Category: Beritajatim.com Regional

  • Kecelakaan di Jalur Wisata Bromo: Land Cruiser Terjun ke Jurang, Intan Sukmasari Meninggal

    Kecelakaan di Jalur Wisata Bromo: Land Cruiser Terjun ke Jurang, Intan Sukmasari Meninggal

    Malang (beritajatim.com)- Satu dari delapan korban kecelakaan mobil Toyota Land Cruiser dengan nomor polisi DB 1895 AA yang masuk ke jurang di kawasan Poncokusumo, Kabupaten Malang, dilaporkan meninggal dunia.

    Korban bernama Intan Sukmasari (33) menghembuskan napas terakhir setelah sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Polisi kini melakukan penyelidikan mendalam. Sebab sebab kecelakaan jadi atensi serius.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa, 13 Mei 2025. Setelah dirawat selama tiga hari, Intan dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 16 Mei 2025. Jenazah telah dibawa keluarga ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk dimakamkan.

    “Korban mengalami luka berat dan sempat dirawat di ICU, namun pada Jumat pagi dinyatakan meninggal dunia,” ungkap AKP Bambang, Minggu (18/5/2025).

    Kecelakaan tunggal itu terjadi ketika mobil yang dikemudikan Frangky Lion Fatoni (35), warga Desa Wringinanom, Poncokusumo, melaju menuju kawasan wisata Bromo. Saat melintasi jalur menurun dan menikung, kendaraan hilang kendali dan terjun ke jurang sedalam 3 meter.

    “Pengemudi sudah kami periksa. Ia mengakui mengantuk saat mengemudi. Tes urine juga telah dilakukan dan hasilnya negatif, proses penyelidikan dan penyidikan masih terus berlangsung,” tegasnya.

    Dari delapan penumpang, enam orang telah dipulangkan dan menjalani rawat jalan. Sementara satu korban lain, Muhammad Hafidz, masih dirawat di RSSA karena mengalami luka di bagian dada dan memar pada paha.

    Polisi juga akan melakukan pemeriksaan teknis terhadap kendaraan Land Cruiser yang terlibat dalam kecelakaan untuk memastikan tidak ada faktor kerusakan yang turut memicu insiden.

    “Kami juga akan mengecek kondisi kendaraan secara menyeluruh sebagai bagian dari proses penyidikan,” ucap Bambang.

    Polres Malang mengimbau para wisatawan yang hendak berlibur ke kawasan Bromo melalui jalur Poncokusumo, Kabupaten Malang, agar lebih memperhatikan aspek keselamatan.

    Bambang juga mengingatkan masyarakat untuk rutin memantau informasi jalur wisata yang aman melalui media sosial Polres Malang, radio, atau langsung menghubungi call center jika membutuhkan bantuan.

    “Kondisi fisik pengemudi yang prima dan kesiapan kendaraan laik jalan harus jadi perhatian utama. Terlebih saat ini cuaca sedang tidak menentu dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi pada sebagian jalur wisata yang mengarah pengunungan,” tutupnya. [yog/aje]

  • Ketum PSHT Larang Konvoi Suro, Fokuskan Kegiatan pada Pemberdayaan dan Ekonomi Warga

    Ketum PSHT Larang Konvoi Suro, Fokuskan Kegiatan pada Pemberdayaan dan Ekonomi Warga

    Madiun (beritajatim.com) – Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Moerdjoko HW, menegaskan bahwa kegiatan dalam rangka menyambut bulan Suro (Syura) seharusnya tidak lagi menjadi ajang hura-hura atau konvoi yang tidak memiliki arah yang jelas. Sebaliknya, momentum ini diharapkan menjadi sarana pemberdayaan masyarakat yang berdampak nyata secara sosial dan ekonomi.

    “Kita berharap kegiatan Suro ini menjadi satu momentum yang tidak hanya bersifat seremonial organisasi, tetapi juga menjadi ajang pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang menarik dan bisa menghasilkan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar. Ini yang kita dorong,” ungkap Moerdjoko, Minggu (18/5/2025).

    Ia juga menekankan bahwa sejak tahun ini, PSHT tidak lagi mengizinkan kegiatan berkonvoi ataupun aktivitas massal tanpa arah yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.

    “Mulai tahun ini, kami harapkan sudah tidak ada lagi kegiatan konvoi dan hura-hura yang tidak ada ujung pancingnya,” tegasnya.

    Moerdjoko turut menyampaikan bahwa hingga saat ini, jumlah anggota baru PSHT yang telah terdaftar dan tersebar di seluruh Indonesia maupun luar negeri telah mencapai lebih dari 97.000 orang.

    Mengenai tradisi ziarah kubur yang biasa dilakukan saat bulan Suro, Ketua Umum PSHT menegaskan bahwa kegiatan tersebut masih tetap ada, namun akan dibatasi dalam periode tertentu guna menghindari kerumunan.

    “Ziarah tetap ada, tapi mulai tanggal 1 Juni hingga akhir Juli tidak ada kegiatan ziarah karena kita fokus pada kegiatan di Padepokan seperti tes dan agenda penting lainnya,” jelasnya.

    Pengesahan anggota baru PSHT juga tidak lagi dipusatkan di satu lokasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Kini, proses pengesahan dilakukan di tingkat cabang masing-masing daerah.

    “Pengesahan dilakukan di cabang masing-masing. Di Padepokan hanya untuk kota dan kabupaten tertentu. Ponorogo ya di Ponorogo, Magetan di Magetan, begitu juga Ngawi di Ngawi,” terangnya.

    Terkait pengawasan terhadap pelanggaran aturan, PSHT telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum serta menerapkan sanksi organisasi yang tegas. “Jika ada pelanggaran, bisa dikenai sanksi, bahkan sampai pada pencabutan keanggotaan jika diperlukan,” pungkasnya.

    Apel Pamter PSHT di Padepokan Pusat, di Kota Madiun, Minggu (18/5/2025)

    PSHT juga telah menggelar apel Pamter untuk memastikan keamanan selama kegiatan bulan Suro. “Kami bakal siagakan Pamter baik di Padepokan Pusat di Jalan Merak ini, dan di Mojorayung. Total 500 personel,” terang Bambang Purnomo, Ketua Pamter DKP Madiun. [fiq/aje]

  • PSHT Tegas Tolak Ajakan Nyawiji dari Kelompok Muhamad Taufiq

    PSHT Tegas Tolak Ajakan Nyawiji dari Kelompok Muhamad Taufiq

    Madiun (beritajatim.com) – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menyatakan penolakan tegas terhadap ajakan nyawiji atau penyatuan kembali yang diinisiasi oleh kelompok Muhamad Taufiq. Pernyataan resmi ini disampaikan oleh Juru Bicara Humas PSHT, Nailil Ghufron di Krida Satria Tama, Padepokan Pusat PSHT, Nambangan Kidul, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Minggu (18/5/2025).

    Berdasarkan berbagai tayangan di media sosial, kelompok Muhamad Taufiq menyampaikan keinginan untuk menyatu kembali dengan organisasi PSHT yang berpusat di Jalan Merak Nomor 10 dan 17, Kota Madiun, di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSHT Moerdjoko dan Ketua Dewan Pusat Kangmas H. Issoebijantoro,

    Dalam keterangan tertulis tersebut, PSHT menegaskan bahwa secara de jure, legalitas badan hukum PSHT telah sah dan tuntas sejak 14 Februari 2022 berdasarkan pendaftaran resmi di Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Kementerian Hukum dan HAM RI dengan nomor AHU-001626.AH.01.07 Tahun 2022. Selain itu, Kementerian Hukum dan HAM juga telah mencabut badan hukum PSHT milik kelompok Dr. Taufiq yang sebelumnya terdaftar pada 26 September 2019.

    Pernyataan hukum tersebut diperkuat dengan surat dari Kantor Wilayah Hukum Provinsi Jawa Timur dan penolakan pemulihan eksekusi melalui putusan PTUN yang dinyatakan telah kadaluwarsa. Mahkamah Agung melalui Putusan Peninjauan Kembali Nomor: 50 PK/TUN/2022 juga telah menetapkan Kangmas H. Issoebijantoro sebagai pemegang hak merek PSHT dan Setia Hati Terate untuk kelas 41.

    Secara de facto, PSHT juga menjelaskan bahwa sejak Parapatan Luhur 2017, organisasi terus melaksanakan kegiatan secara aktif di Padepokan Agung Madiun. Dalam Parapatan Luhur Tahun 2021, Dr. Taufiq telah diberhentikan secara permanen dari keanggotaan PSHT, keputusan yang diperkuat oleh Keputusan Dewan Pusat PSHT Nomor: 003/SK/DP-PSHT-000/IV/2021 tanggal 19 April 2021.

    PSHT menyayangkan klaim dan aktivitas kelompok Dr. Taufiq yang masih mengatasnamakan organisasi, termasuk pengajaran yang tidak sesuai dengan ajaran, adat, dan tatanan PSHT. Menanggapi hal tersebut, PSHT menolak ajakan nyawiji, dan menyatakan bahwa pihak luar, termasuk kelompok Muhamad Taufiq, tidak boleh merusak keutuhan organisasi.

    “Kami tidak ingin adanya nyawiji dengan Sdr. Dr. Ir. Muhamad Taufiq, S.H., MSc., beserta kelompoknya,” kata Ghufron. Organisasi juga membuka kemungkinan kembalinya individu secara pribadi, selama mematuhi ketentuan internal yang berlaku.

    Dengan telah dilaksanakannya Parapatan Luhur 2021, PSHT menegaskan bahwa seluruh permasalahan kepengurusan telah selesai. Warga yang tidak lagi tunduk pada aturan organisasi dipersilakan mendirikan entitas sendiri sesuai ketentuan hukum.

    Penolakan terhadap ajakan nyawiji ini diambil demi menjaga ajaran dan keutuhan organisasi. PSHT meyakini bahwa upaya penyatuan paksa justru berpotensi menimbulkan konflik internal di masa mendatang.

    Terkait aset PSHT yang dikuasai oleh kelompok Muhamad Taufiq, pihaknya bakal segera melakukan pengamanan aset. “Kami segera lakukan upaya hukum untuk memperjelas kepemilikan aset ini,” pungkasnya.

    Pernyataan sikap terkait penolakan nyawiji ini sudah dilakukan pengurus bersama pamter salam Apel Pamter di Padepokan Pusat PSHT Masiun, Minggu (18/5/2025) pagi. [fiq/aje]

  • CFD Perdana di Alun-Alun Bangil Meriah, Bupati Janji Revitalisasi Besar Tahun Depan

    CFD Perdana di Alun-Alun Bangil Meriah, Bupati Janji Revitalisasi Besar Tahun Depan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Car Free Day (CFD) perdana yang digelar di Alun-Alun Bangil, Kabupaten Pasuruan, berlangsung meriah pada Minggu pagi, 18 Mei 2025. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Pasuruan, Mas Rusdi, bersama Anggota DPRD Febri Irwan Darwis.

    Kegiatan yang dibarengi dengan jalan sehat ini menjadi momen spesial bagi warga sekitar. Ribuan masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan sejak pagi hari.

    Bupati Pasuruan, Mas Rusdi, mengungkapkan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat yang hadir di CFD pertama ini.

    “Saya ucapkan terima kasih untuk semangat dan kehadiran warga yang luar biasa,” ujarnya saat memberikan sambutan.

    Mas Rusdi juga menyampaikan permohonan maaf jika pelaksanaan CFD kali ini masih terdapat kekurangan. “Karena ini pertama kali digelar, tentu masih ada evaluasi yang perlu kami lakukan,” tambahnya.

    Tak hanya itu, Mas Rusdi juga memberikan kabar gembira terkait rencana besar untuk Alun-Alun Bangil. Ia menyebutkan bahwa tahun depan, pemerintah daerah berencana melakukan revitalisasi menyeluruh terhadap kawasan tersebut.

    “InsyaAllah tahun depan Alun-Alun Bangil akan kami revitalisasi besar-besaran agar makin nyaman untuk masyarakat,” ujar Mas Rusdi di hadapan peserta CFD.

    Sementara itu, Anggota DPRD Febri Irwan Darwis menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan semacam ini. Menurutnya, CFD bisa menjadi ruang berkumpul masyarakat yang sehat dan positif.

    “Ini langkah baik untuk membangun kebersamaan warga serta membudayakan hidup sehat,” kata Febri. Ia juga berharap CFD bisa digelar rutin setiap pekan sebagai agenda tetap daerah.

    Acara CFD perdana ini diisi dengan berbagai hiburan rakyat, senam bersama, dan pasar UMKM yang turut menyemarakkan suasana. Warga terlihat menikmati momen berkumpul sambil berolahraga dan berbelanja produk lokal.

    Dengan dukungan masyarakat yang besar, Pemkab Pasuruan optimistis CFD di Alun-Alun Bangil akan menjadi agenda mingguan yang dinanti. “Pasuruan makin sehat, makin kompak,” tutup Mas Rusdi dengan semangat. [ada/aje]

  • Tebing Longsor di Ngebel Ponorogo: Rumah Kades Tertimpa, 4 Orang Luka-luka

    Tebing Longsor di Ngebel Ponorogo: Rumah Kades Tertimpa, 4 Orang Luka-luka

    Ponorogo (bertajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu (17/5/2025) sore memicu terjadinya bencana longsor di Dukuh Semenok, Desa Ngebek.

    Sebuah tebing setinggi 10 meter dan lebar 15 meter yang berada di belakang rumah Kepala Desa Ngebel, Suprianto (40), ambruk dan langsung menimpa dapur rumahnya.

    Insiden ini menyebabkan empat orang mengalami luka-luka. Saat kejadian, dapur rumah dalam kondisi ramai karena sedang digunakan untuk kegiatan gotong royong menyiapkan konsumsi rapat persiapan acara bersih desa yang dijadwalkan berlangsung pada 23 Mei mendatang.

    “Saat itu kami sedang menyiapkan konsumsi rapat untuk acara bersih desa tanggal 23 Mei nanti,” ungkap Endah Maya Sari (39), istri Suprianto, saat ditemui pada Minggu (18/5/2025).

    Endah juga menjadi salah satu korban dalam insiden ini. Ia menceritakan detik-detik longsor terjadi. Menurutnya, suara gemuruh terdengar dari arah belakang dapur sebelum akhirnya tebing longsor dan menimpa bangunan dapur tempat mereka berkumpul.

    “Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari belakang, lalu tebing runtuh, menimpa dapur tempat kami berada,” katanya.

    Dari delapan orang yang berada di lokasi saat kejadian, empat orang berhasil menyelamatkan diri. Sementara empat lainnya, termasuk Endah, mengalami luka akibat tertimpa material longsor.

    Dua korban lainnya adalah Sarilah (60) dan Untari (43), yang mengalami luka ringan. Sedangkan Meisya (9), putri Suprianto, mengalami luka sobek di kaki dan trauma. Meisya sempat mendapatkan perawatan medis di puskesmas dan kini diungsikan ke rumah neneknya demi pemulihan.

    Sekretaris Desa Ngebel, Sarwo, membenarkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut sejak siang hingga sore hari. Ia menduga hujan deras menjadi penyebab utama terjadinya longsor karena kondisi tanah yang labil.

    “Tebing itu memang berada persis di belakang rumah Pak Kades, dan tanahnya labil. Kejadian peringatan bagi kita semua agar lebih waspada,” ujar Sarwo.

    Pasca kejadian, warga setempat langsung bergerak cepat melakukan evakuasi dan gotong royong membersihkan puing-puing bangunan. Banyaknya material longsor membuat proses pembersihan berlangsung hingga malam.

    Kegiatan gotong royong dilanjutkan keesokan harinya untuk memastikan lingkungan kembali aman dan bersih. “Hari ini dilanjutkan lagi, warga gotong royong membersihkan material longsorannya,” pungkas Sarwo.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan. [end/suf]

  • Festival Rujak Uleg 2025 Usung Tema “The Legend of THR”: 3.300 Porsi Dibagikan Gratis

    Festival Rujak Uleg 2025 Usung Tema “The Legend of THR”: 3.300 Porsi Dibagikan Gratis

    Surabaya (beritajatim.com) — Festival Rujak Uleg kembali digelar untuk ke-20 kalinya dengan mengusung tema unik dan penuh nostalgia, “The Legend of THR”. Bertempat di Surabaya Expo Center — kawasan yang dulunya dikenal sebagai Taman Hiburan Rakyat (THR) — festival tahunan ini sukses menarik perhatian ribuan warga Surabaya dan wisatawan dari berbagai daerah.

    Acara yang berlangsung meriah pada Sabtu malam ini menghadirkan total 131 tim peserta, mulai dari 38 perwakilan hotel, 38 komunitas masyarakat, hingga 28 delegasi khusus dari mahasiswa asing dan perguruan tinggi di Surabaya.

    Tidak hanya itu, sebanyak 34 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 31 kecamatan turut memeriahkan panggung festival lewat parade busana bertema Dangdut, menambah semarak suasana dengan sentuhan budaya populer Indonesia.

    Salah satu daya tarik utama tahun ini adalah hadirnya kategori khusus “Rujak Nusantara” yang diikuti oleh lima kabupaten sekitar, yakni Bangkalan, Sampang, Sidoarjo, Gresik, dan Pasuruan. Masing-masing daerah membawa cita rasa khas rujak mereka, memperkaya keberagaman kuliner lokal yang ditampilkan di festival ini.

    Namun, yang paling dinanti-nantikan para pengunjung adalah pembagian 3.300 porsi rujak uleg secara gratis. Tradisi ini menjadi ikon festival yang selalu ditunggu-tunggu, mengajak warga dan wisatawan untuk menikmati kelezatan rujak cingur bersama-sama.

    Festival Rujak Uleg sendiri pertama kali digelar pada 2004 oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai bentuk pelestarian kuliner khas daerah, terutama rujak cingur — makanan tradisional berbahan dasar petis, sayur, dan irisan cingur (hidung sapi). Sejak saat itu, festival ini berkembang menjadi salah satu event budaya kuliner terbesar di Indonesia.

    Puncak prestasi festival ini terjadi pada 2019, ketika berhasil mencatatkan diri di Museum Rekor Indonesia (MURI) atas penggunaan cobek (ulekan) terbesar serta jumlah peserta terbanyak yang secara bersamaan mengulek rujak.

    Lebih dari sekadar festival kuliner, Rujak Uleg telah menjadi bagian penting dari identitas budaya Kota Surabaya. Kehadiran berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga komunitas lokal dan mahasiswa internasional, menjadikan acara ini sebagai simbol kebersamaan dalam keberagaman.

    Dengan konsep yang terus berinovasi tiap tahunnya, Festival Rujak Uleg tak hanya melestarikan warisan kuliner, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang mendukung branding Surabaya sebagai kota kreatif dan inklusif. (fyi/suf)

  • Warga Protes Pencemaran Limbah Tambak di Pesisir Jember

    Warga Protes Pencemaran Limbah Tambak di Pesisir Jember

    Jember (beritajatim.com) – Warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur memprotes pelanggaran aturan oleh PT Berjaya Anugerah Sejahtera (BAS), Perusahaan tambak udang vaname di kawasan pesisir.

    Ada dua pelanggaran yang dilakukan PT BAS, yakni pencemaran limbah dan hak guna usaha (HGU). Warga menuntut agar izin usaha tambak perusahaan itu dicabut.

    Limbah dibuang di kawasan sandar kapal. Banyak nelayan yang terkena gatal-gatal dan air beberapa sumur warga di sekitae tambak BAS berubah warna menjadi hijau.

    Berdasarkan inspeksi dadakan yang dilakukan Komisi A dan Komisi B DPRD Jember, Sabtu (17/5/2025), diketahui bahwa tambak yang saat ini dikelola PT BAS mulai beroperasi pada 1989.

    “Namun izin IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) baru mereka urus sekarang dan itu belum keluar. Sementara tambak sudah beroperasi,” kata Alfan Yusfi, anggota Komisi A DPRD Jember, Sabtu (17/5/2025).

    Menurut Alfan, seharusnya izin IPAL keluar sebelum pengusahaan tambak beroperasi. Bahkan izin IPAL merupakan salah satu syarat pengajuan izin usaha.

    Leonardo John Tilaar, perwakilan PT BAS, mengatakan, izin IPAL baru diurus setelah mengambil alih tambak dari perusahaan lain pada 2013.

    “Pengolahan limbahnya selama ini tidak ada masalah. Kami beli ya sudah seperti ini,” katanya.

    Menurut Leonardo, Dinas Lingkungan Hidup Jember sudah meninjau lokasi.

    “Ini sedang proses. Kami juga ingin secepatnya selesai,” katanya.

    Hal ini yang bikin kecewa warga.

    “Ini kan sama saja orang sudah punya anak tapi surat nikah baru diurusi,” sindir Heri Suryata, warga sekitar.

    Selain urusan limbah, Alfan menilai PT BAS melanggar aturan soal HGU. Setelah memperoleh dua HGU masing-masing seluas empat hektare dan 9,9 hektare pada 14 September 2016, mereka melakukan kerja sama operasional delapan tahun kemudian dengan pengusaha lain tanpa izin.

    “HGU tidak boleh dialihkan atau dikerjasamakan dengan siapapun tanpa izin instansi terkait,” kata Alfan.

    Temuan ini membuat warga semakin mantap menuntut penghentian usaha PT BAS. “Kami berharap HGU mereka dicabut,” kata Heri. Apalagi di atas sebagian lahan itu akan dibangun pelabuham untuk nelayan.

    Kepala Dinas Perikanan Jember Indra Tri Purnomo mengatakan, persoalan IPAL adalah kewenangan Dinas Lingkungan Hidup Jember.

    “Standarisasi IPAL yang tahu Dinas LH,” katanya

    Namun Indra menyebut keluhan warga soal limbah sudah tepat karena pengurusan IPAL PT BAS belum kelar. “In progress. Saya tekankan agar semuanya diurusi,” katanya.

    Kewenangan Dinas Perikanan saat ini sangat terbatas. Perizinan usaha tambak diurus melalui OSS (Online Single Submission) yang langsung ditangani pemerintah pusat.

    “Kami tidak bisa memantau. Tidak ada notifikasi ke dinas,” kata Indra.

    Setelah sidak, Komisi A, B, dan C akan melakukan rapat gabungan untuk membahas persoalan ini. “Kami coba mendalami hal ini,” kata Alfan. [wir/aje]

  • Brakk!! Mahasiswa Asal Kediri Tabrak Truk Parkir di Jombang

    Brakk!! Mahasiswa Asal Kediri Tabrak Truk Parkir di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang pada Minggu dini hari (18/5/2025) sekitar pukul 02.08 WIB. Seorang pengendara sepeda motor mengalami luka-luka setelah menabrak truk yang sedang parkir.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan insiden tersebut. Kecelakaan melibatkan dua kendaraan, yakni truk gandeng Hino bernopol AG-9391-EE yang dikemudikan oleh Katilan (49), warga Dusun Dawuhan, Desa Mojosari, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, serta sepeda motor Honda Vario bernopol AG-6332-EDS yang dikendarai Feri Ardiansyah (25), mahasiswa asal Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.

    “Truk Hino sedang parkir di sisi selatan jalan menghadap ke barat. Diduga truk tersebut tidak memberikan tanda atau isyarat parkir, sehingga tertabrak sepeda motor Vario yang melaju dari arah timur ke barat,” ujar Ipda Siswanto.

    Akibat kecelakaan tersebut, Feri Ardiansyah mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di RSUD Jombang. Sementara pengemudi truk tidak mengalami luka.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pihak kepolisian mencatat satu orang mengalami luka-luka dan kerugian material ditaksir mencapai Rp1.000.000.

    Polisi juga telah meminta keterangan dari tiga orang saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian, yakni Selamet (46) warga Desa Kademangan Mojoagung, Fandy (25) warga Desa Kauman Mojoagung, dan Rudi (38) warga Desa Banjaranyar, Kras, Kediri.

    Ipda Siswanto menambahkan bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan. Ia mengimbau kepada pengendara, khususnya pengemudi kendaraan besar, agar selalu memasang tanda peringatan saat parkir di pinggir jalan demi keselamatan bersama. [suf]

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 18 Mei 2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 18 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Minggu, 18 April 2025.

    “Hari ini cuaca di Surabaya dan Sidoarjo cenderung berawan sepanjang hari. Sedangkan Gresik turun hujan di sejumlah wilayah,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Sabtu (17/3/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi hari ini Surabaya tidak turun hujan meski cuaca cenderung berawan sejak pagi hingga malam hari. Termasuk di antaranya Kecamatan Lakarsantri, Kenjeran, Simokerto, Tambaksari, hingga Tandes.

    Suhu udara: 25°C – 26°C
    Kelembapan: 91% – 96%
    Kecepatan angin: 5,2 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, cuaca Sidoarjo juga diprediksi berawan sepanjang hari ini. Meski begitu, tidak ada tanda akan diguyur hujan, termasuk Kecamatan Taman, Wonoayu, Krian, Jabon, hingga Gedangan.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 68% – 93%
    Kecepatan angin: 24,1 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Sejumlah daerah di Gresik hari ini diprediksi akan diguyur hujan ringan pada waktu yang berbeda-beda. Adapun Kecamatan Sidayu, Dukun, Duduksampeyan, dan Bungah, hujan pada pagi harinya. Kemudian Kecamatan Sangkapura dan Tambak diprakirakan hujan pada sore hingga malam ini.

    Suhu udara: 25°C – 29°C
    Kelembapan: 78% – 92%
    Kecepatan angin: 24,1 km/jam dari arah Timur.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/suf]

  • Tewas di Tengah Sabung Ayam: Kisah Tragis Penjual Bakso di Jombang

    Tewas di Tengah Sabung Ayam: Kisah Tragis Penjual Bakso di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Siang itu, suasana Dusun Kemodo di Kecamatan Mojoagung tampak ramai. Sejumlah pria berkumpul di lahan terbuka, menyaksikan adu ayam jago—hiburan yang bagi sebagian warga menjadi bagian dari rutinitas akhir pekan.

    Di antara mereka, duduk santai seorang pria berusia 55 tahun, dikenal warga sebagai Suryadi, penjual bakso dari Desa Mojotrisno.

    Suryadi dikenal ramah dan sering hadir di berbagai kegiatan warga. Hari itu, Sabtu (17/5/2025), ia tak sedang berjualan. Ia hanya ingin menikmati tontonan sambil bercengkerama dengan teman-temannya. Namun, siapa sangka, siang yang tampak biasa itu menjadi akhir dari perjalanan hidupnya.

    “Tiba-tiba dia ambruk. Tadinya duduk nunggu giliran ayamnya, eh, jatuh ke belakang. Kami sempat olesi tubuhnya pakai minyak kayu putih,” ujar salah satu saksi mata yang masih tampak syok. “Tapi ya… sudah gak tertolong.”

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Meski sempat diberikan pertolongan ala kadarnya, Suryadi tidak pernah siuman lagi. Suasana yang tadinya meriah seketika berubah menjadi sunyi. Warga hanya bisa tertegun, tak menyangka pria yang tadi tertawa kini telah pergi selamanya.

    Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, menyatakan pihaknya telah menerima laporan dari Kepala Desa Mojotrisno, Nanang Sugiarto, pada sore hari. Polisi segera bergerak ke rumah duka untuk memastikan kabar tersebut.

    “Yang perlu kami tegaskan, almarhum bukan meninggal di arena sabung ayam ilegal. Lokasi dan kegiatan yang dilakukan juga tidak menyalahi hukum,” ujar Kompol Yogas.

    Dari hasil pemeriksaan awal, Suryadi diduga meninggal akibat serangan jantung. Keluarga korban pun memilih tidak melakukan autopsi, menyadari bahwa almarhum memang memiliki riwayat penyakit itu.

    “Kami turut berduka. Pihak keluarga sudah menyatakan bahwa ini adalah musibah dan menolak autopsi,” imbuh Kapolsek.

    Kematian Suryadi menjadi pengingat yang getir tentang pentingnya menjaga kesehatan, terlebih bagi mereka yang sudah memiliki keluhan medis. Di tengah cuaca yang panas dan aktivitas padat, tubuh bisa saja menyerah kapan pun.

    Kini, Suryadi telah dimakamkan di kampung halamannya. Kehilangan ini tak hanya dirasakan oleh keluarga, tapi juga oleh pelanggan dan warga yang mengenalnya sebagai penjual bakso yang ramah, sederhana, dan mudah tersenyum. Ia pergi tanpa pesan, di tengah keramaian, namun meninggalkan duka yang hening. [suf]