Category: Beritajatim.com Regional

  • Kecelakaan Tunggal di Kwaron Jombang, Pengendara Motor Meninggal di Tempat

    Kecelakaan Tunggal di Kwaron Jombang, Pengendara Motor Meninggal di Tempat

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di wilayah Kabupaten Jombang. Seorang pria berusia 63 tahun meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak papan tugu di Jalan Raya Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Rabu pagi (14/5/2025) sekitar pukul 06.00 WIB.

    Kecelakaan tunggal ini melibatkan sepeda motor Honda Scoopy dengan nomor polisi AG-6136-ECD yang dikendarai oleh Janamin, warga Dusun Kedungbentul, Desa Kedungturi, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) akibat luka serius yang dideritanya.

    Berdasarkan keterangan awal dari saksi di lokasi, kecelakaan bermula ketika kendaraan yang dikendarai korban melaju dari arah selatan ke utara. “Sesampai di TKP, diduga pengendara kurang memperhatikan depan dan terlalu ke kanan saat menghindari sepeda angin, sehingga menabrak papan tugu yang berada di timur jalan,” ungkap saksi mata.

    Identitas dua orang saksi telah dihimpun, masing-masing bernama Kamim (67), warga Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, dan Latif (57), warga Desa Diwek, Kecamatan Diwek. Kedua saksi menyatakan bahwa kecelakaan terjadi begitu cepat dan tidak melibatkan kendaraan lain.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Siswanto membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya,
    segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengamankan kendaraan korban. Selain mengakibatkan satu korban jiwa, insiden ini juga menimbulkan kerugian material sebesar Rp500.000.

    Hingga berita ini ditulis, jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Aparat mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan waspada, khususnya pada pagi hari ketika lalu lintas cenderung padat dan jarak pandang masih terbatas. [suf]

  • Kisah Haru Satumi: Nenek 94 Tahun Asal Pasuruan, Berangkat Haji Tanpa Disangka

    Kisah Haru Satumi: Nenek 94 Tahun Asal Pasuruan, Berangkat Haji Tanpa Disangka

    Pasuruan (beritajatim.com) – Keberangkatan ke tanah suci menjadi kejutan membahagiakan bagi Satumi (94), warga Dusun Juri, Desa Tejowangi, Kecamatan Purwosari. Nenek 22 cucu ini tidak menyangka akan menunaikan ibadah haji di usia senja.

    Satumi baru mengetahui bahwa dirinya telah didaftarkan naik haji oleh anaknya pada tahun 2018 lalu. Kabar tersebut baru ia terima awal 2025, ketika surat pelunasan dari Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan datang.

    “Saya tidak tahu apa yang telah didaftarkan anak saya, dulu diajak ke sana ke mari, ternyata untuk daftar haji,” ujar Satumi, Rabu (14/5/2025).

    Kebahagiaan terpancar dari wajah Satumi karena impian berhaji kini menjadi kenyataan. Ia hanya bisa memanjatkan doa bagi keluarganya yang telah membantunya mewujudkan impian tersebut.

    “Saya doakan semua keluarga sehat, bahagia, dan rezekinya lancar,” ucapnya penuh haru. Ia berharap diberi kekuatan untuk melaksanakan semua rangkaian ibadah haji.

    Sarman, anak kelima Satumi yang juga akan mendampingi sang ibu, mengatakan awalnya ia mendaftar haji bersama istri dan ibunya. Namun karena faktor usia, ibunya mendapat prioritas dan ia akhirnya menjadi pendamping.

    “Awalnya saya daftar bertiga, tapi karena ibu masuk prioritas lansia, saya yang mendampingi. Istri saya masih masuk daftar tunggu,” terang Sarman.

    Menjelang keberangkatan pada Selasa (27/5) pagi, kondisi Satumi membaik dan tampak lebih bersemangat. Sebelumnya, kesehatannya sempat menurun, namun kabar keberangkatan membuatnya kembali kuat.

    “Ibu sudah cukup tua dan kami khawatir, tapi setelah tahu dipanggil ke tanah suci, semangatnya luar biasa. Semoga tetap sehat sampai pulang nanti,” kata Sarman.

    Sebagai bentuk rasa syukur, keluarga besar Satumi akan menggelar tasyakuran malam ini. Acara itu akan dihadiri keluarga dan tetangga untuk mendoakan kelancaran ibadah haji Satumi.

    “Kita nanti malam tasyakuran, haji ini panggilan yang tidak bisa ditunda. Semoga ibu sehat dan hajinya mabrur,” pungkas Sarman. [ada/aje]

  • Warga Pasuruan Resah, Monyet Liar Masuki Permukiman dan Naik ke Atap Rumah

    Warga Pasuruan Resah, Monyet Liar Masuki Permukiman dan Naik ke Atap Rumah

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Desa Blawi, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, dilanda keresahan akibat kemunculan seekor monyet liar yang telah dua hari terakhir berkeliaran di kawasan permukiman. Hewan tersebut tidak hanya tampak bergelantungan di pepohonan sekitar, tetapi juga mulai masuk ke halaman hingga atap rumah warga.

    Menurut Syaroni, salah satu warga setempat, monyet yang diduga merupakan hewan peliharaan yang lepas itu mulai mengganggu ketenangan warga sejak kemarin. “Kemungkinan milik warga yang lepas, mulai kemarin sudah naik ke rumah-rumah,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).

    Kekhawatiran utama warga adalah potensi serangan terhadap anak-anak yang sedang bermain di sekitar rumah. “Warga sekarang selalu bawa tongkat atau sapu buat jaga-jaga kalau monyet mendekat,” tambahnya.

    Iwan, warga lainnya, juga menyampaikan kekhawatirannya karena monyet tersebut sering terlihat naik ke atap rumah. “Saya takut, apalagi dia naik ke atap rumah, bisa saja turun dan menggigit,” ungkapnya.

    Situasi ini memaksa warga untuk membatasi aktivitas anak-anak di luar rumah demi keamanan. Mereka juga terus memantau pergerakan monyet tersebut setiap hari sambil berupaya mengusirnya menggunakan alat seadanya seperti tongkat dan sapu. Namun, upaya ini dinilai tidak efektif dan justru berisiko jika monyet menjadi agresif.

    Melihat kondisi yang semakin meresahkan, warga berencana melaporkan kejadian ini ke petugas pemadam kebakaran (damkar). Mereka berharap ada penanganan profesional agar hewan liar tersebut bisa segera ditangkap tanpa membahayakan warga.

    “Kami mau lapor ke damkar, karena biasanya mereka bisa menangani hewan liar seperti ini,” kata Iwan, seraya berharap agar kejadian ini segera ditangani sebelum menimbulkan korban. [ada/beq]

  • Jalur Utama Sumenep–Pamekasan Terendam Banjir, Lalu Lintas Dialihkan Lewat Lenteng

    Jalur Utama Sumenep–Pamekasan Terendam Banjir, Lalu Lintas Dialihkan Lewat Lenteng

    Sumenep (beritajatim.com) – Akses utama Sumenep–Pamekasan terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur selama tiga hari terakhir. Puncak genangan terjadi pada Selasa (13/5/2025) malam, dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Hingga Rabu siang (14/5/2025), genangan air masih setinggi lutut orang dewasa, sehingga kendaraan, terutama sepeda motor, sangat berisiko mogok jika nekat melintas.

    Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, menjelaskan bahwa arus lalu lintas telah dialihkan melalui Kecamatan Lenteng sejak Selasa malam demi menghindari kecelakaan dan kerusakan kendaraan. “Air meluap cukup cepat karena curah hujan sangat tinggi dan drainase tidak mampu menampung. Situasi ini membahayakan pengguna jalan sehingga kami lakukan pengalihan arus lalu lintas sejak tadi malam,” ujarnya.

    Siang ini, kendaraan roda empat sudah diizinkan melintasi jalur Nambakor secara bergantian dan perlahan. Namun, sepeda motor tetap disarankan menggunakan jalur alternatif. Beberapa motor yang nekat menerobos banjir dilaporkan mogok akibat kemasukan air.

    Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda, bersama puluhan personel turun langsung ke lokasi membantu pengaturan lalu lintas dan evakuasi kendaraan. “Beberapa sepeda motor mogok karena kemasukan air. Kami bantu evakuasi ke tempat aman, sementara untuk kendaraan yang terjebak dibantu dengan truk derek,” terang Widiarti.

    Antrean kendaraan pun tak terhindarkan di kedua arah, namun petugas tetap siaga mengatur lalu lintas dan memberikan imbauan keselamatan. “Warga kami imbau untuk tidak memaksakan melintas. Keamanan dan keselamatan jauh lebih penting. Gunakan jalur Lenteng sebagai alternatif sementara,” pungkasnya. [tem/beq]

  • Pencarian Bocah 11 Tahun Diduga Terbawa Arus Sungai di Pamekasan Dilanjutkan

    Pencarian Bocah 11 Tahun Diduga Terbawa Arus Sungai di Pamekasan Dilanjutkan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Upaya pencarian terhadap Hosairi, bocah berusia 11 tahun yang diduga hilang terbawa arus sungai di Desa Palesanggar, Kecamatan Pagantenan, Kabupaten Pamekasan, kembali dilanjutkan pada Rabu (14/5/2025). Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, relawan, dan warga setempat terus menyisir aliran sungai untuk menemukan korban.

    Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, menjelaskan bahwa pencarian sempat dihentikan pada Selasa petang karena hujan deras dan kondisi yang tidak memungkinkan. Namun pagi ini, tim kembali bergerak ke sejumlah titik yang dianggap berpotensi menjadi lokasi keberadaan korban.

    “Proses pencarian sementara kita pusatkan di kawasan lokasi kejadian hingga aliran sungai di kawasan Pasanggar, Pagantenan,” ujar Dhofir.

    Insiden terjadi pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban dilaporkan hanyut saat bermain di sungai bersama temannya. Satu anak berhasil diselamatkan, namun Hosairi hingga kini belum ditemukan.

    Aliran sungai tempat kejadian diketahui bermuara ke beberapa desa, termasuk Desa Poto’an Daja (Pesantren Banyuanyar), Desa Akkor (Pesantren Bata-Bata), hingga menuju kawasan kota Pamekasan. Hal ini membuat pencarian menjadi cukup luas dan menantang.

    “Kami berharap korban segera ditemukan dalam kondisi terbaik. Mohon doanya agar proses pencarian hari ini membuahkan hasil,” pungkas Dhofir. [pin/beq]

  • Naik Tipis Lagi! Cek Update Terbaru Harga Emas Hari Ini 14 Mei 2025

    Naik Tipis Lagi! Cek Update Terbaru Harga Emas Hari Ini 14 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Setiap kilau emas tak hanya memikat mata, tapi juga membuat hati dag-dig-dug, terutama saat harganya terus berubah.

    Bagi sebagian orang, emas adalah perhiasan cantik. Tapi bagi yang lain, ia adalah investasi jangka panjang yang nilainya bisa melonjak kapan saja. Pertanyaannya sekarang, apakah harga emas hari ini sedang bersinar atau justru meredup?

    Setelah situs kembali normal, Harga emas di Indonesia kembali mengalami perubahan signifikan pada Rabu, 14 Mei 2025. Menurut data dari website resmi Logam Mulia, harga emas batangan Antam ukuran 1 gram mencapai Rp. 1.890.715 Naik Rp. 2.000 dari harga sebelumnya.

    Berikut Daftar Harga Emas Antam Pada 14 Mei 2025 :

    • 0,5 gram: Rp 995.483
    • 1 gram: Rp 1.890.715
    • 2 gram: Rp 3.721.280
    • 3 gram: Rp 5.556.858
    • 5 gram: Rp 9.228.013
    • 10 gram: Rp 18.400.888
    • 25 gram: Rp 45.876.405
    • 50 gram: Rp 91.673.613
    • 100 gram: Rp 183.269.030
    • 250 gram: Rp 457.906.913
    • 500 gram: Rp 915.603.300
    • 1.000 gram: Rp 1.831.166.500

    Harga Emas di Pegadaian

    • 0,5 gram: Rp 1. 031.000
    • 1 gram: Rp. 1.958.000
    • 2 gram: Rp 3.853.000
    • 3 gram: Rp 5.753.000
    • 5 gram: Rp 9.554.000
    • 10 gram: Rp 19.051.000
    • 25 gram: Rp 47.495.000
    • 50 gram: Rp 94.908.000
    • 100 gram: Rp 189.734.000
    • 250 gram: Rp 474.060.000
    • 500 gram: Rp 947.901.000
    • 1.000 gram: Rp 1.895.760.000

    [aje]

  • Alasan Kesehatan, Keberangkatan 6 CJH Cadangan Tulungagung Ditunda

    Alasan Kesehatan, Keberangkatan 6 CJH Cadangan Tulungagung Ditunda

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebanyak 89 Calon Jemaah Haji (CJH) cadangan asal Kabupaten Tulungagung telah diberangkatkan dari Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Namun, enam jemaah lainnya terpaksa menunda keberangkatan karena alasan kesehatan.

    Kepala Staf Penyelenggara Haji Kemenag Tulungagung, Masngut, menjelaskan bahwa keenam CJH tersebut sebenarnya telah mendapatkan visa haji, namun memilih menunda keberangkatan. “Ada 6 yang memilih menunda keberangkatan dengan alasan kesehatan,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).

    Menurut Masngut, total ada 95 CJH cadangan yang naik status dan telah mendapatkan visa haji. Dari jumlah tersebut, 82 diberangkatkan dalam kloter 45 dan 7 lainnya dalam kloter 46 embarkasi Surabaya. Mereka bergabung dengan jemaah dari daerah lain seperti Trenggalek, Kediri, dan Blitar.

    Meski tertunda, keenam jemaah masih memiliki peluang berangkat tahun ini selama kuota masih tersedia. Pemberangkatan jemaah cadangan dijadwalkan berlangsung hingga 30 Mei 2025. “Mereka masih bisa berangkat tahun ini selama kuota belum terpenuhi,” jelas Masngut.

    Sementara itu, masih ada 51 CJH cadangan lain yang belum dapat dipastikan keberangkatannya karena belum menerima visa dan masih menunggu kepastian kuota. Jika tidak berangkat tahun ini, mereka akan menjadi prioritas untuk musim haji tahun depan karena telah melunasi biaya perjalanan.

    Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, berpesan kepada para jemaah untuk menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci. Ia berharap seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali dalam keadaan sehat. “Tentunya ibadah hajinya mabrur,” pungkasnya. [nm/beq]

  • TNI dan Warga Lamongan Gotong Royong Bangun Sumur Bor untuk Dukung Pertanian

    TNI dan Warga Lamongan Gotong Royong Bangun Sumur Bor untuk Dukung Pertanian

    Lamongan (beritajatim.com) – Semangat gotong royong antara prajurit TNI dan warga Desa Kebalan Kulon, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, tampak kental dalam proyek pembangunan sumur bor di lahan pertanian desa setempat.

    Sumur bor tersebut tidak sekadar menjadi infrastruktur fisik, melainkan juga simbol harapan bagi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Proyek ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan air untuk pertanian secara optimal, sehingga para petani bisa meningkatkan frekuensi panen hingga lebih dari dua kali setahun dan memperkuat ketahanan pangan desa.

    Kapten Kav Sumaji, Perwira Penerangan TMMD 124, menyatakan bahwa pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari program prioritas tahun 2025. “Selain sumur bor, kami juga membangun jalan rabat beton sepanjang 850 meter, merenovasi 10 rumah tidak layak huni, memperlebar lapangan bola, serta membangun saluran irigasi sepanjang 70 meter,” ujarnya, Rabu (14/5/2026).

    Rangkaian pembangunan infrastruktur tersebut memberikan harapan baru bagi peningkatan ekonomi dan kualitas hidup warga, khususnya petani.

    Kepala Desa Kebalan Kulon, Andik, menyampaikan apresiasi tinggi atas keterlibatan TNI dalam mendukung pembangunan desa. Menurutnya, pembuatan sumur bor dan normalisasi saluran irigasi membawa dampak nyata bagi pertanian.

    “Kami berterima kasih kepada pemerintah dan pihak Kodim 0812. Program irigasi perpompaan ini sangat membantu,” ungkap Andik. [fak/beq]

  • Jembatan Penghubung Antar Kecamatan di Pasuruan Ambrol, Warga Terpaksa Putar Lebih Jauh

    Jembatan Penghubung Antar Kecamatan di Pasuruan Ambrol, Warga Terpaksa Putar Lebih Jauh

    Pasuruan (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem yang terus melanda wilayah Kabupaten Pasuruan kembali menyebabkan kerusakan infrastruktur. Sebuah jembatan penghubung antar kecamatan di Dusun Karangati, Desa Karangjati Anyar, Kecamatan Wonorejo dilaporkan ambrol pada Selasa (13/5/2025) pukul 05.00 WIB.

    Ambrolnya jembatan tersebut diduga karena dinding penahan tak mampu menahan kondisi tanah yang labil akibat intensitas hujan tinggi. Dampaknya, akses antar wilayah pun terputus total dan membahayakan pengguna jalan.

    Menanggapi laporan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan langsung turun ke lokasi. Kepala Pelaksana BPBD, Sugeng Hariyadi, mengatakan bahwa timnya segera melakukan verifikasi kondisi jembatan.

    “Setelah menerima laporan, tim kami segera turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi. Saat ini, akses menuju jembatan telah kami tutup menggunakan garis polisi demi keselamatan warga,” ujar Sugeng, Rabu (14/5/2025).

    Menurut warga setempat, Lailatul, jembatan yang ambrol merupakan satu-satunya jalur cepat menuju kecamatan tetangga. Ia menyayangkan kejadian tersebut karena sangat mengganggu mobilitas harian masyarakat.

    “Jembatan ini akses utama kami menuju Desa Martopuro. Sekarang kami harus memutar hingga tujuh kilometer lewat jalur utara,” keluh Lailatul.

    Menghadapi situasi ini, Kepala Desa Karangjati Anyar, Ashari, segera menginisiasi pembangunan jembatan darurat. Warga bergotong royong membangun jembatan dari bambu untuk sementara waktu.

    “Karena jembatan utama rusak parah, kami buat jembatan bambu untuk pejalan kaki. Untuk kendaraan roda dua, terpaksa lewat jalur alternatif Desa Pakijangan,” jelas Ashari.

    Ashari menambahkan, jembatan tersebut dibangun pertama kali sekitar tahun 2014 menggunakan papan kayu. Seiring waktu, jembatan diperkuat, namun belum pernah ada perbaikan besar hingga akhirnya ambrol.

    Sementara itu, BPBD Kabupaten Pasuruan belum memberikan detail rencana perbaikan permanen. Namun dengan inisiatif pemerintah desa dan partisipasi warga, akses sementara diharapkan bisa tetap terjaga. [ada/aje]

  • Momen Harkopnas 2025, Pemkab Lumajang Janji Bentuk 205 Unit Koperasi Merah Putih

    Momen Harkopnas 2025, Pemkab Lumajang Janji Bentuk 205 Unit Koperasi Merah Putih

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memastikan ikut mendukung gerakan nasional pembentukan Koperasi Merah Putih.

    Sebagai informasi, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, sebanyak 80.000 koperasi desa dan kelurahan di seluruh Indonesia ditargetkan dapat terbentuk pada momen Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang akan digelar 12 Juli 2025.

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Dinkop-UKMPP) Lumajang Muhammad Ridha mengatakan, sebanyak 205 koperasi merah putih ditargetkan dapat terbentuk pada momen perayaan Harkopnas.

    “Ini nanti koperasinya akan tersebar di desa-desa, tentu kita tidak ingin koperasi hanya jadi formalitas. Jadi, ini harus jadi wadah nyata bagi masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat ekonomi lokal,” terangnya, Rabu (14/5/2025).

    Upaya yang dilakukan untuk mempercepat pencapaian target realisasi, diakui sudah dilakukan dengan cara melakukan tahap sosialisasi pembentukan koperasi merah putih kepada jajaran kepala desa, lurah, dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Lumajang.

    Inti dari sosialisasi itu difokuskan pada pendalaman pendidikan perkoperasian yang berorientasi pada kualitas dan keberlanjutan. Sehingga, koperasi desa yang bisa terbentu mampu membuka lapangan kerja hingga menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal.

    “Jadi, koperasi ini bukan hanya soal simpan-pinjam, tapi soal keadilan, pemerataan, dan masa depan ekonomi rakyat. Ini kita ingin koperasi merah putih nantinya bisa menjadi rumah besar bagi masyarakat desa dalam membangun harapan baru,” ungkapnya. [has/aje]