Category: Beritajatim.com Regional

  • Diprediksi Hujan di Jam Ini, Berikut Cuaca Madiun dan Pacitan Selasa 20 Mei 2025

    Diprediksi Hujan di Jam Ini, Berikut Cuaca Madiun dan Pacitan Selasa 20 Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melalui prakirawan cuaca Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan prakiraan cuaca untuk wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan pada Selasa, 20 Mei 2025. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi hujan ringan yang diprediksi terjadi di pagi hari, terutama saat beraktivitas di luar rumah.

    Cuaca Kota Madiun: Hujan Ringan Pagi Hari, Berawan Hingga Malam

    Di Kota Madiun, hujan ringan diprediksi turun pada pukul 06.00 WIB. Setelah itu, kondisi cuaca akan berubah menjadi berawan sejak pukul 09.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB. Menjelang malam, langit diperkirakan akan cerah berawan mulai pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Suhu udara di Kota Madiun berkisar antara 24 hingga 32 derajat Celcius, dengan kelembaban yang cukup tinggi,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Ia menambahkan, angin diperkirakan bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Kabupaten Madiun: Pola Cuaca Serupa, Malam Hari Kembali Berawan

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan pola cuaca yang hampir serupa. Hujan ringan juga diperkirakan mengguyur wilayah ini pada pukul 06.00 WIB. Kondisi akan berubah menjadi berawan dari pukul 09.00 WIB hingga sore pukul 15.00 WIB. Cuaca cerah berawan akan berlangsung pada pukul 18.00 WIB, namun diprediksi kembali berawan pada malam hari.

    Suhu minimum di Kabupaten Madiun mencapai 23 derajat Celcius dan maksimum 31 derajat Celcius. Angin bergerak dari arah Barat Laut dengan kecepatan yang sama, yaitu 18,5 km/jam.

    Pacitan: Kondisi Udara Kabur di Siang dan Malam Hari

    Di wilayah Pacitan, kondisi cuaca lebih bervariasi. Hujan ringan juga diperkirakan turun pada pukul 06.00 WIB, kemudian langit berubah menjadi berawan pada pukul 09.00 WIB. Menjelang siang hari pukul 12.00 WIB, cuaca di Pacitan akan berubah menjadi udara kabur, lalu kembali berawan pukul 15.00 WIB.

    “Walaupun sempat berubah-ubah, udara kabur diprediksi kembali terjadi mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB,” tambah Oky.

    Selain itu, Pacitan memiliki suhu yang lebih sejuk dibandingkan Madiun, yakni antara 22 hingga 28 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 75 sampai 98 persen. Angin diprediksi bertiup dari arah Timur dengan kecepatan 18,5 km/jam.

    Melihat prakiraan cuaca ini, BMKG mengimbau masyarakat di ketiga wilayah tersebut untuk tetap waspada terhadap kondisi hujan ringan di pagi hari serta perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Persiapan seperti membawa payung atau jas hujan sangat dianjurkan, khususnya bagi warga yang beraktivitas di luar rumah sejak pagi.

    Dengan memahami informasi prakiraan cuaca harian, masyarakat diharapkan dapat lebih siap dalam menjalankan kegiatan sehari-hari dengan aman dan nyaman. (mnd/ian)

  • Panen Emas dari Sumur Resapan: Inovasi Warga Sidoarjo Ubah Sampah Jadi Berkah

    Panen Emas dari Sumur Resapan: Inovasi Warga Sidoarjo Ubah Sampah Jadi Berkah

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Suasana penuh kehangatan dan gotong royong mewarnai pagi di Kampung Edukasi Sampah RT 23 RW 07, Sekardangan, Sidoarjo, Sabtu (18/5/2025). Puluhan warga dari berbagai generasi tampak antusias memanen “emas hitam” berupa kompos berkualitas tinggi dari inovasi unik kampung mereka: sumur resapan multifungsi.

    Bukan sekadar kegiatan rutin, panen kompos kali ini menjadi simbol keberhasilan warga dalam menyulap tantangan sampah organik menjadi peluang. Sumur resapan yang lazimnya berfungsi menampung air hujan, di tangan kreatif warga Kampung Edukasi Sampah bertransformasi menjadi reaktor pengomposan yang efektif dan efisien.

    Kampung yang dikenal sebagai garda terdepan gerakan lingkungan di tingkat masyarakat ini kembali membuktikan komitmennya terhadap prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Semangat kolektif dan inovasi sederhana telah menjadikan kampung ini sebagai inspirasi nyata bahwa perubahan positif untuk lingkungan dapat tumbuh subur dari lingkup terkecil, yaitu tingkat Rukun Tetangga (RT).

    Di sela-sela kesibukan memanen kompos, Ketua RT 23, Andi Hariyadi, mengungkapkan bahwa ide pemanfaatan sumur resapan sebagai tempat pengomposan muncul dari kesadaran bersama akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

    “Kami ingin lingkungan ini menjadi ruang belajar yang hidup bagi semua warga. Sumur resapan yang awalnya hanya berfungsi mengatasi banjir, kini memiliki fungsi ganda yang sangat bermanfaat. Kompos yang dihasilkan kami gunakan untuk mempercantik taman kampung, menyuburkan kebun sayur warga, dan bahkan menjadi media pembelajaran yang menarik bagi anak-anak tentang siklus alam dan daur ulang,” jelas Andi dengan penuh semangat.

    Kegiatan panen kompos ini rutin dilakukan setiap dua hingga tiga bulan sekali. Melalui proses alami fermentasi dan pelapukan, dedaunan dan ranting yang dulunya dianggap limbah kini menjelma menjadi pupuk organik yang kaya nutrisi, siap menyuburkan kembali tanah dan tanaman di lingkungan sekitar.

    Edi Priyanto, seorang pegiat lingkungan yang juga merupakan motor penggerak Kampung Edukasi Sampah, menegaskan bahwa kunci keberhasilan gerakan ini terletak pada sinergi dan kolaborasi aktif seluruh elemen masyarakat.

    “Inovasi ini bukan hanya soal teknik pengomposan yang sederhana, tetapi lebih jauh tentang bagaimana kita membangun budaya peduli lingkungan sejak dini dan dari hal-hal kecil. Ini adalah bentuk edukasi yang nyata, di mana warga, kader lingkungan, dan generasi muda terlibat langsung. Pengelolaan sampah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab sosial kita bersama,” tandas Edi.

    Daya tarik inovasi Kampung Edukasi Sampah ini bahkan telah melampaui batas Provinsi Jawa Timur. Rombongan studi tiru yang terdiri dari camat, lurah, hingga perwakilan komunitas dari Bali, Jambi, dan Kalimantan tercatat telah mengunjungi kampung ini untuk mempelajari secara langsung bagaimana ide sederhana dapat menghasilkan dampak lingkungan yang signifikan dan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.

    “Kami sangat terbuka untuk berbagi pengalaman dan praktik baik ini. Mungkin apa yang kami lakukan terlihat sederhana, namun ketika dijalankan dengan konsistensi dan partisipasi aktif seluruh warga, dampaknya bisa sangat luas. Kami percaya bahwa perubahan besar seringkali berawal dari langkah-langkah kecil di lingkungan terdekat kita,” imbuh Edi dengan nada optimis.

    Kini, Kampung Edukasi Sampah tidak hanya menjadi pusat pengelolaan lingkungan yang inovatif, tetapi juga menjelma menjadi laboratorium sosial dan ruang edukasi terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar tentang pengelolaan sampah berbasis komunitas. [rea]

  • Tanah Longsor Ancam Rumah Warga di Ngraho Bojonegoro, Jarak Bangunan dengan Bibir Sungai Tinggal Setengah Meter

    Tanah Longsor Ancam Rumah Warga di Ngraho Bojonegoro, Jarak Bangunan dengan Bibir Sungai Tinggal Setengah Meter

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tanah longsor di Dusun Ngidung, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, mengancam satu rumah warga. Longsor terjadi karena terbawa aliran anak Sungai Ngidung di desa setempat yang cukup deras pada Senin (19/5/2025) malam.

    Kapolsek Ngraho, Iptu Sutaryanto, membenarkan kejadian tersebut. Tanah yang longsor berada tepat di bibir aliran anak sungai dengan dimensi sekitar panjang 5 meter dan tinggi 6 meter. Longsor terjadi cukup dekat dengan bangunan rumah milik Winarno, warga RT 18 RW 06 Dusun Ngidung.

    “Jarak rumah dengan sungai sebelumnya lima meter, sekarang tinggal setengah meter,” jelas Iptu Sutaryanto, Senin malam (19/5/2025).

    Meski tidak ada kerusakan bangunan, petugas dari berbagai unsur yang telah menerima laporan tersebut seperti Polsek, Koramil, BPBD Bojonegoro, Satpol PP, dan Pemerintah Desa Sumberagung langsung mendatangi lokasi untuk melakukan langkah-langkah penanganan sementara.

    “Evakuasi barang-barang di bagian dapur telah dilakukan, dan kami memberikan imbauan agar ruangan dapur tidak ditempati dulu karena sangat rawan,” tambahnya.

    Diketahui bahwa kawasan sekitar aliran sungai di Dusun Ngidung memang rawan longsor. Bahkan, pada Maret lalu, longsor serupa sempat terjadi akibat derasnya hujan dan aliran sungai. Sejumlah warga juga telah memutuskan untuk memindahkan rumah mereka ke lokasi yang lebih aman.

    Pihak Polsek Ngraho juga telah berkoordinasi dengan BPBD Bojonegoro serta instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut, guna mencegah potensi bencana susulan yang dapat membahayakan warga di sepanjang aliran anak sungai Ngidung.

    “Kami harap segera ada langkah konkret dari pihak terkait agar bencana tidak berulang dan keselamatan warga tetap terjaga,” pungkas Kapolsek Ngraho. [lus/ian]

  • BPBD Tuban Gerak Cepat Tangani Banjir di Area Persawahan Agar Petani Tak Gagal Panen

    BPBD Tuban Gerak Cepat Tangani Banjir di Area Persawahan Agar Petani Tak Gagal Panen

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban gerak cepat menangani banjir yang merendam beberapa fasilitas umum dan persawahan yakni di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban, Sudarmaji bersama Camat dan Forkopimka Rengel meninjau langsung penanganan banjir di Desa Ngadirejo dan Tambakrejo sebagai langkah upaya dalam menangani banjir di area persawahan.

    “Sesuai arahan dari Bupati Tuban, Mas Lindra bahwa penanganan difokuskan pada lahan persawahan mengingat saat ini telah memasuki masa tanam padi dan hortikultura,” ujar Sudarmaji. Senin (19/05/2025).

    Menurutnya, jika tidak segera ditangani, masa tanam akan terlewat, yang pada akhirnya akan mengganggu produktivitas pertanian dan berpengaruh terhadap ketahanan pangan. “Hal ini sebagai bentuk respons cepat kami,” tegas Sudarmaji.

    Pihaknya juga telah mengambil beberapa langkah strategis, di antaranya pembersihan aliran sungai (avour) yang mengarah ke Bengawan Solo dengan dibantu relawan dan warga setempat dalam membersihkan tanaman liar serta hambatan lain yang mengganggu kelancaran aliran air.

    “Pengerahan mesin pompa untuk menyedot air dari lahan sawah dan mengalirkannya ke sungai avour hingga ke Bengawan Solo, agar air di lahan warga dapat segera disedot sehingga bisa segera ditanami warga,” imbuhnya.

    Kemudian, ia bersama tim BPBD melakukan pendataan dan pemantauan berkala terhadap kondisi di lapangan, dengan begitu, dampak banjir atau dampak lain yang ditimbulkan oleh banjir luapan Bengawan Solo ini dapat diketahui.

    “Kami juga terus bersinergi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan BPBD Provinsi Jawa Timur untuk memastikan penanganan berjalan efektif dan terpadu,” kata mantan Camat Plumpang itu.

    Selain itu, koordinasi lintas sektor menjadi kunci agar penanganan banjir tidak hanya bersifat darurat, tapi juga berkelanjutan untuk mencegah dampak serupa di masa mendatang. Harapannya, dengan kolaborasi ini, banjir dapat segera surut dan masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitas pertanian secara normal.

    “Hasilnya dalam peninjauan penanganan banjir di kecamatan Rengel langsung telah disampaikan ke Bupati Tuban, lengkap dengan data yang menjadi bahan pertimbangan pada Rapat Koordinasi Penanganan Banjir oleh Bupati Tuban,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Besok, 6000 Ojol Aksi Besar-berasan di Surabaya, Ancam Segel Kantor Aplikator

    Besok, 6000 Ojol Aksi Besar-berasan di Surabaya, Ancam Segel Kantor Aplikator

    Surabaya (beritajatim.com) – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Surabaya akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di beberapa titik di Surabaya, Jawa Timur, besok Selasa (20/5).

    3 ribu hingga 6 ribu massa aksi ojol ter-organisir itu dijadwalkan akan bergerak dari titik Bundaran Waru, Cito Mall Surabaya pukul 09.00 WIB menuju pusat kota, ke Dishub Jatim, Diskominfo Jatim, Polda Jatim, DPRD Jatim, Gedung Negara Grahadi, hingga diakhiri di titik kantor aplikator di Surabaya.

    Mereka massa ojol yang bergabung dalam ‘Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal’ [FRONTAL] ini menyuarakan protes terhadap kebijakan aplikator soal besaran tarif yang dinilai semena-mena, dan mendesak pemerintah agar menerbitkan regulasi driver online.

    Ketua FRONTAL Jatim, Tito Ahmad mengatakan bahwa aksi ojol ini digelar serempak di sebanyak 14 kota se-Indonesia. Salah satunya di Surabaya.

    “Keliling-keliling (kantor pemerintah dan aplikasi) dari pukul 09.00 WIB, sampai sekitar pukul 12.00 WIB, kita mediasi di Kantor Gubernur Jatim,” kata Tito, Senin (19/5).

    Tito menyampaikan, pihaknya dalam aksi besok juga tidak akan segan menyegel kantor aplikator. Apabila dalam aksinya pihak aplikator tidak bisa ditemui atau tidak kooperatif menyambut massa aksi.

    “Kalau enggak kooperatif kita segel. Sudah kita siapkan tulisan police lane dan rantai. Kita tidak tebang pilih, tidak pilih kasih kalau mereka melanggar ketentuan tarif dan tidak kooperatif,” ucap Tito. [ram/ian]

    Tuntutan Aksi Ojol Nasional:

    1. MUTLAK Turunkan Potongan Aplikasi menjadi 10%.

    2. Naikkan Tarif Pengantaran Penumpang

    3. Segera Terbitkan Regulasi Tarif Pengantaran Makanan dan Barang

    4. Tentukan Tarif Bersih Yang diterima Mitra

    5. Mendesak Pemerintah untuk SEGERA terbitkan UU Transportasi Online Indonesia

  • Akibat Luapan Bengawan Solo, Bupati Tuban Upayakan Fungsi Waduk Jabung dan Revitalisasi Sungai Avour

    Akibat Luapan Bengawan Solo, Bupati Tuban Upayakan Fungsi Waduk Jabung dan Revitalisasi Sungai Avour

    Tuban (beritajatim.com) – Akibat banjir luapan Sungai Bengawan Solo, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky langsung gerak cepat penanganan banjir di kantor Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.

    Dalam penanganannya, Mas Lindra sapaan Bupati Tuban akan mengoptimalkan fungsi Waduk Jabung di Kecamatan Widang, dengan tujuan agar air luapan Bengawan Solo yang mengenai pemukiman dan sawah warga dapat segera tertampung di Waduk Jabung.

    “Termasuk upaya revitalisasi aliran air melalui pengerukan sedimen sungai (avour) yang telah mengalami pendangkalan,” kata Mas Lindra. Senin (19/05/2025).

    Ia menyampaikan, bahwa Pemkab Tuban telah mengambil langkah strategis dalam penanganan banjir yang melanda di wilayah selatan Kabupaten Tuban diantaranya di Kecamatan Widang, Plumpang, Rengel, dan Soko.

    “4 Kecamatan tersebut terdampak luapan Sungai Bengawan Solo dan debit air yang meningkat menyebabkan daerah bantaran Sungai Bengawan Solo ikut terendam air,” ujar Bupati Tuban.

    Adapun faktor lain, kata Mas Lindra dikarenakan kiriman air dari wilayah dataran tinggi, sehingga hal ini juga menjadi penyebab 4 kecamatan tersebut terdampak. “Kami Pemkab Tuban telah menyusun langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak dan mencegah banjir serupa di masa mendatang,” bebernya.

    Sehingga, harapannya air Bengawan Solo tidak melebur saat terjadi kenaikan debit air, terlebih lagi saat hujan terjadi dan penanganan banjir bukan hal baru, karena telah dilakukan setiap tahunnya sebagai bagian dari upaya berkelanjutan.

    “Untuk tahun ini, Pemkab Tuban memanfaatkan anggaran Perubahan APBD (P-APBD) 2025 sebagai respons cepat, agar dampak banjir dapat ditekan secara signifikan,” terang Mas Lindra.

    Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo serta Perum Perhutani dan mendorong program penghijauan di sejumlah wilayah, khususnya di kawasan dataran tinggi yang menjadi sumber aliran air saat musim hujan.

    “Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat alam karena alam telah memberikan banyak manfaat bagi kita,” pungkasnya. [dya/ian]

  • RSML Resmikan Gedung Puslat dan SPKLU, Dorong SDM Unggul dan Adaptasi Teknologi di Lamongan

    RSML Resmikan Gedung Puslat dan SPKLU, Dorong SDM Unggul dan Adaptasi Teknologi di Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) kini memiliki dua fasilitas baru yang diharapkan membawa dampak strategis bagi pengembangan sumber daya manusia dan pelayanan publik.

    Kedua fasilitas tersebut yakni Gedung Pusat Pelatihan (Puslat) yang telah mengantongi akreditasi B, serta Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang diresmikan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Senin (19/5/2025).

    Gedung Puslat yang berlokasi di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 26 ini dirancang sebagai pusat peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, melalui pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman praktik langsung.

    “Puslat ini akan menjadi fondasi penting dalam membentuk SDM yang kompeten dan berdaya saing, khususnya di sektor kesehatan,” ujar Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

    Pak Yes menambahkan bahwa pembangunan daerah perlu menyeimbangkan aspek fisik dan non-fisik, termasuk pendidikan dan pelatihan. Hadirnya Puslat diharapkan dapat berkontribusi terhadap program prioritas daerah Lamongan Sehat.

    “Capaian indeks kesehatan Lamongan yang saat ini berada di angka 0,843 (dari skala 0-1) menjadi indikator bahwa layanan kesehatan mulai memberikan dampak yang dirasakan masyarakat. Fasilitas seperti Puslat ini bisa memperkuat pencapaian itu,” ujarnya.

    Kemudian dengan hadirnya SPKLU, menegaskan RSML tidak hanya berfokus pada bidang kesehatan, tapi juga berkontribusi dalam menyediakan fasilitas publik, khususnya untuk kendaraan listrik yang kini mulai banyak digunakan masyarakat.

    “Saat ini transportasi sebagian sudah beralih ke listrik, kita harus adaptif dan memberikan layanan yang maksimal. Di gedung Pemda sudah berdiri SPKLU, dan alhamdulillah bertambah lagi di RSML, semoga adanya SPKLU ini bisa memudahkan pengguna transportasi listrik di Lamongan,” kata Pak Yes.

    Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Sholihin Fanani, mengatakan bahwa sikap adaptif, inovatif dan kolaborasi sangat diperlukan pada era sekarang.

    “Inilah komitmen untuk terus bergerak maju secara adaptif dan relevan. Dengan kehadiran dua fasilitas baru ini, RSML menegaskan perannya tidak hanya sebagai penyedia layanan medis, tetapi juga sebagai pusat pengembangan kapasitas tenaga kesehatan dan mitra strategis dalam transformasi teknologi daerah,” ucapnya. (fak/ian)

  • Puluhan Warga Gresik Protes Gudang Solar Berbau Menyengat

    Puluhan Warga Gresik Protes Gudang Solar Berbau Menyengat

    Gresik (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, melakukan protes terhadap bau menyengat yang berasal dari sebuah gudang BBM solar di Jalan KH. Syafi’i. Gudang tersebut memunculkan keluhan warga karena mengeluarkan aroma tak sedap dan debu yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Aksi protes warga yang terjadi pada Minggu malam (18/5/2025) direkam oleh salah satu warga dan menyebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, tampak sejumlah warga memasuki area gudang dan mengelilingi truk tanki solar yang ditinggal pemiliknya.

    Keberadaan gudang tersebut ditengarai menjadi sumber bau mencurigakan, yang diduga kuat berasal dari aktivitas pengoplosan solar.

    Gudang yang digeruduk itu memang sudah lama dipermasalahkan warga karena dianggap menyebabkan polusi udara. Kepala Desa Pongangan, Aan Chunaifi, membenarkan bahwa lokasi gudang tersebut berada di wilayahnya, tepatnya di area perbatasan desa.

    “Memang benar lokasinya ada di wilayah kami. Tempatnya di area perbatasan,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

    Menurut Aan, aksi warga sudah dilakukan dua kali namun belum mendapatkan respon dari pemilik gudang BBM tersebut.

    “Warga saya sempat protes akibat bau yang menyengat saat malam hari. Baunya seperti gas LPG bocor, tidak enak. Kalau sudah masuk rumah baunya tidak hilang-hilang,” imbuhnya.

    Ia menambahkan, dirinya telah melaporkan kejadian ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik untuk dilakukan pemeriksaan lapangan. DLH pun telah turun ke lokasi dan memberikan surat peringatan kepada pemilik gudang.

    Sayangnya, aktivitas yang sama kembali terulang. “Setelah dilaporkan, petugas DLH turun ke lokasi, pemilik gudang tersebut diberi surat peringatan. Namun kenyataannya diulangi lagi,” paparnya.

    Aan juga mengungkapkan bahwa saat pertama kali mengurus izin, tempat itu hanya diajukan sebagai parkiran truk. Namun, dalam perkembangannya, penggunaan lahan tidak sesuai dengan izin awal.

    “Dulu sewaktu mengurus mengaku dari PT LBB. Saya lupa kepanjangannya untuk dibuat gudang truk dan lahannya sewa. Namun, hingga sekarang pemilik gudang belum memberikan klarifikasi saat diprotes warga,” tandasnya. [dny/suf]

  • Fakta-Fakta Tragis KA Tabrak 7 Motor di Magetan, KAI Merasa Rugi

    Fakta-Fakta Tragis KA Tabrak 7 Motor di Magetan, KAI Merasa Rugi

    Magetan (beritajatim.com) –Sebanyak tujuh kendaraan tertabrak Kereta Api (KA) Malioboro Express sekaligus, di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (19/5/2025) pukul 12.49 WIB. Empat orang tewas di lokasi kejadian, dan lima orang terluka. Berikut ini sejumlah fakta penting dari peristiwa memilukan tersebut:

    Ada penjaga palang pintu di JPL 08 Kecamatan Barat

    JPL 08 terdapat palang pintu yang dijaga. Ketika kejadian, petugas yang menjaga adalah Agus Supriyanto (49) warga Desa Lebak Ayu, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. Diduga, Agus lalai dalam menjalankan tugas.

    Kemudian, dugaan lain adalah adanya miskomunikasi sehingga palang pintu langsung dibuka usai KA Matarmaja Relasi Malang-Jakarta melintas, padahal KA Malioboro Express juga langsung melintas seketika. Hal inilah yang membuat pengendara 7 kendaraan itu langsung tertabrak KA relasi Purwokerto-Malang itu sekaligus.

    Agus Supriyanto Langsung Diamankan Polisi

    Sesaat setelah kejadian, Agus Supriyanto diamankan di Pos JPL 08 Kecamatan Barat oleh petugas PT KAI. Usai polisi melakukan olah TKP, Agus langsung diamankan di Polsek Barat dan kemudian dibawa ke Polres Magetan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan Duga Ada Kesalahan Prosedur
    DJKA bersama PT KAI dan pihak kepolisian kini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengevaluasi prosedur pengamanan perlintasan dan mengungkap faktor-faktor penyebab kecelakaan.

    “Berdasarkan laporan awal, insiden terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 sekitar pukul 12.49 WIB di perlintasan kereta api yang seharusnya berada dalam pengawasan petugas. Diduga terjadi kesalahan prosedur dalam pengoperasian pintu perlintasan oleh petugas penjaga,” kata Allan Tandiono, Dirjen KA Kemenhub.

    Korban Tewas Sebanyak 4 Orang

    Karena kejadian ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Salah satunya adalah Totok Herwanto, pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di Kecamatan Barat, yang merupakan warga Desa Kenongorejo Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

    Kemudian, Hariyono (54) warga Desa Gunungan Kecamatan Kartoharjo Kab Magetan, Rama Zainul Fatkhur Rahman (22) warga Desa Panggung Kecamatab Barat Magetan, dan Resyka Nadya Maharani Putri (23) Desa Gemarang Kec Gemarang Kabupaten Madiun. Korban meninggal sudah dibawa ke rumah duka usai divisum di RSUD dr Sayidiman Magetan.

    Korban Luka Sebanyak 5 Orang

    Adapaun korban terluka yakni Ananda Duta Pratama (22) warga Kelurahan Mangge Kecamatan Barat Magetan, Rifkiy Hermawan (23) warga Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk, Oni Handoko (35) Ds warga Desa Sidorejo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi, Wendy Ardhya Novita Sari (35) warga Jl Yos Sudarso Desa Nawariti Kecamatan Wania Kabupaten Mimika, dan ⁠Fianda Septi, rawat jalan di Puskesmas Barat Magetan.

    KAI Merasa Dirugikan Atas Kejadian Ini

    Saat ini, KAI Daop 7 Madiun masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam penanganan kejadian tersebut.

    Manajer Humas PT KAI Daop 7, Rokhmad Makin Zainul, KA Malioboro Ekspres mengalami kerusakan pada beberapa bagian sarana akibat insiden tersebut, sehingga mengakibatkan kelambatan keberangkatan di Stasiun Madiun selama 35 menit. Setelah dilakukan pemeriksaan, kondisi sarana dan prasarana dinyatakan aman, seluruh operasional perjalanan KA lainnya berjalan normal melewati lokasi kejadian tersebut.

    “Kami tegaskan kembali, sesuai aturan yang berlaku bahwa keberadaan palang pintu dan penjaga perlintasan adalah alat bantu keamanan semata. Alat utama keselamatan di perlintasan ada pada rambu-rambu lalu lintas, termasuk di antaranya rambu tanda STOP. Jadi tentunya, disiplin berlalu lintas dan kehati-hatian saat akan melewati perlintasan sebidang menjadi kunci keselamatan bagi diri kita dan perjalanan kereta api,” jelas Zainul. [fiq/ian]

  • Duet KH Salim Azhar dan Gus Syahrul Nahkodai PCNU Lamongan 2025-2030

    Duet KH Salim Azhar dan Gus Syahrul Nahkodai PCNU Lamongan 2025-2030

    Lamongan (beritajatim.com) – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lamongan resmi memiliki kepemimpinan baru usai Konferensi Cabang (Konfercab) XIV yang digelar di Hall Toserba Sunan Drajat pada Senin (19/5/2025). KH. Salim Azhar ditetapkan sebagai Rais Syuriah dan Dr (HC) Syahrul Munir atau Gus Syahrul sebagai Ketua Tanfidziah masa khidmat 2025-2030.

    Pembukaan Konfercab dilakukan langsung oleh Bendahara Umum PBNU, Gus Gudfan Arif, bersama 4 utusan dari PWNU Jawa Timur. Proses pemilihan Rais Syuriah dilakukan terlebih dahulu melalui mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA), yang diisi oleh lima kiai terpilih yaitu KH. Salim Azhar, KH. Abdul Jalil, KH. Abdullah Sidiq, KH. Faqih Aripin, dan KH. Masnur Arif.

    “Dari anggota AHWA tersebut bermusyawarah dan memilih KH. Salim Ashar pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Thullab Sendang Duwur Paciran Lamongan sebagai Rais Syuriah PCNU Lamongan,” ujar KH. Miftahul Huda, Ketua Tanfidziah MWC NU Kecamatan Karanggeneng.

    Setelah Rais Syuriah terpilih, pemilihan Ketua Tanfidziah dilanjutkan dan dipimpin oleh KH. Faqih Aripin. Hasilnya, mayoritas pemilik suara dari MWC NU se-Kabupaten Lamongan menyepakati pemilihan secara aklamasi kepada Gus Syahrul Munir.

    “Alhamdulillah dari 15 ketua Tanfidziah MWC se-Kabupaten Lamongan, sebanyak 12 MWC memilih secara aklamasi Gus Syahrul Munir, pendidik dan keponakan KH. Abdul Ghofur Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan,” jelasnya.

    Setelah penetapan, tim formatur beranggotakan tujuh tokoh disepakati untuk menyusun struktur kepengurusan PCNU Lamongan, yaitu KH. Salim Azhar, Dr (HC) Syahrul Munir, KH. Faqih Aripin, KH. Abdullah Sidiq Masyhur, H.M. Na’im, dan Drs. H. Soib.

    Dalam sambutannya, Syahrul Munir mengucapkan rasa syukur dan menegaskan komitmennya untuk memperkuat konsolidasi organisasi, serta mengembangkan peran Nahdlatul Ulama dalam kehidupan keagamaan, sosial, dan pendidikan.

    “Saya mengajak seluruh elemen Nahdliyyin untuk bersatu dan berkhidmat demi kemaslahatan umat,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa NU harus terus hadir dan membersamai umat melalui jalur pendidikan, kebudayaan, dakwah, sosial, dan pembangunan peradaban.

    “Bukan hanya untuk kita hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang,” pungkas Gus Syahrul. [fak/ian]