Category: Beritajatim.com Regional

  • Sandal Hotel Berserakan di Lahan Kosong, DLH Banyuwangi Tegur Ketapang Indah Hotel

    Sandal Hotel Berserakan di Lahan Kosong, DLH Banyuwangi Tegur Ketapang Indah Hotel

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Permasalahan Ketapang Indah Hotel Banyuwangi yang membuang sandal hotel sembarangan di lahan kosong Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, terus menjadi perhatian publik. Temuan sandal berserakan di area seluas sekitar 20×25 meter ini memunculkan kekhawatiran mengenai standar pengelolaan limbah hotel bintang empat tersebut.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani, membenarkan kejadian tersebut dan menyebut pihaknya telah memberikan teguran kepada pengumpul sampah dan hotel terkait.

    “Tim DLH Banyuwangi sudah melakukan cek lokasi dan memberikan arahan serta sanksi kepada pengumpul sampah dan pihak hotel,” ujar Yani, sapaan akrabnya.

    Menurut Yani, Ketapang Indah Hotel mempercayakan pengelolaan sampah kepada pihak ketiga yang ternyata tidak menjalankan prosedur dengan benar, hingga sampah dibuang ke area kebun warga. Ia menegaskan, pengelolaan sampah mandiri oleh hotel sebenarnya bisa berjalan baik dengan perusahaan berizin resmi.

    “Mereka berbayar dan bukan gratis, jadi ini kesalahan pengumpul sampahnya,” tambahnya.

    DLH Banyuwangi merekomendasikan agar hotel menggunakan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Balak yang lebih ramah lingkungan. “Kami masih negosiasi karena ada retribusi sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah,” kata Yani.

    DLH juga berkomitmen memperketat pengawasan dan pembinaan pengelola sampah di sektor perhotelan untuk mendukung program Banyuwangi Hijau bebas sampah. [alr/beq]

  • Warga Sumorame Kembangkan Hidroponik, Polresta Sidoarjo Beri Apresiasi

    Warga Sumorame Kembangkan Hidroponik, Polresta Sidoarjo Beri Apresiasi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Warga Perumahan Mutiara Citra Asri (MCA) RT 01 dan RT 02 RW 14, Desa Sumorame, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, menunjukkan inisiatif luar biasa dalam mendukung ketahanan pangan melalui budidaya tanaman hidroponik. Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang mereka jalankan menjadi bentuk nyata kontribusi masyarakat terhadap swasembada pangan.

    Budidaya sayur sawi pokcoy yang dikembangkan bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumorame ini tidak hanya sebatas produksi tanaman, tetapi juga dimanfaatkan menjadi beragam produk makanan dan minuman sehat. Inovasi ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk jajaran kepolisian.

    Kapolsek Candi Kompol Eka Anggriana menyampaikan apresiasi atas semangat kolaborasi antara warga dan perangkat desa. Menurutnya, gerakan ini sejalan dengan arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan nasional.

    “Kami sangat mengapresiasi langkah kolaboratif warga dan BUMDes dalam mengelola potensi lingkungan untuk ketahanan pangan. Ini bisa menjadi contoh baik bagi wilayah lain dalam mendukung swasembada pangan,” kata Kompol Eka saat meninjau lokasi, Sabtu (24/5/2025).

    Upaya ini juga menjadi bagian dari sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menciptakan ketahanan pangan yang mandiri, sehat, dan berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi lingkungan lain di Kabupaten Sidoarjo. [isa/beq]

  • Kalapas Mojokerto Tegaskan Larangan Keras Pegawai Main Game dan Judi Online

    Kalapas Mojokerto Tegaskan Larangan Keras Pegawai Main Game dan Judi Online

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, menegaskan larangan keras bagi seluruh pegawai untuk tidak bermain game maupun terlibat aktivitas judi online, baik saat jam kerja maupun di luar dinas.

    Penegasan itu disampaikan dalam rapat internal sebagai respons atas maraknya isu pelanggaran disiplin di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya terkait penyalahgunaan gawai di lingkungan kerja.

    “Sebagai aparat penegak hukum, petugas pemasyarakatan harus menjadi contoh dalam menjunjung tinggi integritas dan etika profesi. Ini bukan hanya soal disiplin, tapi juga mencoreng nama baik institusi,” tegas Rudi, Sabtu (23/5/2025).

    Ia menekankan bahwa tidak ada toleransi bagi pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran. Setiap bentuk penyimpangan akan ditindak sesuai prosedur hukum dan aturan internal Kementerian Hukum dan HAM.

    Rudi juga meminta agar para atasan langsung aktif mengawasi perilaku pegawai sehari-hari untuk memastikan kedisiplinan dan integritas tetap terjaga.

    “Kepada seluruh jajaran Lapas Mojokerto untuk bekerja secara profesional, bersih, dan bebas dari praktik yang merugikan institusi. Kita bekerja bukan hanya untuk mencari gaji, tapi membawa amanah besar. Jangan dikotori hanya karena hal sepele seperti game atau judi online,” tegasnya. [tin/beq]

  • Gudang Pabrik Rokok Atlas di Malang Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp5 M

    Gudang Pabrik Rokok Atlas di Malang Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp5 M

    Malang (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda gudang Pabrik Rokok (PR) Atlas yang terletak di Jalan Raya Genengan, Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, pada Jumat (23/5/2025) malam. Polres Malang kini tengah menyelidiki penyebab kebakaran yang menyebabkan kerugian ditaksir mencapai Rp5 miliar.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 20.35 WIB, dengan api pertama kali muncul dari bagian depan gudang yang difungsikan sebagai kantor dan tempat penyimpanan saus rokok serta cengkeh.

    “Begitu mendapat informasi dari masyarakat, personel Polsek Pakisaji segera menuju ke lokasi dan berkoordinasi dengan petugas pemadam kebakaran serta relawan untuk proses penanganan awal,” ujar Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, Sabtu (24/5/2025).

    Saat kejadian, gudang dalam kondisi kosong karena seluruh karyawan telah pulang sejak pukul 16.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    Namun, kerugian materiil cukup besar karena bangunan itu menyimpan sekitar 100 ton cengkeh, saus rokok, kertas cukai, serta perlengkapan kantor. Sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran dari Damkar Kabupaten Malang dikerahkan dan berhasil menjinakkan api setelah beberapa jam.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara, mencatat keterangan saksi, memasang garis polisi, dan memulai penyelidikan awal terkait sumber api.

    “Unit identifikasi Polsek Pakisaji telah melakukan olah TKP. Dugaan sementara api berasal dari area kantor dan gudang penyimpanan. Tapi penyebab pastinya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Bambang.

    Ia menegaskan penyelidikan dilakukan secara profesional, termasuk berkoordinasi dengan pemilik gudang yang sedang berada di Kalimantan. Saat ini, lokasi kebakaran masih dalam pengawasan ketat aparat dan relawan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Tidak ada indikasi sabotase sejauh ini. Namun semua kemungkinan tetap kami dalami,” pungkasnya. [yog/beq]

  • Perempuan Tak Sadarkan Diri di Atap Rumah Gegerkan Warga Peganden Gresik

    Perempuan Tak Sadarkan Diri di Atap Rumah Gegerkan Warga Peganden Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Seorang perempuan tanpa identitas ditemukan tak sadarkan diri di atas atap rumah warga di Desa Peganden, Kecamatan Manyar, Gresik. Kejadian yang terjadi di Jalan Makam Panjang Leran RT 02 RW 04 itu sontak menggegerkan warga setempat.

    Menurut informasi yang dihimpun, perempuan tersebut diduga naik ke atap rumah dengan cara memanjat. Saat ditemukan, ia dalam kondisi roboh dan tergeletak di lantai atas teras rumah warga. Warga yang mengetahui peristiwa tersebut segera menghubungi posko jaga piket Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik.

    Petugas Damkarla yang menerima laporan langsung bergerak ke lokasi dengan membawa perlengkapan penyelamatan, alat pelindung diri (APD), serta tandu. Setibanya di lokasi, mereka melakukan penilaian awal (size up) dan langsung melaksanakan proses evakuasi.

    “Korban sudah kami evakuasi dengan cara memakai tandu. Kemudian diturunkan dengan cara tali tampar diikat di tandu lalu turun pelan-pelan,” kata Teguh Priyanto, petugas piket Damkarla Gresik, Sabtu (24/5/2025).

    Korban berhasil diturunkan secara perlahan menggunakan tali dan tangga. Setelah evakuasi, perempuan tersebut sempat siuman dan kemudian diantar warga menggunakan sepeda motor.

    Teguh menyebutkan, pihaknya menerjunkan tujuh personel dan satu unit mobil rescue untuk menangani peristiwa tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan kejadian serupa.

    “Kejadian ini yang kesekian kalinya kami melakukan rescue. Agar tidak terulang lagi. Saya mengimbau kepada masyarakat supaya tetap waspada dan segera melapor bila menemukan kejadian serupa,” tambahnya.

    Sepanjang Mei 2025, Damkarla Gresik mencatat telah menangani 83 kejadian penyelamatan (rescue), sementara kasus kebakaran tercatat sebanyak empat kejadian, meliputi kebakaran lahan dan rumah warga. [dny/beq]

  • Sabu Seberat 5,15 gram Diamankan dari Warga Pacet Mojokerto

    Sabu Seberat 5,15 gram Diamankan dari Warga Pacet Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Mojokerto menangkap Dwi Antrianto alias Sandrim (35). Warga Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto ini diamankan dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu dengan barang bukti seberat 5,14 gram.

    Penangkapan dilakukan pada Jumat (23/5/2025) sekitar pukul 00.30 WIB di sebuah rumah kos yang terletak di Dusun Pandan, Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Polisi mengamankan lima paket sabu siap edar dengan berat bruto total 5,14 gram, tiga buah sedotan modifikasi (scrop).

    Satu unit timbangan elektrik merk Camry, tiga bendel plastik klip kosong, satu kantong kain merah, satu kantong plastik hitam, satu unit handphone Redmi warna biru beserta SIM card, serta uang tunai sebesar Rp700 ribu yang diduga hasil transaksi narkoba. Tersangka mengaku memperoleh barang haram tersebut dari seseorang berinisial V alias Ramos.

    Kasat Resnarkoba Polres Mojokerto, IPTU Eriek Triyasworo mengatakan, pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut. “V kini masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) dan/atau Pasal 112 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” ungkapnya, Sabtu (24/25/2025).

    Tersangka terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara. Pihaknya berkomitmen dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah hukum Polres Mojokerto. [tin/ted]

  • Empat Korban Longsor di Trenggalek Belum Ditemukan

    Empat Korban Longsor di Trenggalek Belum Ditemukan

    Trenggalek (beritajatim.com) – Petugas gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap korban bencana longsor, di Dukuh Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

    Dari total 6 korban yang dilaporkan hilang dua diantaranya sudah ditemukan kemarin. Masih terdapat 4 korban yang belum ditemukan. Mereka adalah Torik (2), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50). Faktor cuaca menjadi kendala selama proses pencarian berlangsung.

    Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki mengatakan petugas masih berupaya melakukan pencarian korban. Mereka fokus mencari di titik yang diduga terdapat korban didalamnya. Petugas juga sudah mencium bau tak sedap di lokasi kejadian. Namun hingga batas waktu pencarian korban belum juga ditemukan.

    “Di hari kelima pencarian ini kami sudah berupaya maksimal untuk melakukan pencarian, namun hingga saat ini belum ada tambahan korban yang ditemukan,” ujarnya, Jumat (23/05/2025)

    Dalam pencarian ini petugas sempat mengalami sejumlah kendala. Alat berat yang dikerahkan untuk membantu proses pencarian mengalami gangguan. Namun kendala tersebut telah berhasil ditangani. Selain itu kondisi cuaca juga menyulitkan pencarian. “Sempat terkendala alat berat tapi sudah kita tangani. Selain itu tadi juga turun hujan,” tuturnya.

    Petugas juga menemukan sejumlah barang berharga milik korban. Saat ini barang tersebut diamankan polisi dan akan dikembalikan ke pihak keluarga. Proses pencarian ini akan kembali dilakukan besok. “Semoga semua korban bisa segera ditemukan,” pungkasnya. [nm/ted]

  • Longsor  Landa Tiga Wilayah di Magetan, Akses Jalan dan Fasilitas Air Minum Terdampak

    Longsor Landa Tiga Wilayah di Magetan, Akses Jalan dan Fasilitas Air Minum Terdampak

    Magetan (beritajatim.com) – Tiga titik longsor secara beruntun terjadi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Jumat (23/5/2025). Tanah longsor dilaporkan melanda Desa Genilangit Kecamatan Poncol, Desa Sukowidi Kecamatan Panekan, serta Desa Sidomulyo Kecamatan Sidorejo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan langsung melakukan respons cepat dengan mengerahkan tim reaksi cepat dan berkoordinasi lintas instansi untuk menangani dampak longsor di masing-masing lokasi.

    Di Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, longsor terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di tebing jalan penghubung Wonomulyo–Genilangit. Tebing setinggi ±8 meter dan lebar ±5 meter runtuh dan menutup akses jalan sepenuhnya dengan material batu. Retakan pada tanah tebing diketahui sebagai penyebab utama peristiwa ini.

    Pusdalops-PB menerima laporan dari Perangkat Desa Genilangit satu jam kemudian dan langsung menurunkan tim dari TRC-PB untuk melakukan asesmen dan pendataan. Upaya pembersihan material dilakukan bersama unsur Pemdes Genilangit, Destana Genilangit, serta warga sekitar.

    Namun, longsor susulan kembali terjadi pada pukul 13.15 WIB, kembali menutup akses jalan. Hingga pukul 15.50 WIB, pembersihan material berhasil diselesaikan dan akses jalan kembali dibuka.

    Talud jalan di Desa Sukowidi, Panekan, Magetan yang longsor pada Jumat (23/5/2025).

    Sore harinya, longsor kedua terjadi di Desa Sukowidi, Kecamatan Panekan, sekitar pukul 16.55 WIB. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang menyebabkan talud jalan desa longsor dengan kedalaman ±8 meter dan lebar ±7 meter. Material tanah longsor menimpa halaman rumah warga bernama Pak Min (50) serta merusak jaringan air bersih yang berdampak pada 9 kepala keluarga.

    Tim TRC-PB yang tiba di lokasi pada pukul 17.57 WIB segera melakukan tindakan awal, termasuk pemasangan terpal sebagai antisipasi longsor susulan. Pembersihan material dijadwalkan dilakukan secara gotong royong oleh warga.

    Pagar SDN Sidomulyo 1, di Desa Sidomulyo, Sidorejo, Magetan yang longsor pada Jumat (23/5/2025).

    Selang beberapa jam kemudian, longsor ketiga terjadi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, akibat hujan sedang hingga deras yang mengguyur wilayah tersebut sekitar pukul 17.00 WIB. Talud dan pagar SDN 1 Sidomulyo runtuh dengan panjang ±10 meter dan tinggi 2,5 meter. Material longsoran menutup 50 persen akses jalan dusun. BPBD menerima laporan pada pukul 19.30 WIB dan langsung mengirimkan tim untuk asesmen serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan pemdes. Kerja bakti pembersihan material dijadwalkan dilakukan keesokan harinya oleh pihak sekolah, wali murid, dan masyarakat.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, mengimbau masyarakat Magetan untuk lebih berhati-hati, terutama saat beraktivitas di sekitar tebing tinggi, lereng curam, atau bangunan yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

    > “Kondisi cuaca yang tidak menentu dan kontur tanah yang labil berpotensi menimbulkan longsor sewaktu-waktu. Kami minta masyarakat untuk selalu waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda longsor,” ujarnya.

    BPBD Kabupaten Magetan juga menyediakan layanan tanggap darurat 24 jam untuk pelaporan bencana yang bisa diakses seluruh masyarakat. [fiq/ian]

  • Dua Pengendara Motor Bertabrakan, Warga Mojokerto Tewas di Jalan Raya Cerme Gresik

    Dua Pengendara Motor Bertabrakan, Warga Mojokerto Tewas di Jalan Raya Cerme Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Nasib tragis menimpa Kurnia Wisma Tirta (35), warga Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Ia meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) setelah terlibat tabrakan dengan sesama pengendara motor di Jalan Raya Cerme, Kabupaten Gresik, Jumat (23/5/2025).

    Peristiwa maut ini berawal ketika Kurnia mengendarai sepeda motor Honda Supra dengan nomor polisi W 3487 WC. Saat melaju di jalan raya, ia mencoba menyalip kendaraan di depannya. Namun, tanpa disadari, dari arah berlawanan datang sepeda motor lain yang dikendarai Aditya Putra Pratama (19), seorang pelajar asal Kecamatan Manyar, Gresik.

    Tabrakan keras pun tak terelakkan karena jarak yang terlalu dekat. Kedua kendaraan bertabrakan langsung bagian depannya dan mengakibatkan Kurnia tewas seketika di lokasi kejadian.

    “Korban mencoba mendahului, namun karena kurang memperhatikan situasi lalu lintas dari arah berlawanan, tabrakan keras pun terjadi,” tutur Iptu Aswoko, Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik.

    Iptu Aswoko menambahkan, pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti dari lokasi kecelakaan. Selain itu, sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan guna mendalami penyebab pasti insiden tersebut.

    “Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Sementara Aditya mendapatkan penanganan medis karena mengalami luka lecet,” paparnya.

    Satlantas Polres Gresik mengimbau kepada seluruh pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua, agar selalu berhati-hati saat berkendara. Terlebih saat hendak menyalip kendaraan lain, penting untuk memperhatikan situasi lalu lintas dari arah berlawanan.

    “Kami berharap pengguna jalan lebih disiplin dan mengutamakan keselamatan agar kejadian serupa tidak terulang. Sebab, sudah banyak pengendara roda dua menjadi korban sia-sia,” pungkasnya. [dny/ian]

  • Ulat Ditemukan di Makanan Program MBG untuk Siswa SMK di Kediri

    Ulat Ditemukan di Makanan Program MBG untuk Siswa SMK di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Insiden tak mengenakkan terjadi dalam pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Bhakti Mulya, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Pada Kamis siang, 22 Mei 2025, ditemukan seekor ulat dalam satu kemasan makanan yang disediakan untuk siswa.

    Temuan tersebut langsung mengundang perhatian pihak sekolah dan penyedia bahan baku. Ulat diketahui berada di lauk tahu, dan diduga berasal dari buah salak yang busuk. Koordinator Tim Penyedia Bahan Baku MBG untuk wilayah Tulungrejo dan Pare, Zulfa Ikfina, memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.

    “Kami dari tim bahan baku dari BGN Tulungrejo meminta maaf kepada pihak yang terkait. Kronologinya memang kita pembelian bahan baku dari UMKM. Jadi pindah-pindah UMKM. Tidak pasti satu orang. Ketika pembelian kita sudah pilih satu per satu. Memang buahnya bagus-bagus. Tidak ada yang busuk. Tetapi tidak tahu ternyata kok,” ujar Zulfa, Jumat (23/5/2025).

    Zulfa menegaskan bahwa semua bahan makanan yang masuk ke gudang maupun dapur telah melalui proses pengecekan dan quality control. Namun, ulat tetap ditemukan dalam salak yang secara fisik terlihat baik dari luar.

    “Ulatnya itu dari salaknya. Kelihatannya bagus, dari luar keras. Tetapi di dalamnya ada ulatnya. Kami akan memperbaiki kualitas, kami akan lebih memilih-milih,” tambahnya.

    Ia juga mengungkap bahwa ini merupakan insiden pertama sejak dua bulan terakhir dirinya bertugas sebagai penyedia bahan mentah. Buah salak yang digunakan diketahui berasal dari salah satu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kabupaten Kediri, meski Zulfa tidak menyebutkan nama Bumdes tersebut.

    “Kita pasti akan menegur untuk penyedia buahnya. Kita pasti pindah. Salak itu baru 3-4 kali. Sebelumnya kita anggur, jeruk, klengkeng, semangka. Tetapi karena ada guru sekolah yang bersangkutan bilang kadang buahnya ganti dong, misalkan salak, dan lainnya. Jadi dia menyebutkan salak, akhirnya saya beli salak. Padahal udah agak lama saya tidak menggunakan salak,” jelas Zulfa lebih lanjut.

    Program MBG tersebut, imbuh Zulfa, melayani sekitar 3.133 porsi makanan setiap hari. Makanan dikemas dalam food tray berbahan logam yang tertutup. Zulfa menduga kelembapan dalam kemasan, ditambah suhu makanan panas, bisa menyebabkan kontaminasi.

    Pihak sekolah mengonfirmasi bahwa hanya satu kemasan yang ditemukan mengandung ulat. Sementara kemasan lain dikabarkan tetap dikonsumsi oleh siswa.

    Zulfa juga menambahkan bahwa rantai distribusi bahan makanan melibatkan tim dapur yang melakukan seleksi dan quality control tambahan sebelum makanan disajikan.

    “Selama ini alhamdulillah tidak pernah ada komplain atau masalah. Cuma ini ada masalah, tetapi kok langsung dinaikkan,” ujarnya, menyayangkan penyebaran informasi sebelum ada klarifikasi menyeluruh. [nm/suf]