Category: Beritajatim.com Regional

  • Bandar Sabu Bangkalan Kabur, Polisi Hanya Tangkap Pengedar

    Bandar Sabu Bangkalan Kabur, Polisi Hanya Tangkap Pengedar

    Bangkalan (beritajatim.com) – Satresnarkoba Polres Bangkalan menangkap MY (47) warga Kota Surabaya di rumah salah satu bandar sabu yakni SK di Desa Sukolilo, Barat Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan.

    Kasatresnarkoba Polres Bangkalan, Iptu Kiswoyo Supriyanto mengatakan, semula mereka menargetkan untuk menangkap SK. Namun setibanya di rumah itu, SK kabur dan tersisa MY yang saat itu berada di rumah bosnya.

    “Kami amankan MY, perannya membantu SK untuk melayani pembeli,” ungkapnya, Minggu (18/5/2025).

    Dari tangan MY polisi mengamankan 33 klip sabu siap edar dengan total berat 10,44 gram sabu dan 4 bungkus ganja dengan berat total 26,04 gram.

    “Kami dapatkan sabu dan ganja dari tangan pelaku,” imbuhnya.

    Kiswoyo mengatakan, kedatangan petugas ternyata diketahui oleh SK yang saat itu memantau cctv dari kamarnya. SK lalu kabur lewat atap rumahnya melalui tangga yang sudah disediakan.

    “Di dalam kamar SK ada tangga ke atap dan dari situ keluar lewat belakang rumah. Jadi ketika kami datang, dia langsung kabur,” pungkasnya.

    Saat ini polisi menetapkan SK sebagai DPO dan polisi masih melakukan pengejaran.[sar/aje]

  • Razia Malam di Pacitan: Satpol PP Temukan Pelajar Menginap dengan Wanita Dewasa

    Razia Malam di Pacitan: Satpol PP Temukan Pelajar Menginap dengan Wanita Dewasa

    Pacitan (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pacitan kembali melakukan razia kos-kosan dan penginapan, Sabtu malam (17/5/2025), menyisir sejumlah titik di wilayah Kecamatan Pacitan.

    Razia yang menyasar kawasan Kelurahan Sidoharjo, Pucangsewu, dan Pacitan itu berhasil mengamankan tujuh pasangan bukan suami istri yang kedapatan berada dalam satu kos.

    Dari hasil pemeriksaan identitas, petugas menemukan satu pasangan yang cukup mencengangkan: seorang siswa kelas 3 SMA sedang menginap bersama wanita dewasa yang diketahui bekerja di pabrik rokok. Pasangan ini diamankan bersama enam pasangan lainnya yang juga tidak dapat menunjukkan bukti hubungan sah.

    Kepala Satpol PP Pacitan, Ardiyan Wahyudi, mengatakan bahwa seluruh pasangan yang terjaring langsung dibawa ke kantor Satpol PP untuk pendataan dan pembinaan. Mereka juga diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan serupa. Pihak keluarga serta perangkat desa masing-masing turut dihubungi untuk pembinaan lebih lanjut di tingkat keluarga dan lingkungan.

    “Ini sebagai upaya menjaga ketertiban serta norma sosial yang berlaku. Ke depan, razia akan kami intensifkan tidak hanya di wilayah kota, tetapi juga di kecamatan lainnya,” tegas Ardiyan ditulis Senin (19/5/2025).

    Ia menambahkan, keberadaan pasangan-pasangan tidak sah di tempat penginapan maupun indekos kerap meresahkan warga. Karena itu, Satpol PP akan terus berupaya mencegah praktik-praktik serupa demi menjaga moralitas dan kenyamanan masyarakat. (tri/ted)

  • Tragis! Pemuda di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri di Warung Kopi

    Tragis! Pemuda di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri di Warung Kopi

    Malang (beritajatim.com) – Seorang pemuda berinisial Ahmad Husaini (25), warga Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, meregang nyawa setelah ditikam oleh temannya sendiri dalam insiden berdarah di sebuah warung kopi sekaligus tempat pencucian mobil di Jalan Raya Bureng, Desa Bulupitu, Kecamatan Gondanglegi.

    Kejadian memilukan ini berlangsung pada Jumat malam (16/5/2025), sekitar pukul 23.30 WIB. Pelaku diketahui bernama Muhammad Fikri (26), warga desa setempat. Ia menyerahkan diri tak lama setelah kejadian dan kini telah diamankan di Rutan Polres Malang.

    Menurut AKP Bambang Subinajar, Kasihumas Polres Malang, kejadian bermula ketika korban dan pelaku sedang nongkrong bersama beberapa teman sambil mengonsumsi minuman keras.

    “Awalnya pelaku hendak ke kamar mandi, namun korban langsung menyelonong masuk lebih dulu. Setelah keluar, korban menarik kerah baju pelaku dan memukulnya hingga jatuh,” jelas AKP Bambang, Minggu (18/5/2025).

    Tak terima dipukul, Fikri yang tersulut emosi langsung mencabut pisau dari pinggangnya dan menusuk perut korban. Husaini sempat melarikan diri, namun pelaku mengejarnya dan kembali menghujani tubuh korban dengan tusukan di kaki, punggung, dan kepala. Total ada sekitar 10 tusukan yang menyebabkan korban tewas di tempat.

    “Pelaku menusuk korban berkali-kali. Korban mengalami luka fatal dan meninggal di lokasi kejadian,” ungkap Bambang.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Instalasi Forensik RSSA Malang untuk keperluan visum. Sementara itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pisau sepanjang 30 cm, pakaian pelaku dan korban, empat botol arak Bali, serta barang pribadi korban seperti kalung, rokok, dan uang tunai.

    Setelah kejadian, pelaku sempat pulang ke rumah sebelum akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Gondanglegi.

    “Petugas juga melakukan penggeledahan dan menemukan pisau yang digunakan untuk menghabisi korban,” tambah Bambang.

    Saat ini, Muhammad Fikri dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan/atau Pasal 351 ayat (3) tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian. Polisi terus mendalami kasus ini dengan memeriksa pelaku serta sejumlah saksi.

    “Pemeriksaan lanjutan masih kami lakukan untuk mengungkap motif sebenarnya. Kami juga mengimbau masyarakat agar menjauhi miras karena sering menjadi pemicu tindak kekerasan,” pungkasnya. (ted)

  • Perkoperasian di Blitar Krisis, Pembentukan 248 Koperasi Merah Putih Justru Dikebut

    Perkoperasian di Blitar Krisis, Pembentukan 248 Koperasi Merah Putih Justru Dikebut

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar tengah mengebut pembentukan koperasi Merah Putih di 220 desa dan 28 kelurahan. Pemkab Blitar memang memiliki target 1 desa, 1 koperasi merah putih.

    Sosialisasi tentang pembentukan koperasi Merah Putih itu pun langsung dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM (usaha kecil menengah) Kabupaten Blitar.

    Bahkan kini beberapa desa telah melakukan musyawarah khusus pembentukan Koperasi Merah Putih dengan pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar.

    Pembentukan koperasi Merah Putih ini memang jadi program prioritas pemerintah pusat, sehingga Pemerintah Kabupaten Blitar bergegas merealisasikannya.

    Targetnya pada akhir bulan Juni sudah ada koperasi Merah Putih yang diresmikan beroperasi.

    “Progresnya di kecamatan mulai mengundang kami tim kabupaten dalam rangka percepatan pembentukan koperasi merah putih, tiap hari ada 2 atau 3 yang melakukan pendampingan,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar, Sri Wahyuni, Minggu (18/05/2025).

    Upaya percepatan pembentukan koperasi Merah Putih ini sebenarnya terasa cukup janggal. Pasalnya pada tahun 2024 kemarin Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar telah merilis bahwa ada 446 koperasi yang kondisinya tidak aktif dan terancam dibubarkan.

    Bahkan pada tahun 2024 kemarin, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar telah membubarkan 70 koperasi. Penyebabnya tentu karena koperasi tersebut tidak sehat hingga pailit alias merugi.

    Kondisi itu tentu menjadi kekhawatiran tersendiri untuk eksistensi koperasi Merah Putih yang akan dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Blitar di 248 desa/kelurahan. Namun Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar optimis bahwa koperasi Merah Putih ini bisa eksis dan berjalan.

    “Harapan kami kalau sudah terbentuk (Koperasi Merah Putih) juga bisa berjalan sesuai yang diharapkan pemerintah,” imbuhnya.

    Sebanyak 248 unit koperasi Merah Putih yang ada di Kabupaten Blitar ini pun masih harus bersaing dengan 620 unit koperasi swasta. Bukan hanya itu sejatinya masih ada KUD (koperasi unit desa) yang juga akan menjadi pesaing koperasi Merah Putih tersebut.

    Saat ini tercatat masih ada 29 KUD yang aktif di Kabupaten Blitar. Namun, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar memandang itu bukan sebagai saingan, namun justru jadi peluang untuk kolaborasi.

    “Itu nanti memang kalau koperasi Merah Putih sudah berjalan akan kami sandingkan bisa juga kerja sama kerana kan sama-sama punya badan hukum nanti bisa dikerjasamakan, misal KUD itu punya gudang bisa dikerjasamakan dengan koperasi Merah Putih,” tegasnya.

    Bentuk koperasi Merah Putih sendiri mencakup bidang yang luas, mulai dari sembako, kesehatan hingga pendanaan. Dengan dengan bidang usaha yang cukup variatif tersebut persaingan dengan koperasi swasta maupun KUD akan berjalan seru.

    “sesuai dengan Inpres (Instruksi Presiden) ada gerai sembako, apotek desa, klinik desa, kantor koperasi, food storage, maupun logistik,” bebernya.

    Di Tengah kekhawatiran dan tantangan tersebut, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Blitar dengan tegas mewajibkan pada awal Juli 2025 ini sudah harus ada koperasi Merah Putih yang terbentuk. Sehingga pada pertengah Juli 2025, koperasi Merah Putih tersebut bisa dilaunching sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

    “Tapi tanggal 12 Juli tetap ada yang bisa di launching koperasi Merah Putihnya,” imbuhnya.

    Kini patut dinanti akankah target 248 koperasi Merah Putih tersebut bakal terbentuk semua pada tahun ini. Serta akankah koperasi Merah Putih yang terbentuk itu akan bisa eksis dan terus berjalan. (owi/ted)

  • Kecelakaan di Gudo Jombang, Satu Keluarga Kehilangan Sosok Ayah Usai Silaturahmi

    Kecelakaan di Gudo Jombang, Satu Keluarga Kehilangan Sosok Ayah Usai Silaturahmi

    Jombang (beritajatim.com) – Minggu malam, 18 Mei 2025, seharusnya menjadi momen hangat bagi keluarga kecil asal Kediri usai bersilaturahmi ke rumah mertua di Keboan, Ngusikan, Kabupaten Jombang. Namun perjalanan pulang yang mereka tempuh justru berakhir tragis di ruas jalan Desa Gempol Legundi, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.

    Sekitar pukul 21.00 WIB, dua sepeda motor terlibat dalam tabrakan hebat. Motor Honda Beat yang dikendarai seorang pelajar berusia 15 tahun, Moch Aditya Pratama, melaju dari arah selatan menuju utara.

    Saat mencoba menyalip kendaraan di depannya, laju motornya melebar ke jalur kanan. Di saat bersamaan, dari arah berlawanan datang motor Honda Vario yang ditumpangi Jaswadi (42), istrinya Siti Zumaroh (52), dan putra mereka Iqbal Fitri Nur Rohman Ibnu Zaid (12).

    Benturan pun tak terhindarkan. Tubuh para korban terpental, dan suara jeritan mengoyak sunyi malam desa. Beberapa warga sekitar yang mendengar benturan keras langsung berlari menuju lokasi. Rino (21) dan Rilo (26), warga setempat, menjadi saksi pertama di tempat kejadian.

    “Motor Beat terlalu ke kanan saat nyalip, dari arah berlawanan muncul motor Vario, langsung tabrakan,” kata Rilo.

    Keempat korban segera dievakuasi. Jaswadi, kepala keluarga dari Desa Kapi, Kecamatan Kunjang, Kediri, sempat dilarikan ke RSUD Jombang namun nyawanya tak tertolong. Siti Zumaroh mengalami luka lecet, sementara sang anak Iqbal menderita patah tulang kaki kiri dan masih dalam perawatan medis. Aditya, pengendara motor Beat, juga mengalami luka dan tengah dirawat.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa kecelakaan terjadi akibat manuver mendahului yang membahayakan.

    “Faktor utama kecelakaan karena pengendara Beat terlalu ke kanan saat menyalip kendaraan di depannya,” ujar Siswanto.

    Kerugian materiil akibat insiden ini diperkirakan sebesar satu juta rupiah. Namun duka yang dirasakan keluarga korban tentu jauh lebih besar dan tak ternilai. Satu sosok ayah, suami, dan kepala keluarga terenggut nyawanya akibat sekejap kelalaian di jalan raya.

    Kisah ini menjadi peringatan keras bagi semua pengguna jalan. Bahwa keselamatan bukan hanya soal diri sendiri, melainkan juga tanggung jawab terhadap nyawa orang lain. Satu detik kelalaian bisa mengubah jalan pulang menjadi jalan duka. [suf]

  • BMKG Juanda: Waspadai Hujan dan Petir di Madiun dan Pacitan

    BMKG Juanda: Waspadai Hujan dan Petir di Madiun dan Pacitan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melalui prakirawannya, Oky Sukma Hakim, S.Tr., merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun dan Pacitan pada Senin, 19 Mei 2025.

    Berdasarkan informasi terbaru, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang cukup signifikan sejak pagi hingga malam hari.

    Kota Madiun Diguyur Hujan Sejak Pagi

    Kondisi cuaca di Kota Madiun diperkirakan akan diguyur hujan pada pukul 06.00 WIB. Kemudian, langit akan berubah menjadi kabur pada pukul 09.00 WIB, dan berawan dari siang hingga malam hari. Suhu udara berada di rentang 23 hingga 29 derajat Celsius, dengan kelembapan 76–95 persen dan angin bertiup dari tenggara sekitar 12,4 km/jam.

    “Di Kota Madiun, hujan diprediksi turun pada pagi hari. Setelah itu, cuaca akan cenderung berawan hingga malam. Masyarakat tetap kami imbau membawa payung atau jas hujan saat beraktivitas pagi,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Kabupaten Madiun Berpotensi Dilanda Petir

    Kondisi cuaca di Kabupaten Madiun terpantau lebih ekstrem. Petir diperkirakan akan menyambar langit wilayah ini pada pukul 06.00 WIB, kemudian disusul hujan ringan pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, langit akan terus berawan hingga malam hari.

    Suhu udara berada di kisaran 22–28 derajat Celsius, dengan kelembapan tinggi 78–96 persen. Angin bertiup dari barat laut dengan kecepatan 6,6 km/jam.

    Pacitan Hujan Ringan pada Sore Hari

    Berbeda dengan Madiun, Pacitan akan mengalami cuaca yang relatif lebih tenang. Langit diprediksi berawan sejak pagi hingga siang.

    “Di Pacitan, hujan hanya akan terjadi sesaat pada sore hari, , lalu kondisi kembali berawan pada malam, bahkan cerah berawan pada pukul 21.00 WIB,” terang Oky.

    Suhu berkisar antara 22 hingga 25 derajat Celsius, kelembapan 89–98 persen, dengan angin dari arah timur berkecepatan 6,8 km/jam.

    Dengan cuaca yang cenderung tidak stabil, BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca harian, terutama bagi mereka yang berkegiatan di luar ruangan.

    “Selalu cek informasi resmi dari BMKG agar dapat mengantisipasi potensi cuaca buruk. Jangan anggap sepele perubahan cuaca, karena bisa berdampak pada keselamatan,” tutup Oky.(mnd/ted).

  • Perempuan Lansia di Ngawi Hilang Diduga Hanyut

    Perempuan Lansia di Ngawi Hilang Diduga Hanyut

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang perempuan lansia bernama Parni (64), warga Desa Sawo, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, dilaporkan hilang pada Minggu siang, (18/5/2025).

    Ia diduga hanyut terbawa arus banjir saat menyeberangi sungai sepulang dari sawah.

    Parni, istri dari Mutkani (85), diketahui terakhir kali terlihat sedang menyemai tanaman di sawah miliknya yang berada di seberang sungai.

    Sungai tersebut mengalami banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak malam sebelumnya. Sungai ini terhubung langsung ke aliran Bengawan Madiun.

    Hingga saat ini, korban belum ditemukan. Proses pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Damkar, dan relawan setempat dengan menyusuri aliran sungai hingga ke hilir.

    Kepala Desa Sawo, Widiyanto, menjelaskan, “Bermula dari warganya melihat korban di sawah siang itu, namun setelah siang korban sudah tidak ada. Pencarian dilakukan dan tidak ditemukan, hingga kini korban diduga hanyut.”

    Sementara itu, Kapolsek Karangjati, AKP Sugeng Wahyudi menyampaikan, “Mendapat informasi ada orang hanyut, kita datangi ke lokasi bersama Koramil dan relawan. Kita lakukan pencarian dan belum ditemukan. Diduga korban hanyut karena sungai banjir usai hujan deras.”

    Karno Sutikno (40), menantu korban, mengaku mengetahui Parni sedang berada di sawah pada Sabtu, 17 Mei 2025 siang. Namun hingga sore hari, korban tidak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga telah melakukan pencarian di sawah hingga ke rumah saudara terdekat, namun hasilnya nihil.

    Setelah menerima laporan dari warga, pihak kepolisian segera mendatangi lokasi serta rumah korban. Tidak ada satu pun warga yang melihat langsung kejadian saat Parni diduga hanyut di sungai. [fiq/ted]

  • 752 CJH dari Kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo Diberangkatkan Bupati H Subandi

    752 CJH dari Kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo Diberangkatkan Bupati H Subandi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sebanyak 752 calon jamaah haji kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo secara resmi dilepas oleh Bupati Sidoarjo bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Sidoarjo dari Pendopo Delta Wibawa menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya Minggu (18/5/2025).

    Seluruh calon jamaah dijadwalkan akan terbang menuju Tanah Suci Mekkah pada 19 Mei 2025 melalui Embarkasi Surabaya.

    Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo menyampaikan pesan kepada seluruh calon jamaah Haji. Mereka diminta untuk selalu menjaga kesehatan karena ibadah Haji memerlukan fisik yang kuat. “Jangan lepas dari rombongan, sabar serta selalu jaga sopan santun,” ucapnya.

    H. Subandi juga menyampaikan harapan agar seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi Haji yang mabrur.

    Pelepasan ini menjadi penanda awal perjalanan ibadah yang telah lama dinantikan oleh ratusan jamaah. Suasana haru dan linangan air mata tak terbendung dikala para keluarga turut melepas keberangkatan calon jamaah Haji. (isa/ted)

  • Tersangkut Dahan, Sound Horeg di Bondowoso Jatuh Timpa Seorang Perempuan: Luka di Kepala

    Tersangkut Dahan, Sound Horeg di Bondowoso Jatuh Timpa Seorang Perempuan: Luka di Kepala

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah insiden mengejutkan terjadi saat parade sound horeg berlangsung di Desa Sumberanyar, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Minggu (18/5/2025).

    Sebuah tumpukan sound system yang dibawa menggunakan truk colt diesel mendadak jatuh dan menimpa salah satu perempuan yang berada tepat di belakang sound. Akibat dari kejadiaan tersebut, perempuan yang turut mengiringi pawai ini mengalami luka di bagian kepala.

    Awalnya, peristiwa tersebut terjadi saat iring-iringan kendaraan sound system melintas di jalan desa yang dipadati warga. Truk yang mengangkut tumpukan peralatan suara itu membawa sound system hingga menjulang tinggi di atas bak. Nahas, bagian paling atas dari tumpukan tersebut tersangkut pada dahan pohon di pinggir jalan.

    Akibatnya, rangkaian sound system yang ada di paling atas terlepas dan jatuh tepat ke arah perempuan yang berada di belakang truk. Dalam kondisi luka di kepala, ia segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan sepeda motor oleh warga yang berada di lokasi kejadian.

    Parade sound horeg sendiri merupakan kegiatan hiburan masyarakat yang cukup populer di sejumlah daerah Jawa Timur, termasuk Bondowoso. Biasanya, acara ini diadakan dalam rangka menyemarakkan hari besar atau perayaan tertentu.

    Hal ini pun sontak mengundang respon warganet. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan adanya kegiatan tersebut. Lantaran sound horeg dianggap hanya memberikan dampak negatif.

    “Ya kan dari kemaren isinya musibah terus dari sound horeg, dari orang jatuh, orang ketabrak truknya, kaca dan bangunan rumah ancur ,jembatan di rusak , pohon ditebangin, ini orang kejatuhan sound ya miris liatnya kapokmu kapan,” geram (et) roger***. (fyi/ted)

  • HP Jatuh ke Selokan, Pelajar di Mojokerto Minta Bantuan Damkar

    HP Jatuh ke Selokan, Pelajar di Mojokerto Minta Bantuan Damkar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Insiden tak biasa terjadi di Jalan Raya RA. Basoeni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (17/5/2025) kemarin. Telepon gengam milik seorang pelajar bernama Rahma Tsania terjatuh ke dalam selokan.

    Tak ingin kehilangan barang berharganya, ia pun menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Korban meminta bantuan untuk bantuan evakuasi telepon gengamnya dari dalam selokan.

    Mendapat laporan tersebut, Tim Damkar Pos I BPBD Kabupaten Mojokerto langsung diterjunkan ke lokasi. Tim Damkar membuka tutup selokan dan menggunakan tangga untuk turun ke selokan mencari keberadaan telepon gengam milik pelajar tersebut.

    Petugas dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) juga turut memantau dan melaporkan perkembangan kepada pimpinan. Setelah melakukan pencarian, handphone tersebut akhirnya berhasil dievakuasi pada pukul 13.30 WIB.

    “Meski hanya sebuah handphone, kami tetap bertugas sesuai prinsip kemanusiaan. Apa pun bentuknya, jika masyarakat membutuhkan, kami siap membantu,” ujar Komandan Regu Pos I PMK BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto, Minggu (18/5/2025). [tin/ted]