Category: Beritajatim.com Regional

  • Pria Jember Cari Eceng Gondok di Kali Makmur Surabaya Ditemukan Meninggal

    Pria Jember Cari Eceng Gondok di Kali Makmur Surabaya Ditemukan Meninggal

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang pria asal Jember berinisial M (65) ditemukan meninggal dunia di Sungai Kali Makmur, Surabaya, setelah dilaporkan tenggelam saat mencari tumbuhan eceng gondok. Korban sempat hilang sejak Selasa malam (27/5/2025) sebelum akhirnya ditemukan oleh tim BPBD Surabaya, Rabu pagi (28/5/2025).

    “Korban ditemukan dari titik TKP tenggelam sekitar 150 meter dalam kondisi meninggal dunia, pukul 05.40 WIB,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat.

    Proses pencarian dilakukan sejak malam hari dengan menggunakan perahu karet, namun korban belum berhasil ditemukan hingga pencarian dilanjutkan keesokan paginya. Setelah ditemukan, identitas korban langsung dikonfirmasi kepada pihak keluarga dan dinyatakan benar merupakan M, warga asal Kabupaten Jember.

    “Setelah identifikasi selesai dilakukan oleh Tim Inafis, jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah RS Bhayangkara,” tambah Buyung.

    Sebagai langkah antisipasi, BPBD Surabaya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar aliran sungai, khususnya saat cuaca hujan atau mendung. Masyarakat juga diminta segera melapor ke Command Center 112 jika menemukan kondisi darurat di lingkungan sekitar. [ram/beq]

  • Mengurai Tragedi Probolinggo: Rekayasa Ditlantas Polda Jatim Ungkap 9 Titik Kunci Kecelakaan Maut

    Mengurai Tragedi Probolinggo: Rekayasa Ditlantas Polda Jatim Ungkap 9 Titik Kunci Kecelakaan Maut

    Probolinggo (beritajatim.com) – Suasana pagi di Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, tampak berbeda pada Rabu (28/5/2025).

    Bukan karena aktivitas warga yang ramai, melainkan kehadiran petugas lalu lintas yang tengah melakukan rekonstruksi atas kecelakaan tragis yang menelan empat korban jiwa sehari sebelumnya.

    Tim dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur, bersama Unit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, menyusuri ruas jalan desa untuk melakukan rekayasa kecelakaan.

    Menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA), mereka menelusuri jalur tragedi dengan cermat, satu titik ke titik lainnya.

    Rekonstruksi dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dari arah barat. Petugas mengumpulkan data visual dan teknis, membandingkan kondisi sebelum dan setelah kejadian.

    Dari hasil analisis tersebut, ditemukan sembilan titik penting yang diduga menjadi bagian dari rangkaian penyebab kecelakaan.

    “Kami berupaya merekonstruksi ulang kejadian dengan akurat. Kemiringan jalan, kondisi medan, dan sudut kendaraan semua kami analisis,” ujar Kanit Gakkum, Ipda Aditya Wikrama.

    Ia menambahkan bahwa di beberapa titik, terutama sisi timur jalan, terdapat kontur yang menyebabkan hentakan tajam—kemungkinan besar turut memicu kecelakaan.

    Salah satu temuan penting adalah kemiringan truk yang mencapai 1,5 hingga 2 derajat.

    Fakta ini akan menjadi bahan utama dalam pembuatan animasi digital untuk menggambarkan urutan kejadian secara visual.

    Mengenai penetapan tersangka, penyelidikan masih terus berlanjut.

    “Identitas korban sudah kami ketahui dan telah disampaikan ke keluarga. Namun untuk tersangka, masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” jelas Aditya.

    Tragedi yang terjadi pada Selasa siang (27/5/2025) itu melibatkan dump truck, pikap, dan sepeda motor.

    Empat orang kehilangan nyawa, satu lainnya terluka. Salah satu korban bahkan harus dievakuasi selama lima jam karena terjepit dalam kecelakaan.

    Kini, dengan olah TKP lanjutan dan analisis ilmiah, diharapkan penyebab pasti insiden ini bisa segera terungkap.

    Kepolisian pun mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat berkendara, terutama di jalan-jalan yang memiliki medan berbahaya.

    “Kami himbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan menggunakan perlengkapan keselamatan, seperti helm bagi pengendara sepeda motor,” tutup Aditya. [ada/aje]

  • Wacana Tarif Parkir Motor Rp1.000, Jukir se-Kota Blitar Protes

    Wacana Tarif Parkir Motor Rp1.000, Jukir se-Kota Blitar Protes

    Blitar (beritajatim.com) – Perwakilan juru parkir (jukir) se-Kota Blitar mendatangi Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar pada Rabu (28/05/2025) siang. Mereka memprotes wacana tarif parkir sepeda motor sebesar Rp1.000 di seluruh titik parkir di Kota Blitar.

    Para jukir ini khawatir dengan menurunnya tarif tersebut, kesejahteraan mereka juga akan turun. Puluhan jukir tersebut pun berharap Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin tidak jadi merealisasikan tarif parkir sepeda motor yang baru tersebut.

    “Selama kita tidak diturunkan kesejahteraan jukir itu saya rasa tidak masalah, tapi kalau seandainya tarif parkirnya menjadi Rp1.000 kan ya pendapatan pemerintah berkurang otomatis kan ya kesejahteraan jukir kan juga berkurang, paling tidak kesejahteraan jukir dipertahankan juga tidak masalah,” ucap salah satu jukir, Trisna Nur Cahyo.

    Para jukir memiliki satu harapan yakni tarif parkir kendaraan sepeda motor tetap sama yakni Rp2.000. Sementara untuk mobil tetap dengan tarif yang lama yakni Rp3.000.

    Sebanyak 285 juru parkir yang ada di Kota Blitar sepakat untuk menolak wacana penurunan tarif parkir menjadi Rp1.000. Penolakan ini didasarkan pada kekhawatiran soal kesejahteraan juru parkir yang akan menurun, jika tarif parkir benar diturunkan menjadi Rp1.000 per sepeda motor.

    “Selama ini 60 untuk pemerintah 40 persennya pendapatannya untuk jukir,” imbuhnya.

    Sementara itu Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar yang didatangi oleh puluhan jukir tersebut menjelaskan bahwa tarif parkir sebesar Rp1.000 per sepeda motor itu masih wacana. Saat ini wacana tersebut pun masih dalam tahap pembahasan dan belum resmi dikeluarkan.

    “Saat ini dalam pembahasan tentunya diperlukan satu aturan nanti kita bahas aturannya, jadi sampai saat ini ada pembahasan lanjutan,” ucap Kepala Dishub Kota Blitar, Juari.

    Dishub Kota Blitar pun belum bisa memberikan kepastian kapan tarif parkir yang baru ini disahkan. Pasalnya semua itu tergantung pada Wali Kota Blitar dan aturan yang menaunginya.

    Saran dari para jukir ini pun akan dijadikan masukan oleh Dishub Kota Blitar untuk penentuan tarif parkir yang baru. Masukan dari para jukir ini pun akan diteruskan oleh Dishub ke Wali Kota Blitar.

    “Ini tadi para jukir sudah ngomong kepada saya, nanti kan akan saya sampaikan kepada pihak-pihak termasuk pimpinan kan seperti itu,” tandasnya. [owi/beq]

  • Presiden Prabowo Beli Sapi Kurban seharga Rp86 Juta dari Warga Jombang, Namanya Pedrosa

    Presiden Prabowo Beli Sapi Kurban seharga Rp86 Juta dari Warga Jombang, Namanya Pedrosa

    Jombang (beritajatim.com) – Sapi jenis Simental milik warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, resmi dibeli oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebagai hewan kurban untuk Iduladha 2025.

    Sapi montok yang diberi nama Pedrosa itu dihargai Rp86 juta. Pedrosa kini menjadi perhatian publik setelah dinyatakan sebagai sapi bantuan presiden (banpres) untuk diserahkan ke Masjid Baitul Mukminin oleh Bupati Jombang, Warsubi.

    Sapi jantan berwarna putih kehitaman itu berumur tiga tahun dengan bobot mencapai 9 kwintal atau 958 kilogram. Sejak awal, perawatannya dilakukan secara intensif di Putra Mandiri Farm di Desa Sumbermulyo. Pada Rabu, 28 Mei 2025, tim dari Dinas Peternakan Kabupaten Jombang datang untuk memantau langsung kondisi sapi tersebut.

    “Hari ini kita memantau sapi kurban yang dibeli oleh Bapak Presiden Prabowo,” ujar Plt Kepala Dinas Peternakan Jombang, M Saleh.

    Saleh menegaskan bahwa sapi Pedrosa telah melewati serangkaian seleksi ketat sebelum dinyatakan lolos sebagai hewan kurban presiden. Tak hanya bobot dan umur, faktor kesehatan serta postur tubuh juga menjadi bagian dari penilaian.

    “Kita terus melakukan pemantauan. Mulai kesehatan, hingga pola makan. Sehingga sapi ini tetap stabil hingga Iduladha. Sapi ini jenis Simental Brahma. Umurnya tiga tahun,” tambah Saleh.

    Penyerahan sapi ini akan dilakukan pada Hari Raya Iduladha. Setelah salat Id, Bupati Jombang dijadwalkan memberikan langsung sapi tersebut kepada takmir Masjid Baitul Mukminin.

    Masrukhi (43), pemilik sapi Pedrosa, mengungkapkan rasa bangganya. Ia menyebut bahwa dirinya mengikutkan empat sapi untuk seleksi. Namun hanya Pedrosa yang akhirnya terpilih.

    “Saya rawat sudah satu tahun. Beratnya sekarang sembilan kwintal. Kita lakukan perawatan ekstra, yakni menggunakan rumput pilihan. Dibeli dengan harga Rp86 juta. Ini harga istimewa,” pungkasnya.

    Pedrosa menjadi bukti bahwa warga desa pun bisa berkontribusi dalam kegiatan berskala nasional. Tak hanya sebagai hewan kurban, Pedrosa juga menjadi simbol kerja keras peternak lokal yang patut diapresiasi. [suf]

  • Enam Tokoh Inspiratif Terima PWI Jombang Award 2025 Bidang Ketahanan Pangan dan Lingkungan

    Enam Tokoh Inspiratif Terima PWI Jombang Award 2025 Bidang Ketahanan Pangan dan Lingkungan

    Jombang (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jombang memberikan penghargaan kepada enam tokoh inspiratif dalam ajang PWI Jombang Award 2025, Selasa malam (27/5/2025), di pendopo setempat.

    Penghargaan ini mengangkat tema ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan, menyoroti kiprah para tokoh lokal yang konsisten menebar kemaslahatan melalui aksi nyata di tingkat akar rumput.

    Acara ini menjadi panggung apresiasi atas dedikasi luar biasa yang membuktikan bahwa inovasi bisa tumbuh dari desa, pesantren, hingga lingkar kekuasaan. Dengan mengusung isu strategis seperti ketahanan pangan dan lingkungan hidup, penghargaan ini mempertegas peran vital individu dalam pembangunan berkelanjutan di Jombang.

    Ketua PWI Jombang, Muhammad Mufid, menegaskan pentingnya peran para tokoh sebagai agen perubahan. “Mereka bukan hanya pemikir, tapi penggerak. Karya-karya mereka membumi, menyentuh kebutuhan nyata masyarakat,” ujar Mufid dalam sambutannya pada Malam Puncak Hari Pers Nasional PWI Jombang.

    Berikut ini enam penerima penghargaan PWI Jombang Award 2025:

    Bupati Warsubi – Pemimpin Kreatif Bidang Ketahanan Pangan
    Melalui program Pro Abah: Kobarkan Sinergi, Bupati Warsubi menciptakan kolaborasi strategis antara pemerintah dan sektor swasta. Pendekatannya yang progresif mendorong ruang temu bisnis serta penguatan peran CSR dalam pembangunan daerah.

    KH Ahmad Masrukh – Inovator Ketahanan Pangan Pesantren
    Pengasuh Ponpes At-Tahdzib ini menjadikan pesantren bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga pusat ekonomi mandiri. Inovasi budidaya ikan lele dan bawal yang digagasnya telah meraih pengakuan nasional.

    Arwigati – Pelestari Tradisi Lumbung Pangan Desa
    Sebagai Ketua Lumbung Paceklik Banjarsari, Arwigati menjaga tradisi arisan beras yang diwariskan sejak 1938. Kini, sistem ini menopang kebutuhan pangan ratusan warga desa dengan cadangan gabah mencapai 10 ton dan kas desa sebesar Rp 50 juta.

    Arum Wismaningsih – Penggerak Polisi Air untuk Edukasi Lingkungan
    Pembina Komunitas Polisi Air di Wonosalam ini berhasil melibatkan pelajar dalam aksi nyata menjaga kelestarian sungai. Program ini memperkuat kesadaran generasi muda terhadap isu lingkungan.

    Hj. Maftuhah Mustiqowati – Penggerak Pesantren Ramah Lingkungan
    Dikenal sebagai Ning Ika dari Ponpes Mambaul Hikam, ia menggagas gerakan sedekah sampah dan sedekah jelantah. Ia juga menciptakan produk ramah lingkungan seperti menspad, serta menulis buku bertema ekologi sebagai panduan spiritual menjaga alam.

    Sudarmaji – Pelestari Tradisi Hijau di Desa Pakel
    Kepala Desa Pakel ini menghidupkan kembali tradisi hijau era Majapahit seperti Tumpak Tandur Bumi Wono Ndadari dan Tumpengan Ponco Thuk. Ritual ini menjadi media edukasi masyarakat untuk mencintai alam dan menjaga sumber daya air.

    Mufid menambahkan, keenam tokoh tersebut merupakan cerminan wajah Jombang yang penuh semangat perubahan, tumbuh dari kekuatan budaya dan nilai-nilai lokal. “Kami berharap kiprah mereka bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus berkarya dan memberikan solusi nyata,” tutupnya. [suf]

  • PWI Jember Gelar Konferensi di Tengah Krisis Dunia Pers

    PWI Jember Gelar Konferensi di Tengah Krisis Dunia Pers

    Jember (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggelar konferensi cabang di Hotel Java Lotus, Rabu (28/5/2025), untuk memilih ketua periode 2025-2028.

    Konferensi ini dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas Ketua PWI Jawa Timur Machmud Suhermono. Dalam sambutannya, Machmud mengatakan, konferensi tersebut diselenggarakan ketika dunia pers di Indonesia mengalami krisis.

    “Banyak tenaga kerja pers, terutama di Jakarta dan Surabaya, mengalami pemutusan hubungan kerja. Dewan Pers mencatat kurang lebih 1.400 orang. Di luar itu pasti jauh lebih banyak,” kata Machmud dalam sambutannya.

    Machmud membandingkan industri pers pada masa Orde Baru dan saat ini. “Dulu sesuai undang-undang tahun 1982, membuat media massa susah. Saat itu di Jember pada 1990-an, paling banyak ada tujuh sampai delapan orang wartawan,” katanya.

    Setelah Reformasi 1998, angin keterbukaan berembus. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 terbit dan orang bebas mendirikan perusahaan media massa. Media massa berbagai platform bermuncul, mulai dari cetak, elektronik, dan daring.

    “Akibatnya jumlah media meledak, wartawan banyak. Sementara kuenya tetap atau bahkan menurun, sehingga gesekan dan persaingan terjadi. Media massa pun harus menyesuaikan diri dengan era digital,” kata Machmud.

    Di tengah tantangan yang dihadapi industri pers, Machmud memuji kedisplinan PWI Jember dalam melaksanakan reformasi kepengurusan. “Tepat waktu. Dulu Mei, sekarang juga Mei,” katanya.

    Kali ini kontestasi kursi ketua PWI Jember diikuti Sugeng Prayitno yang menjabat ketua periode 2022-2025 dan Sutrisno yang menjabat penasihan periode 2022-2025. “Siapapun yang terpilih hendaknya bisa tetap menjaga soliditas organisasi,” kata Machmud. [wir]

  • BMKG Juanda: Cuaca di Malang Raya Hari Ini 28 Mei 2025, Berawan dan Hujan Ringan

    BMKG Juanda: Cuaca di Malang Raya Hari Ini 28 Mei 2025, Berawan dan Hujan Ringan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Rabu 28 27 Mei 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca hujan ringan berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca hujan petir,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca cerah berawan kemudian hujan petir terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca kembali berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca berawan.

    Hari Kamis (29/5/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca cerah. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 21 sampai 28 derajat celcius. Pagi hari cuaca masih hujan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Rabu (28/5/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca cerah sebagian hujan ringan. Cuaca berawan terjadi di Jabung, Karangploso, Lawang, Singosari.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Bantur, Karangploso, Pujon, Gedangan, dan Pagelaran.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Sebagian lainnya cuaca udara kabut terjadi di Gedangan, Gondanglegi, Bantur, Gedangan. Lawang dan Sumbermanjing Wetan turun hujan ringan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca berawan dan cerah berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Turen, Bantur, Gedangan, Gondanglegi, Pagelaran, Gedangan.

    Dini hari Kamis (29/5/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah berawan sebagian lainnya cerah. Cuaca udara kabut terjadi di Dau, Ngantang, Wagir. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 21 sampai 29 derajat celcius.

    Kota Batu pada Rabu 28 Mei 2025 pagi hari diperkirakan cuaca berawan dan hujan ringa . Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca cerah berawan terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca berawan.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca cerah berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca udara kabut. Dini hari Kamis, 29 Mei 2025 cuaca cerah berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 17 – 23 derajat celcius. [dan/aje]

  • Rumah Warga di Lawang Malang Roboh Karena Lapuk, Prapto Selamat

    Rumah Warga di Lawang Malang Roboh Karena Lapuk, Prapto Selamat

    Malang (beritajatim.com) – Malam itu, langit Lawang mulai menggelap saat suara keras mengagetkan warga Gang Pisang Renggo Selatan, Kelurahan Kalirejo, Kabupaten Malang.

    Sebuah rumah sederhana milik Prapto (61) mendadak roboh sekitar pukul 21.20 WIB, Senin (26/5/2025). Bangunan tua itu ambruk akibat lapuk dimakan usia—dan hampir saja merenggut nyawa penghuninya.

    “Saya lagi duduk di dalam, tiba-tiba atapnya runtuh, saya sempat tertimpa di bagian punggung,” tutur Prapto dengan suara pelan, ditemui tim kesehatan kelurahan yang langsung datang memberi pertolongan.

    Meski sempat tertimpa puing, Prapto hanya mengalami luka lecet ringan di bagian punggung dan kini telah mendapatkan perawatan dari tim medis setempat. Rasa syukur terpancar dari raut wajahnya, karena di balik kejadian itu, nyawanya masih terselamatkan.

    Respons Cepat dari Warga dan Pemerintah

    Keesokan paginya, suasana di lokasi kejadian berubah menjadi ajang gotong royong. Sejak pukul 07.30 WIB, pihak kelurahan, TNI, Polri, BPBD, hingga warga setempat bahu-membahu membersihkan puing-puing rumah yang roboh. Lurah Kalirejo, Sivtia Rahmawati Pamungkas, turut hadir memantau langsung proses evakuasi.

    Menurut Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, kerja bakti ini menjadi wujud solidaritas masyarakat dalam menghadapi musibah.

    “Kerja bakti dilakukan bersama warga, perangkat kelurahan, TNI, Polri, dan BPBD untuk membantu membersihkan puing-puing dan memperbaiki rumah korban,” jelasnya pada Selasa (27/5/2025).

    Selain itu, personel Koramil Lawang, Linmas, dan puluhan warga lainnya tampak sigap membantu mengevakuasi sisa bangunan yang lapuk.

    Tidak Ada Korban Jiwa, Kerugian Capai Rp5 Juta

    Meski rumah roboh dan mengalami kerusakan parah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 5 juta.

    AKP Bambang pun mengingatkan masyarakat agar lebih waspada, terutama yang tinggal di rumah dengan struktur bangunan lama.

    “Kami imbau masyarakat yang tinggal di rumah tua agar rutin mengecek kondisi bangunan demi keselamatan bersama,” tegasnya.

    Pentingnya Antisipasi terhadap Bangunan Tua

    Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pemeliharaan rumah, terutama yang telah berusia puluhan tahun, sangat krusial untuk mencegah insiden serupa. Pemerintah Kelurahan Kalirejo juga berkomitmen memberikan pendampingan kepada Prapto dalam proses pemulihan tempat tinggalnya.(yog/ted)

  • BLT DBHCHT Magetan Kapan Cair? Ini Jawaban Dinas Sosial

    BLT DBHCHT Magetan Kapan Cair? Ini Jawaban Dinas Sosial

    Magetan (beritajatim.com) – Dinas Sosial Magetan kini tengah menuntaskan administrasi untuk pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Kepala Dinsos Magetan, Parminto Budi Utomo, menjelaskan jika kategori penerima BLT DBHCHT tahun ini masih sama dengan dua tahun sebelumnya.

    ”Penerima manfaat masih sama, yakni buruh pabrik rokok, buruh tani tembakau , masyarakat lainnya dari unsur kemiskinan ekstrem yang masih dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) non bansos,” terang Parminto.

    ”Untuk jumlah pastinya, ini masih dalam proses menaikkan nota dinas SK Bupati untuk calon penerima. Untuk jadwal pencairannya kami harap bisa segera setelah proses administrasi selesai,” terang Parminto.

    Diketahui, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Magetan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada penerima manfaat.

    Kepala Dinsos Magetan, Parminto Budi Utomo, menjelaskan bahwa kategori penerima BLT DBHCHT masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni buruh pabrik rokok, buruh tani tembakau, masyarakat miskin ekstrem (P3KE), masyarakat yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) non-bansos.

    Namun, jumlah penerima dan besaran bantuannya berbeda di tahun 2023 dan 2024. Berikut rinciannya:

    Tahun 2024:

    1.446 buruh pabrik rokok: Rp 1.800.000 per orang (total Rp 2.602.800.000)
    575 buruh tani: Rp 1.800.000 per orang (total Rp 1.035.000.000)
    426 masyarakat miskin ekstrem: Rp 1.200.000 per orang (total Rp 511.200.000)

    Tahun 2023:

    1.052 buruh pabrik rokok: Rp 2.400.000 per orang (total Rp 2.524.800.000)
    204 buruh tani: Rp 1.200.000 per orang (total Rp 244.800.000)
    794 masyarakat miskin ekstrem: Rp 1.200.000 per orang (total Rp 952.800.000)

    [fiq/ian]

  • Kampung Mandar Salah Satu Lokasi Banjir Rob di Banyuwangi, Berikut Upaya Penanganan BPBD

    Kampung Mandar Salah Satu Lokasi Banjir Rob di Banyuwangi, Berikut Upaya Penanganan BPBD

    Banyuwangi (beritajati.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi tengah mengupayakan solusi jangka pendek untuk mengatasi banjir rob yang melanda wilayah Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi.

    Diketahui Banjir yang mulai terjadi sejak Senin (26/5) ini telah menggenangi sekitar dua rukun tetangga (RT) dan berlangsung beberapa jam dalam sehari, terutama saat air yang berada di pinggir plengsengan pasang.

    Pada hari kedua kejadian, banjir rob mulai masuk ke rumah warga dengan ketinggian air mencapai sekitar 40 sentimeter. Air laut masuk melalui saluran gorong-gorong di pinggir jalan plengsengan sejak pukul 07.00 WIB dan bertahan hingga tiga jam sebelum surut.

    Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah pemasangan klep buka-tutup di ujung saluran gorong-gorong.

    “Kami sudah cek ke lokasi untuk antisipasi agar ke depan banjir rob ini tidak berulang. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PU Pengairan dan kami akan usulkan untuk pemasangan klep,” kata Danang.

    Di wilayah Kampung Mandar terdapat empat titik gorong-gorong pembuangan yang langsung terhubung ke laut. Menurut Danang, karena jumlah titik pembuangan tidak terlalu banyak, anggaran yang dibutuhkan untuk pemasangan klep buka-tutup juga tidak akan terlalu besar. Namun, pemasangan sistem ini perlu mempertimbangkan beberapa aspek teknis.

    Ia menambahkan, sistem klep ini harus dikombinasikan dengan pompa air, terutama saat terjadi pasang laut yang berbarengan dengan hujan deras. Hal ini bertujuan agar air hujan tidak terjebak di dalam lingkungan padat penduduk tersebut.

    “Tentu kami akan lakukan analisa lagi di beberapa hal agar solusi yang ada bisa optimal,” pungkas Danang. [tar/ian]