Category: Beritajatim.com Regional

  • Koalisi Gerak Kota Malang Ingatkan Pemkot pada Visi Mbois Berkelas

    Koalisi Gerak Kota Malang Ingatkan Pemkot pada Visi Mbois Berkelas

    Malang (beritajatim.com) – Koalisi Gelombang Gerakan Rakyat Malang menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Malang pada Kamis (15/5/2025). Mereka meminta Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat merealisasikan visi Mbois Berkelas agar tidak hanya menjadi slogan semata.

    “PKL ini tidak terfasilitasi oleh pemerintah Kota Malang. Kota Malang ini kalau secara visi mbois berkelas tidak menyelesaikan persoalan masyarakat kecil maka itu hanya selogan saja,” ujar perwakilan Koalisi Gerak, Ivan Ali.

    Mereka juga menyoroti maraknya pembangunan klub malam yang tidak memiliki kelengkapan izin. Bahkan ditengarai banyak tempat hiburan malam yang justru hanya memiliki izin resto namun menjual atau menyediakan layanan bak club malam.

    “Kami menyoroti perda nomor 4 tahun 2023. Kami permasalahkan itu soal perizinan kepada OPD terkait soal pendirian hotel, pendirian restoran itu harus melengkapi semua perizinannya,” ujar Ivan.

    Koalisi Gerak berharap Pemerintah Kota Malang di bawah kepemimpinan Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin menindak OPD terkait agar bekerja sesuai aturan. Jika tidak maka OPD terkait harus diberi peringatan.

    “Itu yang kita tekankan kepada pak wali kota bahwa tindakan itu dibiarkan seolah-olah dilepaskan Malang tidak lagi Mbois Berkelas. Maka kami berharap kepada wali kota dan pak wakil wali kota segera menindak OPD nakal termasuk pelaku usaha jangan ada seperti kerjasama makanya ini pak wali kota harus memeriksa bawahanya,” ujar Ivan.

    Selain itu, Pemkot Malang diminta wajib mengkaji ulang rencana pungut pajak bagi warung yang buka malam hari. Karena hal itu adalah kebijakan yang tidak berkeadilan dan menindas masyarakat kecil yang berjuang ingin sejahtera.

    “Kebijakan itu adalah kedzaliman bagi rakyat kecil,” ujar Ivan. (luc/but)

     

  • Gagal Fokus, Pengendara Motor Tabrak Pick-Up di Jalur Pantura Tuban

    Gagal Fokus, Pengendara Motor Tabrak Pick-Up di Jalur Pantura Tuban

    Tuban (beritajatim.com) — Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalur Pantura Tuban-Gresik. Kali ini, insiden melibatkan sepeda motor Yamaha Jupiter bernopol S 2009 LH dan mobil Daihatsu Pick-Up bernopol W 8002 EF. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (15/5/2025) siang, sekitar pukul 12.10 WIB, di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

    Kanit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tuban, IPDA Eko Sulistiono, menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, kendaraan Yamaha Jupiter yang dikendarai oleh Fathan (48), warga Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, melaju dari arah barat ke timur.

    “Lalu Yamaha Jupiter ini gerak ke kanan atau masuk jalur kanan sehingga mengalami kecelakaan lalu lintas dengan kendaraan Daihatsu Pick-up,” terang Eko.

    Mobil Pick-Up tersebut dikemudikan oleh Muhammad Hadil Anam (28), warga Desa Cendoro, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Di dalam mobil juga terdapat seorang penumpang bernama Erwan (24), warga Kelurahan Kingking, Kecamatan/Kabupaten Tuban. “Kendaraan pick up ini semula berjalan dari arah timur ke barat, sehingga mengalami kecelakaan dengan pengendara motor,” tambah Eko.

    Akibat tabrakan tersebut, Fathan mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD dr. Koesma Tuban untuk mendapatkan perawatan medis. Kedua kendaraan pun mengalami kerusakan cukup parah. “Dari kecelakaan tersebut, kedua kendaraan mengalami rusak,” bebernya.

    IPDA Eko mengungkapkan, jenis kecelakaan tergolong tabrak depan. Dugaan awal, kecelakaan dipicu oleh kurangnya konsentrasi dari pengendara Yamaha Jupiter. “Untuk kerugian materil sebesar Rp 4 juta dan selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.[kun]

  • BNN Tuban Gelar Bimtek Sosialisasi P4GN, Libatkan Berbagai Komunitas

    BNN Tuban Gelar Bimtek Sosialisasi P4GN, Libatkan Berbagai Komunitas

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tuban mengadakan rapat koordinasi bimbingan teknis dalam rangka sosialisasi Penggiat Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen BNN untuk memerangi peredaran narkoba di wilayah Tuban.

    Kepala BNNK Tuban, AKBP Bagus Hari Cahyono, mengatakan perang melawan narkoba memerlukan dukungan dan partisipasi lintas sektoral serta masyarakat luas. “Upaya ini dilakukan untuk perang melawan narkoba, sehingga memerlukan dukungan dan partisipasi lintas sektoral dan masyarakat,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

    Sebanyak 25 peserta mengikuti materi P4GN yang berasal dari perwakilan pemerintah kecamatan, desa, komunitas masyarakat, serta warga peduli narkoba di lingkungan sekitar.

    Menurut Hari, ancaman narkoba tidak dapat ditangani BNN sendiri, melainkan membutuhkan keterlibatan seluruh unsur masyarakat. Data dari Lapas Tuban menunjukkan 60 persen napi menjalani hukuman akibat kasus narkoba. “Angka tersebut hendaknya dapat terus ditekan seminimal mungkin,” tegasnya.

    Dia menambahkan, peran aktif masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas para penggiat P4GN agar mampu melakukan upaya preventif yang terstruktur dan berkesinambungan.

    “Tujuannya, agar mampu melakukan upaya preventif yang terstruktur dan berkesinambungan, serta upaya P4GN menjadi kunci keberhasilan perang terhadap narkoba,” jelasnya.

    Hari berharap para peserta bisa menjadi motor penggerak dalam menyebarkan edukasi bahaya narkoba, membangun kepedulian, dan menciptakan lingkungan aman dan sehat.

    “Pesan saya tetap semangat untuk kolaborasi antara BNN dan masyarakat harus terus dijaga agar upaya pencegahan narkoba berjalan secara masif dan menyentuh seluruh lapisan,” pungkasnya. [dya/beq]

  • 713 Jemaah Haji Asal Banyuwangi Masuk Kategori Berisiko, Mayoritas Hipertensi

    713 Jemaah Haji Asal Banyuwangi Masuk Kategori Berisiko, Mayoritas Hipertensi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 713 dari total 1.143 jemaah haji asal Banyuwangi yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci tergolong sebagai jemaah berisiko. Kategori ini ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi terhadap 1.168 orang yang terdiri dari jemaah dan petugas haji.

    Pemeriksaan tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar jemaah mengalami kondisi medis tertentu yang dapat memengaruhi kelancaran ibadah. Dari total peserta yang diperiksa, terdiri atas 537 laki-laki dan 630 perempuan, hipertensi menjadi penyakit terbanyak yang diderita.

    “Enam penyakit terbanyak, yang pertama hipertensi 321 orang, kedua penyakit metabolik 293 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Hadi Sutoyo, Kamis (15/5/2025).

    Selain hipertensi dan penyakit metabolik, penyakit lain yang umum diidap oleh jemaah haji Banyuwangi meliputi diabetes melitus sebanyak 173 orang, penyakit jantung 89 orang, anemia aplastic 24 orang, dan gastritis 18 orang.

    Dari total 713 jemaah yang dikategorikan berisiko, 23 orang dinyatakan istitha’ah atau mampu menunaikan ibadah haji dengan syarat mendapatkan pendampingan dari keluarga karena keterbatasan aktivitas fisik. Sementara 690 jemaah lainnya tetap dapat menjalankan ibadah haji namun harus membawa obat-obatan pribadi dari tanah air dan berada dalam pengawasan serta pendampingan petugas haji.

    “Sebanyak 23 orang harus didampingi dari keluarga karena keterbatasan aktivitas, sementara 690 orang karena penyakit komorbid harus membawa obat dari tanah air selain didampingi petugas haji,” jelas Hadi.

    Sebagai langkah preventif, Dinas Kesehatan juga memberikan vaksinasi kepada jemaah haji. Berdasarkan data terakhir, sebanyak 97,6 persen jemaah telah menerima vaksin meningitis, sementara 96,6 persen telah menerima vaksin polio.

    “Upaya ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penularan penyakit selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Perpustakaan Bung Karno Blitar Terendam Banjir

    Perpustakaan Bung Karno Blitar Terendam Banjir

    Blitar (beritajatim.com) – Perpustakaan Nasional Bung Karno Kota Blitar terendam banjir. Bagian yang terendam banjir ini adalah tempat parkir kendaraan pengunjung dan pegawai Perpustakaan Nasional Bung Karno, Blitar.

    Beberapa kendaraan pengunjung dan pegawai Perpustakaan Nasional Bung Karno pun ikut terendam air. Ketinggiannya mencapai hampir setengah meter.

    Banjir yang melanda Perpustakaan Bung Karno ini pun viral di media sosial. Terlihat dalam video itu beberapa petugas dan pengunjung Perpustakaan Nasional Bung Karno mengevakuasi kendaraan sepeda motor mereka.

    “Hujan memang deras sekali hari ini beberapa titik terendam banjir,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar, Agus Suherli, Kamis (15/5/2025).

    BPBD Kota Blitar pun baru saja mendapatkan laporan soal kejadian banjir yang melanda Perpustakaan Bung Karno tersebut. Saat ini petugas BPBD Kota Blitar telah disebar ke beberapa titik termasuk Perpustakaan Nasional Bung Karno.

    “Sekarang personil sudah terbagi di beberapa lokasi, sedang penanganan laporan juga,” tegasnya.

    Hujan deras memang melanda Kota Blitar selama lebih dari 3 jam. Kondisi ini membuat sejumlah ruas jalan di Bumi Bung Karno tergenang air dan tidak bisa dilalui kendaraan.

    Bukan hanya itu Perpustakaan Nasional Bung Karno juga ikut terdampak banjir akibat intensitas hujan yang begitu lebat. Kini petugas BPBD Kota Blitar tengah melakukan asesmen dan perbaikan saluran air secara manual untuk bisa segera mengurangi genangan air. [owi/beq]

  • Narapidana Lapas Tuban Terindikasi Positif HIV Jadi Tiga Orang

    Narapidana Lapas Tuban Terindikasi Positif HIV Jadi Tiga Orang

    Tuban (beritajatim.com) – Jumlah narapidana Lapas Kelas II B Tuban yang terindikasi positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) meningkat menjadi tiga orang. Hal ini berdasarkan hasil screening yang dilakukan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban pada 14-15 Mei 2025.

    Kalapas Tuban, Irwanto Dwi Yhana Putra, menyampaikan bahwa dari total 262 warga binaan yang telah menjalani pemeriksaan, terdapat tiga orang yang reaktif HIV.

    “Yang reaktif HIV sebanyak tiga warga binaan,” ujar Irwanto, Kamis (15/5/2025).

    Selain HIV, screening juga dilakukan untuk Tuberkulosis (TBC) terhadap 99 warga binaan yang memiliki riwayat batuk dan faktor risiko tinggi. Sampel dahak akan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk pemeriksaan lanjutan.

    “Kami akan segera melakukan pembinaan dan edukasi terkait penanganan HIV,” tambah Kalapas Tuban.

    Koordinasi dengan Dinkes Tuban terus dilakukan guna memastikan perawatan dan pengobatan warga binaan berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

    “Kami pastikan perawatan serta pengobatannya sesuai standar,” pungkasnya.

    Kegiatan ini menjadi bagian upaya pengendalian penyebaran HIV dan TBC di lingkungan Lapas Tuban untuk meningkatkan kesehatan warga binaan dan petugas. [dya/beq]

  • Drainase Buruk, Warga Semolowaru Elok Kembali Jadi Korban Banjir Kilat

    Drainase Buruk, Warga Semolowaru Elok Kembali Jadi Korban Banjir Kilat

    Surabaya (beritajatim.com) – Banjir kembali menghantui warga Perumahan Semolowaru Elok, Surabaya Timur, meskipun hujan hanya turun sebentar. Kondisi ini membuat warga frustrasi, terutama karena air cepat masuk ke dalam rumah dan mengganggu aktivitas harian.

    Marko Savana, salah satu warga yang terdampak, mengaku banjir menjadi momok tahunan yang terus terulang. Meski intensitas hujan tidak merata, kawasan rumahnya langsung tergenang air begitu hujan mengguyur wilayah Surabaya Timur.

    “Kronologinya pastinya kalau intensitas hujan yang tinggi dan rata se-Surabaya. Cuman banjir semalem agak aneh, yang hujan cuma Surabaya Timur, emang deres mas, tapi beda,” ujar Marko, Kamis (15/5/2025).

    Marko menyebut banjir seperti ini biasanya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada awal dan akhir tahun. Akan tetapi saat ini, ketika hujan deras langsung banjir.

    Banjir bisa muncul hanya dalam waktu singkat setelah hujan mengguyur, membuat warga tidak punya cukup waktu untuk bersiap. “Seberapa sering? Minimal setahun dua kali, awal tahun sama akhir tahun. Tapi ini beda hujan dikit banjir ganggu sekali,” ujar Marko.

    Salah satu penyebab yang diyakini memperparah situasi adalah buruknya sistem drainase di lingkungan perumahan tersebut. Selain itu, elevasi jalan yang lebih tinggi dari permukaan rumah membuat air mengalir langsung masuk ke dalam rumah-rumah warga.

    “Sebabnya mungkin karena drainasenya, mas. Sama sebelum pindah ke sini itu rumah lebih tinggi dari jalan. Terus pas pindah sini jalannya ditinggikan jadi setara rumah,” jelas Marko.

    Situasi kian diperparah dengan posisi rumah Marko yang berada dekat dengan Kali Jagir. Dia mengatakan meski tanggul sungai tersebut sudah lebih dari dua meter, genangan tetap tak terelakkan saat hujan deras mengguyur. “Terus rumah saya juga deket Kali Jagir, mas, yang tanggulnya sendiri udah lebih dari dua meter,” ungkapnya.

    Banjir ini tidak hanya menyebabkan kerusakan material, tetapi juga mengganggu aktivitas harian seperti bekerja dan mengantar anak ke sekolah. Banyak warga yang terpaksa menunda kegiatan karena air belum surut hingga pagi hari.

    Warga berharap Pemerintah Kota Surabaya segera turun tangan dengan perbaikan saluran drainase dan pengelolaan air yang lebih baik, agar hujan tak lagi menjadi ancaman tahunan yang mematikan kenyamanan hidup.[asg/kun]

  • Tanggul Sungai Kebunagung Jebol Lagi, Banjir Rendam Rumah Warga Sumenep

    Tanggul Sungai Kebunagung Jebol Lagi, Banjir Rendam Rumah Warga Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Tanggul di Kali Anjuk atau Sungai Kebunagung kembali jebol untuk kedua kalinya dan menyebabkan banjir besar yang merendam rumah-rumah warga di sekitar aliran sungai. Ketinggian air bahkan mencapai dada orang dewasa di sejumlah titik.

    “Ini kedua kalinya tanggul itu jebol. Pertama jebol di bulan Januari. Yang kedua kemarin ini. Penyebabnya ya intensitas hujan yang terlalu tinggi,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumenep, Eri Susanto, Kamis (15/5/2025).

    Menurut Eri, hujan deras di wilayah utara seperti Kecamatan Ambunten, Guluk-Guluk, dan Dasuk menyebabkan debit air Sungai Kebunagung meningkat drastis. Hal itu membuat tanggul tak mampu menahan luapan air.

    “Jadi tidak hanya hujan di kota yang membuat Sungai Kebunagung meluap. Seperti kemarin, hujan yang intensitasnya tinggi bukan di kota. Di kota kemarin intensitasnya 90 mm. Tapi di daerah utara intensitasnya mencapai 150 mm. Jangankan 150, 120 mm saja sudah meluap dan menyebabkan banjir,” jelasnya.

    Di atas dam Sungai Kebunagung telah terpasang alat pengukur ketinggian air. Eri menjelaskan, jika ketinggian air mencapai angka 90, kawasan selatan seperti Patean sudah masuk tahap waspada. Namun kali ini, air melampaui batas.

    “Kemarin itu jebol di posisi ketinggian air 105. Jadi air melewati batas kemudian meluap hingga ke jalan raya dan menggenangi rumah-rumah warga dari Kebunagung hingga di Patean,” imbuhnya.

    Sebagai langkah cepat, Dinas PU Bina Marga Sumenep telah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Jawa Timur untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol.

    “Kami harus berkoordinasi dengan Provinsi, karena sungai itu kewenangannya Provinsi. Hari ini informasinya akan mendatangkan alat berat dan besok perbaikan tanggul mulai dikerjakan,” paparnya.

    Eri juga menyoroti kebiasaan sebagian petani yang melubangi tanggul untuk mengalirkan air ke sawah, yang turut melemahkan struktur tanggul.

    “Selama ini yang sering terjadi, petani melubangi tanggul untuk pipa yang akan digunakan mengalirkan air ke sawah miliknya. Nah kalau tanggul sering dilubangi untuk pipa, lama kelamaan tentu berdampak terhadap kekuatan tanggul,” ungkapnya.

    Sebagai informasi, banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Kebunagung pada Selasa (13/05/2025) melanda Desa Patean di Kecamatan Batuan dan Desa Muangan di Kecamatan Saronggi. Jalur utama Sumenep – Pamekasan di Nambakor, Saronggi, sempat ditutup karena ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa dan dialihkan ke jalur Kecamatan Lenteng. [tem/beq]

  • Tanpa Stephen Curry, Golden State Warriors Tersingkir dari NBA Playoffs

    Tanpa Stephen Curry, Golden State Warriors Tersingkir dari NBA Playoffs

    Minneapolis (beritajatim.com) – Golden State Warriors harus mengakhiri perjalanan mereka di NBA Playoffs musim ini setelah tumbang 110-121 dari Minnesota Timberwolves pada game kelima semifinal wilayah barat yang berlangsung di Target Center, Minneapolis. Absennya Stephen Curry akibat cedera hamstring menjadi faktor krusial kekalahan tersebut.

    Dengan hasil ini, Warriors resmi tersingkir dengan agregat 1-4. Ironisnya, empat kekalahan beruntun yang mereka alami terjadi sejak Curry tidak bermain mulai dari game kedua. Point guard 37 tahun itu dinilai sangat vital dalam pola permainan tim.

    “Tentu saja kami bisa lebih baik jika dia (Curry) fit. Apa pun yang terjadi, itu bagian dari pertandingan,” kata pelatih Warriors, Steve Kerr, kepada ESPN.

    Kegagalan ini menjadi yang ketiga secara beruntun bagi Warriors dalam usaha mereka menembus final wilayah barat. Padahal, hanya dua musim lalu, mereka sukses meraih gelar juara NBA (2021–2022).

    Sementara itu, keberhasilan Timberwolves menyingkirkan Warriors mempertegas status mereka sebagai “pembunuh raksasa”. Di putaran pertama, Timberwolves juga menyingkirkan LA Lakers dengan skor identik 4-1.

    Musim ini, Timberwolves kembali melaju ke final wilayah barat untuk kali kedua secara berturut-turut. Tahun lalu mereka dihentikan oleh Dallas Mavericks. Di final wilayah barat mendatang, Timberwolves akan menghadapi pemenang antara Oklahoma City Thunder dan Denver Nuggets.

    “Spirit kami tetap sama di tiap game; selalu all out. Kami akan membuktikannya lagi di final wilayah barat,” ujar pelatih Timberwolves, Chris Finch, kepada MSN.

    Timberwolves belum pernah mencicipi final NBA Playoffs sepanjang sejarah mereka. Maka, musim ini menjadi peluang emas untuk mencatatkan sejarah baru bagi tim asal Minnesota tersebut. [dio/beq]

  • Damkar Ponorogo Musnahkan Sarang Tawon Vespa Pasca Seorang Bocah Jadi Korban Sengatan

    Damkar Ponorogo Musnahkan Sarang Tawon Vespa Pasca Seorang Bocah Jadi Korban Sengatan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Ancaman sengatan tawon vespa kembali mengusik ketenangan warga Kabupaten Ponorogo. Kali ini, seekor tawon jenis vespa affinis menyengat seorang anak perempuan hingga mengalami luka serius.

    Menyikapi laporan tersebut, Damkar Ponorogo bergerak cepat memusnahkan sarang yang menggantung di pohon depan rumah warga tersebut.

    “Tawon jenis ini sangat berbahaya, apalagi jika sudah menyengat manusia. Kami tidak bisa menunda evakuasi karena sudah ada korban anak-anak,” kata Petugas Damkar Ponorogo, Edi Hermanto, , saat mengevakuasi sarang tawon tersebut, Kamis (15/5/2025).

    Evakuasi dilakukan dengan metode semprot busa dari campuran air dan deterjen. Menurut Edi, cara ini dinilai efektif dan minim risiko. Dia menjelaskan bahwa metode ini mampu melumpuhkan ratusan ekor tawon dalam waktu singkat tanpa membahayakan petugas maupun warga sekitar.

    “Kami minta pemilik rumah menyiapkan deterjen. Setelah itu, sarang kami semprot dari jarak aman. Tawon langsung lumpuh dan tak sempat menyebar,” jelasnya.

    Sarang tawon tersebut ditemukan menempel pada pohon pucuk merah di Perumahan Royal, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kelurahan Ponorogo. Ukurannya sebesar helm dewasa dan berada di dekat fasilitas umum serta tempat bermain anak.

    Korban, Elsa Ayu Anandita, 10 tahun, disengat tawon saat sedang bermain badminton di halaman rumah pada Rabu (14/5) sore. Akibat sengatan itu, tangan korban membengkak dan sempat menangis histeris.

    “Anak saya kemarin main di depan rumah. Tiba-tiba menangis, ternyata disengat tawon. Karena takut makin parah dan berbahaya untuk warga lain, hari ini saya langsung hubungi Damkar,” kata Endang Dwi Lestari, ibu korban.

    Saat ini, kondisi Elsa dilaporkan mulai membaik, meski masih dalam pemantauan karena efek sengatan tawon vespa bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak. Damkar pun mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan sarang tawon mencurigakan di sekitar lingkungan tempat tinggal. (end/kun)