

    Ngawi (beritajatim.com) – Warga Desa Sidokerto, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, digegerkan oleh penemuan sesosok mayat pria di bawah Jembatan Samben pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

    Korban ditemukan dalam kondisi tengkurap dan bersimbah darah, diduga kuat nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jembatan setinggi 15 meter.

    Korban diketahui bernama Muji, 53 tahun, warga Desa Kedungmiri, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. Menurut keterangan dari tetangga korban yang datang ke lokasi, Muji diduga bunuh diri lantaran mengalami tekanan mental akibat kesulitan ekonomi.

    Dia tidak memiliki biaya untuk merawat kakaknya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeroto Ngawi akibat penyakit tetanus yang sudah diderita hampir sepekan.

    Peristiwa tragis ini bermula saat sejumlah warga melihat Muji berjalan kaki dari arah Karangjati menuju Jembatan Samben. Ia sempat berhenti di tengah jembatan, namun warga tidak mengira akan terjadi sesuatu. Ketika warga lengah, Muji sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di bawah jembatan.

    “Tadi dapat kabar kalau korban bunuh diri di Jembatan Samben. Terus saya datang ke sini, korban sudah tewas tengkurap. Diduga korban depresi karena tak punya biaya perawatan kakaknya di rumah sakit,” ujar Santoso, tetangga korban.

    Kapolsek Karangjati, AKP Sugeng Wahyudi, membenarkan peristiwa tersebut. “Kita datang ke lokasi, meminta keterangan saksi. Korban sudah meninggal dunia, kondisinya berdarah. Diduga bunuh diri karena depresi, kakaknya sakit, melompat dari jembatan setinggi 15 meter,” ungkap AKP Sugeng.

    Diketahui, Muji sehari-hari tinggal di rumah hanya bersama kakaknya yang kini masih dirawat di RSUD dr. Soeroto Ngawi. Jenazah korban telah dievakuasi oleh pihak kepolisian dan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum sebagai bagian dari penyelidikan lebih lanjut. [fiq/kun]

    Jika Kamu butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau Kamu melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri bisa menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119.

  • Ratusan Calon Jemaah Haji Sampang Siap Berangkat, Mutasi Masuk dan Keluar Warnai Persiapan

    Ratusan Calon Jemaah Haji Sampang Siap Berangkat, Mutasi Masuk dan Keluar Warnai Persiapan

    Sampang (beritajatim.com) – Sebanyak 340 Calon Jemaah Haji (CJH) dari Kabupaten Sampang, Madura, dijadwalkan berangkat ke tanah suci Makkah tahun ini. Namun, dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 37 orang melakukan mutasi keluar daerah.

    Rincian mutasi keluar terdiri dari 29 jemaah reguler, 4 jemaah lanjut usia (Lansia), serta 4 orang dari kategori pendamping dan penggabungan. Mereka memilih bergabung dengan keluarga yang berdomisili di daerah lain.

    “Selain mutasi keluar, juga terdapat CJH yang melakukan mutasi masuk berangkat bersama dari Kabupaten Sampang yakni, ada 9 orang,” ujar Plt Kasih Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Sampang, Sayfuddin, pada Jumat (25/4/2025).

    Menurut Sayfuddin, seluruh proses persiapan ibadah haji di wilayah kerjanya telah berjalan sesuai tahapan. Para CJH telah menyelesaikan administrasi dan mengikuti manasik tingkat I baik di tingkat Kabupaten maupun Kecamatan.

    “Untuk manasik massal tingkat 2 di Kabupaten Sampang akan dilaksanakan pada 27 April 2025,” terangnya.

    Terkait jadwal keberangkatan ke tanah suci, Sayfuddin menyebutkan bahwa pihaknya masih menunggu informasi resmi dari pemerintah pusat. “Jadwal pemberangkatan CJH Sampang dan nomer kloter masih belum ada pemberitahuan dari pemerintah pusat, jadi kami masih menunggu,” pungkasnya.

    Diperkirakan para CJH asal Sampang akan diberangkatkan pada awal Mei 2025, bersamaan dengan gelombang pertama jemaah haji Indonesia dari berbagai daerah. [sar/suf]

  • Pengendara Motor Terseret Tanah Longsor di Jalan Tawangmangu-Plaosan Magetan

    Pengendara Motor Terseret Tanah Longsor di Jalan Tawangmangu-Plaosan Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Saluran irigasi sawah di Jalan Tawangmangu-Plaosan, tepatnya di sebelah barat Mbah Djoe Resort, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan,.Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengalami longsor pada Jumat (25/4/2025) sore. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.20 WIB dan sempat menutup sekitar 70% akses jalan utama menuju kawasan wisata Sarangan. Bahkan, seorang pengendara motor juga menjadi korban luka imbas kejadian itu.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan, Eka Wahyudi menyampaikan laporan resmi terkait kejadian tersebut. “Material longsor berasal dari tebing dengan tinggi kurang lebih 10 meter dan lebar sekitar 5 meter yang ambruk akibat saluran irigasi persawahan di atasnya jebol. Dampaknya, tanah dan batuan menutupi sebagian besar badan jalan dan menghambat lalu lintas kendaraan. Seorang pengendara motor juga mengalami luka karena terseret material longsor,” kata Eka.

    Pengendara motor itu adalah Udin (36), warga Lingkungan Singolangu, Kelurahan Sarangan. Dia terseret material longsor saat sedang mengendarai sepeda motor Yamaha N-Max dari arah timur menuju tempat kerjanya di Kawasan Wisata Lawu Green Forest (LGF). Beruntung, Udin hanya mengalami luka lecet di kaki kanan dan telah dibawa pulang setelah mendapatkan pertolongan. Kendaraan yang dikendarainya juga mengalami kerusakan ringan.

    Tim gabungan BPBD Magetan, TNI, POLRI, Damkar Magetan, Perhutani, Lifeguard Disbudpar, Pemerintah Kecamatan Plaosan, Pemerintah Kelurahan Sarangan, PMI, Hanom Hancala, Senkom Mitra Polri, serta masyarakat sekitar melakukan penanganan material longsor. Proses evakuasi material longsor berlangsung hingga pukul 20.48 WIB dan saat ini jalur sudah dapat dilalui kembali dengan aman.

    Pembersihan sisa material dilakukan menggunakan mobil tangki Damkar untuk mengurangi risiko licin yang bisa membahayakan pengendara. “BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Magetan, agar lebih waspada dan berhati-hati apabila melintas di jalan yang berada di tebing yang tinggi. Apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan,” pungkas Eka Wahyudi. [fiq/ian]

  • Pemkab Mojokerto Angkat 432 ASN Formasi 2024

    Pemkab Mojokerto Angkat 432 ASN Formasi 2024

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto secara resmi menyerahkan petikan keputusan Bupati terkait pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tahun 2024. Petikan SK Bupati Mojokerto tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra bertepatan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-29.

    Dalam upacara tersebut, penyerahan keputusan pengangkatan CPNS dan PPPK dilakukan secara simbolis di hadapan 85 peserta upacara di halaman Pemkab Mojokerto. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan atas percepatan pengadaan CASN oleh Kepala Kantor Regional II BKN kepada Bupati Mojokerto.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) mengatakan, jika pada tahun 2024 ini, Kabupaten Mojokerto mengangkat sebanyak 85 orang CPNS dan 347 orang PPPK. Pengangkatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memperkuat struktur pemerintahan serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi kebutuhan ASN di Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Jumat (25/4/2025).

    Yakni tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) Apartur Sipil Negara (ASN) yang unggul menjadi salah satu kebutuhan penting dalam melaksanakan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati. Gus Barra juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menerapkan manajemen ASN yang sesuai dengan regulasi, demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

    “Kami sampaikan bahwa proses seleksi dan pengangkatan ASN tidak dipungut biaya atau gratis, semua proses dilaksanakan secara transparan dan akuntabel,” katanya.

    Masih dalam rangkaian peringatan Hari Otoda ke-29, Gus Barra juga menyampaikan sambutan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Tema besar yang diangkat dalam peringatan tahun ini adalah “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045.”

    Sambutan tersebut menyoroti pentingnya penyelarasan visi serta kebijakan antara pemerintah di semua tingkat, mulai dari kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat, agar pembangunan berjalan efektif dan merata. Hal ini ditekankan kembali oleh Gus Barra di hadapan jajaran Forkopimda dan ASN yang hadir.

    “Penting bagi Pemerintah Daerah untuk tidak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga harus menjadi mitra aktif dalam merancang kebijakan yang relevan dengan kondisi dan potensi lokal agar Indonesia dapat berkembang secara adil dan merata,” tegasnya.

    Dengan pengangkatan ASN dan semangat kolaborasi yang digaungkan, Kabupaten Mojokerto terus menegaskan komitmennya dalam mendukung pemerintahan yang efektif serta mendukung agenda besar Indonesia Emas 2045. [tin/ian]

  • 1.054 Jemaah Haji Asal Tuban Mendapat Bimbingan Manasik Secara Teori

    1.054 Jemaah Haji Asal Tuban Mendapat Bimbingan Manasik Secara Teori

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak 1.054 jemaah haji di Kabupaten Tuban telah melaksanakan Bimbingan Manasik Haji Massal 1 di Gedung Graha Sandya secara teori oleh Kementerian Agama (Kemenag) Tuban.

    Adapun rincian jemaah haji yang mengikuti bimbingan manasik sesuai urut porsi sebanyak 965 orang, lansia 16 orang, penggabungan 75 orang, cadangan 474 orang dengan rincian yang sudah melunasi 284 orang. Lalu, untuk jemaah haji mutasi masuk 15 orang.

    Kepala Kemenag Tuban, Umi Kulsum mengatakan bahwa jemaah haji di Kabupaten Tuban dibagi sebanyak 3 kloter yakni kloter 68, 69 dan 70. Dari masing-masing kloter tersebut didampingi oleh 4 petugas kloter dengan rincian satu ketua kloter, satu pembimbing ibadah, satu dokter dan satu tenaga kesehatan.

    “Insya Allah jemaah haji berangkat tanggal 21 Mei 2025, kumpul di pendopo dengan memakai seragam batik nasional yang sudah ditetapkan,” ujar Umi Kulsum. Jumat (25/04/2025).

    Ia juga menyampaikan, masih ada waktu sekitar satu bulan. Oleh karena itu, Umi Kulsum berpesan kepada jemaah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin baik mental maupun fisik dan lengkapi diri dengan ilmu manasik.

    “Jadilah jemaah haji yang mandiri tidak selalu bergantung kepada KBIHU,” tegas Umi sapaannya.

    Lanjut, sebagai informasi bahwa dari jumlah 1.054 jemaah ada salah seorang jemaah haji tertua berusia 90 tahun dan yang termuda berusia 19 tahun.

    “Untuk materi bimbingan manasik haji sendiri ada 3 pemateri, selain dari Kemenag Tuban juga mendapatkan materi kebijakan pemerintah Indonesia tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah oleh Kemenag Jatim,” bebernya.

    Selain itu, ia mengucapkan terimakasih kepada Ketua Tim Bina Haji Reguler dan Advokasi pada Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Edy Susilo dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban dr. Atiek Supartiningsih yang telah memberikan materi bimbingan manasik haji di Tuban. [ayu/ted]

  • Polres Pacitan Mencekam, Tiga Orang Diduga Teroris Ancam Polisi

    Polres Pacitan Mencekam, Tiga Orang Diduga Teroris Ancam Polisi

    Situasi di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pacitan mendadak mencekam pada Jumat (25/4/2025) siang. Ketegangan ini bermula dari kecelakaan lalu lintas di kawasan Penceng, Pacitan, pada pagi harinya, yang melibatkan dua kendaraan bermuatan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi.

    Kecelakaan terjadi antara Mitsubishi L300 bernomor polisi AE 9668 YM yang dikemudikan Zhainal Abidin (32), warga Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, dengan kendaraan Isuzu Elf bernomor polisi AD 1380 LU yang dikemudikan Farhan Edi Cahyo Widodo (25), warga Sukoharjo. Elf yang berada di belakang L300 menabrak kendaraan tersebut.

    Berdasarkan informasi, truk Elf yang dikemudikan Farhan memuat sekitar 4.000 liter solar subsidi yang diduga diperoleh dengan cara mbandong (membeli dari beberapa SPBU secara berulang).

    Farhan kemudian dibawa ke Mapolres Pacitan untuk dimintai keterangan oleh Unit Laka Lantas. Namun, situasi berubah tegang saat tiga orang yang diduga rekan Farhan mendatangi Mapolres dan langsung mengancam petugas. Mereka mengaku sebagai mantan anggota jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

    Ketiga pria itu mengeluarkan ancaman serius, termasuk akan membunuh anggota polisi serta meledakkan Mapolres jika kasus tersebut tidak segera diselesaikan.

    Polisi segera meningkatkan pengamanan di area Mapolres. Sebuah mobil putih bernomor polisi B 1972 KKX yang digunakan para terduga dipasangi garis polisi dan diparkir tepat di depan kantor kepolisian.

    Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, tim Buser Satreskrim Polres Pacitan langsung mengamankan ketiga orang tersebut bersama sopir Farhan. Pada sore harinya, personel Bantuan Kendali Operasi (BKO) Brimob dari Polda Jawa Timur tiba di Pacitan untuk memperkuat pengamanan dan membantu proses pemeriksaan.

    Hingga berita ini ditulis, polisi masih mendalami kasus tersebut, termasuk kemungkinan keterkaitan para pelaku dengan jaringan terorisme serta dugaan penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi. [tri/suf]

  • Gunung Semeru Lumajang Erupsi Setinggi 900 Meter Jumat Petang

    Gunung Semeru Lumajang Erupsi Setinggi 900 Meter Jumat Petang

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi, Jumat (25/4/2025).

    Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan, erupsi setinggi 900 meter itu terjadi pada pukul 17.41 WIB.

    Kolom abu dilaporkan teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter berdurasi 152 detik.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 17.41 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter berdurasi 152 detik,” terang Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, belum ada laporan dampak erupsi yang diterima.

    Meski begitu, warga bermukim, utamanya penambang pasir diimbau untuk tidak melakukan aktivitas hingga sejauh delapan kilometer dari puncak Gunung Semeru. Jarak aktivitas masih dibatasi di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan.

    “Ini untuk dampak sementara belum ada laporan, tapi tetap harus waspada dan siaga untuk warga di lereng gunung, utamanya penambang. Ini Gunung Semeru masih bersifat fluktuatif,” katanya, Jumat (25/4/2025) sore.

    Status Gunung Semeru diakui masih berada di level II (waspada), sehingga masyarakat tetap direkomendasikan untuk membatasi jarak aktivitas dengan menjauhi daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Semeru saat cuaca sedang buruk.

    Jarak rekomendasi bertujuan untuk upaya antisipasi dan mewaspadai potensi munculnya awan panas dan guguran lava. Selain itu juga dikhawatirkan bisa terdampak banjir lahar dingin yang bisa muncul saat terjadi hujan di sekitaran lereng.

    “Ini untuk aktivitas dari puncak dibatasi sejauh delapan kilometer, di luar itu sepanjang 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan juga harus dijauhi. Utamanya saat hujan dan cuaca buruk. Ini untuk potensi bisa terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar sampai jarak 13 kilometer dari puncak,” ungkap Yudhi Cahyono. (has/ted)