Category: Beritajatim.com Regional

  • Muatan Besi Holo Picu Kecelakaan Maut di Jombang, Bocah 9 Tahun Tewas di Tempat

    Muatan Besi Holo Picu Kecelakaan Maut di Jombang, Bocah 9 Tahun Tewas di Tempat

    Jombang (bertajatim.com) – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Dusun Delik, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Kamis pagi, 29 Mei 2025, sekitar pukul 07.30 WIB.

    Kecelakaan ini melibatkan mobil pikap Daihatsu Granmax bernomor polisi S-9254-WL dan sepeda motor Yamaha Mio bernomor polisi S-6874-VG. Satu korban jiwa tercatat dalam peristiwa tersebut, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. “Kecelakaan berawal ketika pikap bermuatan besi holo melaju dari arah selatan ke utara. Sementara sepeda motor datang dari arah berlawanan, utara ke selatan. Motor tersebut menabrak besi holo yang dimuat pikap. Besi tersebut masih dalam posisi di atas kendaraan. Baru setelah itu, besi holo dan seng jatuh menimpa korban,” jelasnya.

    Pengemudi mobil pikap, Alamin (37), warga Dusun Rembungwangi, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang, tidak mengalami luka. Sedangkan pengendara sepeda motor, Saufik (41), warga Dusun Buaran, Desa Keboguyang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, mengalami luka dan kini dirawat di RSUD Kabupaten Jombang.

    Sayangnya, penumpang sepeda motor yang masih anak-anak, Bima Ramadya Arkananta (9), yang merupakan anak dari Saufik, dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Kejadian ini disaksikan oleh dua warga sekitar, yaitu Basuni (57) dari Dusun Gongseng dan Zainul Arifin (51) dari Dusun Ngreco, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang.

    Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kecelakaan ini untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian, terutama terkait keamanan dalam pengangkutan muatan oleh pikap tersebut.

    Ipda Siswanto menambahkan, “Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan, terutama kendaraan pengangkut barang, agar memastikan muatan telah diikat dengan aman dan sesuai standar keselamatan agar tidak membahayakan pengguna jalan lain.” [suf]

  • Hari Kenaikan Isa Almasih, Polres Malang Sterilisasi Gereja Demi Ibadah yang Aman

    Hari Kenaikan Isa Almasih, Polres Malang Sterilisasi Gereja Demi Ibadah yang Aman

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malang mengambil langkah sigap menjelang peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih yang jatuh pada Kamis, 29 Mei 2025. Demi memastikan rangkaian ibadah berlangsung aman dan khidmat, aparat kepolisian melakukan sterilisasi di sejumlah gereja yang tersebar di Kabupaten Malang.

    Sterilisasi dilakukan sejak pukul 05.00 WIB oleh personel Satuan Samapta Polres Malang di beberapa lokasi penting, antara lain GPDI Alfa Omega, GKJW Gunung Tumo, dan GKJW Induk yang berada di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Selain itu, pengamanan serupa juga diterapkan di Gereja Induk Peniwen dan Gereja Ringin Pitu di Kecamatan Kromengan, serta Gereja Katolik Yohanes Maria Vianey yang berlokasi di Desa Tamanharjo, Kecamatan Singosari.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menegaskan bahwa pemeriksaan menyeluruh dilakukan di berbagai area gereja, mulai dari ruang ibadah, mimbar, ruang paduan suara, hingga halaman dan fasilitas umum seperti toilet serta tempat cuci tangan jemaat.

    “Sterilisasi dilakukan sebagai bentuk deteksi dini dan upaya preventif agar pelaksanaan ibadah berjalan aman dan kondusif,” kata Bambang, Kamis (29/5/2025).

    Ia menjelaskan bahwa proses sterilisasi dilakukan oleh personel yang telah terlatih sesuai dengan SOP pengamanan kegiatan masyarakat. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan adanya potensi gangguan maupun benda mencurigakan di lokasi ibadah.

    “Seluruh kegiatan sterilisasi berlangsung aman dan lancar. Kami tidak menemukan adanya indikasi ancaman di lokasi ibadah,” tegasnya.

    Tidak hanya melakukan sterilisasi, Polres Malang juga menyiagakan personel gabungan dari polsek jajaran untuk melakukan pengamanan terbuka dan tertutup di seluruh gereja yang menggelar ibadah Kenaikan Isa Almasih. Menurut Bambang, pengamanan ini merupakan bagian dari pengawasan terhadap 67 titik kegiatan ibadah yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang.

    “Pengamanan dilakukan secara terpadu oleh Polres Malang dan polsek jajaran demi memastikan ibadah berlangsung dalam suasana tenang dan aman,” ungkapnya.

    Mengantisipasi tingginya mobilitas masyarakat selama libur panjang akhir pekan, Polres Malang juga meningkatkan patroli di sejumlah titik keramaian. Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), baik di tempat ibadah, objek wisata, maupun jalur lalu lintas utama.

    “Patroli rutin ditingkatkan selama momen libur panjang, baik di tempat ibadah, tempat wisata, maupun jalur lalu lintas utama,” pungkas Bambang. [yog/ian]

  • Nelayan Pamekasan Hilang Saat Melaut, Pencarian Masih Terus Dilakukan

    Nelayan Pamekasan Hilang Saat Melaut, Pencarian Masih Terus Dilakukan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Nasib nahas menimpa Moh Fahral (55), warga Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, yang diduga hilang saat melaut di perairan desa setempat pada Rabu (28/5/2025) dini hari. Dugaan ini mencuat setelah ia tak kunjung kembali ke daratan, meski perahunya ditemukan mengapung oleh nelayan lain di perairan Takat sekitar pukul 12.00 WIB.

    Nelayan setempat sempat melakukan pencarian mandiri hingga pukul 15.00 WIB, namun korban tak ditemukan. Perahu korban kemudian dibawa ke tambatan perahu di desa.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Potensi SAR bersama Tim Reaksi Cepat BPBD Pamekasan segera mendatangi rumah korban untuk meminta izin melakukan pencarian, melibatkan instansi terkait.

    “Pada hari pertama, kami dari tim gabungan mulai melakukan pencarian di wilayah perairan Pantai Talang Siring dan sekitarnya. Menggunakan perahu karet milik BPBD dan Basarnas, serta dibantu perahu nelayan setempat,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Kamis (29/5/2025).

    Proses pencarian melibatkan unsur gabungan dari BPBD, Basarnas, Pol Airud, TNI, Polsek Larangan, Pangkalan TNI AL Batuporon, Tagana, dan relawan. “Selama melakukan proses pencarian, kondisi ombak relatif tenang, semoga segera membuahkan hasil,” tambahnya.

    Selain penyisiran di laut, pencarian juga dilakukan di sepanjang pesisir pantai. Dhofir mengimbau para nelayan agar senantiasa waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

    “Terlebih peristiwa ini juga menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang sedang terpukul, bahkan sempat histeris dan pingsan ketika mendengar kabar perahu ditemukan tanpa keberadaan korban, dan mereka berharap agar mereka segera ditemukan,” pungkasnya. [pin/beq]

  • Anggota DPRD Tuban Terekam Hisap Rokok Elektrik Saat Sidang Paripurna

    Anggota DPRD Tuban Terekam Hisap Rokok Elektrik Saat Sidang Paripurna

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang anggota DPRD Kabupaten Tuban dari Fraksi Partai Golkar, Munir, kedapatan menghisap rokok elektrik (vape) saat berlangsungnya sidang paripurna, Rabu (28/5/2025). Aksi tersebut terjadi di tengah pembahasan empat agenda penting yang digelar di ruang sidang DPRD Tuban.

    Adapun agenda sidang mencakup Laporan Pansus Raperda RPJMD Kabupaten Tuban Tahun 2025–2029, Laporan Banggar tentang Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2024, serta Penyampaian Pandangan Umum Fraksi-fraksi atas dua Raperda tersebut.

    Ketua DPRD Tuban, Sugiantoro, menegaskan bahwa ruang paripurna merupakan area bebas asap rokok, termasuk rokok elektrik. “Area rokok telah kita sediakan sendiri, supaya kita harapkan area paripurna tidak ada asap rokok agar tidak mengganggu yang tidak merokok,” ujarnya, Kamis (29/5/2025).

    Ia menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan yang bersangkutan untuk menindaklanjuti insiden ini. “Akan kita komunikasikan dulu,” ungkapnya.

    Munir pun menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya yang dinilai kurang pantas. Ia mengaku baru pertama kali menggunakan rokok elektrik. “Belum pernah pakai vape, baru tadi. Saya minta maaf atas kesalahan yang kita buat, insyaallah tidak terulang,” ucapnya. [dya/beq]

  • Warga Kota Probolinggo Krisis Air Bersih, PDAM Dinilai Lalai Antisipasi Kebocoran Pipa Tua

    Warga Kota Probolinggo Krisis Air Bersih, PDAM Dinilai Lalai Antisipasi Kebocoran Pipa Tua

    Probolinggo (beritajatim.com) – Warga Kota Probolinggo kembali harus menghadapi krisis air bersih akibat kebocoran pipa utama milik Perumdam Bayuangga.

    Kebocoran terjadi di jembatan pipa air di Dusun Krajan, Desa Tegalsiwal, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo.

    Pipa yang bocor merupakan jalur vital penyuplai air bersih dari sumber Ronggojalu. Akibat kerusakan ini, aliran air ke sejumlah wilayah Kota Probolinggo terganggu bahkan mati total selama lebih dari 12 jam.

    Direktur Utama Perumdam Bayuangga, Indra Sofia Jalal, mengaku kebocoran mulai diketahui sejak Senin sore (26/5/2025).

    “Kami mencurigai ada gangguan karena tekanan air mendadak menurun, padahal semua pompa masih aktif,” ujarnya.

    Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa pondasi jembatan pipa ambles sehingga menyebabkan saluran air bocor. Sayangnya, peristiwa ini baru direspons setelah gangguan dirasakan warga secara luas.

    Indra menyatakan pihaknya mematikan satu dari empat pompa untuk mencegah kebocoran semakin parah. “Sekarang hanya tiga pompa yang dijalankan untuk mengurangi tekanan air,” tambahnya.

    Sayangnya, langkah tersebut tidak cukup cepat dalam mencegah kelangkaan air di rumah-rumah warga. Banyak warga mengeluhkan lambatnya penanganan serta minimnya pemberitahuan dari pihak PDAM.

    “Pipa itu dibangun sejak 1978, artinya sudah berusia hampir 50 tahun. Kami akui jembatan pipa memang sudah tua dan rentan,” ujar Indra, seakan menegaskan lemahnya upaya peremajaan infrastruktur.

    Indra berdalih bahwa amblesnya pondasi disebabkan cuaca ekstrem dan hujan yang mengguyur intensif beberapa pekan terakhir. Ia juga menyebut kondisi tanah di sekitar lokasi menjadi labil dan menyebabkan pipa bergeser.

    Perbaikan jembatan pipa disebut masih berlangsung dan ditargetkan rampung dalam tiga hari. Namun warga masih cemas karena belum ada jaminan air akan segera mengalir normal kembali.

    Perumdam Bayuangga mengimbau masyarakat untuk bersabar dan menghemat penggunaan air selama proses perbaikan. Namun keterlambatan antisipasi dan tidak adanya sistem cadangan menuai kritik keras dari sejumlah warga. (ada/ted)

  • Ledakan Mercon di Ponorogo Lukai 5 Remaja, 2 Dilarikan ke Rumah Sakit

    Ledakan Mercon di Ponorogo Lukai 5 Remaja, 2 Dilarikan ke Rumah Sakit

    Ponorogo (beritajatim.com) – Ledakan keras membelah keheningan dini hari di Jalan Irawan, Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Ponorogo, Kamis (29/5/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Suara dentuman disusul kepulan asap pekat dari halaman rumah warga membuat geger masyarakat sekitar.

    Insiden tersebut diduga berasal dari ledakan mercon rakitan. Akibatnya, lima remaja mengalami luka-luka, dua di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius di bagian organ vital.

    “Ya, kebangun karena suara ledakan itu. Saya sampai di lokasi sekitar 15 menit setelah kejadian, dua remaja yang terluka serius sudah dilarikan ke rumah sakit,” ujar Ketua RT setempat, Langgeng Widodo, Kamis siang.

    Petugas dari Satreskrim Polres Ponorogo segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Area ledakan pun disterilkan dan dipasangi garis polisi.

    “Kami sudah melakukan olah TKP, saat ini masih dalam proses penyelidikan,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto.

    Lima remaja yang diduga terlibat diketahui berusia sekitar 14 tahun. Mereka disinyalir sedang merakit mercon yang rencananya akan diterbangkan bersama balon udara tanpa awak dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha.

    “Penyebab pasti ledakan masih kami dalami. Dari penggeledahan, kami juga menemukan delapan mercon aktif di lokasi,” lanjut AKP Rudy.

    Pihak kepolisian kini tengah melacak asal bahan peledak yang digunakan dan mengimbau masyarakat untuk tidak membuat petasan secara mandiri, apalagi tanpa pengawasan orang dewasa.

    “Sangat berbahaya. Apalagi kalau dibuat anak-anak,” pungkasnya. [end/beq]

  • Ditolak Lamaran, Pria di Tuban Siram Mantan Pacar dengan Air Keras

    Ditolak Lamaran, Pria di Tuban Siram Mantan Pacar dengan Air Keras

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang pria di Kabupaten Tuban nekat menyiramkan air keras ke wajah mantan pacarnya karena sakit hati setelah lamarannya ditolak. Peristiwa itu terjadi di pinggir jalan wilayah Desa Sumurgung, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, pada Selasa (27/5/2025) pagi.

    Korban berinisial SK (32) mengatakan, ia telah membuat janji untuk bertemu dengan pelaku bernama Budiono sekitar pukul 08.15 WIB. Namun, saat pertemuan berlangsung, pelaku justru menyiramkan air keras ke arah wajah korban tanpa peringatan.

    Serangan itu mengenai bagian pipi, leher, dan lengan kanan korban, yang menyebabkan luka bakar serius. Setelah melakukan aksinya, Budiono langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor ke arah Desa Jetak, Kecamatan Montong.

    Kapolsek Montong, AKP Waheru, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut dugaan kuat bahwa pelaku nekat melakukan penyerangan karena kecewa lamaran cintanya ditolak oleh orang tua korban.

    “Akibat peristiwa ini, korban mengalami luka bakar serius dan segera melapor ke Polsek Montong,” ujar AKP Waheru, Kamis (29/5/2025).

    Saat ini, polisi telah menerima laporan dari korban dan tengah memburu pelaku yang diketahui berdomisili di Bojonegoro.

    “Pelaku ini lokasinya di Bojonegoro, jadi masih kami lakukan penyelidikan,” tambah AKP Waheru. [dya/beq]

  • BPBD Trenggalek Terus Lakukan Pembersihan Material Longsor

    BPBD Trenggalek Terus Lakukan Pembersihan Material Longsor

    Trenggalek (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek masih terus melakukan upaya pembersihan material longsor, di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Material longsor masih menutup sejumlah akses jalan di desa tersebut.

    Petugas juga dibantu warga sekitar untuk melakukan pembersihan ini. Satu buah alat berat dikerahkan agar proses pembersihan berjalan maksimal.

    Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono mengatakan pasca operasi pencarian terhadap korban resmi berakhir, mereka mulai fokus melakukan pembersihan material longsor. Petugas melakukan pembersihan di beberapa akses jalan yang masih tertutup.

    “Mulai dari jalan penghubung antar RT hingga akses jalan penghubung ke Tulungagung kita bersihkan dari material longsor,” ujarnya.

    Pihak BPBD juga mulai melakukan mitigasi untuk mencari lokasi yang akan digunakan sebagai tempat relokasi korban bencana longsor ini. Mereka akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa setempat, guna menentukan titik relokasi.

    “Kita mulai melakukan koordinasi untuk mencari lokasi relokasi, setelah lokasi dapat akan segera kita laporkan ke provinsi,” tuturnya.

    Sementara itu, Sekda Kabupaten Trenggalek Edy Soepriyanto menambahkan lokasi relokasi diusahakan akan berada di desa tersebut. Penentuan titik relokasi tentunya juga memperhatikan kondisi masyarakat setempat. Nantinya pihak Pemprov Jatim akan membangun kembali rumah korban longsor di titik relokasi yang sudah disepakati.

    “Lokasi relokasi kita yang mencarikan, untuk pembangunan rumah akan dilakukan oleh Pemprov Jatim,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Kecelakaan, Sekretaris Dinas Cipta Karya Jember dalam Kondisi Kritis

    Kecelakaan, Sekretaris Dinas Cipta Karya Jember dalam Kondisi Kritis

    Jember (beritajatim.com) – Eko Ferdianto Budiono, Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam kondisi kritis saat ini di Rumah Sakit Umum Bangil, Pasuruan.

    Eko Ferdianto mengalami kecelakaan di tol Pasuruan, saat mengendarai mobil Agya yang dikemudikan Kepala Bidang Jasa Konstruksi Dinas Cipta Karya Jember Eko Wahyu Septantono, Rabu (28/5/2025) dini hari.

    “Kejadiannya sekitar pukul 03.00 atau 03.30 WIB saat dalam perjalanan ke Surabaya untuk keperluan dinas. Rencananya Pak Eko hendak ke Jakarta,” kata Kepala Dinas Cipta Karya Rahman Anda, Kamis (29/5/2025).

    Di tengah perjalanan, sisi bagian kiri mobil yang dikendarai Eko Ferdianto menghantam bagian belakang truk. “Informasi yang saya terima, lampu truk itu padam,” kata Rahman.

    Eko Wahyu yang berada di belakang kemudi tidak mengalami luka serius. Namun Eko Ferdianto yang berada di kursi penumpang sisi kiri mengalami luka berat, sehingga harus dilarikan ke RSU Bangil.

    “Beliau sudah menjalani operasi. Namun informasi yang saya terima, masih belum sadarkan diri. Doakan beliau agar bisa segera sadar dan pulih,” kata Rahman.

    Pelaksana Sekretaris Daerah Jupriono berduka dengan kejadian tersebut. “Pak Eko adalah teman terbaik kita. Kami akan mengupayakan perawatan terbaik untuknya. Namun posisi beliau saat ini belum memungkinkan untuk digeser ke RS dr, Soetomo Surabaya. Kami masih menunggu kondisi beliau membaik,” katanya. [wir]

  • Jukir Menolak, Mayoritas Warga Kota Blitar Setuju Wacana Parkir Motor Rp1.000

    Jukir Menolak, Mayoritas Warga Kota Blitar Setuju Wacana Parkir Motor Rp1.000

    Blitar (beritajatim.com) – Mayoritas warga Kota Blitar menyatakan setuju dengan wacana tarif parkir sepeda motor Rp1.000. Wacana ini sempat mendapat penolakan dari para juru parkir (jukir).

    Para jukir meminta agar tarif parkir sepeda motor tetap sebesar Rp2.000. Mereka beralasan, penurunan tarif parkir bisa berpengaruh pada tingkat kesejahteraan para jukir.

    Penolakan dari para jukir ini mendapatkan balasan masyarakat Kota Blitar. Mayoritas masyarakat Kota Blitar pun setuju jika tarif parkir sepeda motor diturunkan menjadi Rp1.000.

    Warga beramai-ramai membanjiri kolom komentar di berbagai platform media sosial yang mengupload berita tentang aksi penolakan juru parkir tersebut. Mayoritas para netizen serta warga Blitar ini kontra dengan pendapat para juru parkir.

    “Masa aku cuma duduk di Taman Pecut. Motorku di depanku duduk pas, aku ditarik parkir,” tulis @Oviiaka.

    Selain setuju adanya penurunan tarif parkir, masyarakat ini juga menyoroti pelayanan yang diberikan para tukang parkir ini. Masyarakat mayoritas tidak puas dengan cara parkir dan penarikan uang yang dilakukan oleh juru parkir di wilayah Kota Blitar.

    “Kalau diparkirin, ditata, dibantu keluarin 2000 oke lah, wes mak bedunduk ujuk-ujuk nongol koyok mantan yang tiba-tiba pengen balikan, kan kesel jadinya,” tulis @Ade_nws.

    Masyarakat pun berharap wacana tarif parkir Rp.1000 itu bisa segera direalisasikan. Bahkan beberapa diantara warga meminta agar parkir bisa gratis, alasannya karena mereka sudah dikenakan retribusi parkir tahunan saat pajak kendaraan.

    “Masih bertanya dengan nada lembut, fungsinya retribusi parkir motor 35 ribu tiap her (pajak kendaraan) apa ya, toh tiap parkir di fasilitas publik tetap aja bayar parkir lagi,” tulis @Herp_sgt.

    Sebelumnya, perwakilan juru parkir (jukir) se-Kota Blitar mendatangi Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar pada Rabu (28/5/2025) siang. Kedatangan para juru parkir ini untuk menolak wacana tarif parkir sebesar Rp1.000 untuk setiap sepeda motor.

    Para juru parkir ini khawatir dengan menurunnya tarif parkir tersebut kesejahteraan mereka juga akan turun. Puluhan juru parkir tersebut pun berharap Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin tidak jadi merealisasikan tarif parkir sepeda motor yang baru tersebut.

    “Selama kita tidak diturunkan kesejahteraan jukir itu saya rasa tidak masalah, tapi kalau seandainya tarif parkirnya menjadi Rp.1000 kan ya pendapatan pemerintah berkurang otomatis kan ya kesejahteraan jukir kan juga berkurang, paling tidak kesejahteraan jukir dipertahankan juga tidak masalah,” ucap Trisna Nur Cahyo, juru parkir.

    Para jukir memiliki satu harapan yakni tarif parkir kendaraan sepeda motor tetap sama yakni Rp2.000. Sementara untuk mobil tetap dengan tarif yang lama yakni Rp3.000.

    Sebanyak 285 juru parkir yang ada di Kota Blitar sepakat untuk menolak wacana penurunan tarif parkir menjadi Rp1.000. Penolakan ini didasarkan pada kekhawatiran soal kesejahteraan juru parkir yang akan menurun, jika tarif parkir benar diturunkan menjadi Rp1.000 per sepeda motor.

    “Selama ini 60 untuk pemerintah 40 persen pendapatannya untuk jukir,” imbuhnya.

    Sementara itu Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar yang didatangi oleh puluhan jukir tersebut menjelaskan bahwa tarif parkir sebesar Rp1.000 per sepeda motor itu masih wacana. Saat ini wacana tersebut pun masih dalam tahap pembahasan dan belum resmi dikeluarkan.

    “Saat ini dalam pembahasan tentunya diperlukan satu aturan nanti kita bahas aturannya, jadi sampai saat ini ada pembahasan lanjutan,” ucap Kepala Dishub Kota Blitar, Juari.

    Dishub Kota Blitar pun belum bisa memberikan kepastian kapan tarif parkir yang baru ini disahkan. Pasalnya semua itu tergantung pada Wali Kota Blitar dan aturan yang menaunginya.

    Saran dari para jukir ini pun akan dijadikan masukan oleh Dishub Kota Blitar untuk penentuan tarif parkir yang baru. Masukan dari para jukir ini pun akan diteruskan oleh Dishub ke Wali Kota Blitar. [owi/beq]