Category: Beritajatim.com Regional

  • 752 CJH dari Kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo Diberangkatkan Bupati H Subandi

    752 CJH dari Kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo Diberangkatkan Bupati H Subandi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sebanyak 752 calon jamaah haji kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo secara resmi dilepas oleh Bupati Sidoarjo bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Sidoarjo dari Pendopo Delta Wibawa menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya Minggu (18/5/2025).

    Seluruh calon jamaah dijadwalkan akan terbang menuju Tanah Suci Mekkah pada 19 Mei 2025 melalui Embarkasi Surabaya.

    Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo menyampaikan pesan kepada seluruh calon jamaah Haji. Mereka diminta untuk selalu menjaga kesehatan karena ibadah Haji memerlukan fisik yang kuat. “Jangan lepas dari rombongan, sabar serta selalu jaga sopan santun,” ucapnya.

    H. Subandi juga menyampaikan harapan agar seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi Haji yang mabrur.

    Pelepasan ini menjadi penanda awal perjalanan ibadah yang telah lama dinantikan oleh ratusan jamaah. Suasana haru dan linangan air mata tak terbendung dikala para keluarga turut melepas keberangkatan calon jamaah Haji. (isa/ted)

  • Tersangkut Dahan, Sound Horeg di Bondowoso Jatuh Timpa Seorang Perempuan: Luka di Kepala

    Tersangkut Dahan, Sound Horeg di Bondowoso Jatuh Timpa Seorang Perempuan: Luka di Kepala

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah insiden mengejutkan terjadi saat parade sound horeg berlangsung di Desa Sumberanyar, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Minggu (18/5/2025).

    Sebuah tumpukan sound system yang dibawa menggunakan truk colt diesel mendadak jatuh dan menimpa salah satu perempuan yang berada tepat di belakang sound. Akibat dari kejadiaan tersebut, perempuan yang turut mengiringi pawai ini mengalami luka di bagian kepala.

    Awalnya, peristiwa tersebut terjadi saat iring-iringan kendaraan sound system melintas di jalan desa yang dipadati warga. Truk yang mengangkut tumpukan peralatan suara itu membawa sound system hingga menjulang tinggi di atas bak. Nahas, bagian paling atas dari tumpukan tersebut tersangkut pada dahan pohon di pinggir jalan.

    Akibatnya, rangkaian sound system yang ada di paling atas terlepas dan jatuh tepat ke arah perempuan yang berada di belakang truk. Dalam kondisi luka di kepala, ia segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan sepeda motor oleh warga yang berada di lokasi kejadian.

    Parade sound horeg sendiri merupakan kegiatan hiburan masyarakat yang cukup populer di sejumlah daerah Jawa Timur, termasuk Bondowoso. Biasanya, acara ini diadakan dalam rangka menyemarakkan hari besar atau perayaan tertentu.

    Hal ini pun sontak mengundang respon warganet. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan adanya kegiatan tersebut. Lantaran sound horeg dianggap hanya memberikan dampak negatif.

    “Ya kan dari kemaren isinya musibah terus dari sound horeg, dari orang jatuh, orang ketabrak truknya, kaca dan bangunan rumah ancur ,jembatan di rusak , pohon ditebangin, ini orang kejatuhan sound ya miris liatnya kapokmu kapan,” geram (et) roger***. (fyi/ted)

  • HP Jatuh ke Selokan, Pelajar di Mojokerto Minta Bantuan Damkar

    HP Jatuh ke Selokan, Pelajar di Mojokerto Minta Bantuan Damkar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Insiden tak biasa terjadi di Jalan Raya RA. Basoeni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (17/5/2025) kemarin. Telepon gengam milik seorang pelajar bernama Rahma Tsania terjatuh ke dalam selokan.

    Tak ingin kehilangan barang berharganya, ia pun menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Korban meminta bantuan untuk bantuan evakuasi telepon gengamnya dari dalam selokan.

    Mendapat laporan tersebut, Tim Damkar Pos I BPBD Kabupaten Mojokerto langsung diterjunkan ke lokasi. Tim Damkar membuka tutup selokan dan menggunakan tangga untuk turun ke selokan mencari keberadaan telepon gengam milik pelajar tersebut.

    Petugas dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) juga turut memantau dan melaporkan perkembangan kepada pimpinan. Setelah melakukan pencarian, handphone tersebut akhirnya berhasil dievakuasi pada pukul 13.30 WIB.

    “Meski hanya sebuah handphone, kami tetap bertugas sesuai prinsip kemanusiaan. Apa pun bentuknya, jika masyarakat membutuhkan, kami siap membantu,” ujar Komandan Regu Pos I PMK BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto, Minggu (18/5/2025). [tin/ted]

  • Viral Polisi Tabrak Pelanggar Lalu Lintas, Kasat Lantas Polres Tulungagung Beberkan Faktanya

    Viral Polisi Tabrak Pelanggar Lalu Lintas, Kasat Lantas Polres Tulungagung Beberkan Faktanya

    Tulungagung (beritajatim.com) – Video viral terkait anggota polisi Satlantas Polres Tulungagung, yang dinarasikan mengejar dan menabrak pengendara sepeda motor menjadi perhatian warganet.

    Video dengan durasi 1 menit 34 detik ini menyebar di berbagai platform media dan menjadi perbincangan di media sosial pada Minggu, (18/05/2025).

    Dalam video diceritakan bahwa dua anggota Satlantas mengejar terduga pelaku pelanggaran lalu lintas hingga masuk ke pelosok desa. Bahkan, untuk menghentikan pengendara motor, seakan-akan petugas harus menabrak hingga jatuh.

    Terkait hal itu Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila pun angkat bicara. AKP M. Taufik Nabila menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Minggu (18/5/2025) saat anggota Satlantas tengah melakukan patroli di sekitar Pos Tamanan, Kecamatan Tulungagung Kota.

    Petugas mendapati dua pelajar SMP mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm dan berboncengan.

    “Saat diberhentikan, kedua remaja tersebut justru melarikan diri dan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi ke arah Desa Tanjungsari,” ungkap Taufik.

    Dalam upaya melarikan diri dari kejaran petugas, pengendara pelanggar justru menabrak seorang perempuan pengendara Honda Scoopy merah yang tengah keluar dari gang. Kejadian inilah yang kemudian direkam oleh warga dan diunggah ke media sosial dengan narasi yang menyudutkan petugas kepolisian.

    “Perlu kami luruskan, kejadian tersebut melibatkan pelanggar lalu lintas yang menabrak pengguna jalan lain. Polisi tidak menabrak siapa pun,” tegasnya.

    Taufik menyebut, petugas yang berada di lokasi langsung sigap memberikan bantuan dengan memanggil ambulans untuk membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung.

    “Korban mengalami luka ringan dan dalam kondisi sadar saat mendapat penanganan medis,” lanjutnya.

    Adapun identitas pelanggar diketahui berinisial H (15) dan A (15), warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir. Mereka mengendarai Honda Beat merah dengan pelat nomor AG 4596 RCL. Sedangkan korban pengendara Scoopy adalah S, warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu, dengan nomor polisi AG 6538 RCL.

    Menanggapi simpang siurnya informasi yang beredar, Kasat Lantas Polres Tulungagung pun menghimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi unggahan di media sosial dan tidak serta-merta mempercayai narasi yang belum terverifikasi.

    “Kami mengajak masyarakat untuk selalu cermat dan melakukan pengecekan terhadap informasi yang beredar, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat,” pungkasnya. (ted)

  • Warga Maospati Magetan Siap Direlokasi demi Proyek Pasar Hewan

    Warga Maospati Magetan Siap Direlokasi demi Proyek Pasar Hewan

    Magetan (beritajatim.com) – Penduduk di kawasan Totog, Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan, menyatakan kesiapan mereka untuk direlokasi terkait rencana pembangunan Pasar Hewan Maospati.

    Namun, sebagian besar dari mereka masih merasa bingung mengenai tempat tinggal pengganti setelah relokasi dilakukan.

    Lokasi itu berada di sebelah utara pertigaan Totog atau Tugu Fly, Fight and Win di Jalan Iswahjudi atau Jalan Nasional Maospati-Madiun.

    Pemerintah Kabupaten Magetan memang berencana membangun Pasar Hewan (Pahingan) di lokasi yang saat ini masih dihuni oleh puluhan warga. Meskipun sosialisasi sudah dilakukan melalui beberapa pertemuan, keresahan warga tetap ada, khususnya terkait dengan kelangsungan tempat tinggal mereka ke depan.

    “Kami menyadari bahwa tanah ini milik negara, jadi kalau harus pindah demi program pemerintah, kami siap. Namun, kami juga belum tahu akan tinggal di mana,” ujar Wardi (63), warga yang sudah lama tinggal di lokasi tersebut.

    Sebagian besar warga yang menempati lahan milik Pemkab bekerja sebagai buruh atau wiraswasta. Anak-anak mereka banyak yang sudah merantau dan bekerja di luar daerah, sehingga para orang tua ini tinggal sendiri dan tidak memiliki banyak pilihan saat harus pindah.

    “Kami dari awal tahu tanah ini bukan milik pribadi. Tapi kalau tempat ini nanti dibongkar, kami masih bingung mau ke mana,” tambah Wardi.

    Hal senada diungkapkan oleh Juwari (60), yang juga menerima kunjungan dari Penjabat Bupati Magetan pada Jumat (16/5/2025). Dalam pertemuan tersebut, Pj Bupati berdialog langsung dengan warga mengenai pemanfaatan lahan untuk pembangunan pasar hewan.

    “Kalau memang harus direlokasi, kami ikut saja,” kata Juwari. “Tapi saya benar-benar tidak tahu harus pindah ke mana. Saya hidup sendiri, istri sudah tiada, dan tidak punya anak.”

    Juwari juga mengaku telah menghuni lokasi itu sejak 1965 dan menyadari bahwa lahan tersebut adalah aset Pemkab. Ia menambahkan, “Kalau harus pindah ke Panti Lansia milik Dinsos, saya siap. Karena saya juga tidak punya siapa-siapa.”

    Lurah Maospati, Indra Ariesta Ardy, menyebutkan bahwa sekitar 18 kepala keluarga akan terdampak oleh proyek ini, dan total terdapat puluhan jiwa yang akan terkena relokasi. Pemerintah kelurahan telah melakukan pendekatan langsung kepada warga, dan sebagian besar menyambut baik rencana ini.

    “Banyak dari mereka yang masih memiliki keluarga, jadi bila tempat ini digunakan Pemkab, mereka bisa tinggal bersama kerabat,” jelas Indra.

    Rencana pembangunan Pasar Hewan Maospati ditargetkan dimulai tahun ini. Selain membangun pasar, pemerintah juga akan memperbaiki akses jalan untuk menunjang kegiatan di area tersebut.

    “Untuk dua warga lanjut usia yang hidup sebatang kara, kami sudah ajukan ke Dinsos untuk tinggal di panti lansia, dan telah disetujui,” tutupnya. [fiq/ted]

  • Ditinggal Memperbaiki Kompor, Balita di Blitar Hanyut ke Selokan

    Ditinggal Memperbaiki Kompor, Balita di Blitar Hanyut ke Selokan

    Blitar (beritajatim.com) – Balita berusia 5 tahun berinisial DA asal Desa Kalipucung Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar dilaporkan hanyut di selokan. Bocah 5 tahun itu hanyut saat ditinggal sang ibu sedang memperbaiki kompor gas di dapur.

    Saat ditinggal oleh sang ibu, balita 5 tahun tersebut memang sedang hujan-hujanan di samping rumah bersama temannya. Tidak berselang lama korban kemudian berjalan ke selokan yang ada di depan rumah.

    “Dugaannya memang hanyut di aliran selokan itu kita masih lakukan pencarian,” kata Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, Minggu (18/05/2025).

    Peristiwa ini terjadi saat wilayah Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar diguyur hujan deras. Melihat hujan DA(5) kemudian meminta izin kepada ibunya untuk bermain air atau hujan-hujanan di samping rumah.

    Saat itu sang ibu memang sedang memperbaiki kompor gas yang sedang rusak. Hanya tinggal sebentar, sang anak yang awalnya bermain air di samping rumah sudah tidak ada di lokasi.

    “Sudah dicari kemana-mana tidak ada kemudian tanya ke temannya katanya tadi sempat ke selokan depan rumah, sehingga dugaannya hanyut ke selokan,” bebernya.

    Mengetahui hal tersebut, warga dan aparat kepolisian serta TNI pun langsung turun ke lokasi untuk menyisir sepanjang aliran air selokan. Namun hingga berita ini dimuat korban belum juga ditemukan. (owi/ted)

  • Battle Sound Horeg di Laut Pasuruan Diduga Ganggu Ekosistem, Ini Tindakan Polres Pasuruan Kota

    Battle Sound Horeg di Laut Pasuruan Diduga Ganggu Ekosistem, Ini Tindakan Polres Pasuruan Kota

    Pasuruan (beritajatim.com) – Fenomena musik ekstrem atau ‘battle sound horeg’ kini merambah ke wilayah laut, salah satunya terjadi di perairan Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

    Kegiatan tersebut menjadi sorotan karena dinilai mengganggu ekosistem laut dan menarik perhatian lembaga riset internasional.

    Sebuah rekaman video warga menunjukkan sejumlah kapal nelayan memutar musik dengan volume sangat tinggi saat perayaan Hari Raya Ketupat.

    Suara yang dihasilkan mencapai tingkat kebisingan 135 desibel, melebihi batas aman untuk manusia dan satwa laut.

    Lembaga kelautan Amerika Serikat, NOAA, menyebut kebisingan di atas 120 desibel dapat mengganggu komunikasi mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba. Gangguan ini dapat menimbulkan stres, perubahan perilaku, bahkan kematian bagi hewan-hewan tersebut.

    Selain berdampak pada hewan, tekanan suara dari battle sound horeg juga berisiko merusak struktur terumbu karang. Padahal, terumbu karang merupakan habitat alami bagi ribuan spesies laut yang penting bagi keseimbangan ekosistem.

    Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi, membenarkan adanya kegiatan musik ekstrem di atas kapal tersebut. Menurutnya, aksi ini merupakan bentuk spontanitas masyarakat saat merayakan tradisi lokal di wilayah pesisir.

    “Kegiatan itu terjadi saat Lebaran Ketupat dan dilakukan secara spontan oleh warga setempat,” jelas Aipda Junaidi saat dikonfirmasi, Minggu (18/5/2025).

    Terkait dampak yang ditimbulkan, Aipda Junaidi menilai perlu adanya penelitian lebih lanjut oleh dinas terkait. Ia menyebutkan bahwa pihak kepolisian siap mendukung langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menanggulangi dampak negatifnya.

    “Kami harap ada kajian dari dinas lingkungan dan perikanan terkait efek suara terhadap laut,” tambahnya.

    Saat ini, kegiatan sound horeg di darat seperti Sahur on The Road sudah dilarang karena gangguannya yang masif. Polisi membuka opsi untuk berkoordinasi dengan Dinas Perikanan demi membahas kemungkinan pelarangan aktivitas serupa di laut.

    “Ke depan, akan kami bahas kemungkinan pelarangan battle sound di laut bersama instansi terkait,” tutup Aipda Junaidi. (ada/ted)

  • Retreat dan Sinergi Tim Pemkot Mojokerto Resmi Ditutup

    Retreat dan Sinergi Tim Pemkot Mojokerto Resmi Ditutup

    Mojokerto (beritajatim.com) –Kegiatan Retreat dan Sinergi Tim Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto di Ubaya Training Center, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto resmi ditutup.

    Penutupan ini menjadi momentum penting bagi jajaran pejabat Pemkot Mojokerto untuk memperkuat komitmen terhadap pelayanan publik dan membangun sinergi lintas perangkat daerah.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyebut kegiatan tersebut sebagai ajang refleksi, konsolidasi, sekaligus aktualisasi nilai-nilai pelayanan publik. “Retreat ini merupakan sarana bagi kita semua untuk refleksi, konsolidasi, sekaligus aktualisasi nilai-nilai pelayanan publik yang perlu terus diperkuat dari waktu ke waktu,” ungkapnya, Minggu (18/4/2025).

    Ning Ita (sapaan akrab, red) juga mengapresiasi partisipasi aktif seluruh peserta dalam mengikuti rangkaian kegiatan yang mencakup pelatihan fisik, mental, hingga penguatan strategi terkait tugas pokok dan fungsi pemerintahan. Kegiatan tersebut juga menjadi ajang sinkronisasi dan elaborasi program kerja antar perangkat daerah yang akan disukseskan bersama dalam lima tahun ke depan.

    Sementara ituz Komandan Korem 082/CPYJ Mojokerto, Kolonel Inf. Batara Alex Bulo, dalam amanat upacara penutupan menegaskan bahwa kegiatan tersebut adalah awal dari langkah baru. “Penutupan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen yang lebih kuat untuk terus belajar dan berkembang. Semangat dan energi positif selama retreat harus dijaga dan ditularkan di lingkungan kerja,” tegasnya.

    Ia pun menekankan pentingnya implementasi nilai-nilai yang diperoleh selama kegiatan dalam tindakan nyata di tempat kerja masing-masing. Menurutnya, dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar seluruh komponen Pemkot Mojokerto bisa mewujudkan Kota Mojokerto yang maju dan sejahtera.

    Retreat dan Sinergi Tim digelar selama hari mulai tanggal 15-18 Mei 2025. Selama Retreat dan Sinergi Tim, para peserta juga melakukan penyelarasan arah kebijakan program dengan visi pembangunan nasional, visi Provinsi Jawa Timur, serta visi Kota Mojokerto. Seluruhnya dituangkan dalam perjanjian kinerja utama dan perjanjian kerja direktif. [tin/ted]

  • Warga Krangkong Bojonegoro Temukan Ratusan Bra Bekas di Gedung Sekolah Dasar Terbengkalai

    Warga Krangkong Bojonegoro Temukan Ratusan Bra Bekas di Gedung Sekolah Dasar Terbengkalai

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Desa Krangkong, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, digegerkan dengan penemuan satu karung berisi ratusan bra bekas di sebuah bangunan sekolah yang sudah lama tidak digunakan atau gedung terbengkalai.

    Peristiwa ini bermula pada Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, ketika seorang warga setempat bernama Hadi pulang dari sawah. Ia melihat sekelompok anak-anak bermain di lapangan desa sambil membawa beberapa bra.

    Merasa curiga, Hadi kemudian menanyai anak-anak tersebut mengenai asal barang tersebut. “Anak-anak itu bilang dapat dari dalam ruang kelas bekas SDN Krangkong yang sudah tidak dipakai sejak 2019,” ujar Hadi.

    Atas temuannya itu, Hadi segera melaporkan ke Kepala Desa Krangkong. Pihak desa kemudian meneruskan laporan ke Polsek Kepohbaru.

    Kapolsek Kepohbaru, Iptu Supriyanto membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya langsung mendatangi lokasi dan mengamankan barang bukti berupa satu karung berisi sekitar 150 bra bekas.

    “Barang bukti sudah kami bawa ke Polsek Kepohbaru untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” terang Iptu Supriyanto.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih menelusuri asal muasal ratusan bra bekas tersebut dan tujuan penyimpanannya di dalam ruang kelas yang kosong. Kejadian itu juga diunggah di media sosial oleh netizen dan mendapat banyak komentar. [lus/ted]

  • Tunggu Perahu Tambangan, Pria Kediri Terjebur ke Sungai Brantas Bersama Motornya

    Tunggu Perahu Tambangan, Pria Kediri Terjebur ke Sungai Brantas Bersama Motornya

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pria bernama Karmuji (55), warga Dusun Boto, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, dilaporkan tenggelam di Sungai Brantas, Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Kejadian tersebut terjadi di lokasi tambangan Desa Ngadi, ketika korban hendak menyeberangi sungai menggunakan perahu penyeberangan tradisional.

    Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, S.H., M.H., menyampaikan bahwa korban saat itu sedang menunggu perahu dari arah timur sambil berdiri di pinggir dermaga yang terbuat dari anyaman bambu.

    “Korban saat menunggu perahu posisi di pinggir dermaga yang terbuat dari sesek/bambu dianyam di bagian barat, tidak disadari korban berpegangan bambu kering dan rapuh. Tiba-tiba bambu patah dan korban jatuh bersama dengan motornya,” jelas Kapolsek AKP Karyawan Hadi.

    Korban bersama sepeda motor Shogun warna merah bernopol AG 4330 OAJ langsung tenggelam dan hilang di arus sungai yang deras. Sementara motor berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi dan telah dievakuasi warga.

    Dua saksi mata di lokasi kejadian adalah Nur (50) dan Mansur (42), keduanya warga Desa Banjarsari, Ngantru, Tulungagung. Mansur diketahui sebagai pemilik perahu tambangan urut membantu proses evakuasi motor korban dan memberikan keterangan awal kepada petugas.

    Polsek Mojo bersama jajaran Reskrim, SPKT, serta tim BPBD Kabupaten Kediri segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mencatat keterangan para saksi, dan memulai pencarian korban di sekitar lokasi.

    “Upaya pencarian masih terus dilakukan. Kami juga mengimbau warga yang ikut terlibat untuk berhati-hati karena arus sungai cukup deras,” pungkas AKP Karyawan Hadi. [nm/ted]