Category: Beritajatim.com Regional

  • Ratapan Hati Driver InDrive yang Terancam Kehilangan Pekerjaan Usai Demo Ojol di Jatim

    Ratapan Hati Driver InDrive yang Terancam Kehilangan Pekerjaan Usai Demo Ojol di Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Driver ojek online (ojol) aplikasi InDrive di Jawa Timur menyayangkan kesepakatan hasil audiensi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dengan massa demo ojol pada hari Selasa (20/5) lalu.

    Kesepakatan yang melarang InDrive beroperasi di Jawa Timur itu akan berdampak pada kehilangan pekerjaan mereka (driver InDrive). Serta berimbas pada kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

    Salah seorang driver InDrive di Surabaya, KS (50) mengatakan bahwa, warga yang bekerja sebagai driver InDrive di Kota Surabaya ini masih banyak. Selain itu, masyarakat pengguna layanan InDrive juga banyak.

    “Indrive masih ramai soalnya ada firur penawaran harga. Meski begitu, selisih harga dengan aplikasi ojol lain tidak begitu besar,” kata KS saat diwawancarai beritajatim.com, Rabu (21/5/2025) sore.

    KS (50) juga mengungkapkan, keberatan hatinya apabila InDrive dinonaktifkan di Jawa Timur. Dan jika hal itu terjadi, ia terpaksa berganti ke layanan aplikasi lain. Mengingat usianya yang tidak muda lagi serta sulitnya mencari pekerjaan baru setelah dipecat karyawan pabrik.

    “Kita ini harapannya kan pulang bawa uang dapur bisa ngebul asap. Nah kalau ditutup, ya otomatis pindah driver aplikasi lainnya,” ungkap laki-laki 50 tahun itu.

    Sementara, driver InDrive berinisial NN (45 tahun) bilang, seharusnya pemerintah provinsi tidak buru – buru mengatakan akan menutup InDrive. Namun juga harus mengkaji dan mencarikan solusi tepat. Yang sekiranya, tidak mematikan rejeki warganya.

    “Saya mengikuti update informasi demo kemarin. Harusnya ada solusi, maksudnya kenapa ditutup, dari segi apa (masalahnya) kan pasti ada solusinya. Tapi kenapa harus ditutup. Kita banyak yang bergantung ke aplikasi indrive ini lho,” terang NN.

    Diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono, menyampaikan bahwa dari hasil audiensi dengan massa aksi ojol, Selasa (20/5) kemarin ada dua poin penting, salah satunya adalah rencana pelarangan operasional aplikasi Indrive di wilayah Jatim.

    “Jadi tadi aplikator yang hadir hanya dua, yaitu Gojek dan Grab. Sementara Shopee, Maxim, Lala Move, serta Indrive tidak hadir. Khusus Indrive, ini sudah yang ketiga kalinya mereka tidak hadir dalam audiensi dengan ojol. Ini menunjukkan tidak adanya itikad baik,” kata Nyono kepada wartawan usai audiensi.

    Menindaklanjuti hal itu, Pemprov Jatim sepakat akan segera mengirimkan surat usulan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk melarang operasional Indrive di Jawa Timur.

    “Rekomendasi akan segera kami kirimkan. Tujuannya agar Komdigi mempertimbangkan larangan operasional Indrive di Jatim karena mereka tidak mau hadir dalam tiga kali undangan resmi dari pemerintah dan pengemudi,” ucap Nyono. [ram/ian]

  • Berkedok Besuk Napi, Hendrik Tertangkap Selundupkan Sabu dalam Lontong

    Berkedok Besuk Napi, Hendrik Tertangkap Selundupkan Sabu dalam Lontong

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tersangka kasus percobaan penyelundupam sabu-sabu ke dalam Lapas Kelas IIA, Hendrik Rudi (35) yang menggunakan moduk lontong merupakan seorang residivis. Melalui catatan kepolisian, ternyata dua pernah ditahan karena kasus narkoba.

    “Tersangka pernah ditangkap tahun 2009, keluar dari penjara dalam kasus yang sama, yaitu kasus sabu-sabu,” kata Kasatreskoba Polresta Banyuwangi AKP Nanang Sugiyono, Rabu (21/5/2025).

    Dalam kasus terbaru ini, tersangka Hendrik diketahui menyelundupkan belasan paket sabu-sabu dalam sebuah lontong. Paket itu rencananya ditujukan kepada AL, narapidana kasus narkotika di Lapas Banyuwangi.

    Pihak lapas mendapati sebanyak 12 paket narkoba dalam potongan lontong ia tersangka bawa. Ternyata, paket itu bukan hanya berisi sabu-sabu. “Untuk sabu-sabu, ada di sepuluh poket dengan berat keseluruhan kurang lebih 7,91 gram. Selain itu, ada juga dua poket berisi pil yang masing-masing berisi 5 butir,” lanjut Nanang.

    Polisi juga masih mendalami asal muasal barang haram tersebut. Tersangka kini masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Banyuwangi. “Kalau nanti bisa mengembang, kami akan kembangkan,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, tersangka Hendrik berupaya menyelundupkan sabu-sabu ke Lapas Kelas IIA Banyuwangi saat jam besuk narapidana, Selasa (20/5/2025). Modusnya, Hendrik menyelipkan paket sabu-sabu di dalam lontong yang telah dipotong-potong.

    Upaya penyelundupan itu berhasil digagalkan oleh petugas jaga lapas. Petugas lapas menyerahkan Hendrik ke Satreskoba Polresta Banyuwangi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Kalapas Banyuwangi I Wayan Nurasta Wibawa menjelaskan, Hendrik datang ke Lapas Banyuwangi sekitar pukul 10.00 WIB, saat ramai-ramainnya layanan penitipan barang dan makanan serta jam besuk.

    Hendrik datang untuk menitipkan barang dan makanan untuk salah satu narapidana narkotika berinisial AL (51). Ia membawa beberapa jenis makanan yang ditempatkan dalam keresek. Di antaranya dua wadah lontong.

    Untuk mengelabuhi penjaga, ia sengaja telah mengiris-iris lontong tersebut. Paket kecil sabu-sabu ditempatkan di dalam beberapa potongan lontong. “Sesuai dengan prosedur yang berlaku, setiap barang maupun makanan yang akan dikirimkan kepada warga binaan harus melewati proses pemeriksaan dan penggeledahan oleh petugas,” kata Wayan.

    Saat masuk pos pemeriksaan, gelagat Hendrik mencurigakan. Ia terkesan tidak tenang dan buru-buru ingin meninggalkan lapas. Gelagat itu membuat para petugas makin curiga dan secara detail memeriksa makanan yang ia bawa. “Saat dilakukan penggeledahan, petugas mendapati satu paket kecil berisi serbuk kristal putih yang telah diselipkan dalam lontong, setelah diteliti lebih lanjut ditemukan total 12 paket yang diduga berisi sabu,” jelasnya. [kun]

  • Tuntut Hukuman Mati, Mahasiswa Bangkalan Geruduk PN Bangkalan

    Tuntut Hukuman Mati, Mahasiswa Bangkalan Geruduk PN Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Mahasiswa UTM Bangkalan melakukan aksi solidaritas di depan Pengadilan Negeri (PN) setempat, Mereka menuntut agar pelaku pembunuhan salah satu rekannya dihukum mati.

    Massa yang datang serempak menggunakan almamater UTM. Sejumlah mahasiswa bergantian menyampaikan orasi untuk menuntut keadilan bagi Een Jumiati (20) korban pembunuhan yang dilakukan Moh Maulidi Al Izhaq (21) warga Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan.

    “Kami menuntut agar pelaku di hukum mati. Tidak ada toleransi bagi pelaku karena sudah membunuh dan membakar rekan kami secara sadis dan tidak manusiawi,” ucap korlap aksi, Supriyadi, Rabu (21/5/2025).

    Ia juga menurut agar pengadilan menggunakan pasal 340 KUHP untuk menghukum pelaku. Sebab, pelaku dinilai telah merencanakan aksi pembunuhan itu.

    “Pembunuhan itu direncanakan oleh pelaku bahkan itu dilakukan dengan keji. Korban dibakar dan jarinya juga putus,” imbuhnya.

    Ia juga menuntut pengadilan untuk bersikap adil dan tidak diintervensi siapa pun. Ia mengancam, akan melakukan aksi lebih besar jika pelaku tak divonis dengan pasal 340 KUHP.

    “Kami minta dikenakan pasal 340 tapi jika nantinya divonis dengan pasal lain kami akan datang denga massa lebih banyak,” pungkasnya. [sar/ian]

  • Kecelakaan Maut di Jembatan Ngablak, Warga Duduksampeyan Tak Tertolong

    Kecelakaan Maut di Jembatan Ngablak, Warga Duduksampeyan Tak Tertolong

    Gresik (beritajatim.com)- Kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa pengendara motor kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Kali ini dialami oleh Muntholib (52) warga Desa Klampisan, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, tewas usai mendapat perawatan medis Rumah Sakit Wates Husada Balongpanggang.

    Kecelakaan ini berawal, korban yang mengendarai motor Honda Vario W 5278 FH menabrak truk W 9478 UL yang dikemudikan Sarjun (47) asal Tuban, di Jalan Raya Balongpanggang Gresik. Atas kejadian ini korban mengalami luka berat sebelum nyawanya melayang.

    Kapolsek Balongpanggang AKP Windu Priyo Prayitno mengatakan kronologi kecelakaan saat korban yang mengendarai motor melaju dari arah utara menuju arah selatan.

    Sewaktu melintas di tikungan Jembatan Dusun Ngablak. Menabrak sebuah truk Mitzubisi W 9478 UL yang dikemudikan Sarjun. “Motor korban menabrak bak truk sebelah kanan dan korban terjatuh ke sebelah kiri jalan dengan luka parah,” katanya, Rabu (21/5/2025).

    Windu menambahkan, saat melakukan evakuasi motor korban. Anggotanya dibantu warga. Sementara korban yang mengalami luka berat pada bagian kepala dibawa ke RS Wates Husada. “Nyawa korban tak tertolong karena mengalami luka dibagian kepala sewaktu mendapat perawatan medis,” imbuhnya.

    Usai mengevakuasi korban lanjut dia, anggota melaporkan kejadian kepada kepada piket laka lantas guna penanganan lebih lanjut. “Kendaraan yang terlibat kecelakan sudah kami amankan dan kecelakaan terebut juga mengakibatkan kerugian materiil sekitar Rp 1 juta,” tandasnya. [dny/kun]

  • Timbun Miras Impor Ilegal, Dominikus Dituntut 4 Tahun Penjara 

    Timbun Miras Impor Ilegal, Dominikus Dituntut 4 Tahun Penjara 

    Surabaya (beritajatim.com) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Putu Eka Wisniati, dari Kejari Tanjung Perak menuntut pidana penjara selama empat tahun pada Dominikus Dian Djatmiko.

    Terdakwa dinyatakan terbukti melakukan perbuatan yakni menyimpan, menjual minuman keras import tanpa dilengkapi cukai.

    Selain pindana penjara, Terdakwa juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp85.134.730.760.

    “Jika dalam 1 bulan denda tidak dibayar, maka harta benda, pendapatan Terdakwa dapat disita oleh Jaksa untuk mengganti sejumlah denda yang harus dibayarkan.Jika tidak mencukupi diganti dengan pidana kurungan paling lama 6 bulan.” ujar Jaksa dalam tuntutannya.

    Sebelumnya, Terdakwa Dominikus Dian Djatmiko diperiksa sebagai Terdakwa dalam perkara menjual minuman beralkohol impor ilegal.

    Saat memberikan keterangan, Terdakwa sempat mendapat teguran dari majelis hakim yang diketuai Tatas lantaran dianggap pasang badan dan menyembunyikan keterlibatan pelaku lain.

    Terdakwa dalam persidangan mengaku bekerja di PT. Global Baverindo (GB) sebagi sopir dan serabutan, termasuk sebagai kepala gudang.

    Terdakwa mengaku memegang tiga gudang di Cerme, pergudangan maspion, Osowilangun. Untuk yang di Osowilangun milik pribadi PT. Global Baverindo.

    Tugasnya menyiapkan penjualan barang berupa minuman beralkohol yang diberitahukan di grup dan menempel cukai yang hendak dijual tadi.

    Terdakwa mengaku jika semua minuman adalah milik Mia Santoso. Jika barang akan datang, semua karyawan diminta untuk standby di Pergudangan Maspion.

    ” Minuman datang terakhir Juli 2024. Sekali datang rata-eata 200 botol. Dan penjualannya menurut perintah Miya Santoso melalui grup WA,” ujarnya.

    “Orderan dari Mia Santoso. Kemudian diumumkan di Grup WA untuk jenis minumannya lalu ditempeli cukai,” lanjutnya.

    Terdakwa mengaku melakukan pengiriman di dalam kota, termasuk rumah makan di pelabuhan. Penjualan juga dilakukan ke Bali. Untuk pengiriman ke luar kota melalui ekspedisi.

    Kronologi penangkapan, saat hendak keluar dari gudang jarak 20 meter sudah ada petugas dari Bea Cukai. Waktu itu terdakwa sedang menempel cukai bersama dengan Robi.

    Minuman yang tertangkap itu menurut terdakwa hendak dibawa ke kantor PT. Global yang ada di Jalan Dukuh Kupang Surabaya.

    Untuk minuman-minuman di gudang, sebagian sudah tertempel cukai. [uci/ted]

  • Sebanyak 384 Jemaah Haji Kloter 68 Diberangkatkan Bupati Tuban

    Sebanyak 384 Jemaah Haji Kloter 68 Diberangkatkan Bupati Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky resmi memberangkatkan Jemaah Calon Haji (JCH) Kloter 68 asal Kabupaten Tuban sebanyak 384 orang, Rabu (21/05/2025)

    Adapun dari jumlah tersebut yakni sebagian total dari 1.256 jemaah haji yang diberangkatkan dari Pendapa Kridha Manunggal Tuban menuju embarkasi Surabaya.

    Mas Lindra sapaan Bupati Tuban mengatakan, bahwa para jemaah diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lancar, sehat, dan kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur.

    “Jemaah calon haji harus berbangga dan bersyukur. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk beribadah dengan khusyuk,” imbuhnya.

    Ia juga menegaskan, pentingnya menjaga kesehatan fisik selama pelaksanaan ibadah haji. “Kami mengimbau untuk tidak memaksakan diri agar tidak terpisah dari rombongan,” terang dia.

    Selain itu, Mas Lindra berpesan bahwa penting bagi seluruh jemaah untuk saling menjaga dan memperhatikan satu sama lain selama berada di Tanah Suci, termasuk atribut dan dokumen pribadi juga harus selalu dibawa setiap saat guna mempermudah proses identifikasi dan administrasi di lapangan.

    “Kami berharap para jemaah mematuhi arahan dari petugas haji serta rutin memperbarui informasi seputar pelaksanaan ibadah, mulai dari jadwal masuk Raudhah, kondisi cuaca, hingga informasi transportasi, jika merasa kurang sehat, jemaah diminta segera melapor kepada petugas agar dapat segera ditangani,” ungkap Mas Lindra.

    Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Tuban Umi Kulsum menambahkan, bahwa jemaah calon haji Kabupaten Tuban tahun 2025 berjumlah 1.256 orang terdiri dari 1.242 jemaah calon haji, 10 petugas haji daerah, dan 4 pembimbing KBIHU dan jemaah terbagi dalam beberapa kloter Kloter 66 sebanyak 10 orang tergabung dengan jemaah asal wilayah kerja Bojonegoro dan Tuban.

    “Kemudian, kloter 68 sebanyak 384 orang, kloter 69 sebanyak 375 orang, kloter 70 sebanyak 376 orang dan kloter 86 sebanyak 107 orang yang bergabung dengan jemaah asal Probolinggo dan Surabaya. Serta, terdapat enam orang jemaah calon haji susulan yang masih menunggu penempatan kloter.

    “Hari ini jemaah calon haji kloter 69 dan 70 akan diberangkatkan dari Pendapa Kridha Manunggal Tuban pada sore hari. Sedangkan kloter 86 dijadwalkan berangkat pada 26 Mei 2025,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Misteri Sepeda Motor di Jembatan Terjawab: Saman Ditemukan Meninggal di Sungai

    Misteri Sepeda Motor di Jembatan Terjawab: Saman Ditemukan Meninggal di Sungai

    Ngawi (beritajatim.com) – Sesosok mayat pria ditemukan mengambang di Sungai Bengawan Madiun, tepatnya di bawah Jembatan Jetak, Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, pada Rabu sore (21/5/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

    Penemuan ini memicu respons cepat dari tim SAR gabungan yang melakukan penghadangan menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi jasad korban ke tepi sungai.

    Saat ditemukan, mayat pria itu masih mengenakan celana panjang berwarna cokelat dan kaos bermotif abu-abu. Berdasarkan informasi awal dari pihak keluarga, korban diduga adalah Saman (56), warga Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi. Sepeda motor miliknya sebelumnya ditemukan terparkir di atas Jembatan Kendung, Kecamatan Kwadungan, pada Selasa dini hari (20/5/2025)

    Identifikasi dilakukan oleh keluarga korban yang mengenali pakaian terakhir yang dikenakan Saman saat meninggalkan rumah pada Senin malam, (19/5/2025) sekitar pukul 21.30 WIB, usai cekcok mulut dengan istrinya. Korban yang diketahui sebagai ayah dari tiga anak itu tidak pamit saat pergi meninggalkan rumah.

    Pihak keluarga telah melakukan pencarian sejak hilangnya Saman dan hanya menemukan sepeda motor terparkir di atas jembatan. Dugaan awal menyebutkan bahwa korban nekat melompat ke sungai dan bunuh diri. Polisi yang mendapat laporan dari warga segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

    “Keluar rumah tidak pamit, kita melakukan pencarian ke sana kemari hingga menemukan motor korban di atas jembatan. Soal bunuh diri belum tahu, pergi dari rumah setelah ada masalah dengan keluarga,” ujar Sunarto, anak korban.

    “Kita datangi ke lokasi bersama tim SAR. Jenazah kita bawa ke RSUD. Diduga korban dari Kwadungan yang menceburkan diri ke Bengawan Madiun” jelas IPDA Agus Harianto, petugas Polres Ngawi.

    Jasad korban telah dibawa ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk keperluan visum oleh pihak kepolisian guna memperkuat identifikasi dan memastikan penyebab kematian. [kun]

  • Peta Bencana Banjir dan Longsor di Trenggalek, Warga Perlu Waspada!

    Peta Bencana Banjir dan Longsor di Trenggalek, Warga Perlu Waspada!

    Trenggalek (beritajatim.com) – Terdapat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Trenggalek, Senina (19/05/2025) lalu. Kedua bencana tersebut terjadi di beberapa titik. Untuk bencana longsor terbesar terjadi di Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Sebanyak 12 rumah terdampak bencana ini.

    Dari jumlah tersebut terdapat 3 unit rumah yang tertutup total material longsor. Selain itu terdapat 6 warga yang hingga saat ini belum ditemukan. Berikut peta bencana banjir dan longsor yang diunggah BPBD Trenggalek melalui akun IG resminya.

    Untuk bencana banjir terjadi di 17 titik di 17 desa/kelurahan di 6 kecamatan. Banjir terjadi di wilayah Kecamatan Karangan, Trenggalek, Pogalan, Durenan, Gandusari dan Munjungan. Sebanyak 1559 KK terdampak bencana banjir ini. Satu korban meninggal dunia dalam kejadian banjir tersebut. Selain itu banjir juga membuat akses jalan utama terputus. Beberapa layanan masyarakat seperti RSUD dr Soedomo juga menutup pelayanan sementara waktu. Hingga saat ini banjir sudah mulai surut.

    Peta Tanah Longsor Trenggalek.

    Sedangkan untuk bencana longsor terjadi di 34 titik di 19 desa/kelurahan yang tersebar di 9 kecamatan. Bencana longsor terjadi di wilayah Kecamatan Dongko, Suruh, Tugu, Bendungan, Trenggalek, Watulimo, Kampak dan Munjungan. Longsor ini berdampak terhadap 26 rumah dan menutup akses beberapa jalan. Petugas gabungan masih berupaya membersihkan material longsor tersebut.

    Hingga saat ini petugas gabungan masih melakukan proses pencarian terhadap 6 korban longsor. Sebanyak 4 ekor anjing pelacak dikerahkan untuk membantu proses pencarian. Petugas mendirikan posko pengungsian di desa tersebut. Puluhan warga mengungsi pada malam hari. Namun saat pagi hingga sore mereka kembali ke rumahnya. [nm/ian]

  • Teknisi Wifi Tewas Tersengat Listrik Saat Perbaiki Jaringan di Magetan

    Teknisi Wifi Tewas Tersengat Listrik Saat Perbaiki Jaringan di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang teknisi wifi bernama Siswanto tewas tersengat aliran listrik saat sedang memperbaiki jaringan internet di atap rumah warga di Lingkungan Jengglong, Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

    Kapolsek Parang, AKP Sukarno menjelaskan, peristiwa bermula ketika korban bersama tiga orang rekannya tengah memperbaiki jaringan wifi di rumah milik Mariatul Kiftiyah. Saat berada di atas atap, korban diduga tidak sengaja menyentuh kabel listrik dan langsung tersengat arus bertegangan tinggi.

    “Korban sempat dibawa ke Puskesmas Parang, namun setelah diperiksa, dinyatakan telah meninggal dunia,” ungkap AKP Sukarno.

    Siswanto diketahui merupakan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Jenazah korban kemudian langsung dipulangkan ke rumah duka untuk dimakamkan oleh pihak keluarga.

    Diketahui, keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan memutuskan untuk tidak melaporkan secara hukum maupun meminta proses visum kepada pihak berwajib.

    “Kami mengimbau agar masyarakat agar senantiasa mengedepankan keselamatan diri dalam bekerja maupun beraktivitas,” pungkasnya. [fiq/but]

  • Anjing Pelacak Deteksi Tiga Titik Diduga Terdapat Korban Longsor di Trenggalek

    Anjing Pelacak Deteksi Tiga Titik Diduga Terdapat Korban Longsor di Trenggalek

    Trenggalek (beritajatim.com) – Proses pencarian korban longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek menemukan sejumlah perkembangan. Anjing pelacak yang dikerahkan untuk membantu proses pencarian berhasil mendetaksi tiga titik yang diduga terdapat korban. Petugas sudah memasang bendera untuk menandai titik tersebut. Selain itu alat berat juga telah dapat masuk ke titik utama bencana longsor.

    Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki mengatakan terdapat empat ekor anjing pelacak yang dikerahkan di hari ketiga proses pencarian ini. Dua ekor merupakan milik Polda Jatim sedangkan lainnya dari relawan. Keempat anjing ini berhasil mendeteksi titik yang diduga terdapat korban di dalamnya. “Ada tiga titik yang terdeteksi oleh anjing pelacak diduga terdapat korban yang hilang,” ujarnya, Rabu (21/05/2025).

    Meskipun begitu petugas masih kesulitan untuk melakukan evakuasi. Karena diduga korban berada di kedalaman 10 meter. Proses evakuasi sendiri rencananya akan dilakukan besok dengan alat berat. Dua unit alat berat diketahui sudah bisa mendekat ke titik utama longsor. “Hari ini masih manual, besok akan menggunakan alat berat, saat ini posisinya sudah masuk di lokasi utama longsor,” tuturnya.

    Proses pencarian ini harus dilakukan dengan hati-hati. Dari hasil pemantuan petugas menemukan adanya pergerakan tanah. Hal ini menjadi catatan petugas untuk selalu waspada saat proses pencarian. Mereka juga akan menggunakan alkon atau alat penyemprot guna mempermudah pencarian.

    “Tentunya dengan mempertimbangkan ketersediaan air, besok seluruh kekuatan akan diarahkan ke titik yang sudah ditandai,” pungkasnya. [nm/ian]