Category: Beritajatim.com Regional

  • Spekal Jombang Galang Dana Bantu Pedagang Gorengan Terkena Denda PLN Rp12 Juta

    Spekal Jombang Galang Dana Bantu Pedagang Gorengan Terkena Denda PLN Rp12 Juta

    Jombang (beritajatim.com) – Aksi solidaritas untuk membantu sesama kembali ditunjukkan para pedagang kaki lima di Jombang. Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal) Kabupaten Jombang menggelar aksi simpatik dengan menggalang dana berupa koin dari anggotanya untuk membantu seorang janda penjual gorengan bernama Masruroh, yang mendadak mendapat tagihan denda listrik sebesar Rp12 juta dari PLN.

    Bermodal kardus seadanya dan pengeras suara, pengurus Spekal berkeliling ke sejumlah pedagang kaki lima di kawasan Kebonrojo, Kecamatan Jombang Kota. Mereka menyampaikan ajakan untuk ikut membantu meringankan beban Masruroh, warga Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Jombang.

    Aksi penggalangan dana ini dilakukan secara sukarela. Para pedagang kaki lima menyambut positif gerakan tersebut dan memberikan sumbangan seikhlasnya. Gerakan ini tidak hanya akan berhenti di kawasan Kebonrojo, melainkan akan diperluas ke seluruh wilayah Kabupaten Jombang.

    Sejumlah tim pun telah dibentuk untuk menjangkau lebih banyak titik agar target pengumpulan dana sebesar Rp12 juta dapat segera tercapai.

    Ketua Spekal Jombang, Joko Fatah Rokhim, mengungkapkan keprihatinannya terhadap denda yang menimpa pedagang kecil tersebut. Pihaknya pun berinisiatif untuk mengajak seluruh jaringan pedagang kaki lima ikut serta dalam aksi solidaritas ini.

    “Rencananya jika nilai sumbangan sudah sesuai dengan nilai tanggungan, akan diserahkan kepada PLN sebagai bentuk sindiran kepada badan usaha milik negara tersebut,” ungkap Joko Fatah Rokhim, Sabtu (26/4/2025).

    Ia menambahkan, pihaknya menyayangkan pemberian tagihan yang dinilai tidak berpihak pada warga tidak mampu. Spekal, lanjutnya, akan terus mendampingi dan mengawal kasus ini agar Masruroh bisa terlepas dari jeratan tanggungan PLN tersebut.

    Gerakan ini menjadi potret nyata solidaritas antar pedagang kecil yang tidak hanya saling menjaga roda ekonomi, tapi juga saling menguatkan dalam menghadapi beban hidup yang berat. [suf]

  • Truk Bata Ringan Hantam Teras Rumah Warga di Jombang, Sopir Diduga Mengantuk

    Truk Bata Ringan Hantam Teras Rumah Warga di Jombang, Sopir Diduga Mengantuk

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah truk pengangkut bata ringan dengan nomor polisi B 9209 MC menabrak teras rumah warga di tepi Jalan Raya Mojokuripan, Desa Jogoloyo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (26/4/2025).

    Truk yang dikemudikan oleh Rudy Efendi (39), warga Desa Sumengko, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, tersebut diketahui melaju dari arah barat ke timur sebelum akhirnya hilang kendali.

    Peristiwa nahas ini bermula ketika Rudy sedang dalam perjalanan dari Tulungagung menuju Mojokerto usai mengirim bata ringan. Menurut pengakuannya, ia merasa mengantuk saat mendekati lokasi kejadian. “Saya mengantuk,” kata Rudy mengakui di hadapan petugas dan warga sekitar.

    Akibat mengantuk, truk yang dikemudikan Rudy tiba-tiba mengarah ke kiri. Tak hanya menabrak tiang telepon hingga roboh, kendaraan besar itu juga menabrak rumah milik Ibu Martiah (55), dan akhirnya berhenti setelah menghantam teras rumah milik Yusuf Tohari (46).

    Yusuf yang saat itu tengah bersiap mengantar anaknya ke sekolah sempat kaget mendengar suara keras dari belakang. “Teras rumah saya rusak parah. Tidak ada korban jiwa. Kemungkinan sopir mengantuk,” kata Yusuf Tohari kepada wartawan.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal ini. Namun, kerusakan material cukup signifikan, terutama pada bagian depan rumah dan tiang jaringan telekomunikasi yang tumbang.

    Kecelakaan tersebut kini ditangani oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jombang. Petugas melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari beberapa saksi mata. “Penyebab masih kita dalami. Dugaan sementara karena sopir mengantuk,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto. [suf]

  • Jemaah Haji Tuban Dijadwalkan Berangkat 21 Mei 2025

    Jemaah Haji Tuban Dijadwalkan Berangkat 21 Mei 2025

    Tuban (beritajatim.com) – Pemberangkatan jemaah haji asal Kabupaten Tuban dijadwalkan pada 21 Mei 2025 mendatang. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban, Umi Kulsum, menyampaikan bahwa saat ini seluruh calon jemaah masih menjalani bimbingan manasik yang akan dilanjutkan dengan bimbingan manasik massal pada 6 Mei 2025.

    “Untuk berangkatnya Insya Allah tanggal 21 Mei 2025 kumpul di Pendapa Kridha Manunggal Tuban,” ujar Umi Kulsum, Sabtu (26/4/2025).

    Jemaah haji Tuban tahun ini berjumlah 1.054 orang. Rinciannya terdiri atas 965 jemaah urut porsi, 16 lansia, 75 penggabungan, 474 cadangan dengan 284 di antaranya sudah melunasi, serta 15 jemaah mutasi masuk. Para jemaah akan dibagi ke dalam tiga kloter, yaitu kloter 68, 69, dan 70. Masing-masing kloter didampingi oleh empat petugas yang terdiri dari satu ketua kloter, satu pembimbing ibadah, satu dokter, dan satu tenaga kesehatan.

    Selain kesiapan mental dan fisik, Umi juga menekankan pentingnya kesiapan pengetahuan dan kemandirian jemaah haji. Ia mengimbau agar tidak terlalu bergantung pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

    “Masih ada waktu sekitar satu bulan, jadi pesan kami persiapkan diri sebaik mungkin baik mental maupun fisik dan lengkapi diri dengan ilmu manasik,” katanya.

    Lebih lanjut, seluruh jemaah juga diharuskan mengenakan seragam batik nasional yang telah ditentukan saat keberangkatan. Sementara itu, jemaah tertua tercatat berusia 90 tahun dan termuda berusia 19 tahun.

    “Bekal untuk jemaah haji juga harus dipersiapkan sehingga tidak bergantung kepada KBIHU dan bisa secara mandiri,” pungkas Umi. [ayu/beq]

  • Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Pemuda Asal Bandung Ditemukan Meninggal

    Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Pemuda Asal Bandung Ditemukan Meninggal

    Lumajang (beritajatim.com) – Seorang pengendara motor bernama Deden Roni (22), warga Desa Curah Malang, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, ditemukan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal dan tercebur ke Sungai Bondoyudo, Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jumat (25/4/2025) malam.

    Korban yang diketahui merupakan warga asli Bandung ini ditemukan sekitar pukul 20.00 WIB dalam kondisi tersangkut di bibir sungai bagian kiri sejauh 100 meter dari titik sepeda motornya terjatuh. Deden diketahui sehari-hari berjualan tas di pasar wilayah Lumajang.

    “Korban berhasil ditemukan pada pukul 20.00 WIB di jarak 100 meter dari lokasi terjatuh. Ini waktu ditemukan korban tersangkut di bibir sungai bagian kiri dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas Kapolsek Jatiroto, AKP Agus Sugiharto, Sabtu (26/4/2025).

    Kecelakaan terjadi saat Deden mengendarai sepeda motor Vega RR bernomor polisi P 3928 KV di jalan nasional Lumajang–Jember. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil identifikasi, korban tiba-tiba berbelok ke kanan hingga kehilangan kendali dan tercebur ke sungai.

    Petugas menemukan luka di bagian kepala sebelah kanan korban, yang diduga akibat benturan dengan pohon di lokasi kejadian. Polisi memastikan bahwa kejadian ini murni merupakan kecelakaan tunggal tanpa adanya unsur pidana.

    “Ini setelah hasil identifikasi dan keterangan sejumlah saksi, korban memang murni mengalami kecelakaan. Terlihat saat korban berjalan dari arah barat dan tiba-tiba berbelok ke kanan dan jatuh ke Sungai Bondoyudo,” imbuh AKP Agus.

    Jenazah korban sempat dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr Haryoto Lumajang dan akan dipulangkan ke kampung halamannya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk dimakamkan. [has/beq]

  • IKWI Jatim Gelar Peringatan Hari Kartini 2025, Dorong Pemberdayaan Perempuan Lewat Seni dan Karya

    IKWI Jatim Gelar Peringatan Hari Kartini 2025, Dorong Pemberdayaan Perempuan Lewat Seni dan Karya

    Surabaya (beritajatim.com) – Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Jawa Timur menggelar peringatan Hari Kartini 2025 di Gedung Sekretariat PWI Jatim, Jl Taman Apsari 15-17 Surabaya, Jumat (25/4/2025). Kegiatan ini diisi dengan lomba merangkai bunga kebun, pembacaan surat Kartini, serta puisi bertema Kartini, kesetaraan, dan pemberdayaan perempuan yang diikuti ibu-ibu IKWI.

    “Kegiatan ini hanya untuk meningkatkan soliditas, kekeluargaan dan silaturahmi agar keluarga besar wartawan semakin erat, dan mendorong woman empowerment,” ujar Ketua IKWI Jatim Endang Suprapti.

    Endang menyampaikan, lomba merangkai bunga merupakan bentuk apresiasi terhadap keterampilan ibu-ibu IKWI yang kerap dilakukan sehari-hari. “Ini kan kegiatan sehari-hari yang dilakukan ibu-ibu di rumah, kemudian dibawa ke sini. Sesederhana itu,” tuturnya.

    Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim menegaskan bahwa peringatan Hari Kartini seharusnya tak sekadar seremonial. “Saya kira ini perlu keterlibatan seluruh stakeholder media, keluarga besar pers, termasuk para istri jurnalis,” katanya.

    Menurut pria yang akrab disapa Pak Item ini, semangat Kartini harus dijadikan gerakan yang menguatkan posisi perempuan di masyarakat. “Saya kira dari unsur pers harus menjadi backbone dari spirit tersebut,” tegasnya.

    Sementara itu, juri lomba merangkai bunga yang juga anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan keterampilan anggota IKWI. “Saya bisa minta Dinas Ketenagakerjaan memberikan pelatihan merangkai bunga yang memiliki nilai komersial,” ujarnya.

    Imam juga menyoroti pentingnya pemberdayaan keluarga wartawan. “Ibu-ibu IKWI harus berdaya untuk membantu suami-suaminya. Saya tahu betapa sulitnya kehidupan dunia media, khususnya untuk mendapatkan uang melalui iklan,” pungkasnya. [beq]

  • Korban Kecelakaan Tunggal Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ternyata Asal Bandung

    Korban Kecelakaan Tunggal Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ternyata Asal Bandung

    Lumajang (beritajatim.com) – Identitas pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan tunggal dan tercebur ke Sungai Bondoyudo, Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (25/4/2025) siang, akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Deden Roki (22), pemuda asal Bandung yang berdomisili di Desa Curah Malang, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.

    Kecelakaan terjadi saat korban mengendarai sepeda motor bernopol P 3928 KV dari arah Lumajang menuju Jember. Secara tiba-tiba, korban dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal dan tercebur ke aliran sungai yang cukup deras.

    Identitas korban terungkap setelah kakaknya, Didik Syaepudin, mendatangi lokasi kejadian. Ia mengenali sepeda motor yang digunakan korban dari foto yang beredar di media sosial.

    “Jadi, adik saya ini memang KTP masih asal Bandung, tapi tiap hari tetap pulang ke Kecamatan Rambipuji, Jember. Kerjanya jualan tas di Kabupaten Lumajang,” terang Didik, di lokasi kejadian.

    “Jadi awalnya saya tahunya dari media sosial, lihat foto motor yang ternyata punya adik saya. Jadinya saya langsung ke lokasi untuk memastikan dan ternyata memang benar ini motor adik saya,” tambahnya.

    Proses pencarian terhadap korban masih dilakukan hingga Jumat petang. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menjelaskan bahwa upaya penyisiran dilakukan menggunakan dua unit perahu karet dan alat pemindai bawah air (Underwater Searching Device/ USD) milik Basarnas.

    “Sampai pukul enam sore tadi upaya pencarian belum membuahkan hasil. Untuk sementara pencarian dihentikan dulu dan akan dilanjutkan besok pagi,” jelas Yudhi. [has/beq]

  • Longsor di Tuban Ditangani Cepat, Akses Jalan Wadung-Maindu Kembali Normal

    Longsor di Tuban Ditangani Cepat, Akses Jalan Wadung-Maindu Kembali Normal

    Tuban (beritajatim.com) – Pasca longsor yang melanda ruas jalan lingkungan antara Desa Wadung, Kecamatan Soko, dan Desa Maindu, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI/Polri dan warga langsung bergerak cepat melakukan asesmen dan penanganan.

    Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji, menyampaikan bahwa longsoran terjadi pada Senin (21/4/2025) dengan panjang sekitar 30 meter dan tinggi tebing mencapai 17 meter. Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihaknya segera melakukan asesmen di lapangan dan mendapat arahan langsung untuk segera menangani dampaknya.

    “Lalu keesokan harinya kami merespon dengan melakukan asesmen, kemudian kemarin kita diberi arahan untuk longsoran ini segera ditangani,” ujar Sudarmaji.

    Proses pembersihan material longsor dilakukan menggunakan excavator dan didukung satu alat berat serta dua truk. Penanganan dilakukan secara kolaboratif antara BPBD, pemerintah setempat, TNI, Polri, dan masyarakat. Bahkan, Dandim 0811 Tuban Letkol Inf Dicky Purwanto turut hadir dalam penanganan di lapangan.

    “Jadi hasil asesmen kami laporkan kepada Mas Bupati, kami mendapatkan arahan agar longsoran segera ditangani dan kemarin hari Jumat sudah dilaksanakan, kini akses jalan dapat kembali digunakan masyarakat,” terang Sudarmaji.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama atas semangat gotong royong warga setempat yang turut membersihkan reruntuhan tanah longsor.

    “Kami mengerahkan satu alat berat dan dua truk untuk mempercepat pembersihan material longsoran,” kata Sudarmaji.

    Dalam kesempatan itu, Sudarmaji juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kelestarian pohon penguat tanah dan mengatur pola tanam jagung agar tidak memperparah risiko longsor di wilayah rawan bencana.

    “Jadi kami laksanakan pendekatan pentahelix kepada masyarakat agar menanam pohon yang bisa menjadi penguat tanah, sehingga tidak ada lagi tanah longsor,” tegasnya.

    “Kita harus pahami bahwa bencana adalah urusan bersama, maka pencegahan dan penanganan pun perlu dilakukan secara gotong royong,” pungkasnya. [ayu/beq]

  • Diduga Korsleting Listrik, Usaha Buket di Bondowoso Terbakar dan Rugi Rp40 Juta

    Diduga Korsleting Listrik, Usaha Buket di Bondowoso Terbakar dan Rugi Rp40 Juta

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah yang dijadikan tempat usaha buket di Dusun Karang Pande, Desa Grujugan Lor, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso, Jumat (25/4/2025) sore. Insiden ini diduga dipicu korsleting listrik dan menyebabkan sebagian besar isi rumah serta perlengkapan usaha hangus terbakar, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp40 juta.

    Plt Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Martanto, membenarkan adanya kebakaran tersebut. Ia menyampaikan bahwa laporan kebakaran masuk sekitar pukul 16.00 WIB dan petugas segera diterjunkan ke lokasi.

    “Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 16.10 WIB dan langsung melakukan pemadaman serta pendinginan hingga pukul 16.50 WIB,” kata Martanto.

    “Beruntung api berhasil dikendalikan sebelum merambat ke rumah warga lain,” imbuhnya.

    Bangunan yang terbakar diketahui milik Ahmad Busaeri (32), warga setempat yang juga menjadi pelapor dalam kejadian tersebut. Saat kebakaran terjadi, Ahmad sedang mandi dan tidak menyadari bahwa api telah membesar di bagian rumah yang digunakan sebagai tempat usaha buket.

    “Pemilik rumah kaget saat mendapati banyak warga sudah berkumpul di depan rumah. Ia langsung menghubungi petugas damkar untuk mencegah api merambat,” tambah Martanto.

    Selain perlengkapan usaha buket, satu unit sepeda motor Yamaha Vega keluaran tahun 1999 juga ikut terbakar. Meski mengalami kerugian material yang cukup besar, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Untuk memadamkan api, tim damkar mengerahkan dua unit kendaraan yakni Carcentro dan Watersupply. Proses evakuasi dan pengamanan turut dibantu oleh personel dari Koramil Jambesari, Polsek Jambesari, serta warga sekitar.

    Martanto juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh korsleting listrik.

    “Pastikan instalasi listrik aman dan tidak ada kabel yang terkelupas atau sambungan berlebih,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Remaja Terlibat Balap Liar di JLS Lumajang Tabrak Mobil, Satu Luka-Luka

    Remaja Terlibat Balap Liar di JLS Lumajang Tabrak Mobil, Satu Luka-Luka

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi balap liar yang berlangsung di Jalur Lintas Selatan (JLS) Desa Bagong, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyebabkan kecelakaan lalu lintas, Jumat (25/4/2025) sore.

    Insiden tersebut melibatkan sepeda motor milik salah satu pembalap liar dan sebuah mobil pribadi yang tengah melintas di lokasi kejadian. Korban kecelakaan, Sutrisno, menyampaikan bahwa dirinya saat itu sedang dalam perjalanan pulang dari Tulungagung menuju Jember.

    Saat melewati kawasan JLS Lumajang, tiba-tiba muncul sekelompok remaja yang diketahui masih di bawah umur dan sedang melakukan aksi balap liar. Menyadari situasi berbahaya tersebut, Sutrisno memperlambat laju kendaraannya. Namun nahas, salah satu pembalap yang menghindari sebuah truk dari arah timur justru menabrak bagian depan mobil Sutrisno.

    “Jadi saya ini dari Tulungagung mau pulang ke Jember, pas di JLS ada balapan baru saja start. Sudah saya pelankan kendaraan tapi karena ada truk akhirnya dia menghindar menabrak mobil saya,” kata Sutrisno di Polsek Pasirian, Jumat (25/4/2025).

    Akibat kejadian itu, pembalap yang menabrak mobil mengalami luka ringan dan harus menjalani perawatan di Puskesmas Kecamatan Pasirian. Sementara Sutrisno dan keluarganya yang berada di dalam mobil selamat dan tidak mengalami luka.

    “Ini pembalap yang menabrak masih anak-anak, dia luka-luka, kalau keluarga saya yang di dalam mobil alhamdulillah baik-baik saja hanya kaget saja,” tambahnya.

    Kapolsek Pasirian Iptu Loni Roi Madhona menyatakan bahwa dua sepeda motor yang digunakan dalam aksi balap liar telah diamankan oleh pihak kepolisian. Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    “Untuk korban jiwa tidak ada, hanya luka saja pengendara roda dua, sementara motornya kita amankan di Polsek,” ungkapnya. [has/beq]

  • Terjerat Kasus Korupsi DD dan ADD, Mantan Kades Aliyan AS Ditangkap

    Terjerat Kasus Korupsi DD dan ADD, Mantan Kades Aliyan AS Ditangkap

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Penangkapan Mantan Kepala Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, berinisial AS dilakukan, usai ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi terkait Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).

    Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi menemukan dua alat bukti yang kuat untuk menjerat AS. Kali ini kasus terjadi dalam praktik penyelewengan anggaran desa selama menjabat dari tahun 2018 hingga 2023.

    “Telah ada penetapan tersangka korupsi DD serta ADD yang dilakukan oleh mantan Kepala Desa Aliyan, dan hari ini juga langsung dilakukan penahanan di Lapas,” kata Kasi Intelijen Kejari Banyuwangi, Rizky Septa Kurniadi.

    Tersangka AS diektahui telah menjalani pemeriksaan kurang lebih lima jam akhirnya keluar dengan tangan terborgol dan mengenakan rompi tahanan. Tersangka tampak tenang sambil tersenyum saat digiring masuk ke mobil tahanan Kejari Banyuwangi.

    Kasi Pidsus Kejari Banyuwangi, Rustamaji Yudica Adi Nugraha mengungkapkan, modus korupsi yang dilakukan AS cukup beragam. Pihaknya menyebut, kasusnya terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat terkait beberapa keluhan.

    “Banyak honor pegawai, seperti petugas kebersihan, kader posyandu, dan lainnya, tidak dibayarkan. Ada juga beberapa kegiatan fisik yang memang tidak sesuai,” jelasnya.

    Rustamaji mengatakan, kerugian negara hasil korupsi yang dilakukan cukup fantastis. Berdasarkan hasil audit Inspektorat yakni mencapai Rp 1.3 miliar. Praktik korupsi ini diduga dilakukan AS selama menjabat sebagai kades dari mulai tahun 2018 hingga 2023.

    Selain itu AS diduga bersekongkol dengan bendahara desa berinisial M yang saat ini berstatus DPO dan masih dalam penyelidikan oleh oleh Unit Tipikor Polresta Banyuwangi.

    Diketahui, dalam kasus AS kali ini Kejaksaan Banyuwangi juga telah memeriksa 20 orang saksi. Akibat perkara tersebut, AS dijerat dengan Pasal 2 dan 3 UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jo Pasal 64 dan 55 KUHP.

    “Sesuai ketetapan hukum mantan Kades Aliyan itu terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun serta denda Rp 200 juta,” jelasnya.

    Sedangkan kuasa Hukum AS, Eko Sutrisno mengaku, menerima dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Pihaknya pun menghargai proses hukum, serta berupaya tertip dalam mengikuti tahapan pemeriksaan yang kedepannya masih berlanjut.

    “Kita ikuti proses hukumnya, karena nanti masih ada pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan,” ujarnya.

    Eko menambahlan, menurut kliennya AS dana desa (DD) yang menbuatnya terjerat hukum itu justru digelapkan oleh bendahara desa yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena melarikan diri.

    “Kita masih pelajari dulu terkait dengan masalahnya, serta langkah-langkah hukum selanjutnya. Tapi yang jelas untuk persiapan-persiapan upaya hukum itu sedang kita susun,” tandasnya.