Category: Beritajatim.com Regional

  • Tanggul Jebol, Air Meluap Genangi Puluhan Rumah Warga Kebun Agung Sumenep

    Tanggul Jebol, Air Meluap Genangi Puluhan Rumah Warga Kebun Agung Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Sumenep pada Selasa (13/05/2025) menyebabkan jebolnya tanggul di sisi barat atau di belakang kantor UPT Pengairan. Akibatnya, puluhan rumah di RT 1, 2, 3, 10, dan 11 terendam air. Ketinggian air di sejumlah lokasi ada yang mencapai pinggang orang dewasa.

    Kepala Desa Kebunagung, Bustanul Affa mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan pada warga agar siaga banjir, mengingat hujan turun terus menerus setiap hari. Diperparah dengan hari ini, hujan turun sangat deras, sehingga debit air naik dan tanggul tidak kuat menahan.

    “Tanggul ini memang kurang tinggi. Jadi ketika hujan deras terus menerus, debit air sungai naik, dan tanggul jebol. Akibatnya rumah warga di sekitar sungai Kebun Agung ini pun terendam banjir,” katanya.

    Selain rumah warga di Kebun Agung, banjir juga terjadi di wilayah Perumahan Batuan. Air mengalir deras seperti air bah, melewati jalan-jalan di pintu masuk blok I. Di beberapa blok lain, air juga menggenangi jalan setinggi betis orang dewasa. Akibatnya, banyak kendaraan roda dua maupun roda empat mogok dan harus dibantu didorong warga.

    Di kawasan kota Sumenep, banjir juga terjadi di wilayah Kelurahan Pajagalan. Puluhan rumah warga tergenang air setinggi mata kaki orang dewasa.

    “Biasanya tidak pernah sampai masuk rumah seperti ini banjirnya. Paling hanya menggenang di jalan dan garasi. Hari ini lumayan parah, sampai masuk rumah. Semoga segera surut,” ucap salah satu warga setempat, Aprilia. (tem/ian)

  • RSUD Sumenep Kebanjiran, Keluarga Pasien Sibuk Kuras Ruang Rawat Inap

    RSUD Sumenep Kebanjiran, Keluarga Pasien Sibuk Kuras Ruang Rawat Inap

    Sumenep (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Sumenep selama beberapa hari, menyebabkan sejumlah daerah mulai tergenang air. Puncaknya saat hujan deras pada Selasa (13/05/2025). Sejumlah kawasan mulai banjir, termasuk RSUD dr H. Moh. Anwar Sumenep.

    Banjir di rumah sakit plat merah itu terjadi mulai parkiran hingga ruang rawat inap di Paviliun. Akibatnya, keluarga pasien pun disibukkan dengan kegiatan menguras air yang masuk ke ruang kamar inap. Ketinggian air sekitar 30 cm.

    Mereka menguras air dengan alat seadanya, seperti baskom plastik, sapu, juga kain pel. Mereka membuang air yang menggenang di dalam kamar ke selokan.

    “Ya terpaksa kami harus menguras sendiri. Mau gimana lagi. Wong ini sudah berjam-jam belum surut. Kasihan ibu saya, khawatir tambah sakit kalau melihat air masuk ke kamar rawat inap ini,” kata Asik, salah satu keluarga pasien rawat inap di RSUD dr H. Moh. Anwar Sumenep.

    Ia mengaku tidak habis pikir, bagaimana bisa ruang rawat inap kelas VIP juga ikut kebanjiran. Padahal dirinya memilih paviliun untuk ibunya yang sedang dirawat, agar bisa mendapatkan fasilitas lebih baik.

    “Ternyata meski di pavilliun ya kebanjiran juga. Sepertinya di rumah sakit ini memang langganan banjir. Mungkin drainase-nya kurang bagus,” ujarnya.

    Hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak RSUD dr H. Moh. Anwar terkait banjir yang masuk ke ruang rawat inap pasien. (tem/ian)

  • Alat Kelamin Pria Lansia Tersangkut Selama 2 Hari di Paralon, Damkar Ngawi Turun Tangan

    Alat Kelamin Pria Lansia Tersangkut Selama 2 Hari di Paralon, Damkar Ngawi Turun Tangan

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang pria lanjut usia di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, membuat heboh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) setelah datang dengan kondisi medis yang tidak biasa.

    Pria bernama Andi Suroso (65), warga Desa sekaligus Kecamatan Jogorogo, mendatangi Mako Damkar Ngawi sekitar pukul 04.21 WIB pada Senin (13/5/2025), dengan keluhan adanya paralon berukuran ¾ inci yang tersangkut di alat kelaminnya.

    Petugas Damkar yang menerima laporan segera melakukan pemeriksaan awal. Karena terjadi pembengkakan yang cukup parah, evakuasi akhirnya dilakukan di RS Widodo dengan pendampingan tim medis.

    “Karena bengkaknya cukup besar, kami meminta bantuan dokter di RS Widodo,” jelas Kasi Evakuasi dan Penyelamatan Damkar Ngawi, Purwanto.

    Menurut keterangan petugas, proses evakuasi berlangsung cukup lama. Paralon tersebut menancap hingga ke pangkal organ vital korban dan membuatnya kesakitan. Selama dua hari, korban tidak dapat buang air kecil akibat penyumbatan tersebut.

    Pelepasan paralon dilakukan menggunakan mesin gerinda mini atau grinder, disertai dengan prosedur pembiusan untuk mengurangi rasa sakit. Sekitar pukul 05.15 WIB, akhirnya berhasil dilepas dengan aman. “Kami harus membius agar korban tidak kesakitan selama proses berlangsung,” tambahnya.

    Pengakuan korban kepada petugas cukup mengejutkan. Suroso mengaku sengaja memasang paralon sebagai upaya untuk menekan gairah seksual yang masih tinggi meski sudah lanjut usia. Kondisi hidup sendirian membuatnya merasa bingung menghadapi dorongan tersebut.

    Setelah proses pelepasan selesai, korban beristirahat sementara di Mako Damkar Ngawi hingga pagi sebelum dijemput oleh pihak keluarga. Meski mengalami pembengkakan, kondisi korban tidak memerlukan tindakan medis lanjutan. “Korban sudah kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa,” pungkas Purwanto. [fiq/ian]

  • Usai Diguyur Hujan, Tanah Longsor dan Jembatan di Kecamatan Sekar Bojonegoro Rusak

    Usai Diguyur Hujan, Tanah Longsor dan Jembatan di Kecamatan Sekar Bojonegoro Rusak

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro pada Senin (12/5/2025) sekitar pukul 18.00 WIB menyebabkan bencana tanah longsor dan kerusakan infrastruktur di dua desa, yakni Desa Miyono dan Desa Bareng.

    Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menyampaikan bahwa tim BPBD telah melakukan asesmen di lokasi kejadian pada Selasa (13/5/2025). Berdasarkan hasil pemantauan, sejumlah titik mengalami longsor yang berdampak pada tebing, jembatan poros desa, serta tanggul.

    Di Desa Miyono, longsor terjadi di dua titik. Di Dusun Gayam, tebing longsor dengan dimensi panjang 30 meter dan tinggi 8 meter. Sayap jembatan juga terdampak dengan longsoran sepanjang 7 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 3 meter. Sementara di Dusun Rejoso, tebing longsor mencapai panjang 50 meter dan tinggi 10 meter.

    Adapun di Desa Bareng, longsor merusak tiga titik infrastruktur. Di titik pertama, jembatan poros desa ambles dengan dimensi longsor 5 meter panjang, 3 meter lebar, dan 2 meter tinggi. Di titik kedua, tanggul jebol sepanjang 10 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 2 meter.

    “Titik ketiga, bagian tiang penyangga jembatan poros kabupaten mengalami kerusakan sepanjang 3 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 2 meter,” ujar Heru Wicaksi.

    Meski mengalami kerusakan, menurut Heru, kondisi terkini menunjukkan bahwa akses masih dapat dilalui, terutama untuk kendaraan roda dua. Jembatan poros kabupaten di Desa Bareng bahkan masih bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

    “BPBD telah memberikan rekomendasi kepada pemerintah desa setempat untuk membuat laporan resmi yang ditujukan kepada Bupati Bojonegoro, dengan tembusan kepada BPBD, Dinas PU Bina Marga, dan PU SDA,” terang Heru Wicaksi.

    Selain BPBD, asesmen dan penanganan awal di lokasi bencana juga melibatkan unsur Satpol PP Kecamatan Sekar, Koramil Sekar, serta perangkat desa setempat. [lus/ian]

  • Hujan Guyur Pamekasan, Genangan Mulai Banjiri 4 Titik

    Hujan Guyur Pamekasan, Genangan Mulai Banjiri 4 Titik

    Pamekasan (beritajatim.com) – Intensitas hujan yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya, mengakibatkan genangan yang membanjiri beberapa titik di wilayah perkotaan Pamekasan, Selasa (13/5/2025) malam.

    Setidaknya terdapat empat titik berbeda di wilayah Kecamatan Pamekasan (Kota), mulai digenangi banjir. Di antaranya di Kelurahan Barurambat Kota (Barkot), Jungcangcang dan Patemon.

    “Untuk titik genangan saat ini tersebar di beberapa titik berbeda, di antaranya di Jl Ghazali dan Jl Sinhaji, Kelurahan Jungcangcang, Jl Jagalan, Kelurahan Barkot, dan wilayah Patemon barat sungai, Kelurahan Patemon,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    Saat ini, sejumlah personil gabungan dari berbagai unsur di Pamekasan, mulai dari BPBD, relawan hingga unsur instansi terkait, mulai siaga di berbagai titik potensi banjir di wilayah setempat.

    “Saat ini kita juga sudah mulai kembali siagakan personil di beberapa titik, guna meninjau perkembangan genangan yang mulai membanjiri pemukiman warga,” sambung pria yang akrab disapa Dhofir.

    Sebelumnya Wakil Bupati Pamekasan, Sukriyanto mengimbau sekaligus mengingatkan masyarakat khususnya yang berada di dekat titik rawan (banjir) agar waspada. “Tentu kami sangat berharap mudah-mudahan air segera surut, dan kami tetap meminta masyarakat agar selalu waspada,” pintanya.

    “Tidak kalah penting bagi seluruh personil BPBD maupun relawan, agar tetap semangat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Selalu jaga kesehatan, pantau terus dan selalu siaga,” pungkasnya.

    Berdasar data BPBD Pamekasan, per pukul 21:05 WIB. Titik banjir mulai memasuki beberapa titik di Pamekasan. Meliputi Kelurahan Barkot, tepatnya di Jl Jagalan dengan ketinggian air sekitar 20 cm dan menggenangi halaman rumah warga.

    Kelurahan Jungcangcang, terjadi di Jl Ghazali dengan ketinggian air sekitar 20 cm, serta di Jl Sinhaji dengan ketinggian air sekitar 30 cm. Sedangkan di Kelurahan Patemon, tepatnya di barat sungai ketinggian air mencapai 30 cm dan menggenangi halaman rumah warga. [pin/ian]

  • Wisatawan Melonjak Warnai Libur Panjang Waisak di TWA Kawah Ijen

    Wisatawan Melonjak Warnai Libur Panjang Waisak di TWA Kawah Ijen

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mengalami lonjakan signifikan jumlah pengunjung selama libur panjang Hari Raya Waisak 2025.

    Kepala TWA Kawah Ijen, Sigit Haribowo, mengungkapkan bahwa peningkatan mulai terlihat sejak Minggu (11/5/2025), di mana jumlah wisatawan melonjak hingga dua kali lipat dari hari biasa.

    Dengan rincian, jumlah pengunjung pada Sabtu (10/5/2025) mencapai 744 pengunjung. Di antaranya, wisatawan mancanegara berjumlah 215, sedangkan domestik 529 pengunjung.
    Disusul pada hari Minggu (11/5/2025) pengunjung Ijen di dominasi wisatawan domestik yang mencapai 1867 orang, sedangkan mancanegara mencapai 206 orang.

    Pada momen libur hari Senin (12/5/3025) pengunjung domestik masih mendominasi mencapai 1362 orang, sedangkan dari mancanegara 202 orang.

    Sedangkan pada hari terakhir libur panjang Selasa (13/3/2025) diakui pengunjung mulai sedikit landai. Yakni pengunjung domestik mencapai 414 orang, sedangkan mancanegara 113 orang.

    “Kunjungan meningkat drastis, terutama dari wisatawan domestik. Namun, jumlah wisatawan mancanegara juga cukup tinggi,” ujar Sigit, Senin (12/5/2025).

    Meski jumlah pengunjung membludak, Sigit menegaskan bahwa para wisatawan tetap mematuhi aturan yang berlaku, salah satunya adalah kewajiban membawa surat keterangan sehat untuk mendaki Kawah Ijen.

    Menurutnya, guna mengantisipasi wisatawan yang belum memiliki surat tersebut, pihak pengelola bersama Puskesmas Sempol, Bondowoso, menyiagakan pos pelayanan kesehatan di area pendakian selama musim libur panjang.

    “Di area sekitar Paltuding sudah kami sediakan pos kesehatan. Tentu kami tidak ingin mempersulit pengunjung,” kata dia.

    Pihaknya mengaku, meski tidak ada pengawasan khusus, selama masa high season, pengamanan jalur pendakian juga turut ditingkatkan dengan melibatkan personel Polsek Licin dan pelaku wisata setempat.

    “Tidak ada pengawasan yang khusus sekali. Normal saja tapi ada peningkatan karena pengunjung juga banyak. Selama musim libur keamanan berjalan kondusif dan wisatawan tetap tertib sesuai SOP,” tambah Sigit.

    Salah satu wisatawan asal Malang, Nur Azizah Amini, menambahkan tetap semangat mendaki meskipun sempat terjadi kemacetan di jalur menuju gunung.

    “Kemacetan tidak jadi masalah besar karena waktu naik pukul 02.15 dini hari masih cukup ada pergerakan. Karena saya sangat ingin melihat keindahan api biru yang terkenal itu jadi selalu termotivasi untuk cepat sampai ,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Hama Wereng dan Tikus Serang 3 Kecamatan, Serapan Pupuk di Bondowoso Terhambat

    Hama Wereng dan Tikus Serang 3 Kecamatan, Serapan Pupuk di Bondowoso Terhambat

    Bondowoso (beritajatim.com) – Serangan hama wereng coklat dan tikus menyerang lahan pertanian di tiga kecamatan di Kabupaten Bondowoso.

    Ketiga kecamatan itu di antaranya Tenggarang, Wonosari, dan Kecamatan Bondowoso. Luas serangan mencapai sekitar 7,5 hektare.

    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso, Hendri Widotono, menyampaikan bahwa serangan hama terjadi secara sporadis dan belum bersifat masif.

    “Kalau di Desa Sukowiryo, Kecamatan Bondowoso, sekitar 2 hektare. Tapi masih taraf 5 persen, belum sampai yang mendasar,” ujarnya pada BeritaJatim.com, Selasa (13/5/2025).

    Meski demikian, langkah pengendalian cepat sudah dilakukan oleh petugas lapangan. “Kalau terlambat bisa fatal. Tapi ini gejala awal, langsung kita ambil gerakan,” tambah Hendri.

    Serangan hama tersebut turut mempengaruhi rendahnya serapan pupuk bersubsidi di Bondowoso. Hingga akhir April 2025, dari alokasi 32 ribu ton pupuk Urea, baru tersalurkan sekitar 10 ribu ton atau 31 persen.

    Sementara pupuk NPK dari alokasi 22 ribu ton baru tersalurkan sekitar 10 ribu ton atau 36 persen.

    “Memang ada beberapa kendala yang menyebabkan serapan pupuk rendah,” ujar Sri Purwanto, Manajer Penjualan PT Pupuk Indonesia Wilayah Jawa Timur, dalam forum serap aspirasi pengecer pupuk di Hotel Ijen View.

    Selain hama, tingginya curah hujan beberapa waktu lalu menyebabkan banjir di sejumlah lahan pertanian, sehingga petani menunda aktivitas tanam dan pemupukan.

    Meski demikian, PT Pupuk Indonesia menargetkan penyaluran pupuk bersubsidi bisa mencapai 40 persen pada Mei 2025.

    Sri Purwanto menegaskan bahwa distribusi pupuk dilakukan melalui jalur resmi dan berbasis aplikasi T-Pubers, dengan data petani berdasarkan nama dan NIK. “Sejauh ini di Bondowoso tidak ditemukan kesalahan data hingga April,” katanya.

    Dalam forum tersebut, sejumlah pengecer juga mengusulkan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk untuk menambah margin keuntungan kios. Usulan ini dinilai bisa meminimalisir potensi penyelewengan dan mempercepat distribusi.

    Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, mendorong pembentukan organisasi baru untuk menjembatani aspirasi pengecer dan pangkalan di lapangan.

    Ia mendeklarasikan Asosiasi Pengecer Pupuk Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pangkalan Gas Indonesia (APGI) di tempat yang sama.

    “Ini bukan hanya pertama di Indonesia, tapi juga di dunia,” ungkap Nasim.

    Ia berharap, kehadiran APPI dan APGI menjadi wadah legal yang mampu menyuarakan kebutuhan pengecer dan pangkalan secara nasional, serta menjadi mitra strategis pemerintah pusat dan daerah.

    Nasim juga menyampaikan bahwa kuota pupuk subsidi tahun 2025 untuk wilayahnya mengalami kenaikan, yakni 32 ribu ton Urea dan 22 ribu ton NPK.

    “Tantangannya sekarang bukan di stok, tapi di serapan. Kami harap distribusi lebih baik dan tepat sasaran,” pungkasnya. (awi/ian)

  • Korsleting Listrik Picu Kebakaran Rumah di Kademangan Bondowoso, Kerugian Capai Rp20 Juta

    Korsleting Listrik Picu Kebakaran Rumah di Kademangan Bondowoso, Kerugian Capai Rp20 Juta

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kebakaran rumah kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bondowoso. Kali ini, sebuah rumah milik warga di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Bondowoso, hangus dilalap api akibat korsleting listrik.

    Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp20 juta.

    Plt Kabid Damkar pada Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Martanto, membenarkan peristiwa tersebut.

    Ia mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada Selasa (13/5/2025) pukul 18.38 WIB dan langsung mengerahkan personel ke lokasi.

    “Petugas tiba dan melakukan penyiraman hingga api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.02 WIB. Kebakaran diduga akibat korsleting arus pendek listrik,” ujar Martanto pada BeritaJatim.com, Selasa (13/5/2025) malam.

    Rumah yang terbakar diketahui milik Suud Bahanan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Warga sekitar turut membantu evakuasi dan pemadaman api sebelum petugas damkar tiba di lokasi.

    Menurut keterangan saksi, kebakaran diketahui setelah anak-anak berteriak ada api. Dua tetangga korban, Beta dan Imam, segera menyelamatkan anak-anak yang sedang tidur dan mengamankan barang-barang berharga.

    “Petugas langsung bergerak cepat sesuai SOP: menerima laporan, mendatangi lokasi, melakukan penyiraman, mengumpulkan data, lalu kembali ke pos,” terang Martanto.

    Dalam operasi pemadaman, dua unit kendaraan damkar jenis Carcentro dan Water Supply dikerahkan. Namun upaya penanganan sempat terkendala arus lalu lintas yang cukup ramai.

    “Kami mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama akibat korsleting listrik. Masyarakat harap segera menghubungi layanan damkar jika terjadi kebakaran,” imbau Martanto. (awi/ian)

  • Gunung Semeru Berkali-kali Erupsi, Luncurkan Abu Vulkanis Setinggi 700 Meter Hari Ini

    Gunung Semeru Berkali-kali Erupsi, Luncurkan Abu Vulkanis Setinggi 700 Meter Hari Ini

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih sering dilaporkan mengalami erupsi. Terbaru, erupsi yang membentuk kolom abu setinggi 700 meter kembali dimuntahkan dari kawah Jonggring Saloko, Selasa (13/5/2025).

    Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang melaporkan, erupsi terjadi pada pukul 17.44 WIB. Erupsi itu membentuk kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 13 Mei 2025 pukul 17.44 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak,” papar Petugas PPGA Semeru, Liswanto dalam keterangan tertulisnya.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, aktivitas vulkanik Gunung Semeru berupa erupsi masih tergolong fluktuatif.

    Akibatnya, aktivitas masyarakat masih harus dibatasi di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga sejauh delapan kilometer dari pusat erupsi.

    Selain itu, masyarakat juga direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan.

    “Inikan aktivitas vulkanis masih fluktuatif, jadi ada batas yang harus dijaga agar tidak terlanda dampak erupsi yang berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” terangnya, Selasa (13/5/2025).

    Meski status aktivitas Gunung Semeru masih berada di level II (waspada), masyarakat masih direkomendasikan untuk membatasi jarak aktivitas dengan menjauhi daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Semeru saat cuaca buruk.

    Pembatasan jarak bertujuan untuk mengantisipasi dan mewaspadai potensi munculnya awan panas dan guguran lava. Selain itu dikhawatirkan juga bisa berdampak terlanda banjir lahar Gunung Semeru yang muncul saat cuaca buruk.

    “Intinya tetap harus waspada terhadap potensi bencana dari Gunung Semeru seperti awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru,” ungkap Yudhi Cahyono. (has/ian)

  • Waspada! Malam Ini Pamekasan Kembali Siaga Banjir

    Waspada! Malam Ini Pamekasan Kembali Siaga Banjir

    Pamekasan (beritajatim.com) – Intensitas hujan deras yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya mengakibatkan aliran sungai di wilayah perkotaan kembali berstatus waspada banjir, Selasa (13/5/2025).

    Informasi yang dihimpun beritajatim.com, update tinggi air di tiga dam berbeda per pukul 19:00 WIB kembali naik seiring dengan tingginya curah hujan di wilayah setempat. Dam Samiran mencapai ketinggian 130 cm, Dam Klampar setinggi 54 cm, dan Dam Blumbungan setinggi 32 cm.

    “Untuk saat ini, status sungai kembali waspada. Sekalipun kondisi air laut di Desa Majungan, Pademawu, sedang surut,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akmad Dhofir Rosidi.

    Selain itu pihaknya menyampaikan jika saat ini luapan sudah mulai membanjiri beberapa titik di Pamekasan. “Untuk sementara sejumlah titik di Kelurahan Patemon, luapan sungai mulai membanjiri pemukiman warga,” ungkapnya.

    “Maka dari itu, kami kembali mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di dekat titik rawan (banjir) agar selalu waspada. Tapi kami berharap mudah-mudahan air segera surut,” pungkasnya.

    Berdasar pantauan beritajatim.com, sejumlah personil dari BPBD Pamekasan hingga sejumlah relawan mulai kembali siaga di berbagai titik di Pamekasan, beberapa di antaranya menyebar di area Jl Trunojoyo Pamekasan. [pin/ian]