Category: Beritajatim.com Regional

  • Tracing 191 Pekerja Hiburan Malam di Ponorogo, 24 Orang Positif HIV

    Tracing 191 Pekerja Hiburan Malam di Ponorogo, 24 Orang Positif HIV

    Ponorogo (beritajatim.com)- Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bergerak cepat melakukan tracing kesehatan terhadap 191 individu yang beraktivitas di sejumlah titik rawan penularan penyakit menular seksual, termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV).

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya preventif menjaga kesehatan masyarakat di kawasan yang teridentifikasi sebagai lokasi berisiko tinggi, khususnya warung remang-remang dan Tempat Hiburan Malam (THM).

    Dari data resmi yang diterima, tracing dilakukan di lima titik utama. Di Desa Demangan, Kecamatan Siman, terdapat 29 orang yang diperiksa. Jumlah yang sama juga ditemukan di Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan. Sementara di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, tim menyisir dua lokasi: Pasar Danyang (13 orang) dan Dusun Tular (4 orang). Di Desa Serangan, Kecamatan Sukorejo, tercatat 11 orang diperiksa.

    Tak hanya itu, sebanyak 101 orang lainnya merupakan pengunjung dan pemandu lagu di sepuluh Tempat Hiburan Malam yang tersebar di wilayah Bumi Reog. Sisanya, 4 orang berasal dari warung di sekitar Terminal Seloaji Ponorogo.

    “Jumlahnya bisa dihitung sendiri, tersebar di beberapa lokasi yang kami data, seperti Demangan, Janti, Sukosari, Serangan, dan sejumlah THM di Ponorogo,” kata Kepala Satpol PP dan Damkar Ponorogo, Eko Edi Suprapto, Senin (12/5/2025).

    Dari total 191 individu yang menjalani pemeriksaan, hasilnya menunjukkan bahwa 24 di antaranya positif HIV. Rinciannya, 13 orang berasal dari warung di Desa Demangan, 5 dari Pasar Janti, 2 dari Desa Sukosari, dan 1 orang dari area sekitar Terminal Seloaji. Sementara lokasi lain seperti Desa Serangan dan seluruh THM yang diperiksa dinyatakan nihil temuan positif HIV.

    Usai dilakukan pemeriksaan, seluruh individu yang terjaring tracing saat ini ditampung sementara di rumah singgah milik Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ponorogo. Selanjutnya, mereka akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing, dengan mekanisme koordinasi antar Dinsos di daerah asal pekerja.

    “Mayoritas mereka bukan warga asli Ponorogo. Dalam proses pemulangan nanti, kami akan libatkan Dinsos dari daerah asal,” jelas Eko.

    Bagi mereka yang telah terkonfirmasi mengidap HIV, langkah pemantauan kesehatan akan menjadi prioritas. Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo akan memberikan pendampingan berkelanjutan.

    Langkah tracing ini tidak hanya berhenti pada angka. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menyadari bahwa penanganan kasus HIV tidak bisa semata dengan pendekatan represif. Perlu strategi humanis dan edukatif untuk menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya hidup sehat dan aman. [end/aje]

  • Cuaca Ekstrem Rusak Rumah Warga Dabasah Bondowoso, Bantuan Logistik Disalurkan

    Cuaca Ekstrem Rusak Rumah Warga Dabasah Bondowoso, Bantuan Logistik Disalurkan

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Senin (12/5/2025) menyebabkan kerusakan pada satu rumah warga di Kelurahan Dabasah, Kecamatan Bondowoso.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso mencatat, bangunan milik Imam Santoso mengalami rusak sedang akibat cuaca ekstrem tersebut.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan assessment cepat di lokasi kejadian pada pukul 11.34 WIB.

    Hasil penilaian menyebutkan bagian atap rumah seluas 3×2 meter persegi rusak parah karena terbawa angin.

    “Setelah menerima laporan, tim langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan kaji cepat dan menyalurkan bantuan logistik,” kata Sigit Purnomo pada BeritaJatim.com, Senin (12/5/2025).

    Bantuan logistik yang disalurkan meliputi sembako, makanan siap saji, kasur lipat, matras, terpal dan selimut.

    “Kemudian alat masak dan makan, air mineral, serta paket tambahan gizi dan kebersihan. Selain itu juga disalurkan paket khusus untuk lansia,” sebutnya.

    Menurut Sigit, tidak ada kebutuhan tambahan pascabencana lainnya. BPBD memastikan situasi terkini di wilayah Bondowoso dalam kondisi Amandali atau aman, terkendali, dan kondusif.

    “Dalam upaya penanganan ini, BPBD bekerja sama dengan Dinas Sosial, Pemerintah Kelurahan Dabasah, RT setempat, dan warga sekitar,” bebernya.

    Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penanganan. Koordinasi lintas sektor terus kami lakukan untuk memastikan warga terdampak mendapatkan perlindungan dan bantuan yang layak.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi di wilayah Bondowoso,” imbau Sigit. [awi/aje]

  • 29 Pemuda Diamankan Usai Serang Polisi di Perbatasan Kediri-Malang

    29 Pemuda Diamankan Usai Serang Polisi di Perbatasan Kediri-Malang

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 29 pemuda diamankan aparat Polres Kediri setelah menyerang petugas yang tengah melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Kediri-Malang, tepatnya di Desa Kacangan, Kecamatan Kandangan, pada Senin dini hari, 12 Mei 2025. Penyerangan ini nyaris memicu kericuhan besar di kawasan tersebut. Para pelaku mengaku sebagai suporter Persik Kediri dan diduga dipengaruhi minuman keras saat beraksi.

    Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika pihak kepolisian melakukan penyekatan untuk mencegah pergerakan massa. Namun, kelompok pemuda tersebut justru melakukan perlawanan secara brutal.

    “Awalnya mereka kami sekat untuk mencegah pergerakan massa ke perbatasan Kediri-Malang. Namun, rombongan ini justru menyerang dan membahayakan petugas di lapangan,” ujar AKBP Bimo, Senin (12/5/2025).

    Penyerangan dilakukan dengan melempar batu, botol kaca, kayu, serta menyalakan mercon ke arah petugas. Aparat akhirnya terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa dan mencegah eskalasi lebih jauh. Usai situasi terkendali, 29 pemuda langsung dibawa ke Mapolres Kediri untuk diperiksa intensif.

    Menurut hasil pemeriksaan awal, sebagian besar dari pelaku bukan merupakan suporter fanatik, melainkan hanya ikut-ikutan dalam kondisi mabuk.

    “Setelah kami amankan dan lakukan pemeriksaan, nyaris semuanya mengaku habis minum minuman keras. Mereka ini lebih ke arah pembuat onar, bukan suporter sejati,” tegas AKBP Bimo.

    Di antara para pelaku yang diamankan, terdapat beberapa yang masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten dan Kota Kediri. Tersangka antara lain BI (20), warga Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, DE (23), mahasiswa asal Desa Langenharjo, Kecamatan Plemahan dan AD (17), pelajar asal Desa Krandang, Kecamatan Plosoklaten.

    Selain itu, turut diamankan FA (21) dari Mojoroto, GA (24) dari Puncu, MO (22) dari Gadungan Timur, serta RA (15), pelajar asal Desa Kandangan. Barang bukti yang disita antara lain batu, kayu, sisa petasan, puluhan sepeda motor, dan 25 unit ponsel milik para pelaku.

    AKBP Bimo menegaskan akan memberikan tindakan tegas terhadap pelaku penyerangan, dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.

    “Kami pastikan keamanan tetap terjaga. Bila ada yang coba-coba mengganggu ketertiban, pasti kami tindak,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan dari orang tua terhadap anak-anak mereka, terutama menjelang pertandingan sepak bola yang sering kali memicu euforia berlebihan.

    “Sebagian dari pelaku ini masih anak-anak. Kami mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas dan pergaulan anak-anaknya,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Waspada, Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur Termasuk Kabupaten Mojokerto Mulai 10-17 Mei 2025

    Waspada, Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur Termasuk Kabupaten Mojokerto Mulai 10-17 Mei 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur selama periode 10 hingga 17 Mei 2025. Dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, cuaca ekstrem dipredikasi melanda 13 Kabupaten/Kota.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, dari rilis BMKG Juanda, sebanyak 13 Kabupaten/Kota tersebut terdiri dari 12 kabupaten dan satu kota. “Salah satunya yakni Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Senin (12/5/2025).

    Meski sebagian besar wilayah sudah memasuki musim kemarau, namun sejumlah daerah masih berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung. BMKG Juanda memprediksi jika kondisi tersebut disebabkan oleh dinamika atmosfer yang cukup kompleks.

    “BMKG mencatat adanya pola konvergensi di wilayah Jawa Timur yang diperkuat oleh gangguan gelombang Equatorial Rossby, gelombang Kelvin, dan gelombang Low yang akan melintas dalam sepekan ke depan. Fenomena ini memicu peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan intens,” katanya.

    [irp posts=”1310274″ ]

    Atmosfer di wilayah Jawa Timur saat ini masih cukup labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas, yang sangat mendukung pembentukan awan Cumulonimbus secara signifikan. BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

    “Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang. Masyarakat juga diminta untuk tidak memaksakan perjalanan ketika cuaca ekstrem berlangsung dan selalu mengutamakan keselamatan, menghindari bepergian ke gunung dan menghindari berteduh di bawah pohon,” ujarnya.

    Cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur tersebut diperkirakan akan terjadi selama periode 10 hingga 17 Mei 2025. Masyarakat dapat memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ serta informasi peringatan dini 3 harian dan 2–3 jam ke depan. [tin]

    Wilayah yang Berpotensi Terkena Cuaca Ekstrem :

    1. Kabupaten Banyuwangi
    2. Kabupaten Nganjuk
    3. Kabupaten Jombang
    4. Kabupaten Mojokerto
    5. Kabupaten Pasuruan
    6. Kota Batu
    7. Kabupaten Malang
    8. Kabupaten Bondowoso
    9. Kabupaten Jember
    10. Kabupaten Blitar
    11. Kabupaten Kediri
    12. Kabupaten Ponorogo
    13. Kabupaten Lumajang

    [aje]

  • Polres Blitar Selidiki Kasus Keracunan Akibat Makanan Posyandu Lansia Terpadu

    Polres Blitar Selidiki Kasus Keracunan Akibat Makanan Posyandu Lansia Terpadu

    Blitar (beritajatim.com) – Polres Blitar kini tengah menyelidiki kasus keracunan yang terjadi di Dusun Sidorejo Desa Sidomulyo Kecamatan Selorejo. Saat ini polisi telah membawa sampel makanan kolak kacang hijau yang diduga menjadi menyebabkan 60 orang lanjut usia (lansia) mengalami keracunan.

    Diketahui kolak kacang hijau ini disediakan oleh panitia Posyandu Terpadu desa tersebut. Kolak kacang hijau yang disediakan ini pun disantap oleh para lansia dan ibu hamil serta balita peserta Posyandu Terpadu.

    “Langkah Polres Blitar mengambil sampel makanan untuk dibawa ke Laboratorium Polda Jawa Timur,” ucap Kasubsi Pdim Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, Senin (12/5/2025).

    Dari data yang diperoleh Polres Blitar, total korban keracunan mencapai 57 orang. Dari jumlah tersebut 22 orang diantaranya masih dirawat di puskesmas serta beberapa rumah sakit yang ada di Kabupaten Blitar.

    Pendataan pun kini terus dilakukan oleh Polres Blitar. Pemeriksaan sejumlah saksi pun juga tengah dilakukan Polres Blitar, sembari menguji sampel makanan yang diduga jadi penyebab keracunan.

    “Dugaan sementara itu dari konsumsi makanan yang disajikan makanya kami masih menunggu hasil dari laboratorium yang ambil dan diserahkan ke Polda Jatim,” tegasnya.
    Polres Blitar pun kini tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar terkait keracunan makanan Posyandu Terpadu ini. Uji makanan pun akan dilakukan untuk memastikan penyebab keracunan tersebut. [owi/aje]

     

  • Sejumlah Alat Berat Diterjunkan untuk Evakuasi Rumpun Bambu Sungai Marmoyo Mojokerto

    Sejumlah Alat Berat Diterjunkan untuk Evakuasi Rumpun Bambu Sungai Marmoyo Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DUPR) Kabupaten Mojokerto diterjunkan ke Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi. Ini setelah rumpun bambu di pinggir Sungai Marmoyo mengerus rumah milik salah satu warga.

    Selain menimpa rumah milik Nyono, anak korban Fitri Anjarsari (26) mengalami luka ringan karena terpelosok. Saat kejadian korban menjemur pakaian, sementara lokasi yang tergerus air Sungai Marmoyo biasanya digunakan untuk menjemur pakaian.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, setelah mendapatkan laporan, Tim BPBD Kabupaten Mojokerto menuju ke lokasi untuk melakukan assessment dan kaji cepat.

    “Alat berat dari PUPR diterkunkan untuk mengevakuasi rumpun bambu. Dari hasil assessment, dibutuhkan gedeg (anyaman bambu) dan glangsing untuk penanganan darurat sehingga BPBD memberikan bantuan berupa gedek sebanyak 10 lembar, trocok bambu 20 batang dan glangsing 500 lembar,” katanya.

    Alat berat dari DPUPR Kabupaten Mojokerto melakukan pembersihan sampah dan rumpun bambu yang menyumbat aliran Sungai Marmoyo. Selain melibatkan BPBD dan PUPR. enangganan juga melibatkan Polsek, Koramil, Perangkat Desa dan warga setempat.

    Sebelumnya, sebuah rumah di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto tertimpa rumpun bambu, Minggu (11/5/2025). Akibatnya, salah satu penghuni rumah mengalami luka akibat terpelosok ke dalam gerusan air di pinggir Sungai Marmoyo tersebut. [tin/aje]

  • Tiba di Banyuwangi Dini Hari, Jenazah Rizal Sampurna Langsung Dimakamkan

    Tiba di Banyuwangi Dini Hari, Jenazah Rizal Sampurna Langsung Dimakamkan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Usai menjalani proses panjang hingga berbagai upaya dilakukan, jenazah Rizal Sampurna akhirnya sampai di rumah duka, Senin (12/5/2025) dini hari.

    Jenazah Rizal sampai di Lingkungan Klatak, Kelurahan Sukowidi, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, diantar oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran, Pemkab Banyuwangi, aktivis pekerja migran, dan pihak terkait lainnya.

    Setelah tiba, jenazah Rizal kemudian dimakamkan di TPU RW 1, yang berada di Lingkungan Sukowidi sekitar pukul 08.00 WIB. Kedatangan jenazah disambut isak tangis seluruh keluarga dan kerabat.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang menimpa Rizal Sampurna. Ipuk berharap kejadian ini menjadi yang terakhir, dan tidak terulang kembali.

    “Kami menyampaikan duka mendalam, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Terima kasih kepada KBRI Phnom Phen dan semua pihak yang turut membantu pemulangan jenazah. Kami berharap semoga kasus seperti ini menjadi yang terakhir, dan tidak terulang kembali,” kata Ipuk.

    Diketahui Rizal berangkat ke Kamboja secara non prosedural. Itulah yang membuat keberadaanya sempat sulit diketahui.

    “Kami berharap masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri, menggunakan jalur resmi yang telah ditetapkan pemerintah,” tambah Ipuk.

    Jenazah Rizal tiba sekitar pukul 03.00 WIB. Di rumah duka, kedatangan jenazah disambut oleh ibu, ayah, keluarga besar, bahkan warga setempat. Mereka tak kuasa menahan tangis, mulai kabar kematian diterima hingga kini jasad dikirimkan ke rumah duka.

    Ibu Rizal, Sulastri mengaku selalu meneteskan air mata sejak saat sang putra dikabarkan telah meninggal dunia pada April lalu. Kini, dia lega dan bersyukur jenazah Rizal akhirnya bisa dipulangkan. Ia akhirnya dapat menyaksikan wajah Rizal meskipun pulang ke tanah air dengan kondisi tersimpan dalam peti.

    “Alhamdulillah anak saya bisa pulang. Saya bersyukur meski dalam keadaan tidak bernyawa,” kata Sulastri.

    Sulastri mengaku, lebih dari sebulan dia menantikan kabar tentang anaknya. Sejak pertama kali mendapat kabar meninggal dunia pada awal April, diketahui Rizal ternyata sudah meninggal sejak 17 Maret.

    “Terima kasih untuk semua yang membantu sampai (jenazah) anak saya bisa pulang,” katanya.

    Ia mengatakan, keluarga telah mengikhlaskan kepergian Rizal. Tak hentinya Sulastri berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga jenazah Rizal bisa dipulangkan. Meskipun tanpa penjelasan yang rinci apa penyebab kematian putra semata wayang, namun pihak keluarga memilih untuk mengakhiri permasalahan tersebut.

    “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Saya sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya. Meskipun rasanya sangat berat, tapi semua sudah saya ikhlaskan. Yang penting anak saya sudah dimakamkan di sini dan keluarga bisa melihat jenazahnya,” pungkasnya.

     

  • Terungkapnya Identitas Perempuan yang Mengapung di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro dari Gigi Gingsul

    Terungkapnya Identitas Perempuan yang Mengapung di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro dari Gigi Gingsul

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Identitas jasad perempuan yang ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo wilayah Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Minggu (11/5/2025) pukul 15.00 WIB, akhirnya berhasil diungkap. Adapun identitas dapat terungkap berkat ciri gigi gingsul yang dikenali oleh sang ibu.

    Korban diketahui bernama Ilut Apriliani (15), seorang remaja asal Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan. Ia sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Jumat, 9 Mei 2025.

    Kepastian identitas diperoleh setelah ibu kandung korban, Lasmi (40), datang langsung ke RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro pada Minggu malam (11/5/2025), didampingi anggota keluarga dan perangkat desa setempat.

    Dalam proses identifikasi, pihak keluarga mengenali jasad tersebut berdasarkan ciri-ciri fisik Ilut Apriliani. Yakni memiliki gigi gingsul depan, warna kulit sawo matang, dan rambut pendek.

    Kapolsek Ngraho, Iptu Sutaryanto, membenarkan bahwa korban yang ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo tersebut adalah warga Kabupaten Magetan. “Benar, korban adalah Ilut Apriliani, usia 15 tahun, warga Lembeyan Wetan, Magetan,” ujar Iptu Sutaryanto, Senin (12/5/2025).

    Setelah proses identifikasi selesai, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya. Penyerahan dilakukan secara langsung di rumah sakit, disaksikan oleh keluarga dan perangkat desa.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian korban. Pihak berwenang masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui apakah ada unsur dugaan tindak kekerasan atau kejadian lain yang melatarbelakangi peristiwa tersebut.

    Jasad perempuan yang diketahui mengapung di Sungai Bengawan Solo turut Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro itu sebelumnya diketahui warga setempat. Kemudian dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro dan langsung dievakuasi.

    Untuk keperluan identifikasi, jasad perempuan tersebut kemudian dibawa ke RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.  [lus/aje]

  • Tergerus Air, Rumpun Bambu di Mojokerto Timpa Rumah

    Tergerus Air, Rumpun Bambu di Mojokerto Timpa Rumah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto tertimpa rumpun bambu, Minggu (11/5/2025). Akibatnya, salah satu penghuni rumah mengalami luka akibat ambruknya rumpun bambu di pinggir Sungai Marmoyo tersebut.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 13.00 WIB setelah wilayah Kabupaten Mojokerto diguyur hujan deres dengan intensitas tinggi dan lama.

    “Berdasarkan keterangan Kepala Desa Mojojajar, hujan deras di wilayah hulu Sungai Marmoyo di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi sehingga menyebabkan kenaikan debit air yang berakibat rumpun bambu roboh dan mengerus satu rumah warga,” ungkapnya, Senin (12/5/2025).

    Rumah milik Nyono yang berada di pinggir Sungai Marmoyo tersebut tergerus lantaran debit air sungai yang tinggi. Air Sungai Marmoyo mengerus rumah korban dengan lebar ± 5 meter, panjang ± 2 meter dan kedalaman ± 4 meter. Tak hanya mengerus rumah korban, penghuni rumah turut menjadi korban.

    “Anak dari pemilik rumah mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut. Sudah mengetahui kalau ada longsor, namun ke belakang rumah, lokasi yang tergerus sungai biasanya digunakan jemur pakaian. Saat itu, dia jemur pakaian kemudian terperosok sehingga kobang mengalami luka ringan,” katanya.

    Setelah mendapatkan laporan, Tim BPBD Kabupaten Mojokerto menuju ke lokasi untuk melakukan assessment dan kaji cepat. Selain itu, lanjut Khakim, penangganan juga melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Polsek, Koramil, Perangkat Desa dan warga setempat. [tin/but]

  • Sungai Meluap, Banjir Bandang Landa Kecamatan Sekar Bojonegoro

    Sungai Meluap, Banjir Bandang Landa Kecamatan Sekar Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Minggu (11/05/2025) sore, menyebabkan aliran sungai di Desa Sekar meluap dan mengakibatkan banjir bandang yang merendam puluhan rumah warga serta area pertanian.

    Sedikitnya 45 unit rumah di tiga desa terdampak banjir, yakni Desa Sekar, Desa Miyono, dan Desa Bobol. Di Desa Sekar, tiga rumah warga yang berada di RT 002 dan RT 003 tergenang. Di Desa Miyono, enam rumah di RT 003 dan RT 005 turut terdampak.

    Sementara itu, Desa Bobol menjadi wilayah terparah dengan 36 rumah tergenang, tersebar di RT 044, RT 047, dan RT 050.

    Kepala Kepolisian Sektor Sekar, Iptu BJ Handoko, menyampaikan bahwa intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sungai di kawasan tersebut meluap dan air mengalir deras ke pemukiman warga. “Arus air dari Desa Sekar dan Miyono mengalir menuju Dukuh Ngronan, Desa Bobol,” jelasnya, Senin (12/05/2025).

    Meski banjir merendam rumah dan lahan pertanian, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Air yang sebelumnya meluap dilaporkan sudah surut dalam waktu beberapa jam pasca-kejadian.

    Hingga kini, aparat setempat masih melakukan pendataan terkait nilai kerugian material yang ditimbulkan akibat peristiwa ini. Pemerintah desa dan aparat kepolisian terus berkoordinasi untuk membantu warga terdampak serta mengantisipasi potensi banjir susulan. [lus/but]