Category: Beritajatim.com Regional

  • BMKG Juanda: Cuaca di Malang Raya Hari Ini 30 Mei 2025 Diprediksi Berawan

    BMKG Juanda: Cuaca di Malang Raya Hari Ini 30 Mei 2025 Diprediksi Berawan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Kamis 29 Mei 2025 di wilayah kabupaten dan kota Malang.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB cuaca berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Cuaca cerah berawan kemudian hujan petir terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIB. Sore hari cuaca di kota Malang cuaca kembali berawan. Malam hari cuaca di kota Malang cuaca cerah berawan.

    Hari Sabtu (31/5/2025) dini hari cuaca di Malang cuaca berawan. Suhu di kota Malang selama satu hari penuh berada pada rentan 19 sampai 30 derajat celcius. Pagi hari cuaca masih hujan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Jumat (30/5/2025) pagi hari sebagian besar kecamatan cuaca berawan ringan. Cuaca cerah berawan terjadi di Jabung, Tajinan, Tumpang, Wajak, Bululawang.

    Kemudian, pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB cuaca cuaca berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Kasembon, Ngantang, Karangploso, Pujon, dan Pagelaran.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di kabupaten Malang cuaca berawan. Sebagian lainnya cuaca udara kabut terjadi di Dampit, Jabung, Kalipare, Gondanglegi, Bantur, Gedangan. Lawang,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Malam hari pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.000 cuaca cerah berawan. Cuaca udara kabut terjadi di Gedangan, Pujon. Cuaca berawan di Dau, Ngantang, Kasembon.

    Dini hari Sabtu (31/5/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca cerah berawan sebagian lainnya cerah. Cuaca hujan ringan terjadi di Poncokusumo. Suhu dengan kondisi tersebut selama sehari berada pada rentan angka 20 sampai 30 derajat celcius.

    Kota Batu pada Jumat 30 Mei 2025 pagi hari diperkirakan cuaca berawan dan hujan ringan. Pukul 10.00 WIB cuaca berawan. Cuaca cerah udara kabut terjadi pada siang hari. Sore hari cuaca udara kabut.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo cuaca udara kabut dan berawan terjadi pada pukul 19.00. Kemudian malam hari cuaca udara kabut. Dini hari Sabtu, 31 Mei 2025 cuaca cerah berawan. Pagi hari pukul 07.00 WIB cuaca berawan. Suhu berada pada rentan 15 – 25 derajat celcius. [dan/aje]

  • Proyek Infrastruktur Belum Berjalan Bahkan Lamban, 3 Jembatan di Blitar Ambles

    Proyek Infrastruktur Belum Berjalan Bahkan Lamban, 3 Jembatan di Blitar Ambles

    Blitar (beritajatim.com) – Sedikitnya ada 3 jembatan kecil di sepanjang jalan Wijaya Kusuma, Desa Kaulon Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar yang kondisinya kini ambles. Ketiga jembatan tersebut lokasinya tidak jauh dari area wisata Kolaka.

    Jembatan yang berlubang itu pun oleh warga kini dipasangi oleh penanda sederhana dari bambu dan plastik. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya kecelakaan akibat jembatan yang ambles.

    “Ini kan jembatan lama, jadi tergerus air apalagi hujan beberapa waktu lalu kan cukup deras, sementara waktu diberikan tanda ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” ungkap Ilham pengendara asal Binangun, Kabupaten Blitar, Jumat (30/05/2025).

    Ketiga jembatan ini pun memerlukan perbaikan segera agar lalu lintas bisa kembali berjalan normal. Pasalnya untuk roda 4 saat ini harus bergantian ketika melintas di jembatan yang ambles tersebut.

    “Pasti harapannya tentu segera diperbaiki, agar mencegah kecelakaan. Disini kalau malam gelap karena tidak ada penerangan jalan dengan kondisi jembatan berlubang tentu membahayakan,” tegasnya.

    Kondisi ini tentunya cukup ironis karena di tengah situasi tersebut, pengerjaan proyek infrastruktur dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar belum berjalan. Dinas PUPR Kabupaten Blitar mengakui bahwa proyek jalan dan infrastruktur belum bisa berjalan karena adanya keterlambatan imbas efisiensi.

    “Kalau molornya sampai kapan kita belum tahu, kita menunggu petunjuk dari pimpinan yang jelas ini kan dampak dari efisiensi dari kemarin juga dan tidak hanya di PUPR semua OPD sama saja,” ungkap Hamdan Zulkifli, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Rabu (21/05/2025).

    Menurut Hamdan, keterlambatan atau molornya pengerjaan proyek fisik infrastruktur ini merupakan dampak dari efisiensi. Menurutnya efisiensi membuat Dinas PUPR melakukan sinkronisasi ulang terkait proyek jalan dan infrastruktur.

    “Kalau ada yang diluncurkan di awal tahun kemarin itu karena sudah masuk dalam anggaran yang tidak terkena efisiensi,” tegasnya.

    Pengerjaan proyek infrastruktur dan jalan di Kabupaten Blitar pada tahun ini memang lebih lambat dari tahun lalu. Pada tahun 2024 kemarin proyek infrastruktur Kabupaten Blitar sudah bisa dikerjakan pada bulan April, namun kini hingga bulan Mei masih belum ada kejelasan lagi.

    Dinas PUPR Kabupaten Blitar pun belum bisa memastikan kapan proyek pengerjaan jalan dan infrastruktur bakal dijalankan. Pihaknya pun kini masih terus berkoordinasi dengan kepala daerah terkait hal itu.

    “Hampir semua proyek molor yang tidak kena efisiensi itu kan hanya beberapa saja,” tegasnya.

    Sebenarnya Dinas PUPR Kabupaten Blitar telah melakukan perbaikan jalan di beberapa titik. Namun diketahui dana yang digunakan untuk perbaikan jalan dan infrastruktur ini menggunakan anggaran yang bersumber dari Unit Reaksi Cepat (URC).  [owi/aje]

  • Parkir Rp1.000 Bikin Gaduh Blitar, HMI Desak Wali Kota Dengarkan Aspirasi Dua Sisi

    Parkir Rp1.000 Bikin Gaduh Blitar, HMI Desak Wali Kota Dengarkan Aspirasi Dua Sisi

    Blitar (beritajatim.com) – Wacana perubahan tarif parkir di Kota Blitar menuai pro kontra dari sejumlah pihak. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Blitar mendorong Walikota Blitar mengambil keputusan yang bijaksana.

    Ketua Umum HMI Cabang Blitar, Qithfirul Aziz mengatakan jika permasalahan parkir di Kota Blitar sudah semakin kompleks. Ia mengharap Pemerintah dan dinas terkait dapat mengambil keputusan tidak hanya berdasarkan satu sumber.

    “Selayaknya pemangku kebijakan ini lebih banyak mendengar ya, tidak hanya sekedar mendengar permasalahan yang dianggap viral kemudian langsung menetapkan wacana keputusan,” tegas Qithfirul, Kamis (29/5/2025).

    HMI Cabang Blitar menilai jika parkir ini menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga pemerintah perlu mendengar pandangan Jukir dan masyarakat umum. Bahkan di Kota Blitar sendiri terdapat paguyuban yang mengakomodir juru parkir, sehingga yang perlu ditertibkan yakni parkir liar yang mulai menjamur.

    Ia meminta pemangku kebijakan dapat menertibkan parkir liar yang tidak terdaftar sebagai mitra Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar.

    “Kemarin saya sempat berdialog dengan salah satu juru parkir di Kota Blitar yang khawatir dengan wacana tersebut, dan disitu saya mengetahui jika terdapat sekitar 285 jukir yang tergabung dalam paguyuban tersebut,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Qithfirul menilai jika wacana perubahan tarif tidak disertai pertimbangan dan dialog bersama juru parkir beserta masyarakat justru akan menimbulkan permasalahan lagi. Pasalnya setiap jukir di Kota Blitar ini harus membagi pendapatan dengan PAD sebesar 60% melalui Dishub.

    “Salah satu jukir dari Paguyuban Jukir se-Kota Blitar menjelaskan jika mereka harus membagi komisi 60:40 dengan Dishub Kota Blitar,” tegasnya.

    Sehingga dengan merubah besaran tarif parkir akan berpotensi mengorbankan taraf kesejahteraan jukir yang terdaftar sebagai mitra Dishub. Namun dengan banyaknya parkir di Kota Blitar juga membuat sejumlah masyarakat merasa resah, karena mereka harus menambah pengeluaran setiap kali keluar.

    Secara singkat, HMI Cabang Blitar memiliki pandangan jika pengelolaan parkir harus ditertibkan antara yang terdaftar di Dishub dan tidak terdaftar. Misalnya dititik mana saja yang bisa ditepati parkir berbayar, atau juga para jukir direkrut sebagai tenaga kontrak yang digaji setiap bulan sehingga taraf kesejahteraannya tidak terganggu apabila ada perubahan tarif.

    “Ini sebatas contoh solusi singkat ya, namun tetap harus ada dialog antara Jukir, masyarakat dan pemangku kebijakan agar semua merasa dihargai,” tambahnya.

    Qithfirul menilai jika lapangan parkir di Kota Blitar sekarang semakin sulit, jika regulasi yang dibuat pemerintah tidak mampu mengakomodir masyarakat justru akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar.

    “Peran pemerintah ini harus jelas berpihak pada masyarakat, jadi jangan sampai hanya mendengar dari satu kelompok dan rela mengorbankan kelompok lain,” tutupnya.

    Sebelumnya, Wacana tarif parkir sepeda motor sebesar Rp.1000 menuai pro dan kontra. Para juru parkir yang ada di Kota Blitar sepakat untuk menolak wacana tersebut. Mereka meminta agar tarif parkir sepeda motor tetap Rp.2000.

    Penolakan dari para jukir ini mendapatkan balasan masyarakat Kota Blitar. Mayoritas masyarakat Kota Blitar pun setuju jika tarif parkir sepeda motor diturunkan menjadi Rp.1000.

    Warga beramai-ramai membanjiri kolom komentar di berbagai platform media sosial yang mengupload berita tentang aksi penolakan juru parkir tersebut. Mayoritas para netizen serta warga Blitar ini kontra dengan pendapat para juru parkir.

    “Masa aku cuma duduk di Taman Pecut. Motorku di depanku duduk pas, aku ditarik parkir,” tulis @Oviiaka.

    Selain setuju adanya penurunan tarif parkir, masyarakat ini juga menyoroti pelayanan yang diberikan para tukang parkir ini. Masyarakat mayoritas tidak puas dengan cara parkir dan penarikan uang yang dilakukan oleh juru parkir di wilayah Kota Blitar.

    “Kalau diparkirin, ditata, dibantu keluarin 2000 oke lah, wes mak bedunduk ujuk-ujuk nongol koyok mantan yang tiba-tiba pengen balikan, kan kesel jadinya,” tulis @Ade_nws.

    Masyarakat pun berharap wacana tarif parkir Rp.1000 itu bisa segera direalisasikan. Bahkan beberapa diantara warga meminta agar parkir bisa gratis, alasannya karena mereka sudah dikenakan retribusi parkir tahunan saat pajak kendaraan.

    “Masih bertanya dengan nada lembut, fungsinya retribusi parkir motor 35 ribu tiap her (pajak kendaraan) apa ya, toh tiap parkir di fasilitas publik tetap aja bayar parkir lagi,” tulis @Herp_sgt.

    Sebelumnya, Perwakilan juru parkir (Jukir) se-Kota Blitar mendatangi Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar pada Rabu (28/05/2025) siang. Kedatangan para juru parkir ini untuk menolak wacana tarif parkir sebesar Rp1.000 untuk setiap sepeda motor.

    Para juru parkir ini khawatir dengan menurunnya tarif parkir tersebut kesejahteraan mereka juga akan turun. Puluhan juru parkir tersebut pun berharap Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin tidak jadi merealisasikan tarif parkir sepeda motor yang baru tersebut.

    “Selama kita tidak diturunkan kesejahteraan jukir itu saya rasa tidak masalah, tapi kalau seandainya tarif parkirnya menjadi Rp.1000 kan ya pendapatan pemerintah berkurang otomatis kan ya kesejahteraan jukir kan juga berkurang, paling tidak kesejahteraan jukir dipertahankan juga tidak masalah,” ucap Trisna Nur Cahyo, juru parkir. [owi/aje]

     

  • Nelayan Masalembu Temukan Drum Berisi 35 Paket Diduga Sabu di Laut

    Nelayan Masalembu Temukan Drum Berisi 35 Paket Diduga Sabu di Laut

    Sumenep (beritajatim.com) – Empat nelayan asal Desa Sukajeruk, Kecamatan/Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep Madura menemukan sebuah drum mencurigakan terapung sekitar 4 mil dari bibir pantai.

    Keempat nelayan itu adalah Sirat, Naim, Fadil, dan Mastur. Mereka menemukan drum itu pada Kamis (29/05/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.

    Karena penasaran, salah satu nelayan, Sirat, membuka drum tersebut. Ternyata isinya 33 kantong plastik yang masih tertutup rapat, dan 2 kantong plastik lagi dalam kondisi rusak. Total ada 35 kantong plastik yang ditemukan. Berat per kantong sekitar 1 kg.

    Para nelayan pun kemudian melaporkan temuan itu ke Koramil Masalembu. Laporan diterima oleh tiga personel Koramil yakni Serka Yohanes, Serda Bambang, dan Koptu Yunus sekitar jam12 WIB. “Iya benar. Sekitar jam 12, kami menerima laporan dari nelayan kalau menemukan benda mengapung di laut,” ujar Yohanes.

    Setelah menerima laporan dari warga, anggota Koramil Masalembu menghubungi Polsek dan bersama-sama menuju lokasi ditemukannya benda mengapung di laut. Benda itu kemudian diamankan di Polsek Masalembu.

    Belum bisa dipastikan isi 35 kantong plastik tersebut, karena masih harus melalui pengecekan laboratorium. Namun dugaan awal, isi bungkusan plastik itu adalah sabu.

    Sementara Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S mengaku telah menerima informasi tersebut. Namun ia belum bisa berkomentar panjang, karena masih menunggu benda yang ditemukan itu tiba di Sumenep.

    “Malam ini 35 kantong plastik yang ditemukan itu dibawa dari Pulau Masalembu ke Sumenep. Ini masih di perjalanan. Kita tunggu saja dulu,” ujarnya singkat.

    Kecamatan Masalembu merupakan salah satu Kecamatan Kepulauan di Kabupaten Sumenep. Untuk menuju Pelabuhan Kalianget dari Pulau Masalembu membutuhkan waktu tempuh 16 jam perjalanan laut. (tem/kun)

  • BPBD Kediri Tegaskan Video Erupsi Gunung Kelud 29 Mei 2025 adalah Hoaks

    BPBD Kediri Tegaskan Video Erupsi Gunung Kelud 29 Mei 2025 adalah Hoaks

    Kediri (beritajatim.com) – Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno menegaskan bahwa video erupsi Gunung Kelud yang beredar di media sosial adalah hoaks.

    “Gunung Kelud saat ini dalam kondisi stabil. Tidak ada tanda-tanda aktivitas vulkanik yang mengarah ke erupsi. Kami minta masyarakat tidak mudah panik dan selalu cek kebenaran informasi,” ujarnya, Kamis, 29 Mei 2025.

    Terkait aktivitas Gunung Kelud, BPBD meminta masyarakat selalu berpedoman pada sumber resmi, yakni PVMBG maupun BPBD. “Kami terus melakukan pemantauan dan akan segera menginformasikan perkembangan resmi jika ada. Jangan mudah terprovokasi berita yang belum jelas sumbernya,” tambahnya.

    Video yang beredar di media sosial memperlihatkan aktivitas awan putih yang disebut berada di atas Gunung Kelud. Beberapa potongan video turut disertai narasi dan suara warga yang menyebut terjadinya erupsi.

    Salah satu video menuliskan keterangan “Gunung Kelud 29 Mei 2025”. Dalam video tersebut, terdengar seseorang berkata, “Gunung Kelud mbledos to cah. Kok enek kilat-kilat ngunu. Lakok ngeri. Infone daerah Kediri piye iki. Mugo-mugo orang mbledos cah-cah. Koyok ngunu kilate.”

    Video lainnya, dengan latar malam hari dan tampak di area persawahan, juga menyampaikan kekhawatiran serupa. “Infone Gunung Kelud opo mbledos iki kok lap-lap-lap,” ucap seseorang dalam video itu. Gambar dalam video juga memperlihatkan awan putih tebal yang membumbung di langit, disertai kilatan cahaya.

    Sementara itu, berdasarkan data Laporan Aktivitas Gunung Api yang dirilis PVMBG untuk periode pengamatan 28 Mei 2025 pukul 00.00–24.00 WIB, Gunung Kelud (1.731 mdpl) yang terletak di wilayah Kediri, Blitar, dan Malang, terpantau dalam kondisi normal.

    Meteorologi: Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara berkisar antara 21–31 derajat Celcius dengan kelembaban udara 60–89 persen.

    Visual: Gunung jelas dengan kabul 0–1. Asap kawah nihil. Melalui CCTV, visual air danau kawah Gunung Kelud terlihat jelas berwarna biru muda. Bualan air di tengah danau teramati samar-samar. Suhu air danau berdasarkan telemetri berada pada 20,73 derajat Celcius.

    Kegempaan: Terpantau tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2–9 mm, waktu S-P 31,1 detik, dan durasi gempa antara 123–239 detik. Keterangan lain: Nihil. [nm/kun]

  • Tersesat Usai Ikuti Jalur dari YouTube, 11 Pendaki Diselamatkan di Gunung Arjuno

    Tersesat Usai Ikuti Jalur dari YouTube, 11 Pendaki Diselamatkan di Gunung Arjuno

    Malang (beritajatim.com) – Sebanyak 11 orang pendaki dilaporkan tersesat di kawasan Bukit Lincing, yang berada di wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Gunung Arjuno, Kabupaten Malang.

    Beruntung, seluruh pendaki berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh tim gabungan dari Kepolisian Resor Malang, SAR, dan relawan, Kamis (29/5/2025).

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, proses evakuasi dilakukan usai laporan masuk sekitar pukul 09.00 WIB. Salah satu pendaki sempat menghubungi rekannya untuk meminta bantuan setelah mereka kehilangan arah di area kaki Bukit Lincing.

    “Tim evakuasi terdiri dari personel Tahura, Perhutani, Bhabinkamtibmas Polsek Singosari, Babinsa, SAR Samudra, dan relawan PMI. Mereka bergerak cepat setelah mendapat koordinat lokasi dari komunikasi yang dilakukan pendaki dengan pihak luar,” kata Bambang saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).

    Bambang menjelaskan, peristiwa ini bermula saat 11 orang pendaki melakukan perjalanan ke Bukit Lincing pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

    Mereka diduga naik melalui jalur tidak resmi via Kebun Teh Wonosari tanpa mengantongi tiket pendakian atau registrasi kepada pengelola.

    Berdasarkan informasi salah satu peserta, pendakian dilakukan berdasarkan informasi dari video YouTube. Namun, di tengah perjalanan menuju puncak, rombongan kehilangan jejak jalur yang benar dan tersesat di area hutan.

    “Rombongan sempat kehilangan arah saat berada di jalur pendakian, diduga mereka menggunakan jalur yang tidak resmi,” jelasnya.

    Dikatakan Bambang, usai menerima informasi rombongan pendaki tersesat, pihaknya kemudian melakukan koordinasi bersama tim SAR dan relawan terkait.

    Tim gabungan mulai melakukan pencarian sejak pukul 10.00 WIB. Setelah lebih dari lima jam penyisiran, seluruh pendaki akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi pada pukul 15.30 WIB dalam kondisi selamat.

    Para pendaki yang berhasil dievakuasi adalah EY (45), A (45), dan V (18) asal Jl. Plaosan Barat, Kota Malang; S (18) asal Wagir, Kabupaten Malang; MRM (17) asal Blimbing, Kota Malang; AZ (46) dan NF (46) asal Sapto Renggo, Kecamatan Pakis.

    Selain itu, juga terdapat KA (42) dan LN (45) asal Lawang; serta NPI (15) dari Dusun Sapto Renggo, Pakis, dan KM (18) asal Dusun Krajan Tengah, Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang.

    “Seluruh pendaki dalam keadaan selamat, mereka kemudian diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing,” ungkap Bambang.

    Bambang menambahkan, kejadian ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat, terutama menjelang libur panjang peringatan Kenaikan Isa Almasih yang kerap dimanfaatkan untuk wisata alam dan pendakian.

    Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pendakian secara sembarangan, apalagi melalui jalur tidak resmi. Jika belum berpengalaman, disarankan menggunakan jasa pemandu.

    “Pastikan mengikuti prosedur, melapor ke pengelola, dan membawa perlengkapan memadai. Jangan hanya berbekal informasi media sosial atau video dari medsos,” pungkasnya. (yog/kun)

  • Speedboat Terbalik di Telaga Sarangan, Tas Penumpang Tenggelam, Pengemudi Tak Punya SIM

    Speedboat Terbalik di Telaga Sarangan, Tas Penumpang Tenggelam, Pengemudi Tak Punya SIM

    Magetan (beritajatim.com) — Sebuah insiden kecelakaan air terjadi di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, pada Kamis (29/5/2025) siang. Sebuah speedboat yang tengah membawa wisatawan untuk berkeliling telaga dilaporkan terbalik secara tiba-tiba. Meskipun tidak ada korban jiwa, satu tas milik penumpang dilaporkan tenggelam dan hingga kini belum ditemukan.

    Kapolsek Plaosan AKP Agus Budi Witarno menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, ketiga penumpang asal Semarang Jawa Tengah, sedang menikmati perjalanan wisata seperti biasa.

    “Sekira pukul 12.30 WIB ketiga wisata menaiki speedboat berjalan seperti biasa. Selanjutnya pengemudi setelah agak lama tiba-tiba, sopir yakni RG (17) speedboat ini menambah kecepatan dan membelok secara tiba tiba sehingga terjadi laka air dan menyebabkan speedboat terbalik, semua penumpang selamat hanya tas korban beserta isinya tenggelam dan dilakukan pencarian namun tidak ketemu. Pengemudi speedboat tidak punya SIM khusus speedboat,” jelas AKP Agus.

    Tas tersebut berisi sejumlah barang berharga milik penumpang. Mulai identitas hingga kunci mobil yang berada dalam tas pun tenggelam. “Berisi uang Rp5 juta, ponsel, dan kunci mobil,” katanya.

    Menanggapi kejadian tersebut, tim dari BPBD Magetan turut dikerahkan untuk membantu pencarian barang yang hilang. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya mendapat permintaan dari petugas penjaga keselamatan wisata untuk membantu operasi pencarian.

    “Betul, kami tadi dimintai tolong sama temen-temen Lakeguard pariwisata untuk membantu mencari tas yang hilang. Kira-kira anggota tim kami tadi menyelam sekitar 6 meter sampai 7 meter. Kalau pengemudi boat dan penumpangnya langsung dievakuasi temen-temen boat yang ada di sana gak lama setelah kejadian,” ujarnya.

    Evakuasi speedboat dan penumpang berlangsung cepat berkat koordinasi para operator boat di sekitar lokasi kejadian. Namun, hingga sore hari, tas yang tenggelam belum berhasil ditemukan.

    “Kami mengimbau agar masyarakat selalu mengedepankan keselamatan dalam aktivitas apapun. Sebisa mungkin agar tidak melakukan tindakan yang memicu bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain,” pungkas Eka. [fiq/kun]

  • Demam Emas di Tulungagung: Sungai Bamban Diserbu Pemburu Harta Karun

    Demam Emas di Tulungagung: Sungai Bamban Diserbu Pemburu Harta Karun

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sejumlah warga mencari emas di aliran Sungai Bamban, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Dengan peralatan sederhana mereka berusaha memisahkan biji emas dari tanah dan pasir. Aktifitas tersebut mulai ramai dilakukan warga sejak 10 hari terakhir ini. Video pencarian emas di sungai tersebut telah viral di media sosial. Beberapa warga dari luar kota juga ikut mendatangi sungai tersebut untuk mencari emas.

    Salah seorang warga, Siran mengatakan aktifitas pencarian emas ini mulai ramai sejak viral di media sosial. Menurutnya pencarian emas ini berawal dari seorang warga Kediri. Setelah itu banyak warga yang ikut-ikutan mencari emas. Mereka penasaran dengan informasi temuan emas yang menyebar di media sosial. “Banyak juga yang hanya iseng ikut ikutan mencari emas di sungai ini,” ujarnya, Kamis (29/05/2025).

    Warga Tulungagung ramai-ramai cari emas di Sungai

    Informasi yang menyebar di media sosial tersebut membuat Adi, warga Blitar ikut mencari emas di sungai ini. Setelah beberapa jam berusaha, Adi mulai menemukan butiran emas di sungai tersebut. Menurutnya ini merupakan jenis emas lepas. Kadar emas juga disebut mencapai antara 80-90 persen. “Di kalangan penambang emas ini disebut emas lepas, saya yakin di hulu sungai semakin banyak ditemukan,” tuturnya.

    Meski begitu emas yang diperoleh di sungai tersebut masih perlu diolah lagi. Nantinya butiran emas ini akan diberi air raksa untuk mengikat. Setelah itu emas baru bisa dilebur dan dijual. Dari informasi warga terdapat pembeli emas yang datang lagsung ke lokasi tersebut. Mereka membeli langsung emas yang ditemukan warga. “Kalau tadi saya tanya warga sini harganya bisa Rp 900- Rp 950 ribu per gram nya,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pameran Kampung Kreasi (PAKASI) 2025 resmi dibuka di Royal Plaza Surabaya dan akan berlangsung hingga 1 Juni 2025. Mengusung tema ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan dalam Rangka Penguatan Ketahanan Pangan’, kegiatan ini memasuki tahun ke-6 penyelenggaraan dan terus menjadi wadah strategis bagi desa-desa di Jawa Timur untuk menampilkan potensi terbaiknya.

    PAKASI 2025 menghadirkan 66 stan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten/kota se-Jawa Timur, serta partisipasi khusus dari Dinas PMD Kalimantan Selatan. Penyelenggara juga menggandeng perguruan tinggi sebagai mitra dalam program pendampingan dan pengembangan kapasitas desa.

    Kepala Dinas PMD Jawa Timur, Budi Sarwoto menyampaikan, bahwa PAKASI telah menjadi simbol kemandirian desa yang semakin kokoh dan terarah. “Tahun ke-6 ini menegaskan konsistensi kami dalam mendorong desa tumbuh lewat inovasi dan kolaborasi multipihak. Desa-desa di Jawa Timur kini lebih siap bersaing, bukan hanya di pasar lokal, tapi juga nasional bahkan global,” ujarnya.

    Selain memamerkan produk unggulan desa, PAKASI 2025 juga menyuguhkan sejumlah kegiatan seperti talkshow, workshop kreatif, pelatihan UMKM, serta layanan perizinan usaha gratis. Salah satu program unggulan yang menarik perhatian pengunjung adalah Borong Berkah di Panggung, yang digelar setiap sore dan menyediakan sembako murah untuk masyarakat umum. Program ini bertujuan membantu memenuhi kebutuhan pokok warga dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi pasar.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dan menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat desa sebagai pusat ekonomi dan ketahanan pangan. Ia menyebutkan bahwa Jawa Timur kini memiliki lebih dari 4.000 desa mandiri, tertinggi secara nasional.

    Di sektor pangan, Jawa Timur mencatatkan sejumlah keunggulan signifikan, antara lain surplus 500 ribu ekor sapi potong, 526 ribu ekor kambing, dan 1.717 ekor kerbau. Selain itu, produktivitas tebu di Bondowoso mencapai 20 ton per hektare, jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya 5 ton. Padi pun tetap menjadi komoditas unggulan dengan produktivitas tertinggi secara nasional.

    Pada misi dagang yang dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, 8 Mei lalu, produk desa dari Jawa Timur mencatat nilai transaksi mencapai Rp 1,04 triliun. Hal ini membuktikan potensi besar yang dimiliki desa untuk menembus pasar yang lebih luas apabila didukung oleh inovasi dan peningkatan kualitas produk.

    PAKASI 2025 kembali menegaskan perannya sebagai panggung inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan desa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap acara ini menjadi pendorong semangat bagi seluruh pelaku desa untuk terus meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. (tok/ian)

  • Gudang Pabrik di Menganti Gresik Terbakar, Api Dipicu Percikan Las

    Gudang Pabrik di Menganti Gresik Terbakar, Api Dipicu Percikan Las

    Gresik (beritajatim.com)- Kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Kali ini terjadi di PT Sentral Harapan Jaya yang berlokasi di area industri Jalan Raya Kepatihan Menganti Gresik. Beruntung dalam kebakaran yang menghanguskan gudang pabrik cepat ditangani. Sehingga, tidak ada korban jiwa. Petugas Damkarla Gresik dengan cepat memadamkan api yang berasal dari sisa spons yang terbakar.

    Kebakaran itu terjadi pukul 11.00 wib bermula ada dua orang pekerja sedang mengelas mesin boiler. Kemudian, mengenai spons yang ada di bawahnya. Api yang semula kecil, tiba-tiba membesar lalu dengan cepat menyambar mesin boiler pabrik.

    Kobaran api terus membesar, dalam hitungan menit terus menjalar kemana-mana. Petugas security tanpa berpikir panjang menghubungi Polsek Menganti. Usai mendapat laporan ada kebakaran, selanjutnya diteruskan ke petugas damkarla.

    Mendapat laporan ada kebakaran, petugas damkarla yang berada di pos Menganti, Gresik, bergegas ke lokasi kejadian dengan mengenakan alat perlengkapan diri (APD).

    Melihat api yang terus membesar, Petugas Damkarla Gresik langsung melakukan size up lokasi, sambil mencari tampat yang aman untuk melakukan pemadaman. “Kami membutuhkan waktu 2 jam memadamkan api supaya tidak menjalar ke tempat lain,” ujar petugas piket Damkarla Gresik, Sugiono, Kamis (29/5/2025).

    Masih menurut Sugiono, ada lima personel yang dikerahkan, plus satu unit mobil pemadam kebakaran, dan satu unit mobil suplai air. Usai berjibaku menjinakkan api, kobaran yang semula membesar berhasil dipadamkan. “Titik api yang menjadi penyebab kebakaran sudah padam dan kami pastikan sudah aman,” paparnya.

    Damkarla Gresik mencatat selama bulan Mei 2025. Ada enam kejadian. Sementara rescue atau penyelamatan ada 95 kejadian. [dny/kun]