Category: Beritajatim.com Regional

  • Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pacitan, Tak Terasa oleh Mayoritas Warga

    Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pacitan, Tak Terasa oleh Mayoritas Warga

    Pacitan (beritajatim.com) – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,1 mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, pada Selasa (20/5/2025) dini hari. Meski tergolong cukup besar, gempa ini hampir tidak dirasakan oleh sebagian besar warga dan tidak menimbulkan kerusakan.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa terjadi pada pukul 04.36 WIB dengan pusat gempa berada di 324 kilometer barat daya Pacitan, tepatnya pada koordinat 11,10 lintang selatan dan 111,08 bujur timur. Kedalaman gempa hanya 10 kilometer dan BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko, mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan maupun dampak signifikan yang ditimbulkan akibat gempa.

    “Meski gempa tergolong besar, tidak banyak masyarakat yang merasakan getarannya. Situasi tetap terkendali dan aktivitas warga berjalan normal,” ujar Erwin saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

    BPBD Pacitan tetap melakukan pemantauan intensif dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang serta waspada. Warga juga diingatkan untuk hanya mengikuti informasi resmi dari lembaga berwenang. Sosialisasi terkait kesiapsiagaan bencana terus digencarkan, mengingat letak geografis Pacitan yang berada di jalur rawan gempa akibat pertemuan lempeng Indo-Australia. [tri/beq]

  • Sungai Bengawan Solo di Gresik Meluap, 201 Rumah Terendam Banjir

    Sungai Bengawan Solo di Gresik Meluap, 201 Rumah Terendam Banjir

    Gresik (beritajatim.com) – Sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah Kabupaten Gresik kembali meluap. Akibatnya, ratusan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian mencapai 70 centimeter atau setara lutut orang dewasa. Meski demikian, sebagian besar warga memilih bertahan karena khawatir harta bendanya hanyut terbawa banjir.

    Tiga kecamatan terdampak banjir akibat luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa ini, yaitu Kecamatan Dukun, Bungah, dan Manyar. Selain merendam pemukiman warga, banjir juga menggenangi puluhan hektar lahan pertanian di sejumlah desa seperti Madumulyorejo, Jrebeng, Bungah, Mojopuro Wetan, dan Sembayat.

    Puncak banjir terjadi sejak Senin (19/5/2025) malam, menyusul curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan hulu Bengawan Solo selama sepekan terakhir, sehingga debit air meningkat drastis.

    Kondisi paling parah terjadi di Desa Bungah, Kecamatan Bungah, di mana lima dusun tergenang air hingga 70 centimeter. Aktivitas warga lumpuh, namun di sisi lain, anak-anak memanfaatkan genangan banjir untuk bermain dan berenang menggunakan batang pisang sebagai pelampung.

    Ismail, salah satu warga terdampak di Desa Bungah, mengatakan bahwa banjir ini merupakan kejadian keempat dalam tahun ini.

    “Banjir mulai sore kemarin, ini sudah yang keempat kalinya. Kami berharap pemerintah segera membenahi tanggul agar tidak jebol dan banjir tidak terulang,” ujarnya, Selasa (20/5/2025).

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat total 201 rumah terdampak banjir, termasuk dua masjid, satu gedung PAUD, dan ratusan hektare lahan pertanian.

    “Kami sudah menghimbau warga untuk mengungsi, tetapi sebagian besar memilih bertahan di rumah,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Hendriatmicko Herlambang.

    Ia menambahkan bahwa BPBD telah menyiapkan lokasi pengungsian dan perahu karet untuk mengevakuasi warga apabila situasi semakin memburuk.

    “Kami siap melayani dan membantu warga terdampak luapan Bengawan Solo,” tutupnya. [dny/but]

  • Empat Warga Bojonegoro Alami Luka Bakar Serius Akibat Ledakan Tabung Gas Elpiji

    Empat Warga Bojonegoro Alami Luka Bakar Serius Akibat Ledakan Tabung Gas Elpiji

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Empat warga Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, mengalami luka bakar serius setelah terjadi ledakan tabung gas elpiji di sebuah warung makan, Senin malam (19/5/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Kejadian tersebut berlangsung di dapur warung milik Kiswanto (68), warga RT 017 RW 003, saat aktivitas memasak tengah berlangsung.

    Kapolsek Kapas, AKP Sudarsono menjelaskan, insiden bermula ketika Yaenah (66), juru masak di warung tersebut, mendapati regulator salah satu dari tiga kompor gas mengalami kerusakan. Ia kemudian meminta bantuan Suwondo (56) untuk memperbaikinya.

    “Yaenah kemudian meminta bantuan Suwondo untuk memperbaiki regulator tersebut. Saat proses perbaikan berlangsung, dua kompor lain masih dalam kondisi menyala untuk memasak lontong dan kare ayam,” ungkap AKP Sudarsono.

    Diduga terjadi kebocoran gas yang langsung memicu percikan api. Suwondo sempat mencoba menyelamatkan tabung dengan membawanya ke kamar mandi, namun api malah menyambar lebih cepat dan membakar seisi dapur serta kamar mandi.

    Empat orang yang berada di dalam rumah saat kejadian turut menjadi korban: Kiswanto, Yaenah, Suwondo, dan Jesi Intan Yuliantika (25). Jesi berhasil menyelamatkan diri dan segera menghubungi petugas pemadam kebakaran. Api berhasil dipadamkan sebelum petugas tiba di lokasi.

    Seluruh korban langsung dibawa ke Puskesmas Tanjungharjo sebelum dirujuk ke RSUD Bojonegoro untuk penanganan intensif. Berikut kondisi terkini para korban:

    Suwondo mengalami luka bakar grade dua dengan luas luka sekitar 36 persen di seluruh tubuh.
    Yaenah menderita luka bakar pada kaki, tangan, wajah, dan rambut, dengan persentase luka sekitar 23 persen.
    Kiswanto mengalami luka bakar di kaki dan tangan dengan total luka sekitar 13,5 persen.
    Jesi Intan Yuliantika mengalami luka bakar pada kedua kaki.

    [lus/beq]

  • Dikawal Polisi, Massa Demonstrasi Ojol Batal Segel Kantor Aplikasi di Surabaya

    Dikawal Polisi, Massa Demonstrasi Ojol Batal Segel Kantor Aplikasi di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Ribuan ojek online (ojol) menggelar aksi demonstrasi di kantor perwakilan Grab di Jalan Ketabang Kali, Surabaya, Selasa (20/5/2025). Aksi ini sempat memicu kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi dan mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

    Massa aksi yang datang sejak pukul 11.00 WIB awalnya berencana melakukan penyegelan kantor jika manajemen tidak memenuhi tuntutan mereka. Namun, rencana penyegelan batal dilakukan setelah manajemen Grab bersikap kooperatif dengan menerima aspirasi para ojol melalui pertemuan koordinasi di Kantor DPRD Jawa Timur.

    Ketua Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur, Tito Ahmad, menyatakan tuntutan utama para ojol agar program-program seperti ‘Hemat Berbayar’, ‘Hemat’, dan program sejenis lainnya dihapus karena dinilai merugikan mitra.

    “Manajemen Grab dan Gojek harus menghapus program Hemat Berbayar, Hemat, Goceng, Slot, atau program lain yang merugikan mitra,” tegas Tito.

    Koordinator Regional Grab Jawa Timur yang hadir di lokasi, Sarwo Adi, menyatakan bahwa pihaknya menerima perjuangan para ojol dan menegaskan bahwa aspirasi mereka telah dibahas dalam audiensi di DPRD Jatim.

    Setelah mendapatkan respons tersebut, massa aksi kemudian membubarkan diri dan melanjutkan aksi ke kantor DPRD dan Kantor Gubernur Jawa Timur untuk menyampaikan tuntutan lebih lanjut. [ram/beq]

  • Meski Raih Tiga Emas di Kejurnas Angkat Besi, PABSI Jatim Akui Belum Puas

    Meski Raih Tiga Emas di Kejurnas Angkat Besi, PABSI Jatim Akui Belum Puas

    Surabaya (beritajatim.com) – Pengprov Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Jawa Timur berhasil meraih tiga medali emas dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Besi 2025 yang digelar di Yogyakarta pada 13–18 Mei lalu. Namun, Ketua PABSI Jatim, Jeffry Tagore, mengaku belum puas dengan hasil tersebut karena seluruh emas disumbangkan oleh satu atlet saja.

    Luluk, lifter putri andalan Jatim, tampil gemilang dengan total angkatan 170 kg dan berhasil menyabet tiga medali emas sekaligus dinobatkan sebagai The Best Lifter kategori putri senior tahun ini. Capaian itu menjadi penyelamat kontingen Jatim di tengah persaingan ketat antarprovinsi.

    “Sebenarnya kita tidak menurunkan Luluk di Kejurnas karena ia baru saja mengikuti kejuaraan dunia di Peru, tapi karena Amel Candra mendadak cedera, maka Luluk yang menggantikannya dan dia meraih tiga emas sekaligus gelar The Best Lifter putri senior,” ujar Jeffry, Selasa (20/5).

    Selain Luluk, atlet Jatim lainnya juga menyumbangkan medali. Joni Susanto meraih satu perak dengan total angkatan 246 kg, dan Bima Aji menyumbangkan satu perak serta dua perunggu dengan total angkatan 306 kg.

    Meski demikian, Jeffry menegaskan masih belum puas dengan hasil tersebut. Ia berharap medali emas juga bisa diraih oleh atlet-atlet lain, bukan hanya bertumpu pada satu nama.

    “Saya kurang puas dengan hasil Kejurnas karena atlet emas itu diraih oleh satu atlet (Luluk), padahal saya berharap atlet Jatim lainnya juga dapat emas,” ungkapnya.

    Sebagai tindak lanjut, PABSI Jatim akan segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk mempersiapkan tim terbaik menghadapi ajang Seleksi Nasional (Seleknas) SEA Games yang rencananya digelar di Jakarta pada September 2025.

    “Jadi ajang Kejurnas itu merupakan pemanasan sebelum turun di Seleknas dan kita akan mempersiapkan atlet terbaik,” pungkas Jeffry. [way/beq]

  • Ratusan Pengemudi Ojol Bakar Ban di Depan Kantor Pemkab Jember

    Ratusan Pengemudi Ojol Bakar Ban di Depan Kantor Pemkab Jember

    Jember (beritajatim.com) – Ratusan orang pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Jember Online Bersatu (FKJOB) berunjuk rasa dan membakar ban di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, di Jalan Sudarman, Selasa (20/5/2025).

    Mereka menuntut kenaikan tarif layanan penumpang roda dua. Hal ini dikarenakan tarif yang berlaku saat ini adalah tarif yang ditetapkan pada 2022, sebagaimana terlampir dalam lampiran II Keputusan Menteri Perhubungan No KP 667 Tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi

    “Padahal sudah tiga tahun berlalu, dan sudah mengalami tiga kali kenaikan upah minimum regional dengan total 16,7 persen. Selain itu kami menuntut ada ruang regulasi yang disediakan oleh pemerintah untuk meninjau kembali ketentuan kenaikan tarif penggunaan sepeda motor,” kata Eko Prihastomo, salah satu pengemudi ojek.

    Mereka juga menuntut Kementerian Perhubungan menerbitkan regulasi makanan dan barang roda dua. “Selama ini ketiadaan regulasi dimanfaatkan oleh aplikator untuk membuat program program dengan tarif yang sangat tidak manusiawi bahkan cenderung eksploitasi,” kata Eko.

    Mereka juga mendesak adanya ketentuan tarif bersih angkutan sewa khusus roda empat. Selama ini Peraturan Menteri Perhubungan Nomir 118 Tahun 2018 tentang Angkutan Sewa Khusus, dan surat keputusan gubernur tiap-tiap daerah belum mengatur besaran potongan aplikasi,

    “Ini membuat aplikator bebas sesuka hati melakukan pemotongan terhadap tarif yang diperoleh oleh pengemudi. Oleh karena itu kami melihat perlu segera dibuat ketentuan mengenai besaran potongan aplikasi pada angkutan sewa khusus,” kata Eko.

    Terakhir, para pengemudi ojol mendesak kehadiran Undang-Undang Transportasi Online di Indonesia.

    “Permasalahan tranportasi online di Indonesia tersebar di berbagai Kementerian, mulai dari ketentuan tarif, hubungan driver dengan aplikator apakah kemitraan atau ketenagakerjaan, perizinan, pembatasan quota kendaraan, transparansi struktur biaya, Jaminan sosial, pemberian subsidi BBM, tata kelola pemerintah daerah dan lain-lain. Agar semua permasalahan tersebut memiliki pijakan hukum yang kuat maka diperlukan satu UU khusus yang mengatur tranportasi online di Indonesia,” kata Eko. [wir]

  • Perempuan Lansia Hanyut di Sungai Ngawi Ditemukan Meninggal

    Perempuan Lansia Hanyut di Sungai Ngawi Ditemukan Meninggal

    Ngawi (beritajatim.com) – Setelah dua hari pencarian intensif oleh tim SAR gabungan, seorang perempuan lanjut usia (lansia) berusia 64 tahun yang hanyut di aliran sungai wilayah Ngawi, Jawa Timur, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban bernama Parni, warga Desa Sawo, Kecamatan Karangjati, dilaporkan hilang pada Sabtu, (17/5/2025) sore, usai pulang dari sawah dan diduga terseret arus banjir.

    Jasad Parni ditemukan oleh petugas pada Senin, (19/5/2025), sekitar pukul 10.15 WIB, dalam kondisi mengambang dan tersangkut di rumpun bambu di aliran Sungai Desa Danguk, Kecamatan Karangjati, sekitar tujuh kilometer dari titik awal korban dikabarkan hanyut.

    Anak perempuan korban, Muryani (35), seorang ibu rumah tangga yang juga warga Desa Sawo, menangis histeris hingga pingsan saat mengetahui ibunya telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

    Muryani, 35 tahun, ibu rumah tangga warga Desa Sawo, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, ini, menangis histeris saat mendengar kabar ibunya telah ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia oleh tim SAR gabungan yang melakukan pencarian.

    Menurut Novix Heryadi, petugas Unit Siaga SAR Basarnas Bojonegoro, proses pencarian dilakukan dengan menyusuri sepanjang aliran sungai hingga akhirnya menemukan jasad korban.

    “Tadi kita temukan mengambang di sungai, kita evakuasi, kita bawa pulang untuk diidentifikasi, jaraknya 7 kilometer,” ujar Novix.

    Usai dievakuasi, jenazah Parni langsung dibawa ke rumah duka menggunakan mobil ambulans. Petugas kepolisian juga langsung melakukan visum di lokasi. Hasilnya memastikan korban meninggal akibat hanyut terbawa arus sungai. [fiq/beq]

  • Kesaksian Pedagang Soal 7 Motor Tertabrak KA Malioboro Ekspres di Magetan: Suara Benturannya Keras Sekali

    Kesaksian Pedagang Soal 7 Motor Tertabrak KA Malioboro Ekspres di Magetan: Suara Benturannya Keras Sekali

    Magetan (beritajatim.com) – Insiden tragis terjadi di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (19/5/2025) sekitar pukul 12.49 WIB. Sebanyak tujuh sepeda motor tertabrak Kereta Api (KA) Malioboro Ekspres yang melaju dari arah barat ke timur (Purwakarta-Malang)

    Saksi mata bernama Devi (45), pedagang siomay yang berjualan sekitar 70 meter dari lokasi kejadian, menyaksikan langsung detik-detik insiden tersebut. Dia menyebut, sebelum kejadian, palang pintu sempat ditutup untuk memberi jalan bagi KA Matarmaja relasi Malang–Jakarta yang melintas terlebih dahulu. Setelah kereta itu melintas, palang pintu kembali terbuka, membuat antrean kendaraan mulai melaju ke atas rel.

    “Nah, setelah pintu perlintasan itu terbuka, kendaraan yang antre ini masuk ke jalur rel. Saat itu juga melintas KA Malioboro Express melintas dari arah barat ke timur (arah Yogyakarta ke arah Madiun) dan beberapa kendaraan ini tertabrak kereta itu. Suara benturannya keras sekali. Saya sampai kaget kok bisa kejadian seperti ini,” kata Devi.

    Devi mengaku panik dan segera menghampiri lokasi kejadian. Ia melihat kondisi korban yang tergeletak di sekitar rel, beberapa dalam kondisi tak sadarkan diri. Tujuh sepeda motor tampak ringsek akibat benturan keras dengan lokomotif.

    “Saya lihat mendekat. Ada yang sudah tidak sadar, saya gak tahu apakah meninggal dunia atau bagaimana kejadiannya. Ada juga yang masih sadar saat itu,” tambahnya.

    Menurut Devi, beberapa saat kemudian ambulans dan petugas medis tiba di lokasi. Setelah evakuasi selesai, dia mengetahui bahwa empat orang meninggal dunia akibat insiden tersebut. Polisi menutup jalan sekitar JPL 08 hingga sekitar pukul 16.00 WIB untuk keperluan olah TKP dan evakuasi.

    “Nah, setelah evakuasi saya baru tahu kalau ada empat orang yang meninggal dunia. Banyak ambulans kemarin. Jalan sampai ditutup polisi. Mulai setelah kejadian sampai sekitar pukul 16.00 WIB,” terang Devi.

    Devi yang biasa berjualan di sekitar perlintasan mengungkapkan bahwa biasanya operasional palang pintu berjalan tertib dan tidak pernah ada insiden serupa sebelumnya. “Ya biasanya tertib, tidak pernah ada kejadian terlambat ditutup atau ada yang menyerobot. Dulu semua tertib. Saya tidak menyangka kalau sampai kejadian seperti itu,” ujarnya.

    Kesaksian serupa juga disampaikan oleh Sudarti, pedagang buah yang tokonya tepat di seberang perlintasan. Ia menyebut palang pintu terbuka usai KA dari arah Malang ke Yogyakarta lewat, namun ternyata KA dari arah berlawanan langsung melaju dan menabrak kendaraan yang sudah berada di atas rel.

    “Pas kereta dari arah timur ke barat (Malang ke Yogyakarta) sudah lewat, palang pintu terbuka. Kendaraan yang sudah menunggu itu ya langsung masuk jalur KA. Nah ternyata ada kereta lewat lagi. Saya denger suara keras banget benturannya,” ujar Sudarti.

    Sudarti dan suaminya memilih tidak mendekat ke lokasi karena takut, meski suara benturan terdengar jelas hingga tokonya.

    “Jadi saya gak tahu seperti apa kondisi korban saat itu. Yang jelas memang suaranya keras sekali,” imbuhnya.

    Hingga berita ini diturunkan, petugas Polres Magetan masih menyelidiki insiden tersebut. Petugas palang pintu yang bertugas saat kejadian, Agus Supriyanto (49), warga Desa Lebak Ayu, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, telah diamankan dan sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. [fiq/beq]

  • Nekat Seberangi Sungai Deras, Buruh Tani di Ponorogo Hanyut

    Nekat Seberangi Sungai Deras, Buruh Tani di Ponorogo Hanyut

    Ponorogo (beritajatim.com) – Seorang buruh tani di Ponorogo bernama Bani (60), warga Dusun Keling, Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Keling pada Selasa (20/5/2025) siang. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, saat korban hendak pulang dari sawah dengan menyeberangi sungai yang sedang berarus deras.

    “Tahu-tahu sudah di tengah sungai, berenang. Dari pulang kerja garuk,” ungkap Gianti, anak korban yang menjadi saksi mata.

    Menurut Gianti, ayahnya memang kerap menyeberangi sungai untuk mempersingkat jarak pulang ke rumah, alih-alih memutar lewat jalan darat sejauh lebih dari satu kilometer. Namun siang itu, arus Sungai Keling sedang tinggi dan deras akibat hujan di wilayah hulu.

    Awalnya Bani sempat terlihat masih sanggup berenang, tetapi saat hampir mencapai tepi sungai, tubuhnya terseret kembali ke tengah arus dan akhirnya menghilang sekitar 30 meter dari lokasi awal.

    Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo segera melakukan penyisiran manual di sepanjang aliran sungai. Pencarian korban masih berlangsung dan menunggu kedatangan tim dari Basarnas Trenggalek.

    “Kami sedang melakukan penyisiran manual sambil menunggu bantuan dari Basarnas Trenggalek,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo.

    BPBD Ponorogo mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri menyeberangi sungai saat debit air tinggi, demi menghindari kejadian serupa. [end/beq]

  • Terdampak Banjir, Pelayanan di RSUD dr Soedomo Trenggalek Tutup Sementara

    Terdampak Banjir, Pelayanan di RSUD dr Soedomo Trenggalek Tutup Sementara

    Trenggalek (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kabupaten Trenggalek mengakibatkan lumpuhnya sebagian layanan di RSUD dr Soedomo. Pihak rumah sakit menutup sementara pelayanan poliklinik rawat jalan karena ruang pelayanan terdampak banjir yang terjadi Senin malam.

    “Karena kondisi ruang pelayanan untuk rawat jalan masih kotor akibat terdampak banjir tadi malam, hari ini kita tutup untuk dilakukan proses pembersihan,” ujar Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sujiono, Selasa (20/5/2025).

    Meski demikian, layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan rawat inap tetap berjalan normal. Menurut Sujiono, genangan air memang telah surut, namun lumpur dan kotoran masih memenuhi ruang pelayanan. Proses pembersihan terus dilakukan agar layanan bisa kembali dibuka secepatnya.

    Sementara itu, banjir juga berdampak pada akses menuju pusat kota. Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno, menyebutkan bahwa genangan masih terjadi di sejumlah titik ruas jalan nasional, seperti di Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Kelutan dan ruas Jalan Raya Kranding, Bendorejo.

    “Arus lalin menuju ke kota kami alihkan lewat Karangan,” jelasnya. Beberapa pengendara terpaksa memutar arah untuk menghindari genangan air yang cukup tinggi di beberapa lokasi. [nm/beq]