Category: Beritajatim.com Regional

  • Sapi Kurban Prabowo yang Beli di Malang Hampir 1 Ton, Segini Harganya

    Sapi Kurban Prabowo yang Beli di Malang Hampir 1 Ton, Segini Harganya

    Malang (beritajatim.com) – Presiden RI Prabowo Subianto ternyata juga membeli satu ekor sapi dari seorang peternak di Kota Malang. Sapi itu milik Susanto Hari Asmoro warga Kelurahan Tungguwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang yang memiliki bobot 950 kilogram dengan jenis simental.

    Sapi ini rencananya akan dikurbankan di Kota Malang. Sebelumnya dia hanya didata oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bahwa sapi miliknya akan dibeli oleh Presiden RI seharga Rp75 juta. Dia pun tidak menyangka jika sapinya dibeli kepala negara.

    “Awalnya itu saya didata oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan diberikan kabar kalau sapi milik saya akan dibeli Rp75 juta, satu ekor. Tidak menyangka karena yang membeli itu Pak Presiden,” ujar Susanto.

    Susanto telah pergi ke Kantor Gubernur Jawa Timur, di Kota Surabaya untuk melakukan serah terima tanda bukti pembayaran sapi miliknya. Pembayaran secara transfer diterima pada Kamis (22/5/2025).

    “Sudah saya terima pembayarannya, di transfer. Kalau harga sapi milik saya se-Provinsi Jawa Timur katanya paling murah, malah dari daerah lain ada yang dibeli Rp85 juta dengan berat sekitar 800 kilogram. Saya banyak yang menegur, karena menjualnya paling murah padahal bobot sapinya 950 kilogram,” ujar Susanto.

    Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang Slamet Husnan mengatakan sapi kurban milik presiden akan ditempatkan di Masjid Agung Jami’, pada Jumat (6/5/2025) saat salat Iduladha.

    “Rencananya diterimakan di Masjid Jami’ tanggal 6 Juni. Penyembelihan nanti dilakukan di rumah potong hewan. Selama saya menjadi kepala dinas baru kali ini ada hewan ternak milik peternak dari Kota Malang dibeli oleh presiden,” ujar Slamet. (luc/ian)

  • Berikut Identitas Korban Kecelakaan Maut di Jalan Probolinggo–Lumajang

    Berikut Identitas Korban Kecelakaan Maut di Jalan Probolinggo–Lumajang

    Probolinggo (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Probolinggo berhasil mengidentifikasi korban kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Raya Lumajang–Probolinggo, tepatnya di Desa Malasan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 12.57 WIB.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wikrama, mengungkapkan bahwa insiden tragis tersebut melibatkan tiga kendaraan: sebuah dump truk bernomor polisi W 8193 UR, pikap dengan nomor polisi N 8528 EC, serta satu sepeda motor yang nomor polisinya belum diketahui karena kondisi kendaraan yang ringsek parah.

    Empat korban meninggal dunia dalam kejadian ini, yakni:

    1. Ajes Muhammad Soleh (24), warga Dusun Tambak Bahak, Desa Curahdringu, Kecamatan Tongas – pengemudi dump truk.

    2. Hartomo (21), warga Dusun Tambakrejo, Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik – kernet dump truk.

    3. Suhud (44), warga Dusun Pandansari, Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces – pengemudi sepeda motor.

    4. Mawaddah Wafiyah (40), istri dari Suhud – pembonceng sepeda motor.

    Sementara itu, Puji Harianto (43), warga Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, yang mengemudikan mobil pikap, selamat dari kecelakaan dan hanya mengalami luka-luka.

    “Korban selamat saat ini sudah dilarikan ke RS Wonolangan, Dringu, untuk mendapat perawatan intensif,” jelas Ipda Aditya.

    Seluruh jenazah korban meninggal dunia telah dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. Moh. Saleh, Kota Probolinggo, untuk proses identifikasi lebih lanjut. (ada/but)

  • Sengketa Lapangan Warungdowo Pasuruan, Kuasa Hukum Kami Optimis Menang

    Sengketa Lapangan Warungdowo Pasuruan, Kuasa Hukum Kami Optimis Menang

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sengketa perebutan lapangan yang berada di Desa Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek mulai memanas di meja hijau. Pada sidang yang perdata yang dilaksanakan di Pengadilan Negri Bangil ini, Pihak Kejaksaan Negri Bangil yang menjadi pengacara negara mendatangkan empat orang saksi.

    Keempat orang saksi tersebut dua di antaranya yakni warga Desa Warungdowo. Kemudian dari pihak PT KAI, dan juga dari BPN Kabupaten Pasuruan.

    Menurut saksi pertama yang menjelaskan terkait peruntukan lapangan Warungdowo mengatakan bahwa sedari dulu lapangan tersebut memang sering digunakan dan dimanfaatkan oleh warga. Namun sejak tahun 2013 lalu peruntukannya berubah semenjak adanya bengkel dari Romli.

    “Sejak tahun 2010 saya sudah memiliki lapak di pinggiran lapangan Warungdowo tersebut, dan memang itu diperuntukan untuk masyarakat. Namun semenjak tahun 2013 itu sampai sekarang lapangannya udah dipenuhi oleh barang-barang bengkel sehingga tidak bisa dimanfaatkan warga,” jelas RonI dalam kesaksiannya, Selasa (27/5/2025).

    Senada dengan Ronj, Ali Imron juga menjelaskan bahwa semenjak berubahnya lapangan tersebut, anak-anak tak bisa memanfaatkannya untuk bermain bola. “Kalau ada yang main bola disana, takut ada yang cedera,” ungkapnya didepan Majelis Hakim.

    Sementara itu, pihak dari BPN Kabupaten Pasuruan yang diwakili oleh Suliono mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih belum pernah menerima adanya laporan kepemilikan. Tak hanya itu pihaknya juga masih belum melakukan pengukiran sehingga lapangan Warungdowo tidak diketahui luasannya.

    Suliono menjelaskan bahwa dalam melakukan kepemilikan harus melalui beberapa mekanisme. Diantaranya yakni dengan mendaftarkan tanah tersebut ke BPN dan langsung dilakukan pengukuran.

    “Kalau sudah dilakukan pengukuran dan penelitian, nanti akan muncul SK hak atas tanah. Namun sekarang statusnya masih belum ada,” terangnya.

    Namun, keterangan berbeda di lontarkan oleh PT KAI Daop 9 Jember yang diwakili oleh P Deli. Ia menjabarkan bahwa sejak tahun 1941 pihaknya telah membuat peta internal tersendiri.

    Dalam peta tersebut menunjukkan bahwa pada sebagian lapangan Warungdowo tersebut milik PT KAI yang akan dibuat stasiun. Hal tersebut terbukti dalam growncut yang dikeluarkan oleh PT KAI.

    Namun sejak 1941 hingga saat ini, PT KAI tidak mengetahui bahwa lahan tersebut sudah menjadi SHM dan dimiliki beberapa orang. “Dalam growncutnya tertulis luasan lahannya sekitar 15 ribu meter persegi. Tapi memang tidak dilakukan pemeliharaan,” katanya.

    Sementara itu, M Romli melalui Kuasa Hukum Tergugat Masbuhin menyayangkan bahwa dalam persidangan kali ini materinya sama dengan persidangan pidana pada tahun 2022 lalu. Sehingga dirinya menyebut bahwa persidangan ini hanyalah pengulangan.

    Tak hanya itu Masbuhin juga mengatakan bahwa penggugat yang diwakili oleh Kejaksaan Negri Bangil ini tidak jelas dan acak-acakan. “Materinya acak-acakan, sementara batasan lapangan Warungdowo itu sendiri juga kabur tidak ada ukiran yang jelas,” paparnya saat ditemui seusai sidang.

    Dengan materi tersebut, pihaknya yakin bahwa dalam perkara perdata ini akan dimenangkan oleh M Romli. “Jika memang materinya seperti ini, kami optimis akan menang dalam kasus ini,” tutupnya. (ada/ian)

  • Sampoerna Dorong Sinergi Pengelolaan Air Berkelanjutan di Surabaya Lewat Forum Stakeholder AWS 2025

    Sampoerna Dorong Sinergi Pengelolaan Air Berkelanjutan di Surabaya Lewat Forum Stakeholder AWS 2025

    Malang (beritajatim.com) – PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui fasilitas SKT Plant Rungkut 2 Surabaya menyelenggarakan Stakeholder Forum and Sharing Session–Alliance for Water Stewardship (AWS) pada Selasa, 27 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi upaya nyata perusahaan dalam mendorong tata kelola air yang berkelanjutan di Kota Surabaya dan sekitarnya.

    Mengusung tema ‘Risiko Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Surabaya dan DAS Rejoso: Tantangan dan Peluang Sinergitas’, forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, media, masyarakat, hingga pelaku industri. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan kolaborasi dalam menjaga sumber daya air demi keberlanjutan lingkungan.

    Akademisi dari Universitas Brawijaya, Dr. Ir. Rer. Nat. Arief Rachmansyah, mengungkapkan berbagai risiko air yang dihadapi Surabaya saat ini.

    “Terdapat berbagai risiko air, mulai dari banjir, sanitasi, hingga penggunaan air berlebih oleh masyarakat. Semua ini perlu menjadi perhatian bersama dan dicari solusi melalui kolaborasi lintas sektor,” ungkap Arief.

    Sementara itu, kepala Bidang Kebersihan dan Pemberdayaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Much. Rokim, yang turut hadir dalam forum tersebut mengapresiasi inisiatif Sampoerna. Ia menilai kegiatan ini sebagai ruang strategis untuk membahas berbagai tantangan pengelolaan air.

    “Saya berterima kasih atas pelaksanaan forum oleh Sampoerna. Kegiatan ini menjadi tempat berdiskusi mengenai berbagai risiko air di Kota Surabaya,” ujar Rokim.

    Ia juga menegaskan bahwa pelestarian air adalah tanggung jawab bersama. “Kondisi air dan lingkungan di Surabaya merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun perusahaan. DLH memiliki banyak program pengelolaan air yang bisa dikolaborasikan ke depannya,” tambahnya.

    Dari sisi industri, Made Agus Sumantra, Manager Hand Rolled Plant Rungkut 2 Surabaya, menegaskan komitmen Sampoerna terhadap konservasi air. Ia menjelaskan bahwa pengelolaan air di lingkungan operasional dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

    “Kami menerapkan standar Alliance for Water Stewardship (AWS) untuk memastikan penggunaan air yang bijak, termasuk memanfaatkan air hujan dan meningkatkan kesadaran pegawai dalam penggunaan air. Upaya ini juga melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” jelas Made.

    Lebih lanjut, Made menambahkan bahwa Plant Rungkut 2 secara aktif menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap lini produksinya dan terus mengidentifikasi risiko air di DAS Surabaya dan DAS Rejoso.

    Forum ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi multi-pihak sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlangsungan sumber daya air. Dengan menggandeng pemangku kepentingan dari berbagai sektor, Sampoerna berharap dapat mendorong tata kelola air yang lebih tangguh dan adaptif terhadap tantangan lingkungan ke depan. (dan/ian)

  • Hilal 1 Zulhijjah 1446 H Tak Terlihat di Mojokerto

    Hilal 1 Zulhijjah 1446 H Tak Terlihat di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hilal penentu awal Zulhijjah 1446 H tidak terlihat di Pusat Observasi Bulan (POB) Masjid Agung Darussalam, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Berdasarkan pantauan di lokasi pengamatan cukup cerah, namun hilal tetap tidak tampak di ufuk barat.

    Pemantauan dilakukan oleh Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Cabang Nadhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto. Koordinat lokasi pengamatan hilal berada di ketinggian 50 mdpl, lintang : -7° 31′ 46.7″ LS dan bujur : 112° 24′ 32.5″ BT.

    Ketua LF Pengurus Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Syamsul Ma’arif menjelaskan bahwa meskipun elongasi sudah mencukupi, namun ketinggian hilal di Mojokerto masih di bawah syarat minimal. “Hilal tidak terlihat karena ketinggiannya masih di bawah 1 derajat,” ungkapnya, Selasa (27/5/2025).

    Padahal, kriteria imkan rukyat membutuhkan minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Menurutnya, potensi terlihatnya hilal justru ada di wilayah barat Indonesia seperti Sabang, Aceh, yang memiliki ketinggian hilal di atas 3 derajat dan elongasi 7 derajat.

    “Hasil rukyatul hilal dari Mojokerto ini akan dilaporkan ke LF PWNU Jatim dan diteruskan ke Kementerian Agama RI sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat penentuan 1 Zulhijjah 1446 H,” jelasnya. [tin/ian]

  • Satu Korban Terjepit Bodi Truk, Proses Evakuasi di Malasan Probolinggo Berlangsung Dramatis

    Satu Korban Terjepit Bodi Truk, Proses Evakuasi di Malasan Probolinggo Berlangsung Dramatis

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Raya Lumajang–Probolinggo, tepatnya di wilayah Malasan, Kabupaten Probolinggo, menewaskan empat orang. Salah satu korban ditemukan dalam kondisi terjepit dan tertindih bodi kepala dump truk di dasar sungai. Proses evakuasi berlangsung dramatis hingga Selasa (27/5/2025) sore.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wikrama, mengatakan pihaknya harus bekerja ekstra keras untuk mengevakuasi korban yang terjepit di bawah truk.

    “Korban yang terjepit baru berhasil kami evakuasi sekitar pukul 17.20 WIB,” ujarnya.

    Dari hasil evakuasi, tercatat empat orang meninggal dunia dalam insiden tersebut, sementara satu orang mengalami luka-luka. Proses evakuasi itu sendiri sampai melibatkan alat berat berupa crane, untuk mengangkat kendaraan dump truk dari dasar sungai, dan mengevakuasi pengendara motor yang terjepit body kepala dump truk.

    “Korban tewas merupakan sopir dan kernet dump truk, serta pengendara dan pembonceng sepeda motor, yang merupakan pasangan suami istri,” jelas Aditya.

    Sementara itu, supir yang mengendarai mobil pikap dilaporkan selamat dan hanya mengalami luka-luka.

    Seluruh jenazah korban telah dibawa ke Kamar Mayat RSUD dr. Moh. Saleh, Kota Probolinggo, untuk proses identifikasi dan pengembangan lebih lanjut.

    “Sementara ini, kami pastikan, pukul 20.00 WIB, TKP sudah bersih, dan truk yang berada di dasar sungai ini sudah bisa kami evakuasi,” tegasnya. (ada/ian)

  • Wakil Asisten Teritorial Panglima TNI Tinjau TMMD ke-124 di Lamongan

    Wakil Asisten Teritorial Panglima TNI Tinjau TMMD ke-124 di Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Wakil Asisten Teritorial Panglima TNI, Brigjen TNI Bambang Hadi Suseno, mengunjungi Desa Kebalan Kulon, Kabupaten Lamongan, untuk mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124, Selasa (27/5/2025).

    Kunjungan ini bertujuan memastikan program tahunan TMMD berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa. Brigjen Bambang secara langsung meninjau berbagai kegiatan pembangunan fisik dan non-fisik yang menjadi fokus TMMD tahun ini.

    “Program TMMD ini bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dan kemandirian masyarakat,” ujar Brigjen Bambang.

    Beberapa proyek utama TMMD ke-124 meliputi pembangunan jalan rabat beton sepanjang 690,2 meter, renovasi rumah tidak layak huni, serta pembangunan sumur bor sebagai solusi krisis air bersih. Selain itu, terdapat pembangunan jalan poros dalam desa sepanjang 137,5 meter.

    Brigjen Bambang juga menekankan pentingnya pembangunan non-fisik, seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan. Salah satunya adalah program Peningkatan Mutu Jagung (PMJ) yang mendukung ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor beras.

    Meski cuaca hujan terus berlangsung, semangat prajurit TNI tetap tinggi. “Cuaca bukan penghalang. Kami berkomitmen menyelesaikan target TMMD dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang turut mendampingi kunjungan tersebut, menyatakan bahwa program TMMD menjadi momentum pemicu pembangunan desa. “Kegiatan ini menjadi kenangan sekaligus motivasi bagi masyarakat Kebalan Kulon untuk membangun desa dengan lebih baik,” kata Yuhronur.

    Program TMMD ke-124 yang berlangsung selama satu bulan ini mengalokasikan dana sebesar Rp 2,25 miliar. Selain rabat beton dan renovasi rumah, sasaran tambahan meliputi pembangunan 10 unit rumah tidak layak huni dan MCK, tembok penahan tanah sepanjang 75 meter, fasilitas lapangan olahraga, serta irigasi perpompaan di lima titik. [fak/beq]

  • Dua Tanggul di Lamongan Tergerus Akibat Debit Air Sungai Meningkat

    Dua Tanggul di Lamongan Tergerus Akibat Debit Air Sungai Meningkat

    Lamongan (beritajatim.com) – Dua tanggul di Kabupaten Lamongan mengalami kerusakan akibat debit air sungai yang meningkat drastis akibat tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir. Tanggul yang tergerus adalah tanggul Sungai Palangan di Desa Tambakploso, Kecamatan Turi, yang jebol sepanjang 2,5 meter, serta tanggul wedok Bengawan Solo di Desa Blumbang, Kecamatan Maduran.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Nurasan, menyampaikan bahwa tanggul Sungai Palangan jebol pada Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

    “Tidak ada dampak signifikan terhadap pemukiman warga maupun lahan pertanian di sekitarnya, karena lahan pertanian telah selesai panen ikan dan baru akan melakukan penanaman padi,” ujar Nurasan.

    Dalam penanganan tanggul jebol, BPBD Lamongan menerjunkan personil dan alat berat ke lokasi serta membawa bantuan logistik berupa gedek guling, terpal, dan karung. Penanganan dilakukan bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), PU SDA Lamongan, warga, dan unsur terkait lainnya melalui kerja bakti memperbaiki tanggul.

    “Alhamdulillah penanganan sudah selesai dan sudah bisa dilalui warga,” tambahnya.

    Sementara itu, tanggul wedok Bengawan Solo mengalami longsor sepanjang kurang lebih 50 meter akibat tergerus air. Pihak BPBD telah mengirimkan bantuan logistik berupa gedek bambu dan karung pasir untuk perbaikan.

    “Upaya gotong-royong menutup tanggul wedok akan dilakukan apabila air sudah surut,” pungkas Nurasan. [fak/beq]

  • Warga Sampang Resah, Program BSPS 2025 Belum Jelas Hingga Akhir Mei

    Warga Sampang Resah, Program BSPS 2025 Belum Jelas Hingga Akhir Mei

    Sampang (beritajatim.com) – Hingga akhir Mei 2025, Pemerintah Kabupaten Sampang belum mendapatkan kejelasan terkait pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Ketidakpastian ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat yang menanti bantuan tersebut untuk memperbaiki tempat tinggal mereka.

    Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman (Perkim) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sampang, Abdul Rokib, mengaku belum menerima pemberitahuan resmi dari pihak pusat mengenai nasib program BSPS tahun ini.

    “Kalau tahun kemarin sekitar bulan April sudah ada informasi dari pusat, tapi sekarang sudah akhir Mei masih belum ada kabar. Kami juga belum tahu apakah program ini ditunda atau bagaimana,” ujarnya, Selasa (27/5/2025).

    Rokib menjelaskan, biasanya tahapan awal program BSPS dimulai dengan pembentukan konsultan oleh balai yang berada di Surabaya. Konsultan inilah yang kemudian menyampaikan informasi teknis kepada dinas terkait di daerah, termasuk di Sampang.

    “Program BSPS umumnya disalurkan secara bertahap dalam beberapa gelombang. Semisal contoh, pada tahun sebelumnya bantuan turun dalam tiga tahap: April, Juni, dan Agustus,” jelasnya.

    Terkait besaran bantuan, Rokib menyebutkan dana BSPS per unit rumah senilai Rp20 juta, dengan rincian Rp17,5 juta untuk pembelian bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk upah tukang.

    “Artinya, seluruh dana tidak sepenuhnya dialokasikan untuk material bangunan,” tandasnya. [sar/beq]

  • Penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, Hilal Tak Terlihat di Bukit Condrodipo Gresik

    Penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, Hilal Tak Terlihat di Bukit Condrodipo Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Tim Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik melakukan rukyatul hilal dalam penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, di Bukit Condrodipo, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik. Dalam penentuan itu, tim LFNU tidak melihat hilal.

    Sekretaris LFNU Gresik, Angga Purwancara mengatakan, timnya sudah melakukan pengamatan. Baik dengan alat manual maupun teropong, teleskop binokular, dan teodolit. Tapi hilal tetap tidak terlihat.

    “Berdasarkan pantauan matahari terbenam pukul 17.28 wib. Dengan ketinggian hilal 0 derajat, 31 menit, 18 detik,” katanya, Selasa (27/5/2025).

    Dari hasil pantauan rukyatul hilal itu, lanjut dia, tinggi hilal dinyatakan belum memenuhi kriteria Inkamnur Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU). Sebab, berdasarkan IRNU tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi hilal minimal 6,4 derajat.

    “Tidak terlihatnya hilal di Bukit Condrodipo Gresik. Timnya segera membuat laporan dan akan diteruskan ke PBNU dan Kementrian Agama (Kemenag) Gresik untuk dijadikan landasan sidang isbat bersama Kementerian Agama RI,” ungkapnya.

    Sementara itu, untuk kepastian 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah, LFNU Gresik masih menunggu keputusan bersama Menteri Agama RI selaku pimpinan sidang isbat.

    “Kami di sini hanya pelaksana, melakukan pemantauan dan melaksanakan laporan. Untuk keputusan, kami serahkan ke Menteri Agama,” ujar Angga.

    Dalam rukyatul hilal tersebut, juga dihadiri Wakil Ketua PCNU Gresik Syifaul Qulub, Kapolsek Kebomas Kompol Gatot Setyo Budi, Perwakilan Koramil Kebomas, Kepala Kemenag Gresik Pardi, Wakil Ketua Pengadilan Agama Gresik Nahruddin. [dny/but]