Category: Beritajatim.com Regional

  • Banjir di Lamongan Meluas, 16 Desa di 5 Kecamatan Terdampak

    Banjir di Lamongan Meluas, 16 Desa di 5 Kecamatan Terdampak

    Lamongan (beritajatim.com) – Banjir yang terjadi akibat luaoan Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan meluas. Kini ratusan rumah yang tersebar 16 desa di 5 kecamatan terdampak.

    Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, menyebutkan kelima kecamatan yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Babat, Laren, Maduran, Karanggeneng dan Glagah.

    “Dari laporan perkembangan bencana banjir luapan Bengawan Solo dan Bengawan Jero (anak Bengawan Solo) di wilayah Lamongan, hingga Rabu (21/5/2025) ada 5 kecamatan yang terimbas luapan Bengawan Solo dan anak sungainya, yaitu Bengawan Jero,” kata Kepala Dinas Kominfo Lamongan, Sugeng Widodo, Kamis (22/5/2025).

    Di Kecamatan Babat, ada 5 desa/kelurahan yang terdampak, yakni Kelurahan Banaran, Kelurahan Babat, Desa Bedahan, Trepan dan Desa Truni. Dampaknya, 361 rumah wargatergenang, setta 74 hektare sawah dan juga jalan desa terendam banjir, dengan ketinggian air antara 10 sampai 50 sentimeter.

    Kemudian di Kecamatan Laren, banjir melanda 8 desa, yaitu Desa Laren, Plangwot, Bulutigo, Siser, Pesanggrahan, Durikulon, Keduyung dan Centini.

    “Di Kecamatan Laren ada sekitar 571 rumah terdampak, 68,4 hektare sawah, jalan desa, fasilitas umum seperti sekolah, masjid dan musala juga ikut tergenang,” ujarnya.

    Berikutnya, di Kecamatan Maduran ada 1 desa terdampak, yaitu Desa Parengan. Ada 25 rumah dan jalan desa yang tergenang air, dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter.

    Sementara di Kecamatan Karanggeneng, banjir melanda Desa Mertani, yaang menggenangi sekitar 10 rumah dan 1 fasilitas umum yang terimbas dengan ketinggian air di sekitar 20 sentimeter.

    “Di Kecamatan Glagah, banjir terjadi di Desa Jatirenggo. Ada sekitar 8 rumah dan jalan desa yang tergenang dengan ketinggian air antara 25 hingga 30 sentimeter,” ujar Sugeng.

    Banjir yang terjadi di 5 kecamatan ini akibat meningkatnya debit air Bengawan Solo, disebabkan curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir, serta kiriman air dari hulu.

    “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan jika hujan masih terus berlanjut,” ucapnya. (fak/ian)

  • Panitia Kongres Persatuan PWI Disepakati, Hendry dan Zulmansyah Akhirnya Satu Suara

    Panitia Kongres Persatuan PWI Disepakati, Hendry dan Zulmansyah Akhirnya Satu Suara

    Jakarta (beritajatim.com) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI versi KLB, Zulmansyah Sekedang, akhirnya sepakat mengenai susunan panitia Kongres Persatuan PWI. Kesepakatan penting ini dicapai dalam rapat virtual yang dimediasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi, pada Rabu (21/5/2025) malam.

    Dalam pertemuan tersebut, Hendry dan Dahlan berada di Jakarta, sementara Zulmansyah mengikuti dari Pekanbaru. Rapat tersebut menjadi tindak lanjut dari Kesepakatan Jakarta yang ditandatangani pada 16 Mei 2025, yang merupakan langkah rekonsiliasi dua kepemimpinan di tubuh PWI.

    “Panitia Kongres Persatuan yang kami ajukan adalah para senior PWI yang berintegritas, memahami dinamika di PWI dan mudah-mudahan amanah. Diharapkan SC dan OC guyub, kompak, konstitusional, sehingga Kongres PWI Persatuan tetap terselenggara sesuai PD PRT PWI,” ujar Zulmansyah dalam rapat tersebut.

    Sementara itu, Hendry menekankan pentingnya fleksibilitas dalam proses menuju kongres. “Apa pun yang dicapai dalam proses menuju Kongres Persatuan, adalah langkah maju. Dan di ujung tentu diharapkan ada titik temu agar kongres dapat terlaksana. Dan dalam hal ini saya kira, kadang perlu fleksibilitas waktu dalam negosiasi. Yang penting pelaksanaan kongres masih dalam kerangka waktu yang sudah disepakati,” ujarnya.

    Kongres Persatuan PWI dijadwalkan paling lambat berlangsung pada 30 Agustus 2025 di Jakarta. Untuk mewujudkan hal itu, Hendry dan Zulmansyah menyusun panitia kongres yang terdiri dari steering committee (SC) dan organising committee (OC).

    Ketua SC dijabat oleh Zulkifli Gani Ottoh, tokoh senior PWI dan mantan Ketua PWI Sulawesi Selatan dua periode, yang merupakan usulan Hendry dan disetujui Zulmansyah. Sementara itu, Wakil Ketua SC adalah Atal S Depari, Ketua Umum PWI periode 2018–2023 dan juga menjabat sebagai President Confederation of ASEAN Journalist (CAJ) periode 2022–2024. Nama Atal merupakan usulan Zulmansyah dan disepakati oleh Hendry.

    Struktur anggota SC terdiri atas tujuh orang: tiga dari pihak Hendry, tiga dari pihak Zulmansyah, dan satu orang yang disepakati bersama, yakni Dr Agus Sudibyo, mantan anggota Dewan Pers. Agus dinilai netral dan memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak.

    Untuk posisi OC, Ketua panitia adalah Marten Slamet Susanto, yang sebelumnya menjadi Ketua Panitia Kongres PWI Bandung. Marten diusulkan oleh Zulmansyah dan disetujui oleh Hendry. Wakil Ketua OC dijabat Raja Parlindungan Pane, usulan dari Hendry.

    Kedua pihak menyepakati bahwa panitia Kongres Persatuan, baik SC maupun OC, akan mulai aktif bekerja pada 2 Juni 2025.

    Kesepakatan ini menjadi angin segar bagi masa depan PWI yang sebelumnya dilanda dualisme kepemimpinan. Dengan terbentuknya panitia bersama, diharapkan Kongres Persatuan dapat menjadi ajang konsolidasi dan penyatuan kembali organisasi wartawan tertua di Indonesia ini. [ian]

  • Hendak Transaksi Sabu 2,40 Gram, Kuli Bangunan di Mojokerto Digelandang

    Hendak Transaksi Sabu 2,40 Gram, Kuli Bangunan di Mojokerto Digelandang

    Mojokerto (beeitajatim.com)– Anggota Satresnarkoba Polres Mojokerto berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika golongan I jenis sabu. Seorang tersangka berinisial Candra Irawan alias Kurong (24) berhasil diamankan saat diduga hendak melakukan transaksi narkoba di rumahnya.

    Tersangka diduga hendak melakukan transaksi narkoba jenis sabu di rumahnya yang terletak di Dusun Jeruk Kidul, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Dari tangan kuli bangunan tersebut, petugas mengamankan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 2,40 gram.

    Kasat Resnarkoba Polres Mojokerto, IPTU Eriek Triyasworo mengatakan, penangkapan tersangka dilakukan pada, Selasa (20/5/2025) sekira pukul 11.30 WIB. “Dari hasil penggeledahan, kami menemukan empat plastik klip berisi sabu seberat total 2,40 gram,” ungkapnya, Kamis (22/5/2025).

    Barang bukti yang diamankan dari tersangka antara lain, empat plastik klip berisi sabu dengan berat masing-masing 0,42 gram, 0,40 gram, 0,50 gram, dan 1,08 gram dengan total 2,40 gram. Satu buah kotak bekas bungkus korek api, satu buah korek api warna hijau dan satu skrop plastik putih.

    “Barang bukti tersebut kami sita bersama sejumlah alat pendukung, termasuk handphone merk Realme warna hitam dan sepeda motor Honda Supra Fit nopol S 2319 RB warna merah silver milik tersangka. Berdasarkan pengakuan tersangka, sabu tersebut diperoleh dari seseorang berinisial R,” ungkapnya.

    R, masih kata Kasat, saat ini telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Satresnarkoba Polres Mojokerto. Masih kata Kasat, R diketahui pria berdomisili di wilayah Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Saat ini, proses penyidikan masih terus dilanjutkan untuk mengungkap jaringan pemasok lainnya.

    “Kami juga terus mengejar R yang saat ini dalam status DPO. Tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) Undang–undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,” tegasnya. [tin/ian]

  • Bukan Sekedar Pembinaan, Napi Lapas Blitar Mampu Hasilkan 1 Ton Padi

    Bukan Sekedar Pembinaan, Napi Lapas Blitar Mampu Hasilkan 1 Ton Padi

    Blitar (beritajatim.com) – Di Tengah keterbatasan gerak, narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 B Blitar menolak menyerah untuk tidak berkarya. Dengan memanfaatkan lahan sempit para narapidana tersebut kini justru sukses bertani.

    Dari lahan 400 meter persegi yang ada bagian gang Lapas Kelas 2 B Blitar, para narapidana tersebut mampu menghasilkan 3 kuintal sawi untuk sekali panen. Selain itu para narapidana tersebut juga mampu mengelola sawah yang merupakan milik Lapas Kelas 2 B Blitar.

    Total hasil panen padi yang dikelola narapidana bersama warga sekitar itu pun mampu mencapai 1 ton gabah. Ini menunjukkan bahwa para narapidana bisa berkarya dan mampu mendukung program pemerintah soal ketahanan pangan.

    “Adapun panen ini untuk mewujudkan ketahanan pangan sesuai dengan perintah presiden dan menteri dengan akselerasinya jadi setiap lahan yang dibiarkan harus kita manfaatkan,” kata Kepala Lapas Kelas 2 B Blitar, Romi Novitrion, Kamis (22/05/2025).

    Hasil panen padi dan sawi dari para narapidana ini pun akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Lapas Kelas 2 B Blitar. Selain itu sisa hasil panen akan dijual untuk membantu pemenuhan kebutuhan beras dan sayuran masyarakat Kota Blitar.

    “Jadi sesuai dengan perintah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) hasil dari warga binaan seperti sawi ini 5 persen harus masuk ke dapur,” imbuhnya.

    Selain sektor pertanian, para narapidana ini juga melakukan pembudidayaan ikan nila dan lele. Total ada sekitar 2 ribu ekor ikan nila dan lele yang diternakkan oleh narapidana. Hasilnya nanti tentu akan digunakan untuk pemenuhan makan narapidana serta dijual.

    “Nanti hasil ikan nila dan lele itu akan kita kirim ke dapur,” tegasnya. (owi/ian)

  • Pagu Blokir Dibuka, Dana Rp38 M Dikucurkan untuk Pembangunan Lapas Blitar

    Pagu Blokir Dibuka, Dana Rp38 M Dikucurkan untuk Pembangunan Lapas Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pembangunan tahap 3 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 B Blitar di Jatimalang akan dilanjutkan pada tahun 2025 ini. Kepastian ini didapatkan setelah pagu blokir anggaran pembangunan tahap 3 Lapas Blitar dibuka.

    Anggaran yang dikucurkan pun tidak sedikit yakni mencapai Rp.38 miliar rupiah. Anggaran ini akan digunakan untuk pembangunan blok tahanan, klinik hingga mushola Lapas Blitar.

    “Ya nanti akan kita lelang lagi untuk proyek fisiknya kemungkinan kalau lancar bulan Juli atau Agustus sudah mulai pengerjaan,” kata Kepala Lapas Kelas 2 B Blitar, Romi Novitrion, Kamis (22/5/2025).

    Dalam waktu dekat ini, Lapas Kelas 2 B Blitar akan melelang pengerjaan proyek tersebut. Jika sesuai dengan rencana, maka pengerjaan gedung baru Lapas Blitar akan bisa dikerjakan pada bulan Juli atau Agustus 2025 mendatang.

    “Itu untuk pembangunan blok hunian tingkat untuk klinik untuk masjid dan dapur serta sisanya untuk fasilitas umum,” tegasnya.

    Dana sebesar Rp38 miliar tersebut akan digunakan untuk membangun blok hunian narapidana, masjid, dapur serta beberapa fasilitas umum lainnya. Ditargetkan gedung baru Lapas Blitar ini sudah bisa digunakan pada tahun 2028 mendatang.

    “Bloknya untuk kapasitas 750 orang,” tandasnya. [owi/beq]

  • Korban Longsor di Trenggalek Masih Keluarga, Termasuk Balita 2 Tahun

    Korban Longsor di Trenggalek Masih Keluarga, Termasuk Balita 2 Tahun

    Trenggalek (beritajatim.com) – Bencana longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, menyisakan duka mendalam. Enam orang yang hingga kini dinyatakan hilang diketahui masih satu keluarga, termasuk seorang balita berusia dua tahun.

    Peristiwa memilukan ini terjadi saat delapan anggota keluarga tersebut berada di tiga rumah yang berdekatan. Ketiga rumah itu kini rata tertimbun material longsor. Dua orang selamat, sementara enam lainnya masih dalam pencarian.

    “Hingga saat ini masih ada enam korban yang dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian,” ujar Kepala Desa Depok, Sugeng Asmoro, Kamis (22/5/2025).

    Korban hilang yakni Torik (2), Mesinem (90), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50), dan Yatiem (70). Sementara dua orang yang berhasil menyelamatkan diri adalah Khoiri dan Suminto.

    “Jadi sebenarnya ada delapan orang yang menghuni tiga rumah itu, enam dinyatakan hilang dua selamat, semuanya masih memiliki hubungan keluarga,” kata Sugeng.

    Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki menuturkan bahwa pencarian hari ini difokuskan di tiga titik yang dicurigai menjadi lokasi korban tertimbun. “Sebelumnya anjing pelacak berhasil mendeteksi lokasi. Titik-titik tersebut sudah kami tandai untuk mempermudah proses evakuasi,” ujarnya.

    Pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan serta bantuan anjing pelacak untuk mempercepat penemuan para korban. [nm/beq]

  • MU Dihujani Meme Usai Kalah dari Tottenham: Pagi Fans Emyu yang Hatinya Tercabik-cabik

    MU Dihujani Meme Usai Kalah dari Tottenham: Pagi Fans Emyu yang Hatinya Tercabik-cabik

    Surabaya (beritajatim.com) – Kekalahan Manchester United dari Tottenham Hotspur dalam final Liga Europa 2024/2025 bukan hanya menjadi pukulan telak bagi klub, tetapi juga menjadi bahan olok-olok netizen.

    Di platform media sosial X, tagar Emyu mendadak trending. Meme dan sindiran pedas berseliweran, menyulut diskusi hangat para penggemar sepak bola.

    Laga final yang digelar di Stadion San Mamés, Bilbao, Kamis dini hari (22/5/2025) waktu Indonesia, berakhir pahit bagi “Setan Merah”. Gol tunggal Brennan Johnson pada menit ke-41 cukup untuk membawa Tottenham Hotspur meraih gelar Eropa pertama mereka setelah 17 tahun penantian panjang.

    Namun, yang lebih menarik perhatian publik justru reaksi para warganet. Meme demi meme bermunculan, menyoroti performa buruk MU di lapangan.

    “Gameplay jelek, passing ancur, defense bapuk, dan EMYU masih gak bisa menang. Ini bukan lawannya yang jago, tapi emang emyunya aja yang…. AND CONGRATS SPURS, akhirnya setelah puasa 17 tahun,” tulis (et) @my_supersoccer menyindir keras.

    Sindiran lain datang dari akun @The_RedsIndo, yang mengunggah gambar karakter Patrick mengenakan jersey MU dengan caption “Sudahlah Badut”.

    “Prestasi terbaik emyu musim ini: – Bisa nahan imbang Liverpool – Peringkat 16 Liga Inggris,” tulisnya menyertai unggahan tersebut.

    Tak ketinggalan, akun @InfoXwor_ turut menyentil: “Pagi fans emyu yang hatinya tercabik-cabik,” sementara akun @kakdeo membagikan video seorang pria mencuci baju dengan amarah, menuliskan: “Sabarnya fans emyu sudah sampai batasnya.”

    Namun di tengah derasnya kritik, ada juga pengguna yang mencoba menertawakan situasi dengan cara lebih ringan.

    “Salahin panitia, ngapain finalnya malem Kamis. Kan biasanya setan ngamuknya malem Jumat,” ujar akun @fitfitricantik.

    “MU sebenernya sengaja kalah biar taktiknya di ASEAN All Star gak ketahuan,” imbuh @iiklil. (fyi/ian)

  • Viral Aksi Heroik Relawan Mojokerto Evakuasi Mayat di Sungai Brantas Tuai Pro Kontra

    Viral Aksi Heroik Relawan Mojokerto Evakuasi Mayat di Sungai Brantas Tuai Pro Kontra

    Mojokerto (beritajatim.com) – Aksi heroik kembali dilakukan salah satu relawan di Kabupaten Mojokerto yang memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Zaenal Abidin, relawan dari Relawan Birunya Cinta nekat terjun ke Sungai Brantas dari Jembatan Ngrame, Kecamatan Pungging.

    Demi mengevakuasi sesosok mayat laki-laki yang hanyut pada Selasa (19/5/2025) kemarin, ia nekat terjun. Mayat yang mengambang di tengah Sungai Brantas tersebut diketahui berasal dari arah barat, tepatnya dari wilayah Jombang. Arus deras membuat jenazah dengan cepat terbawa hingga ke kawasan Jembatan Ngrame.

    Zaenal yang sebelumnya melakukan pengejaran dari Rolak 9 Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto melompat dari jembatan dengan ketinggian sekitar 20 meter. Sebagai pengaman, ia mengenakan rompi pelampung. Saat berada di air, Zaenal terombang-ambing oleh derasnya arus Sungai Brantas.

    Usaha itu membuahkan hasil. Sesosok mayat yang sebelumnya tenggelam dan hanyut berhasil diamankan. Setelah upaya dramatis sejauh satu kilometer mengikuti arus, jenazah berhasil dievakuasi bersama Zaenal. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto turut membantu proses evakuasi.

    Dengan menggunakan dua perahu karet, Zaenal dan mayat yang akhirnya diketahui merupakan korban tenggelam di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri berhasil dievakuasi. Pasca kejadian, BPBD Kabupaten Mojokerto memberikan pembinaan kepada Zaenal dan relawan lainnya. Pasalnya, aksi tersebut bukan kali pertama dilakukan Zaenal.

    Kepala Pelaksana (Kalak) PBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida menegaskan pentingnya keselamatan relawan saat melakukan evakuasi. “SOP penyelamatan harus diperhatikan. APD wajib digunakan, karena penyelamatan di sungai berbeda dengan di ketinggian,” tegasnya.

    Tak hanya dari BPBD, pembinaan juga diberikan langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra pada, Rabu (20/5/2025) malam. Gus Barra (sapaan akrab, red), mengapresiasi dedikasi relawan, namun menekankan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan.

    “Relawan merupakan bagian dari mitra BPBD. Oleh karena itu, kami berharap semua tindakan penyelamatan tetap mengikuti SOP demi keselamatan bersama,” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto tersebut.

    Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Mojokerto memberikan bantuan logistik kepada komunitas relawan Birunya Cinta berupa beras 10 kg, mie instan 2 dus, gula pasir 5 kg, sarden 6 kaleng, serta perlengkapan keselamatan seperti pelampung dan helm. [tin/ian]

  • Khofifah Datangi Posko Pengungsian Longsor di Trenggalek, Ini Janji Gubernur untuk Korban

    Khofifah Datangi Posko Pengungsian Longsor di Trenggalek, Ini Janji Gubernur untuk Korban

    Trenggalek (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi warga terdampak bencana tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Rabu malam (22/5/2025). Dalam kunjungannya, Gubernur Jatim membagikan buah, sembako, dan kebutuhan warga di tempat pengungsian. Khofifah juga berbincang dengan sejumlah pengungsi di posko tersebut.

    Khofifah menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jatim telah menyiapkan alokasi anggaran untuk membangun hunian bagi warga terdampak. Pihaknya meminta Pemkab Trenggalek untuk menentukan titik aman untuk relokasi rumah yang terdampak longsor ini.

    ” Jadi kalau membangun Insya Allah dalam waktu yang cepat kita bisa lakukan. Tetapi kalau lahan saya minta tolong pemkab melakukan identifikasi di titik mana lahan-lahan itu bisa dijadikan relokasi, supaya aman. Pemprov Jatim akan membangun rumah yang bersifat permanen untuk warga yang terdampak,” ujarnya, Rabu (21/05/2025).

    Relokasi ini juga sudah pernah dilakukan oleh Pemprov Jatim di Trenggalek. Proses pembangunan rumah ini seperti yang pernah dilakukan di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan. Terjaadi bencana tanah gerak di wilayah tersebut. Karena kondisinya semakin mengkhawatirkan warga direlokasi di lahan milik Pemprov Jatim.

    “Di Sumurup kan pernah. Jadi di Sumurup itu, tanah bergerak di sana dan kemudian sudah direlokasi. Kebetulan lahannya lahan pemprov. Jadi sederhana sekali. Kalau di sini ada lahan daerah maka juga bisa lebih cepat untuk bisa dibangunkan rumah. Bagi masyarakat hunian tetap itu sangatlah penting,” tuturnya.

    Disinggung mengenai bencana di Jawa Timur, Khofifah mengatakan setiap hari BMKG memberikan warning. Titik potensial hujan dan intensitasnya dilaporkan ke Pemprov. Khofifah berharap semua waspada dalam menghadapi kondisi cuaca seperti ini.

    “Selalu sebetulnya dikabarkan kepada kita semua terkait itu. Tentu kita berharap dari perubahan iklim global seperti sekarang perlu ada kewaspadaan bersama supaya terhindar dari hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Dua Janda Asal Pasuruan Ditangkap Edarkan Sabu, Polisi Temukan 6,28 Gram Barang Bukti

    Dua Janda Asal Pasuruan Ditangkap Edarkan Sabu, Polisi Temukan 6,28 Gram Barang Bukti

    Pasuruan (beritajatim.com) – Dua perempuan asal Pasuruan ditangkap anggota Satresnarkoba Polres Pasuruan karena kedapatan mengedarkan sabu. Penangkapan dilakukan di sebuah rumah di Dusun Gesing, Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, pada Jumat (9/5/2025) malam sekitar pukul 21.40 WIB.

    Kedua tersangka bernama Wahyuni (32), warga Desa Gunungsari, Kecamatan Beji, dan Lydia Yunita (29), warga Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen. Keduanya diketahui bukan residivis dan baru mulai mengedarkan sabu sejak sebulan terakhir.

    Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Dari hasil penggeledahan, kami menemukan sabu seberat 6,28 gram yang disimpan dalam dua kantong plastik kecil,” ungkapnya, Kamis (22/5/2025).

    Selain sabu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain, termasuk dua unit handphone, satu mobil Nissan Grand Livina, ATM BRI, dan 15 klip plastik kosong. Semua barang bukti kini telah diamankan di Mapolres Pasuruan untuk proses penyidikan lebih lanjut.

    Wahyuni mengaku pekerjaan sehari-harinya membuka warung kopi. Ia mengedarkan sabu demi kebutuhan ekonomi dan mendapat keuntungan sekitar Rp100 ribu tiap transaksi.

    Hal serupa juga diakui Lydia, yang bekerja di sektor swasta. Ia menyebut keterlibatannya dalam peredaran sabu didorong oleh kebutuhan finansial yang mendesak.

    “Motif kedua pelaku adalah ekonomi. Keduanya baru beroperasi selama satu bulan dan tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya,” tambah AKBP Jazuli.

    Saat ini, penyidik masih mendalami jaringan distribusi dan pemasok barang haram tersebut. Keduanya dijerat Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

    Polres Pasuruan terus mengimbau masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan agar peredaran narkoba bisa diberantas hingga ke akar. “Kami harap warga berani melapor. Kerahasiaan pelapor dijamin,” pungkasnya. (ada/ian)