Category: Beritajatim.com Regional

  • Takut Kena Razia, Permohonan SIM di Sampang Meningkat 30 Persen

    Takut Kena Razia, Permohonan SIM di Sampang Meningkat 30 Persen

    Sampang (beritajatim.com) – Efek dari razia gabungan yang digelar Satlantas Polres Sampang mulai terlihat. Masyarakat yang sebelumnya abai terhadap aturan lalu lintas kini berbondong-bondong membuat Surat Izin Mengemudi (SIM). Lonjakan permohonan tercatat mencapai 30 persen dalam beberapa hari terakhir.

    Kasatlantas Polres Sampang, AKP Sigit Ekan Sahudi menyebut peningkatan ini tak lepas dari kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh akibat gencarnya razia di sejumlah titik strategis di kota Sampang.

    “Kesadaran masyarakat dalam membuat SIM semakin meningkat, bahkan sampai 30 persen yang datang ke kantor untuk membuat SIM,” kata AKP Sigit, Selasa (13/5/2025).

    Ia mengakui bahwa saat awal menjabat, tingkat kepatuhan warga terhadap aturan lalu lintas masih rendah. Namun, dengan intensifnya penegakan aturan melalui razia gabungan, masyarakat mulai sadar akan pentingnya memiliki surat-surat kendaraan yang lengkap.

    “Kami berharap melalui kegiatan ini terus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Sampang dalam berlalu lintas, baik dalam hal kelengkapan kendaraan maupun surat-surat seperti SIM dan lainnya,” imbuhnya.

    Selain menyoroti kepemilikan SIM, AKP Sigit juga mengingatkan pentingnya membayar pajak kendaraan. Ia menegaskan, kendaraan yang masa berlaku surat-suratnya mati selama lima tahun tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga berisiko saat terjadi kecelakaan karena pemilik tidak bisa mengklaim santunan dari Jasa Raharja.

    “Kami berharap, kegiatan ini bisa memberikan kesadaran penuh kepada para pengendara di Sampang,” pungkasnya. [sar/beq]

  • Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Tiga Rumah Rusak

    Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Tiga Rumah Rusak

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, pada Senin (12/5/2025) siang menyebabkan longsor di beberapa titik. Akibatnya, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

    Salah satu rumah terdampak longsor milik Katirin (55), warga Dusun Bulu, Desa Ngromo. Bagian gudang di samping rumahnya rusak tertimpa material longsoran. Saat kejadian, Katirin tinggal bersama istrinya, Iswanti. Ia mengaku tidak menyangka hujan beberapa jam bisa memicu longsor. “Tidak menyangka kalau akan longsor, tapi memang hujannya sangat deras,” ujar Katirin Selasa (13/5/2025).

    Menurutnya, hujan mulai turun sekitar pukul 13.00 WIB dan longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Katirin tidak sempat menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam gudang.

    Selasa (13/5/2025) pagi, warga bersama pemerintah desa, Polsek Nawangan, dan Koramil setempat bergotong royong membersihkan material longsoran.

    Selain Katirin, longsor juga menimpa rumah milik Maryanto, warga Dusun Tugu, Desa Ngromo. Tembok ruang keluarga rumah semi permanennya jebol akibat tertimpa rumpun bambu yang terbawa longsor. Karena khawatir terjadi longsor susulan, Maryanto sementara waktu tinggal di rumah orang tuanya.

    Kapolsek Nawangan, Iptu Yuyun Krisdiantoro, yang turun langsung ke lokasi memberikan bantuan berupa sembako dan terpal kepada warga terdampak. Ia mengimbau agar rumah-rumah yang berada di bawah tebing sementara waktu tidak ditempati. “Tanah di atas rumah retak, bambu bisa saja roboh dan menimpa rumah. Demi keselamatan, sebaiknya ditinggalkan sementara,” tegasnya.

    Satu titik longsor lainnya terjadi di Dusun Paugeran, Desa Sempu, Nawangan. Dapur rumah milik Andri Purwanto rusak tertimpa material longsor. Sejumlah perabot seperti kompor dan meja juga ikut rusak.

    Kapolsek Yuyun mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu. “Pacitan seharusnya sudah memasuki musim kemarau, namun justru diguyur hujan deras. Warga harap selalu waspada,” pungkasnya. (tri/kun)

  • Hingga Selasa, Lebih dari 81 Ribu Jemaah Diterbangkan ke Saudi

    Hingga Selasa, Lebih dari 81 Ribu Jemaah Diterbangkan ke Saudi

    Madinah (beritajatim.com) – Hingga Selasa (13/5/2025), lebih dari 81 ribu jemaah haji reguler tahun 2025 telah diberangkatkan ke Arab Saudi (Madinah). Jemaah haji ini masuk gelombang pertama.

    Direncanakan mulai 17 Mei 2025, jemaah haji gelombang kedua mulai diterbangkan dengan tujuan Bandar Udara King Abdul Aziz Jeddah, lalu langsung masuk Kota Makkah.

    Berdasar data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga Selasa (13/5/2025) pukul 06.00 waktu Arab Saudi (WAS), sebanyak 210 kelompok terbang (kloter) atau 81.632 jemaah telah tiba di Madinah, Arab Saudi. Sebanyak 17.684 di antaranya adalah jemaah lansia. Demikian dilansir website Kemenag.go.id.

    Para jemaah haji gelombang pertama ini berada di Kota Madinah sekitar 8 atau 9 hari. Setelah itu, mereka bergeser ke Kota Makkah. Pergeseran jemaah haji dari Madinah ke Makkah berlangsung sejak 10 Mei 2025. Hingga pukul 06.00 WAS, tercatat sebanyak 13.655 jemaah telah tiba di Makkah. Mereka terbagi dalam 35 kloter.

    Rencananya, pada Selasa ini sebanyak 7.181 jemaah akan diberangkatkan dari tanah air menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah dari berbagai embarkasi di Tanah Air. Mereka terbagi dalam 18 kelompok terbang (kloter). Di antaranya, SOC-43 membawa 360 jemaah; JKS-23 membawa 442 jemaah; JKS-31 membawa 442 jemaah; JKS-24 membawa 442 jemaah; UPG-17 membawa 392 jemaah; JKG-32 membawa 382 jemaah; PLM-09 membawa 369 jemaah; 8. SUB-40 membawa 380 jemaah.

    Selanjutnya, UPG-18 membawa 393 jemaah; SOC-44 membawa 360 jemaah; LOP-10 membawa 393 jemaah; BDJ-05 membawa 423 jemaah; KJT-10 membawa 445 jemaah; BTH-12 membawa 445 jemaah; SUB-41 membawa 380 jemaah; JKG-33 membawa 393 jemaah; KNO-11 membawa 360 jemaah; dan SUB-42 membawa 380 jemaah.

    27 Rute Bus Sholawat

    Seiring dengan mulai masuknya jemaah haji reguler Indonesia ke Kota Makkah, bus sholawat yang melayani jemaah haji Indonesia dari hotel mereka menginap ke Masjidil Haram dan sebaliknya mulai operasional. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan sebanyak 27 rute bus sholawat. Bus ini menjadi sarana transportasi jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram PP.

    Ada 27 rute bus sholawat yang akan mengantar jemaah dari hotel masing-masing menuju tiga terminal terdekat Masjidil Haram: Syib Amir, Ajyad, dan Jabal Ka’bah.

    Syib Amir menjadi terminal bus shalawat bagi jemaah haji yang hotel tempat tinggalnya berlokasi di wilayah Syisyah dan Raudlah. Dari terminal ini, jemaah akan menuju Masjidil Haram melalui pintu Marwah.

    Terminal Ajyad jadi terminal bus shalawat bagi jemaah haji Indonesia yang tinggal di kawasan Misfalah. Terminal ini terletak di sisi belakang kanan Zam-Zam Tower. Jemaah bisa menjadikan WC 3 sebagai patokan titik temu untuk menuju Misfalah.

    Sedangkan terminal Jabal Ka’bah jadi terminal bus sholawat bagi jemaah haji Indonesia yang tinggal di daerah Jarwal. Jemaah bisa menjadikan WC 8 atau WC 9 sebagai patokan untuk menuju terminal Jabal Ka’bah.

    Mujib Roni, Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi, mengatakan, bus sholawat disediakan untuk melayani 203.320 jemaah haji reguler asal Indonesia yang menginap di 205 hotel yang tersebar di Syisyah, Raudlah, Jarwal, dan Misfalah. “Bus sholawat beroperasi 24 jam dan dipandu driver dan petugas, baik di halte maupun di terminal,” kata Mujib Roni di Jakarta, Senin (12/5/2025).

    Sebanyak 27 rute bus sholawat yang telah disiapkan dengan 95 halte terdekat hotel jemaah. Berikut rute jemaah bus sholawat jemaah haji Indonesia:

    1. Terminal Syib Amir
    a. Bus nomor 1: Hotel nomor 301, 302, 303, 304, 305, 306, 307, 309, 310, 311, 409, 410, 411, 412, dan 413
    b. Bus nomor 2: Hotel nomor 308, 407, dan 408
    c. Bus nomor 3: Hotel nomor 414, 415, 416, 417, dan 418
    d. Bus nomor 4: Hotel nomor 212, 213, 214, 215, 216, 217, 218, 219, 220, 221, dan 222
    e. Bus nomor 5: Hotel nomor 201, 202, 203, 204, 205, 206, 207, 208, 209, 210, 211, dan 126
    f. Bus nomor 6: Hotel nomor 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 124, dan 125
    g. Bus nomor 7: Hotel nomor 127. 128, 129
    h. Bus nomor 8: Hotel nomor 130
    i. Bus nomor 9: Hotel nomor 315, 316, 317, 318, 320, 321, 322, 323, 324, 325, 404, 404, dan 406
    j. Bus nomor 10: Hotel nomor 312 dan 313
    k. Bus nomor 11: Hotel nomor 419, 420, 421, 422, 423, 424, 425, 426, 510, 511, 512, 513, dan 514
    l. Bus nomor 12: Hotel nomor 401, 402, dan 403
    m. Bus nomor 13: Hotel nomor 501, 502, 503, 504, 505, 506, dan 507
    n. Bus nomor 14: Hotel nomor 515 dan 516

    2. Terminal Jabal Ka’bah
    a. Bus nomor 15: Hotel nomor 601, 602, 603, dan 604
    b. Bus nomor 16: Hotel nomor 605, 606, 607, 608, 609, 610, dan 611
    c. Bus nomor 17: Hotel nomor 612 dan 613
    d. Bus nomor 18: Hotel nomor 614
    e. Bus nomor 19: Hotel nomor 701, 702, 703, 704, 705, dan 706
    f. Bus nomor 20: Hotel nomor 708, 709, dan 710
    g. Bus nomor 21: Hotel nomor 711, 712, 713, 714, 715, 716, 717, 718, dan 707

    3. Terminal Jiad atau Ajyad
    a. Bus nomor 22: Hotel nomor 801, 802, 803, 804, 805, dan 806
    b. Bus nomor 23: Hotel nomor 807, 808, 809, 810, 811, 812, 813, 814, dan 815
    c. Bus nomor 24: Hotel nomor 816, 817, 818, 901, 902, 903, 904, 905, 906, 907, 908, 909, 910, dan 911
    d. Bis 25: Hotel nomor 912, 913, 914, 1001, 1002, 1003, 1004, dan 1005
    e. Bus nomor 26: Hotel nomor 1006, 1007, 1008, 1009, 1010, 1011, 1012, 1013, dan 1014
    f. Bus nomor 27: Hotel nomor 1015, 1016, 1017, 1018, 1019, 1020, 1021, dan 1022.

    [air/beq]

  • Gunung Klotok Darurat Sampah, Anak SD Ini Manfaatkan Hari Libur untuk Tanam Pohon Turunnya Memulung

    Gunung Klotok Darurat Sampah, Anak SD Ini Manfaatkan Hari Libur untuk Tanam Pohon Turunnya Memulung

    Kediri (beritajatim.com) – Tidak seperti anak seusianya, M Haidar Habibullah (12) justru memanfaatkan hari libur untuk mendaki gunung, menanam pohon, hingga memulung sampah yang ada di atas Gunung Klotok Kediri, Senin (12/5/2025) kemarin.

    Biasanya, anak seusia Haidar memanfaatkan hari libur untuk bermain atau bersantai di rumah saja, tapi siswa kelas 6 SD Mambaul Hisan itu justru memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

    “Mending naik gunung, asyik sambil tanam pohon. Tapi banyak sampah plastik yang kata guruku terurainya lama, bisa merusak hutan,” katanya saat ditanya mengapa memilih mendaki gunung dan memulung sampah.

    Dia bersama beberapa orang yang tergabung dalam Yayasan Langkah Bumi Indonesia, sebagai kelompok masyarakat yang konsen pada lingkungan, memanfaatkan hari libur pada tanggal 12 Mei 2025 untuk menanam pohon di atas Gunung Klotok Kediri.

    Sekelompok pemuda menanam pohon trembesi di Gunung Klotok Kediri. [Isnan/Beritajatim.com]Kegiatan menanam pohon ini bukan pertama kalinya, tapi sudah sering mereka lakukan. Kali ini mereka menanam sebanyak 250 pohon trembesi yang disebar ke berbagai titik di atas gunung tersebut.

    Namun melihat banyaknya sampah yang tercecer di Gunung Klotok, mereka tergerak untuk memulungnya, meskipun sampah-sampah tersebut bukan milik mereka. Mereka berhasil mengumpulkan sekantong plastik besar sampah plastik yang tercecer di atas gunung.

    “Tadi sudah nanam pohon banyak banget, sekarang sambil pulang kita mengambili sampah. Biar gunungnya bersih,” katanya.

    Suasana Gunung Klotok saat liburan terpantau ramai pendaki yang naik ke atas gunung, baik yang bermalam di puncak maupun yang hanya tektok saja.

    Namun ramainya pengunjung dan pendaki ini justru membuat Gunung Klotok darurat sampah. Berdasarkan pantauan Beritajatim.com di lokasi, banyak sampah-sampah plastik yang ditinggalkan para pendaki.

    Utamanya sampah botol plastik bekas minuman, styrofoam bekas makanan, plastik kresek, hingga kemasan sachet camilan yang banyak berserakan di puncak dan sepanjang jalur pendakian.

    Ketua Yayasan Langkah Bumi Indonesia Yusron Khoirul Anam menyayangkan kondisi tersebut. Para pendaki yang harusnya menjadi penjaga lingkungan, malah menyumbang kerusakan Gunung Klotok.

    “Tolong kepada para pendaki untuk tidak meninggalkan sampah sekecil apa pun di atas gunung. Kalau tidak bisa, mending tidak usah naik gunung,” katanya.

    Tak hanya itu, berbagai sampah plastik tersebut juga berserakan mengotori di bawah gunung. Meskipun, sebetulnya sudah tertempel tulisan larangan untuk membuang sampah di lokasi itu. [ian/aje]

  • Bocah Hanyut di Sungai Andong Ngawi Ditemukan Meninggal

    Bocah Hanyut di Sungai Andong Ngawi Ditemukan Meninggal

    Ngawi (beritajatim.com) – Pencarian Rifky Nur Hidayat (14), bocah asal Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Magetan, yang hanyut terseret banjir bandang di Sungai Andong, Kabupaten Ngawi, berakhir duka. Rifky ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (13/5/2025), sekitar pukul 08.30 WIB.

    Anak pertama dari pasangan Sarwono (44) dan Siti Kholifah (38) ini ditemukan mengambang oleh warga yang tengah melintas di belakang rumahnya, tepatnya di aliran sungai wilayah Desa Jambangan, Kecamatan Paron. Lokasi penemuan berjarak sekitar tiga kilometer dari titik awal korban dilaporkan hanyut, sebagaimana disaksikan oleh dua temannya yang berhasil selamat setelah diselamatkan warga.

    “Ya seluruh anggota keluarga, bapaknya, neneknya, dan ibunya menangis. Anaknya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, ditemukan di sungai Desa Jambangan,” ujar Supriyono, Kepala Desa Teguhan.

    Petugas SAR dari Unit Siaga SAR Basarnas Bojonegoro, Novix Heryadi, menjelaskan bahwa tim baru saja menggelar apel dan membagi regu pencarian saat menerima informasi penemuan jasad dari warga.

    “Kita baru saja apel, membagi regu untuk pencarian. Setelah itu mendapat informasi dari warga, kita langsung meluncur ke lokasi. Korban kita evakuasi ke rumah duka, ditemukan berjarak 3 kilometer dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas Novix.

    Evakuasi jenazah Rifky dilakukan oleh tim SAR dari lokasi penemuan ke rumah duka menggunakan mobil ambulans. Suasana haru menyelimuti rumah duka. Ayah, ibu, dan nenek korban tampak tak kuasa menahan tangis saat jasad Rifky tiba di rumah.

    Sebelumnya, pada Senin siang, 12 Mei 2025, Rifky bersama dua temannya diketahui mandi di Sungai Andong saat tiba-tiba banjir bandang datang menerjang. Dua temannya berhasil selamat, sementara Rifky terbawa arus dan sempat dinyatakan hilang. Dengan ditemukannya Rifky, operasi pencarian resmi ditutup oleh tim SAR. [fiq/beq]

  • Tradisi Waisak di Kampung Buddha Ponorogo: Anjangsana dan Pelepasan Burung ke Alam

    Tradisi Waisak di Kampung Buddha Ponorogo: Anjangsana dan Pelepasan Burung ke Alam

    Ponorogo (beritajatim.com) – Suasana damai menyelimuti Dusun Sodong, Desa Gelangkulon, Kecamatan Sampung, Ponorogo. Saat ratusan umat Buddha di ujung barat Kabupaten Ponorogo itu, memperingati Hari Raya Waisak. Dalam prosesi religius yang digelar di Vihara Dharma Dwipa, para jemaat larut dalam doa, silaturahmi, dan simbol pelepasan makhluk hidup ke alam bebas.

    Perayaan Waisak tahun ini menjadi momen istimewa bagi warga Dukuh Sodong, yang dikenal sebagai kampung dengan penganut agama Buddha tersebut. Prosesi diawali dengan ritual keagamaan di vihara, lalu dilanjutkan dengan tradisi anjangsana atau silaturahmi antarjemaat.

    Tangis haru pecah saat warga saling berpelukan dan saling memaafkan. Bukan hanya sesama umat Buddha, permohonan maaf juga disampaikan kepada warga lain yang berbeda keyakinan.

    “Kami saling memaafkan dan menyatukan hati, tidak hanya antarumat Buddha, tapi juga dengan saudara-saudara lain yang berbeda agama,” tutur Sukarti, salah seorang jemaat yang tak kuasa menahan tangis.

    Puncak perayaan ditandai dengan pelepasan burung ke alam bebas. Burung-burung perkutut diterbangkan dari halaman vihara sebagai simbol pembebasan dan perbuatan baik yang membawa manfaat bagi semua makhluk.

    Kepala Vihara Dharma Dwipa, Suwandi, menyampaikan bahwa pelepasan hewan ini adalah bentuk nyata dari ajaran Buddha tentang kasih sayang terhadap seluruh makhluk hidup. Menurutnya, Perayaan Waisak di Dusun Sodong ini, bukan sekadar ritual tahunan. Namun, lebih dari itu, juga bisa menjadi bukti hidupnya nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama di pelosok Ponorogo.

    “Ini adalah puncak Waisak. Kami ingin mempertegas komitmen untuk terus berbuat baik, tidak hanya kepada manusia, tetapi juga kepada alam dan seluruh isinya,” pungkas Suwandi. [end/aje]

  • Jalur Piket Nol Longsor, Arus Lalu Lintas Lumajang-Malang Sempat Buka Tutup

    Jalur Piket Nol Longsor, Arus Lalu Lintas Lumajang-Malang Sempat Buka Tutup

    Lumajang (beritajatim.com) – Akses jalan utama Lumajang–Malang melalui Jalur Piket Nol kembali terganggu akibat longsor yang terjadi di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (13/5/2025) dini hari. Longsor terjadi di kilometer 55 pada tebing setinggi 50 meter dan sempat menutup badan jalan, sehingga petugas menerapkan sistem buka tutup lalu lintas.

    Erik, warga setempat, menjelaskan bahwa longsor dipicu hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur kawasan sejak malam. Longsor dilaporkan terjadi pukul 00.30 WIB saat arus kendaraan sedang sepi. “Ini kalau longsornya itu jam 00.30 malam tadi, kalau waktu itu sepi nggak ada yang lewat. Memang sering longsornya kalau hujan lama, kondisi tanah di tebing ini kurang stabil kan kalau kena hujan,” ujarnya.

    Kapolsek Candipuro AKP Lugito menyampaikan bahwa dua alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor berupa tanah dan lumpur. Proses evakuasi selesai sekitar pukul 09.30 WIB dan arus lalu lintas kembali normal. “Memang tadi sempat buka tutup untuk mengurai kemacetan, sudah dikerahkan dua unit alat berat untuk membersihkan material longsor dan tadi jalur sudah dibuka lagi,” terangnya.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, mengingatkan bahwa Jalur Piket Nol merupakan kawasan rawan longsor, terutama saat hujan dengan durasi lama. “Kami imbau agar pengguna jalan baik dari arah Lumajang atau sebaliknya, Malang ini harus waspada saat melintas,” katanya. [has/beq]

  • Tembok Taman Kehati Kota Blitar Ambruk Diterjang Banjir

    Tembok Taman Kehati Kota Blitar Ambruk Diterjang Banjir

    Blitar (beritajatim.com) – Tembok Taman Kehati di Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar ambruk diterjang banjir luapan air sungai.  Tembok yang ambruk ini berada di sisi timur atau bagian belakang Taman Kehati.

    Genangan banjir pun masih tersisa hingga saat ini. Masyarakat sekitar memanfaatkan genangan tersebut untuk memancing ikan.

    “Iya, jebol tadi malam kayaknya temboknya ini. Kan banjir itu, makanya ini saya cari ikan di sini,” ucap Dimas, warga Kota Blitar, Selasa (13/5/2025).

    Sebenarnya Taman Kehati Blitar ini baru saja dibangun pada akhir tahun 2023 lalu. Kala itu Pemerintah Kota Blitar menggelontorkan dana sebesar Rp4,8 miliar.

    Dana itu digunakan untuk membangun taman seluas 10.900 meter persegi. Taman ini dibangun dengan konsep pelestarian flora langka. Total ada lebih dari 8.000 spesies tanaman langka dan hampir punah yang ada di Taman Kehati Blitar ini.

    Namun masih berselang 2 tahun, Taman yang dibangun dengan dana Rp4,8 miliar tersebut rusak akibat banjir. Lokasi Taman Kehati, Blitar sendiri memang berada persis di samping sungai, sehingga ketika hujan deras melanda air sungai meluap dan merobohkan tembok.

    “Ya memang hujannya sore kemarin hingga malam kan deras sekali jadi airnya meluap,” tegasnya.

    Selain merobohkan tembok, air banjir juga membuat rumput yang ada di Taman Kehati rusak. di lokasi petugas Dinas Lingkungan Hidup pun terlihat melakukan pembersihan kotoran sisa-sisa banjir.

    Hujan deras memang melanda Blitar pada Senin (12/05/2025) kemarin. Hujan yang terjadi sejak sore hari itu membuat sejumlah wilayah di Kota Blitar tergenang banjir. Bukan hanya di Taman Kehati, banjir juga terjadi jalan Anggrek Kota Blitar. [owi/beq]

  • Pemancing Hilang Ditemukan Tewas di Dekat Pantai Pancer Pacitan

    Pemancing Hilang Ditemukan Tewas di Dekat Pantai Pancer Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Warga sekitar Pantai Pancer, Desa Ploso, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, digegerkan oleh penemuan sesosok mayat pria pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Korban diketahui bernama Jaka Suci Amananji Nugroho, atau akrab disapa Ajik (30), warga Dusun Ngemplak, Desa Sirnoboyo.

    Menurut keterangan pihak kepolisian, Ajik sebelumnya berpamitan kepada keluarganya untuk memancing di Sungai Grindulu dengan metode nyosok pada Senin (12/5/2025) pagi. Namun hingga malam hari, ia tak kunjung pulang, hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kawasan pantai.

    Kapolsek Pacitan Kota, AKP Andreas Hekso Soepriya, mengungkapkan bahwa dugaan sementara korban terpeleset saat memancing. “Korban terakhir kali terlihat memancing sekitar pukul sembilan pagi kemarin. Diduga kuat ia jatuh dan tenggelam di lokasi,” terang Andreas.

    Setelah dilakukan evakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Pacitan guna pemeriksaan lebih lanjut. Polisi memastikan masih menyelidiki penyebab pasti kematian dan menegaskan belum ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Kejadian ini menambah daftar insiden tragis di aliran Sungai Grindulu, khususnya saat aktivitas memancing di musim air pasang. Masyarakat pun diimbau untuk lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di sekitar perairan. [tri/beq]

  • Polres Mojokerto Kota Gelar Patroli Skala Besar Cegah Premanisme

    Polres Mojokerto Kota Gelar Patroli Skala Besar Cegah Premanisme

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota menggelar patroli skala besar dalam rangka Operasi Pekat II Semeru 2025 pada Senin (12/5/2025). Kegiatan ini merupakan upaya preventif dan preemtif guna mencegah aksi premanisme serta kejahatan jalanan pada malam hari di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.

    Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri melalui Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Slamet Haryono, menjelaskan bahwa Operasi Pekat II Semeru 2025 digelar bertepatan dengan libur panjang perayaan Hari Raya Waisak. Patroli dilakukan secara rutin setiap malam hingga pagi hari untuk menekan potensi tindak kejahatan.

    “Patroli skala besar malam hari ini dilakukan bertepatan dengan libur panjang Waisak, di mana masyarakat sedang melaksanakan kegiatan liburan. Kami terus mengembangkan lokasi-lokasi yang rawan premanisme, pemalakan, penjambretan, dan tindak kejahatan lainnya,” ungkapnya, Selasa (13/5/2025).

    Kegiatan patroli ini menjadi bentuk kehadiran Polri di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman, nyaman, serta menjaga Situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Sitkamtibmas) agar tetap kondusif. Masyarakat yang memiliki keluhan terkait aksi premanisme juga dihimbau untuk segera melapor.

    “Polres Mojokerto Kota siap menerima laporan terkait premanisme. Silakan hubungi Hotline 110 atau No WA Lapor Kapolres 082144130110 dan kami akan menindaklanjuti sesegera mungkin,” tegas Ipda Slamet. [tin/beq]