Category: Beritajatim.com Regional

  • Sumbang 30 Persen Telur Nasional, Bupati Blitar Raih Beritajatim Award

    Sumbang 30 Persen Telur Nasional, Bupati Blitar Raih Beritajatim Award

    Blitar (beritajatim.com) – Bupati Blitar, Rijanto berhasil meraih Beritajatim Award, penghargaan prestisius dari media online terkemuka beritajatim.com. Rijanto dinobatkan sebagai tokoh penguat sektor pangan dan penggerak industri peternakan rakyat.

    Penghargaan ini diberikan atas kinerja Rijanto dalam membina peternakan rakyat utamanya telur di Kabupaten Blitar. Diketahui Blitar kini menduduki peringkat pertama sebagai daerah penyuplai telur nasional.

    Kabupaten Blitar sendiri memang menjadi penyumbang 30 persen telur nasional. Kini Bupati Blitar terus memberikan pendampingan kepada peternak baik dari segi pemenuhan pakan hingga stabilisasi harga.

    “Terima kasih kepada beritajatim.com atas penghargaan ini, semoga kerja sama ini bisa terus terjalin,” ucap Rijanto, Jumat (16/05/2025).

    Rijanto menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada beritajatim.com. Pasalnya sebagai media online terkemuka, beritajatim.com sudah ikut berperan mengawal sektor ketahanan pangan dan tumbuhnya peternakan rakyat utamanya di Blitar.

    “Memang luar biasa Blitar ini utamanya sektor peternakan telurnya, semoga bisa terus berkembang dan kesejahteraan rakyat bisa meningkat,” imbuhnya.

    Penghargaan ini diberikan langsung oleh Direktur Utama Beritajatim.com Ainur Rohim didampingi Redaktur Pelaksana Teddy Ardianto Hendrawan kepada Bupati Blitar Rijanto di Pendopo Ronggo Hadinegoro (RHN) pada Jumat (16/05/2025). Bupati Blitar berharap kerja sama bisa terus terjaga hingga 5 tahun ke depan. (owi/but)

  • Kecelakaan Tunggal di Mojokerto, Pemuda Asal Pasuruan Tewas Terjatuh ke Sungai

    Kecelakaan Tunggal di Mojokerto, Pemuda Asal Pasuruan Tewas Terjatuh ke Sungai

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Raya Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jumat (16/5/2025). Seorang pemuda asal Pasuruan tewas di tempat setelah sepeda motor yang dikendarainya oleng dan menabrak pohon di sisi kiri jalan hingga terjatuh ke sungai.

    Korban diketahui bernama Muhammad Idris (21) warga Dusun Kesiman RT 01 RW 10, Desa Lecari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Korban ditemukan warga sekitar pukul 12.00 WIB dengan kondisi terlentang di sungai kecil yang ada di sisi kiri jalan. Dari hasil penyelidikan, korban meninggal lantaran kecelakaan tunggal.

    Di sekitar lokasi ditemukan sepeda motor Honda Astrea Prima nopol S 3419 TH. Korban berjalan dari arah selatan menuju utara atau dari arah Pasuruan ke Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Sampai di lokasi kejadian, di jalannya yang menurun diduga kendaraan korban selip sendiri atau out of control.

    Sehingga menyebabkan kendaraan yang dikendarai korban oleg ke kiri dan menabrak pohon yang berada di sebelah barat jalan. Korban dan kendaraannya terjatuh ke sungai kecil di pinggir jalan tersebut. Mayat korban baru diketahui masyarakat sekitar sekira pukul 12.00 WIB dan dilaporkan ke Polsek Trawas.

    Korban mengalami luka serius akibat benturan di bagian kepala sehingga menyebabkan korban meninggal di tempat. Setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Sumberglagah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

    Kapolsek Trawas, Iptu Sugeng, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan sementara, korban meninggal akibat kecelakaan tunggal. “Kami pastikan ini murni kecelakaan tunggal. Kejadian sekira pukul 5 pagi, baru ditemukan pukul 12 siang,” ungkapnya.

    Sepeda motor Honda Astrea Prima nopol S 3419 TH milik korban diamankan guna penyelidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian mencatat kerugian material akibat kecelakaan tunggal tersebut mencapai Rp1 juta. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto. [tin/kun]

  • Longsor Irigasi di Jetis Kidul, BBWS Bengawan Solo Ungkap Penyebab Utama

    Longsor Irigasi di Jetis Kidul, BBWS Bengawan Solo Ungkap Penyebab Utama

    Pacitan (beritajatim.com) – Longsornya saluran irigasi di Dusun Madekan, Desa Jetis Kidul, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, mendapat penanganan darurat dari sejumlah pihak. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS), bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, turun langsung ke lokasi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

    Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, mengatakan, penanganan awal difokuskan pada penutupan area longsor dengan terpal dan pemasangan bronjong untuk menahan tanah. “Penanganan darurat saat ini dilakukan bersama OPD terkait. Untuk solusi permanen, masih dalam tahap perencanaan dan akan kami koordinasikan dengan BPBD Provinsi Jawa Timur,” jelasnya, Jumat (16/5/2025).

    Menurut Erwin, kejadian longsor di lokasi ini bukan yang pertama kali. Bahkan, tercatat sudah tiga kali terjadi. “Kami akan mengusulkan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) ke provinsi jika memungkinkan. Mengingat dampaknya menyentuh sektor vital seperti permukiman, tempat ibadah, hingga pertanian,” tambahnya.

    Sementara itu, Koordinator Wilayah BBWS Bengawan Solo, Pacitan, Imron Prasetyo Wibowo, mengungkapkan bahwa kerusakan pada pintu klep Dam Kedung Sapi diduga menjadi penyebab utama longsor. “Saat banjir, pintu klep tidak bisa ditutup karena karat, sehingga air meluap dan mempercepat longsor,” terangnya.

    Petugas BBWS BS yang datang ke lokasi langsung membersihkan karat pada besi pintu air, lalu menutup aliran dengan tanggul dari karung berisi tanah. “Ini untuk mencegah air terus menggerus longsoran,” imbuh Imron.

    Diketahui, hujan deras yang mengguyur Arjosari pada Kamis (15/5) siang memicu longsor di sekitar Dam Kedung Sapi. Bronjong penahan aliran anak Sungai Grindulu sepanjang 15 meter ambrol, mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan mengancam keselamatan warga.

    Akibat kejadian ini, dua warga, Boniyem dan Siti Romlah, terpaksa mengungsi karena rumah mereka berada paling dekat dengan titik longsor. Seorang warga lainnya, Sujiatin, memilih tetap bertahan. Longsor juga mengancam pondasi Masjid Jami Madekan serta memutus jalan penghubung antar rumah warga.

    Yang paling memprihatinkan, aliran irigasi menuju lahan pertanian di tiga desa Jetis Kidul, Mangunharjo, dan Kedungbendo terputus total. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan dan aktivitas pertanian warga. (tri/kun)

  • Tanah Longsor di Sambit Ponorogo, 11 Rumah Rusak

    Tanah Longsor di Sambit Ponorogo, 11 Rumah Rusak

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 11 rumah di Desa Jrakah Kecamatan Sambit Ponorogo terdampak tanah longsor. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi pada hari Kamis (15/5) petang kemarin. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta.

    “Jadi laporan awal ada 10 titik longsor, tetapi setelah kita cek ada 11 titik rumah yang bagian rumahnya tertimpa tanah longsor,” kata Kapolsek Sambit, AKP Baderi, Jumat (16/5/2025).

    Belasan titik itu, mayoritas tebing yang ada di samping rumah mengalami longsor. Ada material longsor yang menerjang tembok sampi, dapur hingga rumah bagian depan. Baderi menyebut bahwa tidak ada yang sampai tertutup material penuh, hanya ada sebagian rumah yang terkena saja.

    “Tidak ada yang terkena total rumahnya terkena longsor hanya sebagian rumah saja yang kena longsor,” ungkap Baderi.

    Baderi mengungkapkan bahwa longsor terjadi setelah wilayah Desa Jrakah tersebut diguyur hujan lebat selama 2 jam pada Kamis sore. Di sana, keadaan tanahnya labil serta tidak ada saluran air atau selokan.

    “Air hujan dimungkinkan masuk ke rongga tanah dan akhirnya jadi longsor,” katanya.

    Baderi menambahkan bahwa pihaknya bersama TNI dan warga belum bisa melaksanakan kerja bakti untuk mengeluarkan material longsor dari rumah yang terdampak. Sebab, keadaan tanah saat ini masih labil. Dikhawatirkan jika material longsor itu dibersihkan, dan hujan lagi , bisa menyebabkan longsor susulan.

    “Kita sementara ini belum bisa kerja bakti, tanah yang labih dikhawatirkan ada longsor susulan. Warga yang terdampak juga dihimbau kalau terjadi hujan untuk meninggalkan rumahnya, mengungsi ke rumah saudara atau keluarga dekat yang lebih aman,” pungkasnya. (end/but)

  • Pria Setengah Telanjang Mengapung di Sungai Utara PG Candi Sidoarjo

    Pria Setengah Telanjang Mengapung di Sungai Utara PG Candi Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pengguna jalan di jalan setapak samping utara Pabrik Gula (PG) Candi dikejutkan dengan sesosok mayat pria yang mengapung di sungai setempat, Jumat (16/5/2025).

    Pria kisaran usia 45-50 tahun tanpa identitas tersebut ditemukan sudah meninggal dengan kondisi setengah telanjang. Dia tidak memakai baju dan hanya memakai celana pendek warna hitam.

    “Korban ditemukan mengapung dalam kondisi tengkurap di sungai sebelah utara PG Candi, dan identitasnya masih dilakukan penyelidikan,” ucap Kapolsek Candi Kompol Eka Anggriana, Jumat (16/5).

    Pertama kali yang melihat sosok korban adalah satpam PG Candi. Temuan kemudian dilaporkan ke Polsek Candi. Petugas pun mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Dalam pemeriksaan tubuh luar korban tidak ditemukan adanya bekas kekerasan,” tambah mantan Kapolsek Sedati itu.

    Setelah dilakukan evakuasi, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara, Porong, untuk proses otopsi lebih lanjut. (isa/but)

  • 339 Jemaah Haji Magetan Kloter 51 Menuju Tanah Suci

    339 Jemaah Haji Magetan Kloter 51 Menuju Tanah Suci

    Magetan (beritajatim.com) – Sebanyak 339 jemaah calon haji asal Kabupaten Magetan resmi diberangkatkan dalam Kloter 51 oleh Penjabat (Pj.) Bupati Magetan, Nizhamul, pada Jumat (16/5/2025). Acara pelepasan di Pendopo Surya Graha dan dihadiri para pejabat daerah serta keluarga jemaah.

    Dalam sambutannya, Nizhamul menyampaikan doa dan harapan bagi seluruh jemaah yang akan menjalankan rukun Islam kelima di tanah suci. Ia menggarisbawahi pentingnya perjalanan ini sebagai momen spiritual yang membawa perubahan mendalam dalam kehidupan setiap jemaah.

    “Hari ini adalah hari yang penuh berkah dan kebahagiaan, kita semua mengantarkan saudara-saudara kita yang telah dipilih Allah untuk memenuhi panggilannya ke Baitullah. Keberangkatan ini bukanlah sekedar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang akan membawa perubahan dalam hidup setiap Jemaah,” ungkap Nizhamul.

    Ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu 40 hari di tanah suci untuk memperbanyak ibadah, dzikir, doa, tawakal, dan shodaqoh demi meraih ridho Allah SWT.

    “Gunakanlah waktu selama 40 hari ini untuk memperbanyak ibadah seperti berdzikir, berdoa, bertawakal, bersedekah, kesemuanya ini bertujuan untuk meraih ridho dan rahmat dari Allah SWT, yakni menjadi haji yang mabrur dan mabrur dan sekembalinya dari tanah suci diharapkan Bapak/Ibu dan saudara semuanya akan benar-benar dapat menerapkan kebiasaan ibadah untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.

    Pj. Bupati juga berharap para jemaah dan petugas diberikan kelancaran dalam menunaikan ibadah dan menjalankan tugas. “Semoga saudara-saudara baik para jemaah calon haji maupun petugas mendapatkan kemudahan dalam menjalankan ibadah dan tugasnya. Sekembalinya ke tanah air nanti akan menjadi muslim yang lebih sempurna.” harap Nizhamul.

    Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan, Taufiqurrohman, turut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Magetan atas dukungan yang diberikan kepada jemaah. “Kami berharap semoga semua jemaah calon haji Kabupaten Magetan senantiasa diberi kesehatan, kekuatan lahir batin untuk menjalankan ibadah haji.” lanjut Taufiqurrohman. [fiq/kun]

  • Hati-Hati Lewat Pacitan–Purwantoro, Proyek Pelebaran Jalan Sedang Berlangsung

    Hati-Hati Lewat Pacitan–Purwantoro, Proyek Pelebaran Jalan Sedang Berlangsung

    Pacitan (beritajatim.com) – Para pengguna jalan jalur Pacitan dengan Purwantoro, Wonogiri Jawa Tengah, diminta bersabar dan lebih berhati-hati. Sebab, jalan penghubung antar kabupaten tersebut saat ini sedang dalam tahap pelebaran.

    Pekerjaan pelebaran dilakukan di sejumlah titik, salah satunya di Desa Temon, Kecamatan Arjosari. Di lokasi ini, tebing tinggi dikepras guna memperlebar badan jalan sekaligus mengurangi tikungan tajam yang berpotensi membahayakan pengendara.

    Selama proses pekerjaan, diberlakukan sistem buka tutup. Pengendara harus bergantian melintas, dan kondisi jalan yang licin juga menuntut kewaspadaan ekstra.

    Kepala UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Wilayah Pacitan, Budi Hari Santoso menjelaskan, ruas yang diperlebar berada di Desa Temon, Kecamatan Arjosari dan Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan. Keduanya merupakan proyek murni pelebaran jalan, termasuk pengeprasan tebing dan pembangunan talud. Di Desa Temon juga akan dibangun duplikasi jembatan.

    Selain itu, dua paket lainnya berada di Desa Mujing dan Desa Nawangan, Kecamatan Nawangan. Pelebaran ini mencakup peningkatan lebar jalan dari semula 3,5 meter menjadi 6 meter. Penambahan lebar badan jalan dengan beton cor di sisi kiri dan kanan, kemudian dilapisi aspal. “Untuk tahap awal, pembangunan difokuskan pada empat titik sepanjang 4,5 kilometer,” jelas Budi Hari Santoso Jumat (16/5/2025).

    Total anggaran proyek yang digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencapai Rp19,8 miliar. Dari total panjang jalan penghubung Arjosari–Purwantoro sekitar 46 kilometer, masih tersisa sekitar 14 kilometer yang kondisinya sempit.

    “Untuk kelanjutannya, kami sedang mengupayakan melalui PAPBD atau reguler tahun 2026. Belum bisa memastikan berapa kilometer yang dikerjakan, karena tergantung anggaran yang masuk ke Pacitan,” pungkasnya.

    Dengan pelebaran jalan ini, diharapkan jalur Arjosari–Nawangan–Purwantoro akan menjadi lebih aman, nyaman, serta memperpendek waktu tempuh dan membuka akses yang lebih baik dari arah utara menuju Pacitan. (tri/kun)

  • Patriot Pangan Jatim Dikukuhkan, Gus Ubaid: Dukung Program Prabowo-Gibran

    Patriot Pangan Jatim Dikukuhkan, Gus Ubaid: Dukung Program Prabowo-Gibran

    Surabaya (beritajatim.com) – Tokoh muda NU, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid) mengatakan, pengukuhan Patriot Pangan Jawa Timur menunjukkan bahwa GP Ansor sebagai gerakan muda NU sangat mendukung program pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Acara pengukuhan ini dihadiri langsung Kasatkornas Banser, Gus Syafiq sekaligus Kasatgas Ketahanan Pangan GP Ansor, Gus syafril dan beberapa pengurus pusat serta Jawa Timur.

    “Kami sebagai Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran BerKopyah (GBK) sangat senang dan mendukung apa yang dilaksanakan oleh GP Ansor. Ini karena mayoritas anggota Relawan GBK adalah anak muda NU dan tergabung dalam GP Ansor,” tegas Gus Ubaid, Jumat (16/5/2025).

    “Kami melihat sangat tepat sekali apa yang dilakukan oleh Ansor Jatim dengan melaunching dan dikukuhkannya patriot ketahanan pangan Jatim di Kabupaten Jember. Ini karena kami melihat Jember sebagai kabupaten yang surplus di bidang pertanian, baik itu padi, edamame, tembakau, jagung, dan lainnya. Dan, kami menyaksikan langsung saudara Denny Prasetia (promotor ketahanan pangan GP Ansor Jember) ini anak muda yang sudah lama sekali sangat konsen bergerak di bidang kemandirian pangan, seperti tanaman tebu, pisang kavendis, perikanan gurami,” imbuhnya.

    Bahkan, lanjut Gus Ubaid, Denny telah mengajak anak-anak muda di sekitar Jember yang putus sekolah ataupun tidak memiliki pekerjaan jelas, yang dahulunya ikut geng motor, kenakalan remaja, diajak berkebun dan bertani.

    “Dan, hari ini kita ke Kabupaten Bondowoso untuk memanen tanaman kopi ijen arabica, bersama masyarakat LMDH dan Perhutani. Yang mayoritas masyarakat LMDH ini teman-teman muda GP Ansor dan juga relawan Gibran BerKopyah. Kami mendukung penuh visi misi Bapak Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan dan swasembada pangan, karena para relawan kami bukan memulai tapi sdh melaksanakan bertahun-tahun. Dan, dengan adanya komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran, kami semacam mendapatkan angin surga untuk menghidupkan kembali jiwa muda petani Indonesia,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Mayat Mr X Ditemukan Mengapung di Sungai Kembang Kuning Purwosari, Polisi Selidiki Identitas Korban

    Mayat Mr X Ditemukan Mengapung di Sungai Kembang Kuning Purwosari, Polisi Selidiki Identitas Korban

    Pasuruan (beeitajatim.com) – Warga Dusun Kembang Kuning, Desa Sengon Agung, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki yang mengapung di aliran sungai, Jumat (16/5/2025) pagi.

    Penemuan tersebut terjadi sekitar pukul 09.10 WIB dan langsung dilaporkan ke Polsek Purwosari.

    “Kami menerima informasi dari masyarakat tentang mayat yang mengambang di sungai, langsung kami tindaklanjuti ke lokasi,” ujar Kasi Humas Polrea Pasuruan, Iptu Joko Suseno. Lokasi tepatnya berada di aliran sungai yang masuk wilayah Dusun Kembang Kuning.

    Identitas mayat belum diketahui dan sementara disebut sebagai Mr. X. Saat ditemukan, korban tidak memakai baju dan hanya mengenakan celana pendek warna biru.

    Posisi jenazah tersangkut di antara pohon bambu dan batu di tepi aliran sungai. Dari pemeriksaan awal, ditemukan luka di bagian mulut yang diduga akibat benturan benda keras di sekitar lokasi.

    “Kami belum bisa memastikan penyebab pasti kematian, namun luka pada mulut diduga karena benturan batu atau kayu di sungai,” katanya Proses evakuasi berlangsung lancar dan mayat langsung dibawa ke RS Bhayangkara Porong untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait identitas korban. “Kami mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga laki-laki segera melapor ke Polsek Purwosari,” tegasnya.

    Polisi juga masih mengumpulkan informasi dari warga sekitar dan akan melakukan autopsi terhadap jenazah. Kasus ini masih dalam penanganan lebih lanjut guna memastikan apakah korban murni kecelakaan atau ada unsur kekerasan. (ada/ted)

  • Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Jatim: Pancaroba Picu Banjir dan Longsor

    Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Jatim: Pancaroba Picu Banjir dan Longsor

    Surabaya (beritajatim.com) – BPBD Provinsi Jatim mengatakan, bahwa saat ini pancaroba peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Di sisa musim hujan ini masih ada wilayah di Jatim yang terjadi hujan deras atau cuaca ekstrem hingga terjadi banjir dan longsor.

    “Kami imbau warga untuk waspada dan turut aktif membersihkan lingkungan sekitar, perhatikan aliran air di selokan agar tidak mampet dan menyebabkan banjir,” tegas Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto kepada wartawan di kantornya, Jumat (16/5/2025).

    Dia memprediksi potensi cuaca ekstrem terjadi hingga akhir Mei 2025. Musim hujan kali ini diperkirakan bakal lebih lama dibanding tahun lalu.

    “Jadi, potensi cuaca ekstrem, hujan deras disertai angin masih berpotensi terjadi hingga akhir Mei ini,” katanya.

    Gatot menyebut saat ini masih ada beberapa titik di Jatim yang terjadi bencana banjir. Yakni, Sidoarjo, Kota Blitar, Kota Kediri.

    “Di beberapa daerah ada banjir Sidoarjo, Kota Blitar, Kota Kediri. Kami turunkan tim, dan tim kami bersama kabupaten/kota melakukan penambalan tanggul jebol di Jombang dan pembersihan pasca banjir di Pamekasan. Kalau yang sudah surut di Sampang, Tulungagung, Pamekasan,” tuturnya.

    “Di Lumajang juga ada sungai yang terdampak erupsi Gunung Semeru hingga ada warga yang terisolir,” tambahnya.

    Gatot meminta warga waspada dan rutin mengecek saluran-saluran air di perkampungan agar tidak terjadi banjir. Meski sudah memasuki musim pancaroba, curah hujan masih tinggi. [tok/aje]