Category: Beritajatim.com Regional

  • Kasus Pengeroyokan di Tuban, Remaja Asal Lamongan Juga Dibekuk Polisi

    Kasus Pengeroyokan di Tuban, Remaja Asal Lamongan Juga Dibekuk Polisi

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak 6 sekelompok remaja diamankan Satreskrim Polres Tuban usai melakukan pengeroyokan di Jalan Alfalah, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban.

    Adapun 6 remaja tersebut yakni DBP (23), MMH (28), AAI (19), ABZ (21), dari 4 remaja tersebut berasal dari Desa Lohgung, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Sedangkan, ASA (19) Desa Karangagung, MFNR (20) Desa Leran Kulon, keduanya asal Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

    Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander mengatakan bahwa kejadian tersebut pada hari Kamis 15 Mei 2025 sekitar pukul 01.00 Wib, 6 orang ini telah melakukan pengeroyokan terhadap 3 korban yakni REP (19), FM (21), NA (21), ketiganya asal Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

    “Kronologisnya, pelaku ini merasa tersinggung karena diduga para korban bergurau saat mengendarai motor dengan membuka bajunya,” ujar Kasat Reskrim, Sabtu (17/05/2025).

    Karena pelaku yang saat itu sedang mabuk, kemudian pelaku melakukan pengejaran terhadap korban dan akhirnya terjadi pengeroyokan.

    “Karena pelaku terpengaruh minuman alkohol, sehingga langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban,” imbuhnya.

    Akibatnya, korban yang berinisial REP mengalami luka memar di kepala, mata kanan dan punggung. Lalu, korban FM luka berdarah di dahi, sedangkan korban N luka memar di kepala.

    “Pelaku kami sangkakan pasal 170 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan,” terang Dimas.

    Saat ditanya mengenai dari mana sekelompok remaja tersebut, Dimas memastikan bahwa tidak dari perguruan silat, ormas maupun komunitas apa pun, murni mereka sekelompok warga biasa.

    Sementara itu, salah satu pelaku mengaku bahwa dirinya dari Brondong, Lamongan datang ke Tuban untuk ngopi bersama teman-temannya. “Memang saya sudah biasa kalau ngopi di Tuban dan untuk minum-minuman ya belinya di warung kopi itu,” tutup pelaku. [dya/ian]

  • Suara Kediri untuk Palestina: Ganyang Zionis dan Boikot Produk Israel

    Suara Kediri untuk Palestina: Ganyang Zionis dan Boikot Produk Israel

    Kediri (beritajatim.com) – Di bawah terik mentari Sabtu pagi (17/5/2025), kawasan depan Masjid Agung Kota Kediri berubah menjadi lautan hitam putih. Ribuan warga dari berbagai penjuru Kediri Raya memadati alun-alun kota dalam Aksi Damai bertajuk Aksi Bela Palestina yang digelar oleh Pergerakan Umat Islam (PUI) Kediri Raya.

    Aksi ini bukan sekadar kerumunan. Ia adalah gema nurani, wujud empati terhadap krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza dan Rafah. Ketua PUI Kediri Raya, Rahmad Mahmudi, menegaskan bahwa aksi ini merupakan komitmen moral umat Islam dalam membela nilai-nilai kemanusiaan universal.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa dari Kediri, suara kemanusiaan tetap hidup. Donasi yang kami kumpulkan bukan sekadar simbol, melainkan harapan yang dikirim untuk mereka yang tengah terjajah di Gaza dan Rafah,” ujar Rahmad Mahmudi penuh haru.

    Peserta aksi mengenakan busana serba putih, simbol perdamaian dan solidaritas. Mereka mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina, bersatu dalam misi kemanusiaan lintas batas. Di tengah orasi dan doa, teriakan “Ganyang Zionis” dan “Boikot Produk Penjajah Israel” menggema, menjadi ekspresi perlawanan damai terhadap penjajahan dan ketidakadilan.

    Sebelum terkonsentrasi di alun-alun, aksi damai ini telah lebih dulu menyasar sejumlah titik strategis Kota Kediri seperti Simpang Empat Semampir, Kediri Mall, Mojoroto, dan Simpang Empat Bence.

    “Aksi ini penting untuk terus kita lakukan. Aksi penggalangan dana, boikot produk zionis adalah bentuk nyata bela Palestina,” ungkap Dani Setiawan, warga Muhammadiyah Kota Kediri yang turut hadir sebagai peserta.

    Selain penggalangan dana tunai langsung, panitia juga membuka donasi digital untuk menjangkau lebih banyak simpatisan. PUI Kediri Raya menegaskan bahwa seluruh bantuan akan disalurkan melalui lembaga resmi yang telah berpengalaman di jalur distribusi bantuan kemanusiaan internasional.

    Untuk menjaga kemurnian aksi sebagai gerakan kemanusiaan, panitia secara tegas melarang penggunaan atribut partai politik maupun simbol organisasi terlarang. Aksi berlangsung tertib, dengan pengamanan dari personel TNI dan Polri yang siaga memastikan ketertiban dan kenyamanan peserta.

    Dari Kediri, empati disuarakan. Di tengah hiruk pikuk dunia, langkah kecil ini adalah pengingat bahwa batas geografis tak mampu membatasi hati yang peduli. [nm/ian]

  • Banjir Kali Gandong di Kecamatan Gayam Bojonegoro, Empat Rumah Terendam, Jembatan Putus, dan Satu Mobil Terseret Arus

    Banjir Kali Gandong di Kecamatan Gayam Bojonegoro, Empat Rumah Terendam, Jembatan Putus, dan Satu Mobil Terseret Arus

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro mengakibatkan Sungai Kali Gandong meluap pada Sabtu (17/5/2025) malam, menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Gayam. Dampak paling parah terjadi di Desa Bonorejo dan Mojodelik.

    Salah seorang warga di RT 12 RW 03 Desa Mojodelik Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, Lismi mengungkapkan, banjir luapan Sungai Gandong tersebut mulai masuk rumah pada Sabtu (17/5/2025) sekitar pukul 03.00 WIB. Air limpasan dari Sungai Gandong berwarna coklat keruh dengan deras masuk ke rumah.

    “Secara bertahap air juga naik terus sampai ketinggian mencapai 1 meter. Hingga sekitar jam 6 pagi air baru surut,” ujarnya.

    Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi, menyampaikan dampak banjir luapan Sungai Gandong itu, selain menggenangi rumah warga juga menyebabkan kerusakan fasilitas umum serta kerugian di beberapa titik.

    Di Desa Bonorejo, satu lokasi usaha penggergajian kayu milik Sukijan (warga RT 07/RW 02) tergenang air setinggi kurang lebih tujuh meter. Sebuah mobil Toyota Camry tahun 2006 milik korban turut terseret arus banjir.

    Sementara di Desa Mojodelik, empat rumah warga tergenang banjir dengan ketinggian air sekitar satu meter. Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan putusnya satu jembatan penghubung antara Desa Mojodelik (Kecamatan Gayam) dan Desa Ngrejeng (Kecamatan Purwosari), sehingga akses transportasi warga terganggu.

    Menanggapi peristiwa ini, BPBD Bojonegoro bersama BPBD Provinsi Jawa Timur segera melakukan peninjauan lokasi, koordinasi dengan pemerintah desa, serta menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir. Kondisi saat ini banjir sudah surut dan warga secara bergotong royong membersihkan material banjir yang masuk ke rumah.

    “Tim kami sudah di lapangan melakukan asesmen dan memberikan bantuan darurat. Kami imbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi,” ujar Heru.

    BPBD juga meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar siaga terhadap kemungkinan banjir susulan akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu. Mengingat, saat ini tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo juga dalam posisi siaga merah dengan tren naik. [lus/ian]

  • Soto Mie Bogor Diserbu Pengunjung di Festival Kuliner Legendaris Jakarta di Surabaya

    Soto Mie Bogor Diserbu Pengunjung di Festival Kuliner Legendaris Jakarta di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Soto Mie Bogor menjadi salah satu kuliner yang paling ramai diserbu pengunjung saat Festival Kuliner Legendaris Jakarta dibuka di Hall Pasar Atom, Surabaya, pada 16 Mei hingga 1 Juni 2025.

    Salah satu pecinta kuliner asal Gunung Sari, Ardian Yosan, mengaku sengaja mencari stan Soto Mie Bogor sebagai tujuan pertama karena sudah rindu dengan cita rasa kuahnya yang khas dari rempah dan susu.

    “Yang bikin rindu Soto Mie Bogor ini selain kuahnya yang medok bahan rempah dengan kombinasi susunya yang khas, yakni campuran isinya perpaduan sayur buah tomat dan risolnya bikin nagih,” ungkap pria berusia 30 tahun ini, Sabtu (17/5/2025).

    Festival kuliner yang baru pertama kali digelar ini menghadirkan 26 kuliner legendaris khas Jakarta di Boom Atom Food Festival. Selain sajian khas, pengunjung juga bisa menikmati hiburan menarik setiap hari, dengan jam buka yang diperpanjang hingga malam hari.

    “Untuk pertama kalinya, Pasar Atom menghadirkan sebuah perayaan kuliner yang siap menggugah selera warga Surabaya, serta memperkenalkan makanan daerah lain di kota ini dan makin banyak yang datang ke Pasar Atom untuk mencicipi kuliner,” kata Direksi Pasar Atom, Halim Antawira Hermanto.

    Ragam kuliner khas Jakarta yang diboyong ke Surabaya antara lain Kerak Telur Betawi, Soto Betawi Bu Dewi, Tahu Baso Goreng Jakarta, hingga jajanan nostalgia seperti Kue Rangi, Kue Pancong, dan Selendang Mayang. Semuanya tersedia di satu tempat tanpa perlu terbang ke Jakarta.

    Tak hanya cita rasa Betawi, festival ini juga menghadirkan kuliner dari berbagai daerah yang telah membaur dengan masyarakat Jakarta, seperti Pempek Jelembar, Tahu Gejrot Cirebon, Cuanki Papa Bandung, dan Sate Maranggi Jakarta. Untuk minuman, tersedia Es Oyen Bandung dan Es Cehuntiau Viral yang menyegarkan.

    “Yang lebih spesial, selama festival ini berlangsung, jam operasional Pasar Atom akan diperpanjang hingga pukul 19.00 WIB setiap harinya. Jadi, Anda bisa menjadikan festival ini sebagai tempat kuliner sore hingga malam, cocok untuk santai sekeluarga atau sekadar dinner santai setelah kerja,” imbuhnya.

    Selain sajian kuliner, pengunjung juga akan dihibur dengan berbagai acara seru setiap hari, mulai dari penampilan komunitas angklung, lomba fotografi, line dance, hingga kids fashion show, yang semuanya siap menambah semarak suasana festival.

    Food Festival ini bukan sekadar bazaar makanan, melainkan ajang nostalgia dan eksplorasi rasa yang memadukan budaya, hiburan, dan tentunya kelezatan kuliner khas Jakarta, menjadikannya momen langka untuk mencicipi cita rasa ibu kota tanpa harus bepergian jauh. [way/beq]

  • Identitas Wanita Tertabrak KA Jayakarta di Magetan Diketahui, Korban Punya Riwayat Depresi

    Identitas Wanita Tertabrak KA Jayakarta di Magetan Diketahui, Korban Punya Riwayat Depresi

    Magetan (beritajatim.com) – Identitas jasad wanita yang tertabrak Kereta Api (KA) Jayakarta di rel masuk Desa Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, pada Sabtu pagi (17/5/2025), akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Sumarmi (49), warga Desa Mantren, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.

    Informasi ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Desa Mantren, Utik Susana. Ia menyebutkan bahwa Sumarmi telah lama mengalami gangguan kesehatan mental. “Memang ada semacam disabilitas mental. Meski ada anak dan suami, dan tinggal bersama di desa,” ungkap Utik.

    Utik juga mengungkapkan bahwa tahun lalu Sumarmi pernah mencoba mengakhiri hidup dengan menceburkan diri ke sumur, namun berhasil diselamatkan. Kali ini, diduga kuat korban meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga atau tetangga, hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia usai tertabrak KA Jayakarta.

    “Prosedur pemulangan jenazah tadi sudah dilakukan. Pihak keluarga langsung ke RSUD dr Sayidiman untuk mengurus ini. Kami dari perangkat desa juga diminta mendampingi. Jenazah dipulangkan ke rumah duka menggunakan mobil siaga desa,” lanjut Utik.

    Jenazah korban telah dipulangkan ke rumah duka di Desa Mantren dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum desa setempat. [fiq/ian]

  • Motif Oknum Driver Ojol di Blitar Nekat Bakar Mobil Warga Diduga Dendam

    Motif Oknum Driver Ojol di Blitar Nekat Bakar Mobil Warga Diduga Dendam

    Blitar (beritajatim.com) – Motif pembakaran mobil pikap yang dilakukan oleh oknum driver ojek online (ojol) di Jalan Majapahit Kota Blitar akhirnya terungkap. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, terungkap bahwa motif pembakaran mobil itu dilatarbelakangi dendam.

    Pelaku berinisial DS itu mengaku dendam usai beberapa waktu lalu dirinya diserempet oleh mobil pikap dengan warna yang sama. Usai diserempet di jalan, pelaku yang merasa dendam kemudian mencari mobil pikap tersebut.

    Saat melintas di Jalan Majapahit, pelaku kemudian melihat mobil yang diduga menyerempetnya. Karena dendam, pelaku langsung menyusun rencana untuk membakar mobil tersebut.

    “Pengakuan pelaku, pelaku ini naik motor diserempet oleh korban kemarin waktu hujan deras di Jalan Tanjung,” kata Kompol Subondo, Kapolsek Sananwetan, Sabtu (17/5/2025).

    Namun keterangan pelaku ini masih akan didalami lagi oleh polisi. Pasalnya korban tidak merasa pernah menyerempet pelaku yang merupakan driver Gojek.

    “Masih labil masih di kroscek sama korban tidak sambung keterangan dia,” imbuhnya.

    Pemilik kendaraan Andi Widodo sendiri mengaku tidak kenal dengan pelaku. Dia juga menegaskan tidak pernah menyerempet orang atau pengendara Gojek dalam waktu-waktu dekat ini.

    Mobil yang dibakar oleh pelaku ini, menurut Andi juga jarang digunakan. Sekali digunakan hanya untuk membuang sampah bekas usaha, itu pun hanya sekali dalam sepekan.

    “Saya tidak pernah menyerempet orang, dan mobil ini jarang digunakan, saya juga tidak kenal dengan pelaku,” ucap Andi.

    Sebelumnya mobil pikap milik Andi Widodo warga Jalan Majapahit Kota Blitar dibakar driver Gojek. Aksi pembakaran mobil tersebut sempat terekam CCTV. Dari video tersebut terlihat pelaku seorang diri dengan mengenakan baju Gojek dan memakai helm.

    Pembakaran mobil ini terjadi pada Sabtu (18/5/2025) sekitar pukul 03.47 WIB saat pemilik kendaraan sedang tidur. Pelaku diduga sudah merencanakan aksi pembakaran kendaraan ini karena telah membawa tongkat dan kain yang telah dibasahi dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax. [owi/beq]

  • Viral Video Tak Senonoh di Pertunjukan Jaranan, Disbudpar Banyuwangi akan Panggil Pelaku Seni

    Viral Video Tak Senonoh di Pertunjukan Jaranan, Disbudpar Banyuwangi akan Panggil Pelaku Seni

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menerima sebuah aduan yang ditujukan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) melalui kanal pengaduan resmi. Laporan tersebut datang dari seorang pengadu yang identitasnya disamarkan dan mengaku sebagai pecinta kesenian jaranan.

    Dalam aduan tersebut, pengadu melaporkan adanya tindakan tidak pantas yang terjadi dalam pertunjukan jaranan di beberapa lokasi seperti Kopenkepuh, Jopuro, dan Boyolangu. Aduan tersebut disertai dengan tiga potongan video sebagai bukti pendukung.

    “Lokasi video di Kopenkepuh, Jopuro (dan) Boyolangu,” tulis pengadu.

    Ia mengungkapkan bahwa dirinya sering menyaksikan kesenian jaranan secara langsung maupun melalui siaran langsung di YouTube. Dari pengamatannya, tak jarang ia melihat tindakan tak senonoh yang dilakukan oleh para pelaku kesenian.

    Dalam salah satu video yang dikirimkan, tampak pelaku kesenian melakukan gerakan yang dinilai mengarah pada tindakan pornoaksi, yakni dengan menggesekkan tangan ke bagian vital penonton di depan anak-anak dan disaksikan oleh masyarakat umum.

    “Dan lebih parah lagi kesenian diakhiri dengan tawuran,” ceritanya.

    Pengadu menyayangkan kejadian tersebut yang menurutnya sudah berulang kali terjadi. Ia juga menyoroti upaya branding pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang menurutnya akan sia-sia apabila tidak diimbangi dengan etika dari para pelaku seni. Terlebih lagi, ia menekankan bahwa kesenian adalah bagian penting dari budaya daerah.

    Di akhir laporannya, pengadu berharap agar Dewan Kesenian Blambangan bersama Disbudpar Banyuwangi segera melakukan evaluasi terhadap sanggar jaranan atau barong yang menampilkan pertunjukan serupa.

    “Sekaligus memberikan kebijakan yang lebih baik untuk kesenian-kesenian lain agar hal ini tidak terulang,” tutupnya.

    Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Disbudpar Taufik Rohman melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Dewa Alit Siswanto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan itu dan segera mengambil tindakan. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi dua tim kesenian yang diduga terlibat dan akan memanggil mereka dalam waktu dekat.

    “Ada dua tim yang teridentifikasi, akan kami lakukan pemanggilan, rencananya di hari Senin,” kata Dewa.

    Selain pemanggilan, tim kesenian tersebut juga akan menjalani proses pembinaan yang melibatkan Dewan Kesenian Blambangan (DKB). Dewa menegaskan bahwa seluruh pelaku kesenian yang telah terdata di Disbudpar Banyuwangi wajib mematuhi tata tertib dan ketentuan yang telah disepakati bersama.

    Ia juga menegaskan bahwa pelanggaran terhadap norma agama dan nilai-nilai sosial tidak akan ditoleransi. Jika terbukti melanggar, izin operasional sanggar kesenian akan dicabut.

    “Sehingga nantinya tim tidak bisa tampil di mana pun karena sebelum tampil, aparat hukum juga pasti akan menanyakan izinnya,” tegasnya.

    Langkah cepat yang diambil Disbudpar Banyuwangi diharapkan dapat menjaga integritas kesenian tradisional serta memastikan bahwa nilai-nilai budaya tetap dijunjung tinggi dalam setiap pertunjukan. [tar/ian]

  • IKG Tuban Turun Tajam, Perempuan Makin Aktif di Dunia Kerja dan Politik

    IKG Tuban Turun Tajam, Perempuan Makin Aktif di Dunia Kerja dan Politik

    Tuban (beritajatim.com) – Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Kabupaten Tuban menunjukkan penurunan signifikan sepanjang 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat IKG sebesar 0,213, jauh membaik dibanding tahun 2023 yang berada di angka 0,359. Capaian ini mencerminkan kemajuan dalam berbagai aspek kesetaraan gender, mulai dari kesehatan hingga pemberdayaan perempuan.

    Statistisi Ahli Madya BPS Kabupaten Tuban, Suzatmo Putro, menyampaikan bahwa peningkatan akses terhadap layanan kesehatan maternal menjadi salah satu faktor utama penurunan IKG. “Untuk proporsi perempuan yang melahirkan di luar fasilitas kesehatan hanya sebesar 0,002. Sementara proporsi perempuan yang melahirkan anak pertama pada usia di bawah 20 tahun tercatat sebesar 0,251,” ujarnya, Sabtu (17/05/2025).

    Suzatmo menegaskan bahwa meskipun angka kehamilan usia muda masih ada, hal ini perlu mendapat perhatian khusus agar perempuan muda tetap mendapatkan dukungan edukasi dan layanan kesehatan yang memadai.

    Di bidang pemberdayaan, ketimpangan antara laki-laki dan perempuan masih terlihat, terutama dari capaian pendidikan. “Sebanyak 33,11 persen penduduk laki-laki usia 25 tahun ke atas telah menyelesaikan pendidikan minimal SMA, sedangkan perempuan baru mencapai 23,43 persen,” tambahnya.

    Namun, tren positif terlihat dari peningkatan keterlibatan perempuan di bidang politik. “Keterwakilan perempuan dalam legislatif meningkat dari 14 persen pada periode 2019–2023 menjadi 22 persen pada 2024. Ini menunjukkan ruang partisipasi politik perempuan semakin terbuka,” jelas Suzatmo.

    Kemajuan serupa juga tercermin dalam partisipasi ekonomi. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan di Tuban telah mencapai 59,41 persen, mendekati TPAK laki-laki yang sebesar 89,92 persen. “Meskipun masih ada selisih, tren ini menunjukkan perempuan di Tuban semakin aktif di dunia kerja,” imbuhnya.

    Suzatmo menyimpulkan, penurunan IKG di Kabupaten Tuban tidak lepas dari berbagai upaya pembangunan yang inklusif dan responsif gender. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam peningkatan pendidikan perempuan dan pencegahan kehamilan usia dini. “Berbagai upaya ini mulai menunjukkan hasil positif dan perlu terus diperkuat,” pungkasnya. [dya/beq]

  • Banjir Luapan Sungai Gandong di Bojonegoro Genangi Dua Desa di Kecamatan Ngasem

    Banjir Luapan Sungai Gandong di Bojonegoro Genangi Dua Desa di Kecamatan Ngasem

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngasem pada Jumat sore (16/5/2025) menyebabkan Sungai Gandong meluap dan merendam permukiman warga di dua desa, yakni Desa Bandungrejo dan Desa Setren.

    Hujan dengan intensitas tinggi mulai terjadi sekitar pukul 16.30 WIB dan berlangsung hingga Sabtu dini hari pukul 01.00 WIB.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksono, mengungkapkan bahwa banjir disebabkan oleh peningkatan debit air Sungai Gandong akibat curah hujan yang sangat tinggi.

    “Air meluap ke permukiman warga dan menggenangi puluhan rumah di dua desa,” jelas Heru, Sabtu (17/5/2025).

    Menanggapi kejadian ini, BPBD Bojonegoro segera menerjunkan personel ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen serta berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Selain itu, BPBD juga menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada warga terdampak.

    “Kami pastikan penanganan cepat dilakukan untuk membantu warga. Saat ini kondisi air sudah surut dan warga mulai membersihkan rumahnya,” tambah Heru.

    Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai agar tetap waspada, terutama saat musim hujan, guna mengantisipasi potensi banjir susulan.

    Dampak Banjir

    Di Desa Bandungrejo, empat rumah warga di RT 07 RW 04 terendam air dengan ketinggian sekitar 1 meter. Warga terdampak antara lain Sukemi, Warsito, Parjono, dan Karsini.

    Sementara di Desa Setren, 15 rumah warga tergenang dengan ketinggian air sekitar 50 cm. Rumah-rumah yang terdampak berada di RT 15 dan RT 14 RW 06, dihuni oleh warga seperti Simun, Tarsini, Warsan, Hadi, Ikhsanudin, Dasiman, Tamsir, Yatin, Gimah, Arifin, Sugeng, Yasmin, Waidi, Dasiyem, dan Priono. [lus/ian]

  • Seminggu Lagi Menikah, Staf Damkar Blitar Terlindas Truk Pasir

    Seminggu Lagi Menikah, Staf Damkar Blitar Terlindas Truk Pasir

    Blitar (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami Staf Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Blitar, Shivana Rosyada. Perempuan berusia 26 tahun itu meninggal dunia usai menjadi korban tabrak lari di Jalan Jati Malang, Kota Blitar.

    Padahal seminggu lagi, Shivana Rosyada bakal menikah dengan pria pujaan hatinya. Namun takdir berkata lain, Staf Damkar Kabupaten Blitar itu harus pergi selama-lamanya sebelum mengucapkan ikrar suci.

    Calon suami Shivana Rosyada pun tak kuasa menahan tangis melihat pujaan hatinya pergi untuk selamanya. Sang kekasih pun tidak menduga Shivana Rosyada pergi seminggu sebelum mereka menikah.

    “Korban ini seminggu lagi mau menikah, tadi calon suaminya juga datang ke lokasi kejadian tak kuasa menahan tangis,” kata Ipda Suratno, Kanit Gakkum Polres Blitar Kota, Sabtu (17/05/2025).

    Peristiwa ini terjadi saat korban melaju dengan sepeda motor Supra-nya di jalan Jati Malang. Korban yang hendak menyalip truk tiba-tiba disenggol oleh mobil ledok dari arah belakang.

    Korban pun langsung terjatuh bersama kendaraannya. Nahasnya badan korban jatuh tepat dibawah kolong truk yang hendak disalib.

    “Korban terlindas dan terseret sejauh 15 meter, dan meninggal dunia di lokasi,” tegasnya.

    Usai menyenggol korban hingga terlindas truk, mobil ledok tersebut tidak berhenti dan justru melarikan diri. Sementara itu, petugas Unit Laka Lantas Polres Blitar Kota langsung mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar.

    “Kini kita tengah mencari sopir mobil ledok yang menyebabkan kecelakaan tersebut,” tegasnya. (owi/ian)