Category: Beritajatim.com Regional

  • Umat Buddha Surabaya Doakan Keutuhan NKRI di Hari Waisak 2569 BE

    Umat Buddha Surabaya Doakan Keutuhan NKRI di Hari Waisak 2569 BE

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana khidmat menyelimuti perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE di Vihara Buddhayana Dharmawira Centre (BDC) Surabaya, Senin (12/5/2025). Sekitar 500 umat Buddha dari berbagai penjuru kota memadati vihara sejak pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB untuk mengikuti rangkaian ibadah suci tersebut.

    Perayaan Waisak tahun ini mengangkat tema nasional dari Sangha Agung Indonesia, yakni “Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju”. Tema ini disampaikan langsung oleh pemimpin ibadah, Samanera (Bhikkhu Muda) Bhadra Susila, dalam khutbah Waisak atau Dhammadesana.

    “Ini merupakan sebuah ajakan bagi umat Buddha yang juga merupakan komponen tak terpisahkan dari bangsa Indonesia yang kita cintai ini. Untuk kita dipanggil, untuk secara bersama-sama mendukung kemajuan Indonesia dengan merajut kebersamaan,” kata Bhikkhu Bhadra Susila di hadapan ratusan umat.

    Samanera Bhadra menekankan pentingnya membangun semangat kebersamaan dari lingkungan terkecil, yakni keluarga, hingga ke lingkup komunitas Buddhis dan masyarakat luas. Menurutnya, kekuatan kebersamaan menjadi fondasi penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Hari ini umat Buddha melaksanakan Puja Waisak dengan penyampaian Dhammadesana atau Khutbah Waisak. Lalu ibadahnya akan dilanjutkan dengan ‘detik-detik Waisak’, pada pukul 23.55.29 WIB nanti,” ucapnya menjelaskan rangkaian ibadah.

    Perayaan Waisak tahun ini tidak hanya berlangsung satu hari. Sehari sebelumnya, Minggu (11/5/2025), umat telah melangsungkan ritual pembersihan rupang bayi Bodhisattva sebagai bagian dari proses pensucian batin.

    “Dengan rangkaian membersihkan rupang itu kita membersihkan diri kita. Dari kekotoran-kekotoran batin, keserakahan, kebencian dan ketidakmautahuan. Dan pada ‘detik-detik Waisak’ malam nanti, akan dibacakan pesan Waisak dari Sangha Agung Indonesia,” ujar Bhadra Susila menutup penjelasan.

    Rangkaian perayaan ini menjadi momentum reflektif bagi umat Buddha untuk memperkuat nilai-nilai spiritual, menjaga kerukunan, dan mempererat tali persaudaraan lintas umat beragama dalam bingkai kebangsaan Indonesia. [ram/suf]

  • Munajat Cinta Bersama Habib Syech Tetap Digelar di Bojonegoro Meski Sempat Muncul Isu Penolakan

    Munajat Cinta Bersama Habib Syech Tetap Digelar di Bojonegoro Meski Sempat Muncul Isu Penolakan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Agenda sholawatan bertajuk Munajat Cinta bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf yang akan digelar di Masjid Al-Birru Pertiwi Bojonegoro pada Jumat, 16 Mei 2025, dipastikan tetap berlangsung sesuai rencana.

    Kepastian ini diberikan meski sebelumnya sempat muncul isu penolakan dari kelompok tertentu yang menyatakan keberatannya atas kehadiran ulama kondang tersebut.

    Flyer acara telah tersebar luas di berbagai kanal digital dan media sosial warga Bojonegoro sejak satu bulan terakhir. Antusiasme masyarakat pun mengalir deras, mengingat Habib Syech dikenal luas sebagai tokoh yang konsisten menyebarkan sholawat dan nilai-nilai cinta Rasulullah SAW.

    Ribuan jemaah dari berbagai daerah diperkirakan akan hadir dan memadati area Masjid Al-Birru dalam acara yang diprediksi berlangsung meriah dan penuh kekhusyukan ini.

    Namun di tengah tingginya antusiasme itu, muncul kabar mengenai adanya surat keberatan dari sejumlah pihak yang dikirimkan kepada Polres Bojonegoro serta pengelola Masjid Al-Birru. Meski tidak dijelaskan secara rinci isi dan dasar surat keberatan tersebut, pihak panitia tetap menyatakan kesiapan mereka dalam menyambut agenda keagamaan ini.

    Direktur Masjid Al-Birru Pertiwi, KH Agus Sholahuddin Shiddiq, menegaskan bahwa acara tetap akan digelar sebagaimana telah dijadwalkan. “InsyaAllah acara Munajat Cinta bersama Habib Syech tetap dilaksanakan. Ini bagian dari syiar cinta Nabi Muhammad yang membawa manfaat spiritual bagi umat,” ujarnya, Senin (12/5/2025).

    Pernyataan tersebut turut diamini oleh salah satu ustadz muda asal Bojonegoro, Su’udin Aziz, yang akrab disapa Mbah Udin. Tokoh asal Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander itu menyampaikan bahwa penolakan terhadap suatu kegiatan publik seharusnya memiliki dasar hukum yang kuat.

    “Jika tidak ada indikasi kuat yang mengarah pada potensi kericuhan atau gangguan ketertiban, maka penolakan seperti itu tidak perlu ditanggapi secara serius. Kita percayakan sepenuhnya pada aparat keamanan,” tegasnya.

    Ia juga mengapresiasi kegiatan sholawatan ini sebagai wujud penguatan kecintaan umat Islam terhadap Rasulullah SAW.

    Panitia penyelenggara menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan aparat kepolisian guna memastikan kelancaran dan ketertiban acara. Kehadiran ribuan jamaah yang diprediksi datang dari berbagai wilayah menjadi indikator kuat bahwa kegiatan ini mendapat tempat khusus di hati masyarakat, sekaligus menjadi ruang spiritual yang sarat makna dalam menyambut keberkahan dan kedamaian bersama sholawat Nabi. [lus/suf]

  • Tiga Bocah Hanyut Saat Mandi di Sungai Andong Ngawi, Satu Masih Hilang

    Tiga Bocah Hanyut Saat Mandi di Sungai Andong Ngawi, Satu Masih Hilang

    Magetan (beritajatim.com) – Tiga orang anak dilaporkan hanyut saat mandi di Dam Sungai Andong setelah diterjang banjir bandang kiriman dari lereng Gunung Lawu di Desa Teguhan, Paron, Ngawi, pada Senin, (12/5/2025), sekitar pukul 14.30 WIB. Ketiganya adalah Rifky Nur Hidayat (14), Asyraf Khairul Azam (13), dan Dimas Subuh Pamungkas (11), yang seluruhnya merupakan warga setempat.

    Dua korban, Dimas Subuh Pamungkas dan Asyraf Khairul Azam, berhasil selamat setelah sempat terseret arus sejauh sekitar 300 meter. Keduanya sempat berteriak minta tolong sebelum akhirnya ditolong oleh warga sekitar.

    Dimas, pelajar kelas 4 SD Negeri Teguhan, berhasil diselamatkan langsung oleh kakeknya, Simun (65), sementara Asyraf, pelajar kelas 6 di sekolah yang sama, berhasil keluar dari arus setelah mendapat arahan dari warga yang menolong.

    “Saya mendengar teriakan anak minta tolong. Saya datang, berhasil selamatkan cucu saya dan rekannya berhasil keluar sungai setelah diarahkan warga. Sementara satu korban lainnya hilang hingga sekarang. Banjir datang kiriman dari pegunungan,” ujar Simun, kakek Dimas.

    Korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang adalah Rifky Nur Hidayat, pelajar kelas 7 SMP di Paron, yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sarwono (44) dan Siti Kholifah (38), warga Desa Teguhan.

    “Awalnya ketiganya mandi, terus diterjang banjir yang datang tiba-tiba lalu hanyut. Dua selamat, satu hilang. Banjir air dari pegunungan,” ungkap Supriyono, Kepala Desa Teguhan.

    Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan segera melakukan pencarian terhadap Rifky. Polisi juga meminta keterangan dari dua bocah yang selamat untuk mendalami kronologi kejadian. Hingga menjelang petang, Rifky belum juga ditemukan dan pencarian masih terus dilakukan. [fiq/suf]

  • Malam Penuh Makna di Klenteng Probolinggo, Dimulai dengan Pemandian Patung Buddha

    Malam Penuh Makna di Klenteng Probolinggo, Dimulai dengan Pemandian Patung Buddha

    Probolinggo (beritajatim.com) – Suasana khusyuk menyelimuti Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Kota Probolinggo, saat umat Buddha mengawali perayaan Hari Raya Waisak 2569 dengan ritual pemandian rupang. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (12/5/2025) sejak pukul 10.00 WIB di Jalan Wr. Supratman No. 127, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan.

    Ritual sakral tersebut menjadi pembuka rangkaian Tri Suci Waisak yang diperingati setiap tahun oleh umat Buddha. Hari Raya Waisak dikenal sebagai momen suci yang memperingati tiga peristiwa besar dalam kehidupan Sang Buddha Gotama.

    Ketua II TITD Klenteng Sumber Naga, Ervan Sujianto, menjelaskan bahwa Waisak bukan sekadar perayaan biasa. “Waisak ini merupakan hari kelahiran Sang Buddha Gotama sekaligus simbol pencapaian kebuddhaan,” ujarnya.

    Ia menyebutkan, suasana Waisak sangat berbeda dibandingkan dengan perayaan Imlek atau Cap Go Meh yang penuh dengan hiburan. Tri Suci Waisak justru dipenuhi dengan doa, kontemplasi, dan kesunyian yang bermakna.

    Menurut Ervan, masyarakat umum juga diperbolehkan mengikuti serangkaian kegiatan keagamaan di klenteng tersebut. “Kami tidak mewajibkan siapa pun untuk ikut serta dalam ritual dan doa. Namun, siapa saja yang berkenan, kami persilakan,” tambahnya.

    Menjelang malam Waisak, umat Buddha akan mengelilingi klenteng sebanyak tiga kali sebagai bentuk penghormatan. Prosesi tersebut dilakukan searah jarum jam dan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.

    “Penghormatan ini dilakukan sebagai simbol penghormatan terhadap kebuddhaan tertinggi dan tempat ibadah,” jelas Ervan. Kegiatan ini juga menjadi momen reflektif bagi umat untuk merenungkan ajaran Sang Buddha.

    Rangkaian Waisak ini tidak hanya menjadi kegiatan keagamaan semata, tetapi juga bentuk pelestarian budaya spiritual. Umat yang hadir tampak membawa dupa, bunga, dan lilin sebagai bagian dari persembahan.

    Puncak perayaan Hari Raya Waisak 2569 direncanakan jatuh pada pukul 23.55 WIB. Momentum sakral ini diyakini sebagai waktu turunnya berkah dan pencerahan bagi seluruh umat Buddha.

    “Semoga perayaan Waisak tahun ini membawa kedamaian dan ketenangan bagi seluruh umat serta masyarakat luas,” tutup Ervan penuh harap. [ada/aje]

  • Berat Badan Naik: Jane Tunjukkan Tanda Kehamilan, Begini Kata TWSL Probolinggo!

    Berat Badan Naik: Jane Tunjukkan Tanda Kehamilan, Begini Kata TWSL Probolinggo!

    Probolinggo (beritajatim.com) – Seekor singa betina bernama Jane, berusia 9 tahun yang berada di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo, menunjukkan tanda-tanda bunting. Namun, untuk memastikan kehamilan tersebut, Jane belum dapat di-USG karena belum bisa ditimbang berat badannya.

    Jane dipasangkan dengan singa jantan bernama Sera yang sama-sama didatangkan dari Taman Safari Prigen II Pasuruan pada tahun 2020. Keduanya saat ini ditempatkan dalam kandang besi yang memungkinkan pengawasan lebih ketat.

    Kepala UPT TWSL Kota Probolinggo, Muhammad Robert Fuad Alhadi menyebut tanda kehamilan Jane mulai terlihat sejak Maret 2025 lalu. “Tumbuh puting di tubuh Jane, itu bisa dijadikan tanda kehamilan,” terangnya.

    Selain perubahan fisik, Jane juga mengalami peningkatan nafsu makan yang signifikan. Sementara selama bulan puasa kemarin, baik Jane maupun Sera justru mengalami penurunan nafsu makan sebagai indikasi masa birahi.

    “Namun sekali lagi, itu hanya perkiraan kami karena belum ada pemeriksaan medis yang akurat,” imbuh Robert. Saat ini pihaknya masih terus memantau kondisi Jane secara intensif.

    Menurut Robert, ada dua dokter yang memberikan pendapat berbeda mengenai kondisi Jane. Satu pihak meyakini Jane sedang hamil berdasarkan pengamatan visual, sementara yang lain menyebut itu hanya kenaikan berat badan biasa.

    Untuk memastikan kehamilan, Jane harus menjalani USG, namun sebelumnya harus diketahui berat badannya agar dosis anestesi bisa dihitung tepat. “Tetapi ya apa cara nimbang berat badannya? Kami kendalanya di situ,” tutur Robert.

    Selain itu, diperlukan kehadiran dokter hewan berpengalaman dalam prosedur bius agar tidak membahayakan nyawa Jane. “Kalau dosis anestesi kurang nanti Jane bangun, dan itu berbahaya buat kami,” katanya.

    Koordinator Satwa TWSL, Nur Hidayat menambahkan bahwa jika Jane benar hamil tahun ini, maka ini akan menjadi kehamilannya yang keempat. “Nah, rata-rata di kehamilan keempat, induk itu akan merawat sendiri,” jelasnya.

    Pada kehamilan-kehamilan sebelumnya, Jane tidak berhasil merawat anak-anaknya sehingga semuanya mati. Oleh karena itu, pihak TWSL juga telah memasang CCTV di sekitar kandang untuk memantau proses kelahiran dan merespons cepat jika diperlukan. [ada/aje]

  • DPKPP Kota Probolinggo Siapkan 1.400 Dosis Vaksin PMK Jelang Idul Adha

    DPKPP Kota Probolinggo Siapkan 1.400 Dosis Vaksin PMK Jelang Idul Adha

    Probolinggo (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo kembali menerima tambahan vaksin PMK. Sebanyak 1.400 dosis vaksin disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam bentuk 44 botol vaksin.

    Tambahan vaksin tersebut diperuntukkan bagi hewan kurban, seperti sapi dan kambing, guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksinasi ini menjadi bagian dari upaya preventif untuk menjamin kesehatan hewan kurban yang akan disembelih saat Idul Adha.

    Kepala DPKPP Kota Probolinggo, Aries Santoso, mengatakan bahwa vaksinasi akan terus dilakukan untuk meningkatkan imunitas hewan ternak. “Maka dengan tambahan vaksinasi PMK ini, DPKPP akan terus melakukan vaksinasi kepada hewan kurban baik itu sapi atau kambing,” ujarnya.

    Selain melaksanakan vaksinasi, DPKPP juga akan melakukan pendataan terhadap para pedagang hewan kurban. Pendataan ini penting untuk memantau kelayakan hewan dan memastikan tidak ada yang dijual dalam kondisi sakit.

    Jika ditemukan hewan yang belum cukup umur atau menunjukkan gejala penyakit, DPKPP akan memberikan peringatan kepada penjual.

    “Kami akan himbau pedagang untuk tidak menjual hewan tersebut demi menjaga keamanan masyarakat,” kata Aries.

    Ia menegaskan bahwa selama belum ada jaminan bebas PMK, vaksinasi akan terus dilakukan secara berkala. Hal ini disebabkan oleh tingginya mobilitas hewan ternak yang berpotensi menyebarkan penyakit antar daerah.

    Data dari DPKPP mencatat, sejak Januari hingga April 2025, sebanyak 3.673 ekor hewan ternak telah divaksinasi. Rinciannya terdiri dari 1.185 sapi, 176 kambing, dan 2.312 ekor domba.

    Aries menambahkan bahwa ketersediaan vaksin ini sangat membantu dalam menjaga kualitas hewan kurban.

    “Kami berharap masyarakat bisa lebih tenang karena kesehatan hewan kurban dijaga secara maksimal,” ujarnya.

    Dengan dukungan vaksinasi dan pengawasan ketat, DPKPP optimistis pelaksanaan kurban tahun ini dapat berjalan lancar dan aman. Aries pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesehatan hewan ternak menjelang hari raya. [ada/aje]

  • Penyisiran Amunisi Sisa Truk TNI Terbakar di Tol Gempol Resmi Dihentikan, Warga Diminta Tetap Waspada

    Penyisiran Amunisi Sisa Truk TNI Terbakar di Tol Gempol Resmi Dihentikan, Warga Diminta Tetap Waspada

    Pasuruan (beritajatim.com) – Proses pencarian dan penyisiran serpihan amunisi sisa truk TNI yang terbakar di Tol Gempol Km 774 arah Pandaan telah resmi dihentikan. Truk tersebut sebelumnya diketahui pulang dari tugas di Papua menuju markas Yonif 509 Jember saat insiden terjadi pada Senin (5/5/2025) malam.

    Penyisiran berlangsung selama enam hari di lokasi sekitar tol serta lahan persawahan milik warga di Dusun Grogolan, Winong, dan Kemranggeng, Desa Winong, Kecamatan Gempol. Proses dilakukan secara intensif guna memastikan tidak ada sisa amunisi berbahaya yang tercecer.

    Danramil Gempol Kapten Cz. Sutiyono menyatakan bahwa hari keenam sekaligus menjadi penutupan kegiatan penyisiran. “Ini hari keenam proses penyisiran dan pencarian amunisi dan serpihannya, sekaligus ini hari terakhir,” tegasnya, Senin (12/5/2025).

    Sebanyak 30 personel dilibatkan dalam proses tersebut yang berasal dari beberapa satuan TNI. “Personel lengkap dalam penyisiran amunisi di lokasi, agar bisa terdeteksi di lokasi,” lanjut Sutiyono.

    Penyisiran dilakukan oleh Tim Jihandak Yon Zipur 10 Pasuruan, Intel Kodim 0819 Pasuruan, serta personel dari Koramil Gempol. Mereka menyisir secara menyeluruh, baik di badan jalan tol maupun area persawahan.

    [irp posts=”1295889″ ]

    Selama kegiatan, tim menemukan berbagai jenis amunisi yang sempat tercecer saat truk terbakar. “Selama penyisiran berbagai amunisi kita temukan, paling banyak selongsong amunisi atau peluru,” ungkap Sutiyono.

    Temuan lainnya termasuk granat tangan dan granat lontar yang berpotensi membahayakan warga sekitar. Semua temuan langsung diamankan dan ditangani sesuai prosedur oleh tim TNI.

    Meski proses resmi dihentikan, warga tetap diminta untuk waspada. Sutiyono menegaskan bahwa masyarakat harus berhati-hati dan segera melapor jika menemukan benda mencurigakan.

    “Kalau ada warga menemukan amunisi sisa kejadian, mohon segera dilaporkan ke Koramil atau pihak berwajib,” imbaunya. Hal ini penting demi mencegah kejadian yang tak diinginkan di kemudian hari.

    Penutupan penyisiran menandai berakhirnya operasi pengamanan pasca-insiden truk TNI terbakar. Namun demikian, upaya sosialisasi kepada warga masih akan terus dilakukan oleh pihak terkait. [ada/aje]

  • Warga Klampis Anom Diduga Lompat dari Parkir TP Surabaya, Ini Faktanya

    Warga Klampis Anom Diduga Lompat dari Parkir TP Surabaya, Ini Faktanya

    Surabaya (beritajatim.com) Pihak kepolisian sudah mengidentifikasi identitas seorang pria yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari gedung parkir Tunjungan Plaza (TP), Minggu (11/05/2025) malam.

    “Inisial P usia 56 tahun warga Klampis Anom,” kata Kapolsek Tegalsari Kompol Risky Sentosa, Senin (12/05/2025).

    Risky menjelaskan, saat ini pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut terkait kronologi kejadian itu. Pihaknya masih memeriksa bukti rekaman CCTV dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap fakta sebenarnya.

    “Masih kami dalami untuk lengkapnya. Mohon bersabar,” pungkasnya.

    Diketahui, Seorang pria yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas tergeletak di akses parkir Tunjungan Plaza (TP) Surabaya, Minggu (11/05/2025) malam. Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, diduga kuat pria itu bunuh diri dengan cara lompat dari gedung parkir TP Surabaya.

    Jenazah pria yang terkapar itu direkam oleh seseorang dan diunggah ke media sosial. Dalam tayangan video yang beredar, kondisi kedua kaki jenazah dalam kondisi patah.

    Salah satu pengemudi ojek online, Syarif (34) yang kebetulan sedang nongkrong di warung kopi jalan Kaliasin Pompa tepatnya di samping mall TP mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 21.30. Saat itu ia mendengar suara keras seperti benda yang terjatuh. Ketika dicek, ternyata ada tubuh seorang pria paruh baya yang mengenakan baju hem biru tergeletak.

    “Terus orang-orang pada lihat dan teriak kalau ada yang bunuh diri,” kata Syarif, Minggu (11/05/2025).

    Atas peristiwa ini, Kapolsek Tegalsari Kompol Risky Sentosa mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut. Saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. [ang/aje]

  • Kronologi Pemusnahan Amunisi di Garut yang Tewaskan 11 Orang

    Kronologi Pemusnahan Amunisi di Garut yang Tewaskan 11 Orang

    Surabaya (beritajatim.com) – Tragedi memilukan terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin, (12/5/2025) pagi tadi. Saat proses pemusnahan amunisi usang oleh aparat keamanan justru memakan korban jiwa. Ledakan susulan yang tidak terduga menyebabkan 11 orang tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka serius.

    Kronologi Tragedi Pemusnahan Bom Kadaluarsa di Garut

    Peristiwa memilukan tersebit berlangsung pada Senin pagi, sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, di pesisir Pantai Cibalong, lokasi yang dipilih untuk pemusnahan bahan peledak kedaluwarsa. Awalnya, proses pemusnahan amunisi kadaluarsa berjalan lancar dan terkendali. Namun setelah ledakan utama selesai, situasi berubah menjadi tragis.

    Sejumlah warga yang penasaran dan tidak memahami bahaya sisa bahan peledak, langsung mendekati lokasi ledakan untuk mengumpulkan selongsong peluru dan serpihan logam bekas amunisi. Diketahui, selongsong amunisi tersebut memiliki nilai ekonomi karena terbuat dari logam seperti kuningan dan besi.

    Menurut kesaksian warga yang diunggah melalui media sosial, termasuk akun Instagram @imron_maulana126, tindakan warga yang mengabaikan protokol keselamatan itu menjadi penyebab utama jatuhnya korban.

    “Sayangnya tidak mempedulikan keselamatan, begitu amunisi diledakkan warga langsung memburu pistom bekas dan kuningan. Ternyata masih ada amunisi yang telat meledak,” tulisnya.

    Ledakan kedua yang berasal dari bahan peledak yang belum sepenuhnya hancur pun tak terhindarkan. Ledakan ini lebih dahsyat karena mengenai kerumunan warga yang sedang mencari serpihan logam. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. Dari data sementara, 13 orang menjadi korban ledakan, dan 11 di antaranya dipastikan meninggal dunia.

    Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan identifikasi terhadap para korban. Beberapa jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan, menyulitkan proses pendataan. Aparat keamanan pun terus menyelidiki mengapa ledakan susulan bisa terjadi dan apakah ada kelalaian dalam pengamanan area pemusnahan. [fyi/aje]

  • Tracing 191 Pekerja Hiburan Malam di Ponorogo, 24 Orang Positif HIV

    Tracing 191 Pekerja Hiburan Malam di Ponorogo, 24 Orang Positif HIV

    Ponorogo (beritajatim.com)- Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bergerak cepat melakukan tracing kesehatan terhadap 191 individu yang beraktivitas di sejumlah titik rawan penularan penyakit menular seksual, termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV).

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya preventif menjaga kesehatan masyarakat di kawasan yang teridentifikasi sebagai lokasi berisiko tinggi, khususnya warung remang-remang dan Tempat Hiburan Malam (THM).

    Dari data resmi yang diterima, tracing dilakukan di lima titik utama. Di Desa Demangan, Kecamatan Siman, terdapat 29 orang yang diperiksa. Jumlah yang sama juga ditemukan di Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan. Sementara di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, tim menyisir dua lokasi: Pasar Danyang (13 orang) dan Dusun Tular (4 orang). Di Desa Serangan, Kecamatan Sukorejo, tercatat 11 orang diperiksa.

    Tak hanya itu, sebanyak 101 orang lainnya merupakan pengunjung dan pemandu lagu di sepuluh Tempat Hiburan Malam yang tersebar di wilayah Bumi Reog. Sisanya, 4 orang berasal dari warung di sekitar Terminal Seloaji Ponorogo.

    “Jumlahnya bisa dihitung sendiri, tersebar di beberapa lokasi yang kami data, seperti Demangan, Janti, Sukosari, Serangan, dan sejumlah THM di Ponorogo,” kata Kepala Satpol PP dan Damkar Ponorogo, Eko Edi Suprapto, Senin (12/5/2025).

    Dari total 191 individu yang menjalani pemeriksaan, hasilnya menunjukkan bahwa 24 di antaranya positif HIV. Rinciannya, 13 orang berasal dari warung di Desa Demangan, 5 dari Pasar Janti, 2 dari Desa Sukosari, dan 1 orang dari area sekitar Terminal Seloaji. Sementara lokasi lain seperti Desa Serangan dan seluruh THM yang diperiksa dinyatakan nihil temuan positif HIV.

    Usai dilakukan pemeriksaan, seluruh individu yang terjaring tracing saat ini ditampung sementara di rumah singgah milik Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ponorogo. Selanjutnya, mereka akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing, dengan mekanisme koordinasi antar Dinsos di daerah asal pekerja.

    “Mayoritas mereka bukan warga asli Ponorogo. Dalam proses pemulangan nanti, kami akan libatkan Dinsos dari daerah asal,” jelas Eko.

    Bagi mereka yang telah terkonfirmasi mengidap HIV, langkah pemantauan kesehatan akan menjadi prioritas. Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo akan memberikan pendampingan berkelanjutan.

    Langkah tracing ini tidak hanya berhenti pada angka. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menyadari bahwa penanganan kasus HIV tidak bisa semata dengan pendekatan represif. Perlu strategi humanis dan edukatif untuk menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya hidup sehat dan aman. [end/aje]