Category: Beritajatim.com Regional

  • Kecelakaan Beruntun Rombongan Mobil Brimob di Surabaya, Diduga Akibat Rem Mendadak

    Kecelakaan Beruntun Rombongan Mobil Brimob di Surabaya, Diduga Akibat Rem Mendadak

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Jalan Gunungsari (Rolak), Surabaya, dikejutkan dengan suara benturan keras pada Jumat (23/5/2025) sore. Suara tersebut ternyata berasal dari kecelakaan beruntun yang melibatkan lima unit mobil milik Brigade Mobil (Brimob).

    Menurut informasi yang dihimpun, kelima kendaraan tersebut mengalami kecelakaan beruntun dengan posisi saling menabrak bagian bodi belakang. Meski insiden ini tampak mengerikan, tidak ada korban jiwa dari pihak kepolisian maupun warga sipil. Tiga personel Brimob dilaporkan mengalami luka ringan.

    Hambali (50), warga sekitar yang menjadi saksi mata, menyebut kecelakaan ini diduga berawal dari pengereman mendadak oleh mobil paling depan dalam rombongan tersebut. “Mungkin yang depan ini ngerem mendadak, terus yang belakang menabrak,” terang Hambali kepada beritajatim.com di lokasi kejadian.

    Hambali menambahkan bahwa suara tabrakan terdengar sangat keras dan mengejutkan warga sekitar.
    “Suaranya keras, jedar jedar jedar. Iya kayak suara petasan,” jelasnya menggambarkan momen tabrakan.

    Dari pantauan di lapangan, hanya kendaraan milik kepolisian yang terlibat dalam kecelakaan ini. Hambali menegaskan tidak ada kendaraan sipil yang ikut terlibat dalam insiden tersebut.
    “Yang kecelakaan ini mobil polisi saja, dan tidak ada korban warga sipil,” urainya.

    Penyebab pasti kecelakaan masih belum diketahui. Hambali menduga mobil yang berada di depan kemungkinan melakukan pengereman mendadak untuk menghindari sesuatu, namun ia tidak dapat memastikan apakah itu orang atau kendaraan lain.

    “Apa itu ngerem karena menghindari orang atau kendaraan lain, saya tidak tahu. Di sini memang sering kecelakaan. Tadi pun kejadiannya setelah hujan,” pungkasnya.

    Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan lalu lintas di kawasan Gunungsari, yang dikenal rawan terutama saat kondisi jalan licin usai hujan. Pihak kepolisian diperkirakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti dari kejadian tersebut. [ram/suf]

  • Dua Pelajar SMP Tewas Tenggelam di Sungai Dungpring Pacitan

    Dua Pelajar SMP Tewas Tenggelam di Sungai Dungpring Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) — Peristiwa tragis menimpa dua pelajar SMP Negeri 3 Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Keduanya ditemukan tewas tenggelam di Sungai Dungpring, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, pada Jumat (23/5/2025) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

    Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian menyebutkan, ketiga siswa kelas 2—Dian Rizki Prasetyo, Alfian Nurizky, dan Anggi—awalnya memancing di sekitar aliran sungai tersebut. Mereka merupakan warga sekitar: Dian berasal dari Dusun Jambu, Alfian dari Dusun Watukudi, dan Anggi yang selamat dalam insiden ini.

    Menurut keterangan Kepala Desa Jeruk, Haris Kuswanto, setelah memancing, kedua korban memutuskan untuk berenang di sungai. Sementara itu, Anggi tidak ikut masuk ke dalam air.

    “Anggi yang melihat kedua temannya tenggelam, segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga,” terang Haris saat dihubungi beritajatim.com.

    Begitu mendapat laporan, warga bersama aparat desa segera melakukan pencarian. Sekitar dua jam setelah upaya pencarian, jasad Alfian ditemukan terlebih dahulu. Tidak lama berselang, tubuh Dian Rizki Prasetyo juga berhasil ditemukan.

    Keduanya telah meninggal dunia saat dievakuasi, meskipun sempat diberikan pertolongan. “Lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian,” tambah Haris.

    Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden anak-anak tenggelam di sungai yang kerap dijadikan lokasi bermain dan berenang tanpa pengawasan. Kurangnya pengamanan serta minimnya edukasi terkait bahaya bermain air di sungai menjadi sorotan dalam kasus semacam ini.

    Kejadian tersebut sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan orang tua dan edukasi keselamatan bagi anak-anak, terutama di daerah yang memiliki potensi risiko tinggi seperti aliran sungai dan waduk yang kerap dikunjungi anak-anak saat waktu luang atau hari libur. [tri/suf]

  • BPBD Sumenep Keluarkan Peringatan Dini Tiga Jenis Bencana

    BPBD Sumenep Keluarkan Peringatan Dini Tiga Jenis Bencana

    Sumenep (beritajatim.com) – Kabupaten Sumenep berpotensi mengalami tiga jenis bencana alam selama masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, yaitu angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mengeluarkan peringatan dini guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

    “Peringatan ini berdasarkan pola cuaca dan catatan kejadian selama tiga tahun terakhir. Biasanya kalau masa peralihan musim, tiga jenis bencana itu selalu berulang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Ach. Laili Maulidy, Jumat (23/5/2025).

    BPBD menyebarkan peringatan dini melalui berbagai saluran informasi serta melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi bencana. Beberapa wilayah di Sumenep telah terdampak bencana serupa pada tahun-tahun sebelumnya, mulai dari angin puting beliung, tanah longsor di kawasan perbukitan, hingga banjir di sejumlah titik.

    Laili menyoroti persoalan banjir yang diperparah oleh perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan ke sungai. “Jadi banjir yang terjadi itu bukan sekadar akibat hujan deras, tapi juga disebabkan saluran air yang mampet karena sampah,” tegasnya.

    Untuk mengurangi dampak bencana, BPBD intens berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. Sinergi lintas sektor juga terus didorong, termasuk dengan tokoh masyarakat dan dunia pendidikan, guna menumbuhkan budaya sadar bencana.

    “Masyarakat harus mulai memiliki budaya sadar bencana. Karena keselamatan itu dimulai dari diri sendiri. Ini perlu peran semua pihak terkait. Jadi meski bencana tidak bisa dihindari, tetapi setidaknya dampaknya bisa ditekan seminim mungkin,” jelasnya.

    Laili menambahkan, saat ini terjadi fenomena kemarau basah yang menurut prakiraan BMKG berpotensi memicu bencana seperti banjir. Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk proaktif menghadapi potensi bencana dan mulai mengubah perilaku.

    “Bencana ini bukan soal alam yang marah, tetapi karena manusia yang lalai. Jadi mulai sekarang harus sama-sama belajar mengubah perilaku, yakni jangan buang sampah sembarangan,” pungkasnya. [tem/beq]

  • Nama Charis Mardiyanto Diabadikan Jadi Ruang Sidang Utama PN Lamongan

    Nama Charis Mardiyanto Diabadikan Jadi Ruang Sidang Utama PN Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Nama Charis Mardiyanto kini resmi diabadikan sebagai nama ruang sidang utama di Pengadilan Negeri Lamongan. Penghormatan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Charis dalam dunia peradilan, mengingat ia adalah putra asli Lamongan yang kini menjabat sebagai Kepala Pengadilan Tinggi (KPT) Surabaya.

    “Beliau punya semangat tinggi dan mencintai profesinya. Jadi pantaskiranya ruang sidang ini sebagai inspirasi kita semua untuk semakin berdedikasi terhadap profesi kita, dan banyak hal yang bisa dijadikan keteladanan dari beliau,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi usai meresmikan ruang sidang tersebut, Jumat (23/5/2025).

    Yuhronur, yang akrab disapa Pak Yes, menambahkan bahwa Charis telah lebih dari 40 tahun berkiprah di dunia pengadilan dengan berbagai prestasi gemilang. Charis tercatat telah menjabat sebagai ketua pengadilan tinggi sebanyak lima kali dan dua kali sebagai wakil ketua pengadilan tinggi.

    “Ini prestasi beliau sehingga pantaslah nama beliau dijadikan contoh spirit kita. Apa yang ada di pengadilan dan kecintaannya terhadap profesi,” tambah Yuhronur.

    Charis Mardiyanto sendiri mengaku merasa sangat terhormat dan bangga. Namun, ia juga mengungkapkan rasa rendah hati atas penghargaan tersebut.

    “Kehormatan bagi saya, kebanggaan untuk saya. Sebenarnya saya takut di Indonesia yang KPT dijadikan nama ruang sidang hanya saya. Terlalu berat nama saya diabadikan jadi di ruang sidang. Karena menurut saya tidak ada yang bisa diunggulkan dari diri saya,” ujarnya.

    Ia berpesan kepada para hakim agar selalu menjaga integritas dan meningkatkan kemampuan yuridis, karena hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja serta keberkahan profesi. “Jadi tolong diperhatikan apa yang menjadi visi dan misi pengadilan agar tercapai, pengadilan agung dijaga integritasnya, jangan terbawa arus,” pesannya.

    Sementara itu, Ketua Pengadilan Negeri Lamongan Maskur Hidayat menyampaikan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ia menyebutkan bahwa tingkat keberhasilan permohonan eksekusi mengalami peningkatan signifikan.

    “Di tahun 2022–2025 angka keberhasilan eksekusi di Lamongan naik 200 persen. Untuk angka perdamaian gugatan perkara sederhana 48 persen. Kalau hari ini insyallah 70 persen,” ungkap Maskur. [fak/beq]

  • Wali Kota Mojokerto Pimpin Langsung PSN, Temuan Jentik Nyamuk Capai 31 Persen

    Wali Kota Mojokerto Pimpin Langsung PSN, Temuan Jentik Nyamuk Capai 31 Persen

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memimpin langsung kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Lingkungan Penarip Gang 2, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Jumat (23/5/2025). Dari hasil pemeriksaan di 39 rumah warga, hanya 69 persen yang dinyatakan bebas jentik nyamuk, jauh di bawah standar minimal PSN sebesar 95 persen.

    “Angka ini sangat memprihatinkan, terlebih lingkungan ini merupakan kawasan padat penduduk,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.

    Ia menyoroti kondisi lingkungan yang tidak sehat, seperti ventilasi rumah yang buruk, tumpukan barang, serta area lembap yang menjadi tempat ideal berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Lingkungan tersebut juga merupakan kawasan pendidikan, karena terdapat pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya. Temuan ini menjadi peringatan keras bagi warga dan pengelola lingkungan untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan.

    Ning Ita mengimbau masyarakat agar lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan melalui kerja bakti dan gotong royong, serta menerapkan 3M Plus—Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat penampungan air, ditambah langkah pencegahan lainnya.

    “Kalau sudah sakit, baru menyesal. Maka mari kita cegah bersama-sama. Bersihkan lingkungan, lakukan 3M Plus, dan aktif dalam kegiatan PSN. Ini untuk kebaikan kita bersama. Saya turun langsung untuk menyemangati warga agar tidak lengah,” tegasnya.

    Kegiatan PSN rutin ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Kota Mojokerto dan para kader motivator kesehatan untuk menekan angka penyakit menular seperti DBD dan TB, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ning Ita juga menegaskan bahwa semua warga berhak mendapatkan akses layanan kesehatan dan bantuan sosial dari pemerintah. [tin/beq]

  • Kecelakaan Rombongan Mobil Brimob di Gunungsari Surabaya, Tiga Polisi Luka

    Kecelakaan Rombongan Mobil Brimob di Gunungsari Surabaya, Tiga Polisi Luka

    Surabaya (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan rombongan mobil Brimob terjadi di Jalan Gunungsari (Rolak), Surabaya, Jumat (23/5/2025) sore. Insiden terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat rombongan kendaraan melaju dari arah pusat kota menuju barat.

    Saksi mata, Hambali, menyebut rombongan tersebut terdiri dari lima mobil yang mengangkut personel polisi berseragam. “Tadi kejadian sore baru saja sekitar pukul 15.00 WIB. Tadi rombongan mobil berjumlah 5 unit dan satu mobil sudah meninggalkan lokasi,” ujar Hambali kepada beritajatim.com.

    Hambali mengaku tidak mengetahui penyebab pasti kecelakaan, namun menyebutkan ada tiga anggota kepolisian yang terluka dan langsung mendapat perawatan medis. “Ada beberapa personel tadi yang diangkat karena luka, sudah mendapatkan perawatan dibawa dengan mobil ambulan,” jelasnya.

    Salah satu sopir dikabarkan mengalami luka di kaki. Sementara itu, kemacetan panjang terjadi di sekitar lokasi kecelakaan, tepatnya di Jalan Gunungsari, karena empat mobil Brimob masih berada di tempat kejadian.

    Keempat kendaraan tersebut diidentifikasi dengan nomor polisi 142213-x, 142215x, dan 142212x yang mengangkut personel Brimob, serta satu unit 1422129x yang membawa logistik.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan tiga anggota kepolisian mengalami luka: satu mengalami luka di kaki kiri, Bribda S mengalami sesak napas, dan Bribda Y merasakan nyeri di bagian bahu. Ketiganya telah dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk mendapat penanganan lebih lanjut. [ram/beq]

  • Laga Arema FC vs Semen Padang Tanpa Penonton, Polres Malang Kerahkan 800 Personel

    Laga Arema FC vs Semen Padang Tanpa Penonton, Polres Malang Kerahkan 800 Personel

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malang menyiapkan lebih dari 800 personel gabungan untuk mengamankan laga pamungkas BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Semen Padang yang digelar Sabtu (24/5/2025) di Stadion Kanjuruhan. Pertandingan dipastikan berlangsung tanpa penonton, sesuai dengan keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan operator liga.

    Kapolres Malang AKBP Danang Setyo Pambudi menegaskan, skema pengamanan akan diterapkan dalam empat ring. Penyekatan dan patroli skala besar juga digelar di sejumlah titik yang dianggap rawan guna menjaga keamanan dan ketertiban selama pertandingan.

    “Pertandingan dipastikan digelar tanpa penonton, hal itu sesuai keputusan regulasi dan operator liga,” kata AKBP Danang, Jumat (23/5/2025).

    Ia mengimbau kepada Aremania dan Aremanita agar tidak datang ke Stadion Kanjuruhan. Masyarakat diminta menikmati pertandingan dari rumah atau lokasi nonton bareng (nobar) di wilayah masing-masing.

    “Stadion Kanjuruhan besok harus steril dari penonton Aremania maupun Aremanita sesuai regulasi Komdis PSSI. Pintu stadion akan kami jaga ketat,” ujarnya.

    Danang juga meminta agar insiden sebelumnya, seperti pelemparan bus tim Persik Kediri, dijadikan pelajaran. Ia percaya suporter Arema kini lebih dewasa dan dapat mendukung tim kesayangannya dengan cara yang positif.

    “Pertandingan sepak bola seharusnya menjadi tontonan menarik dan sarana healing bagi masyarakat. Kita harus wujudkan suasana yang aman dan nyaman, apalagi bulan depan Stadion Kanjuruhan akan digunakan untuk Porprov Jatim,” tambahnya.

    Dalam skema pengamanan, steward dari panitia pelaksana akan mengamankan ring satu, sementara personel kepolisian bertugas di ring dua hingga empat.

    “Kalau dibutuhkan, kami siap turun ke ring satu,” pungkas Danang. [yog/beq]

  • 131.200 Kartu Nusuk Untuk Jemaah Haji Indonesia Telah Dibagikan

    131.200 Kartu Nusuk Untuk Jemaah Haji Indonesia Telah Dibagikan

    Jeddah (beritajatim.com) – Bagi jemaah haji 2025, kartu Nusuk jadi bagian administratif penting agar proses haji para jemaah berjalan lancar, nyaman, dan tanpa kendala.

    Oleh karena itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Syarikah berupaya maksimal melakukan percepatan pembagian kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia. Hingga Kamis (22/5/2025) kemarin, sebanyak 131.200 kartu Nusuk telah diserahkan kepada jemaah haji Indonesia.

    Kartu Nusuk merupakan identitas digital yang harus digunakan oleh seluruh jemaah haji selama berada di Arab Saudi. Kartu ini jadi semacam “paspor perhajian” yang digunakan untuk mengakses lokasi dan layanan perhajian, termasuk di Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

    Kartu Nusuk dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi dan syarikah, yang berfungsi sebagai identitas sekaligus ‘tiket’ yang memberikan akses terhadap berbagai layanan dan digunakan dalam setiap tahap pelaksanaan ibadah haji.

    “Berdasar data dari Kementerian Haji Arab Saudi, hingga hari ini sudah ada 131.200 jemaah haji Indonesia yang telah menerima kartu Nusuk,” kata Konsul Haji pada KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, di Jeddah, Kamis (22/2025) mengutip Kemenag.go.id, Jumat (23/5/2025).

    Kartu Nusuk diterbitkan Syarikah penyedia layanan jemaah haji. Pada musim haji 2025, PPIH menjalin kerja sama dengan delapan syarikah: Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah atau Sana Mashariq, Rifad, Mashariq Mutamayyizah atau Rakeen Mashariq, Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.

    Rata-rata untuk setiap Syarikah, sekitar 86 persen dari jemaah yang sudah hadir di Tanah Suci yang sudah menerima kartu Nusuk. Distribusi kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia harus diselesaikan sebelum puncak haji tiba. Sehingga masing-masing jemaah haji memegang kartu Nusuk.

    “Setiap hari, ketua kloter meng-update jumlah dan nama jemaah yang belum mendapatkan kartu Nusuk untuk kita koordinasikan dengan Syarikah. Kita juga mengadakan rapat evaluasi dengan Kementerian Haji Saudi dan Syarikah, salah satu agendanya membahas perkembangan distribusi kartu Nusuk,” ungkapnya.

    Sementara itu, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Haji 2025 Kementerian Agama telah tiba di Arab Saudi pada Rabu sore. Tujuan tim ini mengawal secara langsung pelaksanaan layanan jemaah haji Indonesia di berbagai titik krusial penyelenggaraan haji.

    Ketua Tim Monev Haji 2025, Saiful Mujab, mengatakan, tim terdiri dari 21 orang dari unsur pimpinan Kantor Wilayah Kemenag, para rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan unsur lain di Kemenag. Tim Monev terbagi di tiga Daerah Kerja (Daker): Daker Makkah, Daker Madinah, dan Daker Bandara.

    Adapun sembilan titik layanan yang menjadi fokus tim Monev antara sektor lain, daker, kloter, dan titik-titik penting pergerakan jemaah, seperti di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna), dan layanan perpindahan jemaah dari Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, hingga Mina. Layanan murur dan tanazul juga jadi bagian dari pengawasan Tim Monev. Tim ini direncanakan berada di Saudi selama 25 sampai 30 hari. [air]

  • Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo Kembali Hidup, Masih Praktik Uang Gaib?

    Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo Kembali Hidup, Masih Praktik Uang Gaib?

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kembalinya Dimas Kanjeng Taat Pribadi ke Padepokan di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, setelah bebas bersyarat pada April 2025, langsung menghidupkan kembali aktivitas keagamaan dan sosial di lingkungan tersebut. Namun, publik masih bertanya-tanya: apakah praktik “uang gaib” yang dulu sempat menghebohkan masih berlangsung?

    Pantauan di lokasi menunjukkan suasana padepokan kini jauh lebih terbuka dan aktif. Lantunan pengajian, kegiatan tahfidz Al-Qur’an, hingga istighosah rutin terdengar dari dalam kompleks. Aktivitas santri pun terlihat intensif, disertai berbagai kegiatan sosial yang membantu warga sekitar.

    “Kegiatan mengaji dan ibadah memang sudah ada sebelumnya, tapi setelah beliau kembali, suasananya jadi lebih semarak,” ujar Bambang, salah satu pengurus padepokan, Jumat (24/5/2025).

    Menurut Bambang, fokus padepokan saat ini adalah pembinaan spiritual dan aksi sosial. Para santri bahkan dilibatkan dalam kegiatan ekonomi lokal, seperti berdagang dan membantu warga yang membutuhkan layanan kesehatan.

    “Kalau ada warga sekitar yang butuh bantuan, kami usahakan bantu. Termasuk antar ke rumah sakit dan bantu biayanya,” tambahnya.

    Kendati demikian, masih muncul pertanyaan di kalangan masyarakat dan warganet terkait potensi kembali munculnya praktik “penggandaan uang” yang dulu melekat pada sosok Dimas Kanjeng. Menanggapi hal itu, sejumlah warga menyatakan hingga kini belum terlihat adanya aktivitas serupa di dalam padepokan.

    “Sampai sekarang nggak ada yang aneh-aneh. Cuma ngaji dan kegiatan sosial saja. Warga juga ikut kegiatan kalau ada pengajian,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.

    Meski demikian, aparat dan pemerintah daerah diminta tetap waspada dan melakukan pemantauan berkala agar tidak terjadi pengulangan praktik yang pernah menimbulkan kerugian besar di masa lalu. Terlebih, nama Dimas Kanjeng hingga kini masih menyisakan kontroversi.

    Saat ini, hubungan padepokan dengan warga sekitar disebut semakin harmonis dan saling mendukung. Namun, publik masih menanti kepastian bahwa era “uang gaib” benar-benar telah berakhir. [ada/beq]

  • Remaja di Ponorogo Tewas Terjun ke Saluran Air

    Remaja di Ponorogo Tewas Terjun ke Saluran Air

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa terjadi di jalanan Desa Blembem, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun ditemukan meninggal dunia, setelah sepeda motor yang dikendarainya terperosok ke saluran air irigasi di sisi barat jalan.

    Korban diketahui bernama Muhammad Daniel, warga Dukuh Karanganyar, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, korban mengendarai sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AG 3313 REV. Korban melaju dari arah utara menuju selatan dengan kecepatan sekitar 50 kilometer per jam.

    “Tadi pagi memang ada laporan kejadian laka lantas tunggal,” kata Kapolsek Jambon, AKP Purwadi, Jumat (23/5/2025).

    Purwadi mengungkapkan, usai mendapatkan laporan, petugas segera menuju lokasi kejadian untuk olah TKP serta meminta keterangan sejumlah saksi. Diduga karena kurang konsentrasi, sepeda motor korban oleng ke kanan, lalu tergelincir sendiri hingga masuk ke saluran air.

    Kondisi korban cukup mengenaskan. Yakni mengalami pendarahan di mulut dan telinga, memar di dahi, serta patah tulang kaki kiri. Korban ditemukan dalam posisi tertindih sepeda motor dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.

    “Korban sudah meninggal di lokasi kejadian,” katanya.

    Keterangan warga sekitar, memperkuat dugaan bahwa kecelakaan terjadi dini hari. Seorang saksi mengaku mendengar suara keras sekitar pukul 03.00 WIB, namun tidak melihat tanda-tanda kecelakaan saat memeriksa dari depan rumah. Saksi, kata Purwadi mengira suara tersebut berasal dari seseorang yang terpeleset dan segera melanjutkan perjalanan.

    Barulah sekitar pukul 05.00 WIB, saksi lainnya menemukan sepeda motor di dalam saluran air dan segera melapor ke Polsek Jambon. Saat motor berhasil diangkat bersama warga dan petugas, jasad korban ditemukan tertindih di bawahnya. Jenazah korban pun dibawa ke RSUD dr. Harjono Ponorogo.

    “Setelah berhasil dievakuasi dari saluran air, jenazah korban langsung dibawa ke ruang jenazah RSUD dr. Harjono Ponorogo,” pungkasnya. [end/aje]